4979 34 PDF
4979 34 PDF
PENDAHULUAN
Tujuan:
Agar mahasiswa memiliki kemampuan merancang dan mengelola
hardware serta sistem software pada komputer
Silabus Singkat:
Struktur Komputer Dasar
Sistem Bilangan dan Sistem Kode
Fungsi-fungsi IC Digital
Unit Memori
Transfer Register
Rangkaian ALU (Arithmatic Logic Unit)
Organisasi Prosesor
Interkoneksi Bus
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 2 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Daftar Pustaka
Malvino, A.P and Brown J.A. Digital Computer Electronics. Lake
Forest; Gelncoe Division of Macmillan/McGraw-Hill School
Publishing Company.
Mano, M. M. 1992. Computer System Architecture (3rd edition).
Englewood Cliff: Prentice Hall, Inc.
Muchlas. 2005. Rangkaian Digital. Yogyakarta: Gava Media.
Murdocca, M. and Heuring, V. P. 1999. Principles of Computer
Architecture. Englewood Cliff: Prentice Hall, Inc.
Penilaian
A. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian Prosentase
Ujian Akhir Semester 20 %
Ujian Tengah Semester 20 %
Tugas Mandiri 50 %
Presensi dan Partisipasi di Kelas 10 %
Total 100 %
Tools
DSCH2
Program Simulator Rangkaian Digital
STRUKTUR KOMPUTER
DASAR
Sistem Komputer
• Istilah komputer berasal dari bahasa
Latin “Computare” yang berarti
menghitung.
• Komputer adalah alat pengolah data
elektronik yang bekerja dan dikontrol
oleh sekumpulan instruksi (program)
(Blissmer, 1985).
• Sistem komputer adalah kumpulan
elemen-elemen yaitu manusia,
perangkat keras, dan perangkat lunak
yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan yaitu mendapatkan
informasi yang berguna, kemudahan
dalam bekerja, kecepatan dan tujuan
lainnya.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 9 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
PC Data 2
Data Data 1
IR
Instruksi 3
Control Instruksi 2
Instruksi 1
• ACC : register accumulator
• PC : register Program Counter
• IR : register instruksi (instruction register)
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 12 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Display
Exspansion Cards
Mother Board
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 18 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Power Supply
Secondary Storage
(Hard Disk)
Keyboard Mouse
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 21 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Format Instruksi
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET INSTRUKSI
Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau
dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (machine
instructions) atau instruksi komputer (computer instructions).
Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU
disebut set Instruksi (Instruction Set).
Format Instruksi
JENIS INSTRUKSI
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam
instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format
Instruksi (Instruction Format).
Jenis-Jenis Operand
Addresses (akan dibahas pada addressing modes).
Numbers : - Integer or fixed point.
- Floating point.
- Decimal (BCD).
Characters : - ASCII.
- EBCDIC.
Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1.
Transfer Data
• Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
• Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas
daripada stack.
• Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
• Menetapkan mode pengalamatan.
Transfer Data
Operasi set instruksi untuk transfer data :
MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber
Operasi Aritmatika
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1. Transfer data sebelum atau sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.
Operasi Logika
Tindakan CPU sama dengan arithmetic,
Operasi Konversi
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format
data.
Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
Transfer Control
Tindakan CPU untuk transfer control :
Mengupdate program counter untuk subrutin, call / return.
Transfer Control
6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada
persyaratan.
8. HALT : menghentikan eksekusi program.
9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi.
10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
Control System
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu
atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus,
biasanya digunakan dalam sistem operasi.
Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.
Jumlah Alamat
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah
dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya.
SISTEM BILANGAN
SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan sangat diperlukan dalam proses pengolahan data, pengukuran,
monitoring, perekaman dan manipulasi data, yang kesemuanya itu disajikan
dalam besaran digital.
SISTEM BILANGAN
1. Sistem Bilangan “BINER”
Sistem bilangan yang berbasis 2, karena mempunyai dua buah simbol (0 dan 1).
Sistem bilangan biner “1” yaitu tegangan 5 volt atau untuk nilai tinggi dan
bilangan biner “0” yaitu tegangan 0 volt atau untuk nilai rendah. Sistem bilangan
ini digunakan untuk rangkaian digital. Digit paling kanan memiliki faktor 20 dan
digit paling kiri memiliki faktor 2n.
Sistem bilangan yang berbasis 8, karena mempunyai delapan buah simbol (0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7). Sistem bilangan ini sering digunakan oleh perusahaan komputer
yang menggunakan kode 3 bit untuk menunjukkan instruksi atau operasi.
SISTEM BILANGAN
3. Sistem Bilangan “DESIMAL”
Sistem bilangan yang berbasis 10, karena mempunyai sepuluh buah simbol (0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), angka-angka ini mewakili bilangan desimal berapapun
nilainya, misal bilangan desimal 5 digit maka digit paling kanan memiliki faktor
100 dan digit paling kiri memiliki faktor 104.
SISTEM BILANGAN
Beberapa perusahaan komputer mengorganisasikan memori utama ke dalam
satuan yang terdiri dari 8 bit. Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan
suatu karakter alfanumerik yang dibagi dalam dua kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4 bit.
High-order nibble adalah istilah untuk 4 bit pertama, dan Low-order nibble adalah
istilah untuk 4 bit kedua.
Terdapat 16 kemungkinan kombinasi yang menggunakan 4 bit sehingga diperlukan
sistem bilangan yang berbasis 16.
3 7 1
Jadi 1111 10012 = 3718
B 6
Jadi 1011 01102 = B616
2. Konversi sistem bilangan “OKTAL” ke sistem bilangan lainnya.
a. Konversi “OKTAL” ke “BINER”
Contoh: Konversikan bilangan oktal 6248 ke bilangan biner.
Penyelesaian: 6 2 4
1 C 3
Jadi 7038 = 1C316
3. Konversi sistem bilangan “DESIMAL” ke sistem bilangan lainnya.
a. Konversi “DESIMAL” ke “BINER”
Konversi dari bilangan biner ke desimal atau Pangkat Nilai
sebaliknya digunakan oleh komputer digital untuk
20 1
mempermudah penerjemahan dan pembacaan oleh
21 2
perangkat keras. Untuk pengkonversian digunakan
rumus 2n atau yang dikenal dengan weighting factor 22 4
pangkat 2. 23 8
24 16
25 32
1110 1000
Jadi E816 = 1110 10002
2 7 0 3
Jadi 5C316 = 27038
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 14 Dari : 32
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
9 5 7
Jadi 1001 0101 0111 BCD = 95710
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 16 Dari : 32
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
digital.
4 0000 0100 04 04 0000 0100
Contoh :
101,01 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2
= 4 + 0 + 1 + 0 + 0,25 = 5,25
TUGAS
A. Konversikan bilangan heksadesimal berikut ke desimal :
1. A7F
2. 56DF
3. 3AB9
SISTEM KODE
SISTEM KODE
Data yang diproses dalam sistem digital umumnya
direpresentasikan dengan kode tertentu
Terdapat beberapa sistem kode :
1) Kode BCD
2) Kode Excess-3 (XS-3)
3) Kode Gray
4) Kode 7 Segment
5) Kode ASCII
SISTEM KODE
Mengapa Sistem Kode ?
Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja
Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan
(Invalid Code) yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111
Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid,yaitu kode-kode untuk
menyajikan bilangan desimal 0 - 9
KODE GRAY
Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi
dari suatu poros mesin yang berputar
Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:
Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
13 Desimal
+ + + abaikan
bawaannya
1 1 0 1
1 0 1 1 kode Gray
KODE 7-SEGMENT
Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk
desimal
Setiap segment dari peraga 7-segment berupa LED yang susunannya
membentuk suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8
Ada 2 jenis peraga 7-segment :
Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala
Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala
KODE ASCII
Untuk mendapatkan informasi keluar masuknya data di komputer,
dibutuhkan informasi seluruh alamat huruf dan simbol yang digunakan
untuk pemrosesan data selain perwakilan dari bilangan tersebut. Informasi
ini berupa nama, alamat, dan keterangan yang harus dimasukkan dan
dikeluarkan pada format pembacaan di sistem komputer. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu kode khusus untuk mewakili semua data alfanumeris
(huruf, simbol dan bilangan).
Kode tersebut disebut juga kode ASCII (American Standard Code for
Information Interchange), dinyatakan dalam bit biner. Selain angka dan
huruf, kode ini juga menampung karakter pengendali seperti EOF (End of
File) sebagai tanda akhir file dan EOL (End of Line) sebagai tanda akhir
baris. Kode ini merupakan kode yang paling banyak digunakan untuk
pertukaran informasi. Tujuh bit kode ASCII akan menghasilkan 128 kode
kombinasi yang berbeda.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 11 Dari : 14
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TUGAS
1) Susunlah ke dalam kode BCD, Gray, dan XS-3 untuk bilangan desimal
17210.
2) Apa yang dimaksud dengan kode salah (invalid code) pada sistem
kode BCD dan XS-3.
3) Tuliskan bilangan biner nama panggilan kamu menggunakan sistem
kode ASCII.
4) Tuliskan kode peraga 7-segmen untuk menampilkan angka 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F sesuai jenis peraganya.
FUNGSI IC DIGITAL
KOMBINASIONAL
Half
Adder
B
C0
B
C0
A
B SS = A⊕B⊕Cp A S
Cp
B FA 1-Bit
Cp Cn
1 16 Vcc 1 16
S1 A3 B3
2 B1 B2 15 2 S2 S3 15
3 A1 A2 14 3 A2 Co 14
4 S0 S2 13 4 B2 Ci 13
74283 7483
5 A0 A3 12 Vcc 5 S1 B0 12 GND
6 B0 B3 11 6 B1 A0 11
7 Ci S3 10 7 S0 10
Co A1
GND 8 9 8 9
1 16 Vcc STROBE
1 16 Vcc
1G 74153,
2
I3
15 PEMILIH 2 1G 74253
I2 I4 15 STROBE
S1 2G
INPUT
3 14 2G PEMILIH
I1 I5 3 14
1I3
INPUT S0
S0
S0
4 I0 I6 13
4 1I2 2I3 13
74151,
74251 INPUT S1 S1
5 Y I7 12
5 1I1 2I2 12
OUTPUT
INPUT
6 Y S0 11
6 1I0 2I1 11
GND 8 9
GND 8 9 OUTPUT
2Y
TUGAS
1. Bagaimana kerja dari suatu sistem IC digital kombinasional.
2. Jelaskan perbedaan dari:
a). Non-Equality Comparator dengan Equality Comparator
b). Half Adder dengan Full Adder
c). Multiplexer dengan Demultiplexer.
d). Encoder dengan Decoder.
3. Implementasikan rangkaian full adder 1-bit dengan menggunakan:
a). 2 buah multiplexer 8 ke 1.
b). 2 buah decoder 3 ke 8.
4. Dengan menggunakan IC 74147 encoder desimal ke BCD susunlah
rangkaian encoder oktal ke biner.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 14 Dari : 14
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
FUNGSI IC DIGITAL
SEKUENSIAL
TUGAS
1. Bagaimana kerja dari suatu sistem IC digital sekuensial.
2. Mengapa flip-flop S-R tidak dapat digunakan untuk input S dan R
tinggi.
3. Sebutkan jenis-jenis pemacuan pada flip-flop.
4. Sebutkan manfaat dari rangkaian pencacah digital.
5. Sebutkan cara menerima dan mengeluarkan data dari sebuah
register.
6. Jelaskan cara kerja flip-flop JK Master-Slave dengan mode Toggle.
7. Sebutkan karakteristik dari rangkaian Counter digital.
RANGKAIAN ALU
RANGKAIAN ALU
Mikrokomputer adalah interkoneksi antara mikroprosesor (CPU) dengan
memori utama (main memory) dan antarmuka input/output (I/O interface) yang
dilakukan dengan menggunakan sistem interkoneksi bus. Definisi ini mengacu
pada konsep arsitektur mesin Von Neumann yang merupakan dasar bagi
pengembangan mesin-mesin komputer modern.
Mikroprosesor diartikan sebagai suatu chip yang didalamnya terkandung
rangkaian Aritmethic Logic Unit (ALU), rangkaian Control Unit (CU) dan
beberapa register. Mikroprosesor disebut juga dengan CPU (Central Processing
Unit). Rangkaian ALU memegang peranan yang amat penting dalam
keseluruhan kerja sistem mikrokomputer, karena bagian ini mengemban tugas
yang paling utama yakni melakukan proses komputasi.
Aritmethic Logic Unit (ALU) : menyediakan fungsi pengolahan.
Control Unit (CU) : mengontrol fungsi prosesor.
