Anda di halaman 1dari 9

Sie Kesehatan

No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Sasaran Waktu/Tempat Penanggung


Keberhasilan Jawab
1. Insomnia sebanyak 23 1. Megurangi 1. Pemberian 1. Lansia Lansia 1. Pemberian Nur Hidayanti,
lansia (16.5%) adanya terapi dapat tidur dengan terapi S.Kep
ditandai dengan: lansia yang aromaterapi dengan gangguan komplementer
1. Terdapat lansia mengalami sereh nyenyak tidur di UPTD aromaterapi
yang susah tidur gangguan 2. Lansia Griya Werdha sereh
2. Berdasarkan data di tidur bersedia Jambangan
Panti Werdha menggunak Hari/Tgl:
Jambangan an Setiap malam
insomnia masih aromaterapi
banyak diderita oleh di Jam: 20.00
lansia kamarnya Tempat:
Kamar Lansia

Hari : Setiap
(pagi)
1. Lansia Jam : 09.00
berpartisipa WIB
Gel Lidah Buaya si dalam Tempat : UPDT
Gangguan integritas kulit pemberian Griya Werdha
2. pada lansia sebanyak gel lidah Jambangan
(20.1%) ditandai dengan : buaya Seluruh lansia Surabaya Nuzulia Azizi,
1. Lansia mengalami di UPDT S.Kep
gatal - gatal Griya Werdha
2. Lansia mengeluh 1.Lansia 2. Lansia Jambangan
ketidaknyamanan menjadi lebih mampu Surabaya
pada daerah kulit nyaman mengungka
2. Tidak
pkan
terjadi
kemerahan kenyamana
3. Meningkatk n setelah
an diolesi gel
kelembaban lidah buaya
kulit
4. Meningkatk
an kualitas
tidur lansia
5. Tidak
terjadi gatal
- gatal
PRE PLANNING
AROMATERAPI SEREH UNTUK INSOMNIA

Hari/Tanggal : Setiap malam


Tempat : Ruang makan UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya
Waktu. : 20.00
Kegiatan : Terapi Komplementer aromaterapi sereh untuk insomnia

A. Latar Belakang.

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan untuk


melakukannya. Keluhan insomnia mencakup ketidakmampuan untuk tertidur, sering
terbangun, ketidakmampuan untuk kembali tidur dan terbangun pada dini hari. Insomnia
menyerang sekitar 50 % orang yang berusia 65 tahun bahkan lebih yang tinggal dirumah
dan 66% lansia tinggal di panti (Galea 2008) Lansia yang beresiko mengalami gangguan
pola tidur yang disebabkan beberapa faktor seperti misalnya perubahan pola sosial,
pensiunan, pasangan hidup atau teman dekat, penggunaan obat-obatan, penyakit yang di
alami lansia, gangguan mood, ansietas, kepercayaan untuk tidur, kematian, dan perasaan
yang negatif merupakan indikator terjadinya insomnia (Galea, 2008). pengobatan
farmakologi seperti obat-obatan memiliki efek samping yaitu ketergantungan akan obat,
penurunan metabolisme pada lansia, penurunan fungsi ginjal, dan menyebabkan kerusakan
fungsi kognitif. Sedangkan dalam pengobatan non farmakologi ada beberapa opsi teknik
pengobatan, diantaranya ada aromaterapi sereh (Stanley, 2007).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wildan (2016) tentang pengaruh
aromaterapi sereh terhadap penurunan insomnia pada lansia di panti wredha dharma bhakti
pajang surakarta menunjukkan hasil yang signifikan dan aromaterapi sereh efektif dalam
menurunkan tingkat insomnia pada lansia.
Aromaterapi sereh salah satu terapi komplementer dapat juga untuk digunakan
dalam mengatasi insomnia (Kaina, 2006). Sereh merupakan jenis rempah-rempah yang
digolongkan seperti jenis rumput-rumputan, bisa bermanfaat juga sebagai obat tanaman
herbal. Kandungan utama dalam sereh yaitu minyak asitri yang terdiri dari sitrat, sitroneral,
linalool, geraniol, a- pinen, kamfen, sabinen, mirsen, feladren beta, p-simen, limonen, cis-
osimen, terpinol, sitronelal, borneol, dan farsenol, yang memiliki efek menenangkan,
menyeimbangkan, stimulansia, antidepresan dan efek vasodilator dari sereh dapat
membantu dalam peningkatan kualitas tidur (Price, 2007).
B. Tujuan
Setelah diberikan aromaterapi sereh, diharapkan insomnia berkurang.

C. Plan Of Action
1. Rencana Strategis
Aroma terapi sereh dinyalakan setiap malam sebelum lansia tidur malam
2. Mekanisme pembuatan
Alat dan bahan
a. Siapkan lilin batang
b. Daun sereh
c. Air 500 mg
d. Gelas cetakan
e. Tali sumbu
Cara kerja
a. Daun sereh direbus dengan air lalu disaring dan diamkan terlebih dahulu
b. Lelehkan lilin lalu campurkan sari minyak serai dan aduk hingga merata
c. Letakkan lilin yang sudah tercampur dengan sari minyak sereh kedalam
gelas cetakan yang telah di beri tali sumbu, kemudian diamkan hingga
padat.
d. Lilin aromaterapi siap digunakan
3. Tindakan
a. Berkoordinasi dengan Kepala UPTD, Perawat Griya dan Pembimbing Akademik
dalam rencana pelaksanaan kegiatan.
b. Menyiapkan peralatan dan tempat
c. Menjelaskan tujuan pembuatan ramuan rebusan daun seledri

3. Pengorganisasian Kelompok
a. Ketua : Nur Hidayanti, S.Kep
b. Anggota : Semua mahasiswa yang dinas di griya werda
4. Sasaran
Lansia yang mengalami insomnia
5. Metode
Oral
6. Susunan Acara
No. Waktu Kegiatan KegiatanPeserta PJ
Pelaksanaan
2 menit Penjelasan tujuan
1. pertama dan manfaat Memperhatikan Mahasiswa
8 jam Menyalakan Persiapan tidur
2. berikutnya aromaterapi sereh malam Mahasiswa

D. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan Materi
b. Kesiapan pre planning
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
b. Suasana kegiatan tertib
c. Tidak ada peserta yang menolak
3. Evaluasi Hasil
a. Lansia menyatakan senang dengan adanya aromaterapi sereh di kamarnya
b. Lansia menunjukkan adanya perubahan pola tidur

Surabaya, 20 Desember 2018


Ketua

Pratama Soldy Izzulhaq, S.Kep


NIM. 131813143056

Mengetahui,
Kepala UPTD GriyaWerdha Pembimbing Akademik

Septarti Hendartini, S. Sos Rista Fauziningtyas, S.Kep. Ns., M.Kep


NIP. 19660918198901200 NIP. 19870717201504
PRE PLANNING
GEL LIDAH BUAYA DALAM MENGURANGI RASA GATAL PADA KULIT

Hari/Tanggal : Minggu, 25 November 2018


Tempat : Griya Werdha Kota Surabaya
Waktu : 09.00
Kegiatan : Penyuluhan tentang Manfaat Gel Lidah Buaya dalam Menguragi Rasa Gatal pada
Kulit

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kulit merupakan organ tubuh pada manusia yang sangat penting karena terletak pada
bagian luar tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan seperti sentuhan, rasa sakit dan
pengaruh lainnya dari luar (Nuraeni, 2016). Kulit yang tidak terjaga kesehatannya dapat
menimbulkan berbagai penyakit kulit sehingga perlu menjaga kesehatan kulit sejak dini agar
terhindar dari penyakit. Kulit tubuh seseorang yang terkena penyakit sangat mengganggu
penampilan dan aktifitas orang tersebut. Penyakit kulit sering dianggap remeh karena sifatnya yang
cenderung tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kematian.
Lansia memiliki resiko pernyakit kulit 2x lipat daripada orang dewasa, sehingga penyakit
kulit pada lansia menjadi hal yang harus diperhatiakan. Salah satu penyakit kulit adalah pruritus
atau gatal, selama ini pengobatan pilihan untuk mengurangi pruritus adalah farmakologi yaitu obat
– obatan kimia, alangkah baiknya kita mencoba menggunakan bahan alami lidah buaya yang
dipercayai mampu mengatasi keluhan tersebut. Menurut Rajeswari lidah buaya dapat digunakan
untuk pengobatan luar untuk beberapa kondisi kulit seperti ekszema, luka dan luka bakar.
Lidah buaya juga bisa digunakan sebagai pengurang nyeri dan peradangan. Lidah buaya juga
dapat digunakan sebagai antiseptik dan antibiotik. Lidah buaya ini menghasilkan 6 agent
antiseptik seperti lupeol, salicylic acid, urea nitrogen, cinnamonic acid, phenol dan sulphur.
Semua subtansi ini tergolong antiseptik karena dapat membunuh kuman atau mengontrol
pembentukan bakteri jamur dan virus.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan Fatimah (2018) tentang analisa efektifitas
gel lidah buaya sebagai bahan alternatif tindakan keperawatan pada pruritus penderita GGK hasil
eksperiment dengan pemberian gel lidah buaya 2 kali sehari setelah mandi selama 3 hari.
menunjukkan ada perbedaan bermakna pruritus sebelum dan sesudah pemberian gel lidah buaya.
Implikasi dari penelitian ini adalah Gel lidah buaya bisa dipertimbangkan menjadi bahan alternatif
tindakan keperawatan pada pruritus.

