Anda di halaman 1dari 14

Tugas Terstruktur 2

“MAKALAH KEWIRAUSAHAAN”

ANALISIS ASPEK-ASPEK KEWIRAUSAHAAN


Dosen Pembimbing : Aminudin Muhammad,S.Kep,M.Kes

Oleh:

Kelompok 2 Kelas B Semester 3

1. Risdayanti Djubaer
2. Rosmina Muhidin
3. Siti Mutmainnah
4. Serlinawati Djohar
5. Annisa Alzura Humah
6. Yogiarfandy M.Gusa
7. Silfa Hi Salim
8. Nurjannah Soleman

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE


PRODI D III KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS ASPEK-ASPEK KEWIRAUSAHAAN”
ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kulia kewirausahaan

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik
dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi pembaca.

Ternate 13 November 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pengertian........................................................................................................................2

B. Analisis aspek—aspek kewirausahaan............................................................................2

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini sangat banyak ditemui wirausaha yang sukses.Kesuksesan
mereka tentunya tidak lepas dari usaha-usaha yang mereka lakukan.Seorang wirausaha
harus berani mengambil pilihan hidup dan resiko.Walaupun diawal perjalanan usaha
terasa cukup berat namun itu merupakan tantangan bagi mereka.kesuksesan mereka juga
tidak lepas dari dukungan keluarga yang selalu memberikan motivasi dalam menghadapi
segala tanntangan tersebut.Wirausaha yang sukses juga harus bisa membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya dari usahanya tersebut. ini bertujuan untuk
memperbaiki ekonomi masyarakat.Wirausahawan dikatakan sukses apabila ia telah
menguasai sembilan aspek wirausaha seperti,peluang usaha
baru,pembiayaan,pemasaran,kepemilikan,sumber daya
manusia,organisasi,kepemimpinan,evaluasu usaha,dan pengembangan usaha serta
memiliki tujuh aspek bisnis,diantaranya aspek pasar dan pemasaran,aspek teknis dan
teknologi,aspek keuanganprofit,aspek manajemen,aspek lingkungan dan budaya,aspek
legalitas,dan aspek social ekonomi.
B. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan kewirausahaan!
2. Mampu menganalisis aspek-aspek kewirausahaan!
3. Untuk mengatahui perbedaan aspek kewirausaan mandiri dengan aspek
kewirausahaan kelompok!

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Kewirausahaan adalah sikap individu dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan
produk baru atau memberi nilai tambah barang dan atau jasa (Drucker. 1996)

Seswanti Sudomo menuturkan bahwa kewirausahaan merupakan semua hal penting


yang menyangkut seorang wirausaha, yaitu seseorang yang mempunyai sifat pekerja
keras, rela berkorban, berani ambil resiko dan memusatkan segala daya agar gagasan-
gagasan yang dimiliki bisa terwujud secara benar.
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen,
menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk
yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.
B. Analisis aspek—aspek kewirausahaan
1. Aspek wirausaha secara mandiri
a. Peluang usaha baru

Peluang Usaha Baru Adalah Kesempatan untuk menghasilkan kerja usaha,


tidak harus baru sama sekali dan tidak harus menguntungkan, karena kerja
merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan ekonomi selanjutnya.Tujuan utama
dari proses mencari peluang usaha baru adalah untuk dapat meningkatkan
produktivitas dari SDM yang ada.Cara-cara yang dilakukan dalam pencapaian
peluang usaha baru :

1) Membuat usaha baru, artinya kita mempunyai pelaku dan kegiatan usaha yang
benar-benar baru bukan merupakan kelanjutan atau mempunyai keterkaitan
dengan yang sebelumnya. Biasanya hal ini dilakukan muncul karena kita
mempunyai modal uang dalam jumlah besar dan mempunyai ide atau
keinginan untuk usaha.
2) Melanjutkan usaha yang telah ada sebelumnya, atau dengan kata lain
merupakan usaha “warisan”. Artinya kita melakukan kegiatan usaha yang

2
lama tetapi karena ketidakmampuan orang tua kita maka kemudian usaha
tersebut diserahkan kepada kita sebagai anaknya. Dalam hal ini kondisi baru
terjadi karena pelaku usahanya adalah orang baru, walaupun pelaku baru
tersebut adalah anak dari pemilik lama akan tetapi proses pengelolaan
(manajerial) yang akan dilakukan oleh penerus usaha akan cenderung berbeda
dari yang sebelumnya.
3) Membeli usaha yang telah ada
4) Franchising/waralaba
5) Konsinyasi sebagai bentuk melakukan usaha baru, tanpa membutuhkan modal
uang hanya modal kepercayaan dari orang lain kepada kita. Konsinyasi
merupakan proses penjualan produk di mana pembayaran kepada produsen
atas barang yang dijual dilakukan hanya setelah produk yang dijual itu laku
dibeli oleh konsumen, sedangkan jika tidak maka kita tidak perlu
membayarnya

