Anda di halaman 1dari 3

SOP PELAKSANAAN OUTBREAK RESPONSE

IMMUNIZATION(ORI)DIFTERI
:440/0006.267/PKM.CPT/I/2018
No. Dokumen
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 02 Januari 2018
Halaman : 1-4
UPT
PUSKESMAS TARMAN, S.KM
CIPATUJAH NIP. 197205071993031007
Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh
1. Pengertia
bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan
terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah,
infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.
Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Bakteri penyebab penyakit ini
menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain.
Sasaran ORI adalah anak usia 1 tahun sampai dengan <19 tahun dengan
pemberian 3 kali dengan interval 1 bulan dari dosis pertama ke dosis ke dua,
interval 6 bulan dari dosis kedua ke dosis ke tiga tanpa memandang status
imunisasi
Untuk mengetahui prosedur pelayanan imunisasi yang benar di puskesmas
2. Tujuan
dan fasilitas kesehatan lainnya
SK Kepala Puskesmas Cipatujah Nomor : 440/0005.191/PKM.CPT/I/2018
3. Kebijakan
Tentang
Penugasan Penanggung Jawab Program Imunisasi di Lingkungan
Puskesmas Cipatujah.
1. Permenkes Nomor 1059 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
4. Referensi
Imunisasi.
2. Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
3. Pedoman Imunisasi Anak Indonesia satgas Imunisasi- IDAI
4. Prosedur Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri
1. Pastikan vaksin yang akan digunakan belum kadaluarsa dan kondisi baik (VVM A atau B
5. Langkah-
, tidak pernah beku atau terendam air ).
langkah/
2. Penyuntikan menggunakan ADS 0,5 ml.
Prosedur 3. Pastikan spuit belum kadaluwarsa
4. Keluarkan spuit dari bungkus plastik
5. Kencangkan jarum pada spuit
6. Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
7. Masukkan jarum kedalam botol vaksin
8. Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan
udara yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai
pada skala 0,5 cc, kemudian cabut jarum dari vial.
9. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas yang dibasahi dengan air
matang.
10. Apabila lengan anak tampak kotor diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu.
11. Penyuntikan dilakukan pada area deltoid dilengan kiriatas.
12. Dosis pemberian adalah 0,5 ml diberikan secara intramuskular (sudut kemiringan
penyuntikan 90°)
13. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar, kemudian ambil kapas kering kembali
(recapping). baru, lalu ditekan pada bekas suntikan, jika ada perdarahan kapas tetap
ditekan padalokasi suntikan hingga darah berhenti.
14. Buang ADS langsung kedalam safety boks tanpa melakukan penutupan jarum
6. Diagram alir
Sehari 30 menit sebelum Menyiapkan buku
pelayanan memastikan
sebelumnya vaksin dan logistik
catatan
dalam keadaan VVM
Masukkan cool A/B
pack ke dalam
lemari es
1. menyimpan vaksin carier, Memindahkan vaksin
catatan,anafilatik kit dan cool pak dari
spuit, kapas, dan air lemari es ke dalam
hangat di atas meja vaksin carier
Memakai APD 2. Menyimpan safety box
dan plastik sampah di
bawah meja

Cuci tangan dengan


sabun dan airifte
mengalir

Melakukan skrining

Melakukan penyuntikan
Difteri

Cuci tangan dg air


mengalir dan keringkan

Vaksin sisa dan yang belum


digunakan di beri tanda, disimpan Mencatat hasil imunisasi dan
kembali kedalam lemari es pemakaian logistik

7. Hal yang .
perlu
diperhatikan
1. Puskesmas
8. Unit terkait
2. Polindes
3. Posyandu
1. SOP Cara Pemberian Vaksin
9. Dokumen
2.SOP Persiapan Vaksin
terkait
3. Kohort ibu/ bayi
4. Buku Register
10. Rekaman No Yang Di Isi Tanggal Mulai Diberlakukan

Historis Ubah Perubahan

Perubahan

Anda mungkin juga menyukai