Anda di halaman 1dari 12

MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN

Vol. 31 No. 1 Januari 2016

PENGARUH KORUPSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI


STUDI EMPIRIS NEGARA-NEGARA ASIA PASIFIK

Sri Nawatmi
Universitas Stikubank
srinawatmi@yahoo.com

Abstak

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan korupsi dan pertumbuhan ekonomi.


Untuk menganalisis digunakan data pooling. Jumlah data cross-section adalah 14 negara di
Asia Pasifik dan data time-series adalah sembilan tahun. Dari hasil uji redundant fixed effect
test dan correlated random effects-Hausman test serta pertimbangan teknis didapatkan model
terbaik adalah fixed effect model. Berdasar hasil regresi, korupsi memilki signifikansi yang
positif terhadap pertumbuhan ekonomi 12 negara di Asia Pasifik. Artinya, korupsi
(Corruption Perception Index/CPI) bukan menjadi grease of wheel atau pelicin roda
perekonomian negara-negara tersebut. Sedangkan variabel lain yang positif signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi adalah foreign direct investment dan pengeluaran pemerintah
untuk kesehatan. Hasil analisis yang lebih mendalam menunjukkan bahwa dari 12 negara
yang dijadikan obyek penelitian ternyata hanya lima negara yang korupsinya berpengaruh
terhadap petumbuhan ekonomi yaitu dua negara positif signifikan (Jepang dan Korea Selatan)
dan sisanya (Brunei Darusalam, Timor Leste dan Kamboja) negatif signifikan.

Kata kunci: IPK, pertumbuhan ekonomi, data pooling, fixed effect model dan grease of wheel.

Abstract
The research want to analysis about corruption and economic growth. The method
of analysis use pooling data. Number of cross-section data are14 countries and times-series
data are nine years. The best model obtained from redundant fixed effect test, correlated
random effects-Hausman test and technical consideration. The model is fixed effect model.
Based on regression output, corruption havepositif significant to 12 Asia Pasific countries
economic growth. So, corruption are not become a grease of wheel for that countries. If
corruption (corruption perception index/CPI) increase, economic growth increase too. While,
another variables like FDI, and government budget for healthy have positive significant to the
economic growth. Actually, only five countries in which the CPI variable significantly to
economic growth. Two countries have positif significant (Japan and Korea) and another have
negatif significant (Brunei Darussalam,Timor Leste, and Kamboja).

Key words: CPI, economics growth, pooling data, none, fixed, and grease of wheel

PENDAHULUAN US$10 milyar atau sekitar 5% dari GDP


dunia setiap tahun hilang dikarenakan
Korupsi adalah penyalahgunaan
korupsi. Uni Afrika memperkirakan
kekuasaan untuk keuntungan pribadi
korupsi di wilayahnya sekitar 25% dari
(World Bank dan IMF). Korupsi menjadi
GDP-nya.
sebuah fenomena global yang
USAID menyuarakan hal yang
mempengaruhi hampir semua aspek
sama bahwa korupsi merusak pemba-
kehidupan sosial dan ekonomi.World Bank
ngunan ekonomi. Pada sektor swasta,
(2008) memperkirakan bahwa lebih dari

14 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

korupsi meningkatkan biaya bisnis melalui lembaga politik tersebut kualitasnya


harga dari suap itu sendiri, biaya rendah maka korupsi tidak berdampak
menajemen dari negosisiasi dengan pejabat pada pertumbuhan.
dan resiko dari pelanggaran kesepakatan. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan
Meskipun begitu ada beberapa orang perkembangan korupsi yang diukur dengan
mengklaim, bahwa korupsi telah menggunakan indeks persepsi korupsi di
menurunkan biaya dengan adanya 14 negara Asia Pasifik. Dimana, semakin
pemotongan birokrasi. tinggi indeks berarti semakin bersih negara
Dalam memandang hubungan tersebut dari korupsi.
korupsi dan pertumbuhan ekonomi, para
ekonom, sejarawan dan ahli politik telah Tabel 1. Corruption Perception Index
terlibat dalam debat yang panjang tentang
(CPI) 14 Negara-Negara Asia Pasific
apakah korupsi membahayakan
pertumbuhan ekonomi. Pandangan umum
menyatakan bahwa korupsi menganggu No. Nama CPI CPI CPI
aktivitas ekonomi dengan mendistorsi Negara 2010 2011 2012
alokasi sumber daya yang efisien dalam 1 New 9.3 9.5 9.0
perekonomian. Kebanyakan para ekonom Zealand
memandang bahwa korupsi merupakan 2 Singapura 9.3 9.2 8.7
penghambat utama pembangunan. Korupsi
3 Australia 8.7 8.8 8.5
merupakan salah satu penyebab
4 Jepang 7.8 8 7.4
pendapatan rendah dan memainkan peran
5 Brunei 5.5 5.2 5.5
penting dalam menimbulkan jebakan
6 Korea 5.4 5.4 5.6
kemiskinan (Blackburn et al.; 2006).
Selatan
Mungkin mengherankan, bahwa beberapa
orang menganggap bahwa dengan 7 Malaysia 4.4 4.3 4.9
‘meminyaki roda’ (oiling the wheel) 8 China 3.5 3.6 3.9
birokrasi, kadang-kadang korupsi dapat 9 Thailand 3.5 3.4 3.7
juga bermanfaat bagi perekonomian 10 Kamboja 2.1 2.1 2.2
(Huntington, 1968; Lui, 1985). Hasil yang 11 Indonesia 2.8 3 3.2
kontras ditunjukkan oleh Tanzi (1998) dan 12 Philipina 2.4 2.6 3.4
Guriev (2004) yang mengklaim bahwa 13 Timor 2.5 2.4 3.3
korupsi dapat menimbulkan biaya birokrasi Leste
yang besar. 14 Papua New 2.1 2.2 2.5
Kontribusi penting dalam debat ini Guinea
dalah dari Mauro (1995) yang membangun Sumber: Transparency International
indeks korupsi untuk 67 negara dan
menunjukkan bahwa korupsi berhubungan
negatif dengan investasi dan pertumbuhan. Berdasar Tabel 1 nampak
Mauro juga menganggap bahwa arah dari bahwa CPI setiap negara sulit untuk
hubungan kausalitas adalah korupsi mengalami peningkatan cukup besar. Rata-
mempengaruhi pertumbuhan, dan bukan rata negara tersebut meningkat hanya
sebaliknya. Sedangkan Toke Aidt, Jayasri dalam hitungan beberapa point. Misalnya
Dutta dan Vania Sena (2008) menyatakan seperti Indonesia dari tahun 2010-2012
bahwa peran dari akuntabilitas politik hanya meningkat 0,2 tiap tahun. Demikian
sebagai penentu hubungan antara korupsi pula dengan Korea Selatan, Malaysia
dan pertumbuhan ekonomi. Jika lembaga maupun China, hanya Philipina yang
politik memiliki kualitas yang baik, melonjak cukup besar dari tahun 2011 ke
korupsi berpengaruh negatif terhadap tahun 2012 yaitu dari 2,6 menjadi 3.4.
pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya jika Yang lainnya hanya meningkat sedikit.

ISSN : 0854-1442 15
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Data tersebut juga menunjukkan bahwa korupsi adalah penyalahgunaan jabatan


kelompok negara yang sangat bersih resmi untuk kepentingan pribadi. Titik
seperti New Zealand, Singapura, Jepang ujung dari korupsi adalah kleptokrasi
dan Australia, tiap tahun selalu berada (pemerintahan oleh para pencuri).
dalam kelompok negara bersih dari korupsi Korupsi terjadi di semua negara,
dan sebaliknya negara yang korup juga terlepas dari tingkatan sosial dan
mengelompok tidak berubah dari posisi pembangunan ekonominya. Umumnya,
semula, seperti Indonesia ataupun Papua korupsi paling mungkin terjadi ketika
New Guinea. Padahal seperti disebutkan di sektor publik dan sektor swasta bertemu
atas, korupsi bisa mengganggu dan khususnya dimana pejabat publik
pertumbuhan ekonomi suatu negara. memiliki tanggung jawab langsung atas
Walaupun ada juga yang menyatakan
ketetapan-ketetapan tentang pelayanan
sebaliknya bahwa korupsi justru publik atau penerapan regulasi khusus.
meningkatkan pertumbuhan suatu negara.
Pada dunia politik, korupsi
Sementara itu, di di Asia Pasifik mempersulit demokrasi dan tata kelola
menunjukkan kondisi ekonomi yang pemerintahan yang baik dimana korupsi
berbeda-beda dan juga tingkat korupsi dapat menghancurkan proses formal yang
yang berbeda pula antar negara. Menjadi sudah dibentuk. Korupsi pada pemilihan
menarik untuk mengetahui apakah antar 14 umum dan badan legislatif mengurangi
negara Asia Pasifik memiliki perilaku yang akuntabilitas dan perwakilan dalam
sama dalam hal pertumbuhan ekonomi dan pembuatan kebijakan; korupsi pada sistem
indeks persepsi korupsinya. Dengan kata pengadilan menghentikan ketertiban
lain, apakah korupsi berpengaruh positif
hukum dan korupsi pada pemerintahan
terhadap pertumbuhan ekonomi 14 negara publik menyebabkan ketidakadilan dalam
Asia Pasifik. pelayanan pada masyarakat. Korupsi
sekaligus juga menurunkan legitimasi
pemerintahan dan nilai-nilai demokrasi.
LANDASAN TEORI DAN PENGEM-
BANGAN HIPOTESIS Di sektor ekonomi, korupsi
mempersulit pembangunan ekonomi
Teori Korupsi
dimana pada sektor privat, korupsi
Definisi paling sederhana dari meningkatkan biaya karena adanya
korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan pembayaran ilegal dan risiko pembatalan
untuk keuntungan pribadi atau kelompok perjanjian atau karena adanya penyidikan.
(World Bank dan IMF). Berdasar Meski begitu, ada juga yang menyatakan
pandangan hukum, dikatakan korupsi bila bahwa korupsi mengurangi biaya karena
memenuhi unsur-unsur: perbuatan mempermudah birokrasi yaitu adanya
melawan hukum, penyalahgunaan sogokan menyebabkan pejabat membuat
kewenangan, kesempatan atau sarana, aturan baru dan hambatan baru. Dengan
memperkaya diri sendiri, orang lain atau demikian, korupsi juga bisa mengacaukan
korporasi, dan unsur terakhir adalah dunia perdagangan. Perusahaan-
merugikan keuangan negara atau perusahaan yang dekat dengan pejabat
perekonomian negara. Suatu perbuatan dilindungi dari persaingan, hasilnya
dikatakan korupsi diantaranya adalah bila perusahaan-perusahaan menjadi tidak
memberi atau menerima hadiah atau janji efisien. Dampak negatif lainnya, korupsi
atau penyuapan, penggelapan dalam telah menimbulkan distorsi pada sektor
jabatan, pemerasan dalam jabatan, ikut publik dengan mengalihkan investasi
serta dalam pengadaan dan menerima publik ke proyek-proyek masyarakat
gratifikasi bagi pegawai negeri dimana sogokan dan upah tersedia lebih
/penyelenggara negara. Secara umum banyak.

16 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Teori Pertumbuhan Neoklasik defisit keuangan pemerintah dan


keterbatasan infrastruktur.
Di dalam teori pertumbuhan
ekonomi, dikenal dua aliran pemikiran Dari penjelasan di atas nampak
yaitu teori neoklasik dan teori modern perbedaan antara teori pertumbuhan
(Tulus T.H. Tambunan, 2003). Pada teori neoklasik dengan teori pertumbuhan
neoklasik, faktor-faktor yang endogen. Pada teori teori pertumbuhan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi endogen, peran kualitas tenaga kerja lebih
adalah tenaga kerja (Labor/L) dan kapital penting dari pada kuantitas tenaga kerja.
(capital/K). Adanya tambahan K dan L Kualitas tenaga kerja bukan hanya dilihat
dengan asumsi produktivitas masing- dari tingkat pendidikan tetapi juga kondisi
masing faktor produksi tetap, maka akan kesehatannya. Dalam analisis-analisis
menambah output yang dihasilkan. empiris, peran pendidikan dan kesehatan
Persentase pertumbuhan output bisa lebih menjadi variabel yang penting dalam
besar (increasing return to scale) bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
lebih kecil (decreasing return to scale) suatu negara. Demikian pula dengan
atau tetap (constant return to scale) kapital, peran kualitas dari capital
dibanding persentase pertambahan input K (kemajuan teknologi) lebih penting dari
dan L. Dalam teori ini, peran teknologi pada kuantitasnya. Begitu pula dengan
dianggap konstan, sehingga teori ini tidak peran dari kewirausahaan, termasuk
mengenal adanya peningkatan kemampuan untuk melakukan inovasi,
produktivitas. menjadi salah satu faktor penting bagi
pertumbuhan ekonomi.
Teori pertumbuhan neoklasik
kurang bisa menjelaskan pertumbuhan Munculnya teori pertumbuhan
ekonomi negara-negara yang tergabung endogen disebabkan adanya kelemahan
dalam NICs (New Industry Countries) pada teori pertumbuhan neoklasik. Model
seperti Korea Selatan, Taiwan, Hongkong pertumbuhan ini, memasukkan aspek-
dan Singapura. Adanya pertumbuhan aspek endogenitas dan eksternalitas di
ekonomi di negara-negara tersebut dalam proses pembangunan ekonomi.
menunjukkan pentingnya teknologi dalam Salah satu asumsinya adalah variabel
peningkatan produktivitas. Jadi bukan teknologi tidak lagi tetap melainkan
hanya input K dan L saja yang penting bersifat dinamis. Begitu pula halnya
dalam produksi tetapi juga input teknologi. dengan tenaga kerja (L). Variabel L tidak
lagi merupakan variabel eksogen, tetapi
Teori Pertumbuhan Endogen
bisa berkembang mengikuti perkembangan
Pada teori pertumbuhan endogen, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
faktor-faktor penting yang mempengaruhi Kemajuan iptek dan sumber daya manusia
pertumbuhan selain K dan L juga menjadi sumber peningkatan produktivitas
teknologi, kewirausahaan, bahan baku dan dari input-input yang digunakan dalam
material. Selain itu juga ketersediaan dan proses produksi.
kondisi infrastruktur, hukum dan
peraturan, stabilitas politik, kebijakan Korupsi dan Pertumbuhan
pemerintah, birokrasi dan dasar tukar Banyak tulisan akademik yang
internasional (term of trade). Pentingnya memberikan kepercayaan pada kebijakan
faktor-faktor tersebut bisa dilihat dari pembangunan dalam mengatasi korupsi.
berbagai kasus yang terdapat di Afrika, Berdasar teori Sheifer dan Vishny (1993),
khususnya di Sub-Sahara Afrika. Di menyatakan, misalnya, ketika sebuah
negara-negara tersebut, pembangunan proyek perlu mendapat izin dari banyak
ekonomi terhenti diantaranya karena orang, dimana masing-masing mempunyai
kualitas tenaga kerja yang sangat rendah, kekuasaan untuk memveto, maka biaya
politik yang tidak stabil, peperangan, korupsi meningkat dan pertumbuhan

