Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

PENERAPAN MASASE MENGGUNAKAN MINYAK ZAITUN


TERHADAP RESIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT UNTUK
MENCEGAH DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RUANG ICU
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
Memenuhi Tugas Akhir Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III
Keperawatan pendidikan Ahli Madya Keperawatan.

NURHABIBAH
A01401939

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017
Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong KTI, Agustus 2017Nurhabibah¹, Isma Yuniar, S. Kep.,Ns M.Kep²

ABSTRAK ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN MASASE


MENGGUNAKANMINYAK ZAITUN TERHADAP RESIKO KERUSAKAN
INTEGRITAS KULIT UNTUK MENCEGAH DEKUBITUS PADA PASIEN

STROKEDI RUANG ICU RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang:

Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dibawa kulit yang
disebabkan karena adanya kompresi jaringan lunak diatas tulang yang menonjol
dan karena adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama secara terus
menerus. Cara mencegah terjadinya dekubitus adalah dengan melakukan
perawatan kulit yaitu dengan menjaga kulit agar tetap bersih, lembab, menggunakan
pembersih kulit dengan PH yang seimbang, dan memberikan topikal untuk
mengurangi risiko kerusakan kulit. Topikal tersebut antara lain lotion, crem, salep
rendah alkohol dan masase minyak zaitun. Tujuan: Mendeskripsikan asuhan
keperawatan resiko kerusakan integritas kulit pada pasien stroke dengan pemberian
masase menggunakan minyak zaitun untuk mencegah dekubitus pasien.

Metode: Karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi
kasus. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik dengan
subyek pasien stroke dengan resiko kerusakan integritas kulit. Hasil: Setelah
dilakukan masase minyak zaitun selama 3 hari, terjadi peningkatan pada nilai skala
Brandan pada kulit, dari 11 menjadi 13. Kesimpulan:Pemberian masase
menggunakan minyak zaitun dapat mencegah terjadinya decubitus pasien stroke
dengan resiko kerusakan integritas kulit. Kata Kunci: Dekubitus, masase, minyak
zaitun.

1.Mahassiswa

2.Dosen Pembimbing
DIII Program of Nursing

Department Muhammadiyah

Health Science Institute of Gombong Scientific Paper,

August 2017

ABSTRACT

THE NURSING CARE FOR STROKE PATIENT HAVING RISK OF SKIN


INTEGRITY DAMAGE BY APPLYING OLIVE OIL MASSAGE TO PREVENT
DECUBITUS IN ICU OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

Background:

Decubitus is the damage or the death of skin spreading to the under skin tissue
caused by soft tissue compression over the protruding bone and by outer pressure
in a consecutive long time. Skin care is the way how to prevent decubitus. It is done
by keeping the skin clean moisture using skin cleaner with a balanced PH. Besides it
can be done by giving topical, such as lotion, cream and ointment with low alcohol,
and olive oil to decrease the risk of skin damage.

Objective: Describing nursing care for stroke patient having risk of skin damage by
applying olive oil massage to prevent decubitus.

Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study approach.
Data were obtained through interview, observation, and physical examination. The
subject was a stroke patient having a risk of skin integrity damage.

Result: After having nursing care by applying olive oil massage for 3 days, there was
an increase in Branden scale score of skin from 11 to be 13. Conclusion: The
application of olive oil massage can prevent decubitus of stroke patient having a risk
of skin integrity damage. Keywords: Decubitus, massage, olive oil .

1.Student

2.Lecturer
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit neurologis yang
sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi
otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak
dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Stroke di akibatkan oleh thrombosis serebral,
hemoragi, hipoksia (Muttaqin, 2008).Stroke adalah hilangnya fungsi yang disebabkan suplai
darah ke otak terhenti, maka dari itu stroke merupakan penyebab kematian dengan laju mortalitas
18%-37%. Stroke juga menyebabkan kematian dan kecacatan neurologisdi Indonesia (Pudiastuti,
2013).

