Kecuali untuk memelihara keutuhan dan kesatuan gerak organisasi, adanya sistem
administrasi itu juga untuk menegakkan wibawa organisasi dan disiplin organisasi
bagi segenap anggota dan fungsionaris diseluruh tingkatan organisasi secara
vertikal. Oleh karena itu terbitnya Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi
merupakan suatu jawaban aktual ditengah-tengah mendesaknya keperluan akan
adanya pedoman yang berlaku secara resmi dilingkungan KBM (Keluarga Besar
Mahasiswa) Sekolah Tinggi Agama Islam Attanwir dari tingkat Pengurus Badan
eksekutif Mahasiswa sampai hingga ke Unit kegiatan Mahasiswa.
B. Pengertian
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi adalah serangkaian aturan
mengenai penyelenggaraan organisasi dengan administrasi yang meliputi tertib
kesekretariatan dan atribut organisasi yang berlaku tunggal untuk semua tingkatan
organisasi KBM (Keluarga Besar Mahasiswa) Sekolah Tinggi Agama Islam
Attanwir secara legal.
C. Tujuan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) bertujuan untuk :
1. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan
pemantauan pelaksanaan administrasi disemua tingkatan organisasi KBM
(Keluarga Besar Mahasiswa) Sekolah Tinggi Agama Islam Attanwir.
2. Menyelenggarakan pola sistem pengorganisasian pada bidang kesekretariatan
disemua tingkatan organisasi KBM (Keluarga Besar Mahasiswa) Sekolah
Tinggi Agama Islam Attanwir.
3. Menegakkan wibawa dan displin organisasi serta menumbuhkan kesadaran,
semangat dan kegairahan berorganisasi dikalangan anggota.
D. Sasaran
Pedoman penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) memiliki sasaran sebagai
berikut :
1. Terwujudnya suatu aturan tunggal organisasi dibidang administrasi yang baru
dan berlaku secara resmi.
2. Terpeliharanya nilai, jiwa dan semangat kebersamaan dalam memperkokoh
keutuhan, persatuan dan kesatuan organisasi serta disiplin dan wibawa
organisasi.
E. Landasan
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) berlandaskan pada :
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KBM (Keluarga Besar
Mahasiswa) Sekolah Tinggi Agama Islam Attanwir.
2. Keputusan Kongres VII KBM (Keluarga Besar Mahasiswa) Sekolah Tinggi
Agama Islam Attanwir tahun 2017.
2. Stempel
a) Bentuk Stempel
Stempel organisasi untuk BEM, HMPS, MPM KBM Sekolah Tinggi
Agama Islam Attanwir berbentuk seperti logo STAI Attanwir dan tulisan
Sekolah tinggi agama islam di ganti dengan nama organisasi dan untuk
UKM bebas,dengan ukuran diameter 4 cm dengan lebar 4 cm, Sedangkan
untuk bentuk kepanitiaan berbentuk segi panjang dengan ukuran stempel 6
cm x 3 cm.
b) Tinta Stempel
Seluruh jenis stempel disemua tingkatan KBM Sekolah Tinggi Agama
Islam Attanwir menggunakan tinta stempel warna ungu violet. (lihat
lampiran 1 dan pedoman teknis).
3. Bendera
a) Bentuk Bendera
Bentuk bedera yang berada dibawah naungan KBM Sekolah Tinggi Agama
Islam Attanwir adalah persegipanjang dengan ukuran panjang 100 cm dan
luas 75 cm dan berwarna Hijau
b) Lambang Bendera
Lambang Bendera yang berada dibawah naungan KBM Sekolah Tinggi
Agama Islam Attanwir berlogokan organisasi masing masing, logo
berwanakan keemasan, berdiameterkan 35 cm dan diposisikan di center
(tengah).
c) Teks Bendera
Teks bendera yang berada dibawah naungan KBM Sekolah Tinggi Agama
Islam Attanwir bertuliskan nama organisasi masing masing, diposisikan
ditengah tulisan berwarna kuning keemasan size font 10 cm.
4. Buku Agenda
a) Ukuran Buku
Pada dasarnya seluruh jenis buku dapat digunakan sebagai buku agenda,
asalkan sesuai dengan kolom yang diperlukan.
b) Model Buku
Buku agenda surat terdiri atas buku agenda surat keluar dan buku agenda
surat masuk, model yang digunakan keduanya adalah sbg berikut ;
1) Buku agenda surat keluar, terdiri atas kolom ;
a. Nomor urut pengeluaran
b. Nomor Surat
c. Alamat surat
d. Tanggal Surat ;
Tanggal Pembuatan
Tanggal Pengiriman
e. Perihal Surat
f. Keterangan
2) Buku Agenda surat masuk, terdiri atas kolom ;
a. Nomor urut penerimaan
b. Nomor surat
c. Alamat surat
d. Tanggal surat ;
tanggal Pembuatan
Tanggal Penerimaan
e. Perihal Surat
f. Keterangan.
5. Buku Kas
a) Ukuran Buku Kas
Semua jenis buku dapat digunakan sebagai buku kas, asalkan sesuai dengan
kolom yang diperlukan.
b) Model Buku Kas
Buku Kas untuk seluruh jenis kegiatan pada semua tingkatan organisasi
KBM Sekolah Tinggi Agama Islam Attanwir menggunakan model buku kas
yang terdiri atas kolom ;
(1) Nomor urut.
(2) Uraian sumber pemasukan atau pengeruan kas.
(3) Jumlah uang yang diterima.
(4) Jumlah uang pengeluaran.
(5) Jumlah akhir uang kas.
6. Buku Invetarisasi
a) Ukuran Buku Inventarisasi
Buku inventaris dapat menggunakan berbagai jenis dan ukuran buku yang
sesuai dengan kolom yang diperlukan
b) Model Buku Inventarisasi
Buku inventarisasi untuk semua tingkatan organisasi menggunakan model
buku yang terdiri atas kolom :
(1) Nomor urut.
(2) Nama barang.
(3) Merk barang.
(4) Tahun pembelian.
(5) Jumlah barang
(6) Keadaan barang.
(7) Keterangan.
B. Pedoman Teknis
1. Surat
a) Dalam pembuatan surat resmi organisasi yang harus diperhatikan adalah
kode atau sandi yang terkandung dalam nomor surat. Pembatasan pada
setiap item kode atau sandi ditandai dengan garis miring.
b) Setiap penomoran surat mengandung 6 item kode (untuk
MPM/BEM/HMPS/KPRM) dan 7 item kode (kepanitiaan) yaitu :
1) Nomor surat
2) Tingkat kepengurusan
Pengurus Majelis Permusyawatan Mahasiswa
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Disingkat BEM
Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling
Islam disingkat HMPS-BKI
Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah
disingkat HMPS-ES
Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa disingkat UKM
2. Penandatangan Surat
a. Untuk Pengurus BEM
1) Jika Penanda tangan surat adalah ketua dan sekretaris jendral ditandai
dengan kode : A-I
2) Jika Penanda tangan surat adalah ketua dan wakil sekretaris jendral
ditandai dengan kode : A-II
3) Jika Penanda tangan surat adalah Ketua BEM dan Ketua Departemen
ditandai dengan kode : A-III
4) Jika Penanda tangan surat adalah ketua BEM dan Ketua panitia kegiatan
dan sekretaris kegiatan ditandai dengan kode : A-IV
5) Jika Penanda tangan surat adalah wakil ketua BEM dan Sekjed, ditandai
dengan kode : B-I
6) Jika Penanda tangan surat adalah Wapres dan Wakil Sekum ditandai
dengan kode : B-II
7) Jika Penanda tangan surat adalah Ketua Departemen dan Sekdep,
ditandai dengan kode : B-III
8) Jika Penanda tangan surat adalah presiden BEM dan Sekum,
Bendahara/Wakil Bendahara ditandai dengan kode : C-I
9) Jika Penanda tangan surat adalah presiden BEM dan Wakil Sekum,
Bendahara/Wakil Bendahara ditandai dengan kode : C-II
10) Jika Penanda tangan surat adalah Persiden dan Sekdep,
Bendahara/Wakil Bendahara ditandai dengan kode : C-III
b) Untuk Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi BKI, ES, PBA
dan PGMI :
1) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan Sekretaris Umum
ditandai dengan kode : A-I
2) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan wakil Sekretaris
ditandai dengan kode : A-II
3) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan ketua panitia
kegiatan dan sekretaris kegiatan ditandai dengan kode : A-III
4) Jika Penandatangan surat adalah Ketua dan Ketua Departemen ditandai
dengan kode : B-I
5) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Departemen dan Sekretaris
departemen ditandai dengan kode : B-II
6) Jika Penanda tangan surat adalah Ketua umum dan Sekretaris Umum,
Bendahara/Wakil Bendahara ditandai dengan kode : C-I
c) Untuk Pengurus Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
1) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan Sekretaris Umum
ditandai dengan kode : A-I
2) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan wakil Sekretaris
ditandai dengan kode : A-II
3) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan ketua panitia
kegiatan dan sekretaris kegiatan ditandai dengan kode : A-III
4) Jika Penandatangan surat adalah Ketua dan Ketua Departemen ditandai
dengan kode : B-I
5) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Departemen dan Sekretaris
departemen ditandai dengan kode : B-II
6) Jika Penanda tangan surat adalah Ketua umum dan Sekretaris Umum,
Bendahara/Wakil Bendahara ditandai dengan kode : C-I
d) Untuk Pengurus KPRM
1) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan Sekretaris Umum
ditandai dengan kode : A-I
2) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan wakil Sekretaris
ditandai dengan kode : A-II
3) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Umum dan ketua panitia
kegiatan dan sekretaris kegiatan ditandai dengan kode : A-III
4) Jika Penandatangan surat adalah Ketua dan Ketua Departemen ditandai
dengan kode : B-I
5) Jika Penandatangan surat adalah Ketua Departemen dan Sekretaris
departemen ditandai dengan kode : B-II
6) Jika Penanda tangan surat adalah Ketua umum dan Sekretaris Umum,
Bendahara/Wakil Bendahara ditandai dengan kode : C-I
3. Bulan surat
kode bulan surat sesuai dengan bilangan bulan dan ditulis dengan angka
romawi.
4. Tahun Surat
Kode tahun ditulis sesuai dengan bilangan tahun dibuatnya surat.
Contoh :
a. Surat Pengurus BEM
Nomor : 001/BEM-VII/02/A-I/VIII/2017
001 : Nomor urut surat keluar
BEM-VII : pengurus BEM periode VII
02 : jenis surat internal khusus
A-I : ditandatangani oleh presiden dan sekretaris jendral
VIII : Bulan ditetapkannya surat
2017 : Tahun Pembuatan Surat
b. Pengurus HMPS BKI
Nomor : 001/HMPS-BKI VII /01/A-II/X/2017
001 : Nomor urut surat keluar
HMPS-BK VII : Pengurus HMPS BKI periode VII
01 : jenis surat internal (Umum dan Khusus)
A-II : ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
X : Bulan ditetapkannya surat
2017 : Tahun Pembuatan Surat
c. Pengurus HMPS ES
Nomor : 001/HMPS-ES VII /01/A-II/X/2017
001 : Nomor urut surat keluar
HMPS-ES VII : Pengurus HMPS ES periode VII
01 : jenis surat internal (Umum dan Khusus)
A-II : ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
X : Bulan ditetapkannya surat
2017 : Tahun Pembuatan Surat
d. Pengurus HMPS PBA
.Nomor : 001/HMPS-PBA VII /01/A-II/X/2017
001 : Nomor urut surat keluar
HMPS-PBA VII : Pengurus HMPS PBA periode VII
01 : jenis surat internal (Umum dan Khusus)
A-II : ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
X : Bulan ditetapkannya surat
2017 : Tahun Pembuatan Surat
e. Pengurus HMPS PGMI
Nomor : 001/HMPS-PGMI VII /01/A-II/X/2017
001 : Nomor urut surat keluar
HMPS-PGMI VII : Pengurus HMPS PGMI periode VII
01 : jenis surat internal (Umum dan Khusus)
A-II : ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
X : Bulan ditetapkannya surat
2017 : Tahun Pembuatan Surat
f. Pengurus UKM
Nomor : 001/UKM.PASE I /01/A-II/X/2017
001 : Nomor urut surat keluar
UKM.PASEI I : Pengurus UKM PASEI periode I
01 : jenis surat internal (Umum dan Khusus)
A-II : ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
X : Bulan ditetapkannya surat
2017 : Tahun Pembuatan Surat
g. No Surat kepanitian
Nomor : 01/Pan.RAKER/BEM-VII/01/A-IV/X/2017
001 : Nomor urut surat keluar
Pan.RAKER : Nama kepanitian
BEM-VII : Pengurus BEM Periode ke VII
01 : Jenis surat internal (Umum dan Khusus)
A-IV : ditandatangani oleh Ketua Panitia dan Wakil Sekretaris
X : Bulan ditetapkannya surat
2017 : Tahun Pembuatan Surat
Untuk surat kepanitiaan sedapat mungkin mempedomani tata cara penomoran surat
sebagaimana tercantum
Penandatangan seluruh jenis surat-surat harus menggunakan tinta warna hitam.
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ATTANWIR
Talun Sumberrejo Bojonegoro
Alamat : Jl. Raya Talun No. 220. Gedung STAI ATTANWIR Lantai 2, Talun Sumberrejo Bojonegoro. Cp : (Presma/Sekjen)
Dengan ini kami selaku pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah
Tinggi Agama Islam ATTANWIR Tahun Akademik 2017-2018 memohon dengan
hormat kepada bapak untuk memberikan Surat Keputusan struktural Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagaimana terlampir.
Mengetahui,
6. Buku Agenda
a) Buku agenda berfungsi untuk mendokumentasikan seluruh jenis surat, baik
keluar ataupun surat masuk, agar buku tersebut dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, maka perlu dipelihara dan disimpan secara baik
setelah dipergunakan.
b) Buku agenda harus senantiasa ditempatkan diatas meja kerja, terutama kita
sedang membuat surat atau ketika menerima surat dari instansi lain.
7. Buku Kas
a) Seluruh jenis kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran
dana organisasi, harus tercatat dalam buku kas,
b) Segala penerimaan dana harus dicatat didalam buku kas bagian kiri (uang
masuk) dan pengeluaran dana bagian kanan (uang keluar), kelebihan atau
kekurangan dalam penjumlahan uang disebut sisa.
c) Pengurus yang berwenang menyimpan dan mempergunakan buku kas
adalah bendahara/wakil bendahara, pada setiap jenjang kepengurusan
organisasi.
d) Dalam pelaporan bidang keuangan organisasi, kecuali dibuat dalam bentuk
neraca, juga dilengkapi dengan tanda bukti atau tanda pembayaran dalam
pembelian barang-barang untuk kepentingan organisasi.
III. PENUTUP
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi ini akan berfungsi sebagaiman
mestinya, jika seluruh anggota dan pengurus disemua tingkatan organisasi berkemauan
keras melakukan pedoaman ini secara sungguh-sungguh.Hal-ahal yang belum
terjangkau dalam pedoman ini akan diatur kemudian oleh Pimpinan Mahasiswa.