ISSN : 0854-1442 17
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

ekonomi menurun. Myrdal (1968) freedom tinggi maka korupsi


mengatakan bahwa pejabat yang korupsi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
bisa menggunakan kekuasaannya untuk Boris Podobnik, Jia Shao; Djuro
menunda dan menghalangi suatu proyek Njavro, Plamen Ch. Ivanov dan H.E.
sehingga dia bisa mendapatkan suap yang Stanley (2008) tentang influence of
lebih banyak. Krueger (1974) yang corruption on economic growth rate and
mewakili studi klasik tentang foreign investment, studi kasus 121 negara
ketidakefisienan rent-seeking melalui periode 1999-2004. Hasilnya menunjukkan
korupsi dengan pembatasan perdagangan. bahwa kenaikan CPI satu unit
Korupsi semacam itu, de facto lingkungan menyebabkan kenaikan tingkat
kelembagaan akan lebih membatasi pertumbuhan GDP per kapita 1,7%.
aktivitas ekonomi dari pada secara de jure.
Khusus di Eropa, kenaikan CPI dengan
Tetapi ada juga yang beralasan satu unit meningkatkan pertumbuhan GDP
bahwa korupsi menjadi baik bagi per kapita 2,4%.
pertumbuhan ekonomi. Lui (1985) Gbewopo Attila (2008) tentang
menunjukkan bahwa korupsi dapat corruption, taxation and economic growth:
memperpendek daftar waktu tunggu. theory and evidence. Dalam pertumbuhan
Penundaan oleh birokrat yang endogen, korupsi ada dua cara yaitu
memperlambat urusan bisnis korupsi dalam pengeluaran publik dan
menyebabkan pebisnis dan konsumen korupsi dalam penerimaan publik. Korupsi
terhalangi untuk mendapatkan keuntungan bukan hanya mempengaruhi tingkat pajak
dari perdagangan, pejabat yang korup tetapi dapat juga mendistorsi, yang
dapat memanfaatkan hal ini dengan
menyebabkan tingkat pajak berlebih
memperlancar segala sesuatu dengan suap sehingga mengganggu pertumbuhan. Lebih
tentunya, sehingga akhirnya mendorong korupnya suatu negara maka lebih kuat
pertumbuhan. Segi positif dari korupsi efek negatif dari pajak terhadap
menjadikan pertumbuhan maksimal di pertumbuhan.
negara-negara yang peraturannya relatif
efisien karena menurunnya korupsi akan Toke Aidt, Jayasri Dutta; Vania
meningkatkan biaya untuk mengeliminsai Sena (2008) tentang Governance Regimes,
semuanya, seperti kejahatan pada corruption and growth: theory and
umumnya (Klitgaard;1988). Colombatto evidence, studi kasus negara-negara
(2003) juga menganalisis korupsi secara seluruh dunia. Di dalam rezim dengan
teoritis dengan berbagai lingkungan kualitas lembaga politik tinggi, korupsi
kelembagaan yang berbeda dan berpengaruh negatif tetapi jika kualitas
menemukan bahwa dalam beberapa kasus, lembaga politik rendah, korupsi tidak
korupsi dapat menjadi efisien di negara mempengaruhi pertumbuhan.
maju sebagaimana di negara totaliter. Kwabena Gyimah Brempong
Penelitian Terdahulu (2002): corruption, economic growth and
income, inequality in Africa: data panel
Penelitian Mushfiq Swaleheen dan negara-negara Afrika. Kenaikan satu unit
Dean Stansel (2007) tentang Economic korupsi menurunkan tingkat pertumbuhan
Freedom, corruption and growth dengan GDP dan pendapatan per kapita antara
data panel 60 negara, menunjukkan bahwa 0,75 dan 0,9 point persen dan antara 0,39
korupsi mempengaruhi pertumbuhan dan 0,41 point persen per tahun. Korupsi
secara tidak langsung dengan intermediasi
lebih melukai kaum miskin dibanding
economic freedom. Negara-negara dengan kaum kaya di Afrika.
economic freedom yang rendah maka
korupsi mengurangi pertumbuhan Zwika Neeman, M. Daniele
ekonomi, dan sebaliknya jika economic Paserman, Avi Simhon (2008): Corruption

18 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

and opennes. Hubungan antara korupsi dan 4. Pengeluaran pendidikan: Jumlah


pertumbuhan tergantung derajat anggaran yang dikeluarkan oleh
keterbukaan ekonominya. Pada pemerintah untuk pendidikan (juta
perekonomian terbuka, korupsi US$).
berhubungan negatif dengan GNP per 5. Pengeluaran Kesehatan: jumlah
kapita tetapi pada perekonomian tertutup anggaran yang dikeluarkan pemerintah
tidak ada hubungan antara keduanya. untuk kesehatan (juta US$)
Jack C Heckelman dan Benjamin 6. Pertumbuhan populasi: menggunakan
Powell (2010): Corruption and the tingkat pertumbuhan penduduk yang
institutional environment for growth. terjadi setiap tahun (%)
Hasilnya menunjukkan bahwa korupsi
mendorong pertumbuhan ekonomi ketika Model Penelitian
economic freedom banyak dibatasi tetapi Model yang digunakan dalam
manfaat dari korupsi turun seiring penelitian adalah menggunakan data panel
meningkatnya economic freedom. (pooled data) yang menggabungkan data
Ditemukan juga efek bermanfaat dari cross section dan time series. Model dasar
korupsi yang segera hilang ketika ukuran dari penelitian ini adalah:
pemerintahan dan regulasi yang luas
diturunkan. Yit = β0 + β1 CPIit + β2FDIit + β3 PPit +
β4PKit + β5 Popit + ɛit
METODE PENELITIAN
Untuk i = 1, 2, 3,…..,33 dan t =
Populasi dan Sampel 1, 2, 3, ……., 10
Populasi dalam penelitian ini Dimana:
adalah seluruh dunia karena penelitian ini
bisa diterapkan di negara manapun. Dalam i = data cross section
penelitian ini digunakan sampel negara- t = data time series
negara Asia Pasifik 2002-2011 dengan
menggunakan data tahunan. Y = GDP riil (juta US$)

Jenis dan Sumber Data CPI = indeks korupsi (indeks)

Data yang digunakan dalam FDI = total investasi langsung asing (juta
penelitian ini adalah data sekunder yang US$)
diambil dari World Data Bank dan PP = jumlah anggaran pemerintah untuk
Transparency International. sektor pendidikan (juta US$)
Definisi Operasional Variabel PK = jumlah anggaran untuk sektor
1. Korupsi: menggunakan indeks persepsi kesehatan (juta US$)
korupsi yaitu CPI (corruption Pop = tingkat pertumbuhan populasi (%)
Perception Indeks) yang dikeluarkan
ɛ =disturbance error
oleh Transparency International dengan
skor 0 sampai dengan 10. Skor 10 Hipotesis
berarti suatu wilayah bebas dari korupsi 1. Korupsi berpengaruh positif terhadap
dan sebaliknya jika nol maka semakin pertumbuhan ekonomi
korup (indeks).
2. Variabel-variabel investasi, pengeluaran
2. Pertumbuhan ekonomi: GDP riil yang untuk pendidikan, pengeluaran untuk
terjadi setiap tahun (jutaUS$). kesehatan, dan populasi berpengaruh
3. Investasi: jumlah penanaman modal positif terhadap pertumbuhan ekonomi
asing langsung atau foreign direct
investmen (FDI) (juta US$).

ISSN : 0854-1442 19
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Metode Analisis dan time-series. Model ini adalah variasi


dari estimasi generalized least squares.
Data panel adalah sebuah set data
yang berisi data sampel individu yang 1. Pendekatan Kuadrat terkecil
menggabungkan antara data cross section Pada pendekatan ini, estimasi
dan time series. Data panel bisa menjadi model persamaan yang paling sederhana
sangat bermanfaat karena ia mengijinkan adalah mengabaikan dimensi cross-section
peneliti untuk mendalami efek ekonomi dan time series dari data panel dan
yang tidak dapat diperoleh dengan mengestimasi data dengan metode kuadrat
menggunakan data cross section saja atau terkecil biasa (OLS) yang diterapkan
data time series saja. Dengan dalam data yang berbentuk pool. Jadi,
mengakomodasi informasi baik yang misalnya ada 33 data cross section dan 10
terkait dengan variabel-variabel cross tahun periode waktunya, maka data
section maupun time series, data panel tersebut disusun secara berurutan, sehingga
secara substansial mampu menurunkan didapatkan 330 observasi untuk setiap
masalah omitted-variables; model yang variabel dalam model.
mengabaikan variable yang relevan. Data
panel juga bisa berguna untuk alasan 2. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)
teknis-pragmatis, yaitu terkait dengan Istilah fixed effect didapat dari
ketersediaan data. Dengan menggabungkan kenyataan bahwa walaupun intercept
data time series dan cross section, kita mungkin berbeda antar individu, namun
akan mampu menambah jumlah observasi intercept tersebut tidak bervariasi
secara signifikan tanpa melakukan sepanjang waktu; dengan kata lain ia
treatment apapun terhadap data. Oleh adalah time invariant. Selain itu FEM
karenanya, data panel mungkin (fixed effect model) berasumsi bahwa
memberikan penyelesaian yang koefisien dari regresor tidak bervariasi
memuaskan. baik antar waktu maupun antar individu.
Dalam analisis model data panel 3. Pendekatan Efek Acak ( Random
dikenal tiga macam pendekatan estimasi Effect Model/ REM)
yaitu pendekatan kuadrat terkecil (pooled
least squares), pendekatan efek tetap (fixed Perbedaan mendasar FEM dan
effect), dan pendekatan efek acak (random REM adalah mengenai asumsi
effect). unobservable individual effect (µi). Jika di
dalam FEM, µi diasumsikan berkorelasi
Pendekatan pertama, menggabung- dengan regresor (X), maka dalam REM, µi
kan seluruh data cross section dan time diasumsikan tidak berkorelasi dengan
series, kemudian mengestimasi model regresor X atau dengan kata lain µi
dengan menggunakan metode OLS diasumsikan bersifat random. Inilah ide
(ordinary least squares) sehingga disebut dasar dari model REM.
pendekatan kuadrat terkecil (pooled least
square). Pendekatan kedua, 4. Pemilihan Model Estimasi antara
memperhitungkan kemungkinan bahwa FEM dan REM
kita menghadapi masalah omitted variables Untuk menentukannya, maka
dimana omitted variables mungkin pertama, terpulang pada asumsi yang kita
membawa perubahan pada intercept time- buat tentang korelasi antara cross section
series atau cross section. Model ini error component µi dan regressor X. Jika
menambahkan dummy variables untuk diasumsikan bahwa µi dan regresor X
mengijinkan adanya perubahan intercept. adalah uncorrelated maka, REM lebih
Pendekatan ketiga, memperbaiki efisiensi tepat digunakan dalam model. Akan tetapi
proses least squares dengan jika diasumsikan bahwa µi dan regresor X
memperhitungkan error dari cross section adalah correlated, maka FEM lebih tepat.

20 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Kedua, jawaban terpulang pada terdiri dari 14 negara di Asia Pasifik dan
sampel dari penelitian. REM data time series dimulai tahun 2003-2011.
mengasumsikan bahwa µi diambil secara Akan tetapi setelah data diolah dengan
random dari populasi yang jauh lebih menggunakan Eviews, ada dua negara
besar. Seringkali hal ini sulit dipenuhi. yaitu Cina dan Papua New Guini yang
Misal, jika kita meneliti tingkat didrop otomatis oleh Eviews karena data
kriminalitas antar 50 negara bagian di AS, tidak lengkap.
maka asumsi bahwa 50 negara bagian
Uji Spesifikasi Model
adalah sampel jelas tidak terpenuhi.
Dalam kasus ini, berarti REM tidak tepat Sebelum melakukan estimasi
untuk digunakan sebagai model. mengenai hubungan antara korupsi dan
pertumbuhan ekonomi maka perlu
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan penentuan tentang model mana
Pada penelitian ini digunakan yang akan dipakai untuk mengestimasi.
pooling data, dimana data cross-section
Tabel 2. Berbagai Kemungkinan Test Perbandingan Metode Estimasi

Cross-Section

None Fixed Effect Random Effect

None Standard Redundant Fixed Correlated Random


Effect Test: Effect – Hausman
P signifikan Test: Tidak
e signifikan
r
i Fixed Redundant Fixed Redundant Fixed Mixed Fixed &
o Effect Effect Tests: Tidak Effect Tests: Random Effect not
Signifikan signifikan allowed with
d
imbalance data

Random Correlated Random Mixed Effect & Two-way random


Effect Effect – Hausman Random Effect not effect not allowed
Test: Tidak allowed with with imbalanced data
Signifikan imbalancedata

Hasil test perbandingan metode hasil test tidak signifikan dan hal ini
estimasi bahwa jika cross-section adalah didukung oleh hasil test antara cross-
fixed dan period adalah none, maka dengan section dan period yang sama-sama fixed
menggunakan redundant fixed effect test effect dan hasil testnya tidak signifikan.
menunjukkan signifikan artinya bahwa Untuk cros-section adalah none dan period
none lebih baik dari pada fixed effect adalah random effect hasilnya tidak
model (FEM). Jika cross-section adalah signifikan berarti menggunakan REM.
random effect dan period-nya none dan Dengan demikian, model yang terbaik
hasil testnya tidak signifikan maka lebih untuk digunakan dalam penelitian tidak
baik menggunakan model REM. Tetapi bisa dipastikan apakah FEM atau REM.
jika cross-section adalah none dan period Oleh karena itu, penentuan model
adalah fixed effect model maka lebih baik didasarkan pada pertimbangan teknis yaitu
menggunakan fixed effect model karena jika N (jumlah unit cross-section) besar

ISSN : 0854-1442 21
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

dan T (jumlah unit time-series) kecil, maka dengan koefisien CPI sebesar 96,50055.
hasil estimasi kedua pendekatan dapat Hal itu berarti bahwa jika CPI meningkat
berbeda signifikan. Bila yakin bahwa unit sebesar satu point indeks maka
cross-section yang dipilih dalam penelitian pertumbuhan ekonomi (GDP riil) 12
diambil secara acak, maka REM harus negara Asia Pasifik akan meningkat
digunakan. Tetapi bila meyakini bahwa sebesar 96,5 juta US$ dan sebaliknya jika
unit cross-section yang dipilih tidak semakin korup atau CPI semakin menurun,
diambil acak maka harus menggunakan maka perekonomian negara-negara
FEM. Pada penelitian ini, sampel diambil tersebut juga akan semakin menurun. Oleh
secara tidak acak tetapi dipilih berdasar karena itu, pemerintahan negara-negara
negara-negara yang sudah dikenal secara tersebut (Australia, Indonesia, Brunei
luas sehingga dalam penelitian ini Darusalam, Kamboja, Jepang, Korea
digunakan Fixed Effect Model (FEM). Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura,
Thailand, Timor Leste, dan Vietnam) harus
Analisis Hasil Regresi
menjaga dan membersihkan negaranya dari
Hasil regresi dengan menggunakan praktek-praktek korupsi sehingga
FEM menunjukkan bahwa jika yang di- pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
fixed-kan adalah period, maka pada bisa tercapai.
masing-masing periode waktu terdapat
Hasil regresi juga memperlihatkan
intercept yang berbeda antar waktu.
bahwa investasi asing langsung atau FDI
Pertumbuhan ekonomi tertinggi di 12
(Foreign Direct Investment) berpengaruh
negara Asia Pasifik terjadi pada tahun
positif terhadap pertumbuhan ekonomi 12
2004 diikuti tahun 2003 kemudian disusul
negara Asia Pasifik dengan koefisien FDI
tahun 2008. Hal itu bisa terjadi karena
sebesar 0,001203. Artinya, jika FDI
imbas dari memburuknya perekonomian
meningkat sebesar satu juta US$ maka
negara-negara Eropa. Adanya keterbukaan
pertumbuhan ekonomi (GDP riil) 12
ekonomi menyebabkan peristiwa yang
negara-negara tersebut akan meningkat
dialami suatu negara yang transaksi
sebesar 0,001203 juta US$ dan sebaliknya.
perdagangan internasionalnya besar akan
Dengan demikian, jika negara-negara
berdampak pada negara-negara lainnya,
tersebut menginginkan pertumbuhan
terutama yang memiliki hubungan dagang
ekonomi bisa berjalan berkelanjutan maka
dengan negara tersebut.
mereka harus berusaha sedemikian rupa
Jika yang di-fixed-kan adalah cross- agar investor asing bersedia menanamkan
section maka pertumbuhan ekonomi modalnya secara langsung di negara-
tertinggi dialami negara Jepang diikuti negara mereka. Karena banyak negara
Korea Selatan, baru disusul Indonesia. yang memperebutkan modal asing untuk
Melihat perkembangan perekonomian pertumbuhan ekonominya, maka
dunia akhir-akhir ini menunjukkan bahwa pemerintah harus memilki strategi yang
perekonomian Korea Selatan menunjukkan bagus dan inovatif agar mudah menarik
perkembangan yang luar biasa. Banyak investor asing. Masuknya modal asing ke
barang yang dahulu dikuasi oleh Jepang, suatu negara akan menyebabkan lapangan
sekarang mulai dikuasai Korea Selatan, pekerjaan yang tersedia akan bertambah
misalnya industri elektronik maupun banyak sehingga pemerintah mampu
industri hiburan, sedangkan industri menurunkan pengangguran. Apabila hal itu
otomotif mulai memperlihatkan gejala betul-betul terjadi maka kesejahteraan
yang sama. masyarakat akan tercapai.
Hasil regresi juga menunjukkan Salah satu variabel yang
bahwa indeks persepsi korupsi (IPK/CPI) menunjukkan kualitas sumber daya
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan manusia yaitu pengeluaran pemerintah
ekonomi di 12 negara-negara Asia Pasifik

22 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

untuk kesehatan. Hasil regresi mendominasi hasil dari 12 negara Asia


menunjukkan bahwa variabel tersebut Pasifik adalah Jepang dan Korea Selatan
berpengaruh positif terhadap terhadap dengan koefisien lebih tinggi diperoleh
pertumbuhan ekonomi negara-negara Jepang. Pengaruh Jepang tidak dapat
tersebut dengan nilai koefisiennya sebesar diragukan lagi dalam perekonomian
17,78435. Artinya, jika anggaran negara-negara Asia Pasifik. Seperti
pemerintah untuk kesehatan ditingkatkan diketahui, CPI Jepang dibanding 11 negara
sebesar satu juta US$ maka pertumbuhan lainnya adalah tertinggi ketiga setelah
ekonomi (GDP riil) negara tersebut akan Singapura dan Australia yaitu sekitar 7-8.
meningkat sebesar 17,78435 juta US$ dan Hal itu berarti bahwa perekonomian
sebaliknya jika anggaran tersebut Jepang adalah terbersih ketiga
diturunkan maka kualitas sumber daya dibandingkan negara-negara lainnya.
manusia akan menurun sehingga Korea Selatan juga termasuk cukup bersih
kemampuan produksi akan menurun, dari korupsi dengan indeks sekitar 5-6.
akibatnya pertumbuhan ekonomi juga akan Korea Selatan menjadi negara maju
menurun. Sekalipun suatu negara hanya sekarang ini, bahkan bisa jadi
memiliki sedikit sumber daya alam seperti menggantikan posisi Jepang suatu saat
Jepang misalnya, tetapi karena negara nanti, karena perkembangan industri
tersebut memiliki sumber daya manusia elektronik dan industri hiburan yang mulai
yang berkualitas maka wajar kalau Jepang menggeser posisi Jepang. Keduanya juga
menjadi negara yang luar biasa. Di saat mendorong 10 negara Asia pasifik lainnya
negara-negara Asia masih terpuruk, Jepang untuk menjadikan korupsi bukan lagi
menjadi negara yang diperhitungkan oleh sebagai grease of wheel, sehingga kalau
negara-negara maju karena kualitas sumber negara-negara tersebut menginginkan
daya manusianya yang luar biasa. Oleh pertumbuhan ekonominya berkelanjutan
karena itu, pemerintah harus berani maka harus melakukan pemberantasan
menyediakan dana yang besar untuk korusi sampai ke akar-akarnya.
kesehatan masyarakatnya agar mereka Tiga negara lainnya yang negatif
menjadi sehat sehingga menjadi lebih signifikan adalah Brunei Darussalam,
produktif. Produktifitas yang semakin Timor Leste dan kamboja. Ketiganya harus
tinggi akan mendorong pertumbuhan betul-betul hati-hati dalam mengambil
ekonomi yang lebih tinggi juga. kebijakan terkait korupsi karena jangan
Analisis Hubungan Korupsi dan sampai pemberantasan korupsi yang
Pertumbuhan Ekonomi dilakukan justru memperparah
pertumbuhan ekonomi mereka. Kalau
Untuk menganalisis lebih jauh
korupsi terjadi akibat birokrasi yang
tentang hubungan antara korupsi dan
terlalu panjang dan dengan adanya suap,
pertumbuhan ekonomi di 12 negara Asia
para pembuat kebijakan bisa mempercepat
Pasifik maka perlu dilakukan regresi
proses birokrasi (memperpendek waktu
dengan cross section specific coefficient
tunggu investor) maka pemerintah harus
berupa CPI, karena fokus dari penelitian
melakukan upaya penyederhanaan
ini adalah mengenai korupsi yang
birokrasi agar tidak ada lagi suap dalam
dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi.
proses perijinan. Sekalipun tiga negara
Hasilnya menunjukkan bahwa variabel CPI
tersebut signifikan tetapi pengaruhnya
ternyata hanya signifikan di lima negara.
tidak dominan karena hasil secara umum
Dari lima negara yang CPI-nya positif signifikan. Jadi bisa dikatakan
signifikan, ternyata hanya Jepang dan bahwa semakin bersih suatu negara dari
Korea yang menunjukkan hubungan yang korupsi, maka akan semakin tinggi GDP
positif antara korupsi dan pertumbuhan riil negara tersebut.
ekonomi. Jadi, yang sebenarnya

ISSN : 0854-1442 23
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Kesimpulan dan Saran Huntington, Samuel P., 1968, Political


Order in Changing Societies,
Hasil estimasi menunjukkan bahwa
New Haven: Yale University
CPI berpengaruh positif terhadap
Press.
pertumbuhan ekonomi pada 12 negara
Asia Pasifik. Dengan demikian korupsi
JAC C. Hackelman & Benjamin Powell,
bukan menjadi Grease of Wheel atau
2010, Corruption and The
korupsi tidak menjadi pelicin bagi roda
Institutional Environment for
perekonomian. Analisis lebih jauh
Growth, JEL Clasification: D73,
menunjukkan bahwa hanya lima negara
H10, 043,057.
yang sebenarnya memiliki CPI yang
signifikan. Tetapi yang dominan
Kaufmann, D.; Kraay, A.; and Zoido-
mempengaruhi hasil di 12 negara Asia
Lobaton, P., 1999, Government
Pasifik adalah Jepang dan Korea Selatan.
Matters, World Bank Working
Kelemahan dari penelitian ini Paper No. 2196.
adalah datanyanya yang imbalance dan
jumlah obyeknya yang kurang banyak Keith Blackburn; Niloy Bose; and M.
sehingga hasilnya tidak seperti yang Emranul Haque, 2005, Economic
diharapkan. Oleh karena itu, penelitian Discussion Paper EDP-0530,
selanjutnya yang terkait dengan korupsi The University of Manchester.
dan pertumbuhan ekonomi bisa menutup
kelemahan dari hasil penelitian ini. Kwabena Gyimah-Brempong, 2002,
Referensi Corruption, Economic Growth,
and Income Inequality in Africa,
Agus Sugiyono, 2001, Model Pertumbuhan Economic of Governance (2002)
Neoklasik: Penerapannya Untuk 3: 183-209,Department of
Pertumbuhan Regional Di Economics, University of South
Indonesia, Makalah Ekonomi Florida.
Regional, Universitas gadjah
Mada. Lui, Francis, 1985, An Equilibrium
Queuing Model of Bribery,
Boris Podobnik; Jia Shao; Djuro Njavro; Journal of Political
Plamen dan H. E. Stanley, 2008, Economy,August, 93(4): 760-781.
Influence of Corruption on
Economic Growth Rate and Mauro, Paolo, 1995, Corruption and
Foreign Investment, The Growth, Quaterly Journal of
European Physical Journal, B Economic, 110: 681-712.
63, 547-550, EDP Sciences.
Mauro, Paolo, 2004 The Persistence of
Dzhumashev, Ratbek, 2009, Is There A Corruption and Slow Economic
Direct effect of Corruption on Growth, IMF Staff Paper Vol. 51,
Growth?, MPRA Paper No. No. 1, International Monetary
18489, Monash University, Dept. Fund.
of economics.
Mendez,F.., Sepulveda, F., 2006,
Gbewopo Attila, 2008, Corruption, Corruption, Growth and Political
Taxation and Economic Group: Regimes: Cross-Country
Theory and Evidence, CERDI, Evidence, European Journal of
Etudes et Document, E 2008.218. Political Economy 22 (1), 82-98.

24 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith, Tulus T.H. Tambunan, 2003,


2000, Pembangunan Ekonomi, Perekonomian Indonesia
Erlangga. Beberapa Masalah Penting,
Ghalia Indonesia.
Mushfic us Swaleheen and Dean Stansel,
2007, Economic Freedom, Zvika Neeman; M. Daniele Paserman; and
Corruption, and Growth, Cato Avi Simhon, 2008, The B.E.
Journal Vol. 27, No. 3, Cato Journal of Economic Analysis &
Institute. Policy, Vol. 8, Issue 1 Article 50,
Berkeley Electronic Press.
Osterfeld, D., 1992, Prosperity Versus
Planning: How Government
Stifles Economic Growth, Oxford
University Press, New York.

Petter Langseth; Rick Stapenhurst; and


Jeremy Pope, 1997, The Role of a
National Integrity System in
Fight Corruption, The Economic
Development Institute of the
World bank.

Ratbek, Ratbek, 2010, Nonlinier Effect of


Corruption, Uncertainty, and
Growth, Munich Personal PePEc
Archive MPRA Paper No. 24834,
Department of Economics,
Monash University.

Shang-Jin Wei, 1998, Corruption in


Economic Development:
Beneficial Grease, Minor
Annoyance, or Major
Obstacle?,Harvard University
and National Bureau of
Economic Research

Toke Aidt; Jayasri Dutta; and Vania Sena,


2008, Governance Regimes,
Corruption and Growth: Theory
and Evidence, Journal
Comparative Economics 36
(2008) 195-220, Elsevier Inc.

Toke S. Aidt, 2009, Corruption,


Institutions and Economic
Development, JEL Codes: D78,
D82

ISSN : 0854-1442 25

Anda mungkin juga menyukai