Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO

PUSKESMAS KEDUNDUNG
Jl. BY PASS KEDUNDUNG, TELP.(0321)392028

MOJOKERTO

KERANGKA ACUAN

PENYULUHAN HIV/AIDS PADA SISWA SMP DAN SMA/SMK

PUSKESMAS KEDUNDUNG KOTA MOJOKERTO

TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN

Jumlah penderita HIV di Indonesia tahun 2012 mengalami peningkatan


dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan penderita AIDS mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sejak tahun 1987 hingga 2005, jumlah
orang yang sudah masuk dalam stadium AIDS lebih banyak dilaporkan daripada
yang baru terinfeksi HIV. Sementara itu mulai 2006 hingga 2012, sudah lebih
banyak orang terinfekssi HIV dan belum masuk stadium AIDS ditemukan.
Berdasarkan data dari kementrian kesehatan pada tahun 2012 ditemukan
kasus HIV sebanyak 21.511 orang dan AIDS sebanyak 5.686 orang. Salah satu
tantangan penanggulangan HIV-AIDS adalah peningkatan pengetahuan anak
sekolah dan remaja tentang HIV-AIDS. Pasalanya, berdasarkan hasil riset
kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan Kemenkes menunjukkan
masih rendahnya pengetahuankomprehensif tentang HIV-AIDS pada penduduk
usia 15-24 tahun, yakni 11,4 %

Kegiatan program yang dilakukanharussejalandenganvisi, misi dan tata nilai yang berlaku di
PuskesmasKedundung. VisiPuskesmasKedundungadalahmenjadipuskesmasperawatan yang
ungguldalampenanganan dan pelayanankesehatanseceraberkesinambungan dan
terusmenerus di Kota Mojokerto. MisiPuskesmasKedundungadalah menyelenggarakan
kesehatan dasar yang bermutu, meningkatkan profesonalisme Sumber Daya Manusia,
Melengkapi sarana dan prasana yang bermutu dan sesuai kebutuhan pelanggan,
menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman, mendorong kemandirian masyarakat
dalam bidang kesehatan dan mengembangkan puskesmas Kedundung sebagai puskesmas
pendidikan. Sedangkan tata nilai Puskesmas Kedundung adalah kejujuran, profesionalisme,
keterbukaan, ramah dan santun.
II. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Pola
karakteristik pesatnya tumbuh kembang ini menyebabkan remaja mempunyai
sifat khas yang sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar,
menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung
resiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang.
Pada awal dekade yang lalu, penyalahgunaan NAPZA pada remaja belum
semarak seperti saat ini dan infeksi HIV/ AIDS masih sangat langka. Perilaku
seksual beresiko di kalangan remaja belum terungkap dalam angka yang
mengkhawatirkan. Kesehatan remaja pada masa itu belum menjadi prioritas.
Keadaan tersebut berangsur berubah dimana terjadi kecenderungan
peningkatan perilaku tidak sehat pada remaja.
Sementara itu dari beberapa survey dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah. Salah satu
contoh: 46,2% remaja masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil
hanya dengan sekali melakukan hubungan seks. Kesalahan persepsi ini
sebagian besar diyakini oleh remaja pria (49,7%) dibandingkan dengan remaja
putri (42,3%) (LDUI&BKKBN,1999).
Dari survei yang sama juga terungkap bahwa hanya 19,2% remaja
menyadari peningkatan resiko untuk tertular Infeksi Menular Seksual (IMS) bila
memiliki pasangan lebih dari satu. 51% mengira bahwa mereka akan beresiko
tertular HIV/AIDS hanya bila berhubungan seksual dengan Pekerja Seks
Komersial (PSK).
Perilaku beresiko yang mereka lakukan dapat mengakibatkan terjadinya
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), terjangkitnya Penyakit Menular Seksual
(PMS), terpaparnya tindak kekerasan, serta timbulnya komplikasi akibat
penyalahgunaan NAPZA.
Semua keadaan yang disebutkan diatas menunjukkan besarnya masalah
kesehatan pada remaja saat ini dan mengisyaratkan perlunya penanganan
dengan segera secara lebih bersungguh sungguh. Untuk itu diperlukan
penyuluhan HIV AIDS pada siswa sekolah menengah (remaja) agar penyebaran
penyakit ini dapat ditekan.

III. TUJUAN
Tujuan Umum :

Menurunkan penyebaran dan jumlah kasus HIV-AIDS

Tujuan Khusus :

Meningkatkan pengetahuan siswa SMP dan SMA/SMK tentang HIV-AIDS dan Napza
sebagai salah satu pintu masuk penularan HIV-AIDS
I. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No. Kegiatan Pokok
1 Pendahuluan 1.Memberi salam.
2.Menyampaikan pokok bahas
3.Menyampaikan tujuan
4.Melakukan apersepsi.
5.Pre test
2 Penyampaian materi 1.pengertian penyakit HIV/AI
2.Penularan penyakit HIV/AID
3.Pencegahan penularan penya
4.Penatalaksanaan ODHA

3 Penutup Diskusi/Tanya jawab


2.post test.
3.Kesimpulan
4.Evaluasi
5.Memberikan salam penut
V.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
No. Kegiatan Pokok CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1 Pendahuluan Ceramah
2 Penyampaian materi Ceramah

3 Penutup 1.Ceramah
2.Post test

3.Kesimpulan

VI.SASARAN
Siswa sekolah MTS BRAWIJAYA sebanyak 25 orang

VII.PELAKSANAAN KEGIATAN
Tanggal : 16 Juli 2018
Waktu : 09.00-selesai
Tempat :Ruang Pertemuan MTS BRAWIJAYA
VIII.KESIMPULAN dan SARAN
Pelaksanaan penhyuluhan HIV/AIDS di SMPN 5 terlaksana lancar baik dan tertib
a.Penggunaan Media:
1) Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan lengkap
2) Materi disiapkan dalam bentuk leaflet dan cera kepadasasaran lebih mudah diterima
b. Proses penyuluhan penyuluhan
1)penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS berjalan dengan baik,lancar siswa dapat menerima dan memamahami materi penyuluhan
2) Didalam penyuluhan terjadi interaksi.
c. Peserta penyuluhan dapat memahami materi penyuluhan yang disampaikan dan mampu menjawab hasil pos test dengan prosentase 90% siswa siswi
dapatmenjawab.

IX.EVALUASI.
Kegiatan berjalan sesuai sop penyuluhan dan kak penyuluhan HIV/AIDS(terlampir)
Hasil survey Kepuasan sasaran .................
Hasil umpan balik ..............

Rencana tindak lanjut


5W+1H

Penanggung jawab program


1.Putu mira harini 1. ...............

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Kedundung Penanggung Jawab Program P2P

PUTU MIRA HARINI


NIP.19660502198901205
drg. ENY SURYAWATI
NIP
NIPn

Anda mungkin juga menyukai