PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Mitayani (2011 : 122), periode post partum adalah waktu penyembuhan
dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian
masalah yang sering dikeluhkan oleh para ibu post partum adalah produksi ASI
dalam pemberian ASI salah satunya karena kurangnya informasi seperti ASI
belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu diberikan minuman
lain, puting susu datar atau terbenam, puting susu lecet, dan payudara bengkak.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan
oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang
bayi dan sesuai dengan kebutuhannya. Meski demikian, tidak semua ibu mau
menyusui bayinya karena berbagai alasan, pada lain pihak, ada juga ibu yang
ingin menyusui bayinya, tetapi mengalami kendala, ASI tidak mau keluar atau
ASI (Air Susu Ibu) juga merupakan makanan alami pertama untuk bayi,
mengandung semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam bulan pertama
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif ini memberikan
banyak manfaat bagi bayi, yaitu sebagai nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh,
1
2
kecerdasan, dan jalinan kasih sayang dengan ibunya (Nugraheni dan Sumiyarsi,
2012).
Menurut data World Healt Organization (WHO) Menunjukkan bahwa 25% dari
100.000 kematian maternal tiap tahunnya. Di berbagai negara paling sedikit dari
etiologi Antonia uteri (50-60%) sisa plasenta (23-24%) retensio plasenta 17%
Di Indonesia pada tahun 2016 terdapat sebanyak 5.111.204 orang ibu post
partum dengan berbagai macam masalah kesehatan yang dialami, salah satunya
Provinsi Jambi pada tahun 2016 terdapat sebanyak 70.096 orang jumlah ibu post
Di Kabupaten Kerinci, berdasarkan data Puskesmas Depati VII pada tahun 2016
terdapat sebanyak 242 orang ibu post partum dengan berbagai keluhan salah
satunya masalah ketidakcukupan ASI, pada tahun 2017 sebanyak 231 orang, dan
pada tahun 2018 didapatkan sebanyak 255 orang (Medical Record Puskesmas
Masalah ASI yang dihadapi oleh ibu post partum salah staunya yaitu produksi
ASI yang sedikit atau tidak lancar dapat membuat bayi mendapatkan nutrisi yang
Intervensi keperawatan yang bisa dilakukan pada ibu post partum dengan
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Diana Puspita Sari (2017) yang
Meningkatkan Produksi ASI pada Pasien Post SC di Ruang Bougenvil RSUD Dr.
ASI pada ibu post partum setelah diterapkan breast care atau perawatan payudara
secara rutin.
Berdasarkan hasil survey awal yang peneliti lakukan dengan wawancara terhadap
5 orang ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten
Kerinci, ke 5 ibu tersebut mengalami keluhan yang sama yaitu produksi ASI
4
yang tidak cukup sehingga harus memberikan susu formula sebagai pengganti
ASI sementara dan tidak mengetahui cara perawatan payudara. Oleh sebab itu, ke
5 ibu post partum tersebut hanya membersihkan payudara pada saat mandi saja,
Puskesmas Depati VII, didapatkan data bahwa terdapat 50% bayi tidak
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul studi
ASI pada Keluarga Bapak X dan Bapak Y Khususnya Ibu X dan Ibu Y dengan
Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci Tahun
2019”.
B. Rumusan Masalah
keluarga Bapak X dan Bapak Y khususnya Ibu X dan Ibu Y dengan Post Partum
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
keluarga Bapak X dan Bapak Y khususnya Ibu X dan Ibu Y dengan Post
5
2019.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2019.
Tahun 2019.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
payudara yang benar pada ibu post partum dengan masalah ketidakcukupan
ASI.
2. Bagi Puskesmas
6
Keperawatan Bina Insani Sakti Sungai penuh dalam pemahaman tentang cara
menerapkan teknik breast care atau perawatan payudara yang benar pada ibu