Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MIKOLOGI

“KLASIFIKASI JAMUR”

OLEH :

RAHAYU
AK.17.017

PRODI D-III ANALIS KESEHATAN


POLTEKNIK BINA HUSADA KENDARI
2019
PENGERTIAN JAMUR

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu,
pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh,
jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan
jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan
jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof, tipe sel sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya
terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-
cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetative dan
generative.
Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil, namun
memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit
atau parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada
sisa makhluk hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan, atau
kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain
dan biasanya merugikan media yang ditempelinya.

Pada dasarnya jamur bisa tumbuh di berbagai tempat, namun sebagian besar jamur
akan tumbuh subur bila berada di daerah yang lembab dan bersuhu dingin. Reproduksi
jamur dilakukan dengan dua cara, yaitu secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan
vegetatif biasanya dilakukan dengan membentuk spora, membelah diri, serta
pembentukan kuncup. Sementara perkembangbiakan generatif dilakukan melalui
pembentukan spora askus, konjugasi, dan menggunakan hifa yang akan menghasilkan
zigospora.
JENIS-JENIS JAMUR
1.Chitridiomycetes
A.Pengertian Chitridiomycetes
Kata Chytridiomycota berasal dari bahasa Yunani chytridion yang berarti “panci
kecil”. Asal nama ini menggambarkan struktur jamur yang belum mengandung spora.
Chytridiomycota atau sering disebut Khitrid adalah jamur yang paling primitif dan
merupakan organisme peralihan atau penghubung antara jamur (Fungi) dan Protista.
Sebagian besar Chytridiomycota hidup di air (organisme akuatik). Beberapa di antaranya
adalah saproba, yang lain hidup sebagai parasit pada protista, tumbuhan dan invertebrata
akuatik.

Chytridiomycetes adalah kelas dari jamur. Anggota ditemukan di tanah, air tawar,
dan muara garam. Chytridiomycetes adalah kelas utama dari filum Chytridiomycota, yang
berisi sejumlah spesies parasit.Chytridiomycota (umumnya dikenal sebagai chytrids)
adalah saphrotrophs, dan memiliki dinding sel chitin dan flagel whiplash posterior.
Chytridiomycota adalah jamur terkecil dan paling sederhana.Mereka muncul segera
setelah periode Prakambrium, dan merupakan nenek moyang bagi semua Jamur.
Chitridiomycota pertama ditemukan di Rusia utara. Ada tiga pesanan dalam
Chytridiomycota : Chytridiales, Blastocadiales, dan Monoblepharidales
(McConnaughey, 2014).

B.Ciri-Ciri Chytridiomycota

Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik organisme yang termasuk dalam divisi
Chytridiomycota adalah sebagai berikut :
1) Kebanyakan uniseluler namun beberapa jenis multiseluler.
2) Dinding sel tersusun atas senyawa kitin (chitin), dan memiliki hifa
senositik (berinti banyak).
3) Sebagian besar bersifat saprofit, namun ada yang bersifat parasit pada
tumbuhan dan hewan.
4) Chytridiomycota melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan
membentuk zoospora berinti satu dan berflagel yang muncul di ujung
belakang.
5) Reproduksi secara seksual dengan peleburan planogamet, peleburan
gametangium, dan persatuan antara hifa-hifa atau sel-sel yang
bersesuaian.Sebagian besar merupakan organisme akuatik (perairan).

C. Reproduksi Chytridiomycetes
Secara aseksual, Chytridiomycota mereproduksi melalui penggunaan zoospora.
Dalam reproduksi aseksual, zoospora akan berenang sampai substrat yang diinginkan
berada. Zoospore menempelkan dirinya sendiri,memberi makan inangnya, sitoplasma
tumbuh, pembelahan meiosis terjadi, dan dinding sel terbentuk di sekitar zoospore asli.
Protoplasma meningkat ketika sel terus berkembang. Akhirnya, terjadi pembelahan
protoplasma, yang menghasilkan zoospora individual yang dilepaskan melalui pori.
Reproduksi seksual dominan haploid. tergantung pada
pergantian generasi isomorfik. Thallus haploid, yang disebut gametothallus,
menghasilkan gamet betina dan jantan. Ini terjadi berpasangan dan bersifat terminal dan
subterminal. Gamet jantan berwarna oranye, sedangkan gamet betina tidak berwarna.
Selain itu, gamet betina jauh lebih besar dari gamet jantan.

