Anda di halaman 1dari 9

OVEN PANGGANG SEBAGAI SOLUSI

PENGOLAHAN IKAN HIGIENIS DAN RAMAH


LINGKUNGAN

Nana Kariada Tri Martuti, Rosidah, Danang Dwi Saputro

Universitas Negeri Semarang


Email: nana.kariada@Yahoo.co.id

Abstract. Fish is a perishable food product, so as to be able to maintain the


required quality processing. Processing of roasting fish traditionally done by
the fishermen and their families in the region Tambakrejo Village Tanjung Mas
Semarang. Roasting fish done by grilled over coconut shell charcoal produces less
hygienic products. In addition, the resulting smoke spread into the surrounding
environment so that the impact on the health of the toaster and the surrounding
community. Traditional way of production capacity of 1.5 Kg of fish once baked,
so if grilling fish in large numbers takes a long time. Roasting fish with oven
roasted made ​​from galvanized plate is advantageous alternative fish processing
and environmentally friendly. Oven roast made ​​in the multilevel system (3 level)
where each level can accommodate fish from 2 to 2.5 kg of fish slices.

Keywords: Grilled fish, Oven galvanized, Environmentally friendly

Abstrak. Ikan merupakan produk makanan yang mudah membusuk, sehingga


untuk dapat mempertahankan kualitasnya diperlukan adanya pengolahan.
Pengolahan ikan secara tradisional dengan pemangangan dilakukan oleh para
nelayan dan keluarganya di Wilayah Tambakrejo Kelurahan Tanjung Mas Kota
Semarang. Pemanggangan ikan yang dilakukan dengan cara dipanggang di atas
bara arang batok kelapa menghasilkan produk yang kurang higienis. Selain itu
asap yang dihasilkan menyebar ke lingkungan sekitarnya sehingga berdampak
pada kesehatan bagi pemanggang maupun masyarakat disekitarnya. Kapasitas
produksi cara tradisional 1,5 Kg ikan sekali panggang, sehingga jika memanggang
ikan dalam jumlah yang banyak dibutuhkan waktu yang lama. Pemangangan
ikan dengan oven panggang yang dibuat dari plat galvanis merupakan alternatif
pengolahan ikan yang menguntungkan dan ramah lingkungan. Oven panggang
dibuat dalam sistem bertingkat (3 tingkat) dimana setiap tingkat mampu
menampung ikan 2 – 2,5 kg ikan iris.

Kata Kunci: Ikan panggang, Oven galvanis, Ramah lingkungan

1
2

PENDAHULUAN ramah lingkungan. Alat yang dipakai berupa


alat pemanggangan seperti cara pembakaran
Ikan termasuk bahan pangan yang banyak ikan atau sate secara tradisional. Dimana
digemari konsumen, karena mempunyai nilai ikan dibakar di atas bara batok kelapa yang
gizi yang tinggi serta mempunyai rasa yang atasnya diberi besi penyangga. Pengolahan
lezat. Ikan merupakan sumber protein yang dilakukan dengan cara membolal balik ikan
mempunyai arti penting bagi kesehatan, sampai dirasa cukup matang. Dengan cara
karena ikan mengandung asam lemak tidak tradisional tersebut setiap kali memasak
jenuh berantai panjang, vitamin serta makro hanya mempunyai kapasitas masak sebanyak
dan mikro nutrien. Ikan merupakan komoditas 1,5 Kg untuk 15 menit waktu pemanggangan.
yang cepat mengalami proses pembusukan Sehingga dengan cara tersebut di atas untuk
dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. memasak 10 Kg ikan dibutuhkan waktu 2,5
Oleh karena itu, ikan perlu diolah menjadi jam.
produk olahan yang dapat bertahan lebih Dengan cara pemasakkan seperti ini sangat
lama. Dengan adanya pengolahan, membuat tidak efisien dan boros bahan bakar. Selain itu
ikan menjadi awet dan memungkinkan untuk dengan cara pemasakkan tradisional tersebut,
didistribusikan dari pusat produksi ke pusat amat sangat tidak ramah lingkungan. Karena
konsumen. asap yang dihasilkan dari pemanggangan
Wilayah Tambakrejo Kelurahan Tanjung tersebut menyebar ke lingkungan sekitarnya.
Mas Kota Semarang mempunyai luas wilayah Sehingga mau tidak mau asap yang dihasilkan
± 3,5 Ha. Wilayah ini berbatasan langsung akan mengganggu kesehatan pemanggang
dengan Laut Jawa, sehingga hampir 50 % maupun masyarakat yang ada di lingkungan
dari penduduk Tambakrejo yang berjumlah sekitarnya. Oleh karena itu perlu segera dicari
500 KK berprofesi sebagai nelayan. Di solusi guna mengatasi permasalahan aspek
wilayah Kelurahan Tanjung Mas ini juga produksi dan pencemaran lingkungan yang
terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang dihasilkan tersebut.
menampung hasil laut dari nelayan-nelayan Ikan panggang yang diproduksi di
setempat atau dari daerah lain. Dengan wilayah Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas
adanya banyak hasil laut tersebut, banyak juga Semarang, berbahan baku dari ikan tongkol,
penduduk setempat terutama ibu-ibu rumah manyung, pari dan sembilang. Ikan-ikan
tangga berprofesi sebagai pengolah ikan. tersebut merupakan ikan hasil tangkapan
Ikan-ikan tangkapan nelayan tersebut diolah nelayan setempat, yang kemudian diolah
menjadi ikan asin, bandeng presto, terasi dan oleh ibu-ibu rumah tangga menjadi ikan
ikan panggang. panggang. Adanya pengolahan ikan dengan
Berdasarkan survei dan wawancara cara pemanggangan tersebut diharapkan bisa
langsung terhadap pengusaha mitra, meningkatkan nilai jual ikan dari pada di jual
permasalahan yang dihadapi pengusaha dalam bentuk segar begitu saja.
kecil pembuatan ikan panggang yang Pemanggangan ini juga mempunyai
tergabung dalam KUB Mina Karya dapat fungsi pengawetan pada ikan dari pada
dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu: dijual dalam bentuk segar. Rodiyah (2003)
produksi, kualitas, dan manajemen usaha/ menyampaikan, pemanggangan/pengasapan
pemasaran dimana ketiga aspek ini saling merupakan suatu metode untuk mengawetkan
terkait. Selama ini para pengusaha kecil ikan dengan kombinasi antara penggunaan
masih menggunakan teknologi pembuatan panas dengan zat kimia yang dihasilkan dari
ikan panggang secara sederhana dan kurang pembakaran kayu. Pengasapan bertujuan

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014


3

Gambar 1. Cara pemanggangan dan cerobong asap pengolahan ikan tradisionil

Gambar 2. Cerobong dan ventilator asap pemanggangan ikan

untuk membunuh bakteri, merusak aktifitas panggang di buat dengan sistem bertingkat
enzim, mengurangi kadar air dan menyerap yang tersusun tiga tingkatan, dimana setiap
berbagai senyawa kimia yang berasal dari asap. tingkat mampu manampung ikan sebesar
Pada proses pengasapan ada dua cara yang 2-2,5 kg ikan iris. Tungku terletak di bagian
utama yang biasa dilakukan ialah pengasapan bawah oven berbentuk laci (bisa ditarik ke
dingin (cold smoking) dan pengasapan panas depan) sehingga memudahkan pengrajin
(hot smoking). untuk memasukkan bahan bakar ke tungku.
menjadi satu dengan oven. Cerobong asap
METODE di pasang diatas tungku (tinggi 8 meter),
Berdasarkan latar belakang, dibuat dilengkapi ventilator udara yang terletak di
alat pemanggangan ikan dengan kapasitas ujung cerobong asap. Fungsi ventilator untuk
kurang lebih 6-7 Kg bahan baku untuk sekali menarik/mengalirkan asap hasil pembakaran
masak. Oven di buat dengan ukuran tinggi 65 bahan bakar ke atas cerobong, sehingga asap
cm, lebar 60 cm dan panjang 60 cm. Oven tidak menganggu pada proses pemangangan.

Oven Panggang Sebagai Solusi Pengolahan Ikan ... (Nana Kariada Tri Martuti, Rosidah, Danang Dwi S.)
4

higienis produk ikan panggang di Kelurahan


Tanjung Mas Semarang Utara  masih kurang
bagus jika dibandingkan dengan wilayah
lainnya. Hal ini dikarenakan air proses yang
digunakan untuk proses pengolahan tidak
memenuhi syarat. Sehingga untuk itu perlu
diadakan pengendalian peningkatan mutu
untuk meningkatkan kualitas produk ikan asap/
panggang di Tambaklorok dan sekitarnya.
Disamping itu dalam proses pengasapan
tidak terkontrol/terukur, sehingga tidak bisa
mengontrol tingkat sanitasi dan higienis yang
dihasilkan. Ikan yang telah selesai di panggang
diletakkan ditempat yang tidak tertutup atau
Gambar 3. Oven pemanggangan ikan kurang hygienis. Biasanya ikan olahan yang
sudah jadi ditempatkan di keranjang yang
terbuat dari bambu dan tidak tertutup. Dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN demikian pertumbuhan mikroorganisme
Hasil infestasi lalat/serangga dapat dengan mudah
terjadi (Winarno, 1993).
Dari hasil observasi awal dan wawancara Dengan cara tradisional seperti itu produk
dengan pengurus pengolah ikan panggang yang dihasilkan kurang bagus secara kualitas,
di Tambakrejo, hampir sebagian besar serta kurang ramah lingkungan karena asap
menginginkan adanya tambahan keterampilan yang dihasilkan akan menyebar ke lingkungan
mengenai kapasitas serta higienis dan sekitarnya. Sehingga mau tidak mau akan
sanitasi produk. Selama ini pemanggang ikan mencemari lingkungan dan mempengaruhi
melakukan produksinya dengan cara yang kesehatan masyarakat yang tinggal di
masih tradisional, yaitu dengan memanggang sekitar pengrajin ikan panggang. Untuk
ikan langsung di atas bara api. Hal ini seperti mengantisipasi berbagai masalah tersebut
yang disampaikan Nastiti (2006), Usaha diperlukan adanya inovasi pemanggangan
pengolahan ikan panggang yang ada di Kota yang ramah lingkungan, sehingga dapat
Semarang merupakan usaha yang masih meningkatkan kualitas dan kuantitas ikan
tradisional. Sentra pengolahan ikan panggang panggang di wilayah sasaran.
di Kota Semarang berada di Kelurahan Sesuai dengan tujuan yang hendak
Bandarharjo, Kelurahan Tanjung Mas dan dicapai, keberhasilan pencapaian tujuan
Kelurahan Krobokan. Di dalam proses ditunjukkan dengan beberapa keadaan, yaitu:
pengolahan ikan panggang, masyarakat Dihasilkannya peralatan Teknologi
menggunkan batok kelapa sebagai bahan Tepat Guna (TTG) pemanggang ikan
bakar pemanggangan. Asap yang dihasilkan yang lebih higienis dan ramah lingkungan.
dari batok kelapa tersebut diharapkan dapat Dengan peralatan yang telah dibuat ini dapat
memanaskan daging ikan sehingga ikan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
menjadi matang dan lebih tahan lama serta ikan panggang mitra binaan.
dapat menimbulkan aroma spesifik bagi ikan Hasil penyuluhan, tanya jawab dan
panggang yang dihasilkan. pemberian keterampilan kepada peserta
Demikian pula, tingkat sanitasi dan selama pelaksanaan pengabdian semuanya

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014


5

menunjukkan peningkatan dalam pemahaman ini dikarenakan oven yang dibuat mempunyai
dan keterampilan tentang pemanggangan lebar 60 x 60 cm dan tinggi 130 cm, sehingga
menggunakan oven dan cerobong yang ramah kapasitas lebih besar dari rencana semula yang
lingkungan. Begitu pula pada materi higienis hanya 50 x 50 cm dengan ketinggian 100 cm.
dan sanitasi produk, mitra binaan dapat Peningkatan kapasitas memasak ini,
memahami materi yang diberikan. tentunya akan menghemat biaya bahan
Dalam praktek pelaksanaan pengabdian bakar (tempurung/batok kelapa) dan tenaga
peserta pengabdian menunjukkan peningkatan pengrajin yang memasak ikan panggang
dalam pemahaman dan keterampilan mengenai tersebut. Adanya pembuatan oven sebagai
pengolahan ikan dengan menggunkan alat alat pemanggang ikan ini juga akan
panggang yang ramah lingkungan, yaitu meningkatkan kualitas ikan yang dihasilkan.
berupa oven dan cerobong asap. Selain itu Hal ini dikarenakan oven mempunyai panas
peserta juga diberikan pelatihan tentang yang merata. Dengan adanya pengasapan
menggunakan oven yang sudah diberikan menyebabkan panas dalam ruang pengasapan
kepada mitra binaan. suhunya sekitar 70-85O C, suhu panas yang ada
Pemberian bantuan berupa oven, dalam alat pengasapan sepenuhnya diserap
cerobong panggang dan renovasi tempat oleh ikan-ikan sehingga dengan cepat ikan
memanggang ikan, mendorong mitra binaan akan menjadi kering dan matang, rasa ikan
untuk bisa memanfaatkan pelatihan dan menjadi enak dan berdaging lunak (Irawan,
bantuan yang telah diberikan, sehingga dalam 1995).
memproduksi ikan panggang lebih higienis. Pemanggangan ikan menggunakan
Dihasilkannya modul “Teknologi oven dengan bahan bakar tempurung kelapa
Pemanggangan Ikan Ramah Lingkungan” menjadikan ikan yang di panggang lebih
sebagai acuan dalam penggunaan alat merata masaknya, serta berwarna kuning yang
panggang ramah lingkungan. merata. Menurut Mareta dan Awami, (2011),
Hal ini berbeda dengan pemanggangan hasil proses pengasapan dan pemanggangan
secara tradisional yang hanya mampu memasak dapat dilihat pada perubahan warna ikan.
1,5 Kg ikan mentah sekali masak. Kapasitas Proses roasting menghasilkan warna
oven pemanggangan ini melebihi kapasitas coklat pucat, sedangkan proses smoking
di awal kegiatan yang hanya 6 Kg ikan. Hal menghasilkan warna coklat mengkilap.

Gambar 4. Oven pemanggangan ikan hasil IbM

Oven Panggang Sebagai Solusi Pengolahan Ikan ... (Nana Kariada Tri Martuti, Rosidah, Danang Dwi S.)
6

Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses bagus.


pengasapan dan pemanggangan pada orientasi Dengan memberikan pengetahuan dan
ini diantaranya: a). berat ikan, b). penirisan dan keterampilan tentang penanganan bahan
penganginan, c). suhu,d). waktu, e). metode baku ikan panggang yang baik, diharapkan
pengemasan,dan f). kondisi penyimpanan. dapat meningkatkan kualitas produk ikan
Pelatihan tentang higienis sanitasi produk panggang menjadi lebih baik. Melakukan
terkait bahan baku ikan yang digunakan usaha kebersihan dan kesehatan terhadap
dalam produksi ikan panggang telah diberikan sarana penanganan ikan dan bahan mentah
ke pengarajin. Hal ini terkait dengan sangat penting mengingat bahwa ikan sebagai
hasil penelitian Nastiti (2006) terhadap bahan makanan yang mudah menjadi busuk
ikan panggang di Kota Semarang, yang sehingga penanganan yang tidak memenuhi
menunjukkan hasil kurangnya penanganan persyaratan sanitasi dan higiene menyebabkan
bahan baku dan kualitas ikan panggang mutu ikan menjadi lebih buruk (Karyono dan
sehingga memerlukan adanya perbaikan. Wachid, 1982).

Gambar 6. Proses penanganan ikan


sebelum dipanggang

Untuk mengetahui kandungan gizi ikan


Gambar 5. Proses pemanggangan panggang yang dihasilkan oleh mitra binaan,
ikan menggunakan oven dilakukan analisis laboratorium terhadap
kandungan proximat ikan panggang yang
diproduksi menggunakan oven (Tabel 3).
Beberapa kekurangan penanganan
Dari hasil laboratorium dapat diketahui
bahan baku tersebut antara lain, ikan yang
adanya pemanggangan ikan, baik secara
dibeli kurang segar (hampir busuk), selama
tradisional maupun menggunakan oven
penanganan tidak menggunakan es, ikan yang
dapat menurunkan kadar protein ikan. Hal
dibeli merupakan ikan yang tidak laku jika
ini dapat dilihat dari kandungan protein ikan
dijual segar (ikan sisa) sehingga pembelian
mentah 11,69 % menurun menjadi 0,24 %
ikan lebih murah. Selain itu selama proses
menggunakan oven dan 0,48 % menggunakan
pengasapan/pemanggangan ikan ditaruh di
alat tradisional. Penurunan ini disebabkan
atas lantai kotor serta pencucian ikan yang
karena adanya proses pemanasan sehingga
menggunakan air kotor. Hal-hal tersebut yang
dapat merusak kadar protein dalam ikan
sangat mempengaruhi menurunnya kualitas
yang dibakar maupun yang dioven tersebut.
bahan baku ikan panggang sehingga ikan
Pengolahan bahan pangan kaya kandungan zat
panggang yang dihasilkan mutunya kurang

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014


7

Tabel 3. Hasil Analisis Proximat ikan mentah, panggang oven dan panggang tradisional

Jenis sampel ikan


Ikan mentah Panggang Panggang tradisional
oven
Protein 11,69 % 0,24 % 0,48 %
Lemak 12,37 % 20,15 % 14,17 %
Karbohi- 0,63 % 0,52% 0,44 %
drat
Air 69,66% 66,94% 64,42%

Gambar 7. Ikan sebelum dan sesudah dipanggang

gizi protein yang tidak terkontrol dengan baik (20,15 %) lebih tinggi dari dari ikan panggang
dapat menyebabkan terjadinya penurunan tradisional (14,17 %) dan ikan mentah
nilai gizi (Palupi et al, 2007). Hal ini sejalan (12,37 %). Adanya proses pemanggangan
dengan pendapat DeMan (1997) dan Asrullah menyebabkan kadar air dalam ikan menurun,
et al., (2012) yang menyatakan bahwa suhu sehingga menyebabkan lemak menjadi lebih
55-75°C menyebabkan sebagian besar protein tinggi. Hal ini bertentangan dengan pendapat
terdenaturasi. Zat gizi yang terkandung dalam Palupi et al., (2007), yang mengatakan bahwa
bahan pangan akan rusak pada sebagaian adanya proses pengolahan bahan pangan,
besar proses pengolahan karena sensitif akan terjadi kerusakan lemak yang terkandung
terhadap pH, oksigen, sinar dan panas atau di dalamnya. Tingkat kerusakannya sangat
kombinasi diantaranya (Palupi et al, 2007). bervariasi tergantung suhu yang digunakan
Untuk itu pengasapan harus dilakukan pada serta lamanya waktu proses pengolahan.
waktu dan kepekatan asap serendah mungkin, Makin tinggi suhu yang digunakan, maka
karena asap mengandung senyawa-senyawa kerusakan lemak akan semakin intens.
karbonil yang akan bereaksi dengan lisin dan Sehingga adanya proses pemanggangan yang
mereduksi kualitas protein (Zotos, dalam ekstrim, asam linoleat dan kemungkinan
Heruwati 2002). juga asam lemak yang lain akan dikonversi
Kandungan lemak ikan hasil menjadi hidroperoksida yang tidak stabil
pemanggangan dengan menggunakan oven oleh adanya aktivitas enzim lipoksigenase.

Oven Panggang Sebagai Solusi Pengolahan Ikan ... (Nana Kariada Tri Martuti, Rosidah, Danang Dwi S.)
8

Perubahan tersebut akan berpengaruh pada et al., 1987 dalam Zulpikar et al., 2013).
nilai gizi lemak dan vitamin (oksidasi vitamin Zat gizi yang terkandung dalam bahan
larut-lemak) produk. pangan akan rusak pada sebagaian besar
Karbohidrat ikan mentah lebih tinggi proses pengolahan karena sensitif terhadap
(0,63 %) dari ikan yang diolah dengan cara pH, oksigen, sinar dan panas atau kombinasi
pemanggangan (0,52 dan 0,44%). Adanya diantaranya. Zat gizi mikro terutama tembaga
pengaruh pemanggangan terhadap karbohidrat dan zat besi serta enzim kemungkinan sebagai
umumnya terkait dengan terjadinya hidrolisis. katalis dalam proses tersebut. Pengawetan ikan
Adanya pemanggangan akan menyebabkan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi
gelatinisasi pati yang akan meningkatkan nilai kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak
cernanya. Sebaliknya, peranan karbohidrat memberikan kesempatan bagi bakteri untuk
sederhana dan kompleks dalam reaksi Maillard berkembang biak (Mareta dan Shofia, 2011).
dapat menurunkan ketersediaan karbohidrat
dalam produk-produk hasil pemanggangan. SIMPULAN DAN SARAN
Ditinjau dari nilai gizinya, karbohidrat dalam Simpulan
bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: (1) karbohidrat yang dapat dicerna, Dari kegiatan pengabdian kepada
yaitu monosakarida (glukosa, fruktosa, masyarakat yang sudah dilakukan, dapat
galaktosa dsb); disakarida (sukrosa, maltosa, diambil kesimpulan bahwa peserta pengabdian
laktosa) serta pati; dan (2) karbohidrat yang telah mendapatkan pengetahuan dan
tidak dapat dicerna, seperti oligosakarida keterampilan tentang cara pemanggangan ikan
penyebab flatulensi (stakiosa, rafinosa dan yang berkualitas dan lebih ramah lingkungan.
verbaskosa) serta serat pangan (dietary fiber) Peserta pengabdian memiliki keterampilan
yang terdiri dari selulosa, pektin, hemiselulosa, higienis dan sanitasi produk ikan panggang
gum dan lignin. yang diproduksi
Kadar air ikan yang dipanggang dengan
cara tradisional (64,42%) maupun mentah Saran
(66,94%), tidak berbeda secara nyata dengan
Saran dari adanya kegiatan ini adalah
kadar air ikan mentah (69,66%). Bahan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
mentah dengan kandungan air aktif secara
peserta pengabdian diharapkan dapat
biologis yang tinggi dapat mengalami
ditularkan di lingkungan Kota Semarang
kerusakan dalam beberapa hari saja. Untuk
secara menyeluruh. Perlu adanya tambahan
mempertahankan bahan pangan agar dapat
keterampilan tentang kemasan produk ikan
bertahan dalam jangka waktu yang cukup
panggang, sehingga dapat meningkatkan nilai
lama dibutuhkan adanya penanganan. Hanya
jual produk, serta perlu adanya kerjasama
saja harus diperhatikan dalam penanganan,
dan pemantauan dari dinas terkait untuk
penyimpanan dan pengawetan bahan pangan
keberlajutan kegiatan
sering menyebabkan terjadinya perubahan nilai
gizinya, yang sebagain besar tidak diinginkan. DAFTAR PUSTAKA
Kadar air merupakan parameter yang umum,
namun sangat penting bagi suatu produk Anonim. 2012. KKP Genjot Diversifikasi
karena kadar air memungkinkan terjadinya Produk Olahan Ikan. http://www.stp.
reaksi biokimia yang dapat menurunkan mutu kkp.go.id/index.php?option=com_
suatu bahan pangan sehingga sebagian air content&view=article&id=750:kkp-
harus dikeluarkan dari bahaan pangan (Buckle genjot-diversifikasi-produk-

Rekayasa Vol. 12 No. 2, Desember 2014


9

olahan-ikan&catid=71:berita- Pengasapan dan Pemanggangan.


umum&Itemid=108. Jurnal Mediagro Vol 7 (2): 33 – 47.
Asrullah,M; A H Mathar; Citrakesumasari; Nastiti, Dwi. 2006. Kajian Peningkatan
N Jafar; St Fatimah. 2012. Denaturasi Mutu Produk Ikan Manyung ( Arius
dan Daya Cerna Protein pada Lawa thalassinus) Panggang di Kota
Bale (Muh. Asrullah, Ayu). Media Semarang. Thesis. Pasca Sarjana,
Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.1(2): Undip.
84-90. Palupi NS; FR Zakaria dan E Prangdimurti.
Karyono, S. dan Wachid, A. 1982. Petunjuk 2007. Pengaruh Pengolahan terhadap
Praktek Penanganan dan Pengolahan Nilai Gizi Pangan. Modul e-Learning
Ikan1. Direktorat Pendidikan ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi
Menengah Kejuruan, Depdikbud. PT Pangan-Fateta-IPB
Harapan Masa. Jakarta Pusat Winarno, F.G. 1993. Kimia Pangan, Gizi,
DeMan, J. M. 1997. Kimia Pangan. Edisi Teknologi, dan Konsumen. PT
Kedua. Bandung: Institut Teknologi Gramedia PustakaUmum. Jakarta.
Bandung. Zulpikar,Suparmi, Sumarto. 2013. The
Heruwati, E S. 2002. Pengolahan Ikan Secara Effect of Corn Flavor on Consumer
Tradisonal: Prospek dan Peluang Acceptance of Catfish Macaroni
Pengembangan. Jurnal Litbang (Pangasius hyphopthalmus).
Pertanian, 21(3): 92-99. Diakses dari http://repository.unri.
Irawan, A. 1997. Pengawetan Ikan dan Hasil ac.id/bitstream/123456789/1295/1/
Perikanan. Penerbit Aneka. Solo. Zulpikar%20-% 200804113744.pdf,
Mareta, D T dan S N, Awami. 2011. tanggal 7 Desember 2013.
Pengawetan Ikan Bawal Dengan

Oven Panggang Sebagai Solusi Pengolahan Ikan ... (Nana Kariada Tri Martuti, Rosidah, Danang Dwi S.)

Anda mungkin juga menyukai