Anda di halaman 1dari 82

MODUL AJAR

ELEMEN.1
TEKNIK AUDIO VIDEO

FASE.E
KELAS.10
DASAR PROGRAM KEAHLIAN

FALKUDIN, ST

SMKN 2 SINGOSARI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Page1
Lembar Kerja Eksplorasi Konsep : Identifikasi CP (Capaian Pembelajaran) dan
Rumusan TP (Tujuan Pembelajaran)

Bidang Studi/Fase yang dianalisis/Kelas : DPK /Fase E/ Kelas X SMK


Identitas Kelompok (Nama/Asal Sekolah) : TAV / SMKN 2 SINGOSARI

1. FALKUDIN, ST
Kalimat CP Konten/topik/materi inti Kompetensi
Pada akhir fase E peserta a. Proses bisnis secara menyeluruh 1. Menjelaskan
didik mampu memahami manajemen produksi bidang 2. Mempraktikkan
proses bisnis bidang teknik elektronika
manufaktur dan rekayasa b. Proses produksi manufaktur dan
elektronika secara manajemen produksi bidang
menyeluruh pada berbagai teknik elektronika
industri, antara lain c. Proyek sederhana perancangan
perancangan produk, mata produk
rantai pasok (Supply d. Survey pasar untuk mengetahui
Chain), logistik, proses mata rantai pasok (Supply
produksi pada industri Chain)
manufaktur dan rekayasa e. Perawatan peralatan produksi
elektronik, perawatan f. Pengelolaan SDM terkait
peralatan produksi, dan potensi dan kearifan lokal
pengelolaan sumber daya
manusia dengan
memperhatikan potensi
dan kearifan lokal.

Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :


1. Peserta didik dapat menjelaskan Proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur
dan rekayasa elektronika (Pengetahuan terkait ilmu elektronika, Proses bisnis bidang
manufacture elektronika, Perancangan produk, Mata rantai pasok (suplly chain), Logistic)
2. Peserta didik dapat mempraktikkan Proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika (Pengetahuan terkait ilmu elektronika, Proses
bisnis bidang manufacture elektronika, Perancangan produk, Mata rantai pasok (suplly chain),
Page2

Logistic)
1. INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
Nama Penyusun FALKUDIN, ST
Institusi SMKN 2 SINGOSARI
Tahun disusun 2022
Jenjang Sekolah SMK
Kelas Kelas 10 (Fase E)
Alokasi Waktu 8 x Pertemuan (32 JP x 45 Menit)

B. Kompetensi Awal
Mempraktekkan dan mengevaluasi proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur
dan rekayasa elektronika (Pengetahuan terkait ilmu elektronika, Proses bisnis bidang
manufacture elektronika, Perancangan produk, Mata rantai pasok (suplly chain), Logistic)

C. Profil Pelajar Pancasila


Penguasaan kemampuan proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan
rekayasa elektronika (Pengetahuan terkait ilmu elektronika, Proses bisnis bidang
manufacture elektronika, Perancangan produk, Mata rantai pasok (suplly chain), Logistic)
akan membiasakan peserta didik :
1. Bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan.
2. Bekerja mandiri.
3. Kreatif.
5. Inovatif dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan.
6. Serta menjadi warga negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan peduli terhadap lingkungannya.

D. Sarana dan Prasarana


Sarana - LCD Projector
- Laptop/PC
- PPT
- Video Pembelajaran
- Internet
- Printer
Page3
- Ketas HVS A4
Prasarana - Buku Ajar Dasar Teknik Elektronika
- Buku Bacaan Dasar Teknik Elektronika
- Google
- Youtobe
- Lembar Kerja Siswa
- Lembar Penilaian

E. Target Peserta Didik


Target Peserta Didik pada Modul Ajar ini adalah peserta didik dapat menjelaskan dan
menguasai proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa
elektronika (Pengetahuan terkait ilmu elektronika, Proses bisnis bidang manufacture
elektronika, Perancangan produk, Mata rantai pasok (suplly chain), Logistic)

F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Tatap Muka
Model belajar;
1. Inquiry learning
2. Discovery learning
Metode belajar;
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Observasi
4. Kunjungan
5. Penugasan

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan proses bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang teknik
elektronika.
2. Mengidentifikasi alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait manajemen produksi
bidang teknik elektronika.
3. Melakukan proyek sederhana dengan membuat perancangan produk
Page4

4. Melakukan survey pasar untuk mengetahui mata rantai pasok (Supply Chain)
5. Mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber terkait proses produksi pada industri
manufaktur dan rekayasa.
6. Merunut proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa
7. Mengidentifikasi perawatan produksi di bidang teknik elektronika.
8. Menelusuri kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung bidang teknik elektronika

B. Pemahaman Bermakna
1. Memahami tentang ilmu elektronika
2. Memahami perancangan produk
3. Memahami mata rantai pasok (Supply Chain)
4. Memahami logistik

C. Pertanyaan Pemantik
1. Menurut pendapatmu, apa yang dimaksud dengan ilmu elektronika?
2. Menurut kalian bagaimana tentang anggapan bahwa hampir semua aspek kehidupan kita
bersentuhan dengan elektronika?
3. Apa peralatan elektronika yang sangat diperlukan saat ini, hampir seperti kebutuhan pokok!
4. Bagaimana menurut pendapat anda bahwa kemajuan suatu Negara di tentukan oleh
kemajuan teknologi elektronik!
5. Bagaimana perasaan anda mengikuti pembelajaran pada materi ini?

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 ( 4 x 45 menit )


Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaikan topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Siswa menerima dan mempelajari modul dan jobsheet yang berisi perintah
(170 Menit ) dan indikator tugas proses bisnis secara menyeluruh manajemen produksi
Stimulation bidang teknik elektronika.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual yang berkaitan
dengan materi proses bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang
teknik elektronika.
Page5

Data  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan


Collection  Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: Proses bisnis
secara menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa elektronika
(Pengetahuan terkait ilmu elektronika, Proses bisnis bidang manufacture
elektronika, Perancangan produk, Mata rantai pasok (suplly chain),
Logistic).
1. Proses bisnis bidang manufaktur secara menyeluruh dan rekayasa
elektronika.
1. Memahami tentang ilmu elektronika
Ilmu elektronika Ada beberapa definisi dari para ahli yang dapat
memberikan gambaran pengertian tentang ilmu Elektronika, sebagai
berikut :
a. Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel “Electronics is the
branch of Electronical Engineering which deals extensively with
the transfer of information by means of electromagnetic energy”.
Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan
secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga
elektromagnetik.
b. Menurut J. Millman “Electronics is the science and the technology
of the passage of charged particles in a gas, in a vaccum, or in a
semiconductor”. Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi
tentang melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas
atau suatu ruang hampa, atau suatu semikonduktor.
c. Menurut E. Carol Young “The study, design, and use of devices
that depend on the conduction of electricity through a vaccum, gas,
or semiconductor”. Artinya: Elektronika meliputi studi,
perancangan dan penggunaan pirantipiranti yang berdasar hantaran
listrik di dalam suatu ruang hampa, gas dan semikonduktor.
d. Menurut H.C. Yohannes Elektronika ialah ilmu yang mempelajari
sifat-sifat dan pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas
kerjanya ialah aliran elektron dalam ruang hampa atau gas (seperti
dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam
semipenghantar (seperti misalnya dalam transistor).
Page6

Dewasa ini produk Elektronika telah menyentuh hampir seluruh


aspek atau bidang kehidupan manusia dari alat-alat rumah tangga,
mainan anak-anak, hiburan (rekreasi), pendidikan, administrasi,
perdagangan, kedokteran, transportasi sampai pada alat-alat perang
dan penyelidikan ruang angkasa.
Bidang-bidang yang berkecimpung dalam elektronika telah
berkembang pesat. Bidang-bidang itu antara lain:
1) Bidang Instrumentasi dan Kontrol Bidang ini berkecimpung pada
peralatan seperti pengembangan alat ukur elektronik,
instrumentasi penelitian, alat pemroses data serta alat kontrol atau
otomatisasi seperti sistem mikroprosesor dan mikrokontroller
untuk kontrol dan sebagainya.
2) Bidang Telekomunikasi Bidang ini berkecimpung pada alih
informasi jarak jauh baik menggunakan kabel maupun tidak.
Sebagai contoh pengembangan komunikasi telepon menggunakan
relay elektronik, komunikasi data menggunakan komputer dan
telepon, komunikasi berita dan gambar melalui satelit,
komunikasi menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi dan
gelombang mikro dan sebagainya.
3) Bidang Elektronika Konsumer Bidang ini berkecimpung pada
produksi peralatan-peralatan kebutuhan umum seperti radio,
televisi, perekam kaset audio maupun video, penyedia daya serta
komponen-komponen elektronika. Industri atau perusahaan
Elektronika dewasa ini dapat dikelompokkan dalam 4K, yaitu
komponen, komunikasi, kendali dan komputasi.
4) Bidang Elektronika Kuantum Bidang ini berkecimpung dalam
pengembangan Elektronika yang menyangkit interaksi antara
cahaya, gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik yang
lain. Dari bidang ini dewasa ini telah dikembangkan sinar laser
untuk berbagai keperluan, komunikasi dengan menumpangkan
sinyal pada cahaya yang dijalarkan dalam serat (fiber) optik dan
sebagainya.
Data  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
Prossesing proses bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang teknik
elektronika yang berikan tiap kelompok
Page7

 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai proses bisnis secara


menyeluruh manajemen produksi bidang teknik elektronika yang sudah di
lakukan kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 ( 4 x 45 menit )


Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaiakn topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
(170 menit ) membaca dan menuliskannya kembali dari tayangan dan bahan bacaan
Stimulation terkait alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait manajemen
produksi bidang teknik elektronika.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik yang berkaitan dengan materi alur
proses manufaktur secara menyeluruh terkait manajemen produksi bidang
teknik elektronika.
Data Collection  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
 Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap
kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: alur proses
manufaktur secara menyeluruh terkait manajemen produksi bidang
teknik elektronika.
Page8
2. Proses Bisnis Manufaktur
a. Pengertian Bisnis Manufaktur
Pengertian manufaktur menurut disiplin ilmu ekonomi merupakan
rangkaian kegiatan untuk mengubah bahan mentah yang bernilai
ekonomis rendah menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis
tinggi dan bernilai jual. Mengacu kepada ICRP (International
Conference on Production Engineering) pada tahun 1983 menegaskan
bahwa manufaktur merupakan tahapan dalam membuat produk,
tahapannya meliputi: perancangan produk, pemilihan bahan baku,
perencanaan, manufaktur, kualitas, dan lain sebagainya.
Pengertian dari bisnis industri manufaktur adalah kegiatan
mengolah bahan baku mentah menjadi sebuah produk melalui proses
fisika dan kimia yang bertujuan mengubah bentuk, sifat, dan
tampilannya. Proses bisnis industri manufaktur ini dapat diartikan juga
sebagai proses merakit bahan-bahan menjadi sebuah produk yang bisa
digunakan oleh konsumen (pemakai produk).
Bisnis manufaktur merupakan bisnis apa pun yang menggunakan
komponen, suku cadang, atau bahan mentah untuk membuat barang
jadi. Barang jadi ini dapat dijual langsung ke konsumen atau ke bisnis
manufaktur lain yang menggunakannya untuk membuat produk
berbeda. Bisnis manufaktur di dunia saat ini biasanya terdiri dari mesin,
robot, komputer, dan manusia yang semuanya bekerja dengan cara
tertentu untuk menciptakan suatu produk Bisnis manufaktur.

b. Proses manufaktur
adalah kegiatan merubah bahan mentah (raw material) atau bahan
setengah jadi (unfinished material) manjadi bentuk lain yang memiliki
nilai tambah (added value) menggunakan mesin, tools, methodes dan
manusia.
4 hal penting yang harus diperhatikan dalam proses manufaktur adalah:
1) pergerakan bahan : efisiensi bahan dalam proses manufacturing yang
meningkatkan produktivitas
2) waktu : konsumen harus menerima kebutuhan mereka tepat waktu
sehingga waktu produksi harus efisien
Page9

3) harga : biaya produksi mulai dari bahan, peralatan, sampai gaji


tenaga kerja juga harus diperhatikan supaya tidak membengkak
karena akan berimbas pada harga produk
4) kualitas: walaupun harus menekan waktu dan biaya, kualitaas harus
tetap terjaga
Meskipun kalian tidak berbelanja langsung ke pabrik manufaktur,
namun produk yang kalian gunakan setiap hari berasal dari bisnis
manufaktur. Lihatlah sekeliling rumah atau sekolah kalian. Televisi,
telepon yang ada di sebelah kalian, dan komputer yang kalian gunakan
sekarang adalah semua produk yang dirakit dan dibuat sebagai bagian
dari bisnis manufaktur. Lampu penerangan kalian dan jam tangan yang
digunakan kemungkinan besar juga diproduksi oleh jenis bisnis ini.
Hal-hal yang ada pada manufaktur modern adalah :
1) Just in Time manufacturing
Just in Time manufacturing (JIT) artinya manufaktur yang tepat waktu.
JIT adalah model produksi dimana barang dibuat untuk memenuhi
permintaan jadi barang diproduksi hanya ketika dibutuhkan. tuujuan
JIT adalah untukn menghindari produk berlebihan, waktu terbuang saat
menunggu tahap produksi selanjutnya, dan persediaan berlebihan. JIT
dipakai dalam sistem produksi Toyota
2) Flexible Manufacturing
Flexible Manufacturing System (FMS) adalah sistem manufaktur yang
cukup fleksibel untuk bereaksi pada perubahan produksi. FMS terdiri
dari dua, yaitu pertama mesin yang mengizinkan sistem berunah untuk
memproduksi produk terbaru atau mengubah operasi di beberapa
bagian. yang kedua adalah kemampuan untuk menggunakan banyak
mesin untuk operasi yang sama.
3) Lean manufacturing
Lean manufacturing adalah cara berfikir, filosofi, metodedan stategi
manajemen untuk meingkatkan efisiensi di lini manufaktur atau
produksi. Tujuan utama lean manufacturing adalah meminimilisir atau
menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (waste).
Lean manufacturing fokus untuk membuat barang yang tepat berada di
tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan kualitas yang tepat untuk
mencapai kerja sempurna saat meminimilisir "waste"' dan menjadi
Page10

fleksibel. Istilah "waste" yang dimaksud adalah:


 Overproduction : produksi yang berlebihan tanpa ada permintaan
dan konsumen
 inventory : barang jadi, barang setengah jadi dan bahan mentah
yang berlebihan sehingga membutuhkan tempat penyimpanan
 transportasi : pemindahan barang saat tidak perlu saat proses
produksi
 motion : pekerja maupun mesin melakukan gerakan-gerakan yang
tidak perlu
 waiting : pekerja maupun mesin yang harus menunggu untuk
melakukan pekerjaan
4) life cycle manufacturing
Life cycle Analysis (LCA) adalah metode pengujian pengaruh
penyediaan suatu bahan atau produk secara lengkap, mulai dari
penyediaan bahan dasar, proses pengolahan, distribusi sampai dengan
penjuala ke konsumen, terhadap lingkungan. tahap pelaksanaan LCA:
 penentuan tujuan dan cakupan kajian
 analisis inventarisasi
 penilaian dampak (identifikasi banyaknya emisi yang dikeluarkan
sistem ke lingkungan serta dampaknya terhadap ligkungan)
 interpretasi (identifikasi, kualifikasi, pengecekan dan
mengevaluasi informasi dari hasil analisis inventarisasi dan
penilaian damapak)
 penulisan laporan, critical review, dan penerapan LCA

c. Jenis Produksi Manufaktur


Ada tiga jenis utama produksi manufaktur antara lain: make-to-stock
(MTS), make-to-order (MTO), dan make-to-assemble (MTA). Ketiga
jenis bisnis manufaktur ini memiliki risiko tertentu. Memproduksi terlalu
banyak barang menyebabkan kerugian finansial karena uang terikat pada
persediaan yang tidak diinginkan; memproduksi terlalu sedikit berarti
tidak memenuhi permintaan, yang dapat menyebabkan pelanggan beralih
ke persaingan dan menyebabkan penurunan penjualan bagi produsen.
Untuk mengurangi risiko, semua jenis bisnis manufaktur harus fokus
pada menjaga biaya produksi tetap rendah, mempertahankan kontrol
Page11

kualitas yang baik, dan berinvestasi dalam manajemen penjualan yang


sangat baik. dirakit dan dibuat sebagai bagian dari bisnis manufaktur.
Ban mobil kalian dan bingkai foto yang digantung di dinding
kemungkinan besar juga diproduksi oleh jenis bisnis ini.
1) Make-to-Stock (MTS)
Make-to-stock merupakan strategi manufaktur tradisional yang
mengandalkan data penjualan masa lalu untuk memperkirakan
permintaan konsumen dan merencanakan aktivitas produksi terlebih
dahulu. Kelemahan dari strategi ini adalah masih menggunakan data
masa lalu untuk memprediksi permintaan di masa depan. Hal ini
meningkatkan kemungkinan perkiraan dapat meleset sehingga
berpotensi menjadikan produsen memiliki stok yang terlalu banyak
atau bahkan tidak cukup. Tentunya hal ini merupakan kerugian yang
besar bagi pemilik usaha
2) Make-to-Order (MTO)
Make-to-Order (MTO) memungkinkan pelanggan untuk
memesan produk yang disesuaikan dan diproduksi sesuai spesifikasi
mereka. Proses pembuatan dimulai hanya setelah pesanan diterima,
sehingga waktu tunggu pelanggan lebih lama, tetapi risiko
persediaan yang berlebihan dipotong
3) Make-to-Assemble (MTA)
Make-to-Assemble mrupakan strategi yang mengandalkan
prakiraan permintaan untuk menyimpan komponen dasar suatu
produk, tetapi mulai merakitnya setelah pesanan diterima. lni adalah
campuran dari pendekatan MTS dan MTO. Pelanggan dapat
menyesuaikan produk dan menerimanya lebih cepat karena produsen
memiliki komponen dasar yang siap, tetapi jika pesanan tidak
masuk, produsen terjebak dengan stok suku cadang yang tidak
diinginkan

d. Jenis Proses Manufaktur


Ada beberapa cara di mana bisnis ini dapat beroperasi saat
menyelesaikan pembuatan produk. Berikut adalah lima jenis proses
manufaktur yang dapat Anda adopsi:
1) Manufaktur Berulang
Page12

Manufaktur berulang adalah jalur perakitan atau produksi. lni


berjalan 24/7, manufaktur untuk produksi berulang yang
berkomitmen pada tingkat produksi.
2) Manufaktur Diskrit
Manufaktur diskrit juga merupakan jalur perakitan atau produksi.
Namun perbedaannya adalah produk akan bervariasi yang
membutuhkan operasi untuk berubah sebagai kompensasi.
3) Manufaktur Job Shop
Manufaktur job shop atau bengkel kerja memanfaatkan area
produksi. Proses ini menghasilkan batch yang lebih kecil yang dapat
diproduksi dengan kecepatan yang berbeda dan lebih diinginkan.
4) Manufaktur Proses kontinyu
Manufaktur proses kontinyu sama dengan manufaktur berulang,
karena di dalamnya menggunakan lini produksi 24/7. Namun bahan
produksinya terdiri dari gas, cairan dan bahan kimia. Di
pertambangan, materialnya bisa lebih banyak butiran.
5) Manufaktur proses batch
Manufaktur proses batch menggunakan metode batch untuk
memenuhi permintaan pelanggan. lni dapat dipenuhi dengan satu
batch beberapa atau proses batch dapat bersifat kontinu.

e. Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur Secara Menyeluruh


Ada beberapa jenis industri manufaktur yang berkembang di lndonesia.
lndustri manufaktur terbagi menjadi industri primer, industri sekunder,
dan industri tersier. lndustri primer mengolah sumber daya alam.
Sedangkan industri sekunder mengolah hasil industri primer sehingga
siap digunakan oleh konsumen. lndustri tersier ada pada bidang jasa.
Contoh industri primer bergerak pada bidang pertanian, kehutanan,
peternakan, perikanan, pertambangan, dan perminyakan. Sedangkan
industri sekunder contohnya industri yang bergerak pada bidang
otomotif, pakaian, makanan, minuman, bahan bangunan, logam, kimia,
computer, elektronik, obat-obatan, tekstil, kertas, plastic, karet, dan
mebel. lndustri tersier contohnya industri yang bergerak pada bidang
Kesehatan, hiburan, hotel, transportasi dan perbengkelan.
Data Prossesing  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
Page13

alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait manajemen produksi


bidang teknik elektronika yang berikan tiap kelompok
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai alur proses
manufaktur secara menyeluruh terkait manajemen produksi bidang teknik
elektronika yang sudah di lakukan kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3 ( 4 x 45 menit )


Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaiakn topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
(170 menit ) membaca dan menuliskannya kembali dari tayangan dan bahan bacaan
Stimulation terkait proyek sederhana dengan membuat perancangan produk.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik yang berkaitan dengan materi proyek
sederhana dengan membuat perancangan produk.
Data Collection  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
 Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: proyek sederhana
dengan membuat perancangan produk.
3. Perancangan Produk
a. Perancangan Produk
Page14

Dalam kegiatan yang berkaitan dengan teknik, perancangan dan pembuatan


suatu produk merupakan bagian yang sangat besar perannya. Kegiatan
perancangan dimulai dengan pemikiran manusia tentang kebutuhan yang
ada, kemudian dengan pembuatan konsep awal dari hasil pemikiran
tersebut, dan selanjutnya masuk dalam tahap perancangan, tahap
pengembangan, dan tahap penyempurnaan produk. Setelah disempurnakan,
maka akan masuk tahap pembuatan dan berakhir pada tahap pendistribusian
produk.
Suatu produk bisa sampai ke tangan konsumen pasti melalui beberapa tahap
kegiatan sebelumnya. Kegiatan awal dari proses pembuatan produk adalah
perancangan. Dalam tahap perancangan ini terdapat banyak keputusan yang
mempengaruhi tahap kegiatan lainnya. Diantara banyak keputusan tersebut,
akan ada keputusan yang membawa pengaruh dalam industri dalam negeri,
apakah dapat berpartisipasi atau tidak dalam suatu pembangunan proyek.
Hal tersebut menandakan bahwa keahlian merancang sangat diperlukan.
(Harsokoesoemo, 2004).
b. Produk
Produk merupakan sebuah benda teknik yang keberadaannya di dunia
merupakan hasil karya keteknikan, yaitu dimulai dari hasil perancangan,
kemudian pembuatan dan kegiatan lain yang bersangkutan. Produk tidak
dapat ditemukan secara alamiah di dunia ini. Produk dibuat supaya dapat
menjalankan fungsinya, yaitu untuk membantu dan meringankan kegiatan
dalam kehidupan manusia. Keberadaaan produk di dunia memiliki siklus
kehidupan, siklus kehidupan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1) Tahap identifikasi kebutuhan produk.
2) Tahap Perancangan dan pengembangan
3) Tahap Pembuatan dan Distribusi
4) Tahap Penggunaan atau Pemanfaatan Produk.
5) Tahap Pemusnahan Produk. (Harsokoesoemo, 2004)
Adapun yang harus diperhatikan dalam sebuah perencanaan yang baik
sebagai berikut:
1) Didasari dengan tujuan.
2) Konsisten dan realistis.
3) Pengawasan yang kontinu.
4) Mencakup aspek fisik dan pembiayaan.
Page15

5) Memahami berbagai ciri hubungan antar variabel ekonomi.


6) Mempunyai koordinasi yang baik.
Suatu rencana dikatakan baik, apabila dibuat berdasarkan fakta yang
konkrit, dan dilakukan secara bersama-sama diantara orang-orang yang ada
di dalam organisasi. Jadi bukan semata-mata didasarkan atas kemampuan
pribadi perencana. Suatu perencanaan yang dapat menghasilkan suatu
rencana yang baik, apabila dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang
meliputi 5 W dan 2 H. Yaitu pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
planner dalam proses pembuatan rencana.Yang berarti bahwa dalam
perencanaan itu harus mampu memberikan jawaban 7 pertanyaan sebagai
berikut:
1) What (apa) yang harus dikerjakan, dalam pertanyaan ini harus memuat
penjelasan dan perincian kegiatan yang dibutuhkan atau faktorfaktor
produksi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dalam usaha
mencapai tujuan yang diinginkan.
2) Where (di mana) pekerjaan itu harus dilaksanakan, dalam pertanyaan ini
harus memuat penjelasan tentang lokasi pisik dimana setiap pekerjaan
harus dikerjakan. Sehingga dengan demikian segenap alat dan fasilitas
yang diperlukan dapat disediakan pada tempat yang telah ditentukan.
3) When (kapan) pekerjaan itu dikerjakan, dalam pertanyaan ini harus
memuat jawaban mengenai dimulai dan diakhirinya suatu pekerjaan baik
untuk tiap-tiap bagian maupun untuk keseluruhan. Dan bilamana perlu
dikemukakan pula tentang standar waktu untuk sesuatu jenis pekerjaan.
4) Who (siapa) yang tepat melaksanakan pekerjaan, dalam pertanyaan ini
harus memuat penjelasan tentang kualifikasi orang yang akan
melaksanakan, baik mengenai pengalaman, kemampuan, pendidikan dan
sebagainya.
5) Why (mengapa) pekerjaan itu harus dilakukan, dalam hal ini memuat
penjelasan atau deskripsi mengapa pekerjaan itu harus dilakukan, dan
mengapa tujuan itu harus dicapai.
6) How (bagaimana) cara mengerjakannya, dalam hal ini memuat
penjelasan tentang teknik atau metode pelaksanaan pekerjaan.
7) How (bagaimana) dengan biaya yang diperlukan untuk pekerjaan itu,
memuat tentang ongkos atau anggaran belanja yang diperlukan (budget),
serta alokasinya ke dalam masing-masing pos anggaran.
Page16

c. Langkah Pra Perancangan Produk


Langkah-langkah dalam pra perancangan produk adalah sebagai berikut:
1) Penetapan asumsi perancangan.
2) Orientasi produk yang meliputi:
a) Analisis kelayakan produk
b) Uraian kegiatan perancangan produk
c) Jaringan kerja perancangan produk
d) Perhitungan maju dan mundur waktu kegiatan
e) Penentuan jalur kritis
f) Perhitungan waktu penyelesaian proyek
d. Fase perancangan Produk
Kebutuhan akan suatu produk pada umumnya tidak ditemukan oleh
perancang, namun ditemukan oleh bagian pemasaran dan bagianbagian
lainnya di perusahaan. Kebutuhan tersebut dapat berupa pesanan dari
perusahaan lain atau instansi lain untuk dibuatkan suatu produk, atau
ditemukan ketika melakukan survei pasar yang menghasilkan kesimpulan
perlunya dibuat suatu produk yang dapat dijual di pasar. Kebutuhan akan
produk tersebut kemudian diberikan ke tim perancang untuk membuat
rancangan produknya. Fase dalam merancang produk secara umum :
1) Functional design
Tujuan utama suatu desain fungsional adalah untuk mengembangkan suatu
model fungsional yang aktif dari suatu produk, tanpa memendang apakah
produk akan berakhir seperti apa.
2) Industrial design
Merancang untuk keindahan dan untuk pemakai akhir, biasanya dimasukkan
dalam industrial design.
3) Design for manufacturability
Dalam memasukkan fungsional desain produk ke dalam produk yang
manufacturable, perancang harus mempertimbannkan banyak aspek.
Mereka dapat menggunakan berbagai metode dan alternatif bahan baku
untuk membuat produk.
Pada proses perancangan tersebut berlangsung dengan melalui kegiatan-
kegiatan dalam fase-fase yang berurutan, yaitu :
1) Fase definisi proyek, perencanaan proyek, analisis masalah, dan
penyusunan spesifikasi teknis produk.
Page17

2) Fase perancangan konsep produk.


3) Fase perancangan produk.
4) Fase penyusunan dokumen untuk pembuatan produk. (Harsokoesoemo,
2004)
e. Langkah Perancangan Produk
Langkah-langkah dalam proses perancangan produk adalah sebagai berikut:
1) Fase Informasi Fase ini bertujuan untuk memahami seluruh aspek yang
berkaitan dengan produk yang hendak dikembangkan dengan cara
mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan secara akurat.
Informasi-informasi yang dibutuhkan anatara lain:
a) Gambar produk awal dan spesifikasi
b) Kriteria keinginan konsumen terhadap produk
c) Kriteria kepentingan relatif konsumen
d) Kriteria manufaktur yang mencakup diagram mekanisme pembuatan
dan struktur fungsi
e) Kriteria buying
f) Kriteria finance produk awal
2) Fase Kreatif Fase ini bertujuan untuk menampilkan alternatif yang dapat
memenuhi fungsi yang dibutuhkan. Langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah:
a) Penentuan kreteria atribut produk dengan menggunakan diagram
pohon
b) Penentuan prioritas perancangan dengan menggunakan matriks
Quality Function Deployment (QFD)
c) Pembuatan alternatif model produk d. Perhitungan biaya alternatif
model.
3) Fase Analisa Fase ini bertujuan untuk menganalisa alternatif-alternatif
yang dihasilan pada fase kreatif dan memberikan rekomendasi terhadap
alternatifalternatif terbaik. Analisa yang dilakukan antara lain:
a) Analisa kreteria atribut yang akan dikembangkan
b) Penilaian kreteria atribut antar model dengan matrix zero one
c) Pembobotan kreteria atribut produk
d) Matrix combinex
e) Value analysis
4) Fase Pengembangan Fase ini bertujuan memilih salah satu alternatif
Page18

tunggal dari beberapa alternatif yang ada yang merupakan alternatif


terbaik dan merupakan output dari fase analisa. Data-data tentang
alternatif yang terpilih:
a) Alternatif terpilih
b) Gambar produk terpilih dan spesifikasinya
5) Fase Presentasi Fase ini bertujuan untuk mengkomunikasikan secara baik
dan menarik terhadap hasil pengembangan produk.
Perancangan dan pengembangan produk adalah semua proses yang
berhubungan dengan keberadaan produk yang meliputi segala aktifitas
mulai dari identifikasi konsumen samapi produk jadi ke tangan konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2009), proses pengembangan produk memiliki
delapan tahapan yaitu:
1) Penciptaan Ide, proses pengembangan produk baru dimulai dengan
pencarian ide.
2)Penyaringan Ide, untuk menciptakan sejumlah ide yang baik dan
menyampingkan yang jelek sedini mungkin.
3) Pengembangan dan Pengujian Konsep Ide, ide yang menarik harus
disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji.
4) Pengembangan Strategi Pemasaran, setelah uji konsep berhasil manajer
produk baru akan mengembangkan rencana pemasaran.
5) Analisa Bisnis, setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan
strategi pemasaran manajemen dapat mengevaluasi dari bisnis proposal.
6) Pengembangan Produk, jika konsep produk melewati ujian bisnis maka
konsep ini lanjut ke litbang.
7) Pengujian Pasar, setelah manajemen puas dengan kinerja fungsional
maka produk siap dikemas.
8) launching produk

f. Tahapan membuat sebuah produk


Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara
tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan
biaya yang rendah. Untuk membuat sebuah produk biasanya kita akan
melewati tahap-tahap sebagai berikut:
1) Market Research dan Feasibility Study
Page19

Market Research dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya.


Dari market research ini bisa didapatkan produk seperti apa yang konsumen
butuhkan atau inginkan.
2) Brainstorming
Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah
pendapat, adalah proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari solusi/jalan
keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari proses berdiskusi ini akan
didapatkan garis besar barang yang akan dibuat, cara kerja, komponen yang
akan dipakai, dan lain sebagainya. Misalnya kita ingin membuat mesin
penghisap debu, akan terbayang untuk membuatnya dibutuhkan motor,
chasing/wadah, filter/saringan, hose/pipa, mulut pipa dan sebagainya.
3) Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang
produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen.
Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam
produk tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable
price). Tentu saja market research diperlukan untuk mengetahui selera
pasar. Dari menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh spesifikasi
komponen-komponen dan material apa saja yang akan dipakai.
4) Menggambar Produk
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi komponen-
komponen yang sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita akan
mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisa digambar dalam 2 dimensi
atau 3 dimensi, biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah dimengerti oleh
sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3 dimensi bisa dilakukan
dengan menggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.
5) Review Produk
Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada
rancangan yang sudah dibuat desainnya sampai tahap gambar ini. Diskusi
dengan melihat gambar produk biasanya lebih mudah berkembang daripada
hanya membayangkannya saja. Pada tahap ini kembali dilakukan
brainstorming untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalisir
masalah yang akan timbul ketika produksi masal nanti. Pada tahap ini pula
biasanya produk yang sedang dirancang perlu dibenahi disana-sini.
6) Membuat Prototype/ Sample
Page20

Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai
cara. Untuk produk-produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid
prototyping, desain body mobil yang stylish bisa dimodelkan dengan tanah
liat khusus, kardus pembungkus produk bisa dibuat dengan tangan. Untuk
produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai membuat sample
barangnya (produk-produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam
menggambar dan tidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat
fatal: barang reject.
7) Uji Coba
Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita buat ini
benar-benar handal atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan waktu,
ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain. Produsen telepon seluler seperti nokia
memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-ponsel buatan mereka supaya
tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan
tentu saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal
yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut pandang konsumen,
bukan produsen. Begitulah produsenprodusen besar saat ini mengkaji terus
menerus produk mereka agar nama produk yang mereka buat tetap terjaga.
8) Poduksi Masal
Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitas agar konsumen tidak
sampai menerima barang yang rusak.
9) Garansi
Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan yang
membuat produk tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada
kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumen yang lebihmemilih
membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan garansi dan ketenangan
dalam pemakaian produk
Data Prossesing  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait proyek sederhana
dengan membuat perancangan produk yang berikan tiap kelompok
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai proyek sederhana
dengan membuat perancangan produk yang sudah di lakukan kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
Page21

belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.


Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 4 ( 4 x 45 menit )


Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaiakn topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
(170 menit ) membaca dan menuliskannya kembali dari tayangan dan bahan bacaan
Stimulation terkait survey pasar untuk mengetahui mata rantai pasok (Supply Chain).
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik yang berkaitan dengan materi proyek
sederhana dengan Survey pasar untuk mengetahui mata rantai pasok (Supply
Chain).
Data Collection  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
 Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: proyek sederhana
dengan membuat survey pasar untuk mengetahui mata rantai pasok
(Supply Chain).
4. Supply Chain Management
a. Latar Belakang Supply chain management system:
Adanya praktek manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial
pada era modern ini sudah tidak relevan lagi, karena tidak dapat
menciptakan keunggulan kompetitif. Perkembangan lingkungan industri
yang dinamis pada era global seperti sekarang ini menjadi pemicu bagi
banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki, serta
Page22

mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan.


Usaha-usaha yang dilakukan diarahkan untuk memberikan produk yang
terbaik bagi konsumen. Produk yang ditawarkan perusahaan kepada
konsumen dalam pengertian manajemen produksi dan operasi adalah
kombinasi produk barang dan jasa. Menyajikan produk dalam arti luas,
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi sistem produksi operasi yang
harus dijalankan perusahaan. Mulai dari mengidentifikasi selera konsumen
sampai dengan mengupayakan seluruh kebutuhan input dari pemasok untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk tersebut sesuai dengan selera
konsumen yang dibidik.
Pada dasarnya konsumen mengharapkan dapat memperoleh produk yang
memiliki manfaat pada tingkat harga yang dapat diterima. Untuk
mewujudkan keinginan konsumen tersebut maka setiap perusahaan
berusaha secara optimal untuk menggunakan asset dan kemampuan yang
dimiliki untuk memberikan value terhadap harapan konsumen.Upaya ini
akan menimbulkan konsekuensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan
termasuk para pesaingnya, sehingga perusahaan harus berusaha menekan
atau mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kualitas produk maupun
standar yang sudah ditetapkan. Salah satu upaya untuk mereduksi biaya
tersebut adalah melalui optimalisasi distribusi material dari pemasok, aliran
material dalam proses produksi sampai dengan distribusi produk ke tangan
konsumen. Distribusi yang optimal dalam hal ini dapat dicapai melalui
penerapan konsep Supply Chain Management.
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang
semakin ketat. Lingkungan bisnis selalu berubah dan perubahan tersebut
semakin lama semakin cepat. Perubahan ini disebabkan beberapa faktor:
1)Tuntutan konsumen yang semakin kritis. Konsumen menjadi semakin
rumit dan terlalu banyak menuntut. Mereka menuntut harga murah, mutu
tinggi untuk setiap produk yang ditawarkan, penyerahan yang tepat
waktu, dan sesuai dengan selera mereka.
2) Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi, dan perbankan yang
semakin canggih memungkinkan berkembangnya model baru dalam
aliran material/produk.
3) Daur hidup produk. Daur hidup produk sangat pendek seiring dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan pasar.
Page23

4) Kesadaran konsumen akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan


dalam kehidupan, menuntut industri manufaktur memasukkan konsep-
konsep ramah lingkungan mulai dari proses perancangan produk, proses
produksi maupun proses distribusinya.
5) Globalisasi dan perubahan peta ekonomi dunia telah menciptakan banyak
paradigma baru dalam dunia bisnis, dan salah satu paradigma penting
adalah meningkatnya persaingan antara produk jasa di pasaran.

b. Supply Chain dan Supply Chain Management


Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-
sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke
tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier,
pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti jasa
logistik. Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu:
1) Aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari
supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor,
pengecer, kemudian ke pemakai akhir.
2) Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu.
3) Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
Sebuah rantai pasokan adalah kelompok komponen (pemasok, titik
distribusi, transportasi provider) yang diperlukan untuk membawa
produk dari bahan baku untuk pengguna akhir.

Gambar 1. Diagram Supply chain


Supply chain management adalah istilah yang digunakan untuk
mengendalikan dan mengatur rantai pasokan. Sebuah model rantai
pasokan sederhana terdiri dari empat komponen:
Page24
1) Supplier: persediaan bahan baku
2) Produsen: menghasilkan produk
3) Gudang atau Pusat Distribusi: toko-toko dan kapal-kapal produk
4) Pengguna Akhir: menerima produk

Gambar 2. Model Supply chain


Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-
perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi
barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, Supply Chain
Management adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya.
Pendekatan yang ditekankan dalam Supply Chain Management adalah
terintegrasi dengan semangat kolaborasi. Supply Chain Management
menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari
supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir.
Dalam konsep Supply Chain Management ingin diperlihatkan bahwa
rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam
satu kesatuan. Ada pula yang mengatakan bahwa Supply Chain
Management adalah suatu metode penciptaan produk untuk disampaikan
pada pengguna terakhir, di mana didalamnya tercakup berbagai
komponen, yaitu the supplier of raw materials, the manufacturing units,
warehauses, transporters, retailers, and finally selling. Supply Chain
Management tidak hanya berorientasi pada urusan internal melainkan
juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan
perusahaan-perusahaan partner.
Definisi oleh the Council of Logistics Management:
Page25

“Supply Chain Mangement is the systematic, strategic coordination of


the traditional business functions within a particular company and across
businesses within the supply chain for the purpose of improving the long-
term performance of the individual company and the supply chain as a
whole.”
c. Manfaat Supply Chain Management
Secara umum penerapan konsep Supply Chain Management dalam
perusahaan akan memberikan manfaat yaitu (Jebarus, 2001) kepuasan
pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan
asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
1) Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target
utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan
perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini
tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk
menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas
dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
2) Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan
menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan
pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan
perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
3) Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada
konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur
distribusi.
4)Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan
semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun
keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan
penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam
pelaksanaan Supply Chain Management.
5) Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen
yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan
meningkatkan laba perusahaan.
6) Perusahaan semakin besar.
Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi
produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
Keenam manfaat yang sudah dijelaskan seperti tersebut di atas merupakan
Page26

manfaat tidak langsung. Secara umum, manfaat langsung dari penerapan


Supply Chain Management bagi perusahaan adalah :
1) Supply Chain Management secara fisik dapat mengkonversi bahan baku
menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir.
Manfaat ini menekankan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah
perusahaan. Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan dari seluruh sumber
daya yang dimilki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali,
untuk memberikan nilai pada produk yang dihasilkan sesuai dengan
kebijaksanaan perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen
yang dibidik.
2) Supply Chain Management berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu
memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi
pelanggan atau konsumen akhir tersebut. Dalam hal ini fungsi pemasaran
yang akan berperan. Melalui pelaksanaan Supply Chain Management,
pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang
diminati konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu
mengidentifikasi seluruh Atribut produk yang diharapkan konsumen
tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang produk. Apabila
seleksi rancangan produk sudah dilakukan dan dilakukan pengujian maka
produk dapat diproduksi. Sehingga Supply Chain Management akan
berperan dalam memberikan manfaat seperti point 1 tersebut.
Ditinjau dari segi ongkos, masing-masing fungsi di atas berkaitan dengan
ongkos, yaitu:
1) Fungsi pertama berkaitan dengan ongkos-ongkos fisik, yakni ongkos
material, ongkos penyimpanan, ongkos produksi, ongkos transportasi,
dan sebagainya.
2) Fungsi kedua berkaitan dengan biaya-biaya survey pasar, perancangan
produk, serta biaya-biaya akibat terpenuhinya aspirasi konsumen oleh
produk yang disediakan oleh rantai supply chain. Ongkos-ongkos ini bisa
berupa ongkos markdown, yakni penurunan harga produk yang tidak
laku dengan harga normal, atau ongkos kekurangan supply yang
dinamakan dengan stockout cost.
d. Prinsip-prinsip Supply Chain Management
Prinsip terpenting yang harus diperhatikan dalam sinkronisasi aktivitas-
aktivitas sebuah supply chain adalah menciptakan hasil yang lebih besar,
Page27

tidak hanya bagi tiap anggota rantai tetapi bagi keseluruhan sistem.
Kesuksesan implementasi dari prinsip ini membutuhkan perubahan-
perubahan pada tingkatan strategis maupun taktis. Sebaliknya kegagalan
biasanya ditandai oleh ketidakmampuan manajemen mendefinisikan
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggiring komponen-
komponen supply chain yang kompleks ke arah yang sama. Anderson, Britt
& Frave (1997) memberikan 7 prinsip Supply Chain Management untuk
membantu para manajer dalam merumuskan strategi pelaksanaan Supply
Chain Management, yaitu:
1) Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.
2) Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang
berbeda.
3) Dengarkan signal pasar dan jadikan signal tersebut sebagai dasar dalam
perencanaan kebutuhan (demand planning) sehingga bisa menghasilkan
ramalan yang konsisten dan alokasi sumber daya yang optimal.
4) Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan
percepat konversinya di sepanjang rantai supply.
5) Kelola sumber-sumber supply secara strategis untuk mengurangi ongkos
kepemilikan dari material maupun jasa.
6) Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply yang
mendukung pengambilan keputusan berhirarki serta berikan gambaran
yang jelas dari aliran produk, jasa, maupun informasi.
7) Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara
keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada
konsumen akhir.
e. Area Cakupan Supply Chain Management
Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan
utama yang masuk dalam klasifikasi Supply Chain Management adalah :
1) Kegiatan merancang produk baru (product development )
Sangat penting terutama bagi industri inovatif seperti industri garmen,
komputer, elektronik, packaging, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan
product life cycle-nya pendek. Sebuah rancangan produk bisa memakan
waktu dan biaya yang sangat besar, padahal disisi lain perusahaan dituntut
untuk bisa menghasilkan rancangan dalam waktu cepat dan biaya yang
murah. Dalam merancang perusahaan harus mempertimbangkan beberapa
Page28

hal :
a) Aspirasi atau keinginan pelanggan, oleh karena itu dibutuhkan riset pasar
yang memadai.
b) Produk yang dirancang harus mencerminkan ketersediaan dan sifat- sifat
bahan baku.
c) Dalam praktek SCM modern, melibatkan supplier adalah kunci dalam
proses perancangan produk baru Fasilitas produksi yang akan dimiliki
atau dibangun, jadi aspek manufacturability perlu dipertimbangkan.
d) Produk yang dirancang harus sedemikian rupa sehinga kegiatan
pengiriman mudah dilakukan dan tidak menimbulkan biaya-biaya
persediaan yang berlebihan disepanjang suppply chain.
e) Aspek lingkungan, dituntut rancangan yang ramah lingkungan dan
mudah didaur ulang.
2) Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
Bagian pembelian dituntut mempunyai keahlian bernegosiasi, memiliki
kemampuan untuk menerjemahkan strategis perusahaan ke dalam system
pemilihan dan evaluasi supplier. Tugas rutinnya adalah melakukan
pembelian bahan baku, komponen, jasa dan sebagainya. Bagian ini
diharapkan dapat menciptakan kolaborasi jangka panjang dengan supplier-
supplier relevan, melibatkan mereka dalam perancangan produk baru,
mengevaluasi supply risk dan sebagainya.
3) Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and control)
Bagian ini bertugas untuk menciptakan koordinasi taktis maupun
operasional sehingga kegiatan produksi, pengadaan material, maupun
pengiriman produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
Koordinasi yang dilakukan tidak hanya di internal tapi dalam supply chain,
misal menentukan berapa banyak produk akan diproduksi, informasi tentang
data penjualan terakhir di tingkat ritel serta berapa banyak stock produk
yang masih mereka miliki adalah penting bagi pabrik. Bahkan ritel dengan
perusahaan saling koordinasi untuk menentukan rencana produksi jangka
menengah atau pendek (P&G, Sara Lee, K-Mart, Warner Lambert)
4) Kegiatan melakukan produksi (production)
Bagian ini bertugas secara fisik melakukan transformasi dari bahan baku,
bahan setengan jadi atau komponen menjadi produk jadi. Kegiatan produksi
dalam konteks SCM tidak harus dilakukan dalam perusahaan. Banyak
Page29

perusahaan melakukan outsourcing yaitu memindahkan kegiatan produksi


ke pihak subkontraktor, sementara perusahaan konsentrasi ke kegiatan yang
menjadi core competency mereka. Contoh perusahaan sepatu Nike. Dalam
kegiatan produksi, konsep lean manufakturing yang mementingkan efisiensi
dan agile manufacturing yang menekankan pada fleksibilitas dan
ketangkasan merespon perubahan adalah dua hal yang penting.
5) Kegiatan melakukan pengiriman (distribution)
Tugas dalam lingkup supply chain adalah mengirim produk tersebut agar
sampai di tangan pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat. Aktivitas ini
dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan atau diserahkan ke perusahaan jasa
transportasi. Dalam cakupan kegiatan distribusi, perusahaan harus
merancang jaringan distribusi yang tepat dengan mempertimbangkan aspek
biaya, aspek fleksibilitas dan aspek kecepatan respon terhadap pelanggan.

f. Peran Teknologi Internet


Aplikasi internet dalam konteks Supply Chain Management yaitu :
1) Electronic Procurement (e-Procurement)
Salah satu model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek
adalah e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang
yang dilakukan secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang
beberapa calon supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan
spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier
dengan harga rendah yang akan dianggap menang. Proses lelang ini
dilakukan dengan media Internet.
2) Electronic Fulfillment (e-Fulfilment)
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam proses fulfilment adalah:
a) Menerima order dari pelanggan. Pelanggan bisa memesan produk
melalui telepon, fax, e-mail, atau web based ordering.
b) Mengelola transaksi termasuk proses pembayaran.
c) Manajemen gudang meliputi pengendalian persediaan produk dan
kegiatan administrasi gudang secara umum
Turban, mengemukakan bahwa supply chain terbagi menjadi 3 komponen
utama:
1) upstream supply chain
pada bagian hulu dari rantai pasokan meliputi perusahaan dengan
Page30

pemasoknya (memproduksi, merakit, d=penyedia layanan) dan mereka


terhubung dengan pemasok. kegiatan utama adalah pengadaan internal
supply chain pada bagaian internal rantai pasok mencakup semua proses in-
house yang digunakan dalam mengubah input yang diterima dari pemasok
menjadi output dari organisasi. bagian inetrnal dari supply chain, fokus
utamanya adalah manajemen produksi, manufaktur dan pengendalian
persediaan
2) downstreamsupply chain
pada bagian hilir dari rantai pasok mencakup semua kegiatan yang terlibat
dalam proses pengiriman produk kepada pelanggan terakhir. bagian
downstream kegiatan utamanya ada pada distribusi, pergudangan,
transportas dan layanan purna jual.
Data Prossesing  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait proyek sederhana
dengan membuat survey pasar untuk mengetahui mata rantai pasok
(Supply Chain) yang berikan tiap kelompok
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai proyek sederhana
dengan membuat survey pasar untuk mengetahui mata rantai pasok
(Supply Chain) yang sudah di lakukan kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
Page31
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 5 ( 4 x 45 menit )
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaiakn topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
(170 menit ) membaca dan menuliskannya kembali dari tayangan dan bahan bacaan
Stimulation terkait Informasi logistic dari berbagai sumber terkait proses produksi pada
industri manufaktur dan rekayasa.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik yang berkaitan dengan materi proyek
sederhana dengan Informasi logistic dari berbagai sumber terkait proses
produksi pada industri manufaktur dan rekayasa.
Data Collection  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
 Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: proyek sederhana
dengan membuat Informasi logistic dari berbagai sumber terkait proses
produksi pada industri manufaktur dan rekayasa.
5. Konsep Logistik
a. Pengantar Logistik dan Distribusi
Logistik dalam perkembangannya hingga kini sudah merupakan ilmu
yang harus dapat perhatian khusus mengingat sejarah pertumbuhan
ekonomi yang semakin kompleks seperti produktivitas barang-barang
yang dihasilkan pabrik atau perusahaan, bagaimana penyalurannya dan
penyimpanannya serta pengelolaan hasil produk secara menyeluruh
memerlukan penanganan khusus dan serius. Untuk mencapai hasil yang
efisien dan efektivitas semua itu mutlak memerlukan pengorganisasian
yang baik atau sering diistilahkan dengan manajemen logistik yang
terpadu sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam melaksanakan
kegiatannya (Chandra, 2013). Bagian penting logistik seperti
transportasi, inventaris, penyimpanan sudah sebagai elemen fundamental
Page32

dari sistem ekonomi dan industri bertahun tahun yang lalu, namun dalam
20 tahun terakhir ini logistik telah diakui sebagai fungsi penting dalam
kehidupan industri dan ekonomi.
Penghargaan terhadap cakupan, manfaat logistik sertai rantai pasok telah
mengarah pada pendekatan yang lebih ilmiah dalam permasalah industri
dan ekonomi. Pendekatan ini bertujuan kepada konsep umum manfaati
logistik secara menyeluruh, tetapi yang paling penting mencakup
keterkaitan dari masing-masing subsistem dalam logistik dan rantai
pasok. Sebagian besar pendekatan ini membahas kebutuhan, sarana
dalam merencanakan logistik serta rantai pasokan, dan juga harus
mempertimbangkan permasalahan operasional yang utama.
Jadi, banyak istilah yang berbeda ini digunakan, dalam literatur dan
dalam dunia bisnis. Definisi juga sangat membantu menggambarkan
salah satu hubungan utama seperti berikut ini:

Perluasan ide ini membantu menggambarkan bahwa rantai pasokan


mencakup cakupan bisnis yang lebih luas. Ini termasuk pasokan bahan
baku dan komponen serta pengiriman produk ke konsumen akhir, seperti:

Secara umum, dapat dikatakan bahwa: manajemen persediaan dan bahan


merupakan penyimpanan dan aliran ke dan melalui proses produksi;
sedangkan distribusi mewakili penyimpanan dan mengalir dari titik
produksi akhir ke pelanggan atau pengguna akhir. Perhatikan juga bahwa
logistik dan rantai pasokan tidak hanya berkaitan dengan aliran fisik dan
penyimpanan bahan baku hingga distribusi akhir produk jadi, tetapi juga
dengan arus informasi dan penyimpanan. Bahkan, penekanan yang lebih
besar sekarang ditempatkan pada rantai pasokan.
Ada beberapa definisi logistik berdasarkan referensi seperti:
1) Logistik adalah manajemen aliran barang dan jasa antara titik asal
dan titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Yasseri,
Sumi, Rung, Kornai, & Kertész, 2012);
2) Manajemen logistik adalah bagian dari manajemen rantai pasokan
yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengendalikan
Page33

aliran dan penyimpanan yang efisien dan efektif dari aliran dan
penyimpanan barang, jasa, dan informasi terkait antara titik asal dan
titik konsumsi untuk memenuhi persyaratan pelanggan
3) Logistik adalah memposisikan sumber daya pada waktu yang tepat,
di tempat yang tepat, untuk biaya yang tepat dan untuk kualitas yang
tepat (Walker & Jones, 2012).
Definisi modern yang sesuai yang berlaku untuk sebagian besar industri
mungkin adalah bahwa logistik mengacu pada transfer barang yang
efisien dari sumber pasokan melalui lokasi pabrik ke titik keberangkatan.
ekonomis sambil memberikan layanan pelanggan yang dapat diterima.

Gambar 3. Komponen utama Logistik

b. Logistik dan Struktur Rantai Pasokan


Fungsi-fungsi manajemen logistic merupakan serangkaian suatu proses
yang terdiri dari, fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan, fungsi
penganggaran, fungsi pengadaan, fungsi penyimpanan dan penyaluran,
fungsi pemeliharaan, fungsi penghapusan, fungsi pengendalian.
Manajemen rantai pasok adalah proses pengadaan bahan baku, bahan
setengah jadi yang langsung didapat dari sumber pemasok sedangkan
Page34

produk jadinya langsung didistribusikan ke konsumen. Sasarannya untuk


membangun sebuah pelayanan kepada pelanggan. Tujuan utama dari
rantai pasok adalah penyerahan atau pengiriman produk secara tepat
waktu demi memuaskan konsumen. Usaha bagi manajemen rantai pasok
yang efektif adalah menjadikan para pemasok sebagai rekan kerja dalam
strategi perusahaan (Sarwoko, 2019).
Dunia bisnis saat ini semakin berorientasi pada konsumen, artinya
perusahaan harus mampu memenuhi tuntutan konsumen untuk
menghasilkan produk sesuai dengan yang diinginkan konsumen . Bisnis
modern saat ini memiliki karakteristik semakin pendeknya daur hidup
produk, pengenalan produk baru yang semakin cepat, meningkatnya
ppengetahuan konsumen, informasi yang sangat cepat, dan konsumen
semakin kompleks. Agar mampu bertahan, perusahaan harus memiliki
jaringan kerja yang baik dengan perusahaan-perusahaan lain seperti para
pemasok dan distributor. Kecepatan penyampaian produk kepada
konsumen tidak terlepas dari kelancaran operasional dan distribusi, yang
berarti juga tidak terlepas dari pemasok dan distributor. Disinilah
diperlukan peran manajemen rantai pasok untuk meningkatkan kinerja
internal dan eksternal perusahaan.

c. Konsep total logistik


Konsep Total Logistik (TLC) bertujuan untuk memperlakukan banyak
elemen berbeda yang masuk dalam kategori distribusi dan logistik yang
luas sebagai satu sistem terintegrasi. Ini adalah pengakuan bahwa
keterkaitan antara elemen- elemen yang berbeda, misalnya transportasi
dan penyimpanan pengiriman, perlu dipertimbangkan dalam konteks
rantai pasokan yang lebih luas. Dengan demikian, total sistem harus
dipertimbangkan dan bukan hanya elemen individu atau subsistem saja.
Pemahaman konsep logistik sangat penting dalam perencanaan setiap
aspek distribusi dan logistik. Contoh sederhana dan praktis seperti
dibawah ini:
1) Satu perusahaan memproduksi mainan plastik yang dikemas dalam
kotak kardus. Kotak-kotak ini dikemas dalam palet kayu yang
digunakan sebagai beban unit dasar di gudang dan pada kendaraan
transportasi untuk pengiriman ke pelanggan.
Page35

2) Satu studi menunjukkan bahwa kotak kardus adalah biaya yang tidak
perlu karena tidak menawarkan perlindungan tambahan yang
signifikan untuk mainan plastik yang cukup kuat dan tampaknya
tidak menawarkan keuntungan pemasaran yang signifikan. Dengan
demikian, kotak dibuang, menurunkan biaya satuan mainan dan
dengan demikian memberikan keuntungan potensial di pasar.
3) Namun, hasil yang tidak terduga adalah bahwa mainan tanpa kotak
mereka tidak dapat ditumpuk di atas palet kayu karena tidak stabil
tetapi harus disimpan dan dipindahkan dalam baki khusus. Baki ini
benar-benar berbeda dari unit pemuatan yang saat ini digunakan di
gudang dan pada kendaraan (yaitu palet kayu). Penalti biaya
tambahan untuk menyediakan baki khusus dan mengembalikan jenis
lain unit kargo untuk penyimpanan dan pengiriman adalah tinggi -
jauh lebih tinggi daripada penghematan pada kemasan produk.
Contoh ini menggambarkan kasus klasik suboptimisasi dalam sistem
logistik. Ini menunjukkan bahwa jika konsep total logistik diabaikan,
ini dapat menjadi biaya yang signifikan bagi perusahaan. Karena
biaya pengemasan produk berkurang, mereka yang terlibat dengan
fungsi perusahaan ini akan merasa telah melakukan pekerjaannya
dengan baik. Namun, efek keseluruhan pada total biaya logistik
memang negatif. Perusahaan sebaiknya dilayani dengan
mengabaikan potensi penghematan ini dalam kemasan karena biaya
penyimpanan dan transportasi tambahan berarti total biaya
meningkat.
Contoh sederhana sub-optimisasi ini menekankan pentingnya
memahami keterkaitan berbagai elemen logistik. Tindakan yang
lebih positif adalah mengukur dan menginterpretasikan hal ini dan
hubungan timbal balik lainnya menggunakan pendekatan terencana
untuk mengidentifikasi dan menentukan kompensasi biaya.
Pendekatan ini akan bermanfaat bagi sistem logistik secara
keseluruhan. Pertukaran ini dapat menimbulkan biaya tambahan
dalam satu fungsi, tetapi akan memberikan penghematan biaya yang
lebih besar pada fungsi lainnya. Pencapaian keseluruhan akan
menjadi keuntungan bersih untuk sistem.
Page36
Tabel 1. Potensi Trade-Off dalam logistik

Data Prossesing  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait proyek sederhana
dengan membuat Informasi logistic dari berbagai sumber terkait proses
produksi pada industri manufaktur dan rekayasa yang berikan tiap
kelompok
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai proyek sederhana
dengan membuat Informasi logistic dari berbagai sumber terkait proses
produksi pada industri manufaktur dan rekayasa yang sudah di lakukan
kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
Page37

pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 6 ( 4 x 45 menit )
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaiakn topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
(170 menit ) membaca dan menuliskannya kembali dari tayangan dan bahan bacaan
Stimulation terkait Proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik yang berkaitan dengan materi proyek
sederhana dengan Proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa.
Data Collection  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
 Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: proyek sederhana
dengan membuat Proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa.
6. Proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa proses
a. Produksi manufaktur
Dewasa ini, perkembangan teknologi yang pesat dapat menimbulkan
dampak persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Banyak
perusahaan yang mulai berlomba demi mendapatkan keuntungan yang
maksimal dengan biaya produksi yang rendah. Perusahaan manufaktur
secara berkelanjutan akan berusaha untuk meningkatkan hasil produksi
dengan melakukan perbaikan pada kualitas, harga, kuantitas produksi,
serta pengiriman tepat waktu untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan. Setiap perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun jasa
akan terus meningkatkan produktivitas perusahaanya dalam segala
aspek. Terlebih lagi dalam perusahaan manufaktur. Dalam industri
manufaktur, produktivitas suatu perusahaan dapat dilihat dari
kemampuan perusahaan dalam menjalankan proses produksi secara
efektif dan efisien.
Page38

Perusahaan manufaktur dapat dijumpai dengan mudah di sekitar kita.


Gambaran terhadap perusahaan manufaktur tidak berarti melihat sebuah
pabrik yang besar dan luas. Namun cukup melihat proses produksi yang
dilakukannya, yaitu peh menjadi bahan jadi yang siap digunakan oleh
konsumen. Perusahaan manufaktur memiliki peran yang cukup besar
dalam kehidupan kita. Karena adanya perusahaan manufaktur, kita bisa
memanfaatkan bahan mentah yang semula tidak dapat digunakan
menjadi barang jadi yang dapat dimanfaatkan. Berikut alur proses
produksi adalah:

Gambar 4. Bagan Alur proses produksi


https: bacteriaopina.blogspot.com

Fungsi produksi pada perusahaan manufaktur adalah membuat


sebuah barang atau jasa yang dibutuhkan dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Sebelum ke tahap proses produksi, sebaiknya suatu
perusahaan manufaktur memiliki perencanaan produksi.Perencanaan
produksi sangat penting untuk dilakukan agar tercapainya fungsi
produksi dengan baik dan tepat. Perencanaan yang dilakukan akan
menghindarkan perusahaan dari memproduksi barang dengan waktu
yang tidak tepat, harga yang tidak sesuai, dan jumlah barang yang
kelebihan maupun kekurangan saat selesai diproduksi.

b. Tahapan perencanaan produksi manufaktur


Berikut ini adalah tahapan perencanaan produksi pada perusahaan
manufaktur:
1) Tahapan awal. Pada tahapan ini, sebuah perusahaan manufaktur sudah
Page39

harus menentukan desain awal produk. Desain awal tersebut berupa


desain spesifikasi dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah
produk yang akan diproduksi nantinya.
2) Tahapan desain produk. Pada tahapan ini, perusahaan manufaktur
sudah dapat menentukan desain dari suatu produk yaitu berupa
gambaran dari produk tersebut seperti bentuk, warna, ukuran, dan
lainnya secara tepat.
3) Tahapan cara pembuatan. Pada tahapan ini. perusahaan harus
menentukan urutan proses pembuatan suatu produk, tempat untuk
bekerja yang tepat, dan segala macam peralatan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk tersebut.
4) Tahapan pembuatan, yaitu perusahaan mulai memproduksi barang
yang diinginkan dan memodifikasi lebih lanjut. Proses pembuatan
barang harus disesuaikan dengan desain, memiliki kualitas yang baik,
dan peralatan mesin yang tersedia. Di dalam tahapan pembuatan ini,
terkadang hasil yang diinginkan sedikit berbeda dengan apa yang
sudah direncanakan pada awalnya. Namun hal tersebut bukan menjadi
masalah besar jika tidak menyimpang terlalu jauh dari apa yang sudah
ditetapkan di awal. Perusahaan masih dapat memodifikasi barang
tersebut sedikit demi sedikit hingga tercapai sesuai apa yang
diinginkan.
Rekayasa berasal dari penerjemahan kata 'Engineering'. Arti dari
engineering yaitu bidang, seni dan profesi yang menerapkan teknis,
ilmiah dan pengetahuan matematika dalam merancang dan
mengimplementasikan materi, struktur, mesin, peralatan, sistem, dan
proses agar dapat mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan
mesin manufaktur, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium
proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk
dijual. lstilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari
kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun
demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri,
dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang
besar.
Menurut para ahli, definisi industri manufaktur adalah industri yang
Page40

kegiatan utamanya adalah mengubah bahan baku, komponen, atau


bagian lainnya menjadi barang jadi yang memenuhi standar spesikasi.
Industri manufaktur pada umumnya mampu memproduksi dalam
skala besar. Contohnya perusahaan mie instan yang mengolah bahan-
bahan mentah seperti tepung dan lain sebagainya untuk menjadi
barang jadi berupa mie instan dan dijual luas ke masyarakat. Hampir
semua barang-barang yang kita gunakan sehari-hari merupakan hasil
dari pengolahan industri manufaktur, mulai dari makanan, pakaian,
peralatan elektronik, sampai obat-obatan. Sebuah industri manufaktur
tidak hanya berfungsi dalam proses produksi, ada beberapa fungsi lain
untuk mendukung terlaksananya seluruh kegiatan dan tujuan industri
manufaktur, diantaranya fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan
umum, dan fungsi keuangan. Untuk itulah diperlukan juga sistem
informasi manufaktur untuk mendukung hal tersebut.
- Beberapa produk dari hasil proses manufaktur antara lain adalah :
- Berupa home appliances (produk rumah tangga).
- Office appliances (produk kantor).
- produk transportasi.
- Baby stuff, toys.
- Produk alat-alat olah raga.
- Produk alat bantu industri kecil.
- Produk kemasan.
- Produk berbahan baku plastik.
- Produk berbahan baku karet.
- Material handling equipment.
- food processing equipment dan lain sebagainya Contoh Perusahaan
Manufaktur di Indonesia
- Sektor Perusahaan Industri Dasar dan Kimia
- Holcim Indonesia Tbk (SMCB)
- Arwana Citra Mulia Tbk (AMFG)
- Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON)
- Barito Pacific Tbk (BRPT)
- Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI)
- Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Page41
- Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI)
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Sektor Perusahaan Aneka
lndustri
- Grand Kartech Tbk (KRAH)
- Astra International Tbk (ASII)
- Apac Citra Centertex Tbk (MYTX)
- Primarindo Asia Infrastructure Tbk (SIMA)
- Jembo Cable Company Tbk (JECC) Sektor Perusahaan lndustri
Barang Konsumsi
- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
- Gudang Garam Tbk (GGRM)
- Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
- Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI)
Proses produksi ditinjau dari bahan mentah sampai menjadi
barang jadi terbagi menjadi 2 tipe, yaitu :
1) Tipe proses produksi terus menerus (Continous Process).
Biasanya banyak terjadi pada industri-industri yang memiliki
hanya satu shift produksi seperti perusahaan tekstil, mobil,
semen dan lain sebagainya.
2) Tipe proses produksi terputus-putus (lntermiten).
Banyak terjadi pada perusahaan-perusahaan yang membuat
barang tergantung dari pesanan konsumen seperti : meubel,
pengecoran logam, pakaian dan lain sebagainya.

c. Kiat-Kiat Mengembangkan Perusahaan Manufaktur


Terjun dalam bisnis di bidang manufaktur sangatlah beresiko karena
diharuskan mengerti target pasar dalam skala tinggi. Perusahaan jenis ini
memang berfokus ke dalam jumlah produksi yang besar. Ada beberapa
faktor kunci yang harus dilakukan jika ingin bergelut di dalam bisnis ini
1) Produktivitas
Stok produk yang sedikit akan membuat cost produksi atau modal
yang dibutuhkan semakin besar. ltulah alasan mengapa sebelum
Page42

berencana membuat bisnis manufaktur harus dipikirkan strategi pasar


yang harus ditempuh. Tujuannya adalah agar keuntungan yang
didapatkan semakin maksimal.
2) Quality Control
Jika produk sebuah bisnis tidak dibuat berkualitas, sebuah perusahaan
bisa dibilang tidak akan mampu bertahan. Terlebih lagi, sudah ada
banyak perusahaan yang mampu menciptakan produk dengan harga
yang lebih murah namun tetap mampu menjaga kualitas barangnya.
Hal itulah yang tengah dikembangkan banyak perusahaan-perusahaan
di China.
3) Desain Terbaik
Sebuah perusahaan yang bergerak di dalam bidang manufaktur harus
bersaing dengan para kompetitor. Desain terbaik adalah keunggulan
mutlak agar perusahaan bisa memenangkan persaingan. Contohnya
adalah Apple sempat membuat handsfree berwarna putih padahal
dulunya kabel tersebut dirasa sangat mengganggu. Pada akhirnya,
handsfree dengan warna putih mampu merajai pasar dunia dan Apple
mengambil untung besar karena keberanian mengeluarkan desain
yang berbeda dengan pesaingnya.
4) Pengelolaan Keuangan yang Baik
Keuangan bisnis menjadi salah satu faktor paling penting dalam
memengaruhi keberhasilan sebuah usaha. Perusahaan harus
memikirkan bagaimana mengelola modal, pemasukan, dan
pengeluaran produksi hingga menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Pencatatan keuangan industri manufaktur memang sedikit
berbeda dengan perusahaan dagang maupun jasa. Hal ini karena di
dalamnya terdapat laporan Harga Pokok Produksi. Harga pokok
produksi ini dijadikan sebuah laporan keuangan utama bagi
perusahaan manufaktur.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini pengelolaan keuangan
perusahaan manufaktur dapat mengelola laporan keuangan melalui
software akuntansi online dari Jurnal. Selain mengelola keuangan,
Jurnal juga dapat digunakan perusahaan manufaktur untuk mengelola
dan memantau stok barang di gudang dengan fitur aplikasi stok
gudang online.
Page43

Data Prossesing  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait proyek sederhana
dengan membuat Proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa
yang berikan tiap kelompok
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai proyek sederhana
dengan membuat Proses produksi pada industri manufaktur dan rekayasa
yang sudah di lakukan kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 7 ( 4 x 45 menit )


Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaiakn topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
(170 menit ) membaca dan menuliskannya kembali dari tayangan dan bahan bacaan
Stimulation terkait Perawatan produksi di bidang teknik elektronika.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik yang berkaitan dengan materi proyek
sederhana dengan Perawatan produksi di bidang teknik elektronika.
Data Collection  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
 Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: proyek sederhana
Page44

dengan membuat Perawatan produksi di bidang teknik elektronika.


7. Perawatan dan Perbaikan
a. Pengertian
Perawatan atau yang biasa dikenal dengan istilah Maintenance dapat
didefenisikan sebagai suatu aktifitas atau suatu kombinasi dari berbagai
tindakan yang diperlukan untuk menjaga,mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas industri agar dapat tetap
berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai yang meliputi mesin-mesin
produksi dan fasilitas lainnya. Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa
disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”.
Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan,
sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk
memperbaiki kerusakan. Secara umum, ditinjau dari saat
pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1) Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2) Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5. Bagan perawatan


Di lndustri dikenal suatu sistem yang memproses dan mengolah bahan baku
(lnput) menjadi bahan jadi (Output) secara terus-menerus dan
berkesinambungan, Sistem tersebut biasa dikenal dengan istilah Proses
Produksi. Suatu produk atau hasil produksi diharapkan dapat memenuhi
standar kualitas yang baik dengan biaya produksi relatif murah dan dapat
menjangkau konsumen dalam waktu yang cepat. Agar hal tersebut dapat
Page45

terwujud maka proses produksi harus didukung oleh peralatan-peralatan


yang siap bekerja setiap saat dan memiliki kehandalan. Untuk mencapai hal
itu maka peralatan-peralatan tersebut harus terjaga dan terpelihara, maka
dari itu harus dilakukan upaya-upaya perawatan secara teratur dan
terencana. Berdasarkan uraian singkat diatas menunjukkan bahwa :
1) Perawatan memiliki hubungan erat dengan proses produksi.
2) Perawatan sebagai pendukung dalam proses produksi.
3) Perawatan menjaga efisiensi dan efektifitas peralatan produksi.
4) Dengan Perawatan, terjaganya kualitas produksi dengan biaya murah dan
menjangkau konsumen dengan cepat.
Dalam perkembangan industri memungkinkan peralatan dan mesin-mesin
industri atau mesin-mesin produksi akan melakukan serangkaian tugas yang
panjang dan kompleks serta memiliki kesinambungan, Artinya dituntut
adanya pelaksanaan pekerjaan perawatan secara terarah dan terencana
dengan baik agar dapat memenuhi beberapa hal diantaranya;
1) Menjamin ketersediaan dan kehandalan fasilitas industri (Peralatan &
Mesin) baik secara ekonomis maupun teknis agar dapat menunjang
produksi seoptimal mungkin.
2) Memperpanjang masa pakai (Usia) fasilitas.
3) Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas.
4) Menjamin keamanan dan keselamatan dalam bekerja.
Bentuk-bentuk perawatan dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan
untuk pencegahan (preventitf). Ruang lingkup pekerjaan preventif
termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga
peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2) Perawatan Korektif ( Corrective Maintenance)
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan
sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat
dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3) Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)
Untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi
fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
Page46

dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang


canggih.
4) Perawatan Berjalan (Running Maintenance)
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan
dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-
peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
5) Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Dilakukansetelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.
6) Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau
kerusakan yang tidak terduga.
Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat
juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis
pekerjaan perawatan seperti:
7) Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan
yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk
melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang
ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun
kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini
mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan
yang baru dan siap pakai.
8) Perawatan dengan cara penggantian {Replacement instead of
maintenance)
Dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena
harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan
teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama,
atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.

c. Strategi Perawatan
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan
produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara
Page47

cermat mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan


dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan
dan kondisi peralatan yang dikerjakan. Dalam menentukan strategi
perawatan, banyak ditemui kesulitan- kesulitan diantaranya:
1) Tenaga kerja yang terampil
2) Ahli teknik yang berpengalaman
3) Instrumentasi yang cukup mendukung
4) Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
1) Umur peralatan/mesin produksi
2) Tingkat kapasitas pemakaian mesin
3) Kesiapan suku cadang
4) Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat
5) Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
Perencanaan Perawatan meliputi perencanaan fungsi perawatan yaitu :
1) Bentuk perawatan yang akan ditentukan.
2) Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan
pertimbangan ke asa depan.
3) Pengontrolan dan pencatatan.
4) Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan
suatu bentuk perawatan.
5) Penerapan bentuk perawatan yang dipilih:
a) Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat.
b) Alternatif yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan.
c) Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana.
d) Riwayat perawatan dicatat secara statistik dan dihimpun serta dijaga
untuk dievaluasi hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya.
Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan Perawatan
1) Ruang lingkup pekerjaan.
Untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang dilakukan perlu diberi petunjuk
atau pengarahan yang lengkap dan jelas. Pengadaan gambar- gambar atau
skema dapat membantu dalam melakukan pekerjaan.
2) Lokasi pekerjaan.
Lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dilakukan, merupakan informasi
yang mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Penunjukan lokasi akan mudah
Page48

dengan memberi kode tertentu, misalnya nomor gedung, nomor departemen


dllsb.
3) Prioritas pekerjaan.
Prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan sesuai
dengan urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai peranan penting,
maka perlu memberi mesin tersebut prioritas utama.
4) Metode yang digunakan.
“Membeli kemudian memasang” sangat berbeda artinya dengan “membuat
kemudian memasang”. Meskipun banyak pekerjaan bisa dilakukan dengan
berbagai cara, namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tersebut
dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai.
5) Kebutuhan material.
Apabila ruang lingkup dan metode kerja yang digunakan telah ditentukan,
maka biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material. Material yang
dibutuhkan ini harus selalu tersedia.
6) Kebutuhan alat perkakas.
Sebaiknya alat yang khusus perlu diberi tanda pengenal agar mudah
penyediaannya bila akan digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah
termasuk alat-alat khusus yang perlu ditentukan kebutuhannya.
7) Kebutuhan keahlian.
Keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan memudahkan dia bekerja.
8) Kebutuhan tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan harus
ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan
pengawasannya.

d. Modern Scientific Maintenance Methods


Keandalan pemeliharaan terpusat (Reliability centered maintenance/RCM)
didefinisikan sebagai “proses yang digunakan untuk menentukan
persyaratan pemeliharaan dari setiap aset fisik dalam konteks operasinya”.
Pada dasarnya, metodologi RCM berkaitan dengan beberapa isu utama yang
tidak ditangani oleh program perawatan lainnya dimana semua peralatan di
fasilitas tidak sama pentingnya dengan keamanan proses atau fasilitas.
Perancangan dan pengoperasian peralatan berbeda dan peralatan yang
berbeda akan memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk mengalami
Page49

kegagalan dari mekanisme degradasi yang berbeda daripada yang lain. Oleh
sebab itu, penataan program perawatan memerlukan fasilitas sumber daya
keuangan dan personil yang tidak terbatas dan penggunaan keduanya perlu
diprioritaskan dan dioptimalkan. Singkatnya, RCM adalah pendekatan
sistematis untuk mengevaluasi sebuah peralatan dan sumber daya fasilitas
dengan menjajarkan keduanya untuk menghasilkan tingkat keandalan
fasilitas dan efektivitas biaya yang tinggi. RCM sangat bergantung pada
perawatan prediktif namun juga pengenalan perawatan tersebut.
Aktivitas peralatan yang murah dan tidak penting untuk keandalan fasilitas
sebaiknya diserahkan pada pendekatan perawatan reaktif. Kerusakan
program perawatan berikut dengan fasilitas berkinerja tinggi akan
menggunakan pendekatan RCM untuk memanfaatkan semua pendekatan
perawatan yang ada dengan metodologi utama yangmenjadi prediktif.
1) <10% Reaktif
2) 25% sampai 35% Pencegahan
3) 45% sampai 55% prediktif.
RCM terkait dengan penggunaan teknologi perawatan prediktif, kelebihan
dan kekurangan programnya mencerminkan perawatan prediktif. Selain
kelebihan RCM akan memungkinkan fasilitas untuk lebih mencocokkan
sumber daya dengan kebutuhan sekaligus meningkatkan kehandalan dan
penurunan biaya.
Keuntungan:
1) Bisa menjadi program perawatan yang paling efisien.
2) Menurunkan biaya dengan menghilangkan perawatan atau overhaul yang
tidak perlu.
3) Meminimalkan frekuensi overhead.
4) Mengurangi kemungkinan kegagalan peralatan mendadak.
5) Mampu memfokuskan aktivitas perawatan pada komponen kritis.
6) Peningkatan keandalan komponen.
7) Menggabungkan analisis akar penyebab. Kekurangan:
1) Memiliki biaya startup yang signifikan, pelatihan, peralatan, dan lain-
lain
2) Potensi tabungan tidak mudah dilihat oleh manajemen.

Bagaimana Memulai Pemeliharaan Berpusat dengan Kehandalan?


Page50

1) Kembangkan daftar peralatan utama yang mengidentifikasi peralatan di


fasilitas.
2) Memprioritaskan komponen yang terdaftar berdasarkan pentingnya
proses.
3) Tetapkan komponen menjadi pengelompokan logis.
4) Tentukan jenis dan jumlah kegiatan pemeliharaan dan periodisitas
menggunakan:
a) Manual teknis produsen
b) Sejarah mesin
c) Akar penyebab temuan analisis-Mengapa gagal?
d) Penilaian teknik yang baik
5) Kaji ukuran staf pemeliharaan.
6) Identifikasi tugas yang mungkin dilakukan oleh personil perawatan
operasi.
7) Menganalisis mode dan efek kegagalan peralatan.
8) Identifikasi tugas-tugas pemeliharaan yang efektif atau strategi
mitigasi
Data Prossesing  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait proyek sederhana
dengan membuat Perawatan produksi di bidang teknik elektronika yang
berikan tiap kelompok
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai proyek sederhana
dengan membuat Perawatan produksi di bidang teknik elektronika yang
sudah di lakukan kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 8 ( 4 x 45 menit )


Page51
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(10 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaiakn topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Kegiatn Inti Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
(170 menit ) membaca dan menuliskannya kembali dari tayangan dan bahan bacaan
Stimulation terkait Kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung bidang teknik
elektronika.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik yang berkaitan dengan materi proyek
sederhana dengan Kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung bidang
teknik elektronika.
Data Collection  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
 Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: proyek sederhana
dengan membuat Kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung bidang
teknik elektronika.
8. Kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung bidang teknik elektronika
a. Six Sigma
Perawatan Six Sigma adalah penerapan prinsip six sigma dalam
perawatan. Six sigma adalah proses pemeliharaan yang berfokus pada
pengurangan variasi proses produksi bisnis untuk mencapai kontrol yang
lebih ketat terhadap sistem operasinya, meningkatkan efektivitas biaya
dan mendorong terobosan produktivitas. Six Sigma adalah istilah yang
tercipta di Motorola untuk menggambarkan tujuan dan proses yang
digunakan untuk mencapai tingkat terobosan peningkatan kualitas.
Sigma adalah simbol Yunani yang digunakan oleh ahli statistik untuk
mengacu pada enam standar deviasi. Istilah six sigma mengacu pada
ukuran variasi proses (enam standar deviasi) yang diterjemahkan ke
dalam tingkat kesalahan atau cacat sebesar 3,4 bagian per juta. Untuk
mencapai kualitas kinerja tingkat six sigma, set khusus metodologi
Page52

peningkatan kualitas dan alat statistik dikembangkan. Metode perbaikan


dan alat statistik ini diajarkan kepada sekelompok kecil pekerja yang
dikenal sebagai juara enam sigma yang diberi tanggung jawab penuh
waktu untuk mendefinisikan, mengukur, menganalisis, memperbaiki dan
mengendalikan kualitas proses.
Metodologi Six Sigma adalah memperbaiki proses bisnis yang ada
secara terusmenerus dengan mengkaji ulang dan menilainya kembali
menggunakan metodologi DMAIC (Define opportunities, Ukur kinerja,
Menganalisis peluang, Improve performance, Control performance).
Proses six sigma ini juga disebut proses DMAIC. Six sigma sangat
bergantung pada teknik statistik untuk mengurangi kegagalan dan
menggabungkan prinsip dan teknik dasar yang digunakan dalam Bisnis,
Statistik, dan Teknik. Metodologi Six Sigma juga dapat digunakan untuk
menciptakan proses bisnis baru dari bawah ke atas menggunakan desain
untuk prinsip six sigma.
1). Proses Perawatan Six Sigma
Langkah-langkah pemeliharaan enam sigma sama dengan proses
DMAIC. Penerapan six sigma dalam pemeliharaan memerlukan
kelompok kerja yang memiliki pemahaman teknik pencegahan perawatan
yang baik disamping komitmen kepemimpinan yang kuat.
Six Sigma membantu dalam dua masukan utama untuk persamaan biaya
perawatan, yaitu: Kurangi atau hilangkan kebutuhan untuk melakukan
perawatan (keandalan peralatan), dan ting
2). Langkah-langkah proses pemeliharaan six sigma:
• Menetapkan
Langkah ini melibatkan penentuan tolok ukur, menentukan
persyaratan ketersediaan dan keandalan, mendapatkan komitmen
pelanggan dan memetakan proses arus.
• Mengukur
Langkah ini melibatkan pengembangan teknik dan alat pengukuran
kegagalan, proses pengumpulan data, kompilasi dan tampilan data.
• Analisis
Langkah ini melibatkan pengecekan dan verifikasi data dan
pengambilan kesimpulan dari data. Ini juga melibatkan penentuan
peluang perbaikan, menemukan akar penyebab dan penyebab peta.
Page53

penerapan Manajemen Produksi & Operasi di Industri Manufaktur


• Memperbaiki
Langkah ini melibatkan pembuatan perangkat model dan proses
pemeliharaan, rencana perawatan total dan jadwal dan pelaksanaan
rencana dan jadwal tersebut.
• Kontrol
Langkah ini melibatkan pemantauan program yang lebih baik.
Monitor meningkatkan kinerja dan menilai keefektifan dan akan
membuat penyesuaian yang diperlukan untuk penyimpangan jika
ada.
3. Pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi
dan kearifan local.
Pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi
dan kearifan local, penting mengingat pengelolaan sumber daya
yang berbeda-beda. Pengelolaan sumber daya manusia adalah
merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pendidikan
secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam pengelolaan
sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga
kebutuhan yang menyangkut tujuan individu, perusahaan, organisasi
ataupun kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur
pengelolaan sumber daya manusia yang baik diharapkan kekurangan
dan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia adalah upaya mengatur sumber
daya untuk mencapai tujuan organisasi dan merupakan bagian
penting dalam berdirinya perusahaan yang sukses. Pengelolaan
sumber daya manusia berarti juga adalah pemanfaatan,
pengembanagan, pelayanan, penilaian dan manajemen pembalasan
utuk individu yang merupakan anggota organisasi kerja. Tujuan
pengelolaan sumber daya manusia adalah untuk mengoptimalkan
kegunaan dari seluruh pekerja dalam sebuah perusahaan atau
organisasi. Selain itu tujuan pengelolaan sumber daya manusia juga
dapat diartikan sebagai sarana membantu para manajer fungsional
atau manajer lini supaya mampu mengelola seluruh pekerja dengan
cara-cara yang lebih efektif. Terdapat lima macam tujuan
pengeloaan sumber daya manusia meliputi:
Page54

a. Membuat kebijakan dan pertimbangan. Tujuan manajemen adalah


untuk membuat sebuah perusahaan memiliki motivasi kerja tinggi
maka dibutuhkan suatu kebijakan dimana memberi pertimbangan
yang kemudian diputuskan oleh pihak manajer.
b. Membantu perusahaan mencapai tujuan
c. Memberikan dukungan
d. Menyelesaikan masalah
e. Media komunikasi terbaik
Selain itu pula pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki
fungsi sebagai:
a. Mengatur dan Mengelola Pekerja {Staffing/ Employment}
Fungsi ini memiliki tiga langkah penting, yaitu perencanaan,
penarikan dan tahap seleksi. Ketiga tahap ini dilakukan untuk
mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas sehingga dapat bekerja
maksimal sesuai dengan jobdesc-nya.
b. Penilaian (Performance Evaluasi)
Divisi SDM bertanggung jawab terhadap rangkaian pembinaan,
pengawasan hingga evaluasi terhadap calon ataupun karyawan yang
telah dipilih. Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada standar
kinerja yang telah disusun sebelumnya oleh Divisi SDM.
c. Penggantian atau Kepuasan (Compensation)
Manajemen SDM juga memiliki fungsi untuk mengambil kebijakan
tentang gaji sebagai bentuk penghargaan terhadap kinerja karyawan.
Pengelolaan struktur gaji yang baik dan adil akan mempengaruhi
iklim kerja dalam sebuah perusahaan.
d. Pusat pelatihan dan penasihat (Training and Development)
Divisi SDM bertanggung jawab terhadap semua program untuk
melatih karyawan melakukan tugasnya. Manajemen juga harus
mencari solusi terhadap kendala yang dialami oleh SDM agar kinerja
tetap maksimal dan berkualitas.
e. Membuat relasi (Employe Relations)
Manajemen juga memiliki tugas untuk membangun hubungan
dengan pihak luar terkait dengan SDM, yaitu serikat pekerja.
Tujuannya adalah agar iklim kerja menjadi kondusif karena dapat
menyelesaikan permaslahan dengan baik, tanpa harus melakukan
Page55

tindakan yang berlebihan, seperti demonstrasi ataupun mogok kerja.


Selain membuat relasi dengan pihak luar, divisi SDM juga memiliki
peran untuk melakukan integrasi hal yang berkaitan dengan
kepentingan perusahaan dan karyawan.
f. Mengatasi permasalahan (Personal Research)
Divisi SDM memiliki wewenang untuk mengatasi permasalahan
yang sering timbul pada karyawannya. Melakukan analisis pada
setiap permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk
menyelesaikannya. Salah satu permasalahan yang dapat timbul yaitu
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Divisi SDM memiliki tugas
untuk menangani maslaha ini hingga tuntas, sehingga tidak
menganggu kinerja perusahaan dan tetap melayani pekerja hingga
akhir permasalahan.
g. Menangani kesehatan dan keselamatan pekerja (Safety and
Health)
Manajemen SDM bertugas untuk membuat iklim kerja di perusahaan
menjadi kondusif, sehat dan aman. Keselamatan kerja dan kesehatan
semua karyawan menjadi tanggung jawab divisi ini.
Perusahaan membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia agar
mampu menciptakan keseimbangan antara tujuan, sasaran dan
kegiatan-kegiatan dari berbagai pihak. Selain itu tujuan manajemen
sumber daya manusia juga dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan
produktifitas kerja. Tanpa ada tenaga kerja karyawan maka tujuan
perusahaan tersebut tidak bisa tercapai. Maka dari itu sangat penting
manajemen atau pengelolaan sumber daya manusia sejak awal
seperti sejak rekruitmen SDM. Jadi secara keseluruhan, tujuan
manajemen atau pengelolaan sumber daya manusia adalah
memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja
terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang
bertanggungjawab secara strategis, etis dan sosial. Pengelolaan
Sumber Daya Manusia memiliki kontribusi yang sangat penting
dalam kepemimpinan dan menyelesaikan berbagai permasalahan
yang timbul dalam sebuah perusahaan.
Sasaran yang menjadi fokus manajemen / pengelolaan SDM dalam
sebuah perusahaan yaitu:
Page56

a. Perekrutan tenaga kerja


b. Manajemen kinerja karyawan
c. Pemberian tunjangan dan kompensasi kinerja
d. Kesehatan dan keselamatan karyawan
e. Pemberi motivasi kerja
f. Komunikasi dengan berbagai pihak internal dan eksternal
perusahaan
g. Edukasi karyawan
Sasaran pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) harus dilakukan
dengan mengintegrasikan kepentingan perusahaan dan karyawan
melalui strategi dan pendekatan yang tepat. Divisi ini bukan hanya
menangani administrasi dan hal-hal yang bersifat transaksional,
namun harus terlibat dalam komunikasiefektif dengan karyawan.
Terdapat 6 model pengelolaan SDM yang dapat dipilih, yaitu:
a. Model Klerikal
Model ini lebih fokus pada pelaporan berupa dataatau catatan yang
dilakukan dengan rutin. Pengadministrasian data ini akan dijadikan
bahan acuan ketika melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
kinerja dari seluruh karyawan yang ada.
b. Model Hukum
Hukum merupakan payung legalitas yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan operasional sebuah perusahaan. Keberadaan
hukum akan memberi landasan terhadap aktivitas karyawan, seperti
kontrak kerja, pengawasan kinerja, dan hubungan perburuhan
lainnya.
c. Model Finansial
Model ini mengharuskan divisi SDM ikut terlibat dalam data
keuangan yang berkaitan dengan keberadaan karyawan. Pemebrian
kompensasi, tunjangan, atau biaya lain harus dikelola dengan baik
agar terjadi keadilan antara perusahaan dan karyawan.
d. Model Manajerial
Model ini menunjut kinerja divisi manajemen SDM dalam tugas
yang lebih kompleks. Menjadi perencana, pelaksana, pengawasan,
negosiator serta fungsi lainnya. Model ini juga mementingkan
tingkat produktivitas karyawan dan perusahaan secara bersamaan.
Page57

e. Model Humanistis
Model ini membantu para karyawan untuk mengeluarkan potensi
terbaik selama melakukan tugasnya di perusahaan. Melakukan
manajemen terhadap hubungan kemanusiaan sehingga dapat
berdampak positif terhadap iklim kerja yang kondusif.
f. Model llmu Perilaku
Model ini melakukan pendekatan terhadap perilaku sumber daya
manusia yang ada dalam perusahaan. Tujuan utamanya adalah
menggali dan membantu menyelesaikan permasalahan yang timbul
agar tidak mempengaruhi aktivitas pekerjaan.
Pentingnya melakukan manajemen SDM dalam sebuah perusahaan
bukan hanya berdampak pada hasil produksi atau layanan yang
maksimal. Membangun loyalitas dengan memberi kenyamanan
dalam lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi aktivitas
perusahaan. Sistem manajerial yang baik akan memberi dampak luar
biasa terhadap sumber daya manusia yang ada. Konsep pengaturan
yang tertata dari hulu hingga hilir akan menjadi jembatan yang baik
antara perusahaan dan karyawan. Tak hanya itu, fungsi SDM yang
sangat penting akan membantu hubungan perusahaan dengan sistem
masyarakat semakin baik. Penerimaan positif sebuah perusahaan
dalam sebuah lingkungan akan berdampak baik untuk
keberlangsungan operasioanal perusahaan.
Multikulturalisme sistem sosial di Indonesia digambarkan
dengan wujud keanekaragaman budaya, termasuk kearifan lokal
didalamnya. Kearifan lokal suatu masyarakat mendeskripsikan
koleksi gagasan lokal untuk menjelaskan suatu tindakan secara
sistematis yang diwarnai oleh perilaku baik untuk kebaikan. Di era
modern, kearifan lokal berfungsi sebagai pengendali terhadap
pengaruh budaya luar dalam dinamika kehidupan sosial budaya.
Perlu adanya Kajian yang menjelaskan tentang potensi nilai- nilai
kearifan lokal dalam penguatan karakter SDM di Era 4.0. Perubahan
tata nilai kehidupan terkait dengan perkembangan pesat ilmu
pengetahuan dan teknologi, memerlukan cara baru untuk mampu
beradaptasi. Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam keragaman
budaya asli Indonesia, menjadi jembatan mengurangi kesenjangan
Page58

antara perilaku hidup konvensional dan modern.


