Anda di halaman 1dari 2

PASTURA

Pastura merupakan lahan dengan batas-batas tertentu yang dapat berupa pagar yang
digunakan untuk penanaman tanaman hijauan pakan yang berjenis unggul guna penggembalaan
ternak atau dijadikan sebagai hijuan potong (Sumarsono, 2007). Tujuan dibuatnya pastura yaitu
untuk meningkatkan produktivitas padang penggembalaan secara alami, pastura biasanya terdiri
dari pohon-pohon pakan, rumput dan legumuminosa yang mempunyai jenis unggul (Hanafi dkk.,
2017). Pastura selain dapat meningkatkan produktivitas padang penggembalaan, dapat juga
memperbaiki tingkat kesuburan tanah, yang disebabkan oleh adanya pemberian pupuk dan peran
tanaman legumonisa yang dapat bersimbiosis dengan bakteri penghambat N.
Dalam pembuatan pastura, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti tujuan
pembuatan pastura, lama penggunaan pastura, pemilihan lokasi, jenis ternak yang digunakan
serta pemilihan spesies hijauan (Sumarsono, 2007). Pada dasarnya semua hal tersebut saling
berkaitan, namun pemilihan spesies hijauan menjadi yang terpenting, karena menjadi syarat
dapat berkembang atau tidaknya pastura tersebut. Komponen dasar yang dibutuhkan dalam
pembangunan pastura yaitu tanah, tanaman dan ternak yang nantinya akan menghasilkan
keluaran berupa produksi tanaman dan produksi ternak (Yoku dkk., 2014).
Macam-macam pastura terdiri daru pastura alam, pastura alam yang telah ditingkatkan dan
pastura buatan (Yoku dkk., 2014). Pastura alam merupakan pastura yang lebih dominan berisi
rumput perennial, tidak dijumpai adanya pohon dan tidak ada campur tangan manusia sedikit
pun. Pastura alam yang telah ditingkatkan merupakan pastura yang terdiri dari spesies hijauan
alami yang mana komposisi botaninya telah mengalami perubahan akibat campur tangan
manusia, sedangkan pastura buatan merupakan pastura yangjenis hijauannya telah ditentukan
sebelumnya.
Campur tangan yang dilakukan oleh manusia dapat berupa campur tangan terhadap sifat
dan ciri-ciri tanah yang akan digunakan melalui kultivasi, irigasi, fertilisasi dan konservasi tanah.
Campur tangan dalam bentuk lain yaitu terhadap fungsi populasi suatu tanaman dan ternak yang
terdiri dari pengaturan pertumbuhan suatu tanaman, tingkat survival, kepadatan, eisiensi dan
reproduksi. Terdapat juga campur tangan guna mengurangi faktor-faktor pembatas yang melalui
suatu manipulasi genetik, penyesuaian iklim, mengatasi kekurangan nutris yang terjadi,
mengatasi serangan penyakit dan kompetisi defoliasi oleh hewan lain. (Sumarsono, 2017).
Pembangunan suatu pastura diawali dengan pembukaan suatu lahan dengan cara
penebangan pohon, pembongkaran tanggul dan pembukaan semak (Sumarsono, 2007). Tahap
selanjutnya yaitu dengan pengolahan lahan yang meliputi land clearing atau pembersihan
lahan, ploughing atau pembajakan guna untuk menggemburkan tanah (Ariesman, 2012), dan
yang terakhir adalah harrowing. Tahap selanjutnya yaitu pembenihan dan penyebaran benih
yang dapat dipengaruhi oleh spesies tanaman yang digunakan dan keadaan tanah.
Dalam pembangunan pastura, sistem penanaman juga harus diperhatikan mulai dari bahan
tanam yang digunakan maupun jarak tanam. Bahan tanam yang digunakan bisa secara vegetatif
dengan menggunakan biji, dengan menggunakan steck, rhizome maupun stolon (Sumarsono,
2007). Pemupukan yang dilakukan bisa menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik
yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Tanaman yang digunakan dalam pastura mempunyai karakteristik masing-masing seperti
kualitasnya akan berbanding terbalik dengan tingkat produksinya, artiny ketika diharapkan
memperoleh kualitas yang tinggi maka konsekuensinya yaitu tingkat produksi akan menjadi
rendah dan mempengaruhi defoliasi, sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
proses defoliasi hanya dilakukan pada akhir fase vegetatif (Sumarsono, 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Ariesman, M. 2012. Mempelajari Pola Pengolahan Tanah pada Lahan Kering menggunakan Traktor
Tangan dengan Bajak Rotari. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin, Makassar. (Skripsi).

Hanafi, N.D., M. Tafsin, R. D. Lumbangaol dan R. E. Mirwandhono. 2017. Potensi produksi hijauan
pada pastura alami di pulau samosir kabupaten samosir. J. Pertanian Tropik. 4 (2); 130-139.

Sumarsono, 2007. Ilmu Tanaman Makanan Ternak. Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro.

Yoku, O., A. Supriyantono, T. Widayati dan I. Sumpe. 2014. Produksi padang penggembalaan alam
dan potensi pengembangan sapi Bali dalam mendukung program kecukupan daging di Papua
Barat. J. Pastura. 3 (2): 102-105.

Anda mungkin juga menyukai