2. Zygomycetes

A.Pengertian Zygomycetes
Nama Zygomycetes berasal dari jenis perbanyakan diri seksual,terutama pada
pembentukan zigospora. Jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora istirahat
yang berdinding tebal yang disebut zygospora. Zygospora merupakan hasil peleburan menyeluruh
antara dua gametangium yang sama atau berbeda.
Zygomycetes adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang bersekat,
tetapi ada pula yang tidak bersekat. Jamur ini bersifat senositik yaitu hifa yang mngandung
banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang , jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang
mengandung protoplast dengan banyak inti. Serta dapat membentuk struktur dorman bersfat
sementara yang disebut zigospora.
Zygomycetes memiliki anggota sekitar 600 spesies. Contoh Zygomycotina yang terkenal
adalah Rhizopus oryzae. Amur dalam kelas ini disebut jamur paling tinggi dibandingkan dengan
kelas Ascomycota dan Basidiomycota. Jamur ini biasa dipergunakan untuk membuat tempe dan
merupakan jamur hitam yang biasa tumbuh pada roti. Contoh spesies lain dari divisi ini, antara
lain Mucor sp. Dan Pilobolus sp. Siklus hidup dari jamur Rhizopus stolonifer yang tumbuh pada
roti, memperlihatkan siklus seksual dan aseksual Zygomycetes. Hifa haploid dari Zygomycetes
tampak serupa, tetapi sebenarnya memiliki cara perkawinan yang berbeda.

B.Ciri-Ciri zygomycetes
a. Hidup di tempat-tempat lembap.
b. Membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut zigospora
c. Mempunyai hifa bercabang-cabang dan tidak bersekat (soenositik), dengan dinding sel
tersusun atas zat kitin. Ada tiga tipe hifa Zygomicotina, yaitu
1. Stolon yaitu hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat dan
menghubungkan dua kumpulan sporangium.
2. Rizoid yaitu hifa yang menembus substrat untuk menyerap makanan.
3. Sporangiofor yaitu hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki
sporangia globuler (berbentuk bulat) di ujung-ujungnya.
d. Umumnya mempunyai rizoid yang berguna untuk melekat pada substrat.
C.Reproduksi zygomycetes

a. Reproduksi Aseksual zygomycetes


Reproduksi aseksual pada Zygomycotina menggunakan spora vegetatif. Beberapa hifa
akan tumbuh ke atas dengan ujung menggembung membentuk sporangium. Sporangium adalah
struktur penghasil spora vegetatif. Sporangium yang masak berwarna hitam kemudian pecah dan
tersebar. Jika berada di lingkungan yang sesuai spora akan tumbuh menjadi miselium baru.

b. Reproduksi Seksual zygomycetes


Hifa jantan (+) dan hifa betina (–) saling berdekatan. Hifa-hifa tersebut membentuk
cabang hifa (gametangium). Kedua gametangia mengandung banyak inti haploid. Dinding kedua
gametangium kemudian pecah sehingga terjadi penyatuan plasma sel. Peristiwa ini disebut
plasmogami. Selanjutnya, inti haploid jantan bertemu dengan inti haploid betina (kariogami) dan
terjadi peleburan sehingga terbentuk zigot. Zigot membentuk kotak spora yang disebut
zigosporangium dan sporanya disebut zigospora. Zigospora akan tumbuh menjadi hifa setelah
melewati masa dormansi.Zigospora mengalami penebalan dinding sel sehingga dapat bertahan
pada kondisi kering selama berbulan-bulan. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, zigospora
akan tumbuh dan membentuk sporangium. Jika sporangium masak, dindingnya akan robek
sehingga spora tersebar.

D.Habitat zygomycetes
zygomycetes sebagian besar merupakan jamur terestrial yang hidup sebagai saprofit di
tanah, makanan atau pada sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Jamur zygomycetes ada yang hidup
sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit. Jenis jamur
zygomycota lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain. Misalnya
dengan ganggang hijau- biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen), dan dengan
akar tumbuh tinggi sebagai mikoriza.

E.Contoh zygomycetes dan Peranannya


a. Rhizopus sp., mampu memecah amilum menjadi dekstrosa, protein, dan lemak dalam kedelai
menjadi molekul yang lebih kecil. Apabila tumbuh pada makanan atau buah-buahan dapat
bersifat merugikan karena mengakibatkan pembusukan. Beberapa jenis Rhizopus sebagai
berikut.
1) Rhizopus stolonifer merupakan jamur yang biasa tumbuh pada roti basi.
2) Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae merupakan jamur yang membantu dalam
pembuatan tempe.
3) Rhizopus nigricans mampu menghasilkan asam fumarat dan biasa tumbuh pada tomat.
b. Mucor mucedo banyak ditemukan pada kotoran ternak. Pada struktur jamur Mucor antara
sporangium dan sporangiofor dipisahkan oleh sekat menonjol yang disebut kolumela.
c. Mucor hiemalis berperan dalam fermentasi susu kedelai.
d. Pilobolus hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi.
e. Beauveria bassiana berperan sebagai parasit pada wereng.
f. Metarrhisium anisopliae berperan dalam mengendalikan kumbang kolorado.

F.Struktur Tubuh Zygomycetes


Jamur ini dinamakan Zygomycetes karena membentuk spora istrahat berdinding tebal
yang disebut zigospora. Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua
gametangium yang sama atau berbeda.
Jamur yang tergolong divisi ini hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan
hewan yang telah membusuk. Stuktur tubuh Zygomycota memiliki miselium yang bercabang
banyak dan tidak bersekat-sekat dengan dinding sel mengandung kitin. Hifanya bersifat senositik.
Septa hanya ditemukan pada sel-sel bereproduksi. Tubuh zygomycetes. Bagian tertentu dari
zygomycota membentuk sporagium yang didukung sporangiofor. Sporagium adalah struktur
penghasil spora vegetatif. Alat reproduki seksual adalah zigosporagium yang berdinding tebal dan
berwarna kehitaman. Nama zygomycetes menujukan alat reproduksi seksual tersebut. zygomycetes
tidak memiliki tubuh buah.
Ada beberapa tipe hifa pada Zygomycota yaitu :
1) Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat. Misalnya jamur pada
roti
2) Rizoid, Hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap
makanan
3) Sporangiofor, Hifa yang tegak dipermukaan substrat dan memiliki sporangium globuler
diujungnya.

G.Peranan Zygomicetes Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1) Dekomposer dalam tanah dan kotoran, sehingga bermain peranan yang cukup besar
dalam siklus karbon.
2) Berperan dalam beberapa simbiosis, seperti yang pada Harpellales yang mendiami
arthropoda (khususnya larva serangga air tawar akuatik) yang melekat pada lapisan
chitinous dari hindgut. Harpellids memperoleh gizi pada pakan yang tidak dimanfaatkan
oleh arthropoda. Karena mereka pada umumnya dianggap tidak berbahaya dan tidak
bermanfaat bagi hewan inang, asosiasi ini dianggap commensalistik.
3) Bearing trichospores yang melekat pada kutikula hindgut dari Chili blackfly.
4) Pathogen serangga yang dapat menyebabkan penyakit wabah besar
5) Parasit pada jamur Basidimycota Sejumlah spesies digunakan dalam fermentatios, seperti
Rhizopus oligosporus yang dimanfaatkan dalam pembuatan tempe, dan Actinomucor
elegans di Cina untuk pembuatan keju atau sufu (Hesseltine 1991).
6) Menyebabkan infeksi oportunistik dari diabetes, immuno-tertindas, infeksi virus dan
dikompromi immuno-pasien (de Hoog dkk. 2000).
7) Parasit pada amoeba.
8) Sebagai agen penyakit tanaman misalnya, Choanephora cucurbitarum yang menyebabkan
bunga cucurbita membusuk. Beberapa jenis memiliki dampak negatif ekonomi pada
manusia menyebabkan buah-buahan terutama strawberry oleh Rhizopus stolonifer.

3.Ascomycetes
Golongan jamur ini memiliki ciri dengan spora yang terdapat di dalam kantung yang
disebut askus. Askus adalah sel yang membesar yang didalamnya terdapat spora yang disebut
askospora. Setiap askus biasanya memiliki 2-8 askospora. Kelompok ini memiliki 2 stadium
perkembangbiakan yaitu stadium konidium (aseksual) dan stadium askus (seksual). Sebagian
besar Ascomycetes bersifat mikroskopis dan hanya sebagian kecil bersifat makroskopis yang
memiliki tubuh buah (Moore-Landecker, 1982).
A.Morfologi Ascomycetes
Klasifikasi Ascomycetes
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Subdivisi : Ascomycotina
Class : Ascomycetes
Divisi Ascomycota ini bercirikan talus yang terdiri dari miselium bersepta. Reproduksi
seksual membentuk askospora di dalam askus. Ada yang hidup sebagai parasit, yang
menimbulkan penyakit pada tumbuhan. Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler
dan multiseluler. Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
Kebanyakan Ascomycetes membentuk askus dalam jasad buah yang kompleks. Disuatu masa
dahulu, kumpulan yang mengeluarkan askus dengan nyata dipanggil ‘Euascomycetes’ (yang
bermakna “ascomycete yang benar”) sementara ahli-ahli yang hanya mempunyai askus tunggal,
diletakkan dibawah ‘Hemiascomycetes’ (“separuh ascomycete”). Pengkelasan dibawah
Euascomycete adalah berasaskan jenis-jenis jasad buah ahlinya: yaitu terbagi pada jasad buah
jenis apotesium (disebut sebagai ‘Discomycete’), peritesium (‘Pyrenomycetes’) dan kleistotesium
(‘Plectomycetes’). Ascomycota dapat ditemukan pada makanan yang busuk. Warnanya dapat
merah, cokelat, atau hijau. Ascomycota dapat mengakibatkan penyakit tanaman, misalnya pada
kacang, stroberi, dan apel.
Ciri-ciri umum Ascomycetes
1) Spora seksual melalui meiosis: Ascomycetes adalah jamur dimana proses seksual
melibatkan pembentukan spora haploid (askospora) yang terhasil melalui proses
meiosis. Proses ini dilakukan oleh nukleus diploid yang berasal daripada askus. Askus-
askus pula akan membina jasadbuah yang dipanggil askokarpa.
2) Spora aseksual melalui mitosis: Ascomycetes juga melakukan pengeluaran spora secara
aseksual. Secara umum, spora aseksual yang tidak menjalani pengawanan seksual
disebut konidiospora (‘konidia’) yang dikeluarkan diatas hifa tegak yang khusus,
dipanggil konidiofora (atau tangkai spora; ‘fora’ = tangkai). Proses pembentukan adalah
melalui mitosis.
3) Fase anamorf dan teleomorf: Kini, fasa aseksual Ascomycetes (khususnya untuk
kumpulan Deuteromycetes) diberi nama yang khusus – fasa anamorf (bentuk yang tidak-
sempurna; imperfect form), jika ini berlaku, maka fasa hidupannya bukan lagi anamorf,
tetapi telah bertukar menjadi teleomorf (bentuk yang sempurna).

Ciri-ciri morfologi Ascomycetes :


1) Reproduksi aseksual dengan konidia
2) Reproduksi seksual terjadi dalam ascus, suatu struktur seperti kauntung yang
mengandung 8 ascuspora
3) Hifa bersepta, contoh : Aspergillus dan Penecillium
B.Anatomi Ascomycetes
1) Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler dan multiseluler.
2) Ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
3) Hifa bersekat.
4) Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu
kantung (askus) yang disebut askospora
5) Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang
dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
6) Didalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan
meiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiap haploid akan membelah secara mitosis
sehingga setiap askus terdiri dari 8
a. Contohnya yaitu Aspergillus sp. , Penicillium sp. , Saccharomyces cerevisiae buah
spora.
C.Metabolisme Ascomycetes
Ascomycetes anggotanya ada yang uniseluler contohnya Saccharomyces cereviceae
(khamir), Penicilium chrysogenum (pembuat antibiotik), Aspergillus wentii (membuat kecap)
,tetapi sebagian besar anggotanya multiseluler, contohnya Morchella esculenta, Sarcosypha
coccinea, Venturia inaequalis (merusak apel), Claviceps purpurea (penyebab penyakit ergot pada
gandum),dll. Beberapa jenis jamur bersimbiosis menjadi mikoriza, sebagian lagi bersimbiosis
menjadi lumut kerak, sebagian besar sporofit pada sisa organisme. Contoh Ascomycetes yang
terkenal ialah :
a) Aspergillums : Jamur ini kedapatan dimana-mana sebagai safrofi, koloni yang sudah
menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan,kehijau-hijauan atau
kehitam-hitamaan, ini sedium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi.
Makanan kita yang kita biarkan terbuka mudah sekali dihinggapi. Aspergillus kumigatus
menyebabkan penyakit paru-paru pada hewan dan kadang-kadang juga pada manusia.
b) Penecillium : Jamur ini serupa dengan Aspergillus hanya dengan pengamatan mikroskop
dalam susunan konidia-nya. Spesies yang terletak ialah penecillium natatum penecillium
chy sogenum karena keduanya menghasilkan zat antibiotik penecillium. Penecillium
rogueporsi dan penecillium cameniberh adalah spesies yang digunakan dalam
pembuatan keju.
c) Rhizopus : Beberapa spesies hidup sebagai saprofil dan beberapa spesies lain hidup
sebagai parasit pada tumbuh-tumbuhan. Rhizopus higricans kedapatan dimana-mana
semua miseliumnya tampak seperti sekelompok kapas, lama kelamaan koloni menjadi
berwarna kehitam-hitaman karena banyaknya sporaiungum dan spors. Rhizopus itu
banyak menyerupai mucor, hanya miselium rhizopus terbagi-bagi atas stolon, yang
menghasilkan alat-alat serupa akar ( rhizoida) dan sporangifor.

D.Reproduksi Ascomycetes

1.Reproduksi Aseksual Ascomycetes


Dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas.
kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut
hifasemu atau pseudohifa.
2.Reproduksi seksual ascomycetes
1) Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2) Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium,
masing-masing berinti haploid.
3) Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan
askogonium dan anteridium.
4) Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi
plasmogami.
5) Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion.
Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6) Pada Ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang
dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada
askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7) Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid. 8)Di dalam askus terdapat 8
buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus
dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh
menjadi benang hifa yang baru.
8) Catatan: didalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan
pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiap haploid akan membelah secara
mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora

4. Bacidiomycetes
Kebanyakan anggota Basidiomycetes adalah jamur payung dan
cendawan.Basidiomycetes mempunyai hifa yang bersekat, fase seksualnya dengan pembentukan
basidiospora yang terbentuk pada basidium sedangkan fase aseksualnya ditandai dengan
pembentukan konidium. Konidium maupun basidiospora pada kondisi yang sesuai dapat tumbuh
dengan membentuk hifa bersekat melintang yang berinti satu (monokariotik). Selanjutnya, hifa
akan tumbuh membentuk miselium (Campbell et al., 2003).
Untuk jamur yang belum diketahui cara perkembangbiakan secara generatifnya
dikelompokkan ke dalam kelas khusus Deuteromycetes. Deuteromycetes merupakan jamur yang
hifanya bersekat dan menghasilkan konidia, namun jamur ini belum diketahui cara
perkembangbiakan secara generatifnya (Dwidjoseputro, 1978).
Deuteromycetes disebut juga jamur imperfecti (jamur tidak sempurna). Penamaan atau
pengelompokkan ini bersifat sementara karena apabila telah diketahui cara reproduksi
generatifnya (pembentukan askus) maka dikelompokkan ke dalam kelas Ascomycetes.
Deuteromycetes secara filogenitik bukan merupakan suatu kelompok taksonomi (Gandjar dkk.,
2006).

A.Ciri-ciri Bacidiomycetes
1) Umumnya anggota basidiomycota berukuran makroskopis.
2) Hyfanya bersekat.
3) Memiliki tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran – lembaran
yang berliku – liku atau bulat.
4) Hidupnya saprofit, parasit, dan mutualisme.
5) Perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif) biasa dilakukan dengan
konidium, pertunasan dan fragmentasi miselium dan secara seksual dengan
basidiospora yang dibentuk oleh basidium.
6) Miselia dikariotik berumur panjang.
7) Memiliki tahapan diploid sementara.
8) Habitat jamur yang saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup misalnya serasah
daun di tanah, merang padi dan pohon yang mati. Sedangkan jamur yang
bersifat parasit hidup pada organisme inangnya seperti tumbuhan dan
manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan
membentuk mikoriza.
B.Struktur dan Bentuk Tubuh Bacidiomycetes
Struktur morfologisnya yaitu sebagai berikut :
1) Tudung (pileus), merupakan bagian yang ditopang oleh stipe dan di bagian
bawahnya mengandung bilah-bilah. Pada jamur muda, pileus dibungkus oleh
selaput (vileum universal) dan menjelang dewasa pembungkus tersebut akan
pecah.
2) Bilah (lamella/gills), merupakan bagian di bawah tudung berbentuk helaian
berbilah-bilah.
3) Tangkai tubuh buah (stipe) merupakan massa miselium yang sangat kompak
dan tumbuh tegak
4) Cincin atau Annulus, merupakan bagian yang melingkari tangkai yang
berbentuk seperti cincin.
Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa Basidiomycota
memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua (dikariotik).
Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah
berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. (Supomo, 2007:
54)
C. Habitat Bacidiomycetes
Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk
hidup, misalnya serasah daun di tanah, merang padi, dan batang pohon mati. Jamur yang
parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya
ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. (Rudini, 2010)
D.Reproduksi Bacidiomycetes
Reproduksi jamur ini terjadi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual
yaitu dengan cara membentuk spora konidia. Seperti Zygomycotina dan Ascomycotina,
reproduksi seksual Basidiomycotina terjadi melalui perkawinan antara hifa yang berbeda
jenis menghasilkan spora seksual (spora generative), yaitu spora basidium (basidiospora).
E.Peranan Bacidiomycetes
1.Peranan Bacidiomycetes Yang Menguntungkan
1) Sebagai bahan makanan, antara lain:
 Jamur kuping (Auricularia polytricha).
 Jamur merang (Volvariella volvacea).
 Shitake (Lentinulla edodes).
 Jamur tiram (Pleurotus).
 Jamur klentos (Lycoperdon pretense).
2) Sebagai obat atau makanan suplemen, antara lain:
 Jamur kayu (Ganoderma apllanatum)

2.Peranan Bacidiomycetes Yang Merugikan

1) Jamur karat (Puccinia graminis) merupakan parasit pada daun tanaman pertanian
dari tanaman famili Graminae misalnya jagung dan gandum.
2) Puchinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.
3) Ustilago maydis, parasit pada jagung Amanita ocreata dan Amanita phalloides,
beracun dan mematikan jika dimakan.
4) Amanirta muscaria dapat menyebabkan halusinasi jika dimakan. Jamur ini
mempunyai tubuh buah yang sulit di bedakan antara yang beracun dan yang tidak
beracun.
5) Ustilago sp. (jamur api) yang menyerang ujung batang tebu memiliki spora bulat
berwarna merah tua seperti api.
6) Puccinia sp. (jamur karat) miseliumnya masuk kedalam sel-sel daun yang di
serangnya dan di atas daun terdapat kelompok spora yang berwarna merah
kekuning-kuningan seperti karat. (Tri, 2011)
5. Deuteromycetes
A. Pengertian Deuteromycetes
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum
diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak
termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini
merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfecti). Jamur Deuteromycota
menyerupai Ascomycota (septanya sederhana). Jadi, kelompok jamur ini bisa dikatakan
sebagai “keranjang sampah”,.Dengan demikian, beberapa jenis jamur yang belum
diketahui alat reproduksi generatifnya dimasukkan ke dalam divisi Deuteromycota.
Deutermycota atau the imperfect fungi tidak mengalami reproduksi seksual atau mereka
menunjukkan tahap aseksual (anamorph) dari jamur yang memiliki tahap seksual
(teleomorph).

B. Ciri-ciri umum Deuteromycetes


Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik jamur yang termasuk dalam divisi
Deuteromycota antara lain sebagai berikut :
1) Multiseluler (bersel banyak) yang membentuk hifa tak bersekat, namun beberapa
jenis merupakan organisme bersel tunggal yang membentuk pseudomiselium
(miselium semu) pada kondisi lingkungan yang menguntungkan,
2) Sebagian besar mikroskopis (tidak dapat diamati dengan mata telanjang),
3) Dinding sel terbuat dari zat kitin,
4) Pada jenis-jenis tertentu ditemukan hifa bersekat dengan sel yang berinti satu,
namun kebanyakan berinti banyak,
5) memrbentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase kawinnya sehinga
disebut jamur tidak sempurna atau imperfekti.

C. Reproduksi Deuteromycota
a) Reproduksi aseksual terjadi dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa
khusus yang disebut konidiofor
b) Meskipun tidak memiliki reproduksi seksual, tetapi rekombinasi genetiknya masih
dapat terjadi, sehingga disebut dengan paraseksualitas. Siklus paraseksual ini
merupakan proses mengirim materi genetik tanpa melalui pembelahan meiosis
dan perkembangan dari struktur seksual.

D. Contoh dan peranan Deuteromycota


Pada manusia, jamur anggota divisi Deuteromycota umumnya menyebabkan penyakit.
Contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
a) Epidermophyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet (kutu air)
b) Microsporum sp. dan Trichophyton sp. menyebabkan penyakit kurap atau panu.
Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut sering disebut juga
sebagaidermatophytes,
c) Candida albicans merupakan jamur mikroskopis yang memiliki bentuk tubuh
mirip ragi, tetapi sifat hidupnya adalah parasit.Penyakit yang ditimbulkannya
adalah penyakit keputihan yang terjadi karena adanya infeksi pada vagina,
d) Tinea versicolor penyebab panu
e) Melazasia fur-fur, penyebab panu.
f) Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala.Deuteromycota juga
memiliki beberapa anggota yang merupakan penyebab penyakit pada tanaman, di
antaranya adalah sebagai berikut :
1) Sclerotium rolfsie adalah jamur yang menyebabkan penyakit busuk pada
tanaman budidaya.
2) elminthosporium oryzae adalah contoh jamur parasit yang dapat merusak
kecambah dan buah serta dapat menimbulkan noda-noda berwarna hitam
pada daun inangnya (padi dan jagung).
3) Alternaria parasit pada tanaman kentang.

Anda mungkin juga menyukai