Peluang usaha baru merupakan titik awal untuk menumbuhkan produktivitas


sumber daya manusia bagi dirinya, kelompok, dan lingkungannya. Disebut
sebagai produktivitas sumber daya manusia karena kegiatan ini adalah kegiatan
ekonomi produktif yang dikelola oleh manusia sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhannya, dan jika berhasil memberi manfaat bagi manusia lainnya. Bukan
berarti bahwa sumber daya lain tidak menjadi perhatian tetapi sumber daya
manusia menjadi fokus, karena wirausaha adalah salah satu jalan untuk
mengurangi pengangguran

b. Pembiayaan

Bagaimana memperoleh biaya atau modal kerja untuk melakukan usaha


ekonomi. Dalam konteks ini, modal kerja dapat berupa uang maupun bukan-uang.
Pembiayaan usaha jika menggunakan saluran perbankan maka biasanya
memperhatikan unsur 5 C, yaitu :

1) Character : kemampuan diri dari peminjam


2) Capital : modal awal
3) Collateral : jaminan atas pinjaman yang diterima
4) Capacity to repay : kemampuan menerima atau memberi
5) Condition of economy : kondisi internal dan eksternal

3
Sumber-sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan secara umum dibagi
menjadi dua, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Rincian dari masing-
masing sumber dana adalah sebagai berikut:

1) Dana modal sendiri, baik dari pribadi maupun keluarga


2) Pinjaman dari kawan dan relasi
3) Pinjaman dari lembaga bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta
4) Hutang dagang
5) Pinjaman hipotik dan pembiayaan jangka menengah dapat diperoleh dari
berbagai lembaga keuangan untuk tujuan tertentu, biasanya untuk membeli
harta tetap
6) Pembiayaan sewa (leasing)
7) Modal usaha yang disediakan perusahaan khusus yang bersedia memberikan
dana untuk usaha yang lebih kecil
8) Di beberapa Negara terdapat pinjaman dari pemerintah melalui pinjaman
langsung atau jaminan, namun syarat-syaratnya berbeda-beda
c. Pemasaran

Pemasaran adalah proses menyampaikan produk dari produsen kepada


konsumen. Ada unsur 4P dalam suatu proses pemasaran, terdiri atas :

a. Product : produk yaitu sesuatu yang dihasilkan, baik berupa barang maupun
jasa
b. Price : harga yaitu nilai dari sesuatu yang diproduksi, baik berupa nilai uang
ataupun material
c. Place : tempat atau proses distribusi yaitu proses di mana produk disampaikan
dari produsen kepada konsumen, baik menggunakan tempat seperti toko atau
warung maupun bukan tempat seperti e-commerce
d. Promotion : promosi yaitu proses memperkenalkan produk kepada konsumen
agar dikenal sampai dengan disukai dan tujuan akhir membeli produk yang
diperkenalkan.

Strategi pemasaran berkembang dari yang konvensional menjadi yang modern,


uraiannya adalah sebagai berikut :

1) Model konvensional sering disebut sistem pemasaran horisontal karena


prosesnya berlangsung secara mendatar dari produsen sampai dengan kepada

4
konsumen akhir, di mana penjualan kepada konsumen akhir hanya dilakukan
oleh lembaga perantara. Skemanya adalah sebagai berikut :

produsen                  lembaga perantara (distributor, agen)                 konsumen


akhir

Sebagai catatan bahwa lembaga perantara pada dasarnya juga merupakan


konsumen dari produk yang dihasilkan oleh konsumen, akan tetapi mereka
tidak mempergunakan langsung produk yang dibelinya untuk kepentingan
dirinya melainkan untuk dijual lagi kepada pihak lain termasuk di dalamnya
adalah konsumen akhir. Di mana konsumen akhir adalah konsumen yang
memakai langsung produk yang dibelinya dan tidak melakukan transaksi jual
beli lagi kepada pihak lain

2) Model modern sering disebut sebagai sistem pemasaran vertikal (Vertical


Marketing System, VMS) yaitu proses pemasaran di mana produsen maupun
lembaga perantara bisa sama-sama menjual langsung kepada konsumen
akhir. Gambaran mengenai proses pemasaran tersebut dapat dilihat di bawah
ini.
d. Kepemilikan

Kepemilikan adalah Penguasaan atas sumberdaya dilakukan secara pribadi


dan/atau kelompok. Secara umum kepemilikan dapat dibagi menjadi kepemilikan
pribadi dan kepemilikan kelompok. Dari segi yang lain, kepemilikan juga dapat
dibagi menjadi :

a. Kepemilikan di mana terdapat penguasaan sumberdaya secara kongkrit, atau


dalam istilah lain disebut sebagai “pemilikan dalam genggaman”, yaitu
kepemilikan di mana sumberdaya yang dikuasai benar-benar dipegang oleh
pemilik. Misalnya : peralatan kerja, yang secara nyata dipegang oleh
pemiliknya sebagai yang menguasai sumberdaya alat tersebut.
b. Kepemilikan secara hukum, di mana sumberdaya dimiliki akan tetapi
keberadaannya tidak secara kongkrit dipegang. Misalnya : kepemilikan akan
sebidang tanah atau sebuah rumah, tanah atau rumah tersebut tidak dipegang
tetapi secara hukum keduanya dimiliki dan pemanfaatan keduanya harus
dengan seizin pemilik sah secara hukum dari keduanya. Kepemilikan secara
hukum pada galibnya lebih sulit untuk mempertahankan kepemilikannya,

5
karena sumberdaya yang dimilikinya bisa saja berubah tanpa diketahui karena
sebab-sebab yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
2. Aspek wirausaha secara kelompok
a. Sumber daya manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) adalah pembahasan tentang manusia yang


menjalankan fungsi dan peranannya di dalam organisasi perusahaan atau
kelompok. Secara umum proses pengelolaan sumberdaya manusia dapat dibagi
menjadi empat bagian, yaitu :

1) Perekrutan
2) Pendidikan, yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
a) Pendidikan sebelum menjadi pegawai tetap
b) Pendidikan setelah menjadi pegawai tetap

Bentuk dari pendidikan ini umumnya dibagi juga menjadi dua, yaitu :

1. pendidikan, yaitu : proses peningkatan pengetahuan pegawai yang


biasanya dilakukan melalui proses belajar di kelas
2. pelatihan, yaitu : proses peningkatan ketrampilan pegawai, biasanya
dilakukan di luar kelas atau di bengkel (workshop).
3) Pelaksanaan kerja
4) Pemberhentian, dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Pemberhentian sementara, biasanya jika seorang pegawai dikenakan sangsi
atas pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Bentuknya bisa
berupa pemindahan ke tempat lain yang lebih jauh atau ke pekerjaan yang
lebih sulit, atau pemberhentian tidak bekerja untuk jangka waktu tertentu
yang terbatas.
b) Pemberhentian permanen, dapat berupa pemberhentian tidak hormat,
pemberhentian terhormat atau pensiun
b. Organisasi

Organisasi adalah strukturisasi sumberdaya manusia dan non-manusia. Ada


tiga struktur yang lazim dikenal yaitu :

1. Lini : vertikal, artinya dalam organisasi ada orang yang didudukkan sebagai
”atasan” dan ”bawahan”

6
2. Staff : horisontal, artinya semua tenaga kerja yang ada di dalam organisasi
didudukkan dalam posisi struktural yang sama atau setara, sehingga tidak ada
dalam organisasi orang yang didudukkan sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
3. Fungsional : berdasarkan fungsi kerja dari masing-masing unsur sumberdaya
manusia yang ada. Bentuk organisasi fungsional biasanya dapat dilihat pada
suatu tim kerja atau suatu gugus tugas (team-work). Pada tim tersebut semua
orang setara (tidak ada ’atasan’ – ’bawahan’) akan tetapi harus ada seseorang
yang dijadikan sebagai pemimpin dalam tim tersebut. Tim sepakbola misalnya,
ada pembagian tugas yang jelas antara kiper, back, gelandang dan striker
(penyerang) akan tetapi semua pemain mempunyai kedudukan yang sama dan
kemudian ada satu orang yang ditunjuk sebagai kapten tim atau pemimpin.
Fungsi pemimpin di dalam tim ini adalah sebagai penanggungjawab
koordinasi antar semua anggota tim dalam bekerja mencapai tujuan yang
diinginkan
c. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah mengarahkan perilaku SDM. Kepemimpinan terutama


difokuskan pada SDM, dan bukan pada SD materi di dalam satu kelompok atau
organisasi.Dalam konteks kepemimpinan, tidak dikenal adanya struktur ”atasan”
dan ”bawahan”, semua anggota kelompok dianggap sama dan seseorang dari
anggota kelompok tersebut dipilih, ditentukan atau ditunjuk sebagai pemimpin
kelompok. Dalam konteks ini fungsi utama dari pemimpin adalah
mengkoordinasikan SDM agar maksimal dalam bekerja bersama mencapai tujuan
yang disepakati bersama sebelumnya.Kepemimpinan secara umum dikenal dalam
dua bentuk yaitu :

1) Kepemimpinan otoriter, yaitu yang melakukan koordinasi berdasarkan


perintah yang harus dilaksanakan, baik itu melanjutkan kerja maupun
memberhentikan kerja.
2) Kepemimpinan demokratis, yan mendasarkan pengambilan keputusan oleh
pemimpin berdasarkan musyawarah dengan semua pihak yang dianggap
terlibat dalam proses kegiatan

7
d. Evaluasi

Evaluasi adalah proses memonitoring, menilai hasil, dan melakukan tindak-


lanjut rencana dan kegiatan perusahaan / kelompok. Evaluasi terutama harus
dilakukan jika telah terjadi transaksi antara produsen dengan konsumen. Evaluasi
dalam proses manajerial merupakan usaha untuk membandingkan antara hasil
yang kita peroleh dengan target yang telah kita tentukan dalam proses
perencanaan. Hal utama yang menjadi fokus evaluasi dalam satu kegiatan
wirausaha adalah ”cash-flow” atau aliran kas tunai. Cash-flow menjadi tolok ukur
utama apakah sebuah kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar atau bahkan
berkembang atau juga mati. Suatu kegiatan wirausaha yang mendasarkan evaluasi
perkembangan usahanya menggunakan cash-flow akan dapat dengan lebih mudah
mengontrol perkembangan usaha yang dilakukannya. Sebaliknya, jika evaluasi
atas kegiatan usaha juga disertakan dengan unsur kas yang berupa kredit maka
evaluasi dan kontrol atas usaha menjadi semakin sulit. Selain ragam kredit yang
sangat banyak, secara praktis kredit akan memberikan beban modal yang lebih
besar dan banyak kepada pelaku wirausaha. Seperti diketahui saat ini semua
transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kredit pada transaksi barang maka
jumlah modal uang yang harus disediakan oleh pelaku wirausaha biasanya
minimal sampai 3 (tiga) kali dari jumlah modal uang yang seharusnya
dikeluarkan untuk satu kali proses produksi

e. Pengembangan Usaha

Pengembangan adalah proses memperbesar usaha yang dilakukan skala atau


kedalamannya.Cara-cara pengembangan usaha

1) intensifikasi, yaitu memperdalam kerja yang sudah dilakukan sebelumnya,


misalnya :
a) jika berkembang, maka membuat modifikasi tanpa merubah secara
total  dari produk yang telah dihasilkan sebelumnya
b) jika ”bangkrut”, memanfaatkan semua jejaring yang telah dimiliki
sebelumnya dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya dalam
kondisi ”bangkrut” maka tidak ada modal uang yang dimiliki dan kemudian
pemasaran dilakukan dengan konsinyasi yang didasarkan atas kepercayaan
dalam jejaring kerja di bidang yang dikerjakan

8
2) ekstensifikasi, yaitu memperluas usaha yang telah ada sebelumnya baik berupa
perluasan lokasi usaha dan volumenya maupun berupa penambahan outlet
(tempat) usaha
3) diversifikasi, yaitu meningkatkan keragaman dari usaha yang telah dilakukan
sebelumnya seperti membuat jenis usaha baru yang berbeda dari usaha
sebelumnya
4) integrasi, yaitu memadukan usaha yang telah ada sebelumnya dengan usaha
lain baik yang memang sudah ada sebelumnya atau usaha lain yang memang
baru sama sekali.
5) franchise, yaitu usaha untuk memperluas usaha tetapi tidak dengan usaha
sendiri melainkan menjual usaha kita kepada orang lain dan kemudian kita
sebagai pemilik usaha (merek) memperoleh bayaran (biasanya disebut
sebagai royalty atau fee franchising) dengan kita tetap
melayani franchisee (pewaralaba) agar tetap dapat memberi pelayanan seperti
yang kita lakukan di ”pusat” atau merek kita. Cara ini sebenarnya sama seperti
kita memperluas usaha lama tetapi dengan waktu yang lebih cepat dan biaya
pengembangan yang lebih ”murah”.Franchise menjadi salah satu bentuk
pengembangan usaha jika dilihat dari sisi pemilik merek usaha (franchiser),
tetapi dari segi pelaksana franchise (franchisee, pewaralaba) maka franchise
menjadi salah satu peluang usaha baru (aspek 1 dari 9 aspek yang dibahas).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen,
menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk
yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.

Aspek-aspek dalam kewirausahaan teridiri dari aspek kewirausahaan mandiri dan


kelompok.Aspek wirausaha secara mandiri yang mencakup peluang usaha baru ,
pembiayaan, pemasaran dan kepemilikan sedangkan aspek wirausaha secara kelompok
mencakup sumber daya manusia, organisasi, kepemimpinan, evaluasi dan pengembangan
usaha

10
DAFTAR PUSTAKA

Masykur, Wiratmo. 1994. Kewirausahaan: Seri diktat kuliah. Jakarta: Gunadarma Meredith,
Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM

Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:
Salemba Empa

Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta :
Salemba Empat

11

Anda mungkin juga menyukai