Anda di halaman 1dari 12

9 ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN

DALAM KEWIRAUSAHAAN

1. PELUANG USAHA BARU


a) Pengertian :
Kesempatan untuk menghasilkan kerja usaha, tidak harus baru sama sekali dan
tidak harus menguntungkan, karena kerja merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan
ekonomi selanjutnya.
Tujuan utama dari proses mencari peluang usaha baru adalah untuk dapat
meningkatkan produktivitas dari SDM yang ada.
Suatu usaha dapat disebut baru jika ada salah satu dari dua (2) atau keduanya-
duanya unsur berikut adalah baru. Dua (2) unsur tersebut adalah :

No Unsur 1 : Unsur 2 : Jenis Usaha


Pelaku Kegiatan (usaha)
1 Baru (+) Lama (-) Baru
2 Lama (-) Baru (+) Baru
3 Baru (+) Baru (+) Baru
Sumber : Budiman, diolah dari berbagai sumber, 2013

Kerja usaha merupakan kerja ekonomi, yang dimaksudkan adalah kerja yang menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat, umumnya berupa materi atau uang.
Bentuk kerja usaha yang ada umumnya dapat dibagi menjadi tiga kategori bidang, yaitu :
1. Pertanian, yaitu bidang usaha yang langsung berkaitan dengan alam. Dapat terkait
dengan tanaman, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, ataupun agrobisnis
seperti agrowisata atau tempat wisata pertanian.
2. Industri, yaitu bidang di mana dilakukan proses pengolahan bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau bahan jadi. Dalam sektor ini pasti menghasilkan produk barang
3. Jasa, yaitu bidang di mana dilakukan proses kerja akan tetapi tidak terjadi pengalihan
hak barang dari pemberi jasa kepada penerima jasa. Yang terjadi adalah penerima jasa
dapat merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh pemberi jasa bagi kebutuhan atau
kepentingan penerima jasa.
b) cara-cara yang mungkin untuk dilakukan dalam pencapaiannya
1. Membuat usaha baru, artinya kita mempunyai pelaku dan kegiatan usaha yang benar-
benar baru bukan merupakan kelanjutan atau mempunyai keterkaitan dengan yang
sebelumnya. Biasanya hal ini dilakukan muncul karena kita mempunyai modal uang
dalam jumlah besar dan mempunyai ide atau keinginan untuk usaha.
2. Melanjutkan usaha yang telah ada sebelumnya, atau dengan kata lain merupakan usaha
“warisan”. Artinya kita melakukan kegiatan usaha yang lama tetapi karena
ketidakmampuan orang tua kita maka kemudian usaha tersebut diserahkan kepada kita
sebagai anaknya. Dalam hal ini kondisi baru terjadi karena pelaku usahanya adalah
orang baru, walaupun pelaku baru tersebut adalah anak dari pemilik lama akan tetapi
proses pengelolaan (manajerial) yang akan dilakukan oleh penerus usaha akan
cenderung berbeda dari yang sebelumnya.
3. Membeli usaha yang telah ada
4. Franchising, waralaba
5. konsinyasi sebagai bentuk melakukan usaha baru, tanpa membutuhkan modal uang
hanya modal kepercayaan dari orang lain kepada kita. Konsinyasi merupakan proses
penjualan produk di mana pembayaran kepada produsen atas barang yang dijual
dilakukan hanya setelah produk yang dijual itu laku dibeli oleh konsumen, sedangkan
jika tidak maka kita tidak perlu membayarnya
c) Mengapa dilakukan :
Karena peluang usaha baru merupakan titik awal untuk menumbuhkan produktivitas
sumber daya manusia bagi dirinya, kelompok, dan lingkungannya. Disebut sebagai
produktivitas sumber daya manusia karena kegiatan ini adalah kegiatan ekonomi produktif
yang dikelola oleh manusia sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhannya, dan jika berhasil
memberi manfaat bagi manusia lainnya. Bukan berarti bahwa sumber daya lain tidak
menjadi perhatian tetapi sumber daya manusia menjadi fokus, karena wirausaha adalah
salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran ! Pengangguran berarti berkaitan dengan
SDM.
2. PEMBIAYAAN
a) Pengertian
Bagaimana memperoleh biaya atau modal kerja untuk melakukan usaha ekonomi.
Dalam konteks ini, modal kerja dapat berupa uang maupun bukan-uang, yaitu:
b) Pembiayaan usaha jika menggunakan saluran perbankan maka biasanya memperhatikan
unsur 5 C, yaitu :
1. character : kemampuan diri dari peminjam
2. capital : modal awal
3. collateral : jaminan atas pinjaman yang diterima
4. capacity to repay : kemampuan menerima atau memberi
5. condition of economy : kondisi internal dan eksternal (Kuncoro dan Suhardjono, 2002
: 75 – 76)
Sumber-sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan secara umum dibagi
menjadi dua, yaitu: sumber internal dan sumber eksternal. Rincian dari masing-masing
sumber dana adalah sebagai berikut:
1. Dana modal sendiri, baik dari pribadi maupun keluarga
2. Pinjaman dari kawan dan relasi
3. Pinjaman dari lembaga bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta
4. Hutang dagang
5. Pinjaman hipotik dan pembiayaan jangka menengah dapat diperoleh dari berbagai
lembaga keuangan untuk tujuan tertentu, biasanya untuk membeli harta tetap
6. Pembiayaan sewa (leasing)
7. Modal usaha yang disediakan perusahaan khusus yang bersedia memberikan dana
untuk usaha yang lebih kecil
8. Di beberapa Negara terdapat pinjaman dari pemerintah melalui pinjaman langsung
atau jaminan, namun syarat-syaratnya berbeda-beda.
c) Kenapa :
untuk merencanakan, mengorganisasikan sumberdaya finansial, mengendalikan
biaya yang diperlukan untuk melakukan usaha.

