Oleh:
201410330311168
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Fakultas Kedokteran
Oleh:
201410330311168
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
i
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya tulis akhir ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
NIM : 201410330311168
Penulis
KATA PENGANTAR
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, penulisan tugas akhir ini dapat selesai
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang
membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan keilmuan dan
Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH
besarnya Kepada:
1. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Sulih Sih Mirmo Wisnu dan Ibu Suci
Nuraeni
2. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ selaku dosen pembimbing I yang telah
waktu dan memberikan banyak masukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Sahabat-sahabatku yang ada di kampus: Moh. Fathur Rozi, M. Ari Budi, M.
Yunila Yossie P., Nuha Regina A. Shabrina R.S., Ade Friskila, Evelin,
Manuel, dan Joo yang telah bersedia untuk membantu, menyemangati dan
Akhir ini.
6. Keluarga Home Band Angkatan 2014: M. Ari Budi, M. Azmi Hanief, Rajiv,
Iga Karisma, Rajiv Abdullah bin Hatim, Paxia Ayu, Ayana S. yang
v
vi
berbagi selama masa perkuliahan ini. Semoga kita semua sukses dunia
akhirat, menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat, agama, bangsa dan
negara. Amin.
8. Teman – teman KKN: Desva, Iwan, Bima, Innah, Erin, Raisyah yang selalu
Donny, Ica, Asa, Raja, Tia, Pras, Meme, Rini, Christy yang selalu mendukung
staf laboratorium FK UMM yang telah banyak membantu dengan tulus dan
Deva serta para staf FK UMM lainnya yang telah banyak membantu dalam
pengetahuan.
13. Semua Pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga
mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan
satu-persatu.
dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak.
Semoga tugas akhir ini sebagai suatu karya tulis ilmiah dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
ABSTRAK
Latar Belakang : Orang dengan kualitas tidur yang buruk memiliki peningkatan
risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, gangguan kognitif, depresi, dan
kematian yang lebih tinggi, yang lebih penting, masalah tidur sangat terkait
dengan penyebab meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Mendengar musik
adalah salah satu terapi non-farmakologi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas tidur. Musik yang terus berkembang dan populer di semua
kalangan, khususnya remaja dewasa adalah musik Pop.
Tujuan : Mengetahui pengaruh mendengar musik Pop sebelum tidur terhadap
kualitas tidur.
Metode : Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.
Menggunakan teknik simple random sampling, sampel berjumlah 114 mahasiswa
FK UMM. Data kualitas tidur diambil dengan menggunakan PSQI. Analisis data
menggunakan Chi Square, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan regresi
logistik.
Hasil penelitian dan diskusi : Dari 114 orang mahasiswa yang tidak
mendengarkan musik Pop sebelum tidur, yang memiliki kualitas buruk sebanyak
45 orang (39,5%), dan yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 12 orang
(10,5%). Sedangkan yang mendengarkan musik Pop sebelum tidur, yang
memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 33 orang (28,9%), dan yang memiliki
kualitas tidur baik 24 orang (21,1%). Uji Chi-Square menunjukkan nilai
signifikansi (ρ) sebesar 0,027 yang lebih kecil dari alpha 0,05, menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara mendengar musik Pop sebelum tidur
terhadap kualitas tidur. Pada uji regresi logistik diketahui nilai B pada baris
variabel adalah 1,003, yang artinya variabel bebas berpengaruh positif terhadap
variabel terikat, dan pada kolom Odd Ratio (OR) dapat diketahui nilainya adalah
2,727, yang artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar
2,727 kali lipat.
Kesimpulan : Mendengar musik Pop sebelum tidur memiliki pengaruh positif
yang signifikan dalam meningkatkan kualitas tidur.
Kata kunci : Mahasiswa kedokteran, mendengar musik Pop, kualitas tidur.
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................iii
UCAPAN TERIMAKASIH...................................................................................v
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT...........................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................4
1.4.1 Manfaat Klinis............................................................................................4
1.4.2 Manfaat Studi.............................................................................................4
1.4.3 Manfaat Masyarakat...................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
2.1. Terapi Musik......................................................................................................5
2.1.1 Definisi Musik............................................................................................5
2.1.2 Bagian-Bagian Musik dan Pengaruhnya.....................................................5
2.1.3 Aliran/Genre Musik....................................................................................8
2.1.4 Manfaat Musik.........................................................................................12
2.2. Tidur.................................................................................................................15
2.2.1 Pengertian Tidur...........................................................................................15
2.2.2 Pengertian Kualitas Tidur.........................................................................15
2.2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur................................16
2.2.4 Jenis – Jenis Tidur....................................................................................18
2.2.5 Mekanisme Tidur......................................................................................21
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN..................26
3.1. Kerangka Konsep.............................................................................................26
x
xi
xii
DAFTAR SINGKATAN
ET : Efisiensi Tidur
GT : Gangguan Tidur
LT : Latensi Tidur
DT : Durasi Tidur
UR : Universitas Riau
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1...........................................................................................................49
Lampiran 2...........................................................................................................50
Lampiran 3...........................................................................................................51
Lampiran 4...........................................................................................................52
Lampiran 5...........................................................................................................53
Lampiran 6...........................................................................................................54
Lampiran 7...........................................................................................................55
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
harian, dan kualitas hidup. Namun, banyak orang memiliki kualitas tidur
yang buruk. Qun Wang et al. mengatakan lebih dari 50% orang mengalami
tinggi. Yang lebih penting, masalah tidur sangat terkait dengan penyebab
1
2
alternatif yang aman dan efektif untuk meningkatkan kualitas tidur telah
orang tua yang mengalami insomnia. Demikian pula, Tan mencatat efek
promosi tidur untuk musik pada anak-anak sekolah dasar. Loewy et al.
melaporkan bahwa efek terapi musik untuk mencapai tidur atau sedasi
menemukan efek positif untuk musik di lebih dari 80% pasien dengan
insomnia sesuai dengan penilaian subjektif dan objektif (Qun Wang et al,.
2016).
musik sedatif sendiri bukan merupakan salah satu dari aliran musik atau
genre. Musik sedatif adalah musik yang memiliki tempo 60-80 bpm, atau
al., 2014).
3
adalah aliran Pop atau R&B. Musik Pop sendiri adalah aliran musik yang
karakteristik alunan yang lembut dan santai, dan tempo dari aliran Pop
sendiri kebanyakan tidak terlalu cepat dan bisa tergolong jenis musik
musik Pop sebelum tidur terhadap kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut dapat disimpulkan bahwa musik dan lagu merupakan dua hal
yang berkaitan erat satu sama lain. Pengertian musik lebih luas
merupakan bagian dari suatu karya musik, yaitu karya musik sendiri
terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik
dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan
5
6
tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang
bahkan cenderung lepas kontrol. Salah satu gerakan yang popular saat
Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah (Trappe, 2012).
yang memiliki irama (ritme) yang teratur, maka perasaan akan lebih
terasa enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit
(Trappe, 2012).
yang tepat antara tempo, ritme dan harmoni yang disesuaikan dengan
alunan melodi, ritme, dan harmonisasi suara dengan tepat. Terapi ini
bagian tengah otak yang disebut sistem limbik yang mengatur emosi
(Cervellin G, 2011).
didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik. Jenis
aliran musik sangat berfariasi hal ini dapat kita lihat baik dari
yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan
Britanica, 2013).
Musik Klasik
kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik
Musik Gospel
True Worshippers.
Jazz
subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz,
Blues
genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rhythm
R&B
Funk
Family Stone.
Rock
semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal,
rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-
Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di
Pop
rock, hip hop, country, dan sebagainya. Musik pop diambil dari
mudah, dan sederhana. Oleh karena itu, musik ini mudah ditiru dan
2009):
e. Tempo bervariasi
kepanjangan dari popular, maka tidak heran jika dari masa ke masa
Latin pun mulai dikenal tahun 1920 juga sebagai musik pengiring
2009).
12
sejarah musik pop tidak pernah pudar karena musiknya yang easy
tertentu(Yulianti, 2009).
CF, 2014).
hari di dunia luar, juga ketika kita mengalami perasaan negatif yang
otak.
darah.
koordinasi tubuh.
Berbeda dengan keadaan terjaga, orang yang sedang tidur tidak secara
kesadaran dalam batin, misalnya mimpi. Selain itu, orang yang tidur
faktor jumlah jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh faktor kedalaman
aktivitas sehari – hari, rasa lemah, lelah, daya tahan tubuh menurun,
a. Status Kesehatan
b. Lingkungan
c. Stress Psikologis
17
d. Diet
e. Gaya Hidup
f. Obat-Obatan
yaitu dengan gerakan bola mata cepat atau biasa disebut Rapid eye
movement (REM), dan tidur dengan gerakan bola mata lambat atau
biasa disebut Non – Rapid eye movement – (NREM) (De Niet G et al.,
2009).
18
a. Tidur REM
bersifat sangat aktif. Tidur REM ini ditandai dengan mimpi, otot –
ereksi penis tidak teratur sering lebih cepat, serta suhu dan
et al., 2009).
b. Tidur NREM
atau tidak tidur. Tanda - tanda tidur NREM ini antara lain : mimpi
a. Tahap I
b. Tahap II
c. Tahap III
d. Tahap IV
Selain keempat tahap tersebut, sebenarnya ada satu tahap lagi yakni
tahap V. Tahap ini merupakan tahap tidur REM dimana setelah tahap
Tahap REM
masih dalam keadaan sadar penuh, namun mulai ada keinginan untuk
tidur. Pada perilaku pre – sleep ini, misalnya, sesorang pergi ke kamar
tidur lalu berbaring di kasur atau berdiam diri merebahkan badan dan
baik itu disengaja ataupun tidak, maka orang tersebut telah memasuki
tahap II. Begitu seterusnya sampai tahap IV. Setelah selesai tahap IV,
ia akan kembali memasuki tahap III dan selanjutnya tahap II. Ini
adalah fase tidur NREM. Dan ketika memasuki tahap V , ini disebut
tidur REM. Bila telah terlalui semua, maka orang tersebut telah
melalui siklus tidur pertama baik NREM maupun REM. Siklus ini
21
tidak lagi dimulai dari awal tidur, yaitu pre – sleep dan tahap I, tetapi
pernafasaan yang stabil dan lambat serta tekanan darah yang rendah.
gerakan mata yang cepat dan tiba-tiba, peningkatan saraf otonom dan
mimpi. Pada tidur REM terdapat fluktuasi luas dari tekanan darah,
disebut juga aktivitas otak yang tinggi dalam tubuh yang lumpuh atau
Pada tidur yang normal, masa tidur REM berlangsung 5-20 menit,
disertai mimpi aktif, tonus otot sangat rendah, frekuensi jantung dan
nafas tidak teratur dan pada mata menyebabkan gerakan bola mata
yang cepat atau REM, dan lebih sulit dibangunkan daripada tidur
A. Sistem Serotoninergik
et al., 2014).
B. Hormon
a. Melatonin
Melatonin adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
kita tertidur dan saat kita bangun tidur. Saat gelap, tubuh
tidur REM ini paling terasa pada episode tidur REM yang
(Nilsson U, 2009).
c. Serotonin
Relaksasi ↑
Stress ↓ Melatonin ↑
Depresi ↓
Respiration Rate ↓
Nadi ↓
Tonus Otot ↓
NREM ↑ REM ↑
Kualitas Tidur ↑
Keterangan :
Konsumsi Stimulan/Depresan,
Lingkungan Tidur yang Buruk,
Diteliti :
Gangguan Psikiatrik Berat, Sakit Fisik,
Tidak Diteliti : Hiperaktif, Konsumsi Cafein/Alkohol,
Gangguan Psikosial
Faktor Perancu :
26
27
Kemper dan Danhauer menjelaskan mengenai manfaat musik. Musik selain dapat
Musik dapat digunakan dalam lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi
klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan, pendidikan atau intervensi pada
otak. Gelombang otak dapat dimodifikasi oleh musik ataupun suara yang
ditimbulkan sendiri. Kesadaran biasa terdiri atas gelombang beta, yang bergetar
perhatian pada kegiatan sehari‐hari di dunia luar, juga ketika kita mengalami
perasaan negatif yang kuat. Ketenangan dan kesadaran yang meningkat dicirikan
puncak kreativitas, meditasi dan tidur dicirikan oleh gelombang theta, dari 4
hingga 7 hertz, dan tidur nyenyak, meditasi yang dalam, serta keadaan tak sadar
menghasilkan gelombang delta, yang berkisar dari 0,5 hingga 3 hertz. Semakin
lambat gelombang otak, semakin santai, puas, dan damailah perasaan (Dewi M,
2009).
positif untuk mengatasi stres karena dapat mengaktifkan sel-sel pada sistem
28
limbik dan saraf otonom asien, sehingga kekebalan tubuh meningkat dan
memperbaiki suasana hati, baik itu menciptakan suasana tenang, rileks, aman,
(Harmat L, 2008).
dikonversi menjadi melatonin. Maka semakin tinggi serotonin dalam tubuh, maka
semakin tinggi pula melatonin. Secara fisik, musik dapat memperlambat laju
tubuh dan menyesuaikan saraf otonom (misal menekan sistem simpatis dan
pengeluaran sitokin dalam plasma. Semua ini berkontribusi pada suasana santai
METODE PENELITIAN
4.3.2. Sampel
29
30
n1 = n2 =
n1 = n2 =
n1 = n2 = 57
Keterangan :
sebelum tidur.
B. Kriteria Eksklusi
1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
kurang).
2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
dsb).
4. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
dengan teman/pasangan).
4.4. Variabel Penelitian
4.4.1. Variabel Bebas
sebelum tidur.
dan kuisioner.
b. Menyiapkan surat persetujuan bersedia ikut dalam penelitian bagi
responden.
4.7.2. Pelaksanaan Penelitian
a. Memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan
diisi.
b. Jika responden bersedia mengikuti penelitian, maka responden
statistik dengan cara uji komparatif kategorik tidak berpasangan satu kali
pengukuran tabel 2x2, yaitu Chi Square untuk mengetahui hubungan variabel
terikat. Bila syarat Chi Square tidak terpenuhi (nilai expected count di bawah
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Kualitas Tidur
Baik Buruk
Analisis Data
Kesimpulan
BAB 5
HASIL DAN ANALISIS DATA
bulan Maret 2018 dan didapatkan 114 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
adanya pengaruh mendengar musik Pop sebelum tidur terhadap kualitas tidur
mahasiswa FK UMM.
35
36
paling baik yaitu Medikasi Untuk Tidur (MUT) dimana 100% dari
Selain itu komponen yang tergolong baik adalah Efisiensi Tidur (ET) dan
baik, dan di Komponen Latensi Tidur (LT) tidur juga sebanyak 46,5%
durasi tidur < 5 jam, dan terdapat hanya 4,4% mahasiswa yang tidak
disfungsi siang hari 1-2 kali sehari dan 53,5% mengalami disfungsi
Mendengarkan Count 33 24 57
sebelum tidur terhadap kualitas tidur mahasiswa FK UMM, maka akan diuji
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.00.
signifikansi (ρ) sebesar 0,027 yang lebih kecil dari alpha 0,05, maka
FK UMM.
Step 1a Mendengar
1.003 .421 5.670 1 .017 2.727 1.194 6.228
Musik(1)
menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 0,071 atau 7,1% dan berarti
terdapat 92,9% faktor lain di luar variabel bebas dalam penelitian ini
Dari tabel 5.5 dapat diketahui nilai B pada baris variabel adalah
variabel terikat. Dan pada kolom Exp(B) pada baris variabel bebas, atau
biasa disebut Odd Ratio (OR), dapat diketahui nilainya adalah 2,727,
sebesar 2,727 kali lipat. Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini terdapat sebanyak 68,4% mahasiswa yang memiliki
kualitas tidur yang buruk dan 31,6% mahasiswa lainnya memiliki kualitas tidur
yang baik, yang mana itu menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa FK
UMM angkatan 2016 memiliki kualitas tidur yang buruk. Dari data yang didapat
buruknya kualitas tidur mahasiswa FK UMM adalah durasi tidur dan disfungsi
siang hari, sedangkan pada komponen yang lainnya di dapatkan hasil yang bisa
UMM yang memiliki durasi tidur di bawah 6 jam, sedangkan durasi tidur yang
FK UMM buruk adalah disfungsi siang hari. Dari data PSQI didapatkan hasil
bahwa 53,5% mengalami disfungsi siang hari sebanyak >3 kali perminggu dan
siang hari sebanyak >1 kali perminggu, sedangkan komponen disfungsi siang hari
yang tergolong baik adalah <1 kali perminggu. Durasi tidur yang lebih singkat
singkat durasi tidur mereka, maka semakin sedikit pula siklus tidur yang terjadi
dalam tidur mereka. Dan ketika seseorang mengalami kualitas tidur yang buruk,
itu juga akan berpengaruh terhadap kegiatan mereka di siang hari. Orang yang
memiliki kualitas tidur yang buruk cenderung akan sulit berkonsentrasi dan tidak
41
42
mahasiswa memiliki kualitas tidur yang buruk (72%). Ini disebabkan karena pola
tidur mahasiswa UR yang kurang dari 7 jam dan seringnya mahasiswa menunda
jam tidur untuk menyelesaikan tugas kuliah dengan baik. Dan sama halnya
dengan mahasiswa FK UMM, komponen lain yang membuat kualitas tidur pada
mahasiswa UR yang buruk dapat dapat dilihat dari masalah kesehatan fisik dan
bahwa mayoritas responden mempunyai masalah kecil sampai masalah besar yang
sering terjadi selama seminggu terakhir. Dari data tersebut maka dapat diketahui
bahwa komponen kualitas tidur yang diduga paling berkontribusi dalam tingginya
kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa FK UMM adalah durasi tidur yang
Durasi tidur pendek yang dialami baik oleh mahasiswa FK UMM maupun
tuntutan yang banyak dan target tinggi yang ditetapkan baik oleh kampus maupun
oleh mahasiswa sendiri. Menurut Sleep Disorde Center (2014) seseorang yang
memiliki target tinggi dalam prestasi yang ingin dicapainya cenderung memilih
tersendiri, yakni sistem pembelajaran yang berbeda dengan fakultas lainnya, yaitu
sistem blok. Sistem ini menuntut mahasiswa FK UMM untuk secara maksimal
banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan organisasi lainnya yang itu juga
Disfungsi siang hari juga salah satu hal yang dapat menggambarkan kualitas
tidur seseorang pada malam hari. Sleep Disorder Center menyatakan bahwa
seseorang yang memiliki kualitas tidur buruk pada malam hari cenderung tidak
produktif, sulit berkonsentrasi, dan juga sering mengantuk pada siang hari.
mengalami gangguan pada siang hari, dan hal ini disebabkan karena mereka
menggunakan uji Chi-Square, diketahui signifikansi (ρ) sebesar 0,027 yang lebih
kecil dari alpha 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara mendengar musik Pop sebelum tidur terhadap kualitas tidur
mahasiswa FK UMM. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
signifikan antara kualitas tidur sebelum dan sesudah mendengarkan musik pada
anak usia sekolah yang dirawat di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2014.
Selain itu, karena tujuan awal peneliti mengadakan penelitian ini adalah
untuk mencari pengaruh mendengar musik Pop sebelum tidur terhadapt kualitas
tidur, maka peneliti juga menggunakan uji regresi logistik. Dari data yang didapat,
diketahui nilai B pada baris variabel adalah 1,003, yang artinya variabel bebas
berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Dan pada kolom Exp(B) pada baris
variabel bebas, atau biasa disebut Odd Ratio (OR), dapat diketahui nilainya adalah
44
2,727, yang artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar
2,727 kali lipat. Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa mendengarkan musik
Pop sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur sebesar 2,727 kali lipat.
mengalami peningkatan kualitas tidur, angka itu lebih baik jika dibandingkan
untuk memperbaiki kualitas tidur. Qun Wang et al juga menjelaskan bahwa musik
dapat menurunkan kadar sitokin dalam darah, yang mana itu juga berpengaruh
pada kualitas tidur. Dan faktor-faktor itulah yang dapat menjelaskan bagaimana
7.2. Saran
1. Untuk penelitian yang sejenis akan lebih baik bila musik yang
45
DAFTRA PUSTAKA
Anggraeny FI, Alfianty D, Purnomo SE, 2014, Pengaruh Terapi Musik Pop
484-490.
Cervellin G, Lippi G, 2011, From music-beat to heart-beat: a journey in the
complex interactions between music, brain and heart. Eur J Intern Med,
22:371–374.
Chan MF, 2011, A randomised controlled study of the effects of music on sleep
Gunadarma, Jakarta.
Djohan, 2010, Respon emosi musikal. Bandung: Lubuk Agung.
46
47
Eisar Gabela, Joko Sampurno1, 2014, Analisis Fraktal Sinyal Berbagai Jenis
Physiol.
Nilsson U, 2009, Soothing music can increase oxytocin levels during bed rest
after open heart surgery: a randomized control trial. J Clin Med, 18:2153–
2161.
Okada K, Kurita A, Takase B, et al., 2009, Effects of music therapy on autonomic
Med, 22:49–56.
Sleep Disorder Center, 2014, Sleep Disorders. University of Maryland Medical
http://umm.edu/programs/sleep/health/sleep-disorders
48
The New Encyclopedia Britanica, 2013, The art of music. London: J. M. Dent
http://www.jurnalharian.com/2011/11/ gangguan-tidur-pada-anak.html/
Lampiran 1
Peneliti,
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Setelah mendapatkan penjelasan yang telah saya mengerti dam pahami dengan
baik, saya
Nama :
Alamat :
Usia :
Bahwa saya menyatakan bersedia ikut berperan secara sukarela sebagai subjek
dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Mendengarkan Musik Pop Sebelum
Tidur Terhadap Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 20016.
……………,.………………….2018
Pembuat Pernyataan,
(….....………………......………)
51
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin :
4. Angkatan :
B. Daftar Pertanyaan (Berikan tanda centang (V) pada pilihan yang paling
*Catatan: musik pop yang didengarkan adalah jenis musik pop sedatif (60-80 bpm).
LAMPIRAN 4
52
h) Mimpi buruk
i) Terasa nyeri
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
ETHICAL CLEARANCE
56
LAMPIRAN 7
Dokumenta