Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Wirausaha merupakan suatu proses untuk melakukan suatu usaha dengan


tujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa.
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.

Kegiatan wirausaha akan menunjang ekonomi keluarga atau pemerintah,


baik industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan
perdagangan akan melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini
akan menampung tenaga kerja baru,yang pada hakekatnya mengurangi
pengangguran, mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan taraf hidup
masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya menentukan
pula keberhasilan pembangunan nasional.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru


atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada
sebelumnya.

B. Rumusan masalah :

1. Bagaimana kegiatan dasar kewirausahaan ?

2. Bagaimana bentuk profesi dan teknik penjualan dari kegiatan


kewirausahaan?
3. Bagaimana tipe pembelian ?

4. Bagaimana sifat yang harus dimilki oleh seorang wirausaha ?

5. Bagaimana Syarat Fisik, Mental, Sosial & Karakter dari seorang wirausaha ?

6. Mengapa masih ada Penjual yang gagal ?

C. Tujuan :

1. Agar mahasiswa mampu mengetahui konsep kegiatan dasar dari


kewirausahaan

2. Agar mahasiswa mampu mengetahui bentuk profesi dan penjualan dari


kegiatan dasar kewirausahaan

3. Agar mahasiwa mengetahui tipe dari seorang pembeli atau konsumen

4. Agar mahasiswa mampu mengetahui dari konsep sifat yang harus dimilki
oleh seorang penjual

5. Agar mahasiswa mampu mengetahui bagaimana syarat fisik, mental, sosial,


dan karakter yang harus dimilki oleh seorang wirausaha

6. Agar mahasiswa mengetahui kenapa masih ada penjual yang gagal dalam
berwirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kegiatan dasar kewirausahaan

Wirausaha merupakan suatu proses untuk melakukan suatu usaha dengan


tujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Kegiatan
wirausaha akan menunjang ekonomi keluarga atau pemerintah, baik industri dan
perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan
melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini akan menampung
tenaga kerja baru,yang pada hakekatnya mengurangi pengangguran, mengatasi
ketegangan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi
bangsa dan negara, pada akhirnya menentukan pula keberhasilan pembangunan
nasional.

Kegiatan wirausaha juga merupakan suatu kegiatan yang dimana mampu


menciptakan suatu barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi
(manajemen) baru, bahan baku baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan
wirausaha tersebut menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan.
Kemampulabaan menciptakan nilai tersebut karena seorang wirausaha memiliki
sifat-sifat kretaif dan inovatif.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru


atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada
sebelumnya.

a). Ciri-ciri orang kreatif adalah :

1. Mandiri.

2. Terbuka terhadap yang baru.


3. Percaya diri.

4. Berani mengambil resiko.

5. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.

6. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

7. Dapat menerima perbedaan.

8. Objektif dalam berpikir dan bertindak.

b). Terdapat beberapa contoh-contoh kreativitas, yaitu :

1. Kreativitas ide 5. Kreativitas organisasi

2. Kreativitas material 6. Kreativitas hubungan

3. Kreativitas spontan 7. Kreativitas dari hati

4. Kreativitas kejadian.

c). Kegiatan yang bersifat kewirausahaan misalnya :

1. Menghasilkan produk baru dengan cara baru pula.

2. Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula.

3. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru.

4. Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.

5. Mendorong perilaku eksperimen dll.

d). Terdapat beberapa karakteristik dalam pola dasar kewirausahaan,


diantaranya :

1. Sikap mental. 4. keterampilan

2. Kepemimpinan.

3. Tata laksana, dan


B. Profesi dan Seni Penjual

Di dalam masyarakat umum pekerjaan sebagai penjual sangat dikenal


meskipun banyak yang memahami dengan cara yang salah. Profesi ini bagi
sebagian orang dianggap sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi dibanding
profesi lainnya. Padahal dapat dipastikan bahwa setiap melakukan kegiatan
penjualan ini. Seorang eksekutifpun melakukan kegiatan penjualan, setidaknya
ketika mereka akan menawarkan dirinya kepada perusahaan untuk dipekerjakan.
Karena transaksi penjualan bukan saja terjadi secara eksternal tetapi juga secara
internal di dalam perusahaan.

Beberapa jenis dari penjualan, sebagai berikut :

1. Trade Selling.

Terjadi apabila produsen dan pedagang besar mempersilakan pengecer untuk


berusaha memperbaiki distribusi produk-produk mereka.