3. PEMASARAN
a) Pengertian
Proses menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen
b) Unsur 7 P dan 8 P dalam suatu proses pemasaran, terdiri atas :
8 P = 4 P (dasar) + 4 P (tambahan)
1. Product : produk yaitu sesuatu yang dihasilkan, baik berupa barang maupun jasa
2. Price : harga yaitu nilai dari sesuatu yang diproduksi, baik berupa nilai uang ataupun
material
3. Place : tempat atau proses distribusi yaitu proses di mana produk disampaikan dari
produsen kepada konsumen, baik menggunakan tempat seperti toko atau warung
maupun bukan tempat seperti e-commerce
4. Promotion : promosi yaitu proses memperkenalkan produk kepada konsumen agar
dikenal sampai dengan disukai dan tujuan akhir membeli produk yang diperkenalkan
5. People : manusia yaitu orang yang melakukan kegiatan pemasaran – bersifat selalu mau
belajar
6. Process : proses kerja yaitu proses melakukan semua kegiatan yang tercakup di dalam
pemasaran – bersifatdinamis dapat dilihat pada bentuk pemasaran dari horisontal
(konvensional) menjadi vertikal (Vertical Marketing System, VMS)
7. Physical Evidence : bukti fisik yaitu bentuk barang yang nyata yang disediakan untuk
melakukan kegiatan pemasaran – bersifat mobile (dinamis) yaitu bergerak secara aktif
dari satu tempat ke tempat yang lain dan bukan statis hanya terpaku di satu tempat saja
8. Probe : penelitian yaitu proses mengkaji semua yang terkait dengan pemasaran
Unsur penelitian ini terkadang tidak disebutkan sebagai bagian dari bauran pemasaran,
oleh karena itu seringkali ada disebutkan hanya 7 P saja.
Strategi pemasaran berkembang dari yang konvensional menjadi yang modern, uraiannya
adalah sebagai berikut :
model konvensional sering disebut sistem pemasaran horisontal karena prosesnya
berlangsung secara mendatar dari produsen sampai dengan kepada konsumen akhir, di mana
penjualan kepada konsumen akhir hanya dilakukan oleh lembaga perantara. Skemanya adalah
sebagai berikut :
1. produsen lembaga perantara (distributor, agen) konsumen akhir
Sebagai catatan bahwa lembaga perantara pada dasarnya juga merupakan
konsumen dari produk yang dihasilkan oleh konsumen, akan tetapi mereka tidak
mempergunakan langsung produk yang dibelinya untuk kepentingan dirinya
melainkan untuk dijual lagi kepada pihak lain termasuk di dalamnya adalah konsumen
akhir. Di mana konsumen akhir adalah konsumen yang memakai langsung produk
yang dibelinya dan tidak melakukan transaksi jual beli lagi kepada pihak lain.
2. model modern sering disebut sebagai sistem pemasaran vertikal (Vertical Marketing
System, VMS) yaitu proses pemasaran di mana produsen maupun lembaga perantara
bisa sama-sama menjual langsung kepada konsumen akhir. Gambaran mengenai
proses pemasaran tersebut dapat dilihat di bawah ini.
Gambar Saluran Distribusi / Pemasaran secara Vertikal

c) Kenapa :
pemasaran menimbulkan transaksi
transaksi menimbulkan cash-flow
cash-flow menimbulkan perkembangan usaha

Setiap wirausaha jika ingin berkembang dengan lebih baik atau lebih cepat maka harus
didasarkan pada transaksi yang menggunakan transaksi tunai (cash) !

4. KEPEMILIKAN
a) Pengertian :
Kepemilikan adalah Penguasaan atas sumberdaya
b) dilakukan secara pribadi dan/atau kelompok
Ada berapa jenis kepemilikan yang mungkin dilakukan dalam suatu proses wirausaha?
Menurut anda, mana di antara jenis-jenis kepemilikan tersebut yang paling mungkin (mudah)
untuk dicapai ? Jelaskan alasannya !
Secara umum kepemilikan dapat dibagi menjadi : 1) kepemilikan pribadi, dan 2)
kepemilikan kelompok. Dari segi yang lain, kepemilikan juga dapat dibagi menjadi :
1) kepemilikan di mana terdapat penguasaan sumberdaya secara kongkrit, atau dalam istilah
lain disebut sebagai “pemilikan dalam genggaman”, yaitu kepemilikan di mana sumberdaya
yang dikuasai benar-benar dipegang oleh pemilik. Misalnya : peralatan kerja, yang secara nyata
dipegang oleh pemiliknya sebagai yang menguasai sumberdaya alat tersebut
2) kepemilikan secara hukum, di mana sumberdaya dimiliki akan tetapi keberadaannya tidak
secara kongkrit dipegang. Misalnya : kepemilikan akan sebidang tanah atau sebuah rumah,
tanah atau rumah tersebut tidak dipegang tetapi secara hukum keduanya dimiliki dan
pemanfaatan keduanya harus dengan seizin pemilik sah secara hukum dari keduanya.
Kepemilikan secara hukum pada galibnya lebih sulit untuk mempertahankan kepemilikannya,
karena sumberdaya yang dimilikinya bisa saja berubah tanpa diketahui karena sebab-sebab
yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

c) Kenapa
agar diperoleh kepastian penggunaan sumber daya yang dipunyai

5. SUMBERDAYA MANUSIA
a) Pengertian
Pembahasan tentang manusia yang menjalankan fungsi dan peranannya di dalam
organisasi perusahaan atau kelompok
b) Mulai dari rekruitmen sampai dengan pemberhentian kerja. Secara umum proses
pengelolaan sumberdaya manusia dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1) perekrutan
2) pendidikan, yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
a. pendidikan sebelum menjadi pegawai tetap
b. pendidikan setelah menjadi pegawai tetap
Bentuk dari pendidikan ini umumnya dibagi juga menjadi dua, yaitu :
a. pendidikan, yaitu : proses peningkatan pengetahuan pegawai yang biasanya dilakukan
melalui proses belajar di kelas
b. pelatihan, yaitu : proses peningkatan ketrampilan pegawai, biasanya dilakukan di luar kelas
atau di bengkel (workshop).
3) pelaksanaan kerja
4) pemberhentian, dibagi menjadi dua, yaitu :
a. pemberhentian sementara, biasanya jika seorang pegawai dikenakan sangsi atas
pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Bentuknya bisa berupa
pemindahan ke tempat lain yang lebih jauh atau ke pekerjaan yang lebih sulit, atau
pemberhentian tidak bekerja untuk jangka waktu tertentu yang terbatas
b. pemberhentian permanen, dapat berupa pemberhentian tidak hormat, pemberhentian
terhormat atau pensiun.
c) Kenapa
Jika SDM berkualitas maka usaha meningkat,
Jika usaha meningkat maka laba usaha juga akan tercapai

6. ORGANISASI
a) Pengertian
Strukturisasi sumberdaya : manusia dan non-manusia
b) organisasi yang paling tepat untuk suatu kegiatan wirausaha,
Ada tiga struktur yang lazim dikenal yaitu :
1. lini : vertikal, artinya dalam organisasi ada orang yang didudukkan sebagai ”atasan”
dan ”bawahan”
2. staff : horisontal, artinya semua tenaga kerja yang ada di dalam organisasi didudukkan
dalam posisi struktural yang sama atau setara, sehingga tidak ada dalam organisasi
orang yang didudukkan sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
3. fungsional : berdasarkan fungsi kerja dari masing-masing unsur sumberdaya manusia
yang ada. Bentuk organisasi fungsional biasanya dapat dilihat pada suatu tim kerja atau
suatu gugus tugas (team-work). Pada tim tersebut semua orang setara (tidak ada ’atasan’
– ’bawahan’) akan tetapi harus ada seseorang yang dijadikan sebagai pemimpin dalam
tim tersebut. Tim sepakbola misalnya, ada pembagian tugas yang jelas antara kiper,
back, gelandang dan striker (penyerang) akan tetapi semua pemain mempunyai
kedudukan yang sama dan kemudian ada satu orang yang ditunjuk sebagai kapten tim
atau pemimpin. Fungsi pemimpin di dalam tim ini adalah sebagai penanggungjawab
koordinasi antar semua anggota tim dalam bekerja mencapai tujuan yang diinginkan.
Keberadaan manajer tim sepakbola dimasukkan sebagai ”atasan” dari tim sepakbola
tersebut !
c) Kenapa
Untuk pembagian tugas dan menjalankan fungsi guna mencapai tujuan bersama

7.KEPEMIMPINAN
a) Pengetian:
Mengarahkan perilaku SDM. Kepemimpinan terutama difokuskan pada SDM,
dan bukan pada SD materi di dalam satu kelompok atau organisasi.
Dalam konteks kepemimpinan, tidak dikenal adanya struktur ”atasan” dan
”bawahan”, semua anggota kelompok dianggap sama dan seseorang dari anggota
kelompok tersebut dipilih, ditentukan atau ditunjuk sebagai pemimpin kelompok.
Dalam konteks ini fungsi utama dari pemimpin adalah mengkoordinasikan SDM agar
maksimal dalam bekerja bersama mencapai tujuan yang disepakati bersama
sebelumnya.
b). Kepemimpinan secara umum dikenal dalam dua bentuk yaitu :
1. kepemimpinan otoriter, yaitu yang melakukan koordinasi berdasarkan perintah
yang harus dilaksanakan, baik itu melanjutkan kerja maupun memberhentikan
kerja.
2. kepemimpinan demokratis, yan mendasarkan pengambilan keputusan oleh
pemimpin berdasarkan musyawarah dengan semua pihak yang dianggap terlibat
dalam proses kegiatan.
c) Kenapa
Ada jiwa pemimpin pada masing-masing pekerja, sehingga perlu kendali untuk memfokuskan
kerja bersama. ”setiap diri adalah pemimpin”

8. EVALUASI USAHA
a) Pengertian
Proses memonitoring, menilai hasil, dan melakukan tindak-lanjut rencana
dan kegiatan perusahaan / kelompok.
Evaluasi terutama harus dilakukan jika telah terjadi transaksi antara produsen dengan
konsumen. Evaluasi dalam proses manajerial merupakan usaha untuk membandingkan antara
hasil yang kita peroleh dengan target yang telah kita tentukan dalam proses perencanaan.
b) Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam suatu proses evaluasi kegiatan wirausaha
Berikan contohnya ! Secara teoritis, ada 7 (tujuh) aspek yang perlu diperhatikan dalam
proses evaluasi usaha, yaitu :
1. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki.
Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar
hukum yang harus dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam aspek pasar dan pemasaran hal-hal yang perlu dijabarkan adalah :
a. Ada tidaknya pasar (konsumen calon pembeli)
b. Jika ada, seberapa besar pasar yang ada (pasar nyata dan pasar potensial)
c. Bagaimana peta kondisi pesaing terutama untuk produk sejenis sekarang
d. Bagaimana perilaku konsumen (menyangkut selera dan kebiasaan)
e. Strategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut
pasar yang ada sekarang dan yang akan dating
3. Aspek Keuangan
Dalam aspek keuangan hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi,
biaya-biaya, dan pendapatan yang akan diperoleh.
Metode penilaian yang akan digunakan antara lain :
- Payback Period
- Average Rate of Return
- Net Present Value
- Internal Rate of Return
- Profitability Index
- Break Event Point
- Serta rasio-rasio keuangan
4. Aspek Teknis/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan secara lengkap adalah mengenai:
a. Lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang
b. Penetuan layout gedung, mesin, dan peralatan, serta layout ruangan sampai pada
usaha perluasan selanjutnya
c. Teknologi yang akan digunakan
5. Aspek Manajemen/ Organisasi
Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti dan dinilai adalah :
a. Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal)
b. Pengelola usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan dan
pengalaman)
c. Struktur organisasi yang ada sekarang, serta gambaran mengenai jabatan
d. Rencana seperti pencapaian target, sasaran, dan tujuan
6. Aspek Ekonomi Sosial
Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Demikian pula, perusahaan perlu mencantumkan
dampak sosial yang ada dalam hasil penelitian.
7. Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini
karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak sangat besar terhadap lingkungan
disekitarnya.
Dampak lingkungan yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Terhadap tanah
b. Terhadap air
c. Terhadap udara, dan
d. Terhadap kesehatan manusia
Dalam siklus hidup wirausaha, ada 3 tahap yang dikenal. Coba jelaskan bagaimana kondisi pada
masing-masing tahap dimaksud !
a. siklus mulai
b. siklus ”jalan”
c. siklus berkembang, terdiri atas : menjadi besar atau menjadi ”bangkrut”
Dalam wirausaha tidak ada perkembangan usaha yang menjadi mati jika bangkrut atau
pensiun jika sudah menjadi besar. Setelah siklus berkembang maka seorang wirausaha akan
memulai kembali usahanya dengan menggunakan semua sumberdaya yang dimilikinya baik
itu mulai dari nol lagi atau memulai pengembangan dari yang telah ada sebelumnya. (lihat
pengembangan usaha)
c) Kenapa
Jika arah kegiatan yang dilakukan benar maka tujuan yang akan dicapai dapat diprediksi
keberhasilannya.
Hal utama yang menjadi fokus evaluasi dalam satu kegiatan wirausaha adalah ”cash-
flow” atau aliran kas tunai. Cash-flow menjadi tolok ukur utama apakah sebuah kegiatan usaha
dapat berjalan dengan lancar atau bahkan berkembang atau juga mati.
Suatu kegiatan wirausaha yang mendasarkan evaluasi perkembangan usahanya
menggunakan cash-flow akan dapat dengan lebih mudah mengontrol perkembangan usaha
yang dilakukannya. Sebaliknya, jika evaluasi atas kegiatan usaha juga disertakan dengan unsur
kas yang berupa kredit maka evaluasi dan kontrol atas usaha menjadi semakin sulit. Selain
ragam kredit yang sangat banyak, secara praktis kredit akan memberikan beban modal yang
lebih besar dan banyak kepada pelaku wirausaha. Seperti diketahui saat ini semua transaksi
yang dilakukan dengan menggunakan kredit pada transaksi barang maka jumlah modal uang
yang harus disediakan oleh pelaku wirausaha biasanya minimal sampai 3 (tiga) kali dari jumlah
modal uang yang seharusnya dikeluarkan untuk satu kali proses produksi !

9. PENGEMBANGAN USAHA

a) Pengertian
Proses memperbesar usaha yang dilakukan : skala atau kedalamannya
b) cara-cara pengembangan usaha yang mungkin !
Ada 3 kemungkinan, yaitu :
1. intensifikasi, yaitu memperdalam kerja yang sudah dilakukan sebelumnya, misalnya :
- jika berkembang, maka membuat modifikasi tanpa merubah secara total dari
produk yang telah dihasilkan sebelumnya
- jika ”bangkrut”, memanfaatkan semua jejaring yang telah dimiliki sebelumnya
dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya dalam kondisi ”bangkrut”
maka tidak ada modal uang yang dimiliki dan kemudian pemasaran dilakukan
dengan konsinyasi yang didasarkan atas kepercayaan dalam jejaring kerja di
bidang yang dikerjakan
2. ekstensifikasi, yaitu memperluas usaha yang telah ada sebelumnya baik berupa
perluasan lokasi usaha dan volumenya maupun berupa penambahan outlet (tempat)
usaha
3. diversifikasi, yaitu meningkatkan keragaman dari usaha yang telah dilakukan
sebelumnya seperti membuat jenis usaha baru yang berbeda dari usaha sebelumnya
4. integrasi, yaitu memadukan usaha yang telah ada sebelumnya dengan usaha lain baik
yang memang sudah ada sebelumnya atau usaha lain yang memang baru sama sekali.
5. franchise, yaitu usaha untuk memperluas usaha tetapi tidak dengan usaha sendiri melainkan
menjual usaha kita kepada orang lain dan kemudian kita sebagai pemilik usaha (merek)
memperoleh bayaran (biasanya disebut sebagai royalty atau fee franchising) dengan kita tetap
melayani franchisee (pewaralaba) agar tetap dapat memberi pelayanan seperti yang kita
lakukan di ”pusat” atau merek kita. Cara ini sebenarnya sama seperti kita memperluas usaha
lama tetapi dengan waktu yang lebih cepat dan biaya pengembangan yang lebih ”murah”.
Franchise menjadi salah satu bentuk pengembangan usaha jika dilihat dari sisi pemilik merek
usaha (franchiser), tetapi dari segi pelaksana franchise (franchisee, pewaralaba) maka
franchise menjadi salah satu peluang usaha baru (aspek 1 dari 9 aspek yang dibahas).

c) Kenapa
Dalam Product Life Cycle (PLC) : ada pilihan stability atauexpansion dalam setiap
usaha jika sudah mencapai tahap kedewasaan.
Dalam wirausaha, setelah memasuki fase 4 dari PLC yaitu fase penurunan maka
pilihan dari seorang yang melakukan kegiatan usaha adalah memulai kembali usaha yang
dilakukan apakah dalam bentuk pengembangan skala (dengan menambah outlet-outlet baru)
atau kedalaman (dengan menambah ragam barang yang dapat disediakan kepada konsumen).
Pilihan pensiun (tidak melakukan lagi kegiatan yang sebelumnya dilakukan karena telah habis
masa kerjanya atau karena pekerja telah mencapai batas usia tertentu) atau mati (berhenti
melakukan kegiatan sebelumnya karena ada pengaruh dari faktor-faktor penghambat atau
penghancur yang menyebabkan kegiatan usaha menjadi bangkrut alias pelaku usaha menjadi
miskin !), tidak dikenal dari seseorang yang mempunyai jiwa atau sikap wirausaha. Fase 4
penurunan adalah fase yang tidak bisa dihindarkan oleh seorang wirausaha dalam menjalankan
usaha ekonominya karena setelah mengalami fase ”puncak” maka pilihan kita hanya dua :
masuk fase penurunan karena tidak ada lagi kondisi meningkat atau melakukan diversifikasi
ke usaha lain yang baru dan berbeda dari usaha sebelumnya. Fase puncak itu sendiri merupakan
fase di mana jika kita melakukan penambahan faktor produksi pada proses usaha kita maka
hasil yang kita peroleh tidak mengalami perubahan atau tetap saja, atau fase ini merupakan fase
di mana kita tidak bisa lagi mengharapkan terjadinya peningkatan omzet atau keuntungan dari
usaha yang kita lakukan karena berbagai sebab.

Anda mungkin juga menyukai