Anda di halaman 1dari 2

APRESIASI KARYA LUKIS AFFANDI KOESOEMA BERJUDUL “SELF POTRAIT

AND HIS PIPE”

Di Susun Oleh :

NAMA : ZAENAL EFENDI


NIM : K3218080
KELAS :B
SEMESTER : 6 (Enam)
PRODI : PENDIDIKAN SENI RUPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
Apresiasi karya seni lukis bertemakan “self portrait and his pipe”

Lukisan karya affandi ini memiliki aliran ekspresionisme dengan menggunakan goresan-goresan
yang di ekspresikan melalui luapan emosi. Karya ini berjudul self portrait and his pipe yang
merupakan pesanan dari mantan menko Ekuin Prof Widjojo Nitisastro, dibuat sekitar
berdasarkan pengalaman Affandi ketika berada di italia selatan, dia melihat orang-orang makan
kepiting, sementara dia tidak mempunyai uang, hanya sebatang rokok saja yang di
genggamannya. Meskipun lukisan ini dibuat dengan cara emosional, tetapi hasil gambar masih
sangat bisa dikenali wajahnya dan memiliki komposisi yang luar biasa. Perpaduan antara
warnanya sangat bisa menjelaskan keadaan saat itu dalam keadaan yang sangat menginginkan
sesuatu tetapi tak mampu dan hanya menikmati apa yang telah ia bawa karena kenikmatan bukan
kebutuhan.
Lukisan ini mengekspresikan keadaan beliau dengan rupa dahi seperti kepiting yang artinya
dipikirannya memikirkan hal tersebut, tetapi hanya bisa menghisap rokok yang ia bawa. Dengan
kepulan asap yang membulat mengartikan bahwa rokok tersebut mengandung banyak sekali
alasan untuk ia pertahankan dimanapun dan kapanpun ia berada. Kepulan asap berwaran merah
mengartikan itu adalah bagian dari hidup seorang affandi sebagai seniman karya lukis beraliran
ekspresionisme. Dengan tatapan mata yang sedang ingin sekali terhadap sesuatu dan raut wajah
yang sedih membuktikan beliau sangat mahir memberikan penggambaran dirinya sendiri waktu
itu. Sesuai dengan namanya, rokok itulah yang dinamakan sebuah pipa, karena model rokoknya
adalah rokok pipa yang bisa dipakai berkali-kali.
Karya ini begitu luar biasa karena bisa menjelaskan segala keadaan beliau hanya melalui visual
yang dibuat berdasarkan ekspresi ketika itu. Maka tidak heran bahwa beliua memang seorang
maestro seni lukis aliran ekspresionisme yang mendunia

Anda mungkin juga menyukai