Berdasarkan data World Heart Organization (WHO) menunjukkan angka Stroke Hemoragik
(SH) didunia untuk semua kelompok umur penderita stroke 7,2 juta jiwa (12.2%). Penderita
stroke di jawa tengah menurut profil kesehatan (2012) sebanyak (0,7%), sedangkan penderita
stroke dirumah sakit umum Dr. Soedirman kebumen pada tahun 2009 adalah sebesar 0,29%.
Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan perawatan intensif yang berguna memulihkan
fungsi otak, dan menjalani rawat inap serta tirah baring total. Tirah baring sangat penting karena
pasien dengan gangguan persyarafan sering kali disertai dengan adanya penurunan kemampuan
dalam mobilisasi (parese). Imobilisasi atau tirah baring adalah salah satu faktor yang signifikan
menjadi penyebab luka tekan (dekubitus).

Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dibawa kulit, yang disebabkan
karena adanya kompresi jaringan lunak diatas tulang yang menonjol dan adanya tekanan dari
luar dalam jangka waktu yang lama, terus menerus di (tempat tidur/ kursi roda). Kejadian luka
tekan diseluruh dunia di intensive care unit (ICU) berkisar 1%-56%. Selanjutnya, dilaporkan
juga dari prevalensi luka tekan yang terjadi di ICU dari Negara dan benua lain yaitu 49% di
Eropa, 22% di Amerika Utara, 50% di Australia. Di Korea khusus-nya di ICU kejadian luka
tekan meningkat dari 10,5% -45%. Di Indonesia, kejadian luka tekan pada pasien yang dirawat
di ICU mencapai 33%. Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan angka luka tekan di
Asia Tenggara yang berkisar 2,1%-31,3%. Di RSUD kebumen didapatkan 38.18% pasien
mengalami dekubitus. Sedangkan prevalensi kejadian dekubitus pada pasien stroke berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Langhorne dan kawan-kawan tahun 2010 di inggris mencapai
29%.

Penyebab utama dari luka tekan adalah tekanan dan toleransi jaringan. Tekanan yang
berkepanjangan merupakan penyebab utama luka tekan karena tekanan dapat menyebabkan
insufisiensi aliran darah, anoreksia, dan iskemia jaringan lunak. National Pressure UlcerAdvisory
Panel (NPUAP) mengatakan dekubitus dibagi menjadi empat stadium. Stadium 1 yaitu ada
perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Stadium 2 yaitu hilangnya sebagian lapisan kulit
yaitu epidermis, dermis atau keduanya. Stadium 3 yaitu hilangnya kulit secara lengkap meliputi
kerusakan atau nekrosis dari jaringan subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada Fascia.
Stadum 4 yaitu hilangnya lapisan kulit yang lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis
jaringan, kerusakan otot tulang dan tendon (Nursalam, 2011).

Dekubitus pada akhir-akhir ini sudah menjadi sebuah problem baik di Negara maju maupun
Negara dalam tahap berkembang, khususnya Indonesia. Hingga saat ini luka dekubitus masih
merupakan masalah yang klasik pada bidang kesehatan terutama bidang keperawatan. Gangguan
integritas kulit seperti ulkus dekubitus dapat terjadi akibat tekanan yang terlalu lama dan terus
menerus. Kerusakan integritas kulit yang disebabkan oleh tirah baring ini, jika dibiarkan lama
kelamaan akan menimbulkan iritasi pada kulit sampai terbentuknya luka pada kulit akibat dari
jaringan yang mengalami nekrosis karena kurangnya suplai darah kejaringan tertentu. Gangguan
integritas kulit seperti ulkus dekubitus biasanya banyak terjadi pada pasien- pasien yang dengan
riwayat penyakit kronis, pasien dengan kondisi yang sangat lemah, serta pasien yang dirawat
dengan kondisi kritis di ruang ICU dalam waktu yang cukup lama. Bahkan sekarang hal ini
merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di
rumah sakit (sunaryanti dkk, 2013).

Pencegahan terjadinya dekubitus pertama adalah dengan melakukan perawatan kulit yaitu
dengan menjaga kulit agar tetap bersih dan lembab, menggunakan pembersih kulit dengan PH
yang seimbang. melindungi kulit dari paparan kelembaban yang berlebihan dengan memberikan
topikal untuk mengurangi risiko kerusakan tekanan.

Pencegahan yang ke dua adalah dengan Penggunaan pelembab kulit yang berfungsi untuk
melembabkan kulit kering sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan kulit. Salah satu
intervensi dalam menjaga integritas kulit adalah dengan cara memberikan pelembab seperti
lotion, crem dan salep rendah alcohol serta dengan cara masase (RNAO 2005, dalam Yolanda
2012).

Perawatan dengan masase merupakan program yang sangat efektif untuk pasien-pasien dengan
resiko terjadinya dekubitus, selain untuk mencegah kecacatan juga untuk mencegah dari
kerusakan kulit karena kulit yang rusak menjadi pintu masuknya kuman dan bakteri yang dapat
menginfeksi. Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang berarti menekan dengan lembut.
Pengertian dari Yunani “massien” yang berarti memijat atau mengurut.

Masase merupakan salah satu manipulasi sederhana yang pertama - tama ditemukan oleh
manusia untuk mengurangi rasa sakit. Menurut (Tjipto Soeroso (dalam Estuti, 2012) menyatakan
bahwa masase adalah suatu seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan rasa nyaman
dan memelihara kesehatan. Gerak tangan secara mekanis ini akan menimbulkan rasa tenang dan
nyaman bagi klien. Pemijatan (masase) sebagai suatu perbuatan mengurut tubuh dengan tangan
(manipulasi) pada bagian-bagian yang lunak, dengan prosedur manual atau mekanik yang
dilaksanakan secara metodis dengan tujuan menghasilkan efek fisiologis, profilaktif, dan
terapeutik bagi tubuh. (Ahmad Rahim dalam Estuti, 2012).

Menurut Susan (dalam Estuti, 2012) masase merupakan bentuk sentuhan terstruktur dengan
menggunakan tangan atau kadang-adang bagian tubuh yang lain seperti lengan atas dan siku
digunakan untuk mencekeram kulit dan memberikan tekanan pada otot-otot dalam. Menurut
Tarumetor (dalam Estuti, 2012)

Masase adalah suatu metode refleksologi yang bertujuan untuk memperlancar aliran darah atau
peredaran darah. Dari beberapa Rumah sakit yang pernah penulis kunjungi selama melakukan
praktik keperawatan penulis melihat bahwa penerapan masase pada pasien resiko dekubitus
terutama pada pasien-pasien stroke atau pasien dengan tirah baring yang lama masih
menggunakan cara masase dengan menggunakan lotion, minyak kayu putih serta penggunaan
baby oil. Meskipun begitu, di sebagian rumah sakit juga sudah ada yang melakukan tindakan
masase menggunakan minyak zaitun tetapi masih terbilang sangat jarang dilakukan
dibandingkan dengan tindakan lainnya seperti alih baring.

Menurut (price, 2003 dalam sunaryanti dkk, 2013) menyatakan jika menggunakan lotion biasa
untuk perawatan kulit, umumnya lotion menggunakan komponen air hingga ketika dipakai akan
memberikan kesegaran sesaat namun ketika kandungan airnya hilang karena penguapan, maka
kulit akan menjadi kering. Sedangkan minyak zaitun berbeda dengan lotion atau minyak lain
pada umumnya dimana minyak zaitun ini, mengandung asam lemak , vitamin terutama sumber
vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan dan terlibat dalam proses tubuh dan beroperasi
sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama
melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.

Sedangkan kandungan asam lemaknya dapat memberikan kelembaban kulit serta kehalusan
kulit. minyak ini mengandung asam oleat hingga 80% dapat melindungi elastisitas kulit dari
kerusakan (khadijah, 2008).

Menurut Khadizah (2008), minyak zaitun yang di oleskan dapat mempercepat penyembuhan
kulit yang luka atau iritasi. Orang-orang Yunani kuno bahkan menggunakan daun zaitun untuk
membasuh luka. Daun zaitun mengandung antimikroba dan sangat efektif memerangi sejumlah
jamur, virus, dan bakteri.

Leir tahun 2010 menyatakan bahwa minyak esensial memiliki manfaat dalam melindungi kulit
terhadap penekanan dan gesekan, memberikan hidrasi yang optimal dan mencegah anoreksia sel.
Asam lemak yang terkandung di dalam minyak meningkatkan daya kohesif stratum korneum dan
mencegah terjadinya transcunaneous water loss dan proliferasi sel yang berlebihan.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa aplikasi topikal asam lemak esensial efektif dalam
meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit serta membantu mencegah terjadinya ulkus dekubitus
pada pasien dengan tirah baring lama.

‘Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktari Yolanda tahun 2013 yang berjudul “Efektifitas
Minyak Zaitun Terhadap Pressure ulcerspada Pasien dengan Tirah Baring Lama” dengan Sampel
yang digunakan sebanyak 30 orang responden yakni 15 responden kelompok eksperimen dan 15
responden kelompok kontrol.

Dengan kriteria inklusi klien dirawat lebih dari 2 hari dan kurang dari 5 hari, mengalami tirah
baring, klien belum mengalami ulkus dan mengalami kemerahan pada kulit (eritema). Klien
dengan resiko ulkus dekubitus (skala Braden < 18) dan bersedia menjadi responden.

Hasil uji Wilcoxon pada skor ulkus dekubitus sebelum (pre test) dan sesudah (post test)
menunjukkan nilai p=0,042 (nilai p< = 0,05) atau ada perbedaan α antara skor ulkus dekubitus
sebelum dan sesudah pemberian minyak zaitun pada kelompok eksperimen dan control sehingga
hasil akhir diterima minyak zaitun efektif dalam mencegah terjadinya ulkus dekubitus.

Hasil penelitian di RSD Dr. Soebandi Jember yang dilakukan oleh Umayanah tahun 2015
tentang pengaruh minyak zaitun (olive oil), dan pengaruh pemberian minyak kelapa (virgin
coconut oil) terhadap dekubitus pada pasien stroke di dapatkan 1 orang (6,6%) pasien dengan
pemberian Virgin Coconut Oil mengalami dekubitus grade 1 sedangkan pada pasien dengan
pemberian olive oil, 15 responden tidak mengalami dekubitus.

Dari hasil analisa tersebut didapatkan adanya perbedaan penggunaan olive oil dan Virgin
Coconut Oil sebagai bahan pelembab kulit tubuh yang tertekan. Hal ini dikarenakan karena
minyak zaitun mengandung asam lemak, vitamin terutama sumber vitamin E yang berfungsi
sebagai antioksidan dan terlibat dalam proses tubuh dan beroperasi sebagai antioksidan alami
yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama melindungi sel dari kerusakan
radikal bebas. Sedangkan kandungan asam lemaknya dapat memberikan kelembaban kulit serta
kehalusan kulit. (khadijah, 2008).

Minyak ini mengandung asam oleat hingga 80% dapat melindungi elastisitas kulit dari
kerusakan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
pengelolaan kasus asuhan keperawatan yang akan dituangkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan keperawatan dengan penerapan masase menggunakan minyak zaitun pada
gangguan integritas kulit untuk mencegah dekubitus pada pasien stroke.

B.Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran pemenuhan kebutuhan yang harus dilakukan perawat untuk


pencegahan ulkus dekubitus pada pasien stroke dengan pemberian masase menggunakan minyak
zaitun?
C.Tujuan Studi Kasus

1.Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan karya tulis ilmiah ini diharapkan penulis mampu mendeskripsikan
Asuhan keperawatan Resiko Kerusakan Integritas Kulit pada pasien stroke dengan pemberian
masase sebelum dan setelah menggunakan minyak zaitun

2.Tujuan Khusus

a.Mampu menggambarkan proses tindakan sebelum dilakukan masase dengan menggunakan


minyak zaitun.

b.Mampu menggambarkan respon pasien setelah dilakukan tindakan masase dengan


menggunakan minyak zaitun.

D.Manfaat Studi Kasus

Karya Tulis ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a.Masyarakat:

Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dini ulkus dekubitus pada
pasien stroke dengan menggunakan minyak zaitun.

b. Bagi Pengembangan Ilmu Teknologi Keperawatan:

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam meningkatkan
asuhan keperawatan pada pasien stroke dalam pencegahan dini ulkus dekubitus dengan
menggunakan minyak zaitun

c.Penulis:

Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur masase pencegahan ulkus


dekubitus pada pasien stroke menggunakan minyak zaitun sebagai kombinasi dengan intervensi
keperawatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai