Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1

POLA GARIS LENGKUNG PADA BEBATUAN PASIR

THE WAVE DI ARIZONA, AMERIKA SERIKAT


Mata Kuliah Nirmana Trimatra

Dosen Pengampu: Dr. Irfan Kadir, M. Ds

AULIA CIKA HINDARTI

1886140013

KELAS A

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


LATAR BELAKANG

Nirmana merupakan mata kuliah dasar yang dipelajari dalam senirupa dan desain
yang mempelajari penyusunan unsur-unsur visual seperti titik, garis, bidang, ruang, warna,
dan tekstur yang sesuai dengan prinsipnya yaitu menjadi satu kesatuan yang seimbang dan
harmonis. Mata kuliah nirmana berhubungan dengan segala sesuatu yang menyerupai bentuk
sebuah objek.

Nirmana terdiri dari dua jenis yaitu nirmana dua dimensi (dwimatra) dan nirmana tiga
dimensi (twimatra). Nirmana dwimatra adalah nirmana yang dibuat diatas bidang datar yang
memiliki panjang dan lebar. Nirmana dwimatra mahasiswa mengelola unsur-unsur desain
seperti titik, garis, warna, dan bidang. Pada nirmana dwimatra ini mahasiswa melakukan
pertimbangan pada setiap karyanya dengan memperhatikan komposisi, irama, dan kesatuan
dalam bidang datar. Nirmana twimatra adalah nirmana yang dibuat diatas bidang yang
memiliki panjang, lebar, tinggi, serta memiliki ketebalan, ruang serta volume. Perbedaannya
dengan dwimatra adalah karya nirmana twimatra dapat dinikmati dari berbagai sudut
pandang secara serempak untuk mencapai keserasian rupa.

Menurut (Said, 2006) dalam bukunya yang berjudul “Dasar Desain Dwimatra”
beberapa unsur rupa yang menjadi dasar terbentuknya sebuah karya nirmana, diantaranya
yaitu titik, garis, bidang, warna, dan tekstur. Unsur-unsur rupa tersebut tidak begitu saja
dipertalikan secara serampangan, namun disusun dengan mengikuti prinsip-prinsip, irama,
keseimbangan, proporsi, kontras, kesatuan, dan keselarasan.

Dalam membuat karya nirmana juga memperhatikan bentuk objek. Bentuk organis,
segala sesuatu yang dapat kita temukan di alam bebas seperti daun, batu, awan, dan
sebagainya. Biasanya wujud bentuk organis tidak kaku. Bentuk nonorganis, yaitu segala
bentuk ciptaan manusia. Memiliki 3 dasar yaitu segitiga, bujur sangkar, dan lingkaran. Yang
akan kita bahas dalam makalah ini adalah alam sebagai sumber obyek inspirasi. Dengan
kekayaan, keindahan, dan keberagaman yang dimiliki alam berupa bentuk, warna, dan nilai-
nilai kehidupan menjadikan alam sebagai sumber inspirasi yang dapat kita temukan dimana
saja dan kapan saja. inspirasi tersebut bisa datang melalui indra penglihatan kita. melalui
makalah ini akan mencari objek alam atau objek naturalis sebagai inspirasi membuat karya
nirmana.
Gambar 1 (Sumber= https://id.pinterest.com)

Gambar diatas adalalah sebuah gambar fenomena geologi indah bebatuan pasir yang
terdapat di Arizona, Amerika Serikat yang disebut The Wave. Formasi batu pasir ini
permukaannya membentuk seperti gelombang laut dengan gradasi warna merah dan cokelat.
Bebatuan pasir memiliki pola garis lengkung/bergelombang. Bebatuan tersebut terdapat unsur
rupa seperti garis lengkung yang diulang secara teratur dan terus menerus atau yang disebut
irama atau arah.
Gambar 2 (Sumber= https://id.pinterest.com)

Gambar diatas merupakan bebatuan pasir yang sama dengan pada gambar 1 namun diambil
dari sudut pandang yang berbeda. Pada gambar kedua ini ragam pola irama garis lengkung
berbeda dengan yang sebelumnya. Pengulangan obyek pada gambar kedua ini memiliki
pengulangan obyek garis yang memiliki ukuran dan arah yang berbeda dengan bentuk garis
yang sama. Terdapat variasi perulangan garis lengkung pada gambar kedua, dari segi ukuran,
bentuk, warna dan arahnya secara serempak.
RISET DAN ANALISA

The wave adalah sebuah batuan merah yang bergelombang terdapat di Arizona
Amerika Serikat yang konon pada awal terjadinya the wave ini adalah kumpulan pasir- pasir
yang kemudian berubah menjadi bebatuan, terjadi sekitar 190 juta tahun yang lalu. The Wave
terletak di lereng Coyote Buttes, Paria Canyon-Vermilion Cliffs Wilderness, Plato Colorado
(Setyorini, 2014). Fenomena geologi adalah hal luar biasa yang terjadi di muka bumi ini yang
berkaitan dengan bentuk alam.

Permukaan bebatuan pasir membentuk pola garis yang bervariasi. Mengaitkan dengan
nirmana terdapat unsur-unsur desain serta prinsip-prinsip desain yang diterapkan. Pola yang
terbentuk pada bebatuan pasir ialah pola garis lengkung. Fungsi garis dalam desain salah
satunya untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak dan nilai dinamika(movement),
nilai irama (rhythm), dan nilai arah (direction).

Garis terdiri dari tiga macam yaitu garis organis, garis geometris dan garis batas.
Garis organis, disebut demikian karena bentuk dan garis tersebut mengadopsi bentuk-bentuk
garis yang terdapat di alam (Irawan, 2012). Pola garis dalam bebatuan pasir The Wave adalah
garis lengkung yang mempresentasikan kesan lembut, lentur, berirama, dan santai. Juga
terdapat unsur desain lainnya yaitu bentuk, bentuk organis yaitu segala sesuatu yang terdapat
di alam bebas misalnya batu atau daun. Biasanya wujud organis tidak kaku, bertolak
belakang dengan bentuk non organis yang geometris terkesan keras dan kaku. Garis lengkung
memberi kesan bergerak. Bebatuan pasir The Wave mempunyai prinsip desain berupa
perulangan obyek pada batas tertentu untuk menciptakan irama, masih menarik perhatian,
namun bila bila seiring terjadi perulangan maka mengakibatkan kebosanan, untuk
menghindarinya perlu adanya variasi atau bahkan penyelewengan. Variasi perulangan obyek
atau irama terdapat pada pola garis lengkung bebatuan pasir The Wave. Keseimbangan dalam
penempatan letak, juga proporsi dan kesatuan. (Said, 2006)

Alam sebagai obyek inspirasi seni mampu memenuhi elemen-elemen desain seperti
unsur dan prinsipnya. Prinsip-prinsip desain yang bisa kita temui pada pola alam ialah
keseimbangan, irama, kesatuan, dan proporsi. Karena pada dasarnya yang diajarkan pada
nirmana dwimatra atau 2D mengenai pengembangan bentuk geometris dan organis alam
dengan memperhatikan unsur dan prinsip desain, begitu juga dengan nirmana trimatra atau
3D merupakan pengaplikasian pola nirmana dwimatra.

KESIMPULAN

Dalam menentukan sebuah konsep pola dan bentuk dalam desain, perlu
memperhatikan titik, garis, bidang, dan gempal. Konsep pola dan bentuk dapat kita temukan
dalam obyek alam yang terbentuk secara alami dan beragam sehingga manusia mampu
memperoleh ide, gagasan, konsep sebuah pola dan bentuk dari obyek alam tersebut dengan
sudut pandang manusia yang berbeda-beda. Prinsip-prinsip desain seperti keseimbangan,
irama, proporsi, kontras, kesatuan, dan keselarasan dapat kita temukan dalam bentuk
permukaan sebuah bebatuan.

Bebatuan pasir yang sebelumnya mengalami fenomena geologi yang terjadi 190 tahun
yang lalu, menghasilkan sebuah permukaan yang memiliki bentuk garis lengkung yang
memiliki irama atau arah. Bentuk garis lengkung yang dapat kita lihat dari bebatuan pasir
The Wave dapat menjadi sumber penerapan inspirasi dalam karya desain. Permukaan garis
bebatuan yang melengkung dengan perulangan garis yang bervariasi dari bentuk dan ukuran
menciptakan rasa seakan-akan bergerak dan memiliki keseimbangan, kesatuan, proporsi, dan
keselarasan dalam setiap komposisinya.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, P. K. (2011). Desain Komunikasi Visual sebagai Strategi Perancangan Promosi Kedai Kopi
Espresso Bar di Surakarta. 1-106.

Irawan, B. &. (2012). DASAR-DASAR DESAIN untuk arsitektur, interior-arsitektur, seni rupa, desain
produk industri dan desain komunikasi visual. Surabaya: Griya Kreasi.

Said, A. A. (2006). Dasar Desain Dwimatra. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Setyorini, T. (2014, April 24). Retrieved Februari 17, 2019, from


https://www.merdeka.com/gaya/the-wave-hamparan-bukit-bergaris-yang-jadi-incaran-
fotografer.html

Anda mungkin juga menyukai