Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu

MAKALAH
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
“PENCEMARAN AIR AKIBAT DARI LOGAM BERAT”

OLEH:

NAMA : IRMAYANTI
NIM : FIE117026

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup

dan komponen lain yang berasal dari alamiah atau aktivitas manusia ke dalam

air sehingga tidak sesuai lagi dengan peruntunannya. Indikator yang

digunakan untuk mendeteksi pencemaran air adalah cemaran logam berat

didalamnya. Disebut logam berat berbahaya karena umumnya memiliki rapat

massa tinggi (5 gr/cm3) dan sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat racun

dan berbahaya. Di antara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan

pertama dalam hal sifat racunnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara

lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, dan Zn.
Logam berat merupakan komponen alami tanah. Logam berat masih

termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-

logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam

berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Sebagai

contoh, bila unsur logam besi (Fe) masuk kedalam tubuh, meski dalam

jumlah agak berlebihan, biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang

buruk terhadap tubuh. Karena unsur besi (Fe) dibutuhkan dalam darah untuk

mengikat oksigen. Sedangkan unsur logam berat baik itu logam berat beracun

yang dipentingkan seperti tembaga (Cu), bila masuk kedalam tubuh dalam

jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap

fungsi fisiologi tubuh. Jika yang masuk kedalam tubuh organisme hidup

adalah unsur logam berat beracun seperti hidragyrum(Hg) atau disebut juga
air raksa, maka dapat dipastikan bahwa organisme tersebut akan langsung

keracunan.
Sehingga dengan kata lain elemen ini tidak dapat didegradasi maupun

dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui

makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium,

atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme

tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam

tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem

bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh

manusia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?


2. Apa yang dimaksud dengan logam berat?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran logam berat?
4. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air akibat logam berat?

C. Tujuan Makalah

Tujuan yang ingin dicapai pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemaran air


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan logam berat
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran logam

berat
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan pencemaran air akibat logam

berat
D. Manfaat Makalah

Manfaat pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemaran air


2. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan logam berat
3. Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran logam

berat
4. Dapat mengetahui cara penanggulangan pencemaran air akibat logam

berat
II. PEMBAHASAN

A. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan

manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Dari

definisi tersebut tersirat bahwa pencemaran air dapat terjadi secara sengaja

maupun tidak sengaja dari kegiatan manusia pada suatu perairan yang

peruntukkannya sudah jelas (Herlambang, 2006).

E. Logam Berat

Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai densitas > 5

g/cm3 dalam air laut, logam berat terdapat dalam bentuk terlarut dan

tersuspensi. Dalam kondisi alamiah ini, logam berat dibutuhkan oleh

organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya (Philips, 1980

dan Effendi, 2000). Peningkatan kadar logam berat dalam air sungai

umumnya disebabkan oleh masuknya limbah industry, pertambangan,

pertanian dan domestik yang banyak mengandung logam berat. Peningkatan

kadar logam berat dalam air akan mengakibatkan logam berat yang semula

dibuthkan untuk berbagai proses metabolisme akan berubah menjadi racun

bagi organisme akuatik (Yudo, 2006).


F. Dampak yang ditimbulkan Akibat Pencemaran Logam Berat

Arsenik memang dikenal karsinogen atau dapat menyebabkan

kanker. Orang yang terlalu banyak terkena zat arsen dari konsumsi air minum

disebut arsenikosis. Korban dari arsenikosis ini tidak akan berdampak dalam

waktu dekat, namun dampaknya baru terlihat setelah dalam jangka waktu

yang lama (long-term). Berbagai dampak diantaranya pigmentasi kulit,

gangren, dan keratosis, itu pun baru terlihat minimal 5 tahun terkena arsenik

yang terakumulasi. Karena keracunan arsen ini tidak langsung dapat dilihat,

maka tindakan yang paling mungkin adalah tindakan pencegahan (Paul,

2004). Kadmium memiliki efek yang sangat unik kepada anak-anak yakni

dapat membantu perkembangan otak pada anak. Namun di sisi lain, kadmium

memiliki efek yang tidak baik untuk manusia dewasa, diantaranya menaikkan

resiko terjadinya kanker payudara, penyakit kardiovaskular atau paru-paru,

dan penyakit jantung. Efek lain yang menunjukkan toksisitas kadmium

adalah kegagalan fungsi ginjal, encok, pembentukan artritis, juga kerusakan

tulang (Chen, 2009). Logam kadmium (Cd) akan mengalami proses

biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan

dan manusia). Dalam tubuh biota perairan jumlah logamyang terakumulasi

akan terus mengalami peningkatan (biomagnifikasi) dan dalam rantai

makanan biota yang tertinggi akan mengalami akumulasi kadmium (Cd) yang

lebih banyak (Palar, 2004). Kadmium dapat terakumulasi dalam di tubuh

manusia serta baru dapat keluar dari dalam tubuh, tatapi dengan waktu
tunggu berkisar antara 20-30 tahun lamanya. Efek dalam tubuh pun beragam,

mulai dari hipertensi sampai kanker (Istarani, 2014).

G. Cara Penanggulangan Pencemaran Air akibat Logam Berat

Proses pemurnian tailing juga sering dilakukan dengan cara

pengapuran dengan tujuan untuk menetralisir keasaman, sehingga mendorong

terjadinya flokulasi (penggumpalan) dan pengendapan logam-logam berat

(berbentuk hidroksida) sebelum dialirkan ke dalam bendungan. Penanganan

tailing melibatkan proses pengentalan dan pengaliran cairan serta

pembebasan logam-logam berat, kemudian dikembalikan ke pabrik

pengolahan sehingga mengurangi pasokan air dan bahan-bahan pencemar/

polutan dalam bendungan tailing (Herman, 2006).


III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan makalah tersebut maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa Logam sendiri merupakan bahan atau zat murni organik dan anorganik

yang berasal dari kerak bumi. Secara alami siklus perputaran logam adalah

dari kerak bumi kelapisan tanah, ke makhluk hidup, ke dalam air, selanjutnya

mengendap dan akhirnya kembali ke kerak bumi. akumulasi logam berat yang

masuk ke dalam tubuh berlebihan maka akan menjadi racun bagi tubuh.

Sumber dari pencemaran logam berat dapat dibagi menjadi dua sumber, yaitu

yang berasal dari lingkungan itu sendiri (alami), dan yang berasal dari

manusia (buatan), yang berasal dari proses industry atau kegiatan

pertambangan. Salah satu penyumbang logam berat sebagai pencemar

ekosistem perairan adalah limbah industry yang secara sengaja maupun tidak

sengaja dibuang ke air. Logam-logam berat dalam badan perairan umumnya

ada dalam wujud ion-ion, baik tunggal atau berpasangan. Beberapa logam

yang menjadi pencemar air beserta bahayanya antara lain adalah Merkuri,

Kadmium, Tembaga, Nikel, dll. Pencemaran air merupakan hal yang harus

ditanggulangi karena air adalah salah satu hal yang paling esensial dalam

kehidupan makhluk hidup. Melihat betapa rawannya kasus pencemaran ini

maka perlu dilakukan upaya untuk dapat mengendalikan keberadaan logam

berat di ekosistem perairan. Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan

untuk mengurangi dampak dari pencemaran logam berat yaitu dengan


rehabilitasi tanaman mangrove, metode biji kelor, dan pengelolaan air yang

tercemar.

H. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu

pembuangan limbah industri ke laut akan mengakibatkan tercemarnya

lingkungan laut dimana apabila ekosistem ini tercemar dapat mengganggu

keseimbangan ekosistem tersebut dan juga makhluk hidup yang berada di

ekosistem tersebut dapat mengalami keracunan dimana kita ketahui sendiri

banyak hewan dan tumbuhan yang berada di dalam ekosistem tersebut yang

dikonsumsi, hal ini pula yang dapat menyebabkan keracunan bagi tubuh,

sehingga perlu kita sadari pentingnya laut bagi kehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya


DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, A, 2006, Pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya, JAI,


2(1):16-29

Herman, D. Z, 2006, Tinjauan terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar


Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari Sisa
Pengolahan Bijih Logam, Jurnal Geologi Indonesia, 1(1):31-36

Istarani, F dan Pandebesia, E. S, 2014, Studi Dampak Arsen (As) dan Kadmium
(Cd) terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan, Jurnal Teknik Pomits,
3(1):53-58

Yudo, S, 2006, Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai DKI Jakarta,
JAI, 2(1):1-15

Anda mungkin juga menyukai