Anda di halaman 1dari 4

Kecombrang

October 24, 2012 by DianLeave a comment

Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan


rempah dan merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah,
serta bijinya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Nama lainnya
adalah kincung (Medan), kincuang dan sambuang (Minangkabau)
serta siantan (Malaya). Orang Thai menyebutnya kaalaa.

Honje berwarna kemerahan seperti jenis tanaman hias pisang-pisangan atau mirip
sekali dengan tanaman lengkuas / laos. Jika batang sudah tua, bentuk tanamannya
mirip jahe, dengan tinggi mencapai 5 m

Bunganya yang berwarna merah sering dijadikan sebagai bumbu penyedap berbagai
macam masakan Nusantara. Di Jawa Barat, kuntum bunga seringkali di lalap atau
direbus dan dimakan dengan sambal atau sebagai bahan campuran sayur asam dan
pepes ikan. Di daerah Banyumas, kecombrang yang dikukus juga dijadikan sebagai
bahan campuran pecel. Nasi Megana di Pekalongan juga menggunakan bunga
kecombrang yang diiris-iris sebagai bahan campuran urap. Di Tanah Karo, buah honje
muda disebut asam cekala. Kuncup bunga serta ‘polongnya’ menjadi bagian pokok
dari sayur asam Karo, juga menjadi peredam bau amis waktu memasak
ikan. Masakan Batak populer, Arsik Ikan Mas, menggunakan asam cekala ini sebagai
bumbu yang sangat penting.
Di Penang – Malaysia, bunga kecombrang yang mereka sebut dengan bunga kantan,
merupakan unsur penting dalam masakan asam laksa. Orang-orang Peranakan di
Malaysia menyebut bunga ini dengan nama bunga siantan. Kuah asam laksa dibuat
dari ikan sardin yang dimasak sampai hancur. Bunga kantan sebagai campuran
masakan berfungsi untuk menetralkan aroma amis dari sardin sekaligus memberi rasa
asam yang pas. Walaupun ada juga yang menguatkan rasa asamnya dengan
menambahkan nenas.

Kecombrang

Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz)

Energi 0 kJ (0 kcal)

Karbohidrat 4.4 g

– Serat pangan 1.2 g

Lemak 1.0 g

Protein 1.3 g

Air 91 g
Calcium 32 mg (3%)

Iron 4 mg (32%)

Magnesium 27 mg (7%)

Phosphorus 30 mg (4%)

Potassium 541 mg (12%)

Zinc 0.1 mg (1%)

Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika


Serikat untuk dewasa.

Antioksidan dalam kecombrang tidak kalah dengan teh hijau. Fraksi antioksidan pada
kecombrang diekstrak menggunakan metanol. Ekstrak diuji potensial antioksidannya
menggunakan metode DPPH (1.1-diphenil –2-picyhidrazil), ABTS dan TBA.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana aktivitas antioksidan dan sifat
penangkal radikal bebas ekstrak bunga kecombrang yang diuji dengan metode TEAC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga kecombrang mempunyai aktivitas
antioksidan yang cukup kuat namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan
standar trolox yang digunakan

Kecombrang merupakan deodorant alami yang ampuh. Ini karena zat aktif yang
terkandung di dalamnya, yaitu saponin, flavonoida, dan polifenol. Sehingga
kecombrang tak kalah bila dibandingkan dengan kemangi yang bisa mengusir bau
badan yang tidak sedap. Kecombrang juga kaya vitamin dan mineral.

Kecombrang juga mempunyai manfaat sebagai antimikroba. Yakni bahan yang bisa
mencegah pertumbuhan bakteri, kapang dan khamir pada pangan. Namun kekuatan
antimikroba kecombrang tergantung dari polaritas pelarut pengekstraknya. Pelarut
yang digunakan adalah Etil asetat (semipolar), etanol (polar) dan heksana. Dari tiga
pelarut itu, pelarut heksana memberikan rendemen terbanyak. Sayangnya, ekstraksi
bunga kecombang dari pelarut heksana kurang mempan melawan mikroba
makanan. ”Ektrak etil asetat dan etanol mampu menghambat pertumbuhan bakteri
dan kapang pada makanan terutama bakteri patogen penyebab penyakit. Antibakteri
kedua ekstrak ini lebih kuat dibanding anti kapangnya. Bila dibandingkan, aktivitas
antibakteri ekstrak etil asetat lebih tinggi dari ektraksi etanol. Bunga kecombang hasil
ektraksi etil asetat mampu menekan pertumbuhan Stapyllocaccus aures,
L.monocytogenes, Bacillus cereus, S. Typhimurium, E Coli, A Hydrophila dan P
aeruginosa. Diantara semua bakteri itu, yang paling sensitif terhadap ekstrak etil setat
dan etanol ialah P aeruginosa. S aureus merupakan bakteri yang paling resisten
kedua ekstrak itu. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas antibakteri ekstrak
bunga kecombrang seperti pH, NaCl (garam), dan pemanasan. Pada pH asam
aktivitas anti bakteri ekstrak etil asetat dan etanol bunga kecombrang lebih ampuh
dibanding pH basa (8-9). Penambahan NaCl hingga 4 persen ekstrak etil asetat
menyebabkan peningkatan aktivitas antibakteri, pada konsentrasi NaCl 5 persen
aktivitas antibakteri cenderung menurun. Aktivitas antibakteri ini pun masih bertahan
pada pemanasan suhu 800 C dan 100 0 C selama 10, 20, 30 menit serta 121 0 C
selama 10 menit.