2. Missionary Selling.

Menjual untuk mendorong pembeli untuk membeli dari penyalur dalam arti
kata penjual tidak secara langsung menawarkan produk

3. Technical Selling.

Berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan pemberian saran, nasehat


dan bantuan teknis kepada pembeli akhir

4. New Business Selling.

Berusaha untuk membuka transaksi dari calon pembeli menjadi pembeli.

5. Responsive Selling.

Memberikan reaksi dan pelayanan terhadap pembeliyang melakukan


pembelian.
Selain itu penjual juga terbagi dalam 3 kelompok yaitu :
1). Order Taker adalah, melayani pembeli yang sudah memiliki niat untuk
membeli.
2). Order Getter adalah, suatu usaha untuk mendapat pembeli dan
mempengaruhinya

agar mau membeli


3). Order Supporter adalah, tenaga yang bertugas untuk mendukung kegiatan

penjualan seperti teknisi pada peralatan elektronik membantu pemasangan

instalasinya.

Tahapan-tahapan yang harus dilakukan seorang wirausaha dalam


melakukan kegiatan penjualan berdasarkan 5 konsep AIDAS sebagai
berikut:

1. Perhatian (Attention)

Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar calon konsumen


memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari
calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan
cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari
calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli.

2. Minat (Interest)

Pada tahap minat (interest) wirausaha berusaha meningkatkan perhatian


calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang
menyenangkan, mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen.

3. Keinginan (Desire)

Pada tahap keinginan (desire) wirausaha harus dapat meyakinkan calon


konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen
apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli
produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon
konsumen adalah factor pendapatan, pendidikan, status social, jenis kelamin dan
lain lain.

4. Tindakan (Action)

Pada tahap tindakan (action) wirausaha harus dapat mewujudkan kebutuhan


dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide
yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan
bagi konsumen.

5. Kepuasan (Satisfaction)

Pada tahap kepuasan (satisfaction) wirausaha harus dapat memastikan


bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai denga harapan konsumen.

Selain 5 konsep AIDAS terdapat Pelayanan Prima yang dikembangkan


berdasarkan konsep A3 yaitu :

a) Konsep Attitude (Sikap)

Calon konsumen selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan
menyenangkan dari wirausaha seperti penampilan dan sikap yang sopan serta
berfikir positif dalam melayani sehingga calon konsumen merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan dan kemungkinan besar pengalamannya disampaikan
kepada orang lain dan menjadi promosi gratis bagi perusahaan.

b) Konsep Attention (perhatian)

Apabila calon konsumen menunjukkan minat terhadap barang atau jasa,


wirausaha dapat memberikan perhatian kepada calon konsumen dengan
memberikan informasi yang baik terhadap produk atau jasa tersebut seperti
mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen serta Mencurahkan perhatian
penuh kepada konsumen.
c) Konsep Action (tindakan)

Setelah konsumen merasa tertarik dengan produk dan jasa yang ditawarkan,
wirausaha harus segera melakukan tindakan untuk memberikan kemudahan
kepada konsumen dengan mewujudkan kebutuhan konsumen dan menyatakan
terimakasih dengan harapan konsumen kembali.

Beberapa teknik menjual yang sering digunakan dilapangan :

1. Memanipulasi barang

Seperti; jasa atau ide dengan cara memasang iklan mini, brosur dan
sejenisnya contoh teknik menjual yang dilakukan sebuah lembaga pendidikan
yang memakai nama perguruan tinggi terkemuka di Indonesia didalam brosurnya
berbunyi “jaminan diterima”.Meniru merk adalah membuat merk mirip dengan
merk produk yang sudah terkenal dengan maksud tidak perlu lagi bersusah payah
membangun merk dan berpromosi.

2. Mengatur keuntungan

Seperti; yang dilakukan oleh sebuah hypermarket dengan menawarkan harga


terbaik untuk konsumen, teknik menjual dengan harga semakin murah karena
hypermarket tersebut mendapat pasokan barang dalam jumlah besar sehingga
mendapatkan potongan harga yang besar pula dari supplier.

3. Subsidi silang harga

Seperti; diartikan bahwa wirausaha menjual produk yang satu dengan harga
murah dan produk yang lain dengan harga lebih mahal atau yang satu rugi yang
lain untung besar, atau produk jasa bisa dikatakan gratis untuk jasa yang lain
diberikan harga yang pantas.

