Anda di halaman 1dari 9

CAPITAL MARKET RESEARCH

ABSTRAK

A. LATAR BELAKANG
Teori akuntansi digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah-masalah
akuntansi secara beralasan dan bernalar dengan etis dan ilmiah sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan teori akuntansi, masyarakat akan memandang suatu
permasalahan secara luas dan tanpa adanya dengan teori yang melandasi maka praktik
akuntansi yang baik tidak dapat terlaksana.
Dalam perkembangannya, dikenal teori akuntansi positif. Teori ini berusaha untuk
menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati dengan mencari alasan bahwa peristiwa
terjadi. Ini berbeda dari teori deskriptif, yang berfokus hanya pada peristiwa menggambarkan,
dan dari teori normatif, yang mengatur apa yang harus terjadi. Milton Friedman
memperjuangkan teori positif di bidang ekonomi. Dia menyatakan bahwa: Tujuan akhir ilmu
positif adalah perkembangan ‘teori “atau” hipotesis “yang menghasilkan valid dan bermakna
(yaitu tidak truistic) prediksi tentang fenomena yang belum diamati.
Sama halnya dengan pandangan Friedman, watts dan Zimmerman yang menyatakan
bahwa tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik
akuntansi berarti memberikan alasan untuk praktek diamati. Teori akuntansi positif ini
digunakan untuk penelitian-penelitian di bidang pasar modal. Penelitian pasar modal
membahas tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap harga saham. Dengan mempelajari
teori ini, maka dapat diketahui bagaimana harga saham berubah akibat adanya informasi.
Berdasarkan berbagai penelitian empiris yang dilakukan, sebagaian besar menyatakan
bahwa informasi laba akuntansi mengandung informastion content sehingga dapat digunakan
untuk memprediksi harga saham. Untuk itu, pada makalah ini, kami berusaha untuk
mendalami berbagai informasi yang kami sajikan.
B. PEMBAHASAN
1. PHILOSOPHY OF POSITIVE ACCOUNTING THEORY
Teori positif dikeluarkan untuk memahami fenomena-fenomena akuntansi dengan
mengamati kejadian secara empiris dan hasil pengamatan tersebut digunakan untuk membuat
prediksi kejadian di masa akan datang.
Teori akuntansi postif didasarkan atas beberapa asumsi mengenai perilaku individu,
seperti:
a. Para manajer, investor dan lender merupakan orang-orang yang rasional, menginginkan
adanya keuntungan dari sisi finansial
b. Manajer bisa memilih metode akuntansi yang secara langsung memaksimalkan
kepentingan pribadinya atau merubah kebijakan yang berkaitan dengan pendanaan dan
produksi yang secara tidak langsung menyejahterakan dirinya sendiri
c. Manajer memaksimalkan nilai perusahaan
2. STRENGTHS OF POSITIVE THEORY
a. Teori ini bisa menghasilkan hipotesis melalui pengujian empiris
b. Memberi pemahaman tentang bagaimana dunia ini bekerja dan bukan menggambarkan
bagaimana dunia ini sebaiknya bekerja
c. Dalam penelitian pasar modal memberi pemahaman mengenai kaitan antara akuntansi
dan harga saham
d. Berusaha memberi pemahaman mengenai kaitan antara informasi akuntansi, manajer
perusahaan dan pasar serta menganalisa hubungannya
3. SCOPE OF POSITIVE ACCOUNTING THEORY
Pengembangan teori akuntansi positif ada 2 tahap:
a. Pertama, penelitian mengenai dampak akuntansi dan perilaku dalam pasar modal. Data
tahap ini tidak dijelaskan mengenai praktek akuntansi melainkan hubungan antara
pengumuman data akuntansi dan reaksi harga saham.
b. Kedua, berusaha menjelaskan dan memprediksi praktek akuntansi dalam perusahaan.
