iskhemi
Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen dan makanan untuk suatu alat tubuh
terputus. Iskhemi terjadi pada infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan pembuluh
darah. Penyumbatan dapat terjadi akibat pembentukan trombus. Penyumbatan mengakibatkan
anoxia. Nekrosis terutama terjadi apabila daerah yang terkena tidak mendapat pertolongan
sirkulasi kolateral. Nekrosis lebih mudah terjadi pada jaringan-jaringan yang bersifat rentan
terhadap anoxia. Jaringan yangsangat rentan terhadap anoxia ialah otak.
2. Agens biologik
Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dan trombosis. Toksin
ini biasanya berasal dari bakteri-bakteri yang virulen, baik endo maupun eksotoksin. Bila toksin
kurang keras, biasanyahanya mengakibatkan radang. Virus dan parasit dapat mengeluarkan
berbagai enzim dan toksin, yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi jaringan,
sehingga timbul nekrosis.
3. Agens kimia
Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia merupakan juga merupakan juga zat yang
biasa terdapat pada tubuh, seperti natrium dan glukose, tapi kalau konsentrasinya tinggi dapat
menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan kosmotik sel. Beberapa zat tertentu dalam
konsentrasi yang rendah sudah dapat merupakan racun dan mematikan sel, sedang yang lain baru
menimbulkan kerusakan jaringan bila konsentrasinya tinggi
4. Agens fisik
Trauma, suhu yang sangat ekstrem, baik panas maupun dingin, tenaga listrik, cahaya matahari,
tenaga radiasi. Kerusakan sel dapat terjadi karena timbul kerusakan potoplasma akibat ionisasi
atau tenaga fisik, sehinggatimbul kekacauan tata kimia potoplasma dan inti.
5. Kerentanan (hypersensitivity)
Kerentanan jaringan dapat timbul spontan atau secara didapat (acquired) dan menimbulkan
reaksi imunologik. Pada seseorang bersensitif terhadap obat-obatan sulfa dapat timbul nekrosis
pada epitel tubulus ginjal apabilaia makan obat-obatan sulfa. Juga dapat timbul nekrosis pada
pembuluh-pembuluh darah. Dalam imunologi dikenal reaksi Schwartzman dan reaksiArthus.
Akibat nekrosis :
a. Sekitar 10% kasus terjadi pada bayi dan anak-anak. Pada bayi baru lahir, nekrosis
kortikalis terjadi karena:
- persalinan yang disertai dengan abruptio placentae - sepsis bakterialis.
Pada anak-anak, nekrosis kortikalis terjadi karena:
- Infeksi
- Dehidrasi
- Syok
- Sindroma hemolitik-uremik
b. Pada dewasa, 30% kasus disebabkan oleh sepsis bakterialis.Sekitar 50% kasus
terjadi pada wanita yang mengalami komplikasikehamilan:
abruptio placenta
placenta previa
perdarahan rahim
infeksi yang terjadi segera setelah melahirkan (sepsis puerpurium)
penyumbatan arteri oleh cairan ketuban (emboli)
kematian janin di dalam rahim
pre-eklamsi (tekanan darah tinggi disertai adanya protein dalam air kemih atau penimbunan
cairan selama kehamilan).
E. Dampak Nekrosis
F. Pengobatan Nekrosis
Pengobatan nekrosis biasanya melibatkan dua proses yang berbeda. Biasanya,penyebab nekrosis harus
diobati sebelum jaringan mati sendiri dapat ditangani. Sebagai contoh, seorang korban gigitan
ular atau laba-laba akan menerima antiracununtuk menghentikan penyebaran racun, sedangkan pasien
yang terinfeksiakan menerima antibiotik. Bahkan setelah penyebab awal nekrosis telahdihentikan,
jaringan nekrotik akan tetap dalam tubuh. Respon kekebalan tubuhterhadap apoptosis,
pemecahan otomatis turun dan daur ulang bahan sel, tidak dipicu oleh kematian sel nekrotik.
Terapi standar nekrosis (luka,luka baring, lukabakar,dll)adalah
bedahpengangkatan jaringan nekrotik. Tergantung padaberatnya nekrosis, ini bisa berkisar dari
penghapusan patch kecil dari kulit, untuk menyelesaikan amputasi anggota badan yang terkena
atau organ. Kimiapenghapusan, melaluienzimatik agen debriding, adalah pilihan lain. Dalam
kasuspilih, khusus belatung terapi telah digunakan dengan hasil yang baik.
G. Gangren
Gangrene berasal dari bahasa latin kata”gangraena” dan dari yunani gangraina,
berartipembusukan jaringan. Jadi, Ganggren adalah kondisi yang mengancam jiwa yang serius
dan berpotensi cukup besar ketika massa jaringan tubuh mati (nekrosis).Hal ini dapat terjadi
setelah cedera atau infeksi atau pada orang yang menderita masalah kesehatan kronis yang
mempengaruhi sirkulasidarah.penyebab utama gangren berkurangnya suplai darah ke jaringan
yang terjangkit gangren, sehingga menyebabkan kematian sel. Serta Diabetes dan merokok
dalam jangka panjangjuga dapatmeningkatkan risiko menderita gangren.
Ada berbagai jenis gangren dengan gejala yang berbeda, seperti gangren kering, gangren basah,
gangrengas, gangren internal dan necrotizing fasciitis. Gangrene dalam kasus yang parah dapat
ditangani dengan cara penyiangan (amputasi) daribagian tubuh yang terjangkit, antibiotik, bedah
vaskular, terapi belatung atau terapi oksigen hiperbarik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Degenerasi sel (kemunduran sel) adalah kelainan sel yang terjadi akibat cedera ringan. Cedera
ringan yang mengenai struktur dalam sel seperti mitokondria dansitoplasma akan mengganggu
proses metabolisme sel Kerusakan reversibel artinya bisa diperbaiki apabila penyebabnya segera
dihilangkan.Apabila tidak dihilangkan, atau bertambah berat, maka kerusakan menjadi
reversibel, dan sel akan mati
Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan selakut atau trauma
(misalnya: kekurangan oksigen, perubahan suhu yangekstrem, dan cedera mekanis), di mana
kematian sel tersebut terjadi secaratidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel,
adanya responperadangan dan sangat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yangserius.
Nekrosis ada 7 jenis, yaitu:
1. Nekrosis coagulative
3. Gummatous nekrosis
4. Denguenekrosis
5. Nekrosis caseous
6. Lemak nekrosis
7. Nekrosis fibrinoid
Penyebab nekrosis ada 5, yaitu:
Iskhemi
Agens biologic
Agens kimia
Agens fisik
Kerentanan (hypersensitivity) dan akibat nekrosis,yaitu:
Pada bayi baru lahir, nekrosis kortikalis terjadi karena persalinan yangdisertai dengan abruptio
placentae
sepsis bakterialis
Pada anak-anak, nekrosis kortikalis terjadi karena infeksi, dehidrasi,syok dan sindroma
hemolitik-uremik
Pada dewasa, 30% kasus disebabkan oleh sepsis bakterialis.
Sekitar 50% kasus terjadi pada wanita yang mengalami komplikasi kehamilan seperti abruptio
placenta, placenta previa,perdarahan rahim,infeksi setelah melahirkan (sepsis puerpurium),
penyumbatan arteri oleh cairan ketuban (emboli),kematian janin di dalam rahim dan pre-
eklamasi (tekanan darah tinggi disertai adanya protein dalam air kemih atau penimbunan cairan
selama kehamilan).
Terapi standar yang dapat menyembuhkan nekrosis adalah
bedahpengangkatan jaringan nekrotik, penghapusan patch kecil dari kulit,amputasi anggota badan
yang terkena atau organ, kimia penghapusan,melalui
enzimatiagen debriding dan terapi dengan menggunakan belatung dalam kasus tertentu.
B. Saran
Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan selakut atau trauma, di
mana kematian sel tersebut terjadi secara tidak terkontrol.Oleh karena itu kita perlu
memperhatikan makanan yang akan kita konsumsi,menjaga aktivitas fisik serta selalu
mengutamakan prilaku sehat agar tidak menyebabkan timbulnya gejala-gejala nekrosis yang
dapat merusak sel danberpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. MolecularBiology of The
Cell. New York and London: Garland Science NCBI Books
2. http://abhique.blogspot.com/2009/10/kematian-sel.html
3. http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/adaptasi-sel.html
4. http://reyanqyut.blogspot.com/2009/05/mekanisme-cedera-sel.html
5. http://respository. usu. ac. Id
6. http://annapawes.blogspot.com/2013/03/perubahan-morfologi-pada-sel-yang.html
7. http://www.slideshare.net/Kampus-Sakinah/degenerasi-dan-nekrosis
8. http://www.scribd.com/doc/43977116/Degenerasi-Dan-Nekrosis-Sel
9. Tamher Sayti, Heryati. 2002. Patologi. Tran Info Media. Jakarta Timur
Posting Lebih Baru Posting Lama