disusun oleh:
JURUSAN FISIKA
FMIPA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Sistem osilasi dapat dikategorikan sebagai linear dan non linear. Sistem linear telah
banyak diketahui dan penyelesaian matematisnya telah banyak dikembangkan. Sedangkan
sistem non linear belum banyak diketahui dan sulit untuk diaplikasikan. Oleh karena itu
pembahasan getaran umumnya berhubungan dengan sistem linear.
- Getaran Linear
- Benda Pada Pegas
Semua pegas
memiliki panjang alami
sebagaimana tampak
pada gambar a. Ketika
sebuah benda
dihubungkan ke ujung
sebuah pegas, maka
pegas akan meregang
(bertambah panjang)
sejauh y. Pegas akan
mencapai titik
kesetimbangan jika
tidak di-
berikan gaya luar (ditarik atau digoyang), sebagaimana tampak pada gambar B. Jika beban
ditarik ke bawah sejauh y1 dan dilepaskan (gambar c), benda akan akan bergerak ke B, ke D
lalu kembali ke B dan C. Gerakannya terjadi secara berulang dan periodik.
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas yang
direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x = 0). Secara
matematis di tulis :
Persamaan ini sering dikenal sebagai hukum hooke dan dicetuskan oleh paman Robert
Hooke. k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Hukum Hooke akurat jika pegas tidak
di tekan sampai kumparan pegas bersentuhan atau diregangkan sampai batas elastisitas.
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan
simpangan x. Konstanta pegas berkaitan dengan kaku atau lembut sebuah pegas. Semakin
besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang
diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin lembut
sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan
untuk meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya
luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx. Pegas dapat bergerak jika terlebih
dahulu diberikan gaya luar.
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama
dengan ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak x dari
posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias jarak terbesar dari titik
setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik Sederhana pada pegas adalah
gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
- GERAK HARMONIK
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang
ditempuh selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak
dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
- Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan
sebagainya.
- Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis,
osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
- Prinsip Seismograf
Pada seismograf terdapat dua bagian, yaitu bagian horizontal dan vertikal, fungsi
keduanya adalah sebagai berikut :
a. Seismograf Horizontal
Seismograf horizontal berfungsi untuk mencatat getaran bumi pada arah mendatar. Pada
Seismograf horizontal, massa stasioner digantung dengan sebuah tali. Dibagian bawah
terdapat jarum yang ujungnya menyentuh roll pita, yang selalu berputar searah jarum jam.
Tiang penompang roll pita terpancang pada tanah. Pada waktu terjadi gempa, roll pita
bergetar, sedang massa stasioner dan jarum jam tetap. Maka terbentuklah goresan pada roll
pita tersebut yang disebut seismogram.
b. Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal berfungsi untuk mencatat getaran gempa vertikal. Massa Stasioner
pada Seismograf vertikal ditahan oleh sebuah pegas (P) dan sebuah tangkai berengsel. Ujung
massa stasioner yang berjarum disentuhkan pada roll pita yang selalu bergerak searah jarum
jam. Jika terjadi getaran gempa, maka roll pita akan bergerak sehingga akan terbentuk
seismogram pada roll pita tersebut.