sehingga panas, debu dari mesin dapat mengalir keluar, serta sirkulasi udara
http://slide pdf.c om/re a de r/full/sa nita si-da n-me sra -mdukismo 1/7
berjalan baik. Fasilitas sanitasi lainnya antara lain ; air bersih, tempat sampah,
dan toilet.
c. Sanitasi Peralatan Produksi
Sanitasi perlatan produksi perlu diperhatikan karena akan berpengaruh
langsung pada proses produksi maupun produk yang dihasilkan. Peralatan
produksi dipilih dengan desain yang mudah dirawat dan dibuat dari bahan
tahan karat.
Mesin penggiling didesain agar mudah dibersihkan dari ampas tebu.
Bagian dasar penggiling dibuat dari plat tembaga dengan alas permukaan lebih
halus serta dapat mencegah kontaminasi bakteri. Pipa untuk mengalirkan nira
dibuat dari bahan tahan karat dan bagian belokan tidak dibuat siku sehingga
tidak ada ampas yang mengendap pada pipa. Pembersihan mesin penggiling
menggunakan sistem spray, antara lain Spray Steam dan Spray Desenfektan
yang Food Grade. Pembersihan dengan Spray Steam atau Spray Uap pada
mesin penggiling dilakukan setiap 2 jam sekali.
Sanitasi evaporator dilakukan dengan pencucian evaporator secara bergilir.
Pencucian dilakukan tiap hari pada shift siang. Pencucian menggunakan air
soda (Caustic Soda) untuk mengikis kerak gula yang terbentuk pada dinding
evaporator. Pencucian ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya endapan
sehingga transfer panas antara nira dan uap lebih efisien. Begitu juga untuk pan
masakan dan putaran. Pencucian dilakukan secara bergilir antara yang satu
dengan yang lainnya. Proses pembersihan pada pan masakan biasa disebut
dengan “dikrengseng ”. Pada pan masakan pencucian selain bertujuan sebagai
sanitasi juga bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa nira yang menempel
agar tidak terjadi caramel yang dapat berpengaruh pada proses produksi. Pada
proses pembersihan dilakukan penambahan susu kapur dimana selain berfungsi
untuk sanitasi juga berfungsi sebagai pengaturan pH. Sedangkan pada stasiun
puteran proses pembersihan menggunakan Spray Air atau Spray Steam. Pada
talang getar gula proses pembersihan dilakukan dengan Spray Steam, selain
bertujuan untuk sanitasi, juga bertujuan untuk mengurangi kadar air. Pada
http://slide pdf.c om/re a de r/full/sa nita si-da n-me sra -mdukismo 2/7
talang getar diberikan tudung untuk melindungi butir gula dari debu yang ada
di sekitar lingkungan.
d. Sanitasi Pekerja
Hygenitas pada produk pangan tentu harus sangat diperhatikan.
Penggunaan masker, sarung tangan, sepatu karet, kacamata sebagai APD (Alat
Pelindung Diri) diberikan pada pekerja. Selain untuk melindungi karyawan dari
bahaya juga berfungsi untuk menjaga hygenitas produk. Penggunaan masker,
khususnya diberikan untuk pekerja dibagian penggilingan untuk melindungi
dari debu-debu sisa ampas giling tebu. Sarung tangan dan sepatu karet
khususnya diberikan untuk pekerja yang berhubungan dengan nira dan blotong.
Sarung tangan dan sepatu karet ini akan melindungi dari bahan yang masih
panas, dan mencegah terjadinya slip. Kran-kran air sebagai tempat mencuci
tangan juga disediakan di setiap sudut. Kebersihan pekerja harus diperhatikan
setiap akan melakukan proses produksi, terutama untuk pekerja di bagian
pengemasan yang langsung berhubungan dengan produk gula yang sudah jadi
dan siap dikonsumsi. Para pekerja harus mencuci tangan sebelum melakukan
pengemasan. Selain itu di ruang pengemas telah dilengkapi dengan alat
pendingin udara (AC) yang akan menjaga sirkulasi udara dan debu dengan
baik. Pelarangan merokok telah diterapkan di lingkungan PG Madukismo.
Adanya pelarangan merokok, selain menjaga lingkungan tetap bersih dari asap
rokok juga akan menjaga lingkungan dari bahaya ledakan yang dapat
ditimbulkan karena terdapat banyak bahan-bahan kimia yang dapat meledak.
e. Sanitasi Limbah
Limbah sebagai salah satu hasil samping produksi yang dapat
mengganggu lingkungan jika tidak dilakukan penanganan dan pengolahan
dengan baik. Limbah utama yang dihasilkan pada produksi gula biasanya
hanya berupa blotong sebagai limbah padatnya, dan tetes atau molase sebagai
limbah cairnya. Blotong dan molase masih dapat dimanfaatkan lagi untuk
pupuk dan sebagai bahan baku pembuatan MSG dan alcohol. Limbah cair
sudah dikelola dengan baik. Jalur-jalur limbah sudah dibedakan antara limbah
http://slide pdf.c om/re a de r/full/sa nita si-da n-me sra -mdukismo 3/7
(direcycle). Selain itu terdapat “ Koen” yaitu bangunan kecil untuk menampung
tetesan minyak yang bocor antara truk tangki minyak dengan drum-drum
penyimpanan dan pipa. PG Madukismo telah mendapat peringkat “ Biru” untuk
Sertifikasi Proper (Program peringkat perusahaan tentang pengelolaan limbah
lingkungan) yang berarti sudah bagus atau aman.
Mesin dan Peralatan Produksi
a. Stasiun Persiapan
1. Truk
Stasiun persiapan bertugas menyipakan tebu yang akan digiling pada
stasiun gilinga. Tebu dari tempat pemanenan menuju stasiun persiapan
diangkut menggunakan truk, kecuali tebu yang berasal dari kebun
sendiridiangkut langsung menggunakan lori.
2. Timbangan truk dan cane unloader
PG Madukismo memiliki 2 timbangan truk. Berat tebu yang
diangkut truk adalah selisih truk kosong dengan truk bermuatan. Merk alat
timbangan tebu adalah Berked. Daya Timbang dari timbangan ini sebesar
20.000 kg. Untuk memindahkan tebu tersebut ke lori digunakan cane
unloader denagn kemampuan memindahkan tebu masing-masing sebesar
4800 ton tebu per hari.
3. Lori
Tebu diangkut ke stasiun penggilingan menggunakan lori. Lori juga
berfungsi sebagai alat penyimpan tebu sementara, karena tebu tersebut harus
menunggu untuk digiling. PG madukismo memiliki 1061 buah lori dengan
panjang 4,5 m tiap lori. Tiap 1 deret lori terdapat 20 lori yang digerakkan
sebuah lokomotif. Lori mapu mengangkut tebu seberat 7 ton. Lori berjalan
pada rel denagn panjang rel total 3100 ton.
b. Stasiun Penggilingan
1. Crane (pengangkat tebu)
http://slide pdf.c om/re a de r/full/sa nita si-da n-me sra -mdukismo 4/7
5. Gilingan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/sa nita si-da n-me sra -mdukismo 5/7
http://slide pdf.c om/re a de r/full/sa nita si-da n-me sra -mdukismo 6/7
http://slide pdf.c om/re a de r/full/sa nita si-da n-me sra -mdukismo 7/7