ض َّل ِ ت أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن َي ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُمِ سيِِّئَا ُ إِ َّن ْال َح ْمدَ هللِ ن َْح َمدُهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ ْوذ ُ بِاهللِ ِم ْن
َ ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو
ُس ْولُه ُ ِي لَهُ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ َّن ُم َح َّمدا ً َع ْبدُهُ َو َر َ ض ِل ْل فَالَ هَاد ْ ُلَهُ َو َم ْن ي
“ َّللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُموت ُ َّن ِإالَّ َوأَنتُم ُّم ْس ِل ُمونِّ ْ” َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ اتَّقُوا
“ ساء َ ث ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َكثِيرا ً َو ِن َّ احدَةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َو َب ِ اس اتَّقُواْ َربَّ ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُكم ِ ِّمن نَّ ْف ٍس َو ُ ََّيا أَيُّ َها الن
ً علَ ْي ُك ْم َر ِقيبا َ ِّ ام ِإ َّن
َ َّللا َكان َ ساءلُونَ ِب ِه َواأل َ ْر َح َ َ ّللاَ الَّذِي ت ِّ ْ”واتَّقُوا َ
“ َّللا ُ َ َ َ َ
َّ ص ِل ْح ل ُك ْم أ ْع َمال ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر ل ُك ْم ذنُو َب ُك ْم َو َمن ي ُِط ْع ً
ْ ُ ي. سدِيدا ً ُ
َ ّللاَ َوقولوا قَ ْوالُ ُ
َّ يَا أيُّ َها الذِينَ آ َمنُوا اتَّقواَّ َ
ً سولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْوزا ً َع ِظيما ُ ”و َر.
َ
ْ
َو َخي ُْر ال ُهدَى ُهدَى ُم َح َّم ٍد،ّللا ِ َّ اب ُ َ ث ِكت ْ َ ُ َ
ِ فَإ ِ َّن َخي َْر ال َحدِي،ُ أ َّما بَ ْعد،ور ُم ْحدَثات َها ُ ْ
ِ َوش َُّر األ ُم،سل َم َّ َ
َ عل ْي ِه َو َ ُّللا َّ صلَّى َ
ض َاللَة
َ ع ٍة َ َو ُك ُّل ِب ْد.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah…
Mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah ta’ala dengan ketaqwaan yang sebenar-
benarnya; yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-
Nya shallallahu ’alaihi wasallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-
Nya shallallahu ’alaihi wasallam.
Roda kehidupan. Itulah barangkali salah satu ungkapan yang pas untuk menggambarkan
perjalanan kita di dunia yang fana ini. Roda yang berputar, kadang di atas dan kadang
pula di bawah. Ada kehidupan dan ada kematian. Ada kondisi sehat dan ada kondisi
sakit. Ada rasa senang dan adapula rasa susah. Ada kondisi kaya dan ada kondisi miskin.
Ada saatnya naik jabatan dan ada saatnya pula turun dari jabatan. Ini semua adalah
bagian dari ujian kehidupan.
Beruntunglah para manusia yang sukses dan berhasil melewati berbagai macam ujian
yang sangat beragam tersebut dengan baik..
Tidak mudah memang untuk sukses dalam melewati berbagai macam ujian yang amat
beragam itu. Ada yang sukses saat diuji dengan kekayaan, namun ternyata ia gagal
ketika diuji dengan kemiskinan. Ada pula yang sebaliknya; sukses saat diuji dengan
kemiskinan, tetapi gagal ketika diuji dengan kekayaan.
Ada yang sukses saat diuji dengan kesehatan, namun gagal ketika diuji dengan sakit.
Sebaliknya, ada yang sukses saat diuji dengan sakit, tetapi gagal ketika diuji dengan
kesehatan.
Ada yang sukses saat mendapat ujian naik jabatan, namun gagal ketika diuji turun
jabatan. Adapula yang sebaliknya, sukses saat mendapat ujian turun jabatan, namun
gagal ketika diuji naik jabatan.
Bagaimanakah gerangan caranya agar kita bisa sukses total dalam menghadapi berbagai
macam ujian yang beragam tadi?
Faktor pertama dan utama yang diperlukan hamba, adalah taufik dan bantuan dari
Allah ta’ala.
Taufik dari Allah adalah karunia yang diberikan-Nya kepada siapapun yang Dia
kehendaki. Tidak peduli apakah ia pejabat atau rakyat jelata, pria atau wanita, tua atau
muda, bersuku Jawa atau Sunda atau Sumatra. Semua berpeluang untuk mendapatkan
karunia istimewa tersebut.
Namun, kita semua dituntut untuk berusaha dan berikhtiar dalam mengejar karunia
mulia itu. Salah satu bentuknya adalah dengan mengamalkan nasehat Nabi shallallahu
’alaihi wasallam berikut ini,
Kondisi lapang, contohnya adalah saat kita sehat, kaya, menduduki jabatan dan yang
semisal dengan itu.
Sedangkan kondisi susah, contohnya adalah ketika kita sakit, miskin, turun jabatan dan
yang semisalnya.
Maka, saat kondisi fisik sehat, gunakanlah kesempatan emas itu untuk lebih
bersemangat dalam beribadah kepada Allah ta’ala. Menjalankan perintah-perintah-Nya
dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Tunaikan shalat berjamaah di masjid dan ringan
tanganlah dalam membantu orang lain yang membutuhkan bantuan.
Bila itu dilakukan, insyaAllah kita akan dibantu Allah agar kuat dalam menghadapi ujian
sakit. Akan terasa ringan dalam menjalani penderitaan itu. Akan dibantu untuk bisa
bersabar dalam menanggung ketidaknyamanan. Dan mungkin juga akan segera
dikaruniai kesembuhan oleh Allah ta’ala. Itulah antara lain buah dari kepatuhan kita
dahulu pada Allah, saat kondisi tubuh kita sedang sehat.
Setali tiga uang, saat kondisi rizki sedang lancar. Tunaikanlah zakat harta kita,
jangan lupakan saudara-saudara kita kaum fakir-miskin dan dhu’afa. Dukung proyek-
proyek kebaikan Islam.
Bila itu dijalankan, insyaAllah ketika rizki seret, keimanan kita akan tetap kokoh karena
dijaga oleh Allah ‘azza wa jalla. Rizki yang sedikit akan tetap mencukupi kebutuhan kita,
karena diberkahi oleh Allah. Dan mungkin badai ujian ekonomi tersebut akan segera
berakhir. Itulah antara lain buah dari ketaatan kita dahulu pada Allah saat rizki sedang
lancar.
Apabila seluruh kebaikan itu ditunaikan, insyaAllah saat turun dari kursi jabatan, kita
akan tetap disegani dan dihormati oleh rakyat dan bawahan. Akan ikhlas dalam menjalani
ketetapan Tuhan. Serta yang paling istimewa dari itu semua, insyaAllah akan meraih
keridhaan dari Allah Yang Maha Rahman. Itulah antara lain buah manis dari kepatuhan
kita kepada Allah, saat dahulu sedang menduduki kursi jabatan.
فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم، وأستغفر هللا لي ولكم ولجميع المسلمين والمسلمات،أقول قولي هذا.
KHUTBAH KEDUA:
شبه ْيهَ َوَلَ َمثه ْي َل َوَلَ “ ا ْل َح ْم ُد لله ُ ُش َه ُد أ َ ْن َلَ إهلهَ إهَلَّ هللاُ َلَ نه َّد لَه
َ َس ْبحَانَهُ َوَل ْ َ َوأ،”ير
ُ ط ْو هل ََل إهلَهَ إه ََّل ه َُو إهلَ ْي هه ا ْل َم هص
َّ ب ذهي ال شدهي هد ا ْل هعقَا هَ ب ب َوقَابه هل الت َّْو ه
غاف ههر الذَّ ْن ه
َ
ستَنهي ٍْر َ علَى آ هل هه َو
ْ ص ْح هب هه َوك هُل ت َا هب ٍع ُم َ علَ ْي هه َو َ َسلَّ َم َوب
َ َارك َ صلَّى هللاُ َو َ ،ج ا ْل ُمنهي ُْر س ْولُهُ ا ْلبَ ه
ُ شي ُْر النَّ هذ ْي ُر َوالس َهرا ُ ع ْب ُدهُ َو َر َ ً ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمداْ َ َوأ،نَظه ي َْر.
Allah subhanahu wa ta’ala mengingatkan kita bahwa hakikat kekuasaan dan kemuliaan
itu adalah milik Allah ‘azza wa jalla. Dia yang memberi jabatan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Dia pula yang mencabut jabatan dari siapa pun yang dikehendaki-
Nya.
“ع ا ْل ُم ْلكَ مه َّم ْن تَشَا ُء َوتُع ُّهز َم ْن تَشَا ُء َوت ُ هذ ُّل َم ْن تَشَا ُء بهيَدهكَ ا ْل َخي ُْر إهنَّكَ َعلَى ك هُل ش َْيءٍ قَدهير
ُ ”قُ هل اللَّ ُه َّم َما هلكَ ا ْل ُم ْلكه ت ُؤْ تهي ا ْل ُم ْلكَ َم ْن تَشَا ُء َوت َ ْن هز
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan
kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari
siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki
dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau lah segala
kebaikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”. QS. Ali Imran (3): 26.
Maka, jangan sampai karunia Allah berupa kekuasaan itu, justru digunakan untuk
melanggar aturan Sang Pemberi karunia kekuasaan tersebut, yakni Allah subhanahu wa
ta’ala..
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ,اللهم بارك
.على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
ربنا اغفر لنا وإلخواننا الذين سبقونا باإليمان وال تجعل في قلوبنا غال للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم
ربنا ال تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
اللهم ……………………………………………………………………………………………
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار
وصلى هللا على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين