Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Orang Cina percaya bahwa sekitar 4000 tahun yang lalu terjadi banjir
besar di sekitar sungai Lo, kemudian seekor kura-kura muncul dari sungai
tersebut. Pada punggung kura-kura tersebut terdapat sembilan angka yang diatur
dalam suatu pola dimana tidak terdapat angka yang sama dengan jumlah angka
pada tiap kolom, baris, dan diagonalnya adalah 15. Angka-angka pada punggung
kura-kura inilah yang kemudian disebut dengan Lo Shu.
Lo Shu merupakan sebuah magic square dengan ordo 3. Kotak Lo Shu
digunakan oleh orang-orang yang percaya untuk menentukan lokasi yang baik,
dan yang buruk dari sebuah rumah. Penghitungan yang dilakukan dalam
menyusun angka-angka pada kotak Lo Shu terhadap sebuah denah rumah
dilakukan berdasarkan arah mata angin, letak pintu utama rumah, dan angka Kua
yang diperoleh dari tanggal lahir dan jenis kelamin pemilik rumah. Dengan
demikian, susunan angka pada kotak Lo Shu antara orang yang satu dengan orang
yang lain dapat berbeda.
Semua angka pada kotak Lo Shu yang tersusun berdasarkan suatu pola
dapat dihitung dengan menggunakan aturan-aturan yang terdapat pada konsep Lo
Shu. Penghitungan dalam menyusun angka pada kotak Lo Shu terhadap sebuah
denah rumah yang dilakukan dengan menggunakan komputer dapat menghasilkan
penghitungan yang lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan penghitungan
secara manual yang membutuhkan waktu penghitungan lebih lama dan resiko
kesalahan penghitungan yang lebih tinggi karena banyaknya angka dan aturan-
aturan yang terdapat dalam konsep Lo Shu.
Penulis menggunakan metode overlay atau tumpang susun dalam
penelitian ini. Metode overlay yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis
yaitu membagi sebuah peta menjadi beberapa layer digunakan agar pengguna

1
dapat melihat denah rumah pada satu layer dan melihat kotak Lo Shu pada layer
yang lain secara bersamaan.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh penulis, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
a. Bagaimana menentukan angka “Kua” dari seorang pemilik rumah?
b. Bagaimana cara penghitungan yang dilakukan untuk menyusun 9 angka
pada kotak Lo Shu utama?
c. Bagaimana menentukan arah positif atau arah negatif pada penyusunan 9
angka Bintang Chor Sin?
d. Bagaimana menentukan arah positif atau arah negatif pada penyusunan 9
angka Bintang Siang Sin?
e. Bagaimana penghitungan yang dilakukan untuk menentukan susunan 9
angka Bintang Chor Sin sesuai dengan arah positif atau negatif yang
telah dihitung sebelumnya?
f. Bagaimana penghitungan yang dilakukan untuk menentukan susunan 9
angka Bintang Siang Sin sesuai dengan arah positif atau negatif yang
telah dihitung sebelumnya?
g. Bagaimana menentukan 4 lokasi baik dari angka Bintang Chor Sin dan
angka Bintang Siang Sin secara urut?
h. Bagaimana menentukan 4 lokasi buruk dari angka Bintang Chor Sin dan
angka Bintang Siang Sin secara urut?
i. Bagaimana menggambar kotak Lo Shu dengan menggunakan ArcView
GIS?
j. Bagaimana membuat gradasi warna untuk menunjukkan urutan kualitas
angka bintang Chor Sin dan Siang Sin dengan menggunakan ArcView
GIS?
k. Bagaimana melakukan overlay (tumpang susun) pada denah rumah dan
kotak Lo Shu dengan menggunakan ArcView GIS?

2
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah:
a. Mahasiswa dapat mempelajari metode penghitungan angka Lo Shu dari
sebuah bangunan
b. Mahasiswa dapat mempelajari metode overlay dengan menggunakan
ArcView GIS.
c. Mahasiswa dapat mengimplementasikan metode penghitungan angka Lo
Shu dari sebuah bangunan ke dalam sistem menjadi sebuah Program
Bantu Penentuan Kotak Lo Shu pada Denah Rumah dengah Metode
Overlay (tumpang susun).

1.4 Batasan Masalah


Program yang dibuat ini mempunyai batasan-batasan masalah sebagai
berikut:
a. Data jenis kelamin pemilik rumah dan tanggal lahir yang diperoleh dari
sistem penanggalan solar diolah untuk mendapatkan angka kua.
b. Data tahun lahir yang digunakan untuk mendapatkan angka kua dimulai
dari tahun 1950 sampai dengan tahun 2000.
c. Data tanggal lahir diinputkan berdasarkan sistem penanggalan matahari.
d. Penghitungan untuk mendapatkan susunan angka pada kotak Lo Shu
dilakukan berdasarkan data arah mata angin, letak pintu utama ruman,
dan angka kua pemilik ruman.
e. Susunan angka pada kotak Lo Shu terdiri atas 4 tingkatan daerah baik, 1
daerah netral, dan 4 tingkatan daerah buruk.
f. Kotak Lo Shu beserta dengan angka-angka yang tersususun berdasarkan
suatu pola yang telah dihitung sebelumnya di ditampilkan sebagai layer
baru dengan menggunakan metode overlay (tumpang susun), sehingga
pengguna dapat melihat denah rumah pada satu layer dan kotak Lo Shu
pada layer yang berbeda secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai