Nuzulul Quran merupakan awal mula Alquran diturunkan oleh sang pencipta, Allah
SWT melalui Malaikat Jibril untuk kembali disampaikan (diwahyukan) kepada nabi
tercinta umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Sampai sekarang peristiwa ini disebut
dengan Nuzulul Quran. Pengertian Nuzulul Quran jika dilihat secara harfiah, artinya
turunnya Alquran sebagai istilah yang merujuk terhadap betapa peristiwa penting
terkait turunnya wahyu Allah SWT pertama kepada nabi dan rasul paling akhir,
Muhammad SAW.
Pertama kali wahyu diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, pada Nuzulul Quran,
yaitu surah al-Alaq ayat 1 sampai 5. Waktu wahyu tersebut diturunkan, Nabi
Muhammad tengah dalam keadaan bertahannus atau menyendiri pada sebuah gua,
bernama Gua Hira. Waktu itu, dengan cara tiba-tiba Malaikat Jibril langsung datang
untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Ternyata, tak ada malam yang sangat istimewa pada perjalanan Islam kecuali malam
sekarang ini, Nuzulul Quran. Tepat pada malam inilah kumpulnya banyak kejadian-
kejadian yang sangat istimewa, hal yang sangat penting sebagai pedoman dan sebagai
penuntun bagi umat manusia, yaitu Alquran Al-Karim. Bukan hanya itu saja, turunya
Alquran tepat pada bulan puasa, juga banyak riwayat mengataan jika pada malam ini,
adalah malam seribu bulan, atau kerap dikenal dengan malam Lailatul Qadar.
Nuzulul Quran (Turunnya Alquran) hal itu bukan hanya sebuah kisah nyata yang tak
berarti, tetapi kita selaku umat Islam harus bisa meneladani apapun yang ada di dalam
Al-Quran, dengan cara mempelajari Alquran, membaca Alquran, mengamalkan
Alquran, sampai mentadaburkan Alquran. Bertakwa kepada Allah SWT dan terus
menjalankan semua perintahnya juga perintah Nabi Muhammad SAW, salah satunya
dengan mengamalkan apa yang tersirat dan tersurat didalam Alquran.
Nuzulul Quran , merupakan sebuah bukti nyata jika diantara Alquran dan Nabi
Muhammad SAW, merupakan sesuatu yang tak dapat dipisahkan. Sehingga banyak
hadts sahih mengatakan, jika Akhlaknya Nabi Muhammad SAW adalah Alquran, juga
nabi Muhammad SAW disebut Alquran berjalan. Subhanallah. Oleh sebab itu, sudah
sepatutnya kita pada malaman Nuzulul Quran malam ini, harus bisa memaknai
dengan benar, salah satunya menerapkan pola hidup kita dengan Al-Quran, dan tetap
memperingati Nuzulul Quran
Ada seorang pembaca yang bertanya, “Sebenarnya, Kapan sih terjadinya malam
nuzulul qur'an? imalam lailatul qadar apa di malam 17 Ramadhan sih?
Di surat Al Qadar kan dijelaskan, Bahwa Al Qur’an diturunkan di malam lailatul
qadar. Terus Nabi SAW juga pernah menjelaskan dalam berbagai hadits bahwa malam
lailatul qadar tuh ada di sepertiga akhir bulan Ramadhan. Nah kan gak sinkron.
Lagian ngapain orang-orang pada ngadain acara peringatan nuzulul Quran di tanggal
17 Ramadhan?”
Mungkin pertanyaan tersebut juga ada di benak para pembaca sekalian. Berikut ini
sedikit penjelasan dari kami tentang sejarah Nuzulul Qur'an yang diambil dari
beberapa kitab mu'tamad.
Cara Diturunkannya Al-Qur’an
Nuzulul Qur'an artinya adalah turunnya Al Qur'an. berasal dari kata Nuzul yang
berarti turun. Nah, sebelum menjawab pertanyaan diatas, kiranya lebih baik bagi kita
untuk mengetahui dulu bagaimana cara Al Qur'an diturunkan.
Pertama: Al-Qur’an Diturunkan Secara Sekaligus di bulan Ramadhan
ﻀﺎَﻝﻥ ﺍﻟﻟﻪﺬﻱِ ﺃﻥﺮﻧﻪﺰﻝﻝ ﻪﻓﻴِﻪﻪ ﺍﺮﻟﻘﻥﺮﺮﺁْﻥﻥ ﻝﺷﺮﻬﻥﺮ ﻝﺭﻝﻣ ﻝ
“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. ” (QS. Al-
Baqarah 185)
ﺇﻪﻟﻧﺎَ ﺃﻝﺮﻧﻝﺰﺮﻟﻝﻨﺎَﻩﻥ ﻪﻓﻲِ ﻟﻝﺮﻴِﻠﻝﻪﺔ ﺍﺮﻟﻘﻝﺮﺪﻪﺭ
“S esungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. ” (QS.
Al-Qadr 1)
ﺇﻪﻟﻧﺎَ ﺃﻝﺮﻧﻝﺰﺮﻟﻝﻨﺎَﻩﻥ ﻪﻓﻲِ ﻟﻝﺮﻴِﻠﻝﺔﺔ ﻥﻣﻝﺒﺎَﻝﺭﻝﻛﺔﺔ
“ Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi.”
(QS. Ad-dukhon 3)
Semua ayat yang disebut di atas, menjelaskan bahwa turunnya Al-Quran pertama kali,
yaitu di bulan Ramadhan tepatnya di malam lailatul qadar. Dan pada surat Ad-Dukhon
yang dimaksud malam mubarok ialah malam lailatul qadar pada bulan Ramadhan
sebagaimana pendapat para ulama tafsir. (baca tafsir Al-Alusi)
Kedua: Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur di Seluruh Bulan Ramadhan Ketika
Nabi Masih Hidup
Pendapat yang kedua ini mengatakan bahwa Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur
di seluruh bulan ramadhan selama 23 tahun; 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di
Madinah. Dan turunnya Al-Qur’an secara berangsuran telah dijelaskan dalam firman
Allah SWT,
ﺚ ﻝﻭﻧﻝﻟﺰﺮﻟﻝﻨﺎَﻩﻥ ﻝﺗﻨﻪﺰﻳِﻼﻼ ﺱ ﻝﻋﻝﻠﻰَ ﻥﻣﺮﻜ ﺔ ﻝﻭﻗﻥﺮﺮﺁْﻧﺎَ ﻼ ﻓﻝﻝﺮﺮﻗﻝﻨﺎَﻩﻥ ﻟﻪﺘﻝﺮﻘﻝﺮﺃﻝﻩﻥ ﻝﻋﻝﻠﻰَ ﺍﻟﻟﻨﺎَ ﻪ
“ Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian
demi bagian. ” (QS. Al Isra: 106)
Dan ayat pertama yang turun menurut kebanyakan ulama ialah surat Al-Alaq (dan ini
adalah pendapat yang kuat), atau biasa kita sebut dengan surat Iqra’ ayat 1-5. Ini
berdasarkan riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam
kitab Shahih keduanya dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha Istri Rasul SAW.
Ketiga: Al-Qur’an Diturunkan Secara Sekaligus di Malam Lailatul Qadar dan
Kemudian Secara Berangsur Diturunkan pada Nabi
Pendapat yang terakhir inilah yang paling kuat dan banyak dipegang oleh Jumhur
Ulama, yakni Al Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia (daarul Izzah) pada
malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang
kehidupan Rasulullah SAW setelah beliau diangkat menjadi Nabi di Makkah hingga
hijrah ke Madinah sampai beliau wafat.
Banyak para ulama yang mengatakan bahwa pendapat inilah yang paling mendekati
kebenaran, berdasarkan suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Hakim dalam Al
Mustadrak dengan sanad yang shahih, dari Ibnu Abbas radhiyallhu ‘anhuma, beliau
mengatakan bahwasanya Al-Quran itu turun sekaligus ke langit dunia pada malam
lailatul qadar. Kemudian diturunkan berangsur-angsur selama 20 tahun, kemudian ia
membaca ayat,
ﻖ ﻝﻭﺃﻝﺮﺣﻝﺴﻝﻦ ﺗﻝﺮﻔﻪﺴﻴِﻼﺮﺍ ﻙ ﻪﺑﺎَﺮﻟﻝﺤ ﻖ ﻝﻭﻝﻟ ﻳِﻝﺄﺮﻥﺗﻮُﻧﻝ ﻝ
ﻚ ﺑﻪﻝﻤﺜﻝﺔﻞ ﺇﻪﻟﻟ ﻪﺟﺮﺌﻝﻨﺎَ ﻝ
“ Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik .” (QS.
Al Furqan: 33)
ﺚ ﻝﻭﻧﻝﻟﺰﺮﻟﻝﻨﺎَﻩﻥ ﻝﺗﻨﻪﺰﻳِﻼﻼ
ﺱ ﻝﻋﻝﻠﻰَ ﻥﻣﺮﻜ ﺔ ﻝﻭﻗﻥﺮﺮﺁْﻧﺎَ ﻼ ﻓﻝﻝﺮﺮﻗﻝﻨﺎَﻩﻥ ﻟﻪﺘﻝﺮﻘﻝﺮﺃﻝﻩﻥ ﻝﻋﻝﻠﻰَ ﺍﻟﻟﻨﺎَ ﻪ
“ Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian
demi bagian. ” (QS. Al Isra: 106)
Imam An-Nasa’i juga meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: “…… Dan Al-Qur’an diletakkan di baitil izzah
dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Muhammad
SAW. ”
Kapan Ayat Pertama Turun?
Adapun “kapan” surat Iqra’ itu diturunkan, ulama dan ahli sejarah berbeda pendapat
tentang ini. Ada yang berpendapat bahwa ayat pertama turun di bulan Rabiul Awwal,
ada juga yang mengatakan ayat pertama turun di bulan Ramadhan, selain itu ada juga
yang mengatakan di bulan Rajab.
Namun pendapat yang kuat dan menjadi hujjah jumhur ulama ialah di bulan
Ramadhan sesuai firman Allah SWT: “ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di
dalamnya diturunkan Al-Qur’an. ” (QS. Al-Baqarah 185).
Jumhur ulama menyepakati bahwa Ayat yang Pertama Turun adalah surat Iqra’ 1 - 5,
turunnya ayat ini sekaligus sebagai pengangkatan Nabi Muhammad SAW menjadi
utusan Allah. Dan ini terjadi pada hari senin, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW
pernah ditanya tentang puasa hari senin, kemudian beliau menjawab: “itu adalah hari
di mana aku dilahirkan dan diturunkan kepadaku wahyu.”
Kemudian Ulama kembali berbeda pendapat tentang tanggal turunnya pada bulan
Ramadhan. Ada yang mengatakan malam 7 Ramadhan, ada juga yang mengatakan
malam 17 Ramadhan, ada juga yang mengatakan malam 24, juga ada yang
mengatakan tanggal 21 Ramadhan.
Sheikh Shofiyur-Rohman Al-Mubarakfuri dalam kitab Sirah Nabawi 'Rahiqul-
Makhtum' menjelaskan: “Setelah melakukan penelitian yang cukup mendalam,
mungkin bisa disimpulkan bahwa hari turunnya ayat pertama ialah hari senin tanggal
21 bulan Ramadhan malam. Yang bertepatan tanggal 10 Agustus 660 M, dan ketika
itu usia Nabi tepat 40 Tahun 6 bulan 12 hari hitungan bulan, tepat 39 tahun 3 bulan 12
hari hitungan matahari. Hari senin pada bulan Ramadhan tahun itu ialah antar 7, 14,
21, 24, 28, dan dari beberapa riwayat yang shahih bahwa malam lailatul qadar itu
tidak terjadi kecuali di malam-malam ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan. Jika
kita bandingkan firman Allah surat Al-Qadar ayat pertama dengan hadits Abu Qatadah
yang menjelaskan bahwa wahyu diturunkan hari senin di atas, dan dengan hitungan
tanggalan ilmiyah tentang hari senin pada bulan Ramadhan tahun tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa wahyu pertama turun kepada Rasul SAW itu tanggal 21
Ramadhan malam ”.
Kenapa Nuzul Qur'an Diperingati di Malam 17 Ramadhan?
Dan yang menjadi alasan mayoritas kaum muslimin dalam memperingati Nuzulul
Qur'an di malam tanggal 17 Ramadhan, adalah perkataan Imam Ibnu Katsir (W. 774
H) dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah, Al-Waqidi meriwayatkan dari Abu
Ja’far Al-Baqir yang mengatakan bahwa “ Wahyu yang pertama kali turun pada Rasul
SAW terjadi di hari senin 17 Ramadhan dan dikatakan juga 24 Ramadhan. ”
Kesimpulan
Kesimpulannya bahwa malam lailatul qadar yang disebut sebagai malam turunnya Al-
Qur’an ialah benar, karena itu ialah malam yang al-Qur’an turun secara lengkap
sekaligus dari Lauh Mahfudz ke langit dunia (baitul-Izzah).