Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

masalah umum kesehatan masarakat di Indonesia, sejak tahun 1968

jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah

luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk

sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar

luasnya virus Dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di

Indonesia (Depkes RI, 2005: 1). Penyakit ini termasuk salah satu

penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah, maka sesuai

dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit

menular serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989, setiap

penderita termasuk tersangka DBD harus segera dilaporkan selambat-

lambatnya dalam jangka waktu 24 jam oleh unit pelayanan kesehatan

(rumah sakit, puskesmas, poliklinik, balai pengobatan, dokter praktik

swasta, dan lain-lain) (Depkes RI,2005: 1).

Berdasarkan hasil survey yang didapatkan kolaka menjadi salah

satu daerah dengan tingkat tertinggi di sulawesi tenggara dengan penyakit

penyebaran demam berdarah, Jumlah kasus DBD di Kabupaten kolaka

berdasarkan sumber data kesehatan Dinkes pada tahun 2017 mencapai

243 kasus.

1
2

Berhubungan dengan hal tersebut faktor perilaku merupakan faktor

terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan

individu, kelompok, atau masyarakat (Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 12).

Dari pengalaman bertahun-tahun pelaksanaan pendidikan ini, baik di

negara maju maupun negara berkembang mengalami berbagai

hambatan dalam rangka pencapaian tujuannya yakni mewujudkan

perilaku hidup

sehat bagi masyarakatnya. hambatan yang paling besar

dirasakan adalah faktor pendukungnya (enabling factor). dari

penelitian- penelitian yang ada terungkap, meskipun kesadaran

dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun

praktek (practice) tentang kesehatan atau perilaku hidup sehat

masyarakat masih rendah (Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 19).

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka peneliti

mengambil judul “Hubungan antara Perilaku Kesehatan dengan Kejadian

Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten kolaka.

B.Rumusan Masalah

Masalah umum dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan antara

perilaku kesehatan dengan kejadian DBD di kabupaten kolaka.

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul suatu permasalahan

sebagai berikut :
3

1.Tujuan umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara perilaku kesehatan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue.

2 Tujuan khusus

A)Adakah ada hubungan antara kebiasaan membersihkan lingkungan

terhadap

kejadian demam berdarah?

B) Adakah hubungan antara kebiasaan membuang sampah pada

tempatnya dan membakarnya dengan kejadian Demam Berdarah

Dengue?

C)Adakah hubungan antara kebiasaan memakai lotion anti nyamuk

dengan kejadian Demam Berdarah Dengue?

D) Adakah hubungan antara kebiasaan mengubur barang-barang bekas

dengan kejadian Demam Berdarah Dengue?

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin disampaikan dalam penelitian ini adalah

1.Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi media

pembelajaran dan pengalaman bagi peneliti dalam rangka menambah

wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang penelitian.

2.Manfaat Aplikatif
4

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah

satu media pembelajaran dan referensi serta acuan rujukan bagi

penelitian hubungan antara kualitas tidur dengan prestasi belajar.

3.Manfaat Metodologis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

pengembangan penelitian lebih lanjut lagi kepada peneliti yang

berminat untuk mengembangkan penelitian dalam lingkup yang sama


5
6
7

Anda mungkin juga menyukai