Fokusnya ada 2, yang pertama, usaha untuk menjelaskan apakah perusahaan
menggunakan metode akuntansi tertentu untuk alasan oportunistik, contohnya
memindahkan kesejahteraan milik pemegang saham ke tangan manajer. Perspektif
mengenai oportunistik ini sering disebut ex post. Yang kedua mengasumsikan perusahaan
memilih praktek akuntansi untuk alasan efisiensi, sehingga kebijakan akuntansi
ditempatkan sebagai ex ante untuk menurunkan biaya kontrak antara perusahaan dan
pemegang saham.
4. CAPITAL MARKET RESEARCH AND THE EFFICIENT MARKETS HYPOTHESIS
Ada 2 macam penelitian pasar modal yang secara khusus penting terhadap teori
akuntansi positif:
a. Studi yang berusaha menentukan dampak perilisan informasi keuangan terhadap return
saham
b. Studi yang memikirkan efek dari perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga saham
Sebagian besar penelitian mengenai hal ini mengarah pada satu paradigma ekonomi –
efficient markets hypothesis (EMH). Dalam pasar modal yang bersaing, biaya margin
informasi sama dengan pendapatan margin. Definisi pasar efisien yang ‘menggambarkan
sepenuhnya’ informasi yang tersedia didasarkan atas asumsi:
a. Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas
b. Informasi disediakan secara cuma-cuma bagi seluruh peserta pasar
c. Ada perjanjian mengenai dampak informasi saat ini terhadap harga sekarang dan
pendistribusian harga pada masa yang akan datang
Ada 3 macam informasi, yaitu:
a. Weak, dimana harga sekuritas saat ini hanya mencerminkan harga masa lalu
b. Semistrong, dimana harga sekuritas saat ini menunjukkan segala informasi yang tersedia,
selain dari harga masa lalu
c. Strong, dimana harga sekuritas menunjukkan seluruh informasi termasuk informasi yang
tidak dipublikasikan
Bentuk informasi semistrong adalah yang paling sesuai dengan penelitian akuntansi,
karena informasi keuangan sebagai bagian dari informasi yang tersedia.
Pasar efisiensi bukan berarti bahwa seluruh informasi keuangan telah disajikan
‘secara benar’ atau ‘secara tepat’ oleh si pengambil keputusan. Melainkan menunjukkan
bahwa manajer membuat keputusan manajemen yang terbaik atau bahwa investor dapat
memprediksi peristiwa masa depan dengan tepat.
Pasar efisiensi dalam konteks EMH, secara sederhana berarti harga sekuritas
menggambarkan dampak keseluruhan atas semua informasi yang relevan sehingga tidak bias
dan membingungkan.
Sementara EMH adalah teori tentang mekanisme harga pada pasar sekuritas, capital
market research (CMR) adalah penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis yang berkaitan dengan perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR
menggunakan market model.
Asumsi dalam market model:
a. Investor merupakan risk-averse
b. Return didistribusikan secara normal dan para investor memilih portofolio mereka sendiri
c. Investor memiliki ekspektasi yang sama
d. Merupakan pasar sempurna
5. IMPACT OF ACCOUNTING PROFITS ANNOUNCEMENTS ON SHARE PRICES
Arah (direction). Terbagi menjadi favorable dan unfavorable. Pengumuman yang
favorable dimana melaporkan profit yang lebih besar dibanding yang diprediksi.
Pengumuman unfavorable dimana melaporkan profit yang lebih kecil dibanding tahun lalu.
Besaran (magnitude). Sangat mungkin untuk meneliti hubungan antara besarnya
perubahan yang tak terduga dari profit dan abnormal return. Teori yang mendasari pengujian
ini yaitu bahwa apabila profit yang diumumkan mengandung suatu informasi, maka besarnya
abnormal return dapat dikaitkan dengan besarnya profit yang tak terduga.