Kearifan lokal di Indonesia mengandung banyak nilai yang
patut kita teladani. Contohnya, kecintaan terhadap tanah air,
mengutamakan kebersamaan, saling menghormati hingga tolong-
menolong. Hal ini terbukti, di masa pandemi seperti sekarang,
walaupun pergerakan kita dibatasi, masih ada saja gerakan sosial
atau tindakan untuk saling menolong satu sama lain di Indonesia.
kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan ( wisdom) dan
lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya
bijaksana. Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau
pandangan yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya
terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini,
dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun. Penjelasan
singkatnya, kearifan lokal diIndonesia merupakan suatu hal atau
tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna
kearifan lokal bisa terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai
luhur yang diyakini. Nilai yang tertanam dalam kearifan lokal bisa
menjadi modal utama dalam membangun masyarakat tanpa merusak
atau mengubah tatanan sosial yang berkaitan dengan lingkungan
alam sekitar. Kearifan lokal bisa dikatakan sebagai budaya unggul
dari masyarakat setempat, karena nilai-nilai yang dipegang masih
berhubungan erat dengan kondisi geografis dan lingkungan alam
sekitar. Uniknya, meskipun dari bernilai lokal, nilai yang diyakini
bersifat universal. Artinya, nilai tersebut bisa mengatur seluruh
aspek dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya,
kearifan lokal secara terus menerus menjadi pedoman dalam
kehidupan agar masyarakat dapat bertahan hidup dengan aman,
nyaman dan sejahtera.
Hal tersebut dilakukan atas dasar fungsi-fungsi kearifan lokal
berikut ini:
a. Sebagai pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan
dengan upacara daur hidup, konsep Kanda Pat Rate.
b. Sebagai pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
misalnya upacara
c. sebagai kepercayaan dan pemujaan misal pada Pura Panji.
Page59

d. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.


e. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur
pertanian.
f. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben
dan penyucian roh leluhur.
g. Sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk
merana di Bali. Upaya pemberdayaan masyarakat mejngutamakan
proses pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu
mengembangkan potensi keahlian di masyarakat setempat
menjadi lebih berkualitas dan berdaya saing global. Contohnya,
pada beberapa lokasi atau daerah yang masyarakatnya sudah
memiliki keahlian, maka keahlian tersebut dapat dikembangkan
sebagai sumber penghasilan mereka.

Think globally and act locally


Terdapat sebuah ungkapan sederhana namun kaya makna yang muncul di
tengah arus globalisasi yaitu “Think globally and act locally” (berpikir
secara global dan bertindak secara lokal). Ungkapan ini kemudian disusul
oleh datangnya ungkapan yang senada yaitu “Think locally and act
globally” (berpikir secara lokal dan bertindak secara global). Ungkapan
“Think globally and act locally” pertama kali muncul dalam konteks
inklusivitas lingkungan dari para pakar multidisipliner, di antaranya:
David Brower, Patrick Geedes. René Dubos, Frank Feather, yang
prihatin akan permasalahan lingkungan global yang semakin mengancam
kehidupan bumi dan umat manusia. Para pakar ini kemudian mendesak
setiap orang maupun negara untuk hirau, ikut memikirkan dan
bertindak dalam menjaga kesehatan seluruh planet di tempatnya masing-
masing. Dengan “Think globally and act locally” juga mendorong visi di
seluruh dunia tentang apa yang dilakukan, tidak dilakukan, dan harus
dilakukan untuk mengurangi secara adil beban dan penyebab
permasalahan yang buruk bagi dunia. Sementara bertindak secara lokal
adalah seruan kepada orang-orang atau pihak-pihak untuk menjadi
peserta aktif, bukan lagi subjek pasif, dari apa yang dilakukan untuk dan
oleh mereka. Ungkapan “Think globally and act locally” “ini juga
Page60

dikenal dan digunakan pada ragam konteks lainnya, termasuk


perencanaan, pendidikan, bisnis, kesehatan dan matematika. Dalam
konteks Hubungan Internasional, khususnya mengenai globalisasi dan
lokalisasi, ungkapan “Think globally and act locally” kerap dihadirkan
untuk mengingatkan bahwa masalah global pada era masa kini tak dapat
diingkari terkait dengan masalah lokal, atau masalah lokal tak lepas dari
masalah global yang secara lamban maupun seketika saling
memengaruhi dan berdampak secara internasional maupun domestik.
Oleh karena itu, bagi setiap pemikiran maupun tindakan dalam
permasalahan apapun yang berskala global maupun lokal, pertimbangan
akan efek spill over dan timbal baliknya diperlukan. Permasalahan
global-lokal serius, dari yang bersifat ringan sampai yang terberat, di
antaranya adalah: kurangnya peluang ekonomi dan pekerjaan;
keselamatan/keamanan/kesejahteraan; kurangnya pendidikan; keamanan
pangan dan air; akuntabilitas dan transparansi/korupsi pemerintah;
konflik agama; kemiskinan; kesetaraan gender (pendapatan,
diskriminasi); konflik/perang skala besar;dan perubahan iklim/kerusakan
alam. Solusi bagi permasalah global-lokal umumnya membutuhkan
konsensus, komitmen dan kerja sama antarnegara dalam skala bilateral
dan multilateral, regional dan global.
Data Prossesing  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
alur proses manufaktur secara menyeluruh terkait proyek sederhana
dengan membuat Kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung bidang
teknik elektronika yang berikan tiap kelompok
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai proyek sederhana
dengan membuat Kearifan lokal yang dapat menjadi pendukung bidang
teknik elektronika yang sudah di lakukan kelompok
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
Page61
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

4. Lembar Penilaian
a. Assesmen / Penilaian
(1) Penilaian Sikap/Profil Pelajar Pancasila Selama proses mengajar berlangsung guru
Page62

mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis,
Gotong Royong dan Kreatif ( Instrumen Terlampir )
(2) Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada CP ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis ( instrumen terlampir)
(3) Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan yang dilakukan pada CP ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek (
instrumen terlampir )

b. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan  Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan di
atas kompetensi yang sedang diajarkan dapat diberikan tugas
mendampingi dan membantu siswa lainnya untuk berlatih keterampilan
Proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan
rekayasa elektronika, pada saat pembelajaran siswa atau kelompok
siswa ini dapat juga diberikan kesempatan untuk melakukan latihan
Proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan
rekayasa elektronika yang lebih kompleks sekaligus juga sebagai
contoh dan untuk memotivasi siswa lain agar termotivasi untuk mencapai
kompetensi yang sama.
 Guru juga dapat meminta siswa atau kelompok siswa berbagi informasi
kepada teman-teman nya cara untuk melatih kemampuan menggali ilmu
Proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan
rekayasa elektronika agar penguasaan ilmu bisnis rekayasa elektronika
lebih baik..
Remedial Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan yang
belum baik pada penguasaan materi proses bisnis secara menyeluruh
bidang manufaktur dan rekayasa elektronika, strategi literasi yang lain
dapat diberikan, diidentifikasi kesulitannya di mana, atau siswa bisa
dipasangkan dengan siswa yang terampil sehingga siswa terampil dapat
membantu siswa yang kesulitan untuk menguasai materi proses bisnis
secara menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa elektronika
dengan lebih baik.
Page63
c. Refleksi Peserta Didik dan Guru
Bagi Guru a) Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
b) Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran
proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur
dan rekayasa elektronika?
c) Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran proses bisnis secara menyeluruh
bidang manufaktur dan rekayasa elektronika?
d) Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
e) Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika ini?
f) Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran proses bisnis secara
menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa
elektronika?
g) Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan
kompetensi proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika?
h) Dipandang perlu bahwa guru pun dapat berkomunikasi dengan
orang tua siswa, terkait dengan hasil capaian pembelajaran
siswa. Guru meminta bantuan orang tua agar siswa memiliki
motivasi yang tetap tinggi dalam pembelajaran Dasar
Kompetensi Keahlian Elektronika.
Bagi Peserta Didik a) Peserta didik mengetahui kendala/kesulitan dalam proses
pembelajaran?
b) Peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran proses
bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan
rekayasa elektronika?
c) Peserta didik yang mengalami kesulitan dapat mengidentifikasi
pada kegiatan pembelajaran proses bisnis secara
menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa
elektronika?
Page64

d) Peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat


mengatasi dengan baik?
e) Peserta didik sudah tau level pencapaian rata-rata kegiatan
pembelajaran proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika ini?
f) Peserta didik dapat mengetahui apakah sudah tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran proses bisnis secara
menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa
elektronika?
g) Peserta didik memiliki strategi agar dapat menuntaskan
kompetensi proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika?
h) Peserta didik sudah memiliki motivasi tinggi dalam
pembelajaran Dasar Kompetensi Keahlian Elektronika.

Mengetahui, Malang, Juli 2022


Kepala SMKN 2 Singosari Guru Mata Pelajaran

SUMIJAH, S.Pd., M.Si. FALKUDIN, ST


NIP. 19700210 199802 2 009 NIP. 197901022022211010

Page65
5. Lampiran

1. Penilaian Sikap (Penilaian diri sendiri oleh siswa dan diisi dengan jujur)
a. Petunjuk penilaian berupa lembar isian, dengan perintah sebagai berikut.
1) Isikan identitas kalian.
2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam. pernyataan
sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
3) Isilah pernyataan secara jujur.
4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.
5) Lingkari krteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah“Ya” yang terisi.

b. Tabel Rubrik Penilaian Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.

2. Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.

3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

4. Saya berperan aktif dalam kelompok.

5. Saya menghormati dan menghargai orang tuadan guru.

6. Saya menghormati dan menghargai teman.

7. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.

8. Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti pelajaran.

9. Saya menyerahkan tugas tepat waktu ketika dirugaskan

Saya selalu membuat catatan tentang topik yang dipelajari


10.
dan dikumpulkan dalam bentuk portopolio

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan

Jika lebih dari 8 Jika lebih dari 6 pernyataan Jika lebih dari 4
pernyataan terisi “Ya” terisi “Ya” pernyataan terisi “Ya”
Page66
2. Tabel Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Kriteria Pe nilaian

Tes Uraian Jelaskan dengan singkat yang Jawaban benar


Tulis singkat dimaksud dengan ilmu elektronika mendapatkan skor 10,
LOT’S Menurut J.Millman? mendekati jawaban
Jawaban : benar skor 5,
Elektronika adalah ilmu dan menyimpang dari
teknologi tentang melintasnya jawaban benar 2
partikel bermuatan listrik didalam
suatu gas atau suatu ruang hampa,
atau suatu semikonduktor
Tes Uraian Proses manufaktur adalah kegiatan Mendapatkan skor;
Tulis tertutup merubah bahan mentah (raw material) 10 jika seluruh urutan
atau bahan setengah jadi (unfinished dituliskan dengan
material) manjadi bentuk lain yang benar dan isi benar,
memiliki nilai tambah (added value) dapat skor 5 untuk
menggunakan mesin, tools, methodes masing-masing point
dan manusia. Urutan 4 hal penting jika ada salah stu
yang harus diperhatikan dalam proses jawaban yang benar
manufaktur adalah… sesuai urutan
Jawaban :
1) pergerakan bahan
2) waktu
3) harga
4) kualitas
Tes Pilihan Hal-hal yang ada pada manufaktur Jawaban benar skor 10
Tulis ganda 3 modern secara urut adalah..
pilihan a. JIT-FMS-LM-LCA
b. FMS-LM-LCA-JIT
c. LM-LCA-JIT-FMS
Jawaban :
A
Tes Pilihan Contoh industri primer bergerak pada Jawaban benar skor 10
Page67

Tulis ganda 3 bidang pertanian, kehutanan, peternakan,


pilihan perikanan, pertambangan, dan
LOT’S perminyakan. Sedangkan industri sekunder
contohnya industri yang bergerak pada
bidang otomotif, pakaian, makanan,
minuman, bahan bangunan, logam, kimia,
computer, elektronik, obat-obatan, tekstil,
kertas, plastic, karet, dan mebel. lndustri
tersier contohnya industri yang bergerak
pada bidang Kesehatan, hiburan, hotel,
transportasi dan perbengkelan.
Uraian diatas merupakan penjelasan dari…
a. Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur Secara
Menyeluruh
b. Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur
c. Jenis-Jenis Bisnis
Jawaban :
A
Tes Uraian Keberadaaan produk di dunia memiliki Mendapatkan skor;
Tulis singkat siklus kehidupan, siklus kehidupan 10 jika seluruh
LOT’S tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, urutan dituliskan
urutan yang paling tepat siklus yaitu :
dengan benar dan isi
Jawaban :
benar, dapat skor 5
1) Tahap identifikasi kebutuhan produk.
untuk masing-masing
2) Tahap Perancangan dan pengembangan
point jika ada salah
3) Tahap Pembuatan dan Distribusi
4) Tahap Penggunaan atau Pemanfaatan
stu jawaban yang

Produk. benar sesuai urutan


5) Tahap Pemusnahan Produk.
Tes Uraian Sebutkan beberapa produk manufaktur Jawaban benar
Tulis tertutup dan rekayasa elektronika yang ada di mendapatkan skor
lingkungan rumah tangga, sekolah 10, mendekati
kantor tempat kerja? jawaban benar
Jawaban : skor 5,
AC, kompor listrik, Lampu, Komputer, menyimpang dari
Smartphone dan televisi. jawaban benar 2
Tes Uraian Disebuah rumah tangga menginginkan Jawaban benar
Page68

Tulis tertutup sebuah alat yang dapat menyimpan makan mendapatkan skor
HOT’S dengan tujuan agar rasa bertahan lebih 10, mendekati
lama. Sehingga kalian harus memiliki jawaban benar
sebuah alat manufaktur dan elektronika skor 5,
berupa?
menyimpang dari
Jawaban :
jawaban benar 2
Frezer/kulkas
Tes Uraian Dalam aktifitas sehari-hari kalian 10, mendekati
Tulis tertutup menginginkan baju yang rapi, contoh jawaban benar
HOT’S waktu kalian ke sekolah menginginkan skor 5,
baju yang rapi padahal setelah baju di cuci
menyimpang dari
mengalami kerutan akibat pencucian baju.
jawaban benar 2
Bagaimana solusi kalian jika mengalami
masalah seperti ini?
Jawaban :
Menggunakan alat manufaktur Setrika
untuk membuat baju selalu rapi
Tes Uraian Peluang kerja seperti apakah yang kalian 10, mendekati
Tulis tertutup minati setelah pembelajaran di materi jawaban benar
HOT’S proses bisnis manufaktur dan rekayasa skor 5,
elektronika?, Dengan cara apa, kalian bisa
menyimpang dari
mendapatkan peluang kerja yang kalian
jawaban benar 2
minati tersebut bisa terwujud?
Jawaban :
Bekerja diperusahaan di bidang
elektronika, yaitu dengan belajar dan
berlatih bergelut dibidang peralatan
manufaktur elektronika
Tes Uraian jelaskan prinsip manajemen pemeliharaan 10, mendekati
Tulis tertutup dan perbaikan? jawaban benar
LOT’S Jawaban : skor 5,
1) Perawatan yang direncanakan (Planned
menyimpang dari
Maintenance).
jawaban benar 2
2) Perawatan yang tidak direncanakan
(Unplanned Maintenance).
Page69
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan rekayasa
elektronika.
1) Pengamatan
Ketika siswa terlibat dalam pembelajaran (proses bisnis secara menyeluruh
bidang manufaktur dan rekayasa elektronika), baik berupa ulangan
(pengetahuan terkait ilmu elektronika, proses bisnis bidang manufaktur elektronika,
perancangan produk, mata rantai pasok (suplly chain), logistic), dilakukan
pengamatan pada kemampuan siswa dalam keaktifan pembelajaran.
Adapun formnya dapat disiapkan oleh guru dan digunakan untuk berbagai
aktivitas yang berbeda.
2) Petunjuk Penilaian
Memberi (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa
menunjukkan atau menampilkan hasil pekerjaan yang diharapkan.
3) Tabel Rubrik Penilaian Keterampilan
Lembar penilaian untuk perorangan (setiap siswa satu lembar penilaian).
Nama: Kelas:

Elemen No Indikator P e n i l a i a n Ya (1) Tidak (0)

1. Proses bisnis secara menyeluruh


manajemen produksi bidang teknik
elektronika.
2. Alur proses manufaktur secara
Proses
menyeluruh terkait manajemen produksi
Bisnis
bidang teknik elektronika.
Secara
3. Proyek sederhana dengan membuat
Menyeluruh
perancangan produk
Bidang
4. Survey pasar untuk mengetahui mata
Manufaktur
rantai pasok (Supply Chain)
Dan
5. Informasi logistic dari berbagai sumber
Rekayasa
terkait proses produksi pada industri
Elektronika
manufaktur dan rekayasa,
6. Proses produksi pada industri
manufaktur dan rekayasa
Page70

7. Perawatan produksi di bidang teknik


elektronika.
8. Kearifan lokal yang dapat menjadi
pendukung bidang teknik elektronika
Perolehan/Skor maksimum x 100% = Skor Akhir

4. Pedoman Penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak.
(3) Siswa mendapat jumlah skor “ya” dikalikan 100 disebut Skor
Perolehan (SP).
Skor Real Siswa (SRP) didik adalah 80% dari jumlah skor
perolehan (SP).
(4) Penetapan nilai yang diperoleh merujuk pada tabel konversi skor.
(5) Indikator Penilaian adalah 8 indikator proses bisnis secara menyeluruh
bidang manufaktur dan rekayasa elektronika
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 80
Skor Real Siswa: SRP (80 % x 80)
Angka nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SRP/8.
c) Tabel Konversi Skor Real Siswa ke dalam Kategori dan Angka
Perolehan Nilai Klasifikasi
Portofolio Proyek Nilai Angka
90 - 100 90 - 100 Sangat Baik 9 - 10
80 - 89 80 - 89 Baik 7-8
60 - 79 60 - 79 Cukup 5-6
0 - 59 0 - 59 Kurang 0-4
d. Pegamatan Perilaku Kemandirian, Perilaku Gotong Royong dan Perilaku
Tanggungjawab dalam belajar proses bisnis secara menyeluruh bidang
manufaktur dan rekayasa elektronika
1) Faktor yang diamati:
Pengamatan terhadap perilaku dan interaksi siswa selama mengikuti
pelajaran dari awal sampai akhir pelajaran, mengandung perilaku yang
Page71

mencerminkan “kemandirian dan gotong royong,” tanggung jawab


pribadi, tanggung jawab sosial, kepemimpinan.
Penekanan penilaian diarahkan pada ’apakah aspek tersebut
ditampilkan atau tidak ditampilkan’ dari komponen-komponen
perilaku mandiri, gotong royong, dan tanggungjawab.
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa
menunjukkan atau menampilkan komponen perilaku mandiri dan
gotong royong yang diharapkan.
3) Tabel Rubrik Penilaian Perilaku
lembar penilaian perilaku untuk perorangan (setiap siswa satu lembar
penilaian).
Nama: Kelas:
Indikator Ya
Uraian Pengamatan Tidak (0)
No Pengamatan (1)
1. Perilaku a.
Perilaku mengenali diri
Kemandirian b.
Perilaku inisiatif diri
c.
Perilaku regulasi diri
d.
Perilaku releksi diri
2. Perilaku a.
Perilaku berbagi alat
Gotong b.
Perilaku kerjasama saat
Royong praktikum/melakukan
pekerjaan
c. Perilaku peduli teman
3. Perilaku a. Perilaku mengakui teman
Tanggungjawab b. Perilaku memelihara alat
c. Perilaku membantu teman
kesulitan praktikum
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak
(3) Perolehan skor maksimum adalah skor akhir yang diperoleh
dari: Jumlah nilai “ya” yang diperoleh dikali 100%.
b). Perilaku Kemandirian
a) Siswa menunjukkan perilaku mengenali kemampuan diri
dalam melakukan pekerjaan praktikum maupun literasi.
Page72

b) Siswa menunjukkan kemampuan memotivasi diri,


berpartisipasi dan melibatkan diri dalam pekerjaan praktikum
maupun literasi.
c) Siswa menunjukkan kemampuan meregulasi diri, berkreasi,
dan menata diri dalam menampilkan pekerjaan praktikum
maupun literasi.
d) Siswa senantiasa mereleksi diri sebelum menampilkan
pekerjaan praktikum maupun literasi.
c). Perilaku Gotong Royong
a) Siswa menunjukkan perilaku berbagi alat.
b) Siswa menunjukkan perilaku kerjasama dalam situasi
pekerjaan praktikum maupun literasi.
c) Siswa menunjukkan kepedulian pada teman yang
menampilkan kesalahan praktikum maupun literasi.
d) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati
teman saat berdiskusi kasus.
d). Perilaku Bertanggungjawab
a) Siswa menunjukkan perilaku adanya teman praktikum maupun
literasi.
b) Siswa menunjukkan memelihara alat dan mengembalikan alat
yang digunakan atau dipinjmnya.
c) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati
teman dalam satu kelompok praktikum.
e). Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/10.
b) Tabel Konversi skor perolehan ke dalam katgegori dan
angka
Skor Perolehan Kategori Angka
80 % - 100% Sangat Baik 8 - 10
60% - 70% Baik 6-7
40% - 50% Cukup 4-5
0% - 30% Kurang 0-3
Page73
LEMBAR HASIL KEGIATAN BELAJAR SISWA

Bidang Studi Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa Program


Kelas/Semester : 10 (Sepuluh) / 1
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Teknik Elektronika
Fase yang diampu : Fase E
Elemen/domain yang dipilih : Proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan
rekayasa elektronika
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
proses bisnis bidang manufaktur dan rekayasa
elektronika secara menyeluruh pada berbagai industri,
antara lain perancangan produk, mata rantai pasok
(Supply Chain), logistik, proses produksi pada industri
manufaktur dan rekayasa elektronik, perawatan peralatan
produksi, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Petunjuk Mengerjakan :
1) Tuliskan identitas diri, tanggal mengerjakan
2) Hasil pekerjaan dikirim ke guru pengampu melalui email / classroom / langsung
3) Nama file : no-urut-nama siswa ,contoh : 01-Adi
4) Subjek Email :
5) Peserta didik diminta melakukan asesmen diagnostic dan non diagnostic pada:
https://forms.gle/pF6FMAfFKxBjtMWM8
6) Peserta didik membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran dan
tujuan pembelajaran yaitu:
 Peserta didik mampu memahami perancangan produk
 Peserta didik mampu memahami Mata Rantai Pasok (Supply Chain)
 Peserta didik mampu memahami proses logistik

Nama Siswa/NIS : …………………………………………………………..


Tanggal Pembelajaran : …………………………………..
Page74
A. Soal Refleksi Hasil Belajar Siswa
Kerjakan lah soal-soal berikut untuk menguji kemampuan kalian terkait materi yang diberikan (tiap
soal bernilai 10)
1. Jelaskan dengan singkat yang dimaksud dengan ilmu elektronika?
Jawaban :

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses bisnis manufaktur dan rekayasa elektronika?
Jawaban :

3. Sebutkan macam-macam produk manufaktur dan rekayasa elektronika yang ada lingkungan
rumah tangga, sekolah, kantor-kantor tempat kerja?
Jawaban :

4. Sebutkan beberapa produk manufaktur dan rekayasa elektronika yang tidak di lingkungan
rumah tangga, sekolah kantor tempat kerja dengan bantuan internet untuk menambah wawasan
kalian?
Jawaban :

5. Disebuah rumah tangga menginginkan sebuah alat yang dapat menyimpan makan dengan
tujuan agar rasa bertahan lebih lama. Sehingga kalian harus memiliki sebuah alat manufaktur
dan elektronika berupa?
Jawaban :

6. Dalam aktifitas sehari-hari kalian menginginkan baju yang rapi, contoh waktu kalian ke
Page75

sekolah menginginkan baju yang rapi padahal setelah baju di cuci mengalami kerutan akibat
pencucian baju. Bagaimana solusi kalian jika mengalami masalah seperti ini?
Jawaban :

7. Sebutkan alat-alat teknik di bidang manufaktur dan rekayasa elektronika dilingkungan sekolah
masing- masing?
Jawaban :

8. Sebutkan nama-nama perusahaan produk dibidang manufaktur dan rekayasa elektronika yang
dimiliki sekolah kalian ?
Jawaban :

9. Sebuah produk manufatur dan rekayasa elektronika mengalami kerusakan, agar bisa digunakan
lagi sebagaimana mestinya bagaimana solusi menurut kalian?
Jawaban :

10. Peluang kerja seperti apakah yang kalian minati setelah pembelajaran di materi proses bisnis
manufaktur dan rekayasa elektronika?, Dengan cara apa, kalian bisa mendapatkan peluang
kerja yang kalian minati tersebut bisa terwujud?
Jawaban :
Page76
B. Uji Kompetensi
Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai pasok (supply chain manajemen)!
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
2. Sebutkan komponen utama supply chain?
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
3. Jelaskan dengan singkat tiga aliran dalam supply chain?
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
4. Sebutkan tipe-tipe dalam supply chain?
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
5. Sebutkan manfaat supply chain manajemen!
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
6. Coba anda jelaskan tentang logistik?
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Page77

...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
7. Coba anda jelaskan hubungan logistik dengan manajemen rantai pasok?
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

C. Penilaian Pengetahuan
Skor Penskoran Jawaban dan PENILAIAN
Pengolahan Nilai pengetahuan :
Maksimal Jawaban benar sesuai dengan rerata dari nilai IPK
kunci jawaban
Kurang dari maksimal Jawaban <80 % dari kunci
jawaban
0 (nol) Jawaban tidak sesuai dengan
kunci jawaban

D. Tugas pendahuluan:
1) Anak-anak coba kalian amati sekitarmu, sebutkan beberapa alat elektronika yang dapat
dijumpai di rumahmu? alat elektronik apa saja yang paling sering digunakan?
2) Selanjutnya bacalah materi di bawah ini, pahami lebih dahulu, dan catat hal-hal yang kalian
belum jelas!

E. Tugas DPK Asesmen :

Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawablah pertanyaan berikut untuk mengetahui
pemahaman kalian pada materi yang telah dibahas.

1. Utarakan kembali menurut pendapat kalian mengenai jenis-jenis industri manufaktur


Jawab:
...........................................................................................................................................................
Page78

...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
2. Utarakan kembali menurut pendapat kalian mengenai jenis-jenis industri manufaktur
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari produksi manufaktur!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari proses manufaktur!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
5. Utarakan menurut pendapat kalian mengenai pengertian make to stock!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
6. Pada proses bisnis bidang manufaktur ada langkah-langkah dalam membuat suatu produk,
sebutkan apa saja langkah-langkahnya!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
Page79

...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
7. Ada beberapa contoh produk dari proses produksi pada industri manufaktur, sebutkan 2 contoh
produk dan ceritakan bagaimana proses produksi yang terjadi terjadi!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

F. Remidial
Supaya kalian lebih memahami mengenai materi proses bisnis manufaktur secara menyeluruh,
silakan kalian mengerjakan soal berikut ini.
1. Sebutan dan jelaskan contoh-contoh industri manufaktur yang ada di sekitar kalian!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
2. Ceritakan mengenai jenis-jenis industri manufaktur bidang teknik elektronika yang ada di sekitar
kalian!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari produksi manufaktur yang ada di sekitar kalian!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Page80

...........................................................................................................................................................
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari proses manufaktur yang ada di sekitar kalian!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
5. Ceritakan menurut pendapat kalian mengenai pengertian manufaktur make to order!
Jawab:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

G. Lampiran observasi berkelompok (membuat video link youtube)


1. Lembar pengamatan (diisi oleh peserta didik)
 Silakan kalian melakukan observasi atau kunjungan ke industri atau usaha bisnis di indonesia
lebih baik lagi di daerah sekitar kalian.
 Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
 Silakan amati lingkungan di sekitar kalian, kemudian perhatikan ragam bisnis yang ada di sekitar
lingkungan kalian. Fokuskan pada bisnis industri manufaktur yang berkaitan dengan bidang
teknik elektronika.
 Carilah informasi dari berbagai sumber belajar mulai dari internet, buku, hingga pemilik bisnis
bidang teknik elektronika yang dapat dijadikan sebagai penunjang pengamatan kalian.
 Kolaborasikan pencarian informasi ini bersama kelompok kalian
 Diskusikan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengenai bisnis bidang teknik elektronika
yang ada di indonesia lebih baik lagi di sekitar lingkungan kalian.
 Tuliskan sebanyak-banyaknya mengenai ragam bisnis industri manufaktur bidang teknik
elektronika yang ada.
 Presentasikan hasil pengamatan kalian dalam bentuk tabel berikut ini atau dalam bentuk
presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.
 Mintalah bantuan guru kalian jika terjadi kesulitan.
Page81

Identifikasi bisnis industri manufaktur bidang teknik elektronika apa saja yang ada di lingkungan
sekitar kalian pada tabel berikut ini!
No Nama Bisnis/ Perusahaan Jenis usaha Sumber data/ situs usaha
(internet)

NILAI : Mengetahui, Singosari, ....................20.....


Wali Murid Peserta didik,

Guru Bidang Study,

FALKUDIN, ST .......................................... ..........................................


NIP. 197901022022211010
Page82

Anda mungkin juga menyukai