Kandungan zat berkhasiat

Bunga kecombrang dikenal dengan nama simplisia Nicolaia flos. Bunga ini
mengandung minyak atsiri yang sedap baunya. Itulah sebabnya bunga kecombrang
dimanfaatkan sebagai ramuan penghilang bau badan atau keringat. Pada tempo dulu,
orang juga memanfaatkan bunga kecombrang untuk pebersih darah. Penelitian
terakhir menemukan bahwa kandungan kimia kecombrang adalah saponin, flavonoida,
polifenol, dan minyak atsiri. Jadi, bertambah lagi dua macam zat daripada hasil
penelitian Depkes tahun 1985.

Dapat kita simpulkan beberapa khasiat kecombrang diantaranya:


1. Untuk membersihkan darah

Bunga kecombrang dimakan sebagai pecal. Atau dibuat masakan seperti


yang sering dilakuan orang-orang di Tapanuli Selatan.
1. Untuk mengobati sakit telinga dan pencuci luka

Di Malaysia, bunga kecombrang direbus. Air rebusannya dijadikan untuk obat sakit
telinga. Sedangkan daun kecombrang digunakan untuk pencuci luka.
1. Untuk menghilangkan bau keringat

Bagi yang suka bunga kecombrang memang sedap dibuat pecal, atau disayur untuk
dimakan. Di Sumatera, bunga dari tanaman yang dikenal sebagai puwas kinjung ini
memang banyak yang menyukai. Terutama dimanfaatkan sebagai bahan masakan.
Seperti sering terlihat dijajakan di pasar-pasar kecil sampai ke supermarket. Selain
sedap juga dapat menghalau bau badan.

Daun muda dan bunganya dapat dimasak sebagai sayur asam. Kalau dimakan
baunya merasuk ke seluruh badan. Beberapa hari setelah makan sayur itu, baunya
masih tetap terasa. Cara ini baik sekali untuk menutup bau keringat yang apek.
1. Bau badan

Siapkan 100 gram bunga kecombrang segar, bunga dikukus sampai matang. Bunga
yang sudah masak dimakan sebagai lalap atau sayur. Khasiatnya sudah jelas,
penghalau bau badan yang tak sedap.
1. Kandungan antioksidan yang tak kalah dengan teh hijau pada
kecombrang bisa mencegah pertumbuhan kanker dan penuaan dini.
2. Kecombrang mempunyai manfaat sebagai antimikroba.
3. Kecombrang kaya akan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh.
4. Kecombrang mempunyai manfaat sebagai pengawet alami makanan.
5. Memperbanyak ASI

Bunga kecombrang kemungkinan bisa digunakan sebagi pengawet alami pangan.


Untuk keperluan ini diperlukan kajian holistik terkait uji toksisitas, konsentrasi efektif
ekstrak, dan sifat organoleptik berbagai jenis bahan pangan serta pangan olahan
akibat penggunaan ekstrak bunga kecombrang.

Dari hal diatas yang telah dikemukakan dapat disimpulkan manfaat dari bunga
kecombrang yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Selain
sebagai bahan penyedap makanan kecombrang juga mempunyai manfaat yang tidak
kalah penting, bahkan mempunyai potensi yang besar.

Nah, dengan segudang manfaat si bunga kantan selain rasanya yang asam segar
dengan aroma harum, tidak ada salahnya jika anda mencoba untuk menggunakannya
sebagai salah satu bumbu masakan jika membuat pepes, asam laksa, sayur asam,
pecel atau urap. Pasti rasa dan aroma masakan anda menjadi lebih mantap. . Aplikasi
ini bisa diterapkan sehinga tiap orang bisa mendapatkan manfaat dari si bunga ajaib.

Anda mungkin juga menyukai