ID Pengetahuan Dan Sikap Remaja Panti Asuha PDF
ID Pengetahuan Dan Sikap Remaja Panti Asuha PDF
penting kesehatan bagi pria dan wanita, pada organ reproduksi wanita, maka
namun lebih dititikberatkan pada menjaga kesehatan reproduksi pada
wanita karena wanita memiliki system remaja merupakan langkah prefentif
reproduksi yang sensitive terhadap untuk mencegah penyakit.
suatu penyakit (Kusmiran, 2012). Menjaga kesehatan organ
Kesehatan reproduksi reproduksi pada remaja diawali dengan
merupakan masalah vital dalam menjaga kebersihan organ reproduksi.
pembangunan kesehatan umumnya Untuk menjaga kebersihan vagina,
karena tidak akan dapat diselesaikan yang perlu dilakukan diantaranya
dengan jalan kuratif saja, namun justru adalah membasuh secara teratur bagian
dengan upaya preventif (Wiknjosastro, vulva (bibir vagina) secara hati-hati
1999 dalam Andari Wuri Astuti, Madya menggunakan air bersih dengan cara
Sulisno, dan Heni Hirawati, 2008). yang benar yakni dari arah depan ke
Pemerintah sangat mendukung belakang, jangan terbalik, dan, yang
pemberian inforrnasi, konseling dan harus diperhatikan lagi adalah
pelayanan kesehatan reproduksi yang membersihkan bekas keringat yang ada
seluas-luasnya kepada para remaja disekitar bibir vagina, serta pembalut
sebagai bagian dari hak reproduksi untuk menampung darah menstruasi,
mereka. Sasaran program kesehatan harus diganti sekitar 4-5 kali dalam
reproduksi adalah seluruh remaja dan sehari untuk menghindari iritasi serta
keluarganya supaya memiliki masuknya bakteri ke dalam vagina
pengetahuan, kesadaran, sikap dan (Manuaba, 2002).
perilaku kesehatan reproduksi yang Perilaku hygiene merupakan hal
bertanggungjawab, sehingga siap penting yang perlu dipelajari secara
sebagai keluarga berkualitas tahun 2015 mendalam. Berdasarkan kajian teoritis
(Depkes RI, 2001 dalam Andari Wuri yang ada salah satu upaya mengurangi
Astuti dkk., 2008). gangguan - gangguan pada saat
Pengetahuan dan ketrampilan menstruasi seperti terjadinya infeksi
vulva hygiene merupakan salah salah karena jamur dan bakteri yaitu
satu upaya untuk mencegah dan membiasakan diri dengan perilaku
mengontrol infeksi, mencegah hyigiene. Namun perilaku hygiene pada
kerusakan kulit, meningkatkan saat menstruasi tidak akan terjadi
kenyamantan serta mempertahankan begitu saja, tetapi merupakan sebuah
kebersihan diri (Poter & Perry, 2000 proses yang dipelajari karena individu
dalam Rika Melati dkk, 2011). Perilaku mengerti dampak positif atau negatif
yang kurang dari perawatan hygiene suatu perilaku yang terkait dengan
pada saat menstruasi adalah malas keadaan menstruasi (Indriastuti, 2009).
mengganti pembalut. Beberapa Hygiene menstruasi dipengaruhi
penyakit yang mudah muncul pada oleh tingkat pengetahuan tentang
wanita adalah infeksi jamur dan kesehatan reproduksi. Sebagian besar
bakteri. Kondisi tersebut biasanya dari masyarakat di Indonesia masih
terjadi pada saat wanita dalam masa mempercayai mitos-mitos pada saat
menstruasi. Salah satu penyebabnya menstruasi seperti tidak boleh keramas
yaitu bakteri yang berkembang pada selama menstruasi, tidak boleh
pembalut (Andira, 2010). Masalah memotong kuku dan tidak dianjurkan
hygiene ini juga dapat menyebabkan sering ganti-ganti pembalut.
infertilitas pada wanita (Ali, 2007). Dari Kurangnya pengetahuan masyarakat
berbagai efek negative yang dapat menjadikan mereka berpola pikir yang
muncul dari ketidakadekuatan hygiene tidak sesuai dengan teori yang sudah
Analisis data: Dalam penelitian sikap yang cukup tentang vulva hygiene
ini, analisa data yang digunakan adalah pada saat menstruasi.
univariat. Analisa ini pada umumnya
hanya menghasilkan distribusi frekuensi Pembahasan
dan presentase dari tiap variable. Tingkat pengetahuan remaja PAY
Analisa yang dilakukan untuk Aisiyah Pekajangan terkait dengan
mengetahui sejauh mana pengetahuan kebersihan vulva hygiene seperti dapat
dan sikap remaja PAY Aisiyah dilihat dari analisa data diatas, bahwa
Pekajangan tentang vulva hygiene pada rata-rata tingkat pengetahuan remaja
saat menstruasi. Dari analisa ini akan PAY berada dalam kategori cukup,
menunjukan distribusi frekuensi artinya tingkat pengetahuan yang
gambaran pengetahuan dan sikap dimiliki masih kurang jika indikator
remaja PAY Aisiyah Pekajangan kebersihan adalah memiliki
tentang vulva hygiene pada saat pengetahuan dalam kategori baik.
menstruasi. Sedangkan sikap sisi PAY Aisiyah
Pekajangan juga mempunyai kategori
Hasil cukup. Tingkat pengetahuan akan
Setelah dilakukan penelitian terhadap mempengaruhi sikap seseorang, karena
responden, maka hasil penelitian dapat sikap yang diambil dapat merupakan
digambarkan sebagai berikut refleksi dari sekumpulan informasi yang
Table 1. Distribusi Pengetahuan Remaja telah didapatkan. Dari hasil penelitian
PAY mengenai vulva hygiene pada ini, diharapkan adanya paparan
saat menstruasi informasi yang lebih banyak dan
N Pengetahu Frekuen Persenta mendalam untuk para Siswa khususnya
o an si se dilingkungan PAY Aisiyah Pekajangan
1 Sangat 1 4,34%
guna meningkatkan pengetahuan dan
Baik
dapat merubah sikap dalam menjaga
2 Baik 2 8,69%
3 Cukup 7 30,43% kebersihan vulva hygiene.
4 Kurang 10 43,47%
5 Sangat 3 13,04% Daftar Pustaka
kurang Ali, Tazeen Saeed et al. Are Unhygienic
TOTAL 23 100 practice during the menstrual,
Berdasarkan tabel 1 didapatkan data partum, and post partum periods
43,47% responden mempunyai risk factor for secondary infertility.
pengetahuan yang kurang tentang vulva J Health Popul Nutr 2007.
hygiene pada saat menstruasi. Volume 25 No.2.
Andira, D. Seluk Beluk Kesehatan
Table 2. Distribusi Sikap Remaja PAY Reproduksi Wanita. Yogyakarta:
tentang vulva hygiene pada saat menstruasi A-Pluss. Books ; 2010.
BKKBN. (2012). Kesehatan reproduksi
No Pengetahuan Frekuensi Persentase kunci remaja meraih Bahagia
_____________.2007. Kesehatan
Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta:
PT Rineka Cipta
_____________.2012.Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Swarjana (2012), Metodologi Penelitian
Kesehatan, Tuntunan praktis
pembuatan proposal penelitian.
Penerbit Andi; Yogyakarta.