2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan olesan gel lidah buaya, diharapkan gatal pada kulit akan hilang.
2.2 Tujuan Khusus
1. Lansia menjadi lebih nyaman
2. Tidak terjadi kemerahan
3. Meningkatkan kelembaban kulit
4. Meningkatkan kualitas tidur lansia
5. Tidak terjadi gatal – gatal

B. Plan Of Action
1. Rencana Strategis
Lidah buaya dicuci bersih,lalu memotog menjadi 2 bagian da bersihkan dengan airmengalir,
selanjutnya keroklah gel dengan menggunakan sendok dan haluskan. Setelah gel siap, oleskan
pada bagian yang gatal.
2. Mekanisme pembuatan
Alat dan bahan
a. Aloevera
b. Garpu
c. Mangkok
d. Penyaring
e. Beeswex 3,5 gram
f. Pisau
g. Minyak zaitun
h. 2 tetes vitamin E
Cara kerja
a. Kupas kulit aloevera
b. Bersihkan alovera dari lendir dengan air mengalir sampai bersih
c. Potong kecil-kecil daging aloevera lalu hancurkan dengan menggunakan garbu
d. Kemudian saring dengan menggunakan penyaring sampai mendapatkan gel
e. Kemudian campurkan vitamin e, minyak zaitun dan besswex aduk merata sampai kental
dan menyerupai lotion
f. Masukan dalam kemasan, dengan wadah tertutup
g. Simpan di tempat yang sejuk

3. Tindakan
a. Berkoordinasi dengan Kepala UPTD, Perawat Griya, Pembimbing Akademik
b. Menyiapkan peralatan dan tempat
c. Menjelaskan tujuan pemberian olehsan gel lidah buaya
3. Pengorganisasian Kelompok
c. Penanggung jawab kegiatan : Nuzulia Azizi, S. Kep
d. Fasilitator : Semua mahasiswa FKP Kelompok C3 yang sedang berdinas
4. Sasaran
Lansia yang menderita gatal-gatal pada kulit dari hasil skrining di Panti Griya Werdha.
5. Metode
Mahasiswa dimulai dengan menyiapkan tempat tidur dan pengalas lalu membasuh bagian
yang gatal dengan gel lidah buaya.
7. Susunan Acara
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
25 November 2018 Pemberian Gel Lidah Buaya Menjelaskan tujuan dan
09.00 dalam Menguragi Rasa Gatal manfaat lalu Membasuh gel
pada Kulit lidah buaya ke kulit yang gatal

8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan Materi
b. Kesiapan pre planning
c. Peserta bersedia dilakukan pemberian gel lidah buaya dalam menguragi rasa gatal
pada kulit.
b. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilakukan tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap kegiatan acara
c. Suasana kegiatan tertib
d. Tidak ada peserta yang menolak
c. Evaluasi Hasil
a. Lansia menyatakan senang dengan pemberian gel lidah buaya dalam menguragi rasa
gatal pada kulit.
b. Lansia menunjukkan keadaan yang rileks

Surabaya, 20 Desember 2018


Ketua

Pratama Soldy Izzulhaq, S.Kep


NIM. 131813143056

Mengetahui,
Kepala UPTD GriyaWerdha Pembimbing Akademik
Septarti Hendartini, S. Sos Rista Fauziningtyas, S.Kep. Ns., M.Kep
NIP. 19660918198901200 NIP. 198707172015042002

Anda mungkin juga menyukai