Anda di halaman 1dari 16

OSILASI

YESSY MAHARANI UTAMI – 140310170028


ANDREAS CRISTIAN MANIK – 140310170030
GERAK OSILASI

Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik atau gerak harmonik. Jika suatu partikel dalam gerak periodik
bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama geraknya disebut gerak
osilasi
GERAK HARMONIK

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan


yang ditempuh selalu sama (tetap).
 Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal
dari pegas, dan sebagainya.
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul
fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan
sederhana.
BESARAN FISIKA PADA GERAK HARMONIK
• Periode (T) : waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran
• Frekuensi (f) : banyaknya getaran yang dilakukan dalam waktu 1 detik
Hubungan antara Periode dan Frekuensi : Dengan demikian selang waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu getaran

• Amplitudo (f) : perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan


GERAK HARMONIS SEDERHANA PADA PEGAS

• Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan
meregang (bertambah panjang). Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika
tidak di-berikan gaya luar (ditarik atau digoyang)
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari
pegas yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi
setimbang ketika x = 0). Secara matematis di tulis :
persamaan tersebut merupakan persamaan Hukum Hooke dimana k adalah
konstanta dan x adalah simpangan dan Tanda negatif menunjukkan bahwa
gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x
SIMPANGAN, KECEPATAN, PERCEPATAN

• Simpangan Gerak Harmonik Sederhana

y  A sin ωt  A sin 2πft


y = simpangan (m)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu tempuh (s)
• Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana
Untuk benda yg pada saat awal θ0 = 0, maka kecepatannya adalah
dy d
v  ( A sin ωt )  A cos ωt
dt dt

Nilai kecepatan v akan maksimum pada saat cos ωt = 1, sehingga kecepatan


maksimumnya adalah :
vm  A
Kecepatan benda di sembarang posisi y adalah :

v y   A2  y 2
• Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
Untuk benda yg pada saat awal θ0 = 0, maka percepatannya adalah :
dv d
a  ( A cos ωt )   2 A sin ωt   2 y
dt dt

Nilai percepatan a akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga


percepatan maksimumnya adalah : am   2 A
Arah percepatan a selalu sama dengan arah gaya pemulihnya.
ENERGI PADA GERAK HARMONIK SEDERHANA
• Energi kinetik benda yg melakukan gerak harmonik sederhana, misalnya pegas, adalah
Ek  12 mv2  12 m 2 A2 cos 2 ωt

Karena k = mω2, diperoleh Ek  12 kA2 cos 2 ωt

• Energi potensial elastis yg tersimpan di dalam pegas untuk setiap perpanjangan y


adalah E  ky  kA sin ωt  m A sin ωt
p
1
2
2 1
2
2 2 1
2
2 2 2

• Jika gesekan diabaikan, energi total atau energi mekanik pada getaran pegas adalah
EM  E p  Ek  12 kA2 ( sin 2 ωt  cos 2 ωt )
EM  E p  Ek  12 ky2  12 mv2  12 kA2

• Semua benda yang bergetar di mana gaya pemulih F berbanding lurus dengan negatif
simpangan (F = -kx), maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak harmonik
sederhana (GHS) alias Osilator Harmonik Sederhana (OH)
GERAK HARMONIK TEREDAM DAN TEREDAM
TERPAKSA
Secara umum gerak osilasi sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi
(berkurang) karena adanya gaya gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan
berhenti, yang artinya GHS-nya teredam. Gaya gesekan biasanya
dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah konstanta menyatakan
besarnya redaman, dimana amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS
teredam.
OSILATOR HARMONIK TEREDAM

Pada kasus sistem yang berosilasi sederhana, sistem akan berosilasi selamanya.
Tetapi pada sistem teredam, sistem akan berhenti berosilasi. Sistem mengalami
redaman oleh adanya gesekan udara yang mengakibatkan berkurangnya amplitudo
gerak pada sistem osilator. Adanya redaman membuat energi mekanik terdisipasi
sehingga total gaya yang bekerja pada massa dalam sistem teredam adalah

Dengan adalah koefisien redaman


OSILATOR HARMONIK TEREDAM DIPAKSA

Bentuk osilasi terakhir yang muncul dalam masalah praktis adalah osilator
harmonik terkendali atau osilasi paksaan, yaitu ketika osilator dikendalikan
oleh gaya eksternal yang bergantung waktu. Untuk mempertahankan osilasi
suatu sistem osilator, energi berasal dari sumber luar harus diberikan pada
sistem yang besarnya sama dengan energi disipasi yang ditimbulkan oleh
medium peredamnya.
RESONANSI

Jika frekuensi paksa sama atau hampir sama dengan frekuensi alami sistem, sistem
akan berosilasi dengan suatu amplitudo yang jauh lebih besar dari pada amplitudo
gaya paksa.
Fenomena ini disebut resonansi. Bila frekuensi paksa sama dengan frekuensi alami
osilator bernilai maksimum. Dengan demikian, frekuensi alami disebut frekuensi
resonansi sistem.
Q= =
Persamaan diatas menyatakan faktor Q untuk redaman kecil yang merupakan
ukuran langsung dari ketajaman resonansi.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai