1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui materi dari Wawasan Nusantara berupa
pengertian, asas dan arah pandang, serta kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan
nusantara. Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan.
Metode penulisan yang dipakai adalah mencari dan mengumpulkan data dari berbagai
pustaka seperti buku, jurnal, serta artikel yang berhubungan dengan Wawasan Nusantara.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
Nasional menunjukkan kata sifat, ruang lingkup, bentuk kata yasng berasal dari istilah
nation berarti bangsa yang telah mengidentiikasikan diri ke dalam kehidupan bernegara atau
secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah menegara.
Wawasan Nasional merupakan “cara pandang” suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya . Wawasan merupakan penjabaran dari falsafat bangsa Indonesia sesaui
dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah dialaminya. Esensinya;
bagaimana bangsa itu memanfaatkan kondisi geografis, sejarahnya, serta kondisi sosial
budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Bagaimana bangsa tersebut
memandang diri dan lingkungannya.
Dengan demikian Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang 4 dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa merdeka, berdaulat, bermartabat,
serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara
bersikap, cara berfikir, cara bertindak, cara bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai
interaksi prosees psikologis, sosiokultural, dengan aspek ASTAGATRA (Kondisi geografis,
kekayaan alam dan kemampuan penduduk serta politik, ekonomi, sosial dan budaya,
pertahanan, dan keamanan).
Pengertian Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998 yaitu Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuann bangsa, serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berikut ini menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap.
MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999 yaitu Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan
5
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
Frederich Ratzel (1844 – 1904) berpendapat, negara itu seperti organisme yang hidup.
Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa).
Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organism yang memerlukan ruang hidup
(lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur, Makin luas ruang hidup maka
negara akan semakin maju. Teori ini dikenal sebagai teori organism atau teori biologis.
Rudolf Kjellen (1864 – 1922), melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme.
Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme maka ia menyatakan
dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme bukan hanya mirip. Menurutnya,
Negara sebagai organisme yang hidup harus mempertahankan dan mengembangkan
dirinya dengan melakukan ekspansi.
Karl Haushofer (1869 – 1946) melanjutkan pendangan Ratzel dan Kjellen, terutama
pandangan tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham ekspansionisme. Jika jumlah
penduduk suatu wilayah negara semakin banyak, tidak sebanding lagi dengan luas
wilayah, maka. Negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai
lebensraum bagi warga negara.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.
Dan landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk
mendapatkan ruang hidup (wilayah).
6
e. Kerjasama
f. Kesetiaan terhadap kesepakatan
I. Kedudukan
7
II. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu – rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
III. Tujuan
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. (Maftuchah, 2017)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan secara umum Wawasan Nusantara
adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.Bangsa Indonesia
memiliki berbagai budaya yang tersebar diseluruh wilayah.Berbagai perbedaan kebudayaan
adalah keanekaragaman budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia.Namun tidak
dipungkiri bahwa keaneragaman budaya bisa saja menimbulkan berbagai konflik yang terjadi
dalam masyarakat.Karena itu diperlukan Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar Ketahanan
Nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, S. T. (2012). Geopolitik Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta.
Maftuchah, M. (2017, Oktober 6). Education. Retrieved Maret 9, 2019, from Mei Maftuchah:
http://meimaftuchah.blogspot.com/2017/10/makalah-pkn-wawasan-nusantara.html