PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Manfaat melakukan praktikum pengukuran dasar diantaranya dapat
memahami penggunaan alat ukur. Alat ukur yang diperlukan sehari-hari misalnya
untuk menimbang berat badan, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara
menentukan hasilnya. Pengukuran juga sering ditemui dikehidupan, dalam
pembuatan meja misalnya, dapat menentukan panjang, lebar, dan tingginya.
BAB 2. DASAR TEORI
2.1 Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang
telah ditetapkan sebagai standar pengukuran. Alat bantu dalam proses pengukuran
disebut alat ukur. Alat ukur dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak, misalnya
alat ukur panjang (mistas, jangka sorong, dan mikrometer sekrup), alat ukur
massa, alat ukur waktu, dan alat ukur suhu, dll (Sasmito, 2010).
2.2.4 Amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus
yang mengalir dalam satu rangkaian listrik. Berdasarkan jenisnya, sumber arus
amperemeter dibagi menjadi 2 yaitu amperemeter DC dan amperemeter AC.
2.2.7 Stopwatch
Stopwatch merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu.
Stopwatch terbagi menjadi 2 jenis yaitu dalam bentuk digital dan analog.
Tabel 3.5 Tabel hasil tidak langsung dengan standart deviasi, pengulangan
3 kali
No Bahan x 𝑥̅ v Δv I K AP v ± Δv
Tabel 3.6 Tabel hasil tidak langsung dengan standart deviasi, pengulangan
3 kali
No Gerak t 𝑡̅ v Δv I K AP v ± Δv
Tabel 3.7 Tabel hasil pengukuran tidak langsung dengan nst dan standart
deviasi
No Bahan p l t v massa ρ Δρ I K AP ρ ± Δρ
Tabel 3.8 Tabel hasil pengukuran tidak langsung dengan nst dan standart
deviasi
No Jarak t(waktu) V Δv I K AP v ± Δv
3.4.2 Ralat
a. Cara penulisan hasil pengukuran yang benar
x = 𝑥̅ ± ∆𝑥 satuan (3.1)
dimana 𝑥̅ = hasil ukur
Δx = ralat
Atau x = 𝑥̅ satuan ± Δx % (3.2)
∆𝑥
Dengan Δx % = [ 𝑥̅ ] 𝑥 100% (3.3)
d. Keseksamaan
K = 100% - I (3.8)
𝜖(𝑥1− 𝑥̅ )2
Δx √ 𝑛(𝑛−1)
𝜕𝑣 2 𝜕𝑣 2
Δv = √(𝜕𝑠 ) |∆𝑠|2 + ( 𝜕𝑡 ) |∆𝑡|2
h. Ralat yang digunakan pada pengukuran tidak langsung dengan nst dan
standart deviasi
𝑚
ρ= 𝑣
𝜕𝜌 2 𝜕𝜌 2
Δρ = √(𝜕𝑚) |∆𝑚|2 + (𝜕𝑣 ) |∆𝑣|2
1
Δm = Δv = 2 𝑛𝑠𝑡
𝑠
V=𝑡
𝜕𝑣 2 𝜕𝑣 2
Δv = √(𝜕𝑠 ) |∆𝑠|2 + ( 𝜕𝑡 ) |∆𝑡|2
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum pengukuran dasar antara lain sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Hasil Nst dengan Pengukuran Lansung Nst
No Alat Nst x Δx I (%) K (%) AP x ± Δx
1,11 Dd = 1,11 ±
0,23 99,77 4
Jangka 0,05 (cm) 0,0025 0,0025
1
Sorong mm 1,46 Dl = 1,46 ±
0,17 99,83 4
(cm) 0,0025 0,0025
Mikromet 0,01 0,0005 0,753 ±
2 0,753 0,07 99,93 4
er mm cm 0,0005
Amperem 1
3 2,5 0,5 mA 20 80 2 2,5 ± 0,5
eter mA
1
4 Voltmeter 1 mV 0,5 mV 50 50 1 1 ± 0,5
mV
p=
0,05 cm
1 l = 0,05
5 Mistar 2 cm 2,5 97,5 3 2 ± 0,05
mm cm
t = 0,05
cm
Stopwatc 0,01 2,16 ±
6 2,16 s 0,005 s 0,23 99,77 4
h s 0,005
Neraca 0,1
7 65,6 g 0,05 g 0,08 99,92 4 65,6 ± 0,05
O’hauss g
Tabel 4.5 Hasil Tidak Langsung Dengan Standart Deviasi, Pengulangan Sekali
No Bahan x (cm) 𝑥̅ (cm) v Δv I (%) K (%) AP v ± Δv
p1 = 2
p2 = 2 2 8 0 100 0 1 8±0
p3 = 3
l1 = 2
1 Balok l2 = 2 2 8 0 100 0 1 8±0
l3 = 2
t1 = 2
t2 = 2 2 8 0 100 0 1 8±0
t3 = 2
Tabel 4.6 Hasil Tidak Langsung Dengan Standart Deviasi, Pengulangan Sekali
I
No Jarak (m) t (s) 𝑡̅ v Δv K (%) AP v ± Δv
(%)
t1 =
0,8 0,7 14,2 0,83 ±
1 2,5 2,84 3 85,25 1
3 75 5 0,775
t2 =
3,03
t3 =
3,13
t1 =
3,09
t2 = 3,1 0,9
2. 3 2,1 23 87 1 0,957 ± 2,1
3,25 33 57
t3 =
3,06
t1 =
3,12
1,0
t2 = 3,4 2,1 0,20 1,0186 ±
3 3,5 18 99,79 1
3,66 36 2 6 2,12
6
t3 =
3,53
diperoleh.
Penentuan hasil pengukuran secara langsung dan berulang dapat diperoleh
dari rata-rata hasil pengukuran ± standart deviasi. Pengukuran dilakukan 3 kali
sehingga dapat dicari rata-ratanya. Rata-rata tersebut dimasukkan ke dalam rumus
standart deviasi sehingga hasil pengukuran dapat dicari. Standart deviasi dapat
menunjukkan kepresisian suatu alat ukur. Semakin kecil standart deviasi yang
terbentuk, maka semakin besar pengukuran kita yang mendekati benar.
Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap
besaran lain yang memiliki hubungan matematis dengan besaran yang dicari.
Pengukuran tidak langsung yang dilakukan pada praktikum ini tidak langsung
dilakukan pada semua alat ukur, namun pengukuran tidak langsung dibagi
menjadi dua, yaitu pengukuran tidak langung dengan nst dan standart deviasi.
Pengukuran tidak langsung menggunakan mistar, neraca o’hauss, jarak. Terdapat
perbedaan hasil ukur dari pengukuran tidak langsung diatas, walaupun dilakukan
pada besaran dan menggunakan alat yang sama. Pengukuran yang dilakukan
secara berulang memiliki ralat lebih kecil dari pada pengukuran yang dilakukan
sekali.
Jumlah angka penting yang digunakan dapat dilihat dari ralat relatif. Semakin
banyak angka penting menunjukkan presentase ralat yang relatif kecil berarti
semakin tepat hasil pengukuran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa beberapa
pengukuran yang dilakukan mendapatkan hasil yang mendekati tetap, namun
beberapa juga menunjukkan hasil yang kurang tepat karena memiliki angka
penting dengan jumlah kecil.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengukuran dasar kali ini diantaranya adalah:
1. Nilai skala terkecil (nst) pada alat ukur ditentukan pada skala yang tertera
pada alat ukur tersebut.
2. Penggunaan alat ukur harus dengan cara yang benar.
3. Pengukuran tidak berulang menggunakan ralat nst dan pengukuran berulang
menggunakan ralat standart deviasi.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum pengukuran dasar yaitu, sebelum melakukan
percobaan praktikan harus memahami dan mengetahui hal yang akan dilakukan.
Mengetahui fungsi dari setiap alat ukur juga harus diperhatikan oleh setiap
praktikan. Praktikan juga harus memperhatikan intruksi dari asisten agar
praktikum berjalan dengan lancar dan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA