Makalah KKN Fixed
Makalah KKN Fixed
Disusun oleh :
2016
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………..1
Kata Pengantar……………………….………………………………………….2
Daftar Isi……………………………….………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN………………..……………………………………..4
A. Latar Belakang………………….………………………….………...4
B. Rumusan Masalah………………….……………………….………..4
C. Tujuan…………………………….……………………….………….5
BAB II PEMBAHASAN………………………..………………….….………...6
KESIMPULAN…………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Untuk mengetahui landasan hukum KKN di Indonesia
3. Untuk mengetahui contoh KKN jaman orde baru dan KKN dalam
kehidupan kita sekarang.
4. Untuk mengetahui peran pemuda dalam pemberantasan KKN di Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
merugikan orang lain, oleh para pejabat pemerintah yang langsung
melanggar batas-batas hukum atas tingkah laku tersebut, sedangkan
menurut norma-norma pemerintah dapat dianggap korupsi apabila hukum
dilanggar atau tidak dalam bisnis tindakan tersebut adalah tercela”. Jadi
pandangan tentang Korupsi masih ambivalen hanya disebut dapat dihukum
apa tidak dan sebagai perbuatan tercela.
Korupsi dalam kamus Ilmiah Populer mengandung pengertian
kecurangan, penyelewengan/ penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan
diri; pemalsuan (Partanto dan Al Barry 1994 : 375). Beberapa pengertian
korupsi menurut John A. Gardiner dan David J. Olson sebagaimana yang
dikutip oleh Martiman Prodjohamidjojo (2001 : 8-12) antara lain :
KKN menurut standart yang digunakan untuk memberikan pengertian
tindak pidana korupsi secara konstitusional diatur dalam UU No. 28 Tahun
1999 Pasal 1 ayat 3,4,5 dengan penjabaran :
a. Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan perundang - undangan yang mengatur tindak
pidana korupsi.
b. Kolusi adalah pemufakatan atau kerjasama secara melawan hukum
atau penyelenggara negara atau antara penyelenggara negara dan
pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara.
c. Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara
melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya
dan atau kronnya diatas kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara.
Menurut KPK (2006) bentuk korupsi ada tujuh macam, yaitu :
7
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
8
9. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggara Negara.
C. Contoh Perilaku KKN pada Era Orde Baru dan Kehidupan Sehari-Hari
Perilaku KKN pada masa orde baru:
1. CEPA Internasional berhasil memenangi tender Proyek Listrik
Tanjung Jati B senilai US$ 1,77 miliar dan kemudian juga
memenangi tender Proyek Listrik Tanjung Jati C dengan cara agak
akrobatik. Pada saat memenangi tender anggota konsorsiumnya
adalah CEPA Hongkong dan PT International Manufacturing
Producer Association (Impa) Energy-milik pelobi ulung Djan
Faridz yang dikenal dekat dengan Mbak Tutut (Siti Hadijanti
Rukmana) (Rafick,2007:140). Kedekatan Djan Faridz dengan salah
satu putri Soeharto dimungkinkan akan mempermudah dia
memperoleh proyrek-proyek dari pemerintah.
2. Pada 1996, BUMN PT Kertas Leces mengalihkan garapannya dari
memproduksi kertas koran ke produksi kertas HVS. Padahal kertas
koran memiliki pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang jauh
lebuh besar dibanding kertas HVS. Setelah Leces meninggalkan
lapangan, Aspex Paper milik Bob Hasan yang notabene orang
dekat Soeharto mengambil alih tempatnya, sehingga 80%
kebutuhan dalam negeri akan kertas koran kemudian dipenuhi
Aspex. Banyak kalangan menduga Leces sengaja mengalihkan
bidang garapannya ke HVS, bila tak mau disebut dipaksa, untuk
memeberi jalan kepada Aspex menguasai pasar kertas koran
(Rafick,2007:153). Peran pemerintah dalam alih jenis produksi
Leces dimungkinkan sangat besar. Hal ini karena Bob Hasan
memeiliki hubungan baik dengan Soeharto.
3. Ari Sigit, cucu presiden lengser Soeharto misalnya, tercatat
mendapatkan dana bujagi (bunga jasa giro) dengan cara halus.
Mulanya Dephutbun melalui Keppres diminta menempatkan dana
9
Rp 80 miliar di Bapindo dan BNI untuk jangka waktu 7 tahun.
Dana itu kemudian dipinjamkan kedua bank plat merah tersebut
kepada Ari Sigit untuk usaha pupuk urea tablet (Rafick,2007:162)
10
Negara, khususnya usaha pemberantasan korupsi untuk menciptakan
Indonesia yang bersih dari KKN dan untuk Indonesia yang lebih baik.
Ada tiga aspek penting dalam usaha pemberantasan KKN di
Indonesia yaitu:
1. Aspek penindakan yaitu berupa penyelidikan, penuntutan, dan
pemidanaan terhadap koruptor yang merupakan ranah dan
tanggungjawab penegak hukum, baik KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan
yang kesemuanya diberikan kewenangan oleh Negara untuk melakukan
hal itu.
2. Aspek penindakan yaitu aspek yang sangat erat kaitannya dengan
sistem penyelenggaraan pemerintahan, dengan sistem pemerintahan
yang lemah maka akan memberikan kesempatan kepada penyelenggara
Negara untuk melakukan perbuatan KKN, dan begitu juga sebaliknya
dengan sistem pemerintahan yang kuat maka akan menutup kesempatan
penyelenggara Negara untuk melakukan perbuatan KKN.
3. Aspek pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha
pemeberantasan KKN di Indonesia, karena hanya dengan pendidikan
penanaman karakter anti KKN kepada masyarakat khususnya pemuda
dapat ditanamkan. Di sinilah kaum muda dapat mengambil peranan
dalam pemberantasan KKN, mereka harus menuntut ilmu dengan giat
kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan
terhadap hasil pendidikannya dapat dilakukan sejak dini, misalnya
dengan melakukan aksi-aksi sosial, baik dalam bentuk kerja bakti
terhadap masyarakat atau dengan aksi demonstrasi untuk menyuarakan
aspirasinya kepada pemerintah. Dengan begitu maka pemuda dapat
membawa perubahan terhadap bangsa dan Negara, karena di situlah
kekuatan pemuda berada, oleh karena itu tidak ayal jika mengakatakan
bahwa pemuda merupakan the agent of change.
11
KESIMPULAN
Korupsi, kolusi, dan nepotisme merupakan satu paket masalah yang harus
ditangani secara tuntas di Indonesia. Mengapa? Jika seandainya bangsa kita bebas
akan KKN maka Indonesia akan menjadi negara makmur santausa karena
ditunjang oleh kekayaan SDA dan SDM yang berkualitas dan berintegritas.
Rakyatnya hidup terjamin dan sejahtera sementara pembangunannya terus
berkembang merambah dari Sabang sampai Merauke. Bukannya menjadi negara
yang bercap label “berkembang” terus. Akan tetapi, suatu saat akan menjadi
negara yang adidaya bagi bangsanya sendiri dan dapat muncul sebagai negara
yang berpengaruh di dunia Internasional kelak. Oleh karena itu, dibutuhkan
segenap kekuatan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat, dan para
pemuda Indonesia untuk memberantas penyakit KKN ini untuk mencapai
Indonesia jaya yang bersih KKN.
DAFTAR PUSTAKA
12