PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yang terdiri
dari saraf, endokrin (hormon), dan pengindraan. Sistem saraf bekerja dengan cepat
untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan
sistem dilakukan oleh benang – benang saraf. Sistem hormon mengatur pertumbuhan,
keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih
lambat, tetapi teratur dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan
hormon dilakukan melalui pembu
luh darah. Alat indera merupakan reseptor rangsang dari luar.
Semua sistem organ dalam tubuh manusia bekerja secara teratur dan selaras,
kecuali jika ada gangguan atau kelainan. Hal ini disebabkan karena ada sistem yang
mengatur kerja berbagai sistem organ. Sistem organ ini disebut sistem koordinasi.
Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem
hormon (endokrin). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon berfungsi untuk
mengatur dan memelihara fungsi tubuh, misalnya mengatur kontraksi otot, perubahan
alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai kelenjar dalam tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Sistem koordinasi Pada Manusia?
2. Bagaimana Struktur serta fungsi sel pada sistem koordinasi Manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran biologi
2. Untuk mengetahui pengertian dari Sistem koordinasi Pada Manusia?
3. Untuk mengetahui Struktur serta fungsi sel pada sistem koordinasi Manusia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Konduktor (Penghantar impuls), Konduktor (Penghantar impuls) dilakukan oleh
sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.
Efektor, Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang
paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi
rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan hormon menaggapi rangsang
dengan meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya :
mempercepat/memperlambat denyut jantung, melebarkan/menyempitkan pembuluh
darah dan lain sebagainya.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang
berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga
bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan
sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi
sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa
rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
3
c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf
lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang
terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk
isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak
bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit.
Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut
dinamakan sinapsis. Pada bagian sinapsis inilah suatu zat kimia yang disebut
neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls
dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
b. Saraf motorik
saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf
pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari
saraf sensorik ke saraf motorik.
3. Macam-macam Gerak
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak.
Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui
4
neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang
akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui
neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh
gerak sadar misalnya: menulis, membuka payung, mengambil makanan atau
berjalan.
Skema gerak sadar:
Rangsangan (Impuls) --> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik --> Otak -->
Saraf motoric --> Efektor (Otot)
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf.
Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri
atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
5
1. Sistem saraf pusat
a. Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di
rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga
lapis selaput kuat yang disebut meninges.
Selaput paling luar disebut duramater,
paling dalam adalah piamater dan yang
tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga
selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi
benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan
meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi
menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan
sumsum lanjutan.
6
3) Sumsum lanjutan
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang
dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan
atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan
sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat
ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu.
Sistem saraf somatis terdiri atas :
Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar
dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat
saraf ini berjumlah 12 pasang.
Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang
berjumlah 31 pasang. Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk
7
meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan
impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.
b. Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang
bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf
autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut,
pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi. Menurut fungsinya, saraf
autonom terdiri atas dua macam yaitu Sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik kedua sistem ini bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam
mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian
ganda.
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :
Mempercepat denyut jantung.
Memperlebar pembuluh darah.
Memperlebar bronkus.
Mempertinggi tekanan darah
Memperlambat gerak peristaltis.
Memperlebar pupil.
Menghambat sekresi empedu.
Menurunkan sekresi ludah.
Meningkatkan sekresi adrenalin.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem
organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi
rangsangan
Dibawah ini adalah Bagan Struktuktur sel Sistem Saraf (Koordinasi) Manusia.
B. Saran
Saran Penulis kepada para pembaca agar kiranya dapat memberikan saran dan kritik
seputar makalah kami jika terdapat hal-hal yang keliru, sebab penulis hanya manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan. Saran dan kritik dari pembaca merupakan batu
loncatan kepada penulis dan juga generasi selanjutnya agar bisa dijadikan sebagai
acuan untuk penulisan-penulisan selanjutnya
9
DAFTAR PUSTAKA
http://mathamal.blogspot.com/2012/09/sistem-koordinasi.html
http://zaifbio.wordpress.com/2009/06/20/sistem-koordinasi-pada-hewan/
10
KATA PENGANTAR
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad
Saw. Yang telah membawa kita semua dari jaman jahiliyah menuju zaman yang terang
benderang dan penuh dengan ilmu ini. Semoga beliau selalu menjadi suri tauladan dan
uswatun hasanah untuk umat hingga akhir zaman nanti.
Pada kesempatan ini ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya tak lupa kami
sampaikan kepada Ibu guru mata pelajaran Biologi yang tak bosan-bosannya memberikan
arahan dan bimbingan kepada kami dalam berbagai hal yang terkait dengan Penyusunan
makalah ini terutama dalam mata pelajaran Bilogi.
Akhir kata Kami ucapkan terimakasih, Kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh
dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat Kami butuhkan demi
penyempurnaan Penulisan-penulisan kedepannya.
Penulis
11i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii12
MAKALAH BIOLOGI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA
DISUSUN OLEH
INDRIANA WAILISSA
13