C. Tipe seorang pembeli

Di dalam ilmu ekonomi, menurut pakarnya maka bisa dikategorikan menjadi


7 tipe dari seorang konsumen adalah sebagai berikut :
a.. Konsumen Apatis

Jenis tipe konsumen yang apatis adalah jenis orang yang tidak pernah
membeli apapun, dan mereka juga tidak perduli sebagus apa produk suatu
perusahaan, seberapa murahnya produk Wirausahawan. Karena pada dasarnya
tipe pembeli ini mempunyai sifat yang pesimis dan sinis.

b. Konsumen Aktualisasi Diri

Konsumen yang aktualisasi diri adalah kebalikan dari konsumen apatis, tipe
ini mengetahui dengan pasti apa yang mereka butuhkan, apa manfaatnya, berapa
harganya, apa yang mereka beli dan mereka segera akan mendapatkannya.

c. Konsumen Analitis

Tipe ini cenderung sangat detail terutama pada masalah angka, detail pada
spesifikasi dari produk yang Wirausahawan jual serta kualitas produk yang
wirausahawan jual dan biasanya tipe ini juga menekuni bidang usaha/pekerjaan
dibidang akuntan, insinyur, bankir atau apapun yang berkaitan dengan angka.
Sebagai seorang tenaga penjual maka saat Wirausahawan sedang menghadapi
calon pembeli tipe analitis maka yang perlu segera wirausahawan presentasikan
adalah hal-hal yang bersifat spesifik dari produk/jasa wirausahawan misalnya
seperti : cara kerja produk/jasa, harganya, manfaatnya, pelayanan sesudah
pembelian serta kualitas nya, dll.

d. Konsumen Penghubung

Tipe konsumen penghubung cenderung tidak terlalu antusias dan arah


komunikasi dengan tipe ini harus sabar dan pelan-pelan dalam membangun
hubungan. Tipe pembeli ini sangat tergantung dan memperhatikan
kewirausahawan, pendapat orang lain dalam penggambilan sebuah keputusan
pembelian sebuah produk. Kadang-kadang mereka sangat memerlukan pendapat
dan saran tentang produk yang akan mereka beli baik itu dari pihak keluarga,
kolega, teman. Sebagai seorang tenaga penjual jika wirausahawan sedang
berhadapan dengan tipe pembeli penghubung maka tugas dari seorang
wirausahawan adalah segeralah meyakinkan mereka mengenai produk apa saja
yang telah dibeli dan dipakai oleh wirausahawan. Pembeli penghubung biasanya
berprofesi seperti guru, pengawai adminitrasi, dokter, perawat.

e. Konsumen Penyetir

Tipe ini sangat fokus pada hasil, mereka akan "to the point" dan tanpa basa-
basi, mereka tidak suka membina hubungan dengan wirausahawan, karena mereka
hanya perduli apa yang bisa produk/jasa wirausahawan lakukan bagi mereka.
Maka berfokuslah pada saat presentasi dengan menampilkan keunggulan-
keunggulan dari produk/jasa yang akan wirausahawan pasarkan. Mereka biasanya
berprofesi sebagai seorang manajer, eksekutif, kepala cabang.

f. Konsumen Yang Senang Bersosialisasi

Tipe konsumen ini sangat ramah, cepat akrab, mudah bergaul dan
wirausahawan tidak akan menemukan kesulitan buat membangun hubungan
dengan mereka. Tipe konsumen ini sangat cepat setuju dengan Wirausahawan
tanpa memperhatikan apa kelebihan dari produk/jasa Wirausahawan, namun bisa
saja sesudah beberapa hari sebelum/sesudah pembelian maka mereka bisa saja
sudah lupa semuanya mengenai topic pembahasan dengan Wirausahawan.

g. Konsumen Impulsif

Tipe konsumen ini bisa dikatakan sangat terdorong emosional dalam memiliki
sesuatu, misalnya jika ada peluncuran produk/jasa baru seperti mobil, jam tangan,
hp, baju maka merekalah yang merupakan orang pertama yang selalu siap buat
mencobanya.

h. Konsumen Informatif

Tipe konsumen ini sangat seleksi sekali terhadap produk/jasa yang akan
mereka beli. Biasanya tipe ini akan mencari tahu mengenai produk/jasa yang akan
mereka beli melalui sejumlah informasi seperti internet, nanya pada pakarnya,
nanya kepada teman/ kerabat yang sudah pernah menggunakannya. Jika
Wirausahawan sedang berhadapan dengan tipe informatif maka tugas
Wirausahawan adalah lakukan presentasi secara profesional, jelas, singkat.
Biasanya tipe informatif ini rasa loyalitasnya sangat tinggi sekali dan mereka akan
beli dari Wirausahawan serta bersedia rekomendasikan produk/jasa
Wirausahawan. Tapi jangan sampai mereka sempat kecewa karena barang/jasa
yang telah wirausahawan pasarkan akan minus nilainya di mata konsumen lain.

i. Konsumen Loyalitas Tinggi

Tipe konsumen ini sangat loyal terhadap suatu produk dan tidak akan
berpindah kepada produk lain. Dan tipe ini dapat dikatakan tertutup, karena
mereka seakan menutup mulutnya dan cenderung tidak bicara tentang pengalaman
konsumsinya terhadap suatu produk, baik ataupun buruk.

j. Konsumen Assasin (virus negatif)

Tipe konsumen ini bisa dibilang mengalami kekecewaan terhadap


suatu produk dan merasa tidak puas akan pelayanan yang diberikan. Ini terjadi
karena produsen yang gagal memenuhi permintaan konsumen dalam sebuah
industri. Dan Tipe ini juga dapat merusak merek (label) serta citra suatu produk
dengan membeberkan produknya kepada konsumen yang lainnya.

D. Sifat yang dimilki wirausahawan

Sifat yang harus dimiki oleh seorang penjual atau wirausahawan adalah sebagai
berikut:

a. Percaya diri

b. Berorientasi pada tugas dan hasil

c. Berani mengambil Risiko

d. Berjiwa kepemimpinan
e. Keorsinilan

f. Berorientasi ke depan, dan

g. Kreativitas

E. Syarat fisik, mental, sosial, dan karakter dari seorang wirausaha

Syarat yang harus dimilki oleh seorang penjual atan wirausaha, yakni :

1. Syarat Fisik
Seorang penjual harus memperbaikan dan memelihara keadaan dirinya
(jasmani) agar selalu terlihat segar, menarik, dan simpatik.

2. Syarat Mental
Seorang penjual dituntut memiliki sikap yang jujur, tulis, dan halus.
Mempunyai inisiatif, kreatif, dinamis, dan optimis dengan kesungguhan hati.
Memang karakter adalah pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa kita ubah
melalui pendidikan atau pengaruh lingkungan yang baik.

3. Syarat Sosial
Sifat-sifat yang perlu dimilikinya ialah :

a. pandai bergaul f. Toleran


b. Lancar dalam berbicara g. Simpati
c. Sopan dan santun h. Sikap mau bekerja, dan
d. Bijaksana i. Tenang serta tabah
e. Halus budi pekerti

4. Karakter-Karakter yang harus dimilki, antara-lain:


a. Kesetiaan e. hati-hati

b. Rajin f. Bersungguh-sungguh
c. Teliti g. Tepat waktu, dan
d. Tulus hati h. Patuh
F. Mengapa masih ada penjual yang masih gagal

Seorang penjual dapat dikatakan gagal dikarenakan oleh beberapa faktor dan
faktornya adalah sebagai berikut :

1. Kegagalan melakukan riset pasar

2. Pasif

3. Miskin manajemen waktu

4. Kurang serius dalam mengelola bisnis

5. Tidak mengikuti filosofi 80/20

6. Tidak sering mempromosikan bisnis

7. Menghabiskan terlalu banyak modal

8. Tidak Membelanjakan uang dengan bijaksana

9. Tidak meminta bantuan bila membutuhkannya, dan

10. Tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang
sulit.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wirausaha merupakan suatu proses untuk melakukan suatu usaha dengan


tujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa.
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.

Kegiatan wirausaha akan menunjang ekonomi keluarga atau pemerintah,


baik industri dan perdagangan. Selain itu, dari kegiatan wirausahaan masih
terdapat beberapa faktor kesalahan sehingga kegiatan wirausahaan tersebut
menjadi gagal.

B. Saran

Perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para


wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan
dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya
ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai
kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen,
bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pwirausahawani mengelola.
TUGAS
MAKUL KEWIRAUSAHAAN
“ Menjual Kegiatan Dasar Wirausaha”

DISUSUN OLEH :

Riki Arjiwijanu
NIM. 06121181520079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017/2018

Anda mungkin juga menyukai