Anda di halaman 1dari 9

“WAWASAN NUSANTARA”

Disusun oleh Kelompok 4:

Aulia Cika Hindarti 1886140013

Agung alfata dzaky 1886141028

Andi Amri Mario Kusuma 1886141004

Andi Thoriq hidayat 1886141015

Fajar Edwinsyah 1886141022

Fajar Firmansyah Ishaq 1886141026

Fitri Indriani. M 1886142015

Iqbal Baitur Rahman 1886140024

Muh Fathul Muin 1886140006

Desain Komunikasi Visual

Fakultas Seni dan Desain

Universitas Negeri Makassar

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 9 Maret 2019

Penyusun
Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 4
1.4 Metode Penulisan ............................................................................................ 4

BAB II Pembahasan .......................................................................................................... 5

2.1 Pengertian dari Wawasan Nusantara .............................................................. 4


2.2 Pengertian Teori Geopolitik............................................................................ 6
2.3 Asas dan Arah Pandang dari Wawasan Nusantara ......................................... 6
2.4 Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara ................................... 7
2.5 Tantangan dan Implementasi Wawasan Nusantara ........................................ 8

BAB III Penutup ............................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 9


3.2 Manfaat Mempelajari Wawasan Nusantara .................................................... 9

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beberapa pulau dan beribu-ribu
pulau kecil yang terletak antara dua lautan besar yaitu lautan India dan lautan Pasific.
Banyaknya pulau-pulau itu bukan berarti berdiri sendiri-sendiri, namun merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan. Hal inilah yang mendorong adanya gagasan Wawasan
Nusantara. (Wiwoho, 1982)
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut
memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep
Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud
wilayah nusantara disebut Wawasan Nusantara yang diperuntukkan bagi seluruh “segenap
segi kehidupan nasional” hingga dapat mendasari konsepsi ketahanan nasional serta dapat
melanjutkan perjuangan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. (Kusrahmadi, 2017)

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dari Wawasan Nusantara
2. Pengertian Teori Geopolitik
3. Asas dan Arah Pandang dari Wawasan Nusantara
4. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
5. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui materi dari Wawasan Nusantara berupa
pengertian, asas dan arah pandang, serta kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan
nusantara. Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang dipakai adalah mencari dan mengumpulkan data dari berbagai
pustaka seperti buku, jurnal, serta artikel yang berhubungan dengan Wawasan Nusantara.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi. Selain


menunjukkan kegiatan untuk mengetahi serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Penglihatan atau tanggap indrawi, Wawasan juga mempunyai
pengertian menggabarkan cara pandang, cara tinjau, cara melihat atau cara tanggap incrawi.

Nasional menunjukkan kata sifat, ruang lingkup, bentuk kata yasng berasal dari istilah
nation berarti bangsa yang telah mengidentiikasikan diri ke dalam kehidupan bernegara atau
secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah menegara.

Nusantara, istilah ini dipergunakan untuk menggambarkann kesatuan wilayah perairan


dan gugusan pulau-pulau yang terletak di atara Samodra Pasifik dan Samodra Indonesia, serta
di antara Benua Asia Benua Australia.

Wawasan Nasional merupakan “cara pandang” suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya . Wawasan merupakan penjabaran dari falsafat bangsa Indonesia sesaui
dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah dialaminya. Esensinya;
bagaimana bangsa itu memanfaatkan kondisi geografis, sejarahnya, serta kondisi sosial
budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Bagaimana bangsa tersebut
memandang diri dan lingkungannya.

Dengan demikian Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang 4 dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa merdeka, berdaulat, bermartabat,
serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara
bersikap, cara berfikir, cara bertindak, cara bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai
interaksi prosees psikologis, sosiokultural, dengan aspek ASTAGATRA (Kondisi geografis,
kekayaan alam dan kemampuan penduduk serta politik, ekonomi, sosial dan budaya,
pertahanan, dan keamanan).

Pengertian Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998 yaitu Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuann bangsa, serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berikut ini menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap.
MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999 yaitu Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan

5
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.

2.2 Pengertian Teori Geopolitik

Pengertian geopolitik (Geographical Politic) menurut Karl Haushofer ialah mempelajari


fenomena politik dari aspek geografi. Berikut adalah beberapa teori yang mengemukakan
Teori Geopolitik (Dwi, 2012):

1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Frederich Ratzel (1844 – 1904) berpendapat, negara itu seperti organisme yang hidup.
Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa).
Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organism yang memerlukan ruang hidup
(lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur, Makin luas ruang hidup maka
negara akan semakin maju. Teori ini dikenal sebagai teori organism atau teori biologis.

2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen

Rudolf Kjellen (1864 – 1922), melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme.
Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme maka ia menyatakan
dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme bukan hanya mirip. Menurutnya,
Negara sebagai organisme yang hidup harus mempertahankan dan mengembangkan
dirinya dengan melakukan ekspansi.

3. Teori Geopolitik Karl Haushofer

Karl Haushofer (1869 – 1946) melanjutkan pendangan Ratzel dan Kjellen, terutama
pandangan tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham ekspansionisme. Jika jumlah
penduduk suatu wilayah negara semakin banyak, tidak sebanding lagi dengan luas
wilayah, maka. Negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai
lebensraum bagi warga negara.

Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.
Dan landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk
mendapatkan ruang hidup (wilayah).

2.3 Asas dan Arah Pandang dari Wawasan Nusantara

1) Asas Wawasan Nusantara


Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,dipelihara
dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur
pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment)
bersama. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari:
a. Kepentingan/Tujuan yang sama
b. Keadilan
c. Kejujuran
d. Solidaritas

6
e. Kerjasama
f. Kesetiaan terhadap kesepakatan

2) Arah Pandang Wawasan Nusantara


A. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi
sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
B. Ke luar
Arah pandang ke luar dijutukan demi terjaminnya kepentingan
nasional dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan
suatu kerjasama dan saling hormat-menghormati. Arah pandang ke luar,
mengandung arti bahwa bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan
internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam
semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai yang tertera
pada pembukaan UUD 1945. (Handayani, 2015)

2.4 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

I. Kedudukan

Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia merupakan ajaran


yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita – cita dan tujuan nasional.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan Visional dalam menyelenggarakan
kehidupan Nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut :

a) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan


sebagai landasan idiil.
b) Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
c) Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
Visional.
d) Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
e) Garis Besar Haluan Negara atau GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau
sebagai kebijaksanaan dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan
operasional.

7
II. Fungsi

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu – rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

III. Tujuan

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek


kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan
berarti menghilangkan kepentingan – kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau
daerah. Kepntingan – kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional
tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan
Wawasan Nusantara.

2.5 Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. (Maftuchah, 2017)

a. Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan


negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif,
dipercaya.
b. Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang
benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil.
c. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan
lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai
kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
d. Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan secara umum Wawasan Nusantara
adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.Bangsa Indonesia
memiliki berbagai budaya yang tersebar diseluruh wilayah.Berbagai perbedaan kebudayaan
adalah keanekaragaman budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia.Namun tidak
dipungkiri bahwa keaneragaman budaya bisa saja menimbulkan berbagai konflik yang terjadi
dalam masyarakat.Karena itu diperlukan Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar Ketahanan
Nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa.

3.2 Manfaat Mempelajari Materi Wawasan Nusantara


a. Mengenal Indonesia melalui lingkungannya yang terdiri berupa darat, laut, udara
beserta kekayaan alamnya sebagai satu kesatuan
b. Menghargai Kebhinekaan
c. Menanamkan semangat cinta tanah air

DAFTAR PUSTAKA
Dwi, S. T. (2012). Geopolitik Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Handayani, D. F. (2015, November 29). Makalah Wawasan Nusantara. Retrieved Maret 9,


2019, from UNNES:
http://blog.unnes.ac.id/lovebiologyuniversitasnegerisemarang710/2015/11/29/makala
h-wawasan-nusantara/

Kusrahmadi, S. D. (2017). Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional. 4.

Maftuchah, M. (2017, Oktober 6). Education. Retrieved Maret 9, 2019, from Mei Maftuchah:
http://meimaftuchah.blogspot.com/2017/10/makalah-pkn-wawasan-nusantara.html

Wiwoho, S. (1982). Pengangkutan Laut Dalam Hubungannya Dengan Wawasan Nusantara.


Jakarta: Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai