No Diagnosa Intervensi Rasional TD Jam yang Diharapkan 1. 17 Maret Resiko tinggi Infeksi tidak terjadi. a. Anjurkan klien cuci tangan sebelum a. Mengurangi risiko kontaminasi Klp. 2 2019 terhadap infeksi Setelah dilakukan dan sesudah melakukan aktivitas. silang. 13.00 (progresi menjadi asuhan keperawatan b. Ciptakan lingkungan yang bersih b. Mengurangi petogen pada sistim WIB sepsis/awitan infeksi selama 3x24 jam dan ventilasi yang baik. imun dan mengurangi opurtunistik) b.d dengan kriteria hasil: c. Diskusikan tingkat dan rasional kemungkinan pasien mengalami pertahanan primer a. Bebas dari tanda- isolasi pencegahan dan infeksi nasokomial. tak efektif; depresi tanda infeksi mempertahankan kesehatan pribadi. c. Penurunan daya tahan tubuh sistem imun b. Risiko penularan d. Tanyakan adanya keluhan sakit memudahkan berkembang virus HIV minimal kepala, kaku leher, perubahan biaknya kuman patogen. c. Nilai CD4 dapat penglihatan. Catat perubahan mental Tindakan isolasi sebagai upaya terkontrol dengan dan tingkah laku, pantau kekakuan menjauhkan dari kontak langsung patuh minum nukal/aktivitas kejang. dengan kuman patogen. Diskusi ARV sesuai advice e. Anjurkan klien untuk sering dilakukan untuk meningkatkan dokter mengobservasi kulit/membran kerjasama dengan cara hidup dan mukosa oral terhadap kemungkinan berusaha mengurangi rasa adanya bercak putih atau lesi. terisolasi. . f. Anjurkan untuk menggunakan d. Ketidaknormalan neurologis kondom saat melakukan hubungan umum dan mungkin dapat seksual. dihubungkan dengan HIV atau g. Anjurkan untuk mengelola infeksi sekunder. pembuangan jarum suntik dan mata e. Candidiasis oral, herpes, adalah pisau secara ketat dengan penyakit yang umum terjadi dan menggunakan wadah tersendiri. memberi efek pada membaran h. Kolaborasi dalam pemberian obat kulit. ARV sesuai advice dokter. f. Penggunaan kondom untuk kontak langsung dengan cairan tubuh, misalnya sekresi sperma dan sekresi vaginal. g. Mencegah penularan. h. Menghambat proses infeksi dengan menekan virus HIV. 2. 17 Maret Gangguan pola tidur Membentuk kembali a. Ajarkan klien untuk relaksasi a. Relaksasi mengurangi Klp. 2 2019 b.d ansietas akibat pola tidur dan sebelum tidur. peningkatan tonus simpatik 13.00 perubahan status istirahat pasien yang b. Kendalikan sumber-sumber b. Suara bising atau keras dapat WIB kesehatan sesuai dengan kebisingan lingkungan mengganggu tidur/istirahat kebutuhan. Setelah c. Anjurkan pasien untuk c. Mengungkapkan kecemasannya dilakukan asuhan mengungkapkan kecemasannya dapat mengurangi beban pikiran keperawatan 3x24 kepada keluarga pasien jam, dengan kriteria d. Berikan informasi akurat dan d. Mengurangi rasa cemas dan hasil: konsisten mengenai prognosis, ketidakmampuan pasien untuk a. Jumlah jam tidur hindari argumentasi mengenai membuat keputusan dalam batas persepsi pasien terhadap situasi e. Memberikan penenangan dan normal 6-8 tersebut. kemampuan bagi pasien untuk jam/hari e. Jamin pasien tentang kerahasiaan memecahkan masalah pada b. Pola tidur, kualitas dalam batasan situasi tertentu. situasi yang diantisipasi dalam batas normal c. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat d. Mampu mengientifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur. 3. 17 Maret Intolernasi aktivitas Pasien mampu a. Observasi tanda-tanda vital. a. Mengetahui keadaan umum Klp. 2 2019 berhubungan dengan berpartisipasi dalam b. Monitor respon fisiologis terhadap pasien. 13.00 kelemahan. kegiatan. Setelah aktivitas. b. Respon bervariasi dari hari ke WIB dilakukan asuhan c. Berikan bantuan perawatan yang hari. keperawatan 3x24 pasien sendiri tidak mampu. c. Mengurangi kebutuhan energi. jam, dengan kriteria d. Jadwalkan perawatan pasien d. Ekstra istirahat perlu jika karena hasil: sehingga tidak mengganggu meningkatkan kebutuhan a. Dapat bernafas isitirahat. metabolik. dengan leluasa saat beraktivitas dan lemas dapat berkurang b. Tanda tanda vital dalam batas normal RR : 16 - 20 x/menit TD : Sistol 100-140 mmHg Diastol 60-90 mmHg Nadi : 60 – 100 x/menit