Anda di halaman 1dari 22

BAB I.

PASAR MODAL

PENGERTIAN PASAR MODAL


Pasar modal secara umum adalah pasar untuk mendapatkan modal. Pasar adalah
tempat jual beli “sesuatu”. Sedangkan modal adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk
mendanai suatu usaha. Dengan demikian definisi “pasar modal” dapat diuraikan sebagai
tempat untuk menjual dan membeli modal. Operasional dari kegiatan jual beli modal ini
adalah ketika perusahaan membutuhkan sejumlah dana untuk modal maka perusahaan dapat
mengeluarkan surat berharga saham yang merupakan surat berharga yang menunjukkan
bahwa siapapun yang membeli surat berharga tersebut berarti ikut memiliki perusahaan yang
bersangkutan. Karena surat berharga saham merupakan kepemilikan atas suatu perusahaan
maka surat berharga saham tidak memiliki umur atau bersifat jangka panjang. Sedangkan
apabila investor yang membeli surat berharga tersebut membutuhkan uang maka surat
berharga tersebut dapat dijual di Bursa Efek. Tempat jual beli saham disebut Bursa Efek.
Dana hasil penjualan saham akan digunakan oleh perusahaan untuk melakukan perluasan
usaha.
Apabila berpedoman pada definisi ini, lembaga keuangan bank juga merupakan pasar
modal. Namun yang perlu dipahami lembaga keuangan bank merupakan pasar modal untuk
permodalan jangka pendek, misalnya modal kerja yang harus dilunasi paling lama satu tahun
sehingga sifatnya sangat terbatas. Memang lembaga keuangan bank bisa memberikan modal
untuk kredit investasi yang jangka waktunya bisa lebih lama misalnya 5 tahun tetapi tetap ada
batasnya dalam arti pihak yang mendapatkan modal tersebut harus mengembalikannya sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati.
Perusahaan terus berupaya untuk selalu berkembang, untuk itu dibutuhkan dana yang
tak terbatas waktunya sebab perusahaan dihadapkan pada situasi yang bisa dikatakan kurang
menentu dalam upaya untuk mencapai target-target penjualannya. Apabila perusahaan hanya
mengandalkan dana dari hasil keuntungan perusahaan maka akan lama sekali upaya
pengembangan itu bisa dicapai. Untuk mengakomodasi kebutuhan modal perusahaan yang
bersifat jangka panjang bahkan tak terbatas inilah maka diadakanlah pasar modal.
Ahli lain menguraikan bahwa pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas (surat berharga). Dengan demikian, definisi pasar modal dapat

23
dijabarkan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang
yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan,
1993:3).

MANFAAT PASAR MODAL


Manfaat pasar modal dapat dilihat dari berbagai pihak, bagi pihak emiten (perusahaan yang
mengeluarkan surat berharga), dari pihak investor (pemodal) maupun dari pihak pemerintah.

Manfaat Pasar Modal bagi Emiten,


1. Dapat menghimpun dana dalam jumlah yang besar
2. Dana diterima sekaligus ketika pasar perdana
3. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas
4. Ketergantungan perusahaan terhadap lembaga keuangan bank dapat diperkecil
5. Dapat sebagai solusi untuk membayar hutang perusahaan
6. Cashflow hasil penjualan saham lebih besar daripada harga nominal saham
7. Emisi saham cocok digunakan untuk mendanai perusahaan dengan risiko tinggi
8. Profesionalisme manajemen di perusahaan meningkat

Manfaat Pasar Modal bagi investor (pemodal),


1. Nilai investasi dapat berkembang melalui peningkatan harga saham (terjadi capital
gain)
2. Memperoleh deviden bagi pemegang saham
3. Memperoleh bunga bagi pemilik obligasi
4. Dapat dengan mudah mengganti suatu saham perusahaan dengan saham dari
perusahaan lain
5. Dapat mengoptimalkan tingkat keuntungan investasi dibandingkan dengan tingkat
keuntungan bank (deposito)
6. Mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham

Manfaat Pasar Modal bagi pemerintah adalah mendapatkan pajak dari transaksi penjualan
surat berharga yang dilakukan oleh investor.

Apabila ditelaah lebih lanjut maka Peranan Pasar Modal adalah,

24
1. Sebagai intermediasi keuangan selain bank
2. Memungkinkan para pemodal berpartisipasi pada kegiatan bisnis yang
menguntungkan
3. Memfasilitasi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pasar Modal merupakan lembaga perantara
(intermediaries) sebab mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
mempunyai dana. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang
perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana
dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong
terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal, pihak yang meliliki
kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return paling
optimal. Asumsinya, investasi yang memberikan return yang relatip lebih besar adalah
sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar. Dengan demikian, dana yang berasal
dari investor akan digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan yang
mengeluarkan saham di pasar modal.
Keberadaan pasar modal pada akhirnya mampu meningkatkan produktivitas bangsa
didorong oleh terjadinya peningkatan produktivitas usaha. Itulah sebabnya maka diberbagai
negara, baik negara yang berpaham ekonomi terbuka maupun ekonomi tertutup seperti halnya
negara komunis seperti China, Rusia serta berbagai negara komunis sosialis Eropa
mengadakan pasar modal.

Dengan demikian faktor penting dibentuknya pasar modal adalah karena pasar modal
menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan

Fungsi Ekonomi dan Fungsi Keuangan


Dalam menjalankan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas dari pihak yang
memiliki dana (lender) ke pihak yang membutuhkan dana (borrower).
Pihak lenders (yang meminjamkan dana kepada perusahaan) menyediakan dana tanpa harus
terlibat langsung dalam operasionalisasi perusahaan.
Sedangkan pihak borrower (yang membutuhkan dana dalam hal ini adalah pihak perusahaan)
mengharapkan tersedianya dana dari pihak luar yang memungkinkan perusahaan dapat
memperluas operasi perusahaan. Dalam proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan
kapasitas produksi, sehingga akan terjadi peningkatan kemakmuran. Fungsi ini sebetulnya

25
dilakukan juga oleh lembaga perbankan. Hanya bedanya lembaga keuangan bank merupakan
lembaga perantara sedangkan pasar modal yang diperdagangkan dana jangka panjang dan
dilakukan secara langsung tanpa perantara keuangan.

Seperti yang telah disebutkan di atas, berdasarkan Fungsi Ekonomi dan Fungsi Keuangan
Pasar Modal sangat diperlukan untuk meningkatkan perekonomian suatu negara
dikarenakan :

1. Pasar modal bisa menjadi alternatif penghimpun dana selain sistem perbankan. Apabila
tidak ada pasar modal, perusahaan yang membutuhkan dana untuk ekspansi usaha
hanya bisa memperoleh melalui kredit dari bank. Seperti yang kita ketahui, bank
mempunyai keterbatasan sebab bank harus menghimpun dana dari masyarakat terlebih
dahulu.
Disamping itu dalam kaidah manajemen keuangan terdapat batasan penggunaan hutang
karena pada saat ratio hutang terhadap ekuitas (modal sendiri) sudah terlalu tinggi,
maka biaya modal perusahaan tidak lagi minimum (biaya modal meningkat). Dalam
keadaan tersebut perusahaan akan terpaksa menahan diri untuk perluasan kecuali kalau
bisa mendapatkan dana dalam bentuk equity (modal sendiri).
Dengan adanya pasar modal dimungkinkan perusahaan memperoleh modal sendiri
dengan menerbitkan sekuritas yang besifat perusahaan (saham) ataupun berupa surat
tanda hutang (obligasi). Dengan demikian perusahaan bisa menghindarkan diri dari
kondisi debt to equity ratio yang terlalu tinggi.
2. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang
sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para
investor hanya bisa menginvestasikan dananya pada bank ataupun real assets. Dengan
adanya pasar modal, para pemilik dana memungkinkan untuk melakukan diversifikasi
investasi membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung
dengan tingkat keuntungan yang mereka harapkan.

Dari sisi perusahaan yang memerlukan dana, seringkali pasar modal merupakan alternatif
pendanaan ekstern dengan biaya yang lebih rendah daripada sistem perbankan.

Marilah kita bandingkan penghimpunan dana di pasar modal dengan penghimpunan


dana dari perbankan. Bank-bank umum di Indonesia pada pertengahan tahun 1994

26
menawarkan deposito dengan bunga berkisar 11-13% per tahun. Dengan kata lain biaya
penghimpunan dana bagi bank-bank adalah sekitar 11-13%. Sewaktu bank-bank tersebut
menjual dana tersebut dalam bentuk kredit, tingkat bunga yang diminta berkisar 18-19% per
tahun. Jadi terjadi perbedaan bunga (disebut juga sebagai spread, yang tidak lain merupakan
profit margin) sebesar 5-8 % per tahun. Sekarang bandingkan kalau perusahaan melakukan
emisi obligasi di pasar modal.
Dipandang dari kepemilikannya, maka kredit yang diperoleh dari bank ataupun obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan, keduanya merupakan hutang. Kalau perusahaan menerbitkan
obligasi, tergantung dari risiko perusahaan di mata para pemodal, maka mungkin perusahaan
dapat menawarkan obligasi dengan tingkat bunga hanya 15 % per tahun. Para pemodal yang
membeli obligasi tersebut menerima tingkat keuntungan 15% (lebih besar dari deposito yang
hanya berkisar 11-13%), dan perusahaan hanya menanggung biaya hutang (cost of debt)
sebesar 15 % (dan bukan 18-19%, yaitu kalau memperoleh kredit dari bank). Dengan
demikian maka kedua belah pihak (yaitu pemodal dan perusahaan penerbit obligasi) akan
diuntungkan. Meskipun sewaktu perusahaan menerbitkan obligasi berbagai biaya (disebut
sebagai floatation costs, atau biaya emisi), biaya emisi yang ditanggung (biaya konsultan
keuangan, underwriter, wali amanat kalau sekuritas yang diterbitkan adalah obligasi,
BAPEPAM, akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan penilai5) berkisar 4-5 %. Biaya
ini ditanggung untuk waktu selama usia sekuritas, bukan per tahun.
Seandainya obligasi tersebut mempunyai umur 5 tahun, maka tambahan biaya emisi tersebut
sekitar 1 %. Dengan demikian, untuk contoh di atas, biaya yang ditanggung perusahaan
masih hanya 16% per tahun. Tetap lebih rendah dari kalau meminjam dari bank. Secara
skematis, perbandingan antara penghimpunan dana dari bank dan dari pasar modal, disajikan
pada Gambar 1

27
Gambar 2.1. Perbandingan biaya penghimpunan dana dari bank dan pasar modal

Spread yang ditanggung oleh perusahaan kalau mendapatkan dana dari bank merupakan
biaya intermediasi (perantaraan) keuangan, karena bank bertindak sebagai perantara antara
pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana. Penghimpunan dana dari pasar
modal memungkinkan perusahaan menghilangkan biaya intermediasi ini. Karena itu disebut
sebagai disintermediasi keuangan. Semakin besar spread di kalangan bank, semakin kuat
dorongan untuk “memotong” spread tersebut. Pasar modal akan melakukan disintermediasi
keuangan, karena penyaluran dana dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang
memerlukan dana, dilakukan secara langsung.

Biaya emisi di pasar modal akan relatif makin rendah kalau penghimpunan dana tersebut
menyangkut jumlah yang besar. Hal tersebut disebabkan karena diantara biaya-biaya tersebut
ada yang bersifat tetap dan yang bersifat variabel. Pada pertengahan tahun 1994, tipikal biaya
untuk penerbitan sekuritas berkisar Rp300 juta (biaya ini diperlukan untuk membayar
konsultan hukum, notaris, akuntan, appraisal, pendaftaran sekuritas di bursa, penerbitan
prospektus lengkap dan ringkas, pencetakan saham, public expose ke masyarakat, dan lain-
lain), ditambah sekitar 4 % untuk management fee, underwriting fee, dan selling agent.
Dengan demikian, apabila perusahaan menerbitkan sekuritas senilai Rp 50 milyar, akan
menanggung biaya sebesar,

Biaya Tetap Rp 300 juta

Biaya variabel (4% x Rp. 50.000 juta) Rp. 2.000 juta

Jumlah Biaya Rp 2.300 juta

Dinyatakan dalam persentase, maka biaya emisi tersebut sekitar 4,60%. Dengan demikian
nampak bahwa apabila jumlah dana yang dihimpun makin sedikit, maka biaya emisi, apabila
dinyatakan dalam persentase, akan makin besar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal

Sebagaimana didefinisikan di atas, pasar modal merupakan pertemuan supply dan


demand akan dana jangka panjang. Karena itu keberhasilan pembentukan pasar modal
dipengaruhi oleh supply dan demand tersebut. Secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pasar modal antara lain adalah:

a. Supply sekuritas.

28
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di
pasar modal. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah (1) apakah terdapat jumlah
perusahaan yang cukup banyak di suatu negara yang memerlukan dana yang bisa
diinvestasikan dengan menguntungkan?, dan (2) apakah mereka bersedia memenuhi
persyaratan full disclosure (artinya mengungkapkan kondisi perusahaan) yang dituntut
oleh pasar modal?

b. Demand akan sekuritas.

Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah
dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang
ditawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas tersebut mungkin berasal dari individu,
perusahaan non-keuangan, maupun lembaga-lembaga keuangan. Sehubungan dengan
faktor ini, maka income per capita suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi
besar kecilnya demand akan sekuritas.

c. Kondisi politik dan ekonomi.

Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi
politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya
mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.

d. Masalah hukum dan peraturan.

Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan
oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Kebenaran informasi, karena
itu, menjadi sangat penting, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan
yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi
mutlak diperlukan. Justru pada aspek inilah sering negara-negara dunia ketiga lemah.

e. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan
berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien. Kegiatan di
pasar modal pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemilik dana dan
pihak yang memerlukan dana secara langsung (artinya tidak ada perantara keuangan
yang mengambil alih risiko investasi). Dengan demikian maka peran informasi yang
dapat diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya menjadi sangat penting.
Disamping itu transaksi harus dapat dilakukan dengan efisien dan dapat diandalkan.
Diperlukan berbagai lembaga dan profesi yang menjamin persyaratan- persyaratan

29
tersebut dapat dipenuhi.

JENIS-JENIS PASAR MODAL

Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi empat macam, yaitu
pasar perdana (primary market), pasar sekunder (secondary market), pasar ketiga (third
market), dan pasar keempat (fourth market).

1) Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya,
sebelum dicatatkan di bursa efek. Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya
ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter) melalui perantara
pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual saham. Proses ini
biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik Offering/IPO). Harga
saham ditentukan oleh emiten dan penjamin emisi yang didasarkan pada analisis
fundamental emiten.Hasil penjualan saham, keseluruhannya masuk sebagai modal
perusahaan.

2) Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder merupakan pasar dari efek yang telah dicatatkan di bursa. Dengan kata
lain, pasar sekunder merupakan tempat investor dapat melakukan jual beli efek, setelah
efek tersebut dicatatkan di bursa sebagai kelanjutan dari pasar perdana. Di pasar ini,
efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.Pada saat saham
terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan
transaksi perdagangan di bursa tersebut.Harga saham terbentuk oleh tawaran jual dan
tawaran beli dari para investor, yang disebut sebagai order driven market.Hasil penjualan
saham biasanya tidak lagi masuk ke perusahaan tetapi masuk ke para pemegang saham.

3) Pasar Ketiga (Third Market)

Pasar ketiga atau disebut juga OTC (over the counter) adalah sarana transaksi jual-beli
efek antara anggota bursa (market maker) serta investor dan harga dibentuk oleh market
maker.Investor dapat memilih market maker dengan harga terbaik. Para market maker ini
akan bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh
lebih dari satu market maker.

4) Pasar Keempat (Fourth Market)

30
Pasar keempat adalah sarana transaksi jual-beli antara investor jual dan investor beli
tanpa melalui perantara efek.Pasar keempat hanya dilaksanakan oleh para investor besar
karena dapat menghemat biaya transaksi daripada jika dilakukan di pasar sekunder
karena dapat menghemat biaya.

Untuk jelasnya dapat kita lihat tabel berikut.

Tabel 1.3
Jenis –Jenis Pasar Modal
Pasar Perdana Pasar Sekunder Pasar Ketiga Pasar Keempat

Harga saham tetap Harga saham Harga terbentuk oleh Harga terbentuk dari
berfluktuasi sesuai market maker atau tawar menawar investor
kekuatan disebut dealer driven beli dan jual
permintaan

Tidak dikenakan dan penawaran


Dikenakan komisi Tidak dikenakan Tidak dikenakan komisi
komisi biaya biaya komisi biaya
biaya
Hanya untuk Berlaku untuk Investor membeli dan Investor jual dan
pembeli saham/ pembeli maupun menjual dari market investor beli
obligasi penjual saham maker bertransaksi
langsungmelalui ECN
(Electronic
Communication
Network)
Pemesanan Pemesanan Pemesanan dilakukan Investor menjadi
dilakukan melalui dilakukan melalui melalui anggota bursa anggota ECN,
agen penjual anggota bursa (market maker) Centralcustodian,
(pialang/broker) Centralclearing

Jangka waktu Jangka waktu Jangka waktu Jangka waktu


terbatas tidakterbatas tidakterbatas tidakterbatas

Untuk mengetahui urgensinya pasar modal bagi perkembangan perekonomian suatu negara
berikut dipaparkan pasar modal di berbagai belahan dunia.

PASAR MODAL DI NEGARA MAJU

Negara maju akan semakin maju karena kebanjiran dana investor internasional. Hal ini
terbukti karena sebagian besar dana investor internasional sampai akhir tahun 1998, yaitu
sebesar 93%, berada di negara-negara maju, sedangkan hanya 7% saja yang dialokasikan ke
negara-negara berkembang. Dari segi jumlah penduduk, negara maju yang jumlah

31
penduduknya relatif sedikit menerima dana investasi yang sangat besar, sementara negara
berkembang yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar menerima dana investasi
yang sangat kecil.

