Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH LIQUIDITY, CAPITAL STRUCTURE DAN PROFITABILITY

TERHADAP PRICE EARNINGS RATIO PADA PERUSAHAAN SEKTOR


PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2013 – 2016

Erlin Risnawati

Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan


erlinrisnawati26@gmail.com

ABSTRACT

The objective of the study is to test the effect of liquidity, capital structure, and
profitability on price earnings ratio. The research populations were mining sector
companies listed in the Indonesia Stock Exchange. The research samples were financial
statements in the period of 2013-2016. The research samples were drawn using
purposive sampling technique. The research data were analyzed by using multiple
linear regression analysis with the assist of the SPSS version 19 for Windows computer
program. Independent variables were liquidity (X1), capital structure (X2), profitability
(X3), while the dependent variable was price earnings ratio (Y). Based on the
simultaneous testing, it was found that the independent variables of liquidity, capital
structure, and profitability, did not affect the price earnings ratio with the significance
level of 0.100. Partially, liquidity does not affect the price earnings ratio with the
significance level of 0.511, the capital structure of the affected price ratio with the
significance level of 0.44, while the profitability of the affected price price ratio with the
significance level of 0.085 with alpha value of 5%.

Keywords: Liquidity, Capital Structure, Profitability, Price Earnings Ratio.

PENDAHULUAN yang ada, sehingga dapat mencapai


Dilihat dari perkembangan hasil dan tingkat laba yang optimal,
teknologi dan globalisasi dimasa namun untuk mencapai laba yang
sekarang ini kondisi perekonomian terus optimal diperlukan sumber daya
mengalami peningkatan, setiap manusia yang mampu menjalankan
perusahaan dituntut untuk tidak hanya usahanya dengan baik.
menghasilkan produk dan memuaskan Tujuan utama perusahaan pada
konsumen, tetapi juga mampu untuk dasarnya adalah bagaimana
mengelola keuangan dengan baik, agar mengoptimalkan nilai perusahaan.
dapat menjaga kelangsungan hidup Optimalisasi nilai perusahaan dapat
perusahaan sekaligus untuk dicapai melalui pelaksanaan fungsi
memperoleh laba bagi perusahaan. manajemen keuangan yang diambil,
Dalam upaya untuk mencapai apakah akan mempengaruhi keputusan
tujuan, perusahaan harus dapat keuangan lainnya dan berdampak pada
beroperasi secara lancar dan dapat nilai perusahaan. Untuk itu, perusahaan
mengkombinasikan semua sumber daya mengharapkan manajer keuangan akan

1
melakukan tindakan terbaik bagi Struktur modal merupakan
perusahaan dengan memaksimalkan perimbangan jumlah utang jangka
nilai perusahaan sehingga kemakmuran pendek yang bersifat permanen, utang
pemilik atau pemegang saham dapat jangka panjang, saham preferen, dan
tercapai. saham biasa. Keputusan struktur modal
Nilai perusahaan adalah berkaitan dengan pemilihan sumber
gambaran kondisi perusahaan, apakah dana, baik yang berasal dari dalam
dalam keadaan baik atau tidak. Nilai maupun yang dari luar, Penambahan
perusahaan ini sendiri dapat tercermin utang memperbesar resiko perusahaan,
dari harga sahamnya. Harga saham tetapi sekaligus juga memperbesar
digunakan sebagai proksi nilai tingkat pengembalian yang diharapkan.
perusahaan karena harga saham adalah Resiko yang makin tinggi akibat
harga yang bersedia dibayar oleh calon membesarnya hutang cenderung
pembeli apabila investor ingin memiliki menurunkan harga saham, tetapi
suatu bukti kepemilikan atas suatu meningkatnya tingkat pembelian yang
perusahaan. Semakin tinggi harga diharapkan akan menaikkan harga
saham maka semakin tinggi nilai saham tersebut. Semakin tinggi struktur
perusahaan. Nilai perusahaan yang modal maka akan memberikan dampak
tinggi menjadi keinginan para pemilik negatif terhadap perusahaan, karena
perusahaan, sebab dengan nilai yang beban perusahaan semakin tinggi, hal
tinggi menunjukkan kemakmuran ini akan mempengaruhi minat investor
pemegang saham juga tinggi. terhadap saham perusahaan karena
Likuiditas merupakan peranan investor pasti lebih tertarik pada saham
penting bagi perusahaan sektor perusahaan yang tidak menanggung
pertambangan di Indonesia ini. terlalu banyak beban, hal ini sangat
Kemampuan untuk memenuhi mempengaruhi nilai perusahaan dimata
kewajiban keuangan jangka pendek calon investor.
perusahaan yang dapat diukur dengan Nilai perusahaan dapat pula
menggunakan aktiva lancar. Tingkat dipengaruhi oleh besar kecilnya
likuiditas yang tinggi akan memperkecil profitabilitas yang dihasilkan oleh
tingkat kegagalan suatu perusahaan perusahaan. Profitabilitas sangatlah
dalam menjalankan kewajiban penting bagi suatu perusahaan untuk
finansialnya. Dengan demikian akan menjalankan kelangsungan usaha dalam
menarik perhatian dan minat para jangka panjang, karena profitabilitas
investor untuk menginvestasikan mampu menganalisa laba perusahaan.
dananya ke perusahaan. Semakin besar Perusahaan dapat memaksimalkan laba
rasio ini maka makin efisien perusahaan melalui semua sumber daya yang ada di
mengelola aktiva lancar perusahaan. perusahaan, apabila profitabilitas
Perusahaan yang memiliki rasio perusahaan baik maka para pemegang
likuiditas tinggi dapat mempengaruhi saham yang terdiri dari kreditur,
investor untuk berinvestasi pada supplier, dan juga investor akan melihat
perusahaan sehingga permintaan saham sejauh mana perusahaan dapat
akan meningkat dan kemudian harganya menghasilkan laba dari penjualan dan
naik. Hal ini berdampak positif pada investasi perusahaan, meningkatnya
nilai perusahaan yang berarti juga profitabilitas akan mempengaruhi nilai
semakin meningkatnya kesejahteraan perusahaan secara positif, karena rasio
perusahaan pemegang saham. profitabilitas menunjukkan keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan TINJAUAN PUSTAKA
keuntungan.
Penelitian ini dilakukan pada Liquidity
perusahaan sektor pertambangan yang Menurut Kasmir (2012:110),
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. rasio likuiditas merupakan rasio yang
Alasan peneliti memilih perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan
sektor pertambangan menjadi tempat untuk membayar utang-utang
objek penelitian ini dikarenakan (kewajiban) jangka pendek yang telah
perusahan sektor pertambangan jatuh tempo, atau rasio untuk
mengalami pasang surut dimana mengetahui kemampuan perusahaan
perusahaan tidak memperoleh profit dalam membiayai dan memenuhi
sesuai dengan yang di inginkan oleh kewajiban (utang) pada saat ditagih.
perusahaan. Hal ini di tandai dengan Dalam Bambang Subroto
komoditi barang mineral dan batubara menurut Sunyoto (2013:85), rasio
mengalami penurunan dan belum ada likuiditas adalah rasio yang
tanda-tanda kenaikan. Pertambangan dipergunakan untuk mengukur
merupakan pilar penting pembangunan kemampuan perusahaan dalam
di indonesia, sektor ini telah menjadi memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
sektor utama penyumbangan pendek.
pemasukan kas negara. Namun, mulai Menurut Fahmi (2016:65), rasio
tahun 2015 hingga saat ini sektor ini likuiditas (liquidity ratio) adalah
sedang mengalami tren penurunan. kemampuan suatu perusahaan
Mirisnya, indonesia tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya
menentukan harga komoditi-komoditi secara tepat waktu.
tambangnya sendiri. Harga komoditi Berdasarkan pengertian para ahli
semua di tentukan oleh pasar sehingga diatas dapat disimpulkan bahwa rasio
harga komoditi sangat rentan terhadap likuiditas adalah kemampuan suatu
dinamika permintaan dan penawaran perusahaan yang digunakan untuk
dunia, selain itu peran iklim ekonomi, mengukur seberapa likuid suatu
embargo ekonomi, kebijakan luar perusahaan dalam memenuhi kewajiban
negeri, dan harga komoditi lain seperti jangka pendeknya.
minyak bumi juga dapat turun Menurut Kasmir (2012:132),
mempengaruhi penentuan harga pasar. berikut ini adalah tujuan dan manfaat
(http://www.pwc.com). Permasalahan yang dapat di petik dari hasil rasio
bagi perusahaan tambang dapat di likuiditas :
pengaruhi dari luar dan dalam 1. Untuk mengukur kemampuan
perusahaan. Misalnya, dari komoditi perusahaan membayar
batu bara saat ini sedang turun, karena kewajiban atau utang yang
perekonomian dunia juga dalam kondisi segera jatuh tempo pada saat
menurun. Peneliti menilai bahwa ditagih. Artinya, kemampuan
pertambangan memiliki peranan penting untuk membayar kewajiban
bagi pemasukan kas atau pun devisa yang sudah waktunya di bayar
bagi negara. Dapat kita lihat Indonesia sesuai jadwal batas waktu yang
memiliki sumber daya alam yang luar telah di tetapkan (tanggal dan
biasa. Namun, perusahaan bulan tertentu)
pertambangan yang membuang limbah 2. Untuk mengukur kemampuan
memberi dampak negatif kepada perusahaan membayar
masyarakat di sekitarnya. kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar secara Capital Structure
keseluruhan. Artinya jumlah Menurut Sudana (2011:163),
kewajiban yang berumur di struktur modal adalah merupakan
bawah satu tahun atau sama bagian dari stuktur keuangan, yaitu
dengan satu tahun, di menyangkut pembelanjaan jangka
bandingkan dengan total aktiva panjang yang terdiri dari utang jangka
lancar. panjang dan modal.
3. Untuk mengukur kemampuan Menurut Rodoni (2014:129),
perusahaan membayar struktur modal adalah proporsi dalam
kewajiban jangka pendek menentukan pemenuhan kebutuhan
dengan aktiva lancar tanpa belanja perusahaan, dimana dana yang
memperhitungkan sediaan atau di peroleh menggunakan kombinasi atau
piutang. Dalam hal ini aktiva paduan sumber yang beras mal dari
lancar dikurangi sediaan dan dana jangka panjang yang terdiri dari
utang yang dianggap dua sumber utama, yakni yang berasal
likuiditasnya lebih rendah. dari dalam dan luar perusahaan.
4. Untuk mengukur atau Menurut Fahmi (2016:184),
membandingkan antara jumlah struktur modal adalah komposisi saham
sediaan yang ada dengan modal biasa, saham preferen, dan berbagai
kerja perusahaan kelas seperti itu, laba yang di tahan, dan
5. Untuk mengukur seberapa besar hutang jangka panjang yang
uang kas yang tersedia untuk dipertahankan oleh kesatuan usaha
membayar utang. dalam mendanai aktiva.
6. Sebagai alat perencanaan Berdasarkan pengertian para ahli
kedepan, terutama yang diatas maka dapat disimpulkan bahwa
berkaitan dengan perencanaan struktur modal adalah proporsi dalam
kas dan utang. menentukan pemenuhan kebutuhan
7. Untuk melihat kondisi dan posisi belanja perusahaan, dimana dana yang
likuiditas perusahaan dari waktu di peroleh menggunakan kombinasi atau
ke waktu dengan paduan sumber yang berasal dari dana
membandingkannya untuk jangka panjang.
beberapa periode. Menurut Fahmi (2014:59), manfaat
8. Untuk melihat kelemahan yang dan tujuan struktur modal adalah :
di miliki perusahaan, dari
masing-masing komponen yang 1. Memperlancar angsuran
ada di aktiva lancar dan utang pembayaran agar selalu tepat waktu
lancar. dan tidak terlambat.
Menjadi alat pemicu bagi pihak 2. Mampu terus melaksanakan
manajemen untuk memperbaiki pengerjaan proyek (continuety
kinerjanya, dengan melihat rasio project) sehingga tidak mengalami
likuiditas yang ada pada saat ini. kendala dan berbagain
Menurut Kasmir (2012:135), permasalahan lainnya.
rumus untuk mencari rasio lancar atau 3. Menurut Harmono (2009:112),
current ratio dapat yang digunakan indikator untuk mengukur struktur
sebagai berikut. : modal adalah Menghindari
timbulnya black list diperbankan
karena terlambat membayar atau
tidak mampu melunaskan pinjaman.
Menurut Harmono (2009:112), 3. Mengetahui perkembangan laba
indikator untuk mengukur struktur dari waktu kewaktu.
modal adalah l : 4. Mengetahui besarnya laba bersih
sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari
seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri.
Profitability Menurut Kasmir (2012:197),
Menurut Sudana (2011:22), tujuan penggunaan rasio profitabilitas
profitabilitas adalah rasio untuk bagi perusahaan mau pun bagi pihak
mengukur kemampuan perusahaan luar perusahaan,yaitu :
untuk menghasilkan laba dengan 1. Untuk mengukur atau menghitung
menggunakan sumber-sumber yang laba yang diperoleh perusahaan
dimiliki perusahaan, seperti aktiva, dalam satu periode tertentu.
modal, atau penjualan perusahaan. 2. Untuk menilai posisi laba
Terhadap beberapa cara untuk perusahaan tahun sebelumnya
mengukur besar kecilnya profitabilitas. dengan tahun sekarang.
Menurut kasmir (2012:196), 3. Untuk menilai perkembangan laba
rasio profitabilitas merupakan rasio dari waktu ke waktu.
untuk menilai kemampuan perusahaan 4. Untuk menilai besarnya laba bersih
dalam mencari keuntungan dan juga sesudah pajak dengan modal
memberikan tingkat efektifitas sendiri.
manajemen suatu perusahaan. 5. Untuk mengukur produktifitas
Menurut Sunyoto (2013:167), seluruh dana perusahaan yang di
profitabilitas adalah kemampuan gunakan baik modal pinjaman
perusahaan untuk memperoleh maupun modal sendiri.
keuntungan dari usahanya. 6. Untuk mengukur produktivitas dari
Berdasarkan pengertian para ahli seluruh dana perusahaan yang
diatas maka dapat disimpulkan bahwa digunakan baik modal sendiri.
Profitabilitas adalah rasio untuk Menurut Harmono (2009:110),
mengukur kemampuan perusahaan berikut ini indikator dari profitabilitas
untuk menghasilkan laba dengan untuk menghitung laba :
menggunakan sumber-sumber yang
dimiliki perusahaandan juga
memberikan tingkat efektifitas
manajemen suatu perusahaan.
Menurut Kasmir (2012:197)
manfaat yang diperoleh oleh
profitabilitas adalah untuk : Price Earnings Ratio
1. Mengetahui besarnya tingkat laba Menurut Brigham (2010:150),
yang diperoleh perusahaan dalam price earning ratio adalah harga per
satu periode. saham terhadap laba per saham,
2. Mengetahui posisi laba perusahaan menunjukkan jumlah dollar yang
tahun sebelumnya dengan tahun dibayarkan investor untuk setiap $1 laba
sekarang. berjalan.
Menurut sudana (2011:23), rasio Pengembangan Hipotesis
ini terkait dengan penilaian kinerja
saham perusahaan yang telah
Teori Pengaruh Liquidity Terhadap
diperdagangkan di pasar modal (go
Price Earnings Ratio
public). Terdapat beberapa macam rasio
yang berhubungan dengan penilaian Menurut Sunyoto (2011:868),
saham perusahaan yang telah go publik. semakin tinggi current rasio semakin
Menurut Harmono (2015:57), besar kemampuan perusahaan
price earning ratioa dalah nilai harga memenuhi kewajiban jangka
per lembar saham, indikator ini secara pendeknya.
praktis telah diaplikasikan dalam Menurut Aisyah (2013:11),
laporan keuangan laba rugi bagian menunjukkan bahwa semakin tinggi
akhir dan menjadi bentuk standar nilai likuiditas perusahaan maka akan
pelaporan kuangan perusahaan publik di semakin tinggi pula nilai perusahaannya
indonesia. dan sebaliknya.
Berdasarkan ketiga pengertian Pendapat berbeda dikemukakan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa oleh Sitepu dan Linda (2013) serta
price eraening rasio adalah rasio yang Sulistyawati dan Mahfudz (2016)
digunakan bagi para investor untuk menyatakan bahwa liquiditas (DER)
memutuskan apakah perusahaan mampu tidak memiliki pengaruh sigifikan
menghasilkan laba dimasa yang akan terhadap Price Earning Ratio. Pendapat
datang atau akan mengalami kerugian. senada juga dinyatakan Putri dan Yunita
Menurut Harmono (2011:58), manfaat (2014) bahwa leverage yang diukur
analisis instrinsik dapat dijadikan dasar dengan Debt to Equity Ratio tidak
penelitian sekuritas untuk mengetahui berpengaruh terhadap Price Earning
kondisi undervalue (nilai pasar lebih Ratio.
rendah disbanding nilai intrinsiknya)
H1 : Liquidity berpengaruh terhadap
dan sebaliknya overvalue, yang
Price Earning Ratio pada
bermanfaat untuk pengambilan perusahaan sector pertambangan
keputusan investasi dengan tetap yang terdaftar di BEI tahun
memperhatikan asumsi-asumsi yang 2013-2016.
mendasari.
Menurut Harmono (2009:1140), Teori Pengaruh Capital Structure
rumus untuk menghitung price earnings Terhadap Price Earning Ratio
ratio adalah :
Menurut Sartono (2010:240), struktur
Price Earnings Ratio = modal yang optimal dapat diartikan
PER sebagai struktur modal yang dapat
meminimalkan biaya penggunaan
EPS
modal keseluruhan atau biaya modal
rata-rata, sehingga menghasilkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi struktur
modal perusahaan maka akan semakin
tinggi pula nilai perusahaannya.
Menurut Fahmi (2011:111),
semakin tinggi resiko perusahaan yang
ditanggung investor, maka semakin
tinggi pula total pengembalian yang
diharapkan. Resiko suatu perusahaan perusahaan mengalami kerugian maka
salah satunya dapat dilihat dari struktur nilai saham akan jatuh.
modal yang dimiliki perusahaan. Menurut Fahmi (2012:80), rasio
Semakin tinggi tingkat utang yang ini mengukur efektivitas manajemen
dimiliki perusahaan, maka semakin secara keseluruhan yang ditujukan oleh
berisiko perusahaan tersebut, sebaliknya besar kecilnya tingkat keuntungan yang
semakin rendah tingkat pengembalian diperoleh dalam hubungannya dengan
utangnya maka resiko pun semakin penjualan dan investasi. Semakin baik
rendah. Maka dapat disimpulkan antara rasio profitabilitas maka semakin baik
resiko dengan return harus seimbang menggambarkan kemampuan tingginya
supaya mencapai struktur modal yang perolehan keuntungan perusahaan.
optimal. Struktur modal yang optimal Dengan demikian semakin tinggi
secara langsung akan mempengaruhi keuntungan perusahaan semakin
nilai perusahaan. meningkat nilai perusahaan.
Menurut Rodoni (2014:130), Menurut Kamaludin dan
struktur modal yang menggunakan dana Indriani (2012:45), rasio profitabilitas
dari utang tidak mempunyai pengaruh menunjukkan gambaran tentang tingkat
apapun terhadap nilai perusahaan. efektifitas pengelolaan perusahaan
Namun bila mulaipertimbngkan faktor dalam menghasilkan laba. Rasio ini
pajak, penggunaan utang akan selalu sebagai ukuran apakah pemilik atau
lebih menguntungkan dan dapat pemegang saham dapat memperoleh
meningkatkan nilai perusahaan, dengan tingkat pengembalian yang pantas atas
asumsi bahwa yang dipergunakan dalam investasinya.
modal ini adalah:pertama,tidak ada
biaya kebangkrutan. Kedua, tidak ada H3 : Profitability berpengaruh Price
biaya transaksi. Ketiga, bunga pinjaman Earning Ratio pada perusahaan
dan simpanan besarnya sama bagi sector pertambangan yang
perorangan atau pun perusahaan. terdaftar di BEI tahun 2013-
2016.
H2 : Capital Structure berpengaruh
terhadap Price Earning Ratio Variabel Independent Variabel Dependent
pada perusahaan sektor
Liquidity (X1) H1
pertambangan yang terdaftar di
BEI tahun 2013-2016 Capital Structure Price Earnings
H2
(X2) Ratio (Y)

Teori Pengaruh Profitability Profitability


H3
Terhadap Price Earning Ratio (X3)
H4
Menurut Kasmir (2010:12),
apabila perusahaan memperoleh Kerangka Konseptual
keuntungan yang makin besar, maka
nilai saham perusahaan akan semakin
meningkat. sementara utang tidak akan METODE PENELITIAN
terpengaruh, karena berapapun
keuntungannya perusahaan, pemilik Pendekatan penelitian yang
hutang hanya memperoleh penghasilan digunakan dalam penelitian ini adalah
18%. Demikian pula sebaliknya apabila metode penelitian kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2012:13), Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai Sampel Penelitian
metode penelitian yang berlandaskan No Kriteria Jlh
pada filsafat positivisme, digunakan Perusahaan sektor
untuk meneliti pada populasi atau pertambangan yang terdaftar
sampel tertentu, teknik pengambilan
1
di Bursa Efek Indonesia
41
sampel pada umumnya dilakukan secara periode 2013-2016
random, pengumpulan data Perusahaan sektor
pertambangan yang tidak
menggunakan instrumen penelitian, 2
menghasilkan laba selama (26)
analisis data bersifat kuantitatif/statistik priode 2013-2016
dengan tujuan untuk menguji hipotesis Jumlah sampel penelitian 14
yang telah ditetapkan. Jenis penelitian Tahun pengamatan 4
yang digunakan peneliti adalah Total sampel penelitian 56
penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono
(2012:35), penelitian deskriptif adalah Berdasarkan beberapa
penelitian yang tidak membuat karakteristik penarikan sampel tersebut,
perbandingan variabel itu pada sampel maka perusahaan yang dijadikan sampel
yang lain, dan mencari hubungan penelitian ini adalah berjumlah
variabel itu dengan variabel lain. Sifat perusahaan. Adapun penelitian ini
penelitian yang digunakan adalah mengambil 4 tahun waktu penelitian
hubungan kausal, dimana menurut sehingga , dan sampel yang dipakai
Sugiyono (2012:56), hubungan kausal dalam penelitian ini berjumlah 56 buah.
adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat. Jadi disini ada variabel
independen (variabel yang Koefisien Determinasi Hipotesis
mempengaruhi) dan variabel dependen
(variabel yang dipengaruhi). Populasi Pengujian Hipotesis Secara Simultan
dalam penelitian ini adalah Perusahaan Menurut Ghozali (2016:98), uji
sektor pertambangan yang terdaftar di statistisk F pada dasarnya menunjukkan
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016 apakah semua variabel independen atau
adalah sebanyak 41 bebas yang dimasukkan dalam model
perusahaan. Sampel pada penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersama-
menggunakan Purposive Sampling. sama terhadap variabel dependen
Purposive Sampling adalah teknik /terikat.
penentuan sampel dengan
Adapun cara mengujinya dengan
pertimbangan tertentu, dan pengambilan
hipotesis ini adalah sebagai berikut :
data disesuaikan dengan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan. Adapun kriteria a. H0 : b1 = 0, i = 1 dan 2
populasi yang dijadikan sampel adalah: Artinya Liquidity, Capital Structure
dan Profitability secara simultan
1. Perusahaan sektor pertambangan tidak berpengaruh terhadap Price
yang terdaftar di Bursa Efek Earning Ratio pada perusahaan
Indonesia tahun 2013 – 2016. sektor pertambangan yang terdaftar
2. Perusahaan sector pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun
yang menghasilkan laba selama 2013-2016.
periode 2013-2016.
b. H0 : b1 ≠ 0, i = 1 dan 2
Artinya Liquidity, Capital Structure
dan Profitability secara simultan
berpengaruh terhadap Price
Earning Ratio pada perusahaan HASIL PENELITIAN DAN
sektor pertambangan yang terdaftar PEMBAHASAN
di Bursa Efek Indonesia tahun
2013-2016. Hasil Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi linier
Nilai fhitung akan dibandingkan
dengan ftabel. Kriteria pengambilan berganda dapat disebut sebagai model
keputusannya adalah : yang baik, jika model tersebut
memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi
H0 diterima jika nilai Fhitung ≤ Ftabel pada klasik yang digunakan ada empat, yaitu:
a = 0,05. uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
Ha diterima jika nilai Fhitung > Ftabel pada autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
a = 0,05.

Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Normalitas


Menurut Ghozali ( 2016 : 98), Uji ini bertujuan untuk menguji
uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi data
pengaruh masing-masing variabel residual berdistribusi normal atau tidak.
independen terhadap variabel dependen Uji statistik yang dapat digunakan untuk
dengan tingkat signifikan 5%. Uji ini menguji apakah residual berdistribusi
dilakukan dengan membandingkan normal adalah uji statistik non-
Thitung dengan Ttabel dengan ketentuan parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
sebagai berikut : dan grafik histogram. Apabila nilai
signifikan lebih besar dari 0,05, maka
a. H0 : b1 = 0, i = 1 dan 2 data residual berdistribusi normal.
Artinya Liquidity, Capital Structure Sebaliknya, jika nilai signifikan lebih
dan Profitability secara parsial tidak kecil dari 0,05, maka data residual tidak
berpengaruh terhadap Price berdistribusi normal.
Earning Ratio pada perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar Uji Normalitas Sebelum
di Bursa Efek Indonesia tahun Transformasi Data
2013-2016.
b. H0 : b1 ≠ 0, i = 1 dan 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Liquidity, Capital Structure dan Unstandardized Residual

Profitability secara parsial N 56


berpengaruh terhadap Price Normal Mean .0000000
Parameters a,b
Earning Ratio pada perusahaan Std. Deviation 134078.14528363
sektor pertambangan yang terdaftar Most Absolute .303
di Bursa Efek Indonesia tahun Extreme
Differences Positive .303
2013-2016. Negative -.176

Nilai thitung akan dibandingkan Kolmogorov-Smirnov Z 2.271

dengan ftabel. Kriteria pengambilan Asymp. Sig. (2-tailed) .000

keputusannya adalah : a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
H0 diterima jika nilai thitung ≤ ttabel pada a
Sumber : Data diolah, 2018
= 0,05.
Ha diterima jika nilai -thitung < -ttabel atau
thitung > ttabel pada a = 0,05. Dilihat dari uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S) di atas, diperoleh nilai
Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang dilihat
pada nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu Dari grafik histogram di atas
sebesar 0,000, dimana lebih kecil dari terlihat bahwa kurva berbentuk severe
0,05. Hal ini berarti bahwa data dalam positive skewness. Hal ini dapat
penelitian ini tidak berdistribusi secara disimpulkan bahwa data tidak
normal. Untuk itu perlu dilakukan berdistribusi normal. Untuk itu
transformasi data sebagai berikut : diperlukan transformasi data sebagai
berikut :
Uji Normalitas Sebelum
Transformasi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 56

Normal Mean .0000000


a,b
Parameters
Std. Deviation .08441748

Most Absolute .130


Extreme
Differences Positive .130

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .973

Asymp. Sig. (2-tailed) .300


Analisis Grafik Histogram Sesudah
a. Test distribution is Normal. Transformasi Data
b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah, 2018
Sumber : Data diolah, 2018
Dari grafik histogram di atas
Dilihat dari uji Kolmogorov- terlihat bahwa kurva berbentuk lonceng
Smirnov (K-S) di atas, diperoleh nilai sempurna, tidak melenceng ke kanan
Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang dilihat maupun ke kiri. Hal ini dapat
pada nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu disimpulkan bahwa data berdistribusi
sebesar 0,300, dimana lebih besar dari normal.
0,05. Hal ini berarti bahwa data dalam
penelitian ini berdistribusi secara
normal.
Berikut adalah hasil uji grafik
normalitas variabel yang digunakan
dalam penelitian :

Analisis Grafik P-Plot Sebelum


Transformasi Data
Sumber : Data diolah, 2018
Dari grafik Normal P-Plot di
atas terlihat bahwa titik-titik tidak
Analisis Grafik Histogram Sebelum menyebar mendekati garis diagonal. Hal
Transformasi Data ini dapat disimpulkan bahwa data tidak
berdistribusi normal. Untuk itu yang digunakan dalam penelitian :
diperlukan transformasi data sebagai
berikut :

Analisis Grafik P-Plot Sebelum


Transformasi
Data
Sumber : Data diolah, 2018

Dari grafik Normal P-Plot di


atas terlihat bahwa titik-titik menyebar
mendekati garis diagonal. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.

Uji
Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Pengujian
multikolinieritas dapat dilakukan
dengan melihat variance inflation
factor (VIF) antar variabel
independen. Kriteria pengambilan
keputusannya yaitu :
1. Nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance

0,10 menunjukkan
adanya multikolinieritas.
2. Nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance

0,10 menunjukkan tidak
adanya multikolinieritas.
Berikut adalah hasil uji
multikolinieritas variabel
Uji Multikolinieritas
Sebelum
Transform
asi
Coefficie
a
nts

Standar
dized
Unstandardized Coeffici Collinearity
Coefficients ents Statistics

Std. Toler
Model B Error Beta t Sig. ance VIF

1 (Constant) 52155. 111097 .469 .641


138 .936
Liquidity

Capital 34388. 21682. .242 1.58 .119 .697 1.43


Structure 770 168 6 4

- 169318 -.148 -.956 .344 .676 1.47


Profitabilit 161820 .064 9
y .131

- 382124 -.195 - .154 .900 1.11


553103 .006 1.44 2
.297 7

a. Dependent Variable: Price Earnings Ratio

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2018

Hasil uji multikolinieritas


menunjukkan nilai VIF di Liquidity
sebesar 1,434, Capital Structure
1,479 dan Profitability sebesar 1,112
yang artinya lebih kecil dari 10.
Sedangkan nilai Tolerance di
Liquidity sebesar
0,697, Capital Structure sebesar
0,676 dan Profitability sebesar 0,900
yang artinya lebih besar dari 0,10.
Dengan demikian hasil uji
multikolinieritas tidak terjadi regresi
antar variabel independen Liquidity
(X1), Capital Structure (X2), dan
Profitability (X3).
Uji Multikolinieritas Sesudah autokorelasi. Masalah autokorelasi
Transformasi umumnya terjadi pada regresi yang
a
datanya time series. Ada beberapa cara
Coefficients yang digunakan untuk mendeteksi
Standar masalah dalam autokorelasi diantaranya
dized
Unstandardized Coeffici Collinearity adalah dengan uji Run Test.
Coefficients ents Statistics
Ukuran dalam menentukan ada
Model B
Std.
Error Beta
Toler
ance VIF
tidaknya masalah autokorelasi dengan
t Sig.
uji Run Test dengan ketentuan sebagai
(Constant)
1
.155 .035 4.40
6
.000
berikut :
Inv_Liquidity

Inv_Capital_Str -.005 .008 -.087 -.661 .511 .990 1.01 1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) <
ucture 0
0,05 maka terdapat gejala
-.023 .011 -.274 - .044 .970 1.03 autokorelasi.
Inv_Profitability 2.06 1
4
2. Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig.
- .000 -.232 - .085 .976 1.02 (2-tailed) > 0,05 maka tidak
3.044E 1.75 4
-5 3 terdapat gejala autokorelasi.

a. Dependent Variable:
Berikut adalah hasil uji
autokorelasi variabel yang digunakan
Inv_Price_Earnings_Ratio
dalam penelitian :
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2018 Uji Autokorelasi Sebelum
Transformasi Data
Hasil uji multikolinieritas Runs Test
menunjukkan nilai VIF di Liquidity
Unstandardized
sebesar 1,010, Capital Structure 1,031 Residual
dan Profitability sebesar 1,024 yang
artinya lebih kecil dari 10. Sedangkan Test Value
a
-11119.28131
nilai Tolerance di Liquidity sebesar 28
Cases < Test Value
0,990, Capital Structure sebesar 0,970
dan Profitability sebesar 0,976 yang Cases >= Test Value 28
artinya lebih besar dari 0,10. Dengan 56
Total Cases
demikian hasil uji multikolinieritas
tidak terjadi regresi antar variabel Number of Runs 25
independen Liquidity (X1), Capital -1.079
Z
Structure (X2), dan Profitability (X3).
Asymp. Sig. (2-tailed) .281

a. Median
Uji Autokorelasi
Sumber : Data diolah, 2018
Uji ini untuk melihat
apakah dalam suatu model regresi linier Dari tabel penelitian
ada korelasi antara kesalahan menunjukkan nilai Asym. Sig (2-tailed)
pengganggu pada periode t dengan sebesar 0,281 > 0,05; maka dapat
kesalahan pengganggu pada periode t-1 disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
(sebelumnya). Model regresi linier yang atau masalah autokorelasi.
baik adalah regresi yang bebas dari
Uji Autokorelasi Sesudah
Transformasi Data
Runs Test

Unstandardized
Residual

a
Test Value -.02362

Cases < Test Value 28

Cases >= Test Value 28

Total Cases 56

Number of Runs 32 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas


Sebelum Transformasi
Z .809

Asymp. Sig. (2-tailed) .418 Berdasarkan grafik Scatterplot


di atas diketahui bahwa :
a. Median
1. Titik-titik data tidak menyebar di
Sumber : Data diolah, 2018 atas dan di bawah atau di sekitar
angka 0.
Dari tabel penelitian 2. Titik-titik mengumpul hanya di atas
menunjukkan nilai Asym. Sig (2-tailed) atau di bawah saja.
sebesar 0,418 > 0,05; maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala 3. Penyebaran titik-titik data
atau masalah autokorelasi. membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan
melebar kembali.
Uji Heteroskedastisitas 4. Penyebaran titik titik data berpola
Uji ini bertujuan untuk menguji Dengan demikian dapat
apakah dalam suatu model regresi disimpulkan bahwa terjadi masalah
terdapat ketidaksamaan pengganggu Heteroskedastisitas, hingga model
antara satu variabel pengamatan ke regresi yang baik dan ideal tidak
pengamatan lainnya. Hasil uji terpenuhi.
heteroskedastisitas variabel dapat dilihat
dari grafik scatterplot dan uji glejser
dimana nilainya harus di atas 0,05.
Berikut hasil uji
heteroskedastisitas variabel yang
digunakan dalam penelitian :

Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas


Sebelum Transformasi
Berdasarkan grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode
di atas diketahui bahwa : Rank Spearman Sebelum Transformasi
1. Titik-titik data menyebar di atas dan
di bawah atau di sekitar angka 0.
Correlations
2. Titik-titik tidak mengumpul hanya Unsta
di atas atau di bawah saja. Capita
l
ndardi
zed
3. Penyebaran titik-titik data tidak Liquidi Struct Profita Resid
ty ure bility ual
membentuk pola bergelombang Spe Liqui Correlation 1.000 -.494
**
-.149 -.707
**

melebar kemudian menyempit dan arm


an's
dity Coefficient
Sig. (2- . .000 .273 .000
melebar kembali. rho tailed)
4. Penyebaran titik titik data tidak N 56 56 56 56
Correlation -.494** 1.000 -.175 .471**
berpola Coefficient
Capi
tal Sig. (2- .000 . .198 .000
Dengan demikian dapat Stru tailed)
disimpulkan bahwa tidak terjadi ctur
e
N 56 56 56 56
Correlation -.149 -.175 1.000 .388**
masalah Heteroskedastisitas, hingga Profi
Coefficient
model regresi yang baik dan ideal tabili Sig. (2-
tailed)
.273 .198 . .003
ty
terpenuhi. N 56 56 56 56
Untuk melihat ada tidaknya
** ** **
Correlation -.707 .471 .388 1.000
Coefficient
masalah heteroskedastisitas dapat juga Unst Sig. (2- .000 .000 .003 .
and
dilakukan dengan metode Rank ardiz
tailed)
N 56 56 56 56
Spearman, dimana dasar pengambilan ed
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
keputusan dalam Uji
Heteroskedastisitas dengan Rank Dari tabel di atas Variable
Spearman sebagai berikut : Liquidity (X1) memiliki nilai
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < signifikansi 0,000, berarti terjadi
0,05 maka terdapat masalah heterokedastisitas karena 0,000 < 0,05.
heteroskedastisitas. Sedangkan Variabel Capital Structure
2. Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. (X2) memiliki nilai signifikansi 0,000,
(2-tailed) > 0,05 maka tidak berarti terjadi heterokedastisitas karena
terdapat masalah 0,000 < 0,05. Pada Variabel
heteroskedastisitas. Profitability (X3) memiliki nilai
signifikansi 0,003, berarti terjadi
Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas karena 0,003 < 0,05.
heteroskedastisitas dengan metode Rank
Spearman yang digunakan dalam
penelitian :
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode berganda untuk mengetahui pengaruh
Rank Spearman Sebelum Transformasi variabel bebas dan variabel terikat.
Correlations
Menurut Sanusi (2013 : 134-135)
Inv_C analisis regresi linear berganda
Inv_ apital_ Inv_Pr Unstand
Liqu Struct ofitabil ardized merupakan perluasan dari regresi linear
Spe Inv_Li
idity ure
Correlati 1.00 -.494**
ity
-.149
Residual
-.011
sederhana, yaitu menambah jumlah
arm quidity on 0 variabel bebas yang sebelumnya hanya
an's Coefficie
rho nt satu menjadi dua atau lebih variabel
Sig. (2- . .000 .273 .936 bebas. Dalam penelitian ini digunakan
tailed)
N 56 56 56 56 rumus analisis regresi linear berganda
Inv_Ca Correlati - 1.000 -.175 .020 sebagai berikut :
pital_S on .494
**
tructur Coefficie
e nt
Sig. (2- .000 . .198 .885 Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +
tailed)
N 56 56 56 56
Correlati - -.175 1.000 -.450**
Keterangan :
Inv_Pr
ofitabili
on .149 Y = Profitabilitas
Coefficie
ty nt α = Konstanta
Sig. (2-
tailed)
.273 .198 . .100 β1, β1, β1 = Koefisien regresi
N 56 56 56 56 X1 = Hutang
Unstan Correlati
.011
- .020 -.450
**
1.000 X2 = Beban operasional
dardiz on
ed Coefficie X3 = Modal kerja
Residu nt
al Sig. (2- .936 .885 .001 . = Persentase kesalahan
tailed)
N 56 56 56 56 (0,05)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berikut adalah hasil model
penelitian variabel yang digunakan
dalam penelitian :
Dari tabel di atas Variabel Uji Regresi Linear Berganda
Liquidity (X1) memiliki nilai
signifikansi 0,936, berarti tidak terjadi a
Coefficients
Standard
heterokedastisitas karena 0,936 > 0,05. ized
Sedangkan Variabel Capital Structure Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
(X2) memiliki nilai signifikansi 0,885, Std.
Model B Error Beta
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas 1 (Constan .155 .035
T
4.406
Sig.
.000
karena 0,885 > 0,05. Pada Variabel t)
Inv_Liqui
Profitability (X3) memiliki nilai dity
-.005 .008 -.087 -.661 .511

signifikansi 0,100, berarti tidak terjadi Inv_Capi -.023 .011 -.274 -2.064 .044
tal_Struc
heteroskedastisitas karena 0,100 > 0,05. ture
Inv_Profi -3.044 .000 -.232 -1.753 .085
tability
a. Dependent Variable: Inv_Price_Earnings_Ratio

Hasil Analisis Data Penelitian

Model Penelitian
Model analisa data yang
digunakan untuk menjawab hipotesis
penelitian adalah model analisis regresi
linear berganda. Model analisis data ini
menggunakan analisis regresi linear
Pada tabel IV.10, diperoleh nilai penurunan 1% nilai profitability
konstanta dan nilai koefisien regresi akan meningkatkan nilai price
dari masing-masing variabel, sehingga earnings ratio sebesar 3,044%.
persamaan model regresi linear Sebaliknya, setiap kenaikan 1%
berganda dalam penelitian ini dapat nilai profitability akan menurunkan
diuraikan sebagai berikut: nilai price earnings ratio sebesar
3,044% pada Perusahaan Sektor
Price Earnings Ratio = Pertambangan yang Terdaftar di
0,155 - 0,005 Liquidity - 0,023 Capital Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 –
Structuree - 3,044 Profitability 2016.

Dari hasil tabel diatas dapat diperoleh


hasil sebagai berikut: Koefisien Determinasi
1. Nilai konstanta (a) menunjukkan Koefisien determinasi pada
variabel liquidity, capital structure, intinya mengukur seberapa jauh
profitability dianggap konstan atau kemampuan variabel independen dalam
nol, maka price earnings ratio menerangkan variasi dependen atau
sebesar 0,155. dengan kata lain untuk menguji
2. Nilai koefisien liquidity (X1) goodness-fit dari model regresi. Nilai
memiliki nilai koefisien negatif koefisien determinasi adalah antara 0
sebesar 0,005. Hal ini menunjukkan dan 1. Nilai yang kecil berarti
bahwa setiap penurunan 1% nilai kemampuan variabel-variabel
liquidity akan meningkatkan nilai independen dalam menjelaskan variasi
price earnings ratio sebesar variabel dependen sangat terbatas. Nilai
0,005%. Sebaliknya, setiap kenaikan yang mendekati 1 berarti variabel-
1% nilai liquidity akan menurunkan variabel independen memberikan
nilai price earnings ratio sebesar variabel hampir semua informasi yang
0,005% pada Perusahaan Sektor dibutuhkan untuk memprediksi variasi
Pertambangan yang Terdaftar di variabel dependen. Untuk menghindari
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 – bias, maka digunakan nilai Adjuste,
2016. karena Adjuste dapat naik atau turun
3. Nilai koefisien capital structure apabila satu variabel independen
(X2) memiliki nilai koefisien negatif ditambahkan ke dalam model. Jika
sebesar 0,023. Hal ini menunjukkan dalam uji empiris didapat nilai Adjuste
bahwa setiap penurunan 1% nilai negatif, maka nilai Adjuste dianggap
capital structure akan meningkatkan bernilai nol.
nilai price earnings ratio sebesar
Berikut ini adalah hasil
0,023%. Sebaliknya, setiap kenaikan
determinasi variable yang digunakan
1% nilai capital structure akan
dalam penelitian :
menurunkan nilai price earnings
ratio sebesar 0,023% pada
Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2013 – 2016.
4. Nilai koefisien profitability (X3)
memiliki nilai koefisien negatif
sebesar 3,044. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap
Uji Koefisien Determinasi Berikut adalah hasil pengujian
Model Summary
b hipotesis secara simultan, variabel yang
digunakan dalam penelitian :
Mo R Adjusted R Std. Error of the
del R Square Square Estimate Uji Hipotesis Secara Simultan
a b
1 .335 .112 .061 .08682 ANOVA

a. Predictors: (Constant), Inv_Profitability, Sum


Inv_Liquidity, Inv_Capital_Structure
of
b. Dependent Variable:
Squar
Inv_Price_Earnings_Ratio
Mean
Model es Squar Sig.
Berdasarkan tabel di atas, dapat Df e F
3 .017 2.189
dilihat bahwa nilai koefisien 1 Regression .050 .100
a

determinasi (Adjusted R Square) sebesar


0,061. Hal ini menunjukkan bahwa Residual .392
52 .008

6,1% varian variabel price earnings


ratio (Y) dapat dijelaskan oleh varian Total .441
55

variabel liquidity (X1), capital structure


(X2) dan profitability (X3), sedangkan a. Predictors: (Constant), Inv_Profitability, Inv_Liquidity,
Inv_Capital_Structure
sisanya sebesar 93,9% merupakan b. Dependent Variable: Inv_Price_Earnings_Ratio
variabel-variabel lainnya yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini.
Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 2,189
dan nilai Ftabel sebesar 2,78 (lihat tabel
Pengujian Hipotesis Secara Simultan distribusi F), maka nilai Fhitung < Ftabel
(Uji F) (2,189 < 2,78) sehingga hasil penelitian
menerima H0 dan menolak Ha serta nilai
Uji ini dilakukan untuk melihat
signifikan lebih besar dari 0,05 (0,100
bagaimana pengaruh variabel-variabel
> 0,05). Dengan demikian dapat
independen terhadap variabel dependen
disimpulkan bahwa variabel liquidity,
secara simultan (bersama-sama). Hasil
capital structure dan profitability secara
uji secara simultan digunakan untuk
simultan (bersama-sama) tidak
mengetahui pengaruh variabel bebas,
berpengaruh dan tidak signifikan
yaitu liquidity, capital structure dan
terhadap variabel price earnings ratio
profitability terhadap price earnings
pada Perusahaan Sektor Pertambangan
ratio dengan tingkat signifikansi 0,05.
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Untuk mengetahui apakah Tahun 2013 – 2016.
hipotesis yang diajukan diterima atau
ditolak dalam penelitian ini, nilai Fhitung
akan dibandingkan dengan nilai Ftabel
dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut ;
Jika Fhitung < Ftabel maka H0
diterima dan Ha ditolak, pada  = 5%

Jika Fhitung > Ftabel maka H0


ditolak dan Ha diterima, pada  = 5%
Pengujian Hipotesis Secara Parsial lebih besar dari 0,05 (0,511 > 0,05).
(Uji t) Dengan demikian dapat disimpulkan
Uji ini dilakukan untuk melihat bahwa variabel liquidity secara parsial
bagaimana pengaruh variabel-variabel (individu) tidak berpengaruh dan tidak
independen terhadap variabel dependen signifikan terhadap price earnings ratio
secara parsial (individu). Hasil uji pada Perusahaan Sektor Pertambangan
secara parsial digunakan untuk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mengetahui apakah variabel independen Tahun 2013 – 2016.
mempunyai pengaruh terhadap variabel Dari tabel di atas, dapat dilihat
variabel capital structure memiliki nilai
dependen.
thitung sebesar -2,064 dan nilai ttabel
Untuk mengetahui apakah
hipotesis yang diajukan diterima atau sebesar 1,675 (lihat tabel distribusi t),
maka nilai -thitung < -ttabel (-2,604 < -
ditolak dalam penelitian ini, nilai thitung
1,675) sehingga hasil penelitian
akan dibandingkan dengan nilai ttabel
menerima Ha dan menolak H0 serta nilai
dengan kriteria pengambilan keputusan
signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,044 <
sebagai berikut ;
0,05). Dengan demikian dapat
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan disimpulkan bahwa variabel capital
Ha ditolak, pada  = 5% structure secara parsial (individu)
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha berpengaruh dan signifikan terhadap
diterima, pada  = 5% price earnings ratio pada Perusahaan
Sektor Pertambangan yang Terdaftar di
Berikut adalah hasil pengujian
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 –
hipotesis secara simultan variabel yang
2016.
digunakan dalam penelitian :
Dari tabel di atas, dapat dilihat
Uji Hipotesis Secara Parsial variabel profitability memiliki nilai
a
thitung sebesar -1,753 dan nilai ttabel
Coefficients
sebesar 1,675 (lihat tabel distribusi t),
Stand maka nilai -thitung < -ttabel (-1,753 <
ardize
d
-1,675) sehingga hasil penelitian
Unstandardized Coeffi menerima Ha dan menolak H0 serta nilai
Coefficients cients
Std. signifikan lebih besar dari 0,05 (0,085 >
Model
1 (Constant)
B
.155
Error
.035
Beta t
4.40
Sig.
.000
0,05). Dengan demikian dapat
6 disimpulkan bahwa variabel
Inv_Liquidit
y
-.005 .008 -.087 -
.661
.511
profitability secara parsial (individu)
Inv_Capital -.023 .011 -.274 - .044 berpengaruh dan tidak signifikan
_Structure 2.06
4 terhadap price earnings ratio pada
Inv_Profita
bility
- .000 -.232 - .085 Perusahaan Sektor Pertambangan yang
3.044 1.75
E-5 3 Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
a. Dependent Variable: Tahun 2013 – 2016.
Inv_Price_Earnings_Ratio

Dari tabel di atas, dapat dilihat


variabel liquidity memiliki nilai thitung
sebesar -0,606 dan nilai ttabel sebesar
1,675 (lihat tabel distribusi t), maka
nilai -thitung > -ttabel (-0,606 > -1,675)
sehingga hasil penelitian menerima H0
dan menolak Ha serta nilai signifikan
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh
Pengaruh Liquidity Terhadap Price Sunyoto (2011:868), semakin tinggi
Earning Ratio current rasio semakin besar kemampuan
Dari hasil pengujian dapat perusahaan memenuhi kewajiban
dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 2,189 jangka pendeknya.
dan nilai Ftabel sebesar 2,78 (lihat tabel Bagi perusahaan hasil penelitian
distribusi F), maka nilai Fhitung < Ftabel ini membenarkan hipotesis awal dimana
(2,189 < 2,78) sehingga hasil penelitian kenaikan liquidity tidak selalu diikuti
menolak Ha dan menerima H0 serta nilai oleh kenaikan price earnings ratio, dan
signifikan lebih besar dari 0,05 (0,100 sebaliknya. Hal ini dibuktikan dari
> 0,05). Dengan demikian dapat laporan keuangan PT. Toba Bara
disimpulkan bahwa variabel liquidity, Sejahtera, Tbk tahun 2014, dimana nilai
capital structure dan profitability secara hutang lancar mengalami penurunan
simultan (bersama-sama) tidak dibanding tahun 2013, sedangkan price
berpengaruh dan tidak signifikan earnings ratio tahun 2014 naik
terhadap variabel price earnings ratio dibandingkan tahun 2013. Penurunan
pada perusahaan sektor pertambangan nilai hutang pada tahun 2014
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia disebabkan karena berkurangnya utang
tahun 2013-2016. Sedangkan dari hasil usaha yang timbul dari transaksi
pengujian secara parsial, dapat dilihat pembelian barang dan jasa oleh entitas
variabel liquidity memiliki nilai thitung anak dan berkurangnya niai hutang
sebesar -0,061 dan nilai ttabel sebesar yang telah lewat jatuh tempo.
1,675 (lihat tabel distribusi t), maka
nilai -thitung > -ttabel (-0,606 > -1,675)
sehingga hasil penelitian menerima H0
Pengaruh Capital Structure
dan menolak Ha serta nilai signifikan Terhadap Price Earning Ratio
lebih besar dari 0,05 (0,511 > 0,05).
Dengan demikian dapat disimpulkan Dari hasil pengujian dapat
bahwa variabel liquidity secara parsial dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 2,189
(individu) tidak berpengaruh dan tidak dan nilai Ftabel sebesar 2,78 (lihat tabel
signifikan terhadap price earnings ratio distribusi F), maka nilai Fhitung < Ftabel
pada Perusahaan Sektor Pertambangan (2,189 < 2,78) sehingga hasil penelitian
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia menolak Ha dan menerima H0 serta nilai
Tahun 2013 – 2016. signifikan lebih besar dari 0,05 (0,100
> 0,05). Dengan demikian dapat
Hasil penelitian ini sejalan disimpulkan bahwa variabel liquidity,
dengan Sitepu dan Linda (2013) serta capital structure dan profitability secara
Sulistyawati dan Mahfudz (2016) simultan (bersama-sama) tidak
menyatakan bahwa liquiditas (DER) berpengaruh dan tidak signifikan
tidak memiliki pengaruh sigifikan terhadap variabel price earnings ratio
terhadap Price Earning Ratio. Pendapat pada perusahaan sektor pertambangan
senada juga dinyatakan Putri dan Yunita yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(2014) bahwa leverage yang diukur tahun 2013-2016. Sedangkan dari hasil
dengan Debt to Equity Ratio tidak pengujian secara parsial, dapat dilihat
berpengaruh terhadap Price Earning variabel capital structure memiliki nilai
Ratio. thitung sebesar -2,064 dan nilai ttabel
sebesar 1,675 (lihat tabel distribusi t),
maka nilai -thitung < -ttabel (-2,604 < - Pada laporan keuangan PT Ratu Prabu
1,675) sehingga hasil penelitian Energi, Tbk, pada tahun 2014 total
menerima Ha dan menolak H0 serta nilai aktiva mengalami kenaikan
signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,044 < dibandingkan tahun 2013, sedangkan
0,05). Dengan demikian dapat price earnings ratio pada tahun 2014
disimpulkan bahwa variabel capital juga mengalami kenaikan dibandingkan
structure secara parsial (individu) tahun 2013. Kenaikan total aktiva
berpengaruh dan signifikan terhadap disebabkan adanya kenaikan pada asset
price earnings ratio pada Perusahaan lancar dan asset tidak lancar seperti
Sektor Pertambangan yang Terdaftar di kenaikan pada kas dan setara kas,
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 – piutang usaha serta investasi.
2016.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh Pengaruh Profitability Terhadap
Sartono (2010:240), struktur modal Price Earning Ratio
yang optimal dapat diartikan sebagai
struktur modal yang dapat Dari hasil pengujian dapat dilihat
bahwa nilai Fhitung sebesar 1,146 dan
meminimalkan biaya penggunaan
modal keseluruhan atau biaya modal nilai Ftabel sebesar 2,78 (lihat tabel
rata-rata, sehingga menghasilkan nilai distribusi F), maka nilai Fhitung < Ftabel
perusahaan. Semakin tinggi struktur (1,146 < 2,78) sehingga hasil penelitian
modal perusahaan maka akan semakin menolak Ha dan menerima H0 serta nilai
tinggi pula nilai perusahaannya. signifikan lebih besar dari 0,05 (0,339
Hasil penelitian ini sejalan > 0,05). Dengan demikian dapat
dengan teori yang dikemukakan oleh disimpulkan bahwa variabel liquidity,
Fahmi (2011:111), semakin tinggi capital structure dan profitability secara
resiko perusahaan yang ditanggung simultan (bersama-sama) tidak
investor, maka semakin tinggi pula total berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap variabel price earnings ratio
pengembalian yang diharapkan. Resiko
pada perusahaan sektor pertambangan
suatu perusahaan salah satunya dapat
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dilihat dari struktur modal yang dimiliki
tahun 2013-2016. Sedangkan dari hasil
perusahaan. Semakin tinggi tingkat
pengujian secara parsial, dapat dilihat
utang yang dimiliki perusahaan, maka
variabel profitability memiliki nilai
semakin berisiko perusahaan tersebut,
thitung sebesar -1,753 dan nilai ttabel
sebaliknya semakin rendah tingkat
sebesar 1,675 (lihat tabel distribusi t),
pengembalian utangnya maka resiko
maka nilai -thitung < -ttabel (-1,753 < -
pun semakin rendah. Maka dapat
1,675) sehingga hasil penelitian
disimpulkan antara resiko dengan return
menerima Ha dan menolak H0 serta nilai
harus seimbang supaya mencapai
signifikan lebih besar dari 0,05 (0,085 >
struktur modal yang optimal. Struktur
0,05). Dengan demikian dapat
modal yang optimal secara langsung
disimpulkan bahwa variabel modal
akan mempengaruhi nilai perusahaan.
kerja secara parsial (individu)
Bagi perusahaan hasil penelitian berpengaruh dan tidak signifikan
ini menolak hipotesis awal dimana terhadap price earnings ratio pada
kenaikan struktur modal tidak selalu Perusahaan Sektor Pertambangan yang
diikuti oleh kenaikan price earnings Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
ratio dan demikian juga sebaliknya. Tahun 2013 – 2016.
Hasil penelitian ini sejalan KESIMPULAN DAN SARAN
dengan teori yang dikemukakan oleh
Kasmir (2010:12), apabila perusahaan Kesimpulan
memperoleh keuntungan yang makin
Berdasarkan pada hasil
besar, maka nilai saham perusahaan
penelitian, maka dapat ditarik
akan semakin meningkat. sementara
beberapa kesimpulan sebagai
utang tidak akan terpengaruh, karena
berikut:
berapapun keuntungannya perusahaan,
pemilik hutang hanya memperoleh 1. Liquidity secara parsial tidak
penghasilan 18%. Demikian pula berpengaruh dan tidak signifikan
sebaliknya apabila perusahaan terhadap price earning ratio pada
mengalami kerugian maka nilai saham perusahaan sektor pertambangan
akan jatuh. yang terdaftar di Bursa Efek
Hasil penelitian juga sejalan Indonesia tahun 2013-2016.
dengan teori yang dikemukakan oleh 2. Capital structure secara parsial
Fahmi (2012:80), rasio ini mengukur berpengaruh dan signifikan
efektivitas manajemen secara terhadap price earnings ratio pada
keseluruhan yang ditujukan oleh besar perusahaan sektor pertambangan
kecilnya tingkat keuntungan yang yang terdaftar di Bursa Efek
diperoleh dalam hubungannya dengan Indonesia tahun 2013-2016.
penjualan dan investasi. Semakin baik 3. Profitability secara parsial
rasio profitabilitas maka semakin baik berpengaruh dan tidak signifikan
menggambarkan kemampuan tingginya terhadap price earnings ratio pada
perolehan keuntungan perusahaan. perusahaan sektor pertambangan
Dengan demikian semakin tinggi yang terdaftar di Bursa Efek
keuntungan perusahaan semakin Indonesia tahun 2013-2016.
meningkat nilai perusahaan. 4. Liquidity, capital structuree dan
profitability secara simultan tidak
Bagi perusahaan hasil penelitian berpengaruh dan tidak signifikan
ini menolak hipotesis awal dimana terhadap price earnings ratio pada
kenaikan profitabilitas tidak selalu Perusahaan Sektor Pertambangan
diikuti oleh kenaikan price earnings yang Terdaftar di Bursa Efek
ratio dan demikian pula sebaliknya. Indonesia Tahun 2013 – 2016.
Pada laporan keuangan PT Resource 5. Pengaruh liquidity, capital
Alam Indonesia, Tbk, pada tahun 2016 structuree dan profitability
profitabilitas mengalami kenaikan terhadap price earnings ratio
dibandingkan pada tahun 2015, dinyatakan dalam nilai koefesien
sedangkan price earnings ratio pada determinasi Adjusted R square
tahun 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 0,061 atau 6,1%. Hal ini
dibandingkan tahun 2015. Penurunan menunjukkan 6,1% variasi variabel
profitabilitas ini disebabkan adanya liquidity, capital structuree dan
kenaikan pada laba bersih tahun profitability dapat menjelaskan
berjalan dari tahun 2015 ke tahun 2016. hubungan terhadap price earnings
ratio, sedangkan sisanya sebesar
93,9% dijelaskan oleh variabel-
variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini misalnya modal
kerja, piutang dan sebagainya.
Saran Brigham F. Eugene dan Houston, Joel.
(2010). Dasar – Dasar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Manajemen Keuangan :
Assetials Of Financial
penulis kemukakan, saran-saran yang Management. Jakarta: Penerbit
dapat penulis berikan adalah sebagai Salemba Empat.
berikut :
Diana Sari. 2013. Konsep Dasar
1. Bagi peneliti selanjutnya Perpajakan. Bandung : PT Refika
Bagi peneliti selanjutnya, yang Adimata
tertarik untuk melakukan penelitian
Fahmi, Irham. 2011.Analisis Laporan
yang sama dapat mengganti atau Keuangan. Bandung : Penerbit
menambah variabel independennya, Alfabeta.
memperpanjang masa atau periode
penelitian. , 2012 “Analisis Kinerja
Keuangan” , Bandung: Alfabeta
2. Bagi Investor
Bagi investor, hasil penelitian ini , 2013. Analisis Laporan
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
diharapkan dapat membantu untuk
menjadi pedoman dalam mengambil , 2014. Analisis Laporan
keputusan untuk memilih Keuangan. Bandung: Alfabeta.
perusahaan yang akan dijadikan ,2016. Pengantar
tempat berinvestasi. Manajemen Keuangan Cetakan
Keempat . Bandung : C.V
3. Bagi Perusahaan Alfabeta
Bagi perusahaan, yang bergerak
dalam bidak sector pertambangan Fakhrudin, M. Hendy & Tjiptono. 2012.
yang terdaftar di Bursa Efek Pasar Modal di Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab. Ed.
Indonesia agar tetap terus 3, Jakarta : Salemba Empat
mengembangkan sumber daya alam
batu bara agar para investor tetap Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
mempertahankan investasinya dan Multivariate dengan Program
IBM SPSS 21. Semarang: Badan
menambah investasi yang sudah ada Penerbit Universitas Diponegoro.
4. Bagi Universitas
.2013. Aplikasi Analisis
Bagi Universitas, penelitian ini Multivariate dengan Program
diharapkan dapat menambah IBM SPSS 21 Update PLS
pengetahuan dan wawasan bagi Regresi. Semarang: Badan
para mahasiswa dalam Penerbit Universitas Diponegoro.
mengembangkan pengetahuan Hery. 2015. Analisis Laporan
dimasa yang akan datang. Keuangan, Pendekatan Rasio
Keuangan. Jakarta : CAPS
(Center For Academic Publishing
Service).
DAFTAR PUSTAKA Irfandi. Wijaya. 2015. Pengaruh
profitabilitas terhadap nilai
Ahmad, Rodoni 2010. Manajemen perusahaan (kebijakan dividen
Keuangan. Penerbit Mitra dan kesempatan investasi sebagai
Wacana Media, Jakarta. variabel mediasi)
Aisyah. 2013. Pengaruh likuiditas dan Jumingan. 2014. Analisis Laporan
struktur modal terhadap nilai Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara
perusahaan
Kasmir. 2010.Pengantar Manajemen resiko perusahaan terhadap nilai
Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta : perusahaan
Prenadamedia Group.
Sartono. Agus. 2010. Manajemen
2011. “Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi (4
Keuangan”, Raja Grafindo th ed.). Yogyakarta: BPFE.
Persada: Jakarta.
. 2012. Manajemen
2012. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi,
Keuangan. Jakarta : Rajawali72 Edisi empat. Penerbit BPFE
Pers. Yogyakarta.
Harmono, 2009, Manajemen Santoso, Singgih. 2014. Statistik
Keuangan Berbasis Balanced Multivariat Edisi Revisi. Jakarta:
Scorecard (Pendekatan Teori, PT Elex Media Komputindo.
Kasus, dan Riset Bisnis), Bumi
Aksara, Jakarta Sihombing, Gregorius. 2008. Kaya dan
pintar jadi trader dan investor
, 2011. Teori Laporan saham, Yogyakarta : UPP STIM
Keuangan. Jakarta: PT Elex YKPN
Media Komputindo Kelompok
Gramedia Sjahrial, Dermawan. 2013. Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta:
, 2015. Manajemen Mitra Wacana Media.
Keuangan Berbasis Balance
Scorecard, edisi pertama. Jakarta Subramanyam, K.R. 2010. Analisis
: PT. Bumi Aksara Laporan Keuangan, Financial
Statement Analysis. Jakarta :
Hendra S. Raharja Putra. (2009). Bumi Aksara
Manajemen keuangan dan
akutansi untuk eksekutif , 2012. Analisis
perusahaan, PT. Raja Grafindo Laporan Keuangan. Jakarta:
Persada, Jakarta. Salemba Empat.
https://hermanyudiono.wordpress.com Sitepu, Danta dan Linda. 2013.
Anmalisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Price Earning
Putri, Melissa Fridayani dan Irni Ratio Perusahaan Manufaktur di
Yunita. (2014). Analisis Bursa Efek Indonesia. Vol. 3.
Pengaruh Current RatioDebt to Nomor 02. Jurnal Wira Ekonomi
Equity Ratio, Inventory Mikroskil.
Turnover, dan Return On Equity
Terhadap Price Earning Ratio Sudana, I Made. 2011. Manajemen
Pada Perusahaan Industri Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Otomotif yang Terdaftar di Erlangga.
Bursa Efek Indonesia Periode
2009 – 2013. Universitas Telkom Sugiyono. 2010. Statistika untuk
penelitian. Bandung : Alfabeta
Riyanto, Bambang. 2013. Dasar -
Dasar Pembelanjaan , 2012. Metode Penelitian
Perusahaan. Edisi empat. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Yogyakarta : BPEE – Yogyakarta. Bandung : PT Alfabeta.
Rodoni, Ahmad. 2014. Manajemen Sulistyawati, Poppy Diah dan Mahfudz.
Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana 2016. Analisis Pengaruh Return
Media. On Equity, Debt to Equity Ratio,
dan Current Ratio Terhadap
Rumondor. 2015. Pengaruh struktur Price Earning Ratio (Studi Pada
modal, ukuran perusahaan dan Perusahaan Customer Goods
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012 – 2015).
Vol. 5. Nomor 4. ISSN : 2337-
3792.
Sunyoto,Danang. 2013.Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan
Perusahaan. Yogyakarta : Centre
of Academic Publishing Sevice.
Sumarsan, Thomas. 2013.Sistem
Pengendalian Manajemen. Ed. 2,
Jakarta: indeks
Syamsuddin, Lukman. 2011.
Manajemen Keuangan
Perusahaan: Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan,
Pengawasan dan Pengambilan
Keputusan (Edisi Baru). Jakarta :
Rajawali Pers.
Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah
Membaca Laporan Keuangan.
Jakarta: Penerbit Raih Asa
Sukses.
www.idx.co.id
www.kompasiana.com
Yamin, Sofyan. Heri Kurniawan. 2014.
SPSS Complete: Teknik Analisis
Statistik Terlengkap dengan
Software SPSS. Jakarta : Salemba
Infotek.
Yusuf, A Muri. 2014. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan Penelitian Gabungan.
Jakarta: Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai