PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy
menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint Mary’s
College, Los Angeles dan menyelesaikan Master Keperawatan di California University pada
tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD Sosiologi pada tahun 1977 di Universitas yang sama.
Roy bersama Dorothy E. Johnson mengembangkan teori model konseptual keperawatan.
Ketika bekerja sebagai perawat anak, Roy melihat suatu perubahan besar pada anak dan
mereka berkemampuan untuk beradaptasi dalam respon yang lebih besar terhadap perubahan
fisik dan psikologis. Roy mengembangkan dasar konsep keperawatannya pada tahun 1964-
1966 dan baru dioperasionalkan pada tahun 1968. Pada saat itu Mount Saint Mary’s College
mengadopsi teori adaptasi sebagai dasar filosofi kurukulum keperawatannya. Roy menjabat
sebagai asisten Professor pada Departemen Nursing di Mount Saint Mary’s College pada
tahun 1982.
2.2. Filosofi
Model adaptasi Roy adalah sistem model yang esensial dan banyak digunakan sebagai
falsafah dasar dan model konsep dalam pendidikan keperawatan. Roy menjelaskan bahwa
manusia adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga
dituntut untuk melakukan adaptasi. Penggunaan koping atau mekanisme pertahanan diri,
adalah berespon melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri
dari keadaan rentang sehat sakit dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Jadi ada 4 faktor komponen penting/paradigma dari Roy adalah manusia, sehat-sakit,
lingkungan dan keperawatan yang saling terkait, yaitu sbb:
MANUSIA
LINGKUNGAN
SEHAT-SAKIT
KEPERAWATAN
Keperawatan adalah ilmu dan praktek yang memperluas kemampuan adaptasi dan
mempertinggi perubahan individu dan lingkungan.
Tujuan adalah meningkatkan adaptasi untuk individu dan kelompok dalam empat
adaptasi model yang berkontribusi untuk kesehatan, kualitas hidup dan kematian
dengan bermartabat.
Ini adalah pekerjaan pengkajian tingkah laku dan faktor-faktor yang
mempengaruhi adaptasi dan intervensi untuk mempertinggi kemampuan dan
memperluas interaksi lingkungan.
1. Setiap orang selalu menggunakan koping yang bersifat positif maupun negatif.
Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu ; penyebab
utama terjadinya perubahan, terjadinya perubahan dan pengalaman beradaptasi.
2. Individu selalu berada dalam rentang sehat – sakit, yang berhubungan erat dengan
keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan adaptasi.
Roy menjelaskan bahwa respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh akan
menimbulkan suatu kebutuhan dan menyebabkan individu tersebut berespon melalui upaya
atau perilaku tertentu. Setiap manusia selalu berusaha menanggulangi perubahan status
kesehatan dan perawat harus merespon untuk membantu manusia beradaptasi terhadap
perubahan ini.
a. Stimuli Fokal yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu.
b. Stimuli Kontekstual yaitu stimulus yang dialami seseorang dan baik internal
maupun eksternal yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi,
diukur secara subyektif.
c. Stimuli Residual yaitu stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.
Proses adaptasi yang dikemukakan Roy:
B. Control Process:
- Mekanisme koping. Pada sistem ini terdapat dua mekanisme yaitu pertama
mekanisme koping bawaan yang prosesnya secara tidak disadari manusia tersebut,
yang ditentukan secara genetik atau secara umum dipandang sebagai proses yang
otomatis pada tubuh. Kedua yaitu mekanisme koping yang didapat dimana coping
tersebut diperoleh melalui pengembangan atau pengalaman yang dipelajarinya
- Regulator subsistem. Merupakan proses koping yang menyertakan subsistem tubuh
yaitu saraf, proses kimiawi, dan sistem endokrin.
- Cognator subsistem. Proses koping seseorang yang menyertakan empat sistem
pengetahuan dan emosi: pengolahan persepsi dan informasi, pembelajaran,
pertimbangan, dan emosi.
C. Effector
Sistem adaptasi memiliki empat model adaptasi yang akan berdampak terhadap respon
adaptasi diantaranya, sbb:
D. Response
Terdapat dua respon adaptasi yang dinyatakan Roy yaitu:
a. Respon yang adaptif dimana terminologinya adalah manusia dapat mencapai tujuan
atau keseimbangan sistem tubuh manusia.
b. Respon yang tidak adaptif dimana manusia tidak dapat mengontrol dari terminologi
keseimbangan sistem tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai tujuan yang akan
diraih.
Respon tersebut selain menjadi hasil dari proses adaptasi selanjutnya akan juga menjadi
umpan balik terhadap stimuli adaptasi.