Tabel 2.1 berikut menunjukkan bahwa dana investor internasional yang ditanamkan di
negara maju 13 kali lebih besar dari jumlah yang ditanamkan di negara berkembang.
Sementara itu, jumlah penduduk di negara maju hanya 1/5 dari jumlah penduduk negara
berkembang. Negara yang rakyatnya memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, berarti
warganya potensial menjadi investor. Hongkong, Jepang, dan Singapura merupakan 3 negara
Asia yang tergolong sebagai negara maju dalam bidang ekonomi.

Tabel 2.2 akan menunjukkan kehebatan negara-negara yang tidak memiliki utang luar
negeri. dan rakyatnya mengalami kemakmuran yang luar biasa. Tabel tersebut menyajikan
sembilan belas negara yang tidak memiliki utang luar negeri, dan mengalami pertumbuhan
ekonomi yang luar biasa dengan cara menggerakkan perekonomian melalui pasar modal.
Pasar modal telah membuktikan diri dapat memakmurkan rakyat suatu negara, asalkan
stabilitas politik terpenuhi, keadilan dalam pemerataan kemakmuran, tidak ada gejolak sosial,
konsistensi penegakan hukum, tidak ada korupsi, stabilitas nilai mata uang lokal terjaga,
dan lembaga pasar uang atau pasar berjangka berjalan dengan baik.

Tabel 2.1.Dana Investor Internasional per akhir Desember 1998 (US$ miliar)

Negara Negara
Keterangan % % Total %
Maju Berkembang
25.553 93 1.908 7 27.461 100
Market
Capitalization
886 17 5.011 83 5.897 100
Population (million)
Number of Issuer
21.111 45 26.354 55 47.465 100
Sumber : International Finance Corporation. Emerging Stock Markets Facebook. 1999
setelah diolah

Kemajuan teknologi komunikasi telah membuka mata negara-negara yang sebelumnya


menganut sistem ekonomi komunis. Negara-negara itu melihat bahwa negara yang menganut
sistem kapitalis mengalami kemakmuran yang luar biasa melalui tayangan-tayangan di
televisi. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi komunis itu telah berjuang selama
lebih dari 70 tahun sejak revolusiFebruari 1917, tetapi gagal memakmurkan rakyatnya.
Kemakmuran nyata yang dialami negara-negara kapitalis telah mendorong negara yang

32
menganut sistem ekonomi komunis untuk beralih ke sistem ekonomi terbuka pada dekade
1990-an.

Tabel 2.2. Data Ekonomi Makro untuk Tahun 1998

GNP/kapita Growth Inflation External Debt US$


Negara
US$ % % juta
Australia 20.640 2,8 1,7 0
Austria 26.830 1,5 2,5 0
Belgia 25.380 1,6 2,3 0
Hong Kong 23.660 2,4 6,4 0
Denmark 33.040 2,7 1,6 0
Finlandia 24.280 1,8 1,7 0
Perancis 24.210 1,2 1,7 0
Jerman 26.570 0,9 2,2 0
Eslandia 27.830 1,5 2,9 0
Italia 20.090 1,0 4,4 0
Jepang 32.350 1,3 0,2 0
Luxemburg 45.100 1,5 2,2 0
Belanda 24.780 2,1 2,1 0
Norwegia 34.310 3,7 1,8 0
Singapura 30.170 6,7 2,1 0
Swedia 25.580 0,6 2,4 0
Swiss 39.980 -0,2 1,7 0
Inggris 21.410 2,0 3,0 0
Amerika Serikat 29.240 2,1 1,9 0
Sumber : Standard & Poor’s. Emerging Stock Markets Fact Book 2000, setelah diolah

PASAR MODAL DAN PASAR BERJANGKA AMERIKA SERIKAT

Amerika Serikat sudah merdeka lebih dari 200 tahun yang lalu, dan saat ini merajai
ekonomi dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta jiwa yang rata-rata berkualitas
telah membawa negara ini menguasai pendapatan dunia (Gross National Product = GNP)
sebesar US$ 7.783 miliar atau 26% dari GNP dunia (1998). Dengan pendapatan per kapita
yang mencapai US$ 29.240 (1998), masyarakat Amerika Serikat banyak berinvestasi di pasar
modal. Enam puluh persen penduduk Amerika Serikat merupakan investor yang
menginvestasikan 70% dananya di pasar modal dalam negeri dan 30% sisanya diinvestasikan
di pasar modal negara lain.

33
Demikian pula, banyak emiten dari negara maju atau negara berkembang menjual saham
perusahaannya ke Amerika Serikat dalam bentuk ADR's (American Depository Receipts).
Contoh, perusahaan Indonesia yang menjual sahamnya ke pasar modal Amerika Serikat
adalah: PT Telkom, PT Indosat, dan PT Tambang Timah. Perusahaan yang paling banyak
menjual saham ke Amerika Serikat berasal dari Negara Jepang dan Eropa.

Amerika Serikat merupakan negara federasi yang terdiri dari 50 negara bagian yang
memiliki hukum sendiri dan otonomi seluas-luasnya di bidang ekonomi, namun dengan satu
presiden dan satu angkatan bersenjata. Setiap negara bagian dipimpin oleh gubernur yang
dipilih langsung oleh rakyat setempat dan memiliki kekuasaan untuk membangun ekonomi
daerahnya, sehingga memungkinkan semua negara bagian memiliki kegiatan pasar modal.
Amerika Serikat memiliki 8 bursa efek dengan sistem order-driven market dan 1 bursa efek
yang menggunakan sistem dealer driven market.

Bursa efek terbesar di dunia berada di Amerika Serikat, yaitu New York Stock Exchange
(NYSE), yang menduduki ranking 1, dan National Association of Securities Dealers
Automated Quotations (NASDAQ) yang menduduki ranking 2. Bursa efek terbesar berikutnya
adalah Tokyo Stock Exchange (TSE) di Jepang yang menduduki ranking 3, disusul London
Stock Exchange (LSE) di Inggris.

Tolok ukur bursa efek terbesar dilihat dari nilai kapitalisasi pasar (market capitalization),
yaitu jumlah agregat nilai kapitalisasi pasar dari seluruh emiten yang tercatat di bursa efek.

Nilai kapitalisasi pasar dari seluruh bursa efek di dunia (59 negara) pada akhir 2000
adalah US$ 33,5 triliun dan 69% dari jumlah tersebut dikuasai oleh Amerika Serikat, Jepang,
dan Inggris seperti tampak dalam Tabel 2.3. Tabel 2.4 menyajikan bursa-bursa efek yang ada
di Amerika Serikat sesuai dengan rankingnya.

Tabel 2.3. Nilai Kapitalisasi Pasar per Desember 2000 (US$ miliar)

% dari Total
Negara Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi Pasar
Amerika Serikat 16.431 69%
Jepang 4.087 12%
Inggris 2.276 8%
Sumber : Bodie et al. Investment. (2002 : 850), setelah diolah

Amerika Serikat menjadi negara yang menguasai ekonomi dunia bukan secara kebetulan,

34
tetapi dirancang sedemikian sempurna dan dijalankan oleh manusia yang berkualitas,
energik, dinamis, serta masyarakat yang berbudaya dan saling kontrol. Sedikit saja terjadi
penyimpangan atau penyelewengan akan dengan cepat diketahui karena masyarakat sudah
terbiasa bereaksi spontanitas, sehingga suatu kesalahan yang terjadi tidak akan terkatung-
katung penyelesaiannya. Sistem negara bagian telah menjadikan Amerika Serikat mencapai
kemakmuran yang merata. Setiap negara bagian berlomba untuk memakmurkan daerahnya
dan bursa efek tersebar keseluruh negeri. Dari populasi Amerika Serikat sebanyak 280 juta
jiwa, 60% adalah investor. Dari investasi yang dilakukan oleh warga Amerika Serikat,
sebanyak 70% dilakukan di pasar modal dalam negeri dan 30% di pasar modal luar negeri.
Sebagian besar investasi masyarakat Amerika Serikat dilakukan melalui perusahaan
manajemen investasi. Pada akhir tahun 2000, terdapat sekitar 7.800 perusahaan mutual fund
yang menampung kelebihan pendapatan masyarakat Amerika Serikat.

Tabel 2.4. Bursa Efek di Amerika Serikat

No Nama Berdiri
1 New York Stock Exchange (NYSE), New York 1790
2 The Nasdaq Stock Market (Nasdaq), Washington 1939
3 American Stock Exchange (AMEX), New York 1921
4 Boston Stock Exchange (BSE), Boston 1834
5 Chicago Stock Exchange (CHX), Chicago 1882
6 Cincinnati Stock Exchange (CSE), Cincinnati 1858
7 Pacific Stock Exchange (PSE), Los Angeles 1973
8 Philadelphia Stock Exchange (PHLX), Philadelphia 1790
Sumber : International Finance Review. Handbook of World Stock and Commodity. 1996,
setelah diolah

New York Stock Exchange (NYSE)

NYSE adalah bursa efek terbesar yang menduduki ranking ke-1 di dunia dan didirikan
pada tahun 1790. Emiten yang tercatat di NYSE hanya yang tergolong perusahaan skala
besar. Nilai kapitalisasi pasar pada tahun 1995 adalah US$ 6 triliun dengan jumlah emiten
3.581 perusahaan sudah termasuk saham asing dari 292 perusahaan, sementara perdagangan
dilaksanakan dalam ruangan lantai perdagangan (floor trading).

Sistem perdagangan yang digunakan adalah sistem pasar lelang (auction market), di
mana harga terbentuk langsung dari harga investor yang ditawarkan melalui anggota bursa
dan proses tawaran harga yang berasal dari para investor ini disebut order driven. Harga

35
terbaik adalah tawaran harga jual terendah dan tawaran harga beli tertinggi. Pada dasarnya,
setiap broker dapat melakukan transaksi jual-beli atas semua jenis saham yang tercatat di
bursa. Namun terdapat beberapa broker yang hanya memperdagangkan sebagian kecil jenis
saham yang dikuasainya, dan mereka ini disebut specialist.

Di antara ke-8 bursa efek yang terdapat dalam Tabel 2.4 telah terjalin hubungan dalam
satu jaringan perdagangan sehingga saling mengetahui tawaran harga jual dan tawaran harga
beli untuk setiap jenis saham dari masing-masing bursa efek. Apabila terjadi selisih harga
untuk tawaran harga jual atas satu jenis saham. maka anggota bursa A dapat memindahkan
ordernya yang dianggap lebih menguntungkan ke bursa efek B, demikian pula untuk order
sell. Sistem ini mulai dilaksanakan pada tahun 1978 dengan nama Intermarket Trading
System (ITS). Kelemahan sistem ITS saat ini adalah bahwa order anggota bursa yang berasal
dari bursa efek yang berbeda tidak otomatis terjadi transaksi walaupun harganya sudah
cocok, sehingga ITS bersifat informasi. Dalam jangka panjang transaksi otomatis ini baru
akan diupayakan terwujud.

PASAR MODAL DAN PASAR BERJANGKA JEPANG

Jepang sebagai negara kepulauan dan sebagai negara maju sudah memiliki 3 bursa efek
sebelum perang Dunia Kedua (1940-1945), yaitu di kota Tokyo, Osaka, dan Nagoya.
Kemudian bertambah lagi setelah perang usai.

Setelah perang usai bermunculan bursa efek baru dalam tahun yang hampir bersamaan
sehingga jumlahnya menjadi 9 bursa efek. Jepang, yang kondisi ekonominya hancur lebur
setelah perang Dunia Kedua, dapat cepat pulih kembali dengan memobilisasi dana
masyarakat melalui bursa efek di kota-kota Fukuoka, Hirosima, Kyoto, Nigata, dan Sapporo.
Jepang juga mendirikan pasar ketiga atau over-the-counter (OTC) di kota Tokyo pada tahun
1941, yang diberi nama Japan Securities Dealers Association (JSDA). Masyarakat Jepang
memiliki etos kerja keras untuk membangun kembali Jepang dengan semangat Samurai,
semangat Kaisar, dan keberanian luar biasa sehingga tidak akan sulit mencapai pemulihan
ekonomi.

Sistem perdagangan bursa efek di kota-kota tersebut mengikuti sistem perdagangan


seperti di Tokyo Stock Exchange (TSE), yaitu investor jual dan investor beli melakukan order
kepada broker efek, dan kemudian broker efek meneruskan order tersebut kepada Saitori,
yaitu petugas bursa yang bertugas mempertemukan order jual dan order beli. Perdagangan

36
efek dilakukan di Trading Floor bursa efek oleh para broker dan Saitori. Selain itu, investor
juga dapat memesan melalui kantor-kantor broker efek yang terletak di luar gedung bursa,
yang akan meneruskan order investor tersebut kepada floor tradernya yang ada di trading
floor bursa efek.

Tabel 2.5. Bursa Efek di Jepang

No Nama Berdiri
1 Tokyo Stock Exchange (TSE) 1878
2 Osaka Securities Exchange (OSE) 1878
3 Nagoya Stock Exchange 1886
4 Fukuoka Stock Exchange 1949
5 Hiroshima Stock Exchange 1949
6 Kyoto Stock Exchange 1949
7 Niigata Stock Exchange 1949
8 Sapporo Securities Exchange 1950
9 Japan Securities Dealers Association 1941
Sumber : International Finance Review. Handbook of World Stock and Commodity. 1996,
setelah diolah

PASAR MODAL DI NEGARA EKS KOMUNIS

Negara-negara yang dahulu menganut sistem ekonomi komunis telah berubah dan
beralih ke sistem ekonomi kapitalis atau yang pada saat ini lebih disebut sebagai sistem
ekonomi pasar. Negara-negara mantan penganut sistem ekonomi komunis ramai-ramai
membangun pasar modal dan mengundang investor internasional. Pengalaman sekitar 70
tahun di bawah sistem ekonomi komunis yang terbukti gagal telah mendorong masyarakat
komunis beralih ke sistem “ekonomi pasar”, walaupun sistem politiknya masih komunis
seperti China.

Di belakang nama bursa efek yang ada di negara-negara eks komunis itu terdapat tulisan
“ex. Tahun xxxx” berarti bursa tersebut pernah ada pada jaman kapitalis kemudian berubah
menjadi komunis, dan pada dekade 1990-an kembali lagi menjadi kapitalis. Pada abad ke 17,
muncul sistem kapitalis yang membuat sebagian kecil orang menjadi kaya raya sementara
sebagian besar hidup miskin, sehingga di sebagian dunia membenci sistem kapitalis dan
mengganti dengan sistem komunis.

Tabel 2.6. menyajikan daftar bursa efek di negara yang sebelumnya menganut sistem
ekonomi komunis.

37
Tabel 2.6. Bursa Efek di Negara Eks Komunis

No. Negara Nama Berdiri


1 Armenia Yerevan Stock Exchange (YSE)
1993
2 Bulgaria First Bulgarian Stock Exchange (FBSE)
1991
3 China Securities Trading Automated Quotation (STAQ)
1988
4 China Shanghai Stock Exchange (SSE)
1990
5 China Shenzhen Stock Exchange
1990
6 China Wuhan Securities Exchange Center
1992
7 Hongaria Budapest Stock Exchange (ex. 1867)
1990
8 Lithuania The National Stock Exchange of Lithuania (NSEL)
1993
ex. 1775
1995
9 Larvia The Riga Stock Exchange (RSE)
1991
10 Norwegia Oslo Stock Exchange ex. 1819
1991
11 Polandia Warsaw Stock Exchange ex. 1817
1990
12 Rusia Russian Exchange
1990
13 Rusia Moskow International Stock Exchange
1990
14 Rusia Moskow Central Stock Exchange
1991
15 Rusia Siberian Stock Exchange
1991
16 Rusia St. Petersburg Stock Exchange ex. 1703
1992
17 Rusia Vladivostok Stock Exchange
1991
18 Slovakia Bratislava Stock Exchange
1990
19 Slovenia Ljubljana Stock Exchange ex. 1924
1990
20 Yugoslavia Belgrade Stock Exchange ex. 1894

Sumber : International Finance Review. Handbook of World Stock and


Commodity. 1996, setelah diolah
Dengan berjalannya waktu, banyak negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis telah
berhasil memeratakan kemakmuran rakyatnya, sehingga sistem tersebut tetap dipakai.
Sementara itu, dalam periode yang sama negara yang menganut sistem ekonomi komunis
telah gagal memakmurkan rakyatnya, sehingga mendorong rakyat untuk mengubah total
sistem ekonomi dari komunis menjadi kapitalis. Namun untuk menghilangkan kesan bahwa
kapitalis itu kejam, digunakan istilah ekonomi pasar. Pada intinya, penerapan sistem kapitalis
atau pasar bebas untuk memakmurkan seluruh masyarakat sangat tergantung pada para
pemimpin di negara masing-masing.

PASAR MODAL DI NEGARA BERKEMBANG

Sebagian negara berkembang telah siap menghadapi era globalisasi, sebagian lagi sedang
melakukan persiapan, dan sebagian lagi belum siap sama sekali. Persiapan menghadapi era
globalisasi ini meliputi bidang yang sangat luas. Bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial

38
harus disesuaikan dengan aturan-aturan standar internasional yang bersifat regional maupun
global. Di samping aturan tersebut masih ada satu hal yang sangat penting, yaitu kesiapan
masyarakat luas untuk menerima aturan internasional. Dalam hal ini, sosialisasi kepada
masyarakat luas tentang gambaran praktis pelaksanaan era globalisasi adalah sangat penting
agar masyarakat dapat diajak untuk melakukan persiapan sedini mungkin. Mungkin saja
penyesuaian peraturan domestik terhadap peraturan internasional dapat merugikan suatu
kelompok masyarakat tetapi menguntungkan bagi kelompok masyarakat lainnya. Namun,
apabila masyarakat sudah sejak dini diberi pengetahuan tentang dampak era globalisasi, maka
mereka mempunyai waktu untuk bersiap-siap mencari alternatif lain sebagai ganti mata
pencahariannya.

Kebanyakan pemimpin negara berkembang sudah menandatangani perjanjian


persekutuan ekonomi regional maupun dunia, seperti: AFTA, APEC, dan INTO, tetapi belum
semua yang telah berhasil mensosialisasikan kepada masyarakatnya. Akibatnya, sebagian
masyarakat yang terkena dampak negatif dari era globalisasi menentang keras setiap
kebijakan pemerintah yang didukung oleh sebagian rakyat yang pro dan tekanan dari pihak
internasional untuk mematuhi perjanjian internasional itu.

Singapura Negara yang Paling Siap

Singapura adalah salah satu negara di Asia yang paling siap menghadapi era
globalisasi. Singapura, dengan jumlah penduduk sekitar 3 juta orang dan pendapatan per
kapita US$ 30.170 (1998), telah diklasifikasikan sebagai suatu negara maju. Singapura adalah
negara nomor satu yang tingkat korupsinya paling kecil (skor 0,5) menurut versi PERC
(Political and Economic Risk Consultancy ) yang berpusat di Hong Kong (Harian Jawa Pos
tanggal 9 Maret 2005). Singapura merupakan satu-satunya negara di dunia ini yang
masyarakatnya memahami dan menggunakan multi-currency, sehingga memudahkan bagi
wisatawan asing untuk melakukan transaksi langsung dengan masyarakat di Singapura.
Singapura juga merupakan negara yang masyarakatnya menguasai 4 bahasa, yaitu Melayu,
China, Inggris, dan India. Singapura juga merupakan negara yang paling tertib lalu lintas,
tertib hukum, dan aman bagi penduduk serta warga asing. Semua keunggulan di atas telah
menarik perhatian investor internasional untuk berinvestasi di Singapura. Indikasi sistem
ekonomi yang kuat dari suatu negara tercermin oleh 4 institusi pasar yang telah berjalan
dengan baik dan sehat, yaitu: (1) Pasar uang/perbankan yang sehat, (2) Pasar modal yang
modern, (3) Pasar komoditas yang lengkap, dan (4) Pasar berjangka atas produk butir 1, 2,

39
dan 3 di atas.

Dalam hal ini, Singapura telah memenuhi kriteria dimaksud. Singapura memiliki 4
institusi pasar yang lengkap dan kuat, yaitu:

(1) Pasar uang dengan indikator sistem perbankan yang tangguh.


(2) Pasar modal, yang tercermin pada Stock Exchange of Singapore yang modern (SES).
(3) Pasar berjangka bidang keuangan, yang tercermin pada Singapore International
Monetary Exchange (SIMEX) yang termasyhur.
(4) Singapore Commodity Exchange (SICOM).

Stock Exchange of Singapore

Perdagangan efek sudah lama ada di Singapura semenjak pemerintahan Raffles (1819).
Pada tahun 1960, telah dilakukan kerja sama perdagangan bersama antara Kuala Lumpur
Stock Exchange (KLSE) dan SES. Namun pada tahun 1973, perjanjian kerja sama
perdagangan efek tersebut berakhir. Pada tanggal 24 Mei 1973 SES sudah berdiri sendiri dan
pada tanggal 18 Februari 1987, SES membuka kesempatan kepada perusahaan berskala kecil
dan menengah untuk masuk ke bursa efek, di mana papan itu disebut SESDAQ. Jadi di SES
ada Main-board yang menampung perusahaan besar, dan SESDAQ yang menampung
perusahaan kecil serta menengah.

Pada tanggal 2 Januari 1990, SES membuka OTC market untuk memperdagangkan
saham-saham asing yang tercatat di bursa efek luar negeri. Saham-saham terkenal yang
tercatat di Hongkong, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan lainnya diperdagangkan di OTC
market, atau disebut CLOB International. SES dimiliki oleh 33 pemegang saham, dan
memiliki 123 anggota bursa, 823 dealer,dan 2.055 remisier per Juni 1995. Perdagangan
dilakukan tanpa penyerahan fisik saham (scripless trading) dan tidak dilakukan di lantai
perdagangan (floorless trading), tetapi di kantor masing-masing anggota bursa yang sudah
terjalin dalam satu jaringan perdagangan dengan bursa efek (remote trading). Pencatatan
pemilikan saham dilakukan oleh Central Depository dan pembayaran dilakukan melalui
Central Clearing House. Remisier adalah kepanjangan tangan dari anggota bursa untuk
menjangkau para investor. Remisier berhubungan langsung dengan para investor, yang
kemudian menyalurkan order investor kepada anggota bursa. Dalam hal ini ada perjanjian
pembagian transaction fee antara anggota bursa dan remisier. Syarat untuk menjadi remisier

40
adalah harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bursa cfek.

China Negara yang Menakjubkan

China merupakan negara berkembang nomor 2 yang mengalami kemajuan luar biasa
di bidang pasar modal. Hanya dalam tempo kurang dari 5 tahun China telah berhasil
mendirikan 4 bursa efek dan 7 bursa berjangka. Pertumbuhan ekonomi China pada tahun
1998 sebesar 9,6% telah mengangkat GNP per kapita menjadi US$ 1.055. Pada saat negara-
negara Asia terkena krisis ekonomi, China luput dari krisis. Pemerintahannya yang masih
menggunakan sistem satu partai, yaitu komunis, telah berhasil menstabilkan politik dalam
negeri dan terjaminnya rasa aman di masyarakat. Sistem ekonomi yang telah berubah dari
sistem tertutup (sistem ekonomi komunis) menjadi sistem ekonomi terbuka (pasar bebas)
telah membawa China ke gerbang emas menuju kemakmuran. Gabungan antara sistem politik
komunis dan sistem ekonomi pasar telah menjadikan China sebagai produsen produk dengan
harga yang sangat murah. China telah siap bersaing dalam perdagangan internasional di era
globalisasi. Di China juga ada pihak yang korupsi, tetapi apabila ketahuan dan diadili, maka
hukumannya adalah hukuman mati. Hal ini dibuktikan dengan telah dihukum tembak mati 3
pejabat yang korup.

Bursa Efek. Sejak beralih dari sistem ekonomi komunis menjadi ekonomi pasar, China telah
memiliki 4 Bursa Efek, seperti diperlihatkan pada Tabel 2.7:

Tabel 2.7. Bursa Efek di China

No Nama Berdiri
1 Securities Trading Automated Quotation System 1988
(STAQ)
2 Shanghai Stock Exchange 26-11-1990
3 Shenzhen Stock Exchange 01-12-1990
4 Wuhan Stock Exchange 17-04-1992
Sumber : International Finance Review. Handbook of World Stock and Commodity. 1996,
setelah diolah

STAQ merupakan bursa efek nasional yang beroperasi di kota-kota besar di China, mulai dari
kota Propinsi, Kotamadya, dan Kabupaten dalam satu jaringan sistem perdagangan. Hanya
dalam waktu 6 tahun sejak didirikan, tepatnya pada tahun 1994, jumlah seluruh anggota bursa
mencapai 350 perusahaan. Pada bulan Juni 1994, STAQ sudah mendapat sambungan jaringan
dengan Shanghai Stock Exchange dan Shenzhen Stock Exchange. Antara STAQ, Shanghai

41
Stock Exchange, dan Shenzhen Stock Exchange telah terjadi intermarket trading system.
STAQ menggunakan sistem dealer driven , di mana pembentukan harga saham dilakukan
oleh para market maker, yaitu tawaran harga beli dan tawaran harga jual suatu saham datang
dari para anggota bursa yang menjadi market maker untuk jenis saham tertentu. Satu market
maker memperjualbelikan beberapa jenis saham, atau dengan kata lain, suatu jenis saham
dipasarkan oleh beberapa market maker. Seorang investor yang ingin membeli saham akan
memilih market maker yang memberi tawaran harga jual paling rendah, dan investor yang
ingin menjual saham akan memilih market maker yang memberi tawaran harga beli paling
tinggi. Transaksi jual-beli dapat juga terjadi di antara para market maker itu sendiri (inter
dealer market).

Shanghai Stock Exchange dan Shenzhen Stock Exchange menggunakan order driven, di
mana proses pembentukan harga saham dilakukan oleh para investor dengan harga terbaik
atau price priority. Price priority adalah tawaran harga beli tertinggi lebih diutamakan untuk
dilakukan transaksi terlebih dahulu, sedangkan tawaran harga jual terendah akan
mendapatkan prioritas untuk dilakukan transaksi terlebih dahulu, dan tawaran harga tersebut
berasal dari para investor secara lelang (berebut dan bersaing).

Shanghai Stock Exchange mempunyai 554 anggota perusahaan dari semua propinsi,
kotamadya, dan daerah otonom di seluruh China. Di samping itu, masih ada 25 broker asing
sebagai pemegang seat. Jumlah total seat mencapai 3.700 seats yang menempati 8 trading
floor. Shanghai Stock Exchange membuka 23 lokasi pusat-pusat perdagangan (exchange
centers) yang tersebar di berbagai propinsi. Produk yang diperdagangkan adalah saham ,
obligasi perusahaan, dan obligasi pemerintah. Shanghai Stock Exchange merupakan bursa
efek terbesar di China.

China, sebagai negara yang baru melaksanakan sistem ekonomi pasar, hanya dalam
waktu sekitar 10 tahun telah melampaui kemajuan negara tetangga yang mengembangkan
pasar modal lebih dari 35 tahun. Keberhasilan China tidak lepas dari kestabilan politik dan
pelaksanaan otonomi daerah serta pelaksanaan sistem national trading system di Bursa Efek.

Tabel 2.8. menyajikan perbandingan kemajuan pasar modal antara China dan beberapa
negara tetangga.

Tabel 2.8. Kemajuan Pasar Modal China dan Negara Tetangga Posisi Akhir Tahun 2001

No Bursa Efek Negara Kapitalisasi Pasar Jumlah

42
(dalam jutaan Emiten
dolar)
1 523.952 1.160
2 Shanghai Stock Exchange, China 120.007 809
Kuala Lumpur Stock Exchange, Malaysia
3 Thailand Stock Exchange, Thailand 36.340 449
4 Stock Exchange of Singapore, Singapura 117.338 386
Korean Stock Exchange, Korea
5 Philippines Stock Exchange, Filipina 220.046 1.409
6 Jakarta Stock Exchange, Indonesia 41.523 232
7 23.006 316
Sumber : Standar & Poor’s, Emerging Stock Market Factbook 2002 setelah diolah

PASAR MODAL DI NEGARA ISLAM

Beberapa negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam sudah sejak lama
menggunakan sarana pasar modal untuk membangun perekonomiannya. Aturan pelaksanaan
perdagangan di beberapa negara Islam tidaklah sama. Iran mengatur jam perdagangan hanya

antara jam 09.00 sampai 12.00 untuk hari Sabtu sampai Rabu. Kuwait mengatur perdagangan
mulai jam 07.00 sampai 14.30 untuk hari Sabtu, Rabu, Kamis, dan Jumat. Mesir mengatur
jam perdagangan antara jam 11.00-13.00 dari hari Minggu sampai Kamis. Pengaturan jam
dan hari-hari perdagangan ini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan investor dalam
menghadapi fluktuasi harga atau mengurangi risiko yang biasa dihadapi oleh investor di
negara-negara yang tidak menjalankan kaidah Islam.

Tabel 2.9. menyajikan nama bursa efek yang ada di beberapa negara Islam.

Tabel 2.9.Bursa Efek di Negara Islam

No. Nama Bursa Efek dan Negara Asal Berdiri


1 Bahrain 1999
2 Dhaka Stock Exchange, Bangladesh 1954
3 Cairo Stock Exchange, Mesir 1890
4 Jakarta Stock Exchange, Indonesia 1912
5 Tehran Stock Exchange, Iran 1966
6 Kuala Lumpur Stock Exchange, Malaysia 1964
7 The Karachi Stock Exchange, Pakistan 1947
8 Saudi Arabian Monetary Authority, Saudi Arabia 1992
Kuwait Stock Exchange, Kuwait
9 Oman 1984
10 Libanon 1999
11 Istanbul Stock Exchange, Turki 1999

43
12 1929

Sumber : Standard & Poor’s, Emerging Stock Market Factbook, 2002


setelah diolah.

44

Anda mungkin juga menyukai