Asimetri informasi dan ukuran perusahaan. Semakin kecil perusahaan, semakin
banyak informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Penelitian empiris menunjukkan
profit yang diumumkan oleh perusahaan yang kecil mempunyai dampak informasi yang lebih
besar.
Magnitude of profit release from other firms. Penelitian mengenai pasar modal
lainnya telah meneliti bahwa tidak hanya kecermatan menanggapi return perusahaan terhadap
pengumuman profit mereka, tapi juga return atas pengumuman profit perusahaan lain.
Penelitian ‘transfer informasi’ ini didasarkan pada keyakinan bahwa profit yang tak terduga
dalam satu perusahaan pada industri tertentu akan berpindah melalui industri tersebut.
Volatilitas. Peneliti lain telah menggunakan ‘index’ alternatif atas informasi yang
terkandung dalam profit yang diumukan. Salah satunya abnormal return. Teori yang
mendasari yaitu jika pada profit yang diumumkan mengandung suatu informasi, maka bisa
diperkirakan perubahan harga saham yang lebih besar pada saat tanggal pengumuman.
Association studies and earnings response coefficients (ERC). Ada penelitian yang
mengukur dampak perhitungan akuntansi terhadap harga saham. Tujuannya untuk menguji
dampak dari variabel akuntansi dan informasi yang lebih luas yang menunjukkan return
sekuritas dalam jangka panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ERC:
a. Risiko dan ketidakpastian. Risiko yang besar berarti tingkat bunga yang dibayarkan besar
pula dimana mengurangi nilai sekarang dari perkiraan profit yang akan datang dan juga
ERC. Ketidakpastian mengenai operasional masa depan bisa mempengaruhi manfaat
ekonomis di masa yang akan datang atau tingkat bunga.
b. Kualitas audit. Apabila besarnya ERC berfungsi bagi kredibilitas profit yang diumumkan,
dan jika proses audit eksternal bertujuan untuk menaikkan kredibilitas profit, maka
besarnya ERC berguna dalam kualitas audit. Penelitian analitis menunjukkan ukuran
perusahaan yang diaudit dan kualitas auditnya memiliki hubungan positif.
c. Industri. Hipotesis menyatakan industri dengan ketidakpastian outcome yang besar akan
memiliki ERC yang besar pula. Seperti halnya dengan ukuran perusahaan, industri
kelihatan tidak begitu penting, tapi bertindak sebagai pelindung bagi faktor lain (seperti
risiko).
d. Tingkat bunga. Discount rate pada waktu tertentu merupakan hasil dari risk free rate of
return dan risk premium. Jika risk free rate of interest naik, kemudian hal-hal lainnya
tetap, maka nilai sekarang dari perkiraan profit menurun, sehingga menghasilkan
hubungan negatif antara tingkat bunga dan ERC.
e. Financial Leverage. Penekanan terhadap leverage di analisa oleh Jeter dan Chaney yang
menemukan sebuah gabungan yang menolak antara leverage dan ERC. Berikut ini adalah
urutan teori – teori lainnya. Pertama, teori ‘default’ dimana ERC mengkaitkan secara
positif untuk faktor kegigihan profit dan secara negatif mengkaitkan untuk resiko
kegagalan perusahaan (tingkat financial leverage). Kedua, teori ‘maximum debt’
menyebutkan saat financial leverage meningkat, harga saham meningkat secara
bersamaan untuk 2 alasan. Alasan pertama, pajak dapat mengurangi bunga dana pinjaman
yang menghasilkan suatu perlindungan pajak dimana meningkatkan tingkat hutang
perusahaan, karena itu weighted average biaya modal menurun. Kedua, mengkaitkan
kepada penyampaian leverage perusahaan secara positif. Kesediaan manajer untuk
meningkatkan financial leverage adalah sebuah ungkapan keyakinan manajer di masa
depan dan percaya perusahaan akan menghasilkan dana yang melebihi adjusted weighted
average biaya modal. Terakhir, pendekatan ‘optimal leverage’ mengasumsikan suatu
posisi terbaik financial leverage untuk setiap perusahaan. Pendekatan optimal leverage
memprediksi arah perubahan harga saham adalah syarat pada financial leverage
perusahaan yang relative untuk sesuai. Jika perusahaan di atas hipotesis yang sesuai untuk
tingkat hutang, ERC lebih rendah. Sebaliknya, jika perusahaan di bawah leverage yang
sesuai, ERC lebih tinggi.
f. Pertumbuhan perusahaan. Kesempatan bertumbuh akan menunjukkan ERC yang lebih
tinggi. Kesempatan bertumbuh termasuk rancangan yang ada atau kesempatan investasi
di dalam suatu projek yang mengharapkan yield tingkat pengembalian melebihi resiko
yang sebanding dengan tingkat pengembalian sepadan dengan resiko sistematik
rancangan arus kas.
g. Permanent & temporary profits. Jika besar kecilnya nilai profit yang tidak terduga
diharapkan berlangsung lama, besar kecilnya abnormal return akan seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu, hubungan positif antara perbaikan ukuran untuk ‘permanen’
profit dan ERC yang diharapkan.
h. Non-Linear Modelling. Satu kritikan pada penelitian ERC adalah kejelasan kekuatan
profit untuk harga lebih rendah (jenis R-Square di bawah 10%). Sebelumnya,
pembelajaran ERC menyetujui teknik statistic linear untuk mengestimasi ERC, tetapi
beberapa penelitian saat ini memiliki teknik non-linear. Hubungan non-linear pada nilai
absolute profit tidak terduga yaitu berkorelasi negative dengan kekuatan profit.
Pengetahuan tentang hubungan ini penting, karena teori valuasi meramalkan analisa dan
investor harus menempatkan dampak terbaik pada peramalan kekuatan profit yang tinggi
dibandingkan kekuatan profit yang rendah.
i. Disaggregating profits. Enam komponen profit seperti gross profit, general dan
administrative expense, depreciation expense, interest expense, income tax dan other item
sudah diteliti dengan keadaan regresi abnormal return pada perubahan tidak terduga pada
komponen. Pendekatan alternatif lainnya untuk disagregat accounting profit memisahkan
profit ke dalam cash flow dan komponen akrual.
j. Arus kas. Bowen, Burgstahler dan Daley menyebutkan bahwa cash flow harus
ditambahkan sebagai penambahan variabel penjelas untuk harga, karena profit dan cash
yang individu dan penambahan yang penting atau kedua – duanya bersifat individu yang
penting tetapi kedua – duanya bukan penambahan yang penting, atau masing – masing
bersifat individu yang penting tetapi satu sedikit lebih penting dan mendominasi.
k. Neraca & komponen neraca. Kombinasi neraca dan profit serta penyesuaian terhadap
kondisi makroekonomi menambah kuatnya harga saham. Model ini menjadi dasar dalam
menentukan harga dan nilai intrinsik.
6. TRADING STRATEGIES
Post-announcement Drift. Dua penemuan yang mewakili pertanyaan terkait efisiensi
pasar modal, yaitu adanya post – announcement drift dan penurunan trading rule dimana
abnormal return dapat diperoleh melalui perdagangan pada informasi akuntansi yang
dipublikasikan. Post-announcement drift terjadi ketika abnormal return berlanjut setelah
pengumuman profit, sehingga kandungan informasi dari pengumuman profit itu tidak
menggambarkan sepenuhnya harga saham pada saat tanggal pengumuman.
Winners/ Losers & Overconfidence. Efek winner / loser adalah sebuah contoh anomali
asosiasi jangka panjang. Efek ini menghasilkan sebuah strategi perdagangan. Saham yang
menghasilkan pengembalian positif (winner) atau pengembalian negatif (loser) diurutkan
berdasarkan kinerja 3 tahun terakhir dan penempatan dalam portofolio. Terlalu percaya
tentang informasi yang tertutup juga menyebabkan investor mengecilkan pentingnya
informasi yang disebarluaskan ke publik. Lebih lanjut, dalam pembentukkan harapan,
investor berhipotesis yaitu memberikan banyak bobot untuk kinerja profit perusahaan
sebelumnya dan sedikit sekali menyadari fakta bahwa kinerja yang akan datang cenderung
tidak sama seperti sebelumnya. Disini juga dipercaya bahwa pasar bereaksi perlahan pada
saat dan di da]]]]]]]]]]]lam penggabungan informasi baru.
Mechanistic or behavioral effect. Dua hipotesis yang dikembangkan dalam cosmetic
accountting:

a. Mekanisme reaksi pasar untuk mengubah urutan akuntansi, tanpa memperhatikan apakah
mereka cosmetic atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, seperti pasar secara
sistematis tertipu oleh perubahan akuntansi yang meningkatkan atau menurunkan profit
(hipotesis ‘mechanistic’)
b. Pasar menolak perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas, yaitu
pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain dari peningkatan nilai sekarang
dari tax saving atau efek – efek lainnya dari arus kas perusahaan.(hipotesis ‘no-effects’
turunan dari EMH)
c. Pengujian untuk kedua hipotesis ini mempertimbangkan perilaku tingkat pengembalian
abnormal dan waktu berubahnya kebijakan akuntansi. Catatan untuk hipotesis ‘no-effect’,
harus bersifat abnormal return ketika terjadi ‘cosmetic change’ dalam kebijakan
akuntansi, karena tidak ada efek pada arus kas.
Manipulating accounting numbers. Perhitungan income dengan GAAP ramai
diberitakan tidak sempurna dalam mengukur ‘economic income’ atau ‘fundamental value’.
Ini karena standar akuntansi tidak tepat menjelaskan atau konsisten di seluruh dunia; dampak
terhadap akuntan yaitu subjektif dan budaya interpretasi dengan estimasi mereka, serta
pengaturan dan manipulasi laporan keuangan sangat banyak.
Dalam perspektif oportunistik, kecurangan merupakan jenis manajemen laba yang paling
ekstrim dan digunakan oleh manajer untuk membohongi pengguna laporan keuangan.
Detecting the quality and probability of accounting management.Kita dapat
menggunakan reaksi harga pasar sebagai indikasi kualitas. Namun, penelitian oleh Sloan dan
lainnya menunjukkan pasar tidak memiliki pemahaman akrual yang sophisticated dan
karenanya muncul reaksi yang berlebih untuk peningkatan akrual income positif. Reaksi
analis – analis keuangan dapat juga digunakan untuk menaksir kualitas karena keahlian
mereka. Namun, penelitian ini menyatakan bahwa analis dapat bersifat bias dan berfokus
pada faktor industri yang spesifik daripada variabel perusahaan yang spesifik. Laporan dan
opini auditor juga dapat sebagai proxy atas kualitas tapi hal ini diperdebatkan karena belum
tentu auditor tersebut benar-benar independen.
7. ISSUE BAGI AUDITOR
a. Berdasarkan bukti empiris, laba akuntansi mengandung informasi (harga saham)
b. Reaksi pasar terhadap accrual cenderung bias
c. Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas audit

Penelitian empiris memberikan bukti manfaat kepada perusahaan melalui biaya yang
lebih rendah dari modal ekuitas dan utang ketika mereka secara sukarela membeli audit atau
membeli audit berkualitas tinggi. Investor menghargai perlindungan asuransi yang
disediakanoleh kemungkinan mengambil tindakan hukum terhadap auditor besar yang
memiliki sumberdaya yang mendalam. Selain itu, investor nilai jaminan yang diberikan oleh
auditor tentangkualitas informasi keuangan perusahaan. Para peneliti tidak dapat menjalankan
eksperimen terkontrol pada pilihan auditor dan menghadapi tantangan metodologis dalam
merancang studi menggunakan data arsip yang memungkinkan kesimpulan yang bisa ditarik
dengan keyakinan.

C. KESIMPULAN
Teori akuntansi positif mempunyai fokus dan mencoba menjawab pertanyaan tentang:
(1) Manfaat dan kekurangan dari penerapan metode akuntansi yang (2) manfaat dan
kekurangan peraturan dan proses penetapan standar (3) dampak pelaporan keuangan terhadap
harga saham (4) Penilaian akuntansi mana yang terbaik untuk memprediksi harga, imbal hasil
dan laba dimasa yang akan datang. Asumsi yang digunakan pada teori akuntansi positif : (1)
Manajer, investor, kreditor dan individual lain diasumsikan berperilaku rational dalam
melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas, (2) Manajer mempunyai kebijakan dalam
memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimumkan utilitas atau dalam memilih kebijakan
pendanaan, investasi dan produksi untuk memaksimumkan utilitas, (3) Manajer akan
melakukan tindakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Keunggulan teori positif: (1) Mengatasi kelemahan standar prescriptive yang
dilandasi dari observasi empiris, (2) Normative teori dilandasi kebijakan dari praktik yang
mungkin menyebabkan ketidak sesuaian dengan keadaan yang sebenarnya. Pasar modal
efisien adalah pasar yang dengan cepat menyesuaikan dengan informasi baru. Asumsi pada
pasar moal efisien adalah: (1) Tidak ada biaya transaksi, (2) Informasi dapat diperoleh oleh
seluruh pelaku pasar tanpa batasan, (3) Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi
saat ini pada harga kini dan distribusi pada harga dimasa yang akan datang. Salah satu tujuan
teori akuntansi posiitif adalah mempelajari informasi yang dimiliki laba akuntansi terhadap
harga saham. Dalam pasar modal efisien, setiap perubahan aliran kas dari yang diharapkan
akan mempenngaruhi harga saham. Laba akuntansi historis mengandung informasi yang
cukup berarti. Dari hasil penelitian diketahui adanya informasi yang berkelanjutan di pasar,
jadi akuntansi bukan satu-satunya informasi mengenai perusahaan.
Kandungan informasi pengumuman laba yang tidak diharapkan mungkin berlawanan
dengan ukuran perusahaan. Semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang
terkandung pada perusahaan. Argumentasi yang diberikan Freeman: (1) Perusahaan
memberikan informasi yang lebih bervariasi, (2) Perusahaan besar mempunyai tingkat
informasi yang lebih besar yang dilakukan oleh para peneliti dan pemberitaan. Investor
institusi umumnya lebih menyukai bertransaksi dengan perusahaan besar, untuk alasan
likuiditas dan masalah kontrak. Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient
(ERC) : (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5)
Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer.
Berdasarkan bukti empiris ternyata pasar dapat dipengaruhi data akuntansi: (1)
Perubahan informasi setelah pengumuman, (2) Winner-losser strategies dan sikap optimis
para analis keuangan. Laba yang dihasilkan dari GAAP merupakan hasil pengukuran yang
kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena standar tidak didefinisikan secara tepat maupun
konsisten bagi semua negara, akuntan dalam melakukan estimasi dipengaruhi sikap yang
subjective dan kultural, seta melakukan manipulasi laporan keuangan pada tingkatan yang
bervariasi. Beberapa masalah bagi auditor adalah: (1) Berdasarkan bukti empiris, laba
akuntansi mengandung informasi (harga saham), (2) Reaksi pasar terhadap akrual cenderung
bias, (3) Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas
audit
DAFTAR PUSTAKA

Godfrey et. al. 2010. Accounting Theory. Australia: Wiley

Anda mungkin juga menyukai