Register : penyimpan sementara dalam mikroprosesor.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 2 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Sistem Mikrokomputer:
C
P Main
Interconec Memori
tion system peripheral
I/O
Interface
peripheral
RANGKAIAN ALU
Sistem Mikrokomputer: Disk Drive
(Periferal Input/Output)
CD-ROM Drive
Monitor
(Periferal Input)
(Periferal Output) Harddisk
(Periferal Input/Output)
Keyboard
(Periferal Input)
Board
Sistem Interkoneksi
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 4 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Sistem Interkoneksi Bus pada Mikrokomputer:
Bus Alamat
Bus Data
Bus Kontrol
RANGKAIAN ALU
Sistem Interkoneksi Bus pada Mikrokomputer:
Bus adalah kumpulan konduktor, yang membawa sinyal-sinyal seperti alamat,
data, dan kontrol.
Bus alamat adalah kumpulan konduktor, yang membawa kode-kode alamat dari
mikroprosesor ke unit-unitnya, dan memiliki sifat aliran satu arah.
Bus data adalah kumpulan konduktor, yang membawa kode-kode instruksi atau
data dari mikroprosesor ke unit-unitnya atau sebaliknya, dan memiliki sifat
aliran dua arah, kecuali pada ROM.
Bus kontrol adalah kumpulan konduktor, yang membawa sinyal-sinyal kontrol.
RANGKAIAN ALU
Sistem Mikroprosesor:
RANGKAIAN ALU
1. Rangkaian Aritmetika
Secara umum ALU terdiri dari rangkaian aritmetika dan rangkaian logika.
Rangkaian aritmetika dibangun dari rangkaian full adder yang dilengkapi
dengan beberapa rangkaian pemilih fungsi. Kemampuan ALU dalam
melaksanakan fungsi komputasi sangat tergantung dari kerumitan rangkaian
pemilih fungsi ini. Pada contoh berikut akan ditunjukkan rangkaian
aritmetika yang mampu melaksanakan 7 operasi aritmetika.
Untuk membangun rangkaian aritmetika n-bit, dimulai dari rangkaian
aritmetika 1-bit. C i
S1 S0 Ai C i+1
Ai A
Bi
RANGKAIAN
RANGKAIAN ARITMETIKA Fi
FULL ADDER S Fi S1 1-BIT
1-BIT
B S0
Bi Ci
Rangkaian C i+1
Simbol
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 8 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Tabel fungsi rangkaian aritmetika dari rangkaian sebelumnya :
RANGKAIAN ALU
2. Rangkaian Logika
Selain rangkaian aritmetika, dalam ALU terdapat pula rangkaianlogika.
Rangkaian logika ini merupakan gabungan dari beberapa gerbang logika
dasar dan rangkaian pemilih fungsi.
Contoh rangkaian logika 1-bit ditunjukkan di bawah ini:
Ai
0 Ai
Bi
1 Bi
MUX RANGKAIAN
Gi Gi
4 KE 1 LOGIKA
2 1-BIT
S1
3 S0
1 0
S1
S0
Simbol
Rangkaian
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 10 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Tabel fungsi rangkaian logika dari rangkaian sebelumnya :
PEMILIH OUTPUT
FUNGSI NAMA OPERASI
S1 S0 G
0 0 G=A.B AND
0 1 G=A+B OR
1 0 G=AB XOR
1 1 G=not A NOT
RANGKAIAN ALU
3. Rangkaian ALU 1-bit
Rangkaian ALU 1-bit dibangun dengan menggabungkan rangkaian aritmetika
1-bit dan rangkaian logika, seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini:
Ai Ai Ci+1 Ci+1
Bi Bi Ai Ci+1
RANGKAIAN
ARITMETIKAFi Bi
Ci Ci 1-BIT
S0
RANGKAIAN
S1 0 Yi
Ci ALU 1-BIT
MUX
Yi
2 KE 1 S0
Ai 1
S1
Bi
RANGKAIAN S2
LOGIKA Gi
S0 1-BIT
Simbol
S0
S1 S1
S2
Rangkaian
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 12 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Tabel fungsi rangkaian ALU 1-bit dari rangkaian sebelumnya :
PEMILIH FUNGSI OUTPUT NAMA OPERASI
S2 S1 S0 Ci Y
0 0 0 0 Y=A Transfer A
0 0 0 1 Y=A+1 Increment A
0 0 1 0 Y=A+not B Penjumlahan A dengan not B
0 0 1 1 Y=A-B Pengurangan
0 1 0 0 Y=A+B Penjumlahan
0 1 0 1 Y=A+B+1 Penjumlahan dengan carry
0 1 1 0 Y=A-1 Decrement A
0 1 1 1 Y=A Transfer A
1 0 0 X Y=A.B AND
1 0 1 X Y=A+B OR
1 1 0 X Y=AB XOR
1 1 1 X Y=not A NOT
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 13 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
4. Rangkaian ALU n-bit
Rangkaian ALU paralel dengan input dan output n-bit dibangun dengan
menggunakan rangkaian ALU 1-bit yang disusun seperti rangkaian full
adder paralel. Misal akan dibangun rangkaian ALU paralel 4-bit maka
rangkaiannya adalah:
B3 B2 B1 B0
A3 A2 A1 A0
C4 C3 C2 C1
C0 C i+1 Ai C i+1 Ai C i+1 Ai C i+1 Ai
Bi Bi Bi Bi
S0
S1
S2
Y3 Y2 Y1
Rangkaian Y0
RANGKAIAN ALU
Simbol rangkaian ALU 4-bit dengan register bendera:
Ci Ci Y0 Y0
S0 S0 Y1 Y1
S1 S1 Y2 Y2
S2 S2 Y3 Y3
A0 A0
A1 A1
A2 A2
ALU
A3 A3 4 BIT
B0 B0 C3
B1 B1 C4
B2 B2
B3 B3
S Z C V
FLAGS REGISTER
RANGKAIAN ALU
Rangkaian ALU 4-bit dengan register bendera:
Fungsi register bendera adalah untuk menunjukkan hasil komputasi oleh ALU.
Pada rangkaian di atas terdapat register bendera 4 bit terdiri atas bit sign (S),
bit zero (Z), bit carry (C), dan bit overflow (V). Bit S akan set (S=1) jika hasil
perhitungan ALU negatif dan sebaliknya akan reset (S=0) jika hasil perhitungan
ALU positif. Bit Z akan set (Z=1) jika hasil pemrosesan ALU nol, dan Z akan reset
(Z=0) jika hasilnya tidak nol. Bit C set (C=1) jika perhitungan ALU menghasilkan
carry dan reset (C=0) jika tak menghasilkan carry. Bit V akan set (V=1) jika hasil
perhitungan ALU overflow, dan reset (V=0) jika tak overflow.
TUGAS
1. Apa fungsi register bendera pada rangkaian ALU.
2. Untuk menunjukkan hasil komputasi oleh ALU terdapat register
bendera 4 bit yang terdiri atas bit sign (S), bit zero (Z), bit carry (C),
dan bit overflow (V). Jelaskan operasional dari masing-masing
bendera tersebut di atas.
3. Jelaskan sistem interkoneksi bus pada mikrokomputer.
4. Load file ARITMETIKA_1BIT.SCH pada simulasi DSCH2, selidikilah
apakah rangkaian tersebut telah dapat melakukan operasi aritmetika
sesuai dengan yang dimaksud dalam percobaan anda.
LOAD A
PEMILIH PEMILIH
MUX MUX
B A
BUS B BUS A
ENABLE
PEMILIH ALU
ALU FUNGSI
ALU
BUS D
1 Akumulator A 1 Akumulator A
dan sinyal kontrol agar ALU aktif sebagai penjumlah adalah ENABLE ALU=1 dan
S2S1S0Ci=0100, maka urut-urutan pelaksanaan mikrooperasi A ← A+B adalah
sebagai berikut:
LOAD
C
LOAD
B
LOAD
A
1 3
P 2 1 0
DEKODER
Q 0 3 2 1 0 3 2 1 0
PEMILIH V 1 MUX MUX 1 X PEMILIH
MUX B W 0 0 Y MUX A
BUS B BUS A
ENABLE
ALU
ALU PEMILIH
FUNGSI
ALU
BUS D
BUS B BUS A
ENABLE
ALU
ALU
PEMILIH
FUNGSI
ALU
BUS D
TUGAS
1. Diketahui (data input = 6; data register A, B, C = 3, 2, 4; sinyal XY = 01
untuk pemilih A dan sinyal VW = 10 untuk pemilih B, sinyal pemilih
S2S1S0Ci=0101, Enable ALU = 1 dan sinyal tujuan dekoder PQ = 10),
tentukan:
a). Gambaran implementasi hardware dari ALU dengan 3 buah
register dan sebuah bus data input.
b). Nilai pada Bus D sebelum disalin ke akumulator.
c). Nilai pada akumulator C setelah dilakukan penyalinan oleh
dekoder.
2. Apa yang dimaksud dengan control word.
3. Susun organisasi bus pada rangkaian ALU dengan 7 register dan
sebuah bus data input.
UNIT MEMORI
PENDAHULUAN
Unit memori merupakan salah satu bagian dalam sistem komputer yang berfungsi
menyimpan data dan program.
C
P Main
Interconec Memori
tion system peripheral
I/O
Interface
peripheral
PENDAHULUAN
Flip-flop: memori 1-bit
Register: memori n-bit, satu lokasi
Memori: penyimpan data n-bit, m-lokasi
MEMORI
ROM (Read Only Memory)
Merupakan chip (IC = integrated circuit) yang menyediakan fungsi penyimpanan
data yang bersifat “hanya dapat dibaca saja, tidak dapat ditulisi”, dan sifat
penyimpanannya permanen (jika catu dayanya ditiadakan, isi ROM tetap ada).
Tipe memori ini sering disebut sebagai memori yang tidak mudah berubah
(nonvolatile memory).
ROM (1)
MPROM (Mask Programmable ROM) atau PROM
Merupakan ROM yang isinya diprogram oleh pabrik sesuai pesanan pengguna
dan hanya sekali dapat diprogram. Jenisnya: ROM Matriks Diode atau Transistor
BJT/FET.
ROM (2)
Penghapusan UV-EPROM dilakukan dengan menggunakan sinar ultra violet.
Jendela Transparan
EPROM ERASER
ROM (3)
Cara Menghapus EPROM:
Lepaskan EPROM dari sistem.
Buka penutup jendela transparan.
Sinari jendela transparan dengan sinar ultra violet beberapa menit (kurang
lebih 15 menit).
ROM (4)
EPROM Programmer
Berbasis Personal Computer
ROM (5)
EEPROM (Electrically EPROM) flash
ROM yang isinya dapat dihapus dan diprogram secara elektris. Contoh: CMOS
Setup pada PC.
Jika ingin mengubah konfigurasi PC, maka pada saat booting tekan tombol Del
sehingga muncul informasi konfigurasi yang akan diubah. Pengubahan
konfigurasi, pada dasarnya adalah memrogram CMOS/EEPROM secara elektris.
ROM (6)
Cara memrogram EEPROM:
EEPROM tetap terpasang pada sistem.
Lakukan penghapusan dan pengisian data.
ROM (7)
Jika sel PROM berupa sebuah transistor, maka cara menyimpan data 1 dan 0
seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
a b
Sel ROM: (a) penyimpan data 1, (b) penyimpan data 0
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 11 Dari : 31
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 31
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
SIMBOL ROM
OE = Output Enable jenis ACTIVE-LOW.
CE = Chip Enable jenis ACTIVE-LOW.
RAM (1)
SRAM (Static RAM)
Merupakan RAM yang sel-selnya menggunakan flip-flop sehingga:
(1) datanya relatif stabil/statis sehingga tidak diperlukan adanya rangkaian
“refresh”,
(2) lebih cepat,
(3) kepadatan komponen rendah/kapasitas kecil,
(4) mahal.
RAM (2)
SRAM (Static RAM)
SELECT
INPUT S
Q OUTPUT
R/W
RAM (3)
I3 I2 INPUT DATA I1 I0
A1 1 0
SEL SEL SEL SEL
A0 0
3
SEL SEL SEL SEL
R/W
TRI-STATE SWITCH
CE
OUTPUT DATA
D3 D2 D1 D0
RAM (4)
DRAM (Dynamic RAM)
Merupakan RAM yang sel-selnya menggunakan kapasistor sehingga:
(1) datanya tidak stabil/dinamis sehingga diperlukan rangkaian “refresh”,
(2) lebih lambat,
(3) kepadatan komponen tinggi/kapasitas besar,
(4) lebih murah.
Pin Alamat D0
A0
A1 D1
Pin Data
D2
ROM
D3
4x4-bit
Pin Kontrol CS1
CS 2
TUGAS
1. Misal ROM oleh pabriknya akan diisi data sebagai berikut :
Data dalam Gambarkanlah organisasi ROM
Lokasi/Alamat
Heksadesimal dengan sel dioda dan sel
0 7 transistor
1 D
2 A
3 4
2. Bagaimana cara Mikroprosesor membaca ROM dan RAM serta
menulis pada RAM di alamat 7 dengan isi data B9 jika besar ROM dan
RAM masing-masing 8 byte.
3. Jelaskan apa yang dimaksud RAM, ROM, MPROM, EPROM dan
EEPROM.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 31 Dari : 31
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
TRANSFER REGISTER
Operasi yang berhubungan dengan data yang tersimpan di dalam register atau
flip-flop dinamakan mikrooperasi (microoperation) seperti load, clear, shift, dan
rotate. Load adalah operasi untuk memuati atau mengisi data ke dalam register,
clear merupakan operasi menghapus data dalam register, shift atau geser
adalah operasi untuk menggeser posisi data dalam register ke kiri atau ke kanan,
dan rotate merupakan operasi untuk memutar data ke kiri atau ke kanan. Selain
itu, terdapat pula mikrooperasi aritmetika seperti penambahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, increment (penambahan dengan 1) dan decrement
(pengurangan dengan 1) terhadap isi suatu register, serta operasi mikro logika
seperti AND, OR, dan NOT.
TRANSFER REGISTER
Kecuali dapat dioperasikan dengan berbagai mikrooperasi seperti di atas, data
yang tersimpan di dalam register juga dapat dipindah dari satu register ke
register yang lain melalui operasi transfer. Pada operasi ini, isi suatu register
yang dipindah ke register lain, setelah operasi dilakukan keadaannya tetap atau
tidak berubah. Dengan kata lain, operasi transfer merupakan proses penyalinan
data. Dalam hal ini, register yang isinya disalin dinamakan register sumber
(source register) dan register penampung data salinan dinamakan register
tujuan (destination register). Mekanisme transfer data dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain transfer paralel, transfer seri, transfer bus, dan transfer
memori.
TRANSFER REGISTER
Notasi dan simbol mikrooperasi:
• Simbol Register:
7 0
REGISTER A
A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0
11 8 7 0
OPCODE OPERAND
TRANSFER REGISTER
Notasi dan simbol mikrooperasi:
• Nama Register: huruf kapital (huruf besar), contoh: R0, R1, A, B, C, MBR, MAR,
PC, IR, dan lain-lain.
• Simbol transfer adalah tanda panah ke kiri (), contoh: P: A B
Artinya: Jika ada sinyal pengontrol P, maka terjadi transfer paralel dari register
B ke register A.
• Simbol sinyal kontrol adalah titik dua (:).
• Tanda koma digunakan untuk memisahkan dua mikrooperasi,
contoh: P: A B , C B
• Isi Register:
MBR[OPERAND]: isi MBR pada bit ke-0 s.d. Ke-7
atau
MBR[0-7]
TRANSFER REGISTER
1. Transfer Paralel
Pada transfer data paralel, pemindahan atau penyalinan data dari register
sumber ke register tujuan dilaksanakan secara serempak.
Artinya, semua data yang tersimpan pada setiap flip-flop yang merupakan
elemen-elemen register sumber disalin secara serempak ke register tujuan.
Mikrooperasi transfer paralel dinyatakan sebagai berikut: P: A B
A: register tujuan
B: register sumber
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dan timing diagram dari mikrooperasi transfer
paralel: P: A B
LOAD
REGISTER A KONTROL
CLOCK P
REGISTER B
CLOCK
TRANSFER REGISTER
2. Transfer Seri
Pada transfer data seri, pemindahan data dilakukan bit demi bit.
Untuk menyelenggarakan proses ini diperlukan register geser atau register
seri.
Transfer ini juga memerlukan operasi rotate atau putar sehingga output LSB
register sumber (B0) selain dihubungkan ke input MSB register tujuan (A3),
juga diumpankan ke inputnya sendiri yakni input MSB (B3).
Untuk register 4-bit, mikrooperasi transfer seri dapat ditulis:
S: A3 B0, B3 B0, Ai Ai+1, Bi Bi+1 i=0,1,2
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dan timing diagram dari mikrooperasi transfer seri
dengan register 4-bit.
S
LOAD LOAD
REGISTER B REGISTER A
Input Output Input
Serial Serial Serial
CLOCK
CLOCK
S
Transfer terjadi di sini
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 9 Dari : 16
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
3. Transfer Bus
Transfer bus dilakukan melalui dua tahap, yakni transfer dari register sumber
ke bus, dan transfer dari bus ke register tujuan. Untuk dua buah register
sumber yakni A dan B serta empat buah register tujuan yakni R0, R1, R2, dan
R3, mikrooperasi kedua tahap tersebut adalah sebagai berikut.
a) Transfer dari register sumber ke bus:
X: BUS A
X: BUS B
b) Transfer dari bus ke register tujuan:
P Q: R0 BUS
P Q: R1 BUS
P Q: R2 BUS
P Q: R3 BUS
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 10 Dari : 16
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dari kedua mikrooperasi transfer bus untuk register 4-bit.
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0
1 0 1 0 1 0 1 0
MUX MUX MUX MUX
BUS DATA
BUS DATA
0 1 2 3
Q 0
DEKODER
2 KE 4
P 1
TRANSFER REGISTER
4. Transfer Memori
Pada transfer memori terdapat dua operasi yakni operasi baca (read) dan
operasi tulis (write). Transfer memori melibatkan dua buah register yakni
MAR (Memory Address Register) dan MBR (Memory Buffer Register).
MAR merupakan register yang berisi kode alamat/lokasi memori yang akan
dibaca/ditulisi, dan MBR merupakan register yang berfungsi menampung
data hasil pembacaan pada operasi baca atau data yang akan disimpan ke
memori pada operasi tulis.
Operasi baca merupakan penyalinan data dari lokasi/alamat memori yang
ditunjuk oleh isi register MAR ke register MBR, sedangkanoperasi tulis
merupakan penyalinan data dari MBR ke lokasi/alamat memori yang ditunjuk
oleh isi register MAR.
TRANSFER REGISTER
Mikrooperasi untuk kedua operasi ini dapat ditulis sebagai berikut:
a) Mikrooperasi baca memori:
Read: MBR M[MAR]
Mikrooperasi tersebut dapat diartikan jika ada sinyal kontrol read, maka data
yang ada pada alamat memori yang ditunjuk oleh isi register MAR disalin
ke register MBR. Jika isi register MAR 03FC heksadesimal, maka mikrooperasi
tersebut akan menyebabkan data pada alamat memori 03FC heksadesimal
disalin ke register MBR.
b) Mikrooperasi tulis memori:
Write: M[MAR] MBR
Kebalikan dari operasi baca, pada operasi tulis jika ada sinyal kontrol write,
maka data yang ada pada MBR disalin ke alamat memori yang lokasinya
ditunjuk oleh MAR.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 13 Dari : 16
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dari kedua mikrooperasi transfer memori, menggunakan
MAR tunggal dan MAR ganda.
Read MAR1 Read
Bus Unit Write Bus Unit Write
MAR MUX
Alamat Memori Alamat Memori
MAR2
Bus Pemilih Bus
Data Data
MBR MBR
TRANSFER REGISTER
Contoh arsitektur mikroprosesor tipe SMS32V50
TUGAS
1. Jelaskan arti dari bentuk transfer register ini:
a). S: A3 B0, B3 B0, Ai Ai+1, Bi Bi+1 i=0,1,2
b). P: A B
2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat apa saja jenis transfer register.
3. Tuliskan tahapan transfer register dengan model Transfer Bus jika
data dari register sumber B ke register tujuan R2.
4. Jelaskan operasi yang terjadi pada transfer register memori dan
tuliskan bagaimana prosesnya.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ALU melaksanakan penjumlahan, pengurangan dan operasi logika khusus
pada pasangan byte masukan.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Register Serbaguna (general purpose register):
Salah satu fungsi register serbaguna adalah sebagai akumulator
(accumulator).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Register Khusus (special purpose register):
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Proses Kompilasi Instruksi
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Contoh assembly: Kode mesinnya:
MOV AL,2 D0 00 02
ADD AL,3 B0 00 03
END 00
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Keadaan RAM Pada Prosesor SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Ketika program dijalankan, mikroprosesor mengambil instruksi pertama
yang ditempatkan pada alamat 00 s.d. 02. Informasi tentang alamat awal
instruksi ditunjukkan oleh isi IP=00.
Setelah instruksi pada alamat 00 diambil, mikroprosesor melaksanakannya.
Selanjutnya, mikroprosesor mengambil dan melaksanakan instruksi
berikutnya yang terdapat pada alamat 03 s.d. 05. Nilai alamat dari instruksi
ini ditunjukkan oleh IP=03.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
SP: Stack Pointer (Penunjuk Tumpukan): merupakan register yang
menunjukkan alamat teratas dari memori stack. Pada SMS32V50 alamat
tertinggi dari stack adalah BF heksadesimal.
Stack adalah sejumlah alamat memori yang bersifat LIFO (last in first out)
Operasi memasukkan data ke dalam stack dinamakan operasi PUSH
Operasi mengambil data dari stack dinamakan POP
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Status Register : pada mikroprosesor lain seperti MOTOROLA dinamakan
CCR (condition code register), dan pada mikroprosesor INTEL dinamakan
flags register (register bendera).
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Register Status/Bendera Pada SMS32V50 :
1. Bendera zero atau Z akan set (bernilai 1) jika hasil kalkulasi ALU nol.
Gambar kiri menunjukkan keadaan register bendera SMS32V50 ketika
hasil perhitungan ALU menunjukkan nilai 0 dan gambar kanan untuk
hasil perhitungan bernilai tidak nol.
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
2. Bendera sign atau S akan set jika hasil kalkulasi negatif. Gambar kiri untuk
hasil kalkulasi bernilai negatif dan gambar kanan untuk hasil positif.
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
4. Bendera overflow atau O akan set jika hasil pemrosesan nilai terlalu besar
dibandingkan panjang akumulator yang tersedia. Gambar kiri keadaan
register bendera pada saat terjadi overflow, dan sebelah kanan tidak
terjadi overflow.
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Tugas:
Perhatikan program assembly dan kode mesinnya berikut ini
MOV AL,5 DO 00 05
SUB AL,2 B1 00 02
ADD AL,1 B0 00 01
INC AL A4 00
MOV CL,4 D0 02 04
DEC CL A5 02
END 00
Anggap alamat program dimulai pada 00. Gambarkan lokasi-lokasi memori
yang ditempati oleh kode kode mesin tersebut.
Tuliskan isi IP setiap sebuah baris instruksi dilaksanakan.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 18 Dari : 19
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 19
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50 (LANJUTAN)
MODE PENGALAMATAN
MODE PENGALAMATAN
Immediate Addressing (Pengalamatan Segera)
Mode pengalamatan ini digunakan untuk copy data ke dalam register.
Contoh:
MOV AL,5 artinya: copy 5 ke AL
Contoh lain:
Copy data C3 heksadesimal ke akumulator BL?
Copy data B2 heksadesimal ke akumulator CL?
Copy data A1 heksadesimal ke akumulator DL?
MODE PENGALAMATAN
Ilustrasi Immediate Addressing (Pengalamatan Segera)
MODE PENGALAMATAN
Direct Addressing (Pengalamatan Langsung)
Mode pengalamatan ini digunakan untuk copy isi memori ke akumulator
atau sebaliknya.
Contoh Bentuk I:
MOV AL,[10] artinya: copy isi alamat memori 10
heksadesimal ke AL
Contoh lain:
Copy isi alamat 15 heksadesimal ke akumulator BL?
Copy isi alamat C2 heksadesimal ke akumulator CL?
Copy isi alamat 3E heksadesimal ke akumulator DL?
MODE PENGALAMATAN
Contoh Bentuk II:
Contoh lain:
Copy isi BL ke alamat memori E5?
Copy isi CL ke alamat memori 25?
Copy isi DL ke alamat memori 4A?
MODE PENGALAMATAN
Ilustrasi Direct Addressing (Pengalamatan Langsung)
MODE PENGALAMATAN
Contoh instruksi dengan mode pengalamatan segera dan pengalamatan langsung:
Susun instruksi assembly mikroprosesor SMS32V50 untuk menjumlahkan bilangan
2 dan 3 heksadesimal, dan hasilnya disimpan pada alamat 20 heksadesimal.
Jawab:
MOV AL,2 pengalamatan segera
ADD AL,3 pengalamatan segera
MOV [20],AL pengalamatan langsung
END
MODE PENGALAMATAN
Untuk perintah aritmatika dan logika (ADD, SUB, MUL, DIV, MOD,
AND, OR, XOR):
MODE PENGALAMATAN
Copy data ke alamat memori:
MODE PENGALAMATAN
Copy data dari register ke register :
MODE PENGALAMATAN
Indirect Addressing (Pengalamatan Tak Langsung)
Mode pengalamatan ini digunakan untuk copy isi memori yang ditunjukkan
oleh isi suatu register ke akumulator atau sebaliknya
Contoh Bentuk I:
MOV AL,[BL] artinya: copy isi alamat yang ditunjukkan BL
ke AL
Contoh lain:
MOV AL,2 Berapa isi AL setelah semua instruksi dijalankan?
MOV [40],AL
MOV BL,[40]
MOV AL,BL
MODE PENGALAMATAN
Contoh Bentuk II:
MOV
[BL],AL artinya: copy isi AL ke alamat yang
ditunjukkan BL
Tujuan: alamat memori Sumber:register
Contoh lain:
MOV AL,2 Berapa alamat memori yang ditunjukkan oleh BL dan
ADD AL,3 berapa isinya?
MOV BL,40
MOV BL,AL
INSTRUKSI PERBANDINGAN
(COMPARE)
INSTRUKSI STACK
INSTRUKSI MISCELLANEOUS
Kendali CLI dan STI pada Flag (I):
INSTRUKSI MISCELLANEOUS
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Mikroprosesor INTEL 8086 adalah generasi awal prosesor PENTIUM.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Prosesor 8086 terbagi menjadi 2 bagian fungsional yang independen, yakni
BIU (bus interface unit) dan EU (execution unit).
BIU bertugas mengirim kode-kode alamat keluar, mengambil instruksi dari
memori, dan membaca data dari port dan memori. BIU menangani semua
transfer data dan alamat pada bus untuk membantu EU.
EU meminta BIU untuk mengambilkan instruksi dan data dari memori,
mendekode dan melaksanakan instruksi.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU)
EU mengandung rangkaian-rangkaian kontrol yang berfungsi mengarahkan
operasi-operasi internal.
Dekoder pada EU menerjemahkan instruksi-instruksi yang telah diambil dari
memori ke dalam urutan aksi.
EU memiliki ALU 16-bit dan dapat melakukan proses AND, OR, XOR,
penjumlahan, pengurangan, increment, decrement, complement, atau shift
bilangan biner.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
8086 memiliki register bendera dengan panjang 16-bit. Dari 16-bit itu
terdapat 9 bendera yang aktif.
Dari 9 bendera yang aktif, 6 bendera diantaranya (bendera kondisi) digunakan
untuk menunjukkan kondisi-kondisi yang dihasilkan oleh pelaksanaan
instruksi yakni bendera CF (carry flag), PF (parity flag), AF (auxiliary carry
flag), ZF (zero flag), SF (sign flag), dan OF (overflow flag).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Sedangkan 3 bendera lainnya (bendera kontrol) digunakan untuk
mengendalikan beberapa operasi prosesor. Bendera-bendera kontrol ini
berbeda dengan 6 bendera kondisi dalam hal cara set dan reset-nya. Keenam
bendera kondisi diset dan direset oleh EU, berdasarkan hasil operasi-operasi
aritmetika atau logika, sedangkan 3 bendera kontrol diset dan direset oleh
instruksi-instruksi khusus yang ada pada program. Bendera itu adalah TF (trap
flag), IF (interrupt flag), dan DF (direction flag).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Lokasi bit setiap bendera dalam register bendera:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera carry akan diset (CF = 1), jika operasi ALU menghasilkan carry.
Contoh:
1 ---> carry
1010 1000 isi Akumulator
1000 1001 + isi TMP
0011 0001 isi Akumulator setelah perintah
penjumlahan dilaksanakan
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera paritas (parity flag) akan diset (PF = 1), jika pelaksanaan perintah oleh
ALU menghasilkan jumlah bit 1 genap dan reset (PF = 0) jika jumlah bit 1 ganjil.
Contoh:
Output ALU = 01100011, maka PF = 1
Output ALU = 00101010, maka PF = 0
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera AF (auxiliary carry flag) akan diset (AF = 1), jika dalam penjumlahan, bit
ke 3 menghasilkan carry.
Bit ke-0
Bit ke-7 Bit ke-3
Contoh:
0011 0010 isi Akumulator
0000 0101 + isi TMP
0011 0111 isi Akumulator setelah perintah penjumlahan
Penjumlahan bit ke-3 dilaksanakan
tidak menghasilkan
carry sehingga AF = 0
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 10 Dari : 30
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 30
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Contoh yang lain:
0010 1000 isi Akumulator
0000 1001 + isi TMP
0011 0001 isi Akumulator setelah perintah penjumlahan
dilaksanakan
Penjumlahan bit ke-3
menghasilkan carry
sehingga AF = 1
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera zero akan diset (ZF = 1), jika operasi ALU memberikan hasil 0.
Bendera sign akan diset (SF = 1), jika pelaksanaan perintah oleh ALU
menghasilkan bilangan negatif.
Bendera OF (overflow flag) akan set jika terjadi overflow yakni jumlah bit
hasil operasi lebih besar dari lebar akumulator.
Contoh: jika suatu operasi menghasilkan bilangan dengan panjang 17-bit,
sedangkan akumulator 8086 hanya16-bit, maka bendera OF akan set.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera TF (trap flag) digunakan pada mode operasi langkah tunggal (single
step atau trace). Jika bendera ini set, maka pelaksanaan instruksi akan
dilakukan step demi step.
Bendera IF digunakan untuk mengijinkan interupsi dari program.
Bendera DF digunakan pada operasi string.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : REGISTER SERBA GUNA (GENERAL-PURPOSE REGISTERS)
8086 memiliki 8 buah register serbaguna yakni: AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH,
DL. Khusus untuk AL dinamakan pula AKUMULATOR.
Jika register-register tersebut akan digunakan sebagai register 16-bit, maka
pasangan AH dan AL membentuk AX, BH dan BL membentuk BX, CH dan CL
membentuk CX, serta DH dan DL membentuk DX 16-bit.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : REGISTER SERBA GUNA (GENERAL-PURPOSE REGISTERS)
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : REGISTER SERBAGUNA (GENERAL-PURPOSE REGISTERS)
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
Pada saat EU mendekode atau melaksanakan suatu instruksi, ia tidak
memerlukan menggunakan bus sehingga dapat digunakan oleh BIU
untuk mengambil 6 byte instruksi sebagai instruksi berikutnya yang
akan dilaksanakan.
Instruksi-instruksi tersebut dinamakan prefetched instruction dan oleh
BIU disimpan dalam register FIFO (first-in first-out) yang disebut juga
register antrian.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
Ketika EU siap melaksanakan instruksi berikutnya, ia dengan mudah membaca
instruksi-instruksi dari register antrian dalam BIU.
Jadi, ketika EU sedang melaksanakan suatu instruksi, bus dapat digunakan
oleh BIU untuk menulis dan membaca memori serta mengambil instruksi
berikutnya.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
Teknologi yang memungkinkan pengambilan instruksi berikutnya sambil
melaksanakan instruksi yang ada dinamakan pipelining. Berikut ini adalah
contoh perbedaan prosesor 8085 tanpa pipelining dan 8086 dengan
pipelining dalam melakukan pengambilan instruksi, pelaksanaan instruksi,
operasi read dan operasi write. Nampak bahwa pipelining memberikan
tingkat penggunaan bus yang lebih efektif.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
8085
8086
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER SEGMEN
8086 mampu mengalamati 220 lokasi memori, sedangkan panjang register IP
yang dimilikinya hanya 16-bit.
Untuk memperoleh 20-bit sinyal alamat, 8086 menggunakan bantuan
register segmen. Gabungan antara register segmen 16-bit dan IP 16-bit akan
menghasilkan 20-bit sinyal alamat.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER SEGMEN
8086 memilki 4 buah register segmen yakni CS (code segment), SS (stack
segment), ES (extra segment), dan DS (data segment).
Jika suatu register segmen berisi kode misalnya CS berisi 348A, maka CS
dianggap memiliki alamat awal 348A0. BIU secara otomatis akan
menambahkan angka 0 di belakang isi segmen. Setiap segmen menempati
64K byte memori, dan dapat ditempatkan dimana saja didalam ruang
alamat 1-M byte.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER
SEGMEN
Contoh penempatan
alamat segmen pada
memori 8086.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : INSTRUCTION
POINTER (IP)
IP berisi instruksi berikutnya yang
Akan diambil. Alamat fisik yang
dihasilkan BIU diperoleh dengan cara
seperti disamping.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER SEGMEN
Bagian alamat awal segmen yang tersimpan di dalam register segmen
dinamakan segment base, dalam contoh 348A adalah segment base yang
tersimpan dalam CS.
Isi IP merupakan offset atau jarak (displacement) antara alamat awal segmen
dengan alamat fisik yang dihasilkan. Pada contoh, IP = 4214 berarti
merupakan jarak antara 348A0 (alamat awal segmen) s.d. 38AB4 (alamat
fisik).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Format penulisan alamat fisik:
segment base : offset form
Contoh:
Jika CS berisi 348A dan IP = 4214, akan menghasilkan alamat fisik 38AB4.
Alamat fisik tersebut dapat direpresentasikan/disajikan atau ditulis dalam
bentuk:
CS:IP atau 348A:4214 atau CS:IP=38AB4
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
REGISTER STACK POINTER (SP)
Stack adalah bagian memori yang digunakan untuk menyimpan alamat dan
data selama subprogram dilaksanakan. Jika sub program selesai
dilaksanakan, isi stack dikembalikan ke lokasi semula, yakni IP dan
akumulator.
SP merupakan register yang berisi offset 16-bit yang menghasilkan alamat
fisik teratas dari memori stack. Untuk membangkitkan alamat fisik 20-bit, SP
memerlukan bantuan register SS (stack segment).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
REGISTER STACK POINTER (SP)
Contoh: jika isi SS = 5000 dan isi SP = FFE0, maka akan menghasilkan
alamat fisik:
SS 5 0 0 0 0 ← hardwired zero
SP + F F E 0
Alamat fisik -----> 5 F F E 0
Alamat fisik tersebut dapat direpresentasikan dalam 5FFE0 (single
number) atau dalam bentuk SS:SP yakni 5000:FFE0.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
REGISTER INDEX DAN POINTER (SP)
Kecuali SP, EU pada 8086 juga memiliki register base pointer (BP) 16-bit, dan
juga register index SI (source index) 16-bit, dan DI (destination index) 16-bit.
Walaupun BP, SI, dan DI dapat digunakan sebagai penyimpan sementara dari
data seperti halnya pada register serbaguna, namun penggunaan utama
mereka adalah menyediakan offset 16-bit dari data untuk suatu segmen
base.
TUGAS
1. Jelaskan pengertian-pengertian berikut ini: akumulator, register
serbaguna, register bendera, register instruction pointer (program
counter), dan stack pointer.
2. Perhatikan program assembly 8086 menggunakan aplikasi DEBUG
berikut ini:
a). MOV AL,23 c). MOV AL,23 e). MOV AL,00
ADD AL,51 ADD AL,DD ADD AL,FF
b). MOV AL,23 d). MOV AL,23
ADD AL,AF ADD AL,7F
Setelah instruksi-instruksi itu selesai dijalankan, tulislah keadaan isi
register bendera versi DEBUG. Lakukan analisis terhadap isi register
bendera dari setiap proses yang dilakukan.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086 (LANJUTAN)
AH AL
BX=0000 atau BH=00 dan BL=00, CX=0000 atau CH=00 dan CL=00, DX=0000
atau DH=00 dan DL=00
Keadaan set dan reset register bendera pada DEBUG dinyatakan dengan
singkatan NV, UP, EI, PL, NZ, NA, PO, NC.
Cout C7 C4 C1
+
Perhatikan, bit paling kiri bernilai 0 sehingga menunjukkan bilangan
itu +.
Hasil pemrosesan tidak nol (NZ=NO ZERO)
Hal itu menunjukkan kode B0 disimpan dialamat 100, kode 03 dialamat 101,
kode 04 dialamat 102, dan kode 02 dialamat 103.
MODE PENGALAMATAN
(ADDRESSING MODE)
KELUARGA PROSESOR 8086
Mode Pengalamatan
Pada Mikroprosesor Keluarga 8086
Merupakan cara memberikan perintah transfer atau pemindahan data dari
lokasi satu ke lokasi lainnya.
TUJUAN: SUMBER:
REGISTER REGISTER
TUJUAN: SUMBER:
REGISTER ALAMAT RELATIF MEMORI
TUJUAN: SUMBER:
ALAMAT REGISTER
MEMORI
PENDAHULUAN
Tujuan:
Agar mahasiswa memiliki kemampuan merancang dan mengelola
hardware serta sistem software pada komputer
Silabus Singkat:
Struktur Komputer Dasar
Sistem Bilangan dan Sistem Kode
Fungsi-fungsi IC Digital
Unit Memori
Transfer Register
Rangkaian ALU (Arithmatic Logic Unit)
Organisasi Prosesor
Interkoneksi Bus
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 2 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Daftar Pustaka
Malvino, A.P and Brown J.A. Digital Computer Electronics. Lake
Forest; Gelncoe Division of Macmillan/McGraw-Hill School
Publishing Company.
Mano, M. M. 1992. Computer System Architecture (3rd edition).
Englewood Cliff: Prentice Hall, Inc.
Muchlas. 2005. Rangkaian Digital. Yogyakarta: Gava Media.
Murdocca, M. and Heuring, V. P. 1999. Principles of Computer
Architecture. Englewood Cliff: Prentice Hall, Inc.
Penilaian
A. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian Prosentase
Ujian Akhir Semester 20 %
Ujian Tengah Semester 20 %
Tugas Mandiri 50 %
Presensi dan Partisipasi di Kelas 10 %
Total 100 %
Tools
DSCH2
Program Simulator Rangkaian Digital
STRUKTUR KOMPUTER
DASAR
Sistem Komputer
• Istilah komputer berasal dari bahasa
Latin “Computare” yang berarti
menghitung.
• Komputer adalah alat pengolah data
elektronik yang bekerja dan dikontrol
oleh sekumpulan instruksi (program)
(Blissmer, 1985).
• Sistem komputer adalah kumpulan
elemen-elemen yaitu manusia,
perangkat keras, dan perangkat lunak
yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan yaitu mendapatkan
informasi yang berguna, kemudahan
dalam bekerja, kecepatan dan tujuan
lainnya.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 9 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
PC Data 2
Data Data 1
IR
Instruksi 3
Control Instruksi 2
Instruksi 1
• ACC : register accumulator
• PC : register Program Counter
• IR : register instruksi (instruction register)
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 12 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Display
Exspansion Cards
Mother Board
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 18 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Power Supply
Secondary Storage
(Hard Disk)
Keyboard Mouse
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 21 Dari : 41
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 1
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 41
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
Format Instruksi
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET INSTRUKSI
Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau
dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (machine
instructions) atau instruksi komputer (computer instructions).
Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU
disebut set Instruksi (Instruction Set).
Format Instruksi
JENIS INSTRUKSI
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam
instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format
Instruksi (Instruction Format).
Jenis-Jenis Operand
Addresses (akan dibahas pada addressing modes).
Numbers : - Integer or fixed point.
- Floating point.
- Decimal (BCD).
Characters : - ASCII.
- EBCDIC.
Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1.
Transfer Data
• Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
• Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas
daripada stack.
• Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
• Menetapkan mode pengalamatan.
Transfer Data
Operasi set instruksi untuk transfer data :
MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber
Operasi Aritmatika
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1. Transfer data sebelum atau sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.
Operasi Logika
Tindakan CPU sama dengan arithmetic,
Operasi Konversi
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format
data.
Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
Transfer Control
Tindakan CPU untuk transfer control :
Mengupdate program counter untuk subrutin, call / return.
Transfer Control
6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada
persyaratan.
8. HALT : menghentikan eksekusi program.
9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi.
10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
Control System
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu
atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus,
biasanya digunakan dalam sistem operasi.
Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.
Jumlah Alamat
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah
dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya.
MODE PENGALAMATAN
(ADDRESSING MODE)
KELUARGA PROSESOR 8086
Mode Pengalamatan
Pada Mikroprosesor Keluarga 8086
Merupakan cara memberikan perintah transfer atau pemindahan data dari
lokasi satu ke lokasi lainnya.
TUJUAN: SUMBER:
REGISTER REGISTER
TUJUAN: SUMBER:
REGISTER ALAMAT RELATIF MEMORI
TUJUAN: SUMBER:
ALAMAT REGISTER
MEMORI
SISTEM BILANGAN
SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan sangat diperlukan dalam proses pengolahan data, pengukuran,
monitoring, perekaman dan manipulasi data, yang kesemuanya itu disajikan
dalam besaran digital.
SISTEM BILANGAN
1. Sistem Bilangan “BINER”
Sistem bilangan yang berbasis 2, karena mempunyai dua buah simbol (0 dan 1).
Sistem bilangan biner “1” yaitu tegangan 5 volt atau untuk nilai tinggi dan
bilangan biner “0” yaitu tegangan 0 volt atau untuk nilai rendah. Sistem bilangan
ini digunakan untuk rangkaian digital. Digit paling kanan memiliki faktor 20 dan
digit paling kiri memiliki faktor 2n.
Sistem bilangan yang berbasis 8, karena mempunyai delapan buah simbol (0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7). Sistem bilangan ini sering digunakan oleh perusahaan komputer
yang menggunakan kode 3 bit untuk menunjukkan instruksi atau operasi.
SISTEM BILANGAN
3. Sistem Bilangan “DESIMAL”
Sistem bilangan yang berbasis 10, karena mempunyai sepuluh buah simbol (0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), angka-angka ini mewakili bilangan desimal berapapun
nilainya, misal bilangan desimal 5 digit maka digit paling kanan memiliki faktor
100 dan digit paling kiri memiliki faktor 104.
SISTEM BILANGAN
Beberapa perusahaan komputer mengorganisasikan memori utama ke dalam
satuan yang terdiri dari 8 bit. Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan
suatu karakter alfanumerik yang dibagi dalam dua kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4 bit.
High-order nibble adalah istilah untuk 4 bit pertama, dan Low-order nibble adalah
istilah untuk 4 bit kedua.
Terdapat 16 kemungkinan kombinasi yang menggunakan 4 bit sehingga diperlukan
sistem bilangan yang berbasis 16.
3 7 1
Jadi 1111 10012 = 3718
B 6
Jadi 1011 01102 = B616
2. Konversi sistem bilangan “OKTAL” ke sistem bilangan lainnya.
a. Konversi “OKTAL” ke “BINER”
Contoh: Konversikan bilangan oktal 6248 ke bilangan biner.
Penyelesaian: 6 2 4
1 C 3
Jadi 7038 = 1C316
3. Konversi sistem bilangan “DESIMAL” ke sistem bilangan lainnya.
a. Konversi “DESIMAL” ke “BINER”
Konversi dari bilangan biner ke desimal atau Pangkat Nilai
sebaliknya digunakan oleh komputer digital untuk
20 1
mempermudah penerjemahan dan pembacaan oleh
21 2
perangkat keras. Untuk pengkonversian digunakan
rumus 2n atau yang dikenal dengan weighting factor 22 4
pangkat 2. 23 8
24 16
25 32
1110 1000
Jadi E816 = 1110 10002
2 7 0 3
Jadi 5C316 = 27038
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 14 Dari : 32
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
9 5 7
Jadi 1001 0101 0111 BCD = 95710
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 16 Dari : 32
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 2
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 32
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
digital.
4 0000 0100 04 04 0000 0100
Contoh :
101,01 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2
= 4 + 0 + 1 + 0 + 0,25 = 5,25
TUGAS
A. Konversikan bilangan heksadesimal berikut ke desimal :
1. A7F
2. 56DF
3. 3AB9
SISTEM KODE
SISTEM KODE
Data yang diproses dalam sistem digital umumnya
direpresentasikan dengan kode tertentu
Terdapat beberapa sistem kode :
1) Kode BCD
2) Kode Excess-3 (XS-3)
3) Kode Gray
4) Kode 7 Segment
5) Kode ASCII
SISTEM KODE
Mengapa Sistem Kode ?
Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja
Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan
(Invalid Code) yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111
Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid,yaitu kode-kode untuk
menyajikan bilangan desimal 0 - 9
KODE GRAY
Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi
dari suatu poros mesin yang berputar
Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:
Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
13 Desimal
+ + + abaikan
bawaannya
1 1 0 1
1 0 1 1 kode Gray
KODE 7-SEGMENT
Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk
desimal
Setiap segment dari peraga 7-segment berupa LED yang susunannya
membentuk suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8
Ada 2 jenis peraga 7-segment :
Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala
Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala
KODE ASCII
Untuk mendapatkan informasi keluar masuknya data di komputer,
dibutuhkan informasi seluruh alamat huruf dan simbol yang digunakan
untuk pemrosesan data selain perwakilan dari bilangan tersebut. Informasi
ini berupa nama, alamat, dan keterangan yang harus dimasukkan dan
dikeluarkan pada format pembacaan di sistem komputer. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu kode khusus untuk mewakili semua data alfanumeris
(huruf, simbol dan bilangan).
Kode tersebut disebut juga kode ASCII (American Standard Code for
Information Interchange), dinyatakan dalam bit biner. Selain angka dan
huruf, kode ini juga menampung karakter pengendali seperti EOF (End of
File) sebagai tanda akhir file dan EOL (End of Line) sebagai tanda akhir
baris. Kode ini merupakan kode yang paling banyak digunakan untuk
pertukaran informasi. Tujuh bit kode ASCII akan menghasilkan 128 kode
kombinasi yang berbeda.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 11 Dari : 14
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 3
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 14
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TUGAS
1) Susunlah ke dalam kode BCD, Gray, dan XS-3 untuk bilangan desimal
17210.
2) Apa yang dimaksud dengan kode salah (invalid code) pada sistem
kode BCD dan XS-3.
3) Tuliskan bilangan biner nama panggilan kamu menggunakan sistem
kode ASCII.
4) Tuliskan kode peraga 7-segmen untuk menampilkan angka 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F sesuai jenis peraganya.
FUNGSI IC DIGITAL
KOMBINASIONAL
Half
Adder
B
C0
B
C0
A
B SS = A⊕B⊕Cp A S
Cp
B FA 1-Bit
Cp Cn
1 16 Vcc 1 16
S1 A3 B3
2 B1 B2 15 2 S2 S3 15
3 A1 A2 14 3 A2 Co 14
4 S0 S2 13 4 B2 Ci 13
74283 7483
5 A0 A3 12 Vcc 5 S1 B0 12 GND
6 B0 B3 11 6 B1 A0 11
7 Ci S3 10 7 S0 10
Co A1
GND 8 9 8 9
1 16 Vcc STROBE
1 16 Vcc
1G 74153,
2
I3
15 PEMILIH 2 1G 74253
I2 I4 15 STROBE
S1 2G
INPUT
3 14 2G PEMILIH
I1 I5 3 14
1I3
INPUT S0
S0
S0
4 I0 I6 13
4 1I2 2I3 13
74151,
74251 INPUT S1 S1
5 Y I7 12
5 1I1 2I2 12
OUTPUT
INPUT
6 Y S0 11
6 1I0 2I1 11
GND 8 9
GND 8 9 OUTPUT
2Y
TUGAS
1. Bagaimana kerja dari suatu sistem IC digital kombinasional.
2. Jelaskan perbedaan dari:
a). Non-Equality Comparator dengan Equality Comparator
b). Half Adder dengan Full Adder
c). Multiplexer dengan Demultiplexer.
d). Encoder dengan Decoder.
3. Implementasikan rangkaian full adder 1-bit dengan menggunakan:
a). 2 buah multiplexer 8 ke 1.
b). 2 buah decoder 3 ke 8.
4. Dengan menggunakan IC 74147 encoder desimal ke BCD susunlah
rangkaian encoder oktal ke biner.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 14 Dari : 14
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 5
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
FUNGSI IC DIGITAL
SEKUENSIAL
TUGAS
1. Bagaimana kerja dari suatu sistem IC digital sekuensial.
2. Mengapa flip-flop S-R tidak dapat digunakan untuk input S dan R
tinggi.
3. Sebutkan jenis-jenis pemacuan pada flip-flop.
4. Sebutkan manfaat dari rangkaian pencacah digital.
5. Sebutkan cara menerima dan mengeluarkan data dari sebuah
register.
6. Jelaskan cara kerja flip-flop JK Master-Slave dengan mode Toggle.
7. Sebutkan karakteristik dari rangkaian Counter digital.
RANGKAIAN ALU
RANGKAIAN ALU
Mikrokomputer adalah interkoneksi antara mikroprosesor (CPU) dengan
memori utama (main memory) dan antarmuka input/output (I/O interface) yang
dilakukan dengan menggunakan sistem interkoneksi bus. Definisi ini mengacu
pada konsep arsitektur mesin Von Neumann yang merupakan dasar bagi
pengembangan mesin-mesin komputer modern.
Mikroprosesor diartikan sebagai suatu chip yang didalamnya terkandung
rangkaian Aritmethic Logic Unit (ALU), rangkaian Control Unit (CU) dan
beberapa register. Mikroprosesor disebut juga dengan CPU (Central Processing
Unit). Rangkaian ALU memegang peranan yang amat penting dalam
keseluruhan kerja sistem mikrokomputer, karena bagian ini mengemban tugas
yang paling utama yakni melakukan proses komputasi.
Aritmethic Logic Unit (ALU) : menyediakan fungsi pengolahan.
Control Unit (CU) : mengontrol fungsi prosesor.
Register : penyimpan sementara dalam mikroprosesor.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 2 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Sistem Mikrokomputer:
C
P Main
Interconec Memori
tion system peripheral
I/O
Interface
peripheral
RANGKAIAN ALU
Sistem Mikrokomputer: Disk Drive
(Periferal Input/Output)
CD-ROM Drive
Monitor
(Periferal Input)
(Periferal Output) Harddisk
(Periferal Input/Output)
Keyboard
(Periferal Input)
Board
Sistem Interkoneksi
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 4 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Sistem Interkoneksi Bus pada Mikrokomputer:
Bus Alamat
Bus Data
Bus Kontrol
RANGKAIAN ALU
Sistem Interkoneksi Bus pada Mikrokomputer:
Bus adalah kumpulan konduktor, yang membawa sinyal-sinyal seperti alamat,
data, dan kontrol.
Bus alamat adalah kumpulan konduktor, yang membawa kode-kode alamat dari
mikroprosesor ke unit-unitnya, dan memiliki sifat aliran satu arah.
Bus data adalah kumpulan konduktor, yang membawa kode-kode instruksi atau
data dari mikroprosesor ke unit-unitnya atau sebaliknya, dan memiliki sifat
aliran dua arah, kecuali pada ROM.
Bus kontrol adalah kumpulan konduktor, yang membawa sinyal-sinyal kontrol.
RANGKAIAN ALU
Sistem Mikroprosesor:
RANGKAIAN ALU
1. Rangkaian Aritmetika
Secara umum ALU terdiri dari rangkaian aritmetika dan rangkaian logika.
Rangkaian aritmetika dibangun dari rangkaian full adder yang dilengkapi
dengan beberapa rangkaian pemilih fungsi. Kemampuan ALU dalam
melaksanakan fungsi komputasi sangat tergantung dari kerumitan rangkaian
pemilih fungsi ini. Pada contoh berikut akan ditunjukkan rangkaian
aritmetika yang mampu melaksanakan 7 operasi aritmetika.
Untuk membangun rangkaian aritmetika n-bit, dimulai dari rangkaian
aritmetika 1-bit. C i
S1 S0 Ai C i+1
Ai A
Bi
RANGKAIAN
RANGKAIAN ARITMETIKA Fi
FULL ADDER S Fi S1 1-BIT
1-BIT
B S0
Bi Ci
Rangkaian C i+1
Simbol
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 8 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Tabel fungsi rangkaian aritmetika dari rangkaian sebelumnya :
RANGKAIAN ALU
2. Rangkaian Logika
Selain rangkaian aritmetika, dalam ALU terdapat pula rangkaianlogika.
Rangkaian logika ini merupakan gabungan dari beberapa gerbang logika
dasar dan rangkaian pemilih fungsi.
Contoh rangkaian logika 1-bit ditunjukkan di bawah ini:
Ai
0 Ai
Bi
1 Bi
MUX RANGKAIAN
Gi Gi
4 KE 1 LOGIKA
2 1-BIT
S1
3 S0
1 0
S1
S0
Simbol
Rangkaian
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 10 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Tabel fungsi rangkaian logika dari rangkaian sebelumnya :
PEMILIH OUTPUT
FUNGSI NAMA OPERASI
S1 S0 G
0 0 G=A.B AND
0 1 G=A+B OR
1 0 G=AB XOR
1 1 G=not A NOT
RANGKAIAN ALU
3. Rangkaian ALU 1-bit
Rangkaian ALU 1-bit dibangun dengan menggabungkan rangkaian aritmetika
1-bit dan rangkaian logika, seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini:
Ai Ai Ci+1 Ci+1
Bi Bi Ai Ci+1
RANGKAIAN
ARITMETIKAFi Bi
Ci Ci 1-BIT
S0
RANGKAIAN
S1 0 Yi
Ci ALU 1-BIT
MUX
Yi
2 KE 1 S0
Ai 1
S1
Bi
RANGKAIAN S2
LOGIKA Gi
S0 1-BIT
Simbol
S0
S1 S1
S2
Rangkaian
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 12 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
Tabel fungsi rangkaian ALU 1-bit dari rangkaian sebelumnya :
PEMILIH FUNGSI OUTPUT NAMA OPERASI
S2 S1 S0 Ci Y
0 0 0 0 Y=A Transfer A
0 0 0 1 Y=A+1 Increment A
0 0 1 0 Y=A+not B Penjumlahan A dengan not B
0 0 1 1 Y=A-B Pengurangan
0 1 0 0 Y=A+B Penjumlahan
0 1 0 1 Y=A+B+1 Penjumlahan dengan carry
0 1 1 0 Y=A-1 Decrement A
0 1 1 1 Y=A Transfer A
1 0 0 X Y=A.B AND
1 0 1 X Y=A+B OR
1 1 0 X Y=AB XOR
1 1 1 X Y=not A NOT
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 13 Dari : 17
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 6
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 17
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
RANGKAIAN ALU
4. Rangkaian ALU n-bit
Rangkaian ALU paralel dengan input dan output n-bit dibangun dengan
menggunakan rangkaian ALU 1-bit yang disusun seperti rangkaian full
adder paralel. Misal akan dibangun rangkaian ALU paralel 4-bit maka
rangkaiannya adalah:
B3 B2 B1 B0
A3 A2 A1 A0
C4 C3 C2 C1
C0 C i+1 Ai C i+1 Ai C i+1 Ai C i+1 Ai
Bi Bi Bi Bi
S0
S1
S2
Y3 Y2 Y1
Rangkaian Y0
RANGKAIAN ALU
Simbol rangkaian ALU 4-bit dengan register bendera:
Ci Ci Y0 Y0
S0 S0 Y1 Y1
S1 S1 Y2 Y2
S2 S2 Y3 Y3
A0 A0
A1 A1
A2 A2
ALU
A3 A3 4 BIT
B0 B0 C3
B1 B1 C4
B2 B2
B3 B3
S Z C V
FLAGS REGISTER
RANGKAIAN ALU
Rangkaian ALU 4-bit dengan register bendera:
Fungsi register bendera adalah untuk menunjukkan hasil komputasi oleh ALU.
Pada rangkaian di atas terdapat register bendera 4 bit terdiri atas bit sign (S),
bit zero (Z), bit carry (C), dan bit overflow (V). Bit S akan set (S=1) jika hasil
perhitungan ALU negatif dan sebaliknya akan reset (S=0) jika hasil perhitungan
ALU positif. Bit Z akan set (Z=1) jika hasil pemrosesan ALU nol, dan Z akan reset
(Z=0) jika hasilnya tidak nol. Bit C set (C=1) jika perhitungan ALU menghasilkan
carry dan reset (C=0) jika tak menghasilkan carry. Bit V akan set (V=1) jika hasil
perhitungan ALU overflow, dan reset (V=0) jika tak overflow.
TUGAS
1. Apa fungsi register bendera pada rangkaian ALU.
2. Untuk menunjukkan hasil komputasi oleh ALU terdapat register
bendera 4 bit yang terdiri atas bit sign (S), bit zero (Z), bit carry (C),
dan bit overflow (V). Jelaskan operasional dari masing-masing
bendera tersebut di atas.
3. Jelaskan sistem interkoneksi bus pada mikrokomputer.
4. Load file ARITMETIKA_1BIT.SCH pada simulasi DSCH2, selidikilah
apakah rangkaian tersebut telah dapat melakukan operasi aritmetika
sesuai dengan yang dimaksud dalam percobaan anda.
LOAD A
PEMILIH PEMILIH
MUX MUX
B A
BUS B BUS A
ENABLE
PEMILIH ALU
ALU FUNGSI
ALU
BUS D
1 Akumulator A 1 Akumulator A
dan sinyal kontrol agar ALU aktif sebagai penjumlah adalah ENABLE ALU=1 dan
S2S1S0Ci=0100, maka urut-urutan pelaksanaan mikrooperasi A ← A+B adalah
sebagai berikut:
LOAD
C
LOAD
B
LOAD
A
1 3
P 2 1 0
DEKODER
Q 0 3 2 1 0 3 2 1 0
PEMILIH V 1 MUX MUX 1 X PEMILIH
MUX B W 0 0 Y MUX A
BUS B BUS A
ENABLE
ALU
ALU PEMILIH
FUNGSI
ALU
BUS D
BUS B BUS A
ENABLE
ALU
ALU
PEMILIH
FUNGSI
ALU
BUS D
TUGAS
1. Diketahui (data input = 6; data register A, B, C = 3, 2, 4; sinyal XY = 01
untuk pemilih A dan sinyal VW = 10 untuk pemilih B, sinyal pemilih
S2S1S0Ci=0101, Enable ALU = 1 dan sinyal tujuan dekoder PQ = 10),
tentukan:
a). Gambaran implementasi hardware dari ALU dengan 3 buah
register dan sebuah bus data input.
b). Nilai pada Bus D sebelum disalin ke akumulator.
c). Nilai pada akumulator C setelah dilakukan penyalinan oleh
dekoder.
2. Apa yang dimaksud dengan control word.
3. Susun organisasi bus pada rangkaian ALU dengan 7 register dan
sebuah bus data input.
UNIT MEMORI
PENDAHULUAN
Unit memori merupakan salah satu bagian dalam sistem komputer yang berfungsi
menyimpan data dan program.
C
P Main
Interconec Memori
tion system peripheral
I/O
Interface
peripheral
PENDAHULUAN
Flip-flop: memori 1-bit
Register: memori n-bit, satu lokasi
Memori: penyimpan data n-bit, m-lokasi
MEMORI
ROM (Read Only Memory)
Merupakan chip (IC = integrated circuit) yang menyediakan fungsi penyimpanan
data yang bersifat “hanya dapat dibaca saja, tidak dapat ditulisi”, dan sifat
penyimpanannya permanen (jika catu dayanya ditiadakan, isi ROM tetap ada).
Tipe memori ini sering disebut sebagai memori yang tidak mudah berubah
(nonvolatile memory).
ROM (1)
MPROM (Mask Programmable ROM) atau PROM
Merupakan ROM yang isinya diprogram oleh pabrik sesuai pesanan pengguna
dan hanya sekali dapat diprogram. Jenisnya: ROM Matriks Diode atau Transistor
BJT/FET.
ROM (2)
Penghapusan UV-EPROM dilakukan dengan menggunakan sinar ultra violet.
Jendela Transparan
EPROM ERASER
ROM (3)
Cara Menghapus EPROM:
Lepaskan EPROM dari sistem.
Buka penutup jendela transparan.
Sinari jendela transparan dengan sinar ultra violet beberapa menit (kurang
lebih 15 menit).
ROM (4)
EPROM Programmer
Berbasis Personal Computer
ROM (5)
EEPROM (Electrically EPROM) flash
ROM yang isinya dapat dihapus dan diprogram secara elektris. Contoh: CMOS
Setup pada PC.
Jika ingin mengubah konfigurasi PC, maka pada saat booting tekan tombol Del
sehingga muncul informasi konfigurasi yang akan diubah. Pengubahan
konfigurasi, pada dasarnya adalah memrogram CMOS/EEPROM secara elektris.
ROM (6)
Cara memrogram EEPROM:
EEPROM tetap terpasang pada sistem.
Lakukan penghapusan dan pengisian data.
ROM (7)
Jika sel PROM berupa sebuah transistor, maka cara menyimpan data 1 dan 0
seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
a b
Sel ROM: (a) penyimpan data 1, (b) penyimpan data 0
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 11 Dari : 31
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 8
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 31
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
SIMBOL ROM
OE = Output Enable jenis ACTIVE-LOW.
CE = Chip Enable jenis ACTIVE-LOW.
RAM (1)
SRAM (Static RAM)
Merupakan RAM yang sel-selnya menggunakan flip-flop sehingga:
(1) datanya relatif stabil/statis sehingga tidak diperlukan adanya rangkaian
“refresh”,
(2) lebih cepat,
(3) kepadatan komponen rendah/kapasitas kecil,
(4) mahal.
RAM (2)
SRAM (Static RAM)
SELECT
INPUT S
Q OUTPUT
R/W
RAM (3)
I3 I2 INPUT DATA I1 I0
A1 1 0
SEL SEL SEL SEL
A0 0
3
SEL SEL SEL SEL
R/W
TRI-STATE SWITCH
CE
OUTPUT DATA
D3 D2 D1 D0
RAM (4)
DRAM (Dynamic RAM)
Merupakan RAM yang sel-selnya menggunakan kapasistor sehingga:
(1) datanya tidak stabil/dinamis sehingga diperlukan rangkaian “refresh”,
(2) lebih lambat,
(3) kepadatan komponen tinggi/kapasitas besar,
(4) lebih murah.
Pin Alamat D0
A0
A1 D1
Pin Data
D2
ROM
D3
4x4-bit
Pin Kontrol CS1
CS 2
TUGAS
1. Misal ROM oleh pabriknya akan diisi data sebagai berikut :
Data dalam Gambarkanlah organisasi ROM
Lokasi/Alamat
Heksadesimal dengan sel dioda dan sel
0 7 transistor
1 D
2 A
3 4
2. Bagaimana cara Mikroprosesor membaca ROM dan RAM serta
menulis pada RAM di alamat 7 dengan isi data B9 jika besar ROM dan
RAM masing-masing 8 byte.
3. Jelaskan apa yang dimaksud RAM, ROM, MPROM, EPROM dan
EEPROM.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 31 Dari : 31
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
TRANSFER REGISTER
Operasi yang berhubungan dengan data yang tersimpan di dalam register atau
flip-flop dinamakan mikrooperasi (microoperation) seperti load, clear, shift, dan
rotate. Load adalah operasi untuk memuati atau mengisi data ke dalam register,
clear merupakan operasi menghapus data dalam register, shift atau geser
adalah operasi untuk menggeser posisi data dalam register ke kiri atau ke kanan,
dan rotate merupakan operasi untuk memutar data ke kiri atau ke kanan. Selain
itu, terdapat pula mikrooperasi aritmetika seperti penambahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, increment (penambahan dengan 1) dan decrement
(pengurangan dengan 1) terhadap isi suatu register, serta operasi mikro logika
seperti AND, OR, dan NOT.
TRANSFER REGISTER
Kecuali dapat dioperasikan dengan berbagai mikrooperasi seperti di atas, data
yang tersimpan di dalam register juga dapat dipindah dari satu register ke
register yang lain melalui operasi transfer. Pada operasi ini, isi suatu register
yang dipindah ke register lain, setelah operasi dilakukan keadaannya tetap atau
tidak berubah. Dengan kata lain, operasi transfer merupakan proses penyalinan
data. Dalam hal ini, register yang isinya disalin dinamakan register sumber
(source register) dan register penampung data salinan dinamakan register
tujuan (destination register). Mekanisme transfer data dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain transfer paralel, transfer seri, transfer bus, dan transfer
memori.
TRANSFER REGISTER
Notasi dan simbol mikrooperasi:
• Simbol Register:
7 0
REGISTER A
A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0
11 8 7 0
OPCODE OPERAND
TRANSFER REGISTER
Notasi dan simbol mikrooperasi:
• Nama Register: huruf kapital (huruf besar), contoh: R0, R1, A, B, C, MBR, MAR,
PC, IR, dan lain-lain.
• Simbol transfer adalah tanda panah ke kiri (), contoh: P: A B
Artinya: Jika ada sinyal pengontrol P, maka terjadi transfer paralel dari register
B ke register A.
• Simbol sinyal kontrol adalah titik dua (:).
• Tanda koma digunakan untuk memisahkan dua mikrooperasi,
contoh: P: A B , C B
• Isi Register:
MBR[OPERAND]: isi MBR pada bit ke-0 s.d. Ke-7
atau
MBR[0-7]
TRANSFER REGISTER
1. Transfer Paralel
Pada transfer data paralel, pemindahan atau penyalinan data dari register
sumber ke register tujuan dilaksanakan secara serempak.
Artinya, semua data yang tersimpan pada setiap flip-flop yang merupakan
elemen-elemen register sumber disalin secara serempak ke register tujuan.
Mikrooperasi transfer paralel dinyatakan sebagai berikut: P: A B
A: register tujuan
B: register sumber
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dan timing diagram dari mikrooperasi transfer
paralel: P: A B
LOAD
REGISTER A KONTROL
CLOCK P
REGISTER B
CLOCK
TRANSFER REGISTER
2. Transfer Seri
Pada transfer data seri, pemindahan data dilakukan bit demi bit.
Untuk menyelenggarakan proses ini diperlukan register geser atau register
seri.
Transfer ini juga memerlukan operasi rotate atau putar sehingga output LSB
register sumber (B0) selain dihubungkan ke input MSB register tujuan (A3),
juga diumpankan ke inputnya sendiri yakni input MSB (B3).
Untuk register 4-bit, mikrooperasi transfer seri dapat ditulis:
S: A3 B0, B3 B0, Ai Ai+1, Bi Bi+1 i=0,1,2
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dan timing diagram dari mikrooperasi transfer seri
dengan register 4-bit.
S
LOAD LOAD
REGISTER B REGISTER A
Input Output Input
Serial Serial Serial
CLOCK
CLOCK
S
Transfer terjadi di sini
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 9 Dari : 16
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
3. Transfer Bus
Transfer bus dilakukan melalui dua tahap, yakni transfer dari register sumber
ke bus, dan transfer dari bus ke register tujuan. Untuk dua buah register
sumber yakni A dan B serta empat buah register tujuan yakni R0, R1, R2, dan
R3, mikrooperasi kedua tahap tersebut adalah sebagai berikut.
a) Transfer dari register sumber ke bus:
X: BUS A
X: BUS B
b) Transfer dari bus ke register tujuan:
P Q: R0 BUS
P Q: R1 BUS
P Q: R2 BUS
P Q: R3 BUS
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 10 Dari : 16
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dari kedua mikrooperasi transfer bus untuk register 4-bit.
A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0
1 0 1 0 1 0 1 0
MUX MUX MUX MUX
BUS DATA
BUS DATA
0 1 2 3
Q 0
DEKODER
2 KE 4
P 1
TRANSFER REGISTER
4. Transfer Memori
Pada transfer memori terdapat dua operasi yakni operasi baca (read) dan
operasi tulis (write). Transfer memori melibatkan dua buah register yakni
MAR (Memory Address Register) dan MBR (Memory Buffer Register).
MAR merupakan register yang berisi kode alamat/lokasi memori yang akan
dibaca/ditulisi, dan MBR merupakan register yang berfungsi menampung
data hasil pembacaan pada operasi baca atau data yang akan disimpan ke
memori pada operasi tulis.
Operasi baca merupakan penyalinan data dari lokasi/alamat memori yang
ditunjuk oleh isi register MAR ke register MBR, sedangkanoperasi tulis
merupakan penyalinan data dari MBR ke lokasi/alamat memori yang ditunjuk
oleh isi register MAR.
TRANSFER REGISTER
Mikrooperasi untuk kedua operasi ini dapat ditulis sebagai berikut:
a) Mikrooperasi baca memori:
Read: MBR M[MAR]
Mikrooperasi tersebut dapat diartikan jika ada sinyal kontrol read, maka data
yang ada pada alamat memori yang ditunjuk oleh isi register MAR disalin
ke register MBR. Jika isi register MAR 03FC heksadesimal, maka mikrooperasi
tersebut akan menyebabkan data pada alamat memori 03FC heksadesimal
disalin ke register MBR.
b) Mikrooperasi tulis memori:
Write: M[MAR] MBR
Kebalikan dari operasi baca, pada operasi tulis jika ada sinyal kontrol write,
maka data yang ada pada MBR disalin ke alamat memori yang lokasinya
ditunjuk oleh MAR.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 13 Dari : 16
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 9
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 16
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
TRANSFER REGISTER
Implementasi hardware dari kedua mikrooperasi transfer memori, menggunakan
MAR tunggal dan MAR ganda.
Read MAR1 Read
Bus Unit Write Bus Unit Write
MAR MUX
Alamat Memori Alamat Memori
MAR2
Bus Pemilih Bus
Data Data
MBR MBR
TRANSFER REGISTER
Contoh arsitektur mikroprosesor tipe SMS32V50
TUGAS
1. Jelaskan arti dari bentuk transfer register ini:
a). S: A3 B0, B3 B0, Ai Ai+1, Bi Bi+1 i=0,1,2
b). P: A B
2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat apa saja jenis transfer register.
3. Tuliskan tahapan transfer register dengan model Transfer Bus jika
data dari register sumber B ke register tujuan R2.
4. Jelaskan operasi yang terjadi pada transfer register memori dan
tuliskan bagaimana prosesnya.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ALU melaksanakan penjumlahan, pengurangan dan operasi logika khusus
pada pasangan byte masukan.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Register Serbaguna (general purpose register):
Salah satu fungsi register serbaguna adalah sebagai akumulator
(accumulator).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Register Khusus (special purpose register):
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Proses Kompilasi Instruksi
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Contoh assembly: Kode mesinnya:
MOV AL,2 D0 00 02
ADD AL,3 B0 00 03
END 00
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Keadaan RAM Pada Prosesor SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Ketika program dijalankan, mikroprosesor mengambil instruksi pertama
yang ditempatkan pada alamat 00 s.d. 02. Informasi tentang alamat awal
instruksi ditunjukkan oleh isi IP=00.
Setelah instruksi pada alamat 00 diambil, mikroprosesor melaksanakannya.
Selanjutnya, mikroprosesor mengambil dan melaksanakan instruksi
berikutnya yang terdapat pada alamat 03 s.d. 05. Nilai alamat dari instruksi
ini ditunjukkan oleh IP=03.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
SP: Stack Pointer (Penunjuk Tumpukan): merupakan register yang
menunjukkan alamat teratas dari memori stack. Pada SMS32V50 alamat
tertinggi dari stack adalah BF heksadesimal.
Stack adalah sejumlah alamat memori yang bersifat LIFO (last in first out)
Operasi memasukkan data ke dalam stack dinamakan operasi PUSH
Operasi mengambil data dari stack dinamakan POP
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Status Register : pada mikroprosesor lain seperti MOTOROLA dinamakan
CCR (condition code register), dan pada mikroprosesor INTEL dinamakan
flags register (register bendera).
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Register Status/Bendera Pada SMS32V50 :
1. Bendera zero atau Z akan set (bernilai 1) jika hasil kalkulasi ALU nol.
Gambar kiri menunjukkan keadaan register bendera SMS32V50 ketika
hasil perhitungan ALU menunjukkan nilai 0 dan gambar kanan untuk
hasil perhitungan bernilai tidak nol.
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
2. Bendera sign atau S akan set jika hasil kalkulasi negatif. Gambar kiri untuk
hasil kalkulasi bernilai negatif dan gambar kanan untuk hasil positif.
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
4. Bendera overflow atau O akan set jika hasil pemrosesan nilai terlalu besar
dibandingkan panjang akumulator yang tersedia. Gambar kiri keadaan
register bendera pada saat terjadi overflow, dan sebelah kanan tidak
terjadi overflow.
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
Tugas:
Perhatikan program assembly dan kode mesinnya berikut ini
MOV AL,5 DO 00 05
SUB AL,2 B1 00 02
ADD AL,1 B0 00 01
INC AL A4 00
MOV CL,4 D0 02 04
DEC CL A5 02
END 00
Anggap alamat program dimulai pada 00. Gambarkan lokasi-lokasi memori
yang ditempati oleh kode kode mesin tersebut.
Tuliskan isi IP setiap sebuah baris instruksi dilaksanakan.
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 18 Dari : 19
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 10
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 19
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
Tipe SMS32V50 (LANJUTAN)
MODE PENGALAMATAN
MODE PENGALAMATAN
Immediate Addressing (Pengalamatan Segera)
Mode pengalamatan ini digunakan untuk copy data ke dalam register.
Contoh:
MOV AL,5 artinya: copy 5 ke AL
Contoh lain:
Copy data C3 heksadesimal ke akumulator BL?
Copy data B2 heksadesimal ke akumulator CL?
Copy data A1 heksadesimal ke akumulator DL?
MODE PENGALAMATAN
Ilustrasi Immediate Addressing (Pengalamatan Segera)
MODE PENGALAMATAN
Direct Addressing (Pengalamatan Langsung)
Mode pengalamatan ini digunakan untuk copy isi memori ke akumulator
atau sebaliknya.
Contoh Bentuk I:
MOV AL,[10] artinya: copy isi alamat memori 10
heksadesimal ke AL
Contoh lain:
Copy isi alamat 15 heksadesimal ke akumulator BL?
Copy isi alamat C2 heksadesimal ke akumulator CL?
Copy isi alamat 3E heksadesimal ke akumulator DL?
MODE PENGALAMATAN
Contoh Bentuk II:
Contoh lain:
Copy isi BL ke alamat memori E5?
Copy isi CL ke alamat memori 25?
Copy isi DL ke alamat memori 4A?
MODE PENGALAMATAN
Ilustrasi Direct Addressing (Pengalamatan Langsung)
MODE PENGALAMATAN
Contoh instruksi dengan mode pengalamatan segera dan pengalamatan langsung:
Susun instruksi assembly mikroprosesor SMS32V50 untuk menjumlahkan bilangan
2 dan 3 heksadesimal, dan hasilnya disimpan pada alamat 20 heksadesimal.
Jawab:
MOV AL,2 pengalamatan segera
ADD AL,3 pengalamatan segera
MOV [20],AL pengalamatan langsung
END
MODE PENGALAMATAN
Untuk perintah aritmatika dan logika (ADD, SUB, MUL, DIV, MOD,
AND, OR, XOR):
MODE PENGALAMATAN
Copy data ke alamat memori:
MODE PENGALAMATAN
Copy data dari register ke register :
MODE PENGALAMATAN
Indirect Addressing (Pengalamatan Tak Langsung)
Mode pengalamatan ini digunakan untuk copy isi memori yang ditunjukkan
oleh isi suatu register ke akumulator atau sebaliknya
Contoh Bentuk I:
MOV AL,[BL] artinya: copy isi alamat yang ditunjukkan BL
ke AL
Contoh lain:
MOV AL,2 Berapa isi AL setelah semua instruksi dijalankan?
MOV [40],AL
MOV BL,[40]
MOV AL,BL
MODE PENGALAMATAN
Contoh Bentuk II:
MOV
[BL],AL artinya: copy isi AL ke alamat yang
ditunjukkan BL
Tujuan: alamat memori Sumber:register
Contoh lain:
MOV AL,2 Berapa alamat memori yang ditunjukkan oleh BL dan
ADD AL,3 berapa isinya?
MOV BL,40
MOV BL,AL
INSTRUKSI PERBANDINGAN
(COMPARE)
INSTRUKSI STACK
INSTRUKSI MISCELLANEOUS
Kendali CLI dan STI pada Flag (I):
INSTRUKSI MISCELLANEOUS
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Mikroprosesor INTEL 8086 adalah generasi awal prosesor PENTIUM.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Prosesor 8086 terbagi menjadi 2 bagian fungsional yang independen, yakni
BIU (bus interface unit) dan EU (execution unit).
BIU bertugas mengirim kode-kode alamat keluar, mengambil instruksi dari
memori, dan membaca data dari port dan memori. BIU menangani semua
transfer data dan alamat pada bus untuk membantu EU.
EU meminta BIU untuk mengambilkan instruksi dan data dari memori,
mendekode dan melaksanakan instruksi.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU)
EU mengandung rangkaian-rangkaian kontrol yang berfungsi mengarahkan
operasi-operasi internal.
Dekoder pada EU menerjemahkan instruksi-instruksi yang telah diambil dari
memori ke dalam urutan aksi.
EU memiliki ALU 16-bit dan dapat melakukan proses AND, OR, XOR,
penjumlahan, pengurangan, increment, decrement, complement, atau shift
bilangan biner.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
8086 memiliki register bendera dengan panjang 16-bit. Dari 16-bit itu
terdapat 9 bendera yang aktif.
Dari 9 bendera yang aktif, 6 bendera diantaranya (bendera kondisi) digunakan
untuk menunjukkan kondisi-kondisi yang dihasilkan oleh pelaksanaan
instruksi yakni bendera CF (carry flag), PF (parity flag), AF (auxiliary carry
flag), ZF (zero flag), SF (sign flag), dan OF (overflow flag).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Sedangkan 3 bendera lainnya (bendera kontrol) digunakan untuk
mengendalikan beberapa operasi prosesor. Bendera-bendera kontrol ini
berbeda dengan 6 bendera kondisi dalam hal cara set dan reset-nya. Keenam
bendera kondisi diset dan direset oleh EU, berdasarkan hasil operasi-operasi
aritmetika atau logika, sedangkan 3 bendera kontrol diset dan direset oleh
instruksi-instruksi khusus yang ada pada program. Bendera itu adalah TF (trap
flag), IF (interrupt flag), dan DF (direction flag).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Lokasi bit setiap bendera dalam register bendera:
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera carry akan diset (CF = 1), jika operasi ALU menghasilkan carry.
Contoh:
1 ---> carry
1010 1000 isi Akumulator
1000 1001 + isi TMP
0011 0001 isi Akumulator setelah perintah
penjumlahan dilaksanakan
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera paritas (parity flag) akan diset (PF = 1), jika pelaksanaan perintah oleh
ALU menghasilkan jumlah bit 1 genap dan reset (PF = 0) jika jumlah bit 1 ganjil.
Contoh:
Output ALU = 01100011, maka PF = 1
Output ALU = 00101010, maka PF = 0
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera AF (auxiliary carry flag) akan diset (AF = 1), jika dalam penjumlahan, bit
ke 3 menghasilkan carry.
Bit ke-0
Bit ke-7 Bit ke-3
Contoh:
0011 0010 isi Akumulator
0000 0101 + isi TMP
0011 0111 isi Akumulator setelah perintah penjumlahan
Penjumlahan bit ke-3 dilaksanakan
tidak menghasilkan
carry sehingga AF = 0
Versi : 1.0 Revisi : 0.0 Halaman : 10 Dari : 30
Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : 12
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika Handout Ke : 1
Kode Matakuliah : ELT 1103 Jumlah Halaman : 30
Nama Matakuliah: Dasar Teknik Komputer Mulai Berlaku : TA 2017/2018
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Contoh yang lain:
0010 1000 isi Akumulator
0000 1001 + isi TMP
0011 0001 isi Akumulator setelah perintah penjumlahan
dilaksanakan
Penjumlahan bit ke-3
menghasilkan carry
sehingga AF = 1
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera zero akan diset (ZF = 1), jika operasi ALU memberikan hasil 0.
Bendera sign akan diset (SF = 1), jika pelaksanaan perintah oleh ALU
menghasilkan bilangan negatif.
Bendera OF (overflow flag) akan set jika terjadi overflow yakni jumlah bit
hasil operasi lebih besar dari lebar akumulator.
Contoh: jika suatu operasi menghasilkan bilangan dengan panjang 17-bit,
sedangkan akumulator 8086 hanya16-bit, maka bendera OF akan set.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : FLAG REGISTER
Bendera TF (trap flag) digunakan pada mode operasi langkah tunggal (single
step atau trace). Jika bendera ini set, maka pelaksanaan instruksi akan
dilakukan step demi step.
Bendera IF digunakan untuk mengijinkan interupsi dari program.
Bendera DF digunakan pada operasi string.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : REGISTER SERBA GUNA (GENERAL-PURPOSE REGISTERS)
8086 memiliki 8 buah register serbaguna yakni: AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH,
DL. Khusus untuk AL dinamakan pula AKUMULATOR.
Jika register-register tersebut akan digunakan sebagai register 16-bit, maka
pasangan AH dan AL membentuk AX, BH dan BL membentuk BX, CH dan CL
membentuk CX, serta DH dan DL membentuk DX 16-bit.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : REGISTER SERBA GUNA (GENERAL-PURPOSE REGISTERS)
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
EXECUTION UNIT (EU) : REGISTER SERBAGUNA (GENERAL-PURPOSE REGISTERS)
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
Pada saat EU mendekode atau melaksanakan suatu instruksi, ia tidak
memerlukan menggunakan bus sehingga dapat digunakan oleh BIU
untuk mengambil 6 byte instruksi sebagai instruksi berikutnya yang
akan dilaksanakan.
Instruksi-instruksi tersebut dinamakan prefetched instruction dan oleh
BIU disimpan dalam register FIFO (first-in first-out) yang disebut juga
register antrian.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
Ketika EU siap melaksanakan instruksi berikutnya, ia dengan mudah membaca
instruksi-instruksi dari register antrian dalam BIU.
Jadi, ketika EU sedang melaksanakan suatu instruksi, bus dapat digunakan
oleh BIU untuk menulis dan membaca memori serta mengambil instruksi
berikutnya.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
Teknologi yang memungkinkan pengambilan instruksi berikutnya sambil
melaksanakan instruksi yang ada dinamakan pipelining. Berikut ini adalah
contoh perbedaan prosesor 8085 tanpa pipelining dan 8086 dengan
pipelining dalam melakukan pengambilan instruksi, pelaksanaan instruksi,
operasi read dan operasi write. Nampak bahwa pipelining memberikan
tingkat penggunaan bus yang lebih efektif.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER ANTRIAN
8085
8086
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER SEGMEN
8086 mampu mengalamati 220 lokasi memori, sedangkan panjang register IP
yang dimilikinya hanya 16-bit.
Untuk memperoleh 20-bit sinyal alamat, 8086 menggunakan bantuan
register segmen. Gabungan antara register segmen 16-bit dan IP 16-bit akan
menghasilkan 20-bit sinyal alamat.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER SEGMEN
8086 memilki 4 buah register segmen yakni CS (code segment), SS (stack
segment), ES (extra segment), dan DS (data segment).
Jika suatu register segmen berisi kode misalnya CS berisi 348A, maka CS
dianggap memiliki alamat awal 348A0. BIU secara otomatis akan
menambahkan angka 0 di belakang isi segmen. Setiap segmen menempati
64K byte memori, dan dapat ditempatkan dimana saja didalam ruang
alamat 1-M byte.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER
SEGMEN
Contoh penempatan
alamat segmen pada
memori 8086.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : INSTRUCTION
POINTER (IP)
IP berisi instruksi berikutnya yang
Akan diambil. Alamat fisik yang
dihasilkan BIU diperoleh dengan cara
seperti disamping.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
BUS INTERFACE UNIT (BIU) : REGISTER SEGMEN
Bagian alamat awal segmen yang tersimpan di dalam register segmen
dinamakan segment base, dalam contoh 348A adalah segment base yang
tersimpan dalam CS.
Isi IP merupakan offset atau jarak (displacement) antara alamat awal segmen
dengan alamat fisik yang dihasilkan. Pada contoh, IP = 4214 berarti
merupakan jarak antara 348A0 (alamat awal segmen) s.d. 38AB4 (alamat
fisik).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
Format penulisan alamat fisik:
segment base : offset form
Contoh:
Jika CS berisi 348A dan IP = 4214, akan menghasilkan alamat fisik 38AB4.
Alamat fisik tersebut dapat direpresentasikan/disajikan atau ditulis dalam
bentuk:
CS:IP atau 348A:4214 atau CS:IP=38AB4
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
REGISTER STACK POINTER (SP)
Stack adalah bagian memori yang digunakan untuk menyimpan alamat dan
data selama subprogram dilaksanakan. Jika sub program selesai
dilaksanakan, isi stack dikembalikan ke lokasi semula, yakni IP dan
akumulator.
SP merupakan register yang berisi offset 16-bit yang menghasilkan alamat
fisik teratas dari memori stack. Untuk membangkitkan alamat fisik 20-bit, SP
memerlukan bantuan register SS (stack segment).
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
REGISTER STACK POINTER (SP)
Contoh: jika isi SS = 5000 dan isi SP = FFE0, maka akan menghasilkan
alamat fisik:
SS 5 0 0 0 0 ← hardwired zero
SP + F F E 0
Alamat fisik -----> 5 F F E 0
Alamat fisik tersebut dapat direpresentasikan dalam 5FFE0 (single
number) atau dalam bentuk SS:SP yakni 5000:FFE0.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086
REGISTER INDEX DAN POINTER (SP)
Kecuali SP, EU pada 8086 juga memiliki register base pointer (BP) 16-bit, dan
juga register index SI (source index) 16-bit, dan DI (destination index) 16-bit.
Walaupun BP, SI, dan DI dapat digunakan sebagai penyimpan sementara dari
data seperti halnya pada register serbaguna, namun penggunaan utama
mereka adalah menyediakan offset 16-bit dari data untuk suatu segmen
base.
TUGAS
1. Jelaskan pengertian-pengertian berikut ini: akumulator, register
serbaguna, register bendera, register instruction pointer (program
counter), dan stack pointer.
2. Perhatikan program assembly 8086 menggunakan aplikasi DEBUG
berikut ini:
a). MOV AL,23 c). MOV AL,23 e). MOV AL,00
ADD AL,51 ADD AL,DD ADD AL,FF
b). MOV AL,23 d). MOV AL,23
ADD AL,AF ADD AL,7F
Setelah instruksi-instruksi itu selesai dijalankan, tulislah keadaan isi
register bendera versi DEBUG. Lakukan analisis terhadap isi register
bendera dari setiap proses yang dilakukan.
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR
INTEL 8086 (LANJUTAN)
AH AL
BX=0000 atau BH=00 dan BL=00, CX=0000 atau CH=00 dan CL=00, DX=0000
atau DH=00 dan DL=00
Keadaan set dan reset register bendera pada DEBUG dinyatakan dengan
singkatan NV, UP, EI, PL, NZ, NA, PO, NC.
Cout C7 C4 C1
+
Perhatikan, bit paling kiri bernilai 0 sehingga menunjukkan bilangan
itu +.
Hasil pemrosesan tidak nol (NZ=NO ZERO)
Hal itu menunjukkan kode B0 disimpan dialamat 100, kode 03 dialamat 101,
kode 04 dialamat 102, dan kode 02 dialamat 103.