LAPORAN PENDAHULUAN
2. KONSEP HIPERGLIKEMIA
a. DEFINISI
Kadar glukosa darah yang tinggi dari rentang kadar puasa normal 120 mg/ 100 ml
darah. (Elizabeth J.Corwin, 2009).
b. ETIOLOGI
1) Defisiensi insulin, seperti yang dijumpai pada DM tipe I
2) Penurunan responsivitas sel terhadap insulin, seperti yang dijumpai pada DM
tipe II karena adanya penyebab obesitas, kurangnya aktifitas fisik
3) Stres kronis
4) Respon terhadap stres mencakup aktivasi sistem saraf simpatis dan pelepasan
hormon pertumbuhan (tyroid), katekolamin epinefrin dan norepinefrin dari
kelenjar adrenal yang selanjutnya akan merangsang peningkatan pemecahan
simpanan glukosa di hepar dan otot rangka.
5) Hipertiroid
2
6) Hormon-hormon tersebut menstimulasi pelepasan insulin yang berlebihan
oleh sel-sel pankreas, sehingga akhirnya terjadi penurunan respon sel terhadap
insulin
7) Autoimun
8) Autoimun menyebabkan kerusakan sel-sel β pancreas yang berakibat
defisiensi insulin sampai kelainan yang menyebabkan retensi terhadap kerja
insulin.
9) Alkoholisme
10) Dianggap menambah risiko terjadinya kerusakan sel-sel pada pancreas
(ADA, 2009)
3. MANIFESTASI KLINIS
1) Kadar gula darah sewaktu (acak) melebihi angka 200 mg/dl atau kadar gula
darah puasa melebihi 126 mg/dl meningkat
2) Poliuria (banyak dan sering kencing)
3) Polipagia (banyak makan)
4) Polidipsi (banyak minum)
5) Kelemahan tubuh, lesu, cepat lelah, tidak bertenaga.
6) Berat badan menurun
7) Rasa kesemutan, karena iritasi (perangsangan) pada serabut-serabut saraf
8) Kelainan kulit, gatal-gatal, bisul-bisul
9) Infeksi saluran kencing
10) Infeksi yang sukar sembuh
11) Glukosuria
(ADA, 2009)
3
4. PATHWAY KEPERAWATAN
4
5. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis (penurunan perfusi jaringan
perifer)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
ketidakmampuan menggunakan glukose (tipe 1)
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. kelebihan
intake nutrisi (tipe 2)
4. Defisit Volume Cairan b.d Kehilangan volume cairan secara aktif,
Kegagalan mekanisme pengaturan
5. PK: Hipoglikemia
6. PK: Hiperglikemi
7. Perfusi jaringan tidak efektif b.d hipoksemia jaringan.
5
6. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
1 Nyeri akut berhubungan NOC: Manajemen nyeri :
dengan agen injuri ü Tingkat nyeri 1. Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif
biologis (penurunan ü Nyeri terkontrol termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
perfusi jaringan perifer)ü Tingkat kenyamanan kualitas dan ontro presipitasi.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2.
3 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
x 24 jam, klien dapat : 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
1. Mengontrol nyeri, dengan indikator : mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya.
§ Mengenal faktor-faktor penyebab 4. Kontrol ontro lingkungan yang mempengaruhi nyeri
§ Mengenal onset nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.
§ Tindakan pertolongan non farmakologi 5. Kurangi ontro presipitasi nyeri.
§ Menggunakan analgetik 6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
§ Melaporkan gejala-gejala nyeri kepada tim (farmakologis/non farmakologis)..
kesehatan. 7. Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi
§ Nyeri terkontrol dll) untuk mengetasi nyeri..
2. Menunjukkan tingkat nyeri, dengan indikator: 8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
§ Melaporkan nyeri 9. Evaluasi tindakan pengurang nyeri/ontrol nyeri.
§ Frekuensi nyeri 10. Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang
6
§ Lamanya episode nyeri pemberian analgetik tidak berhasil.
§ Ekspresi nyeri; wajah 11. Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
§ Perubahan respirasi rate
§ Perubahan tekanan darah Administrasi analgetik :.
§ Kehilangan nafsu makan 1. Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan
. frekuensi.
2. Cek riwayat alergi..
3. Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis
optimal.
4. Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian
analgetik.
5. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri
muncul.
6. Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek
samping.
7
ketidakmampuan § Intake cairan peroral adekuat 2. Tentukan berapa jumlah kalori dan tipe zat gizi yang
menggunakan glukose§ Intake cairan yang adekuat dibutuhkan dengan berkolaborasi dengan ahli gizi
(tipe 1) § Intake TPN adekuat 3. Dorong peningkatan intake kalori, zat besi, protein
dan vitamin C
4. Beri makanan lewat oral, bila memungkinkan
5. Kaji kebutuhan klien akan pemasangan NGT
6. Lepas NGT bila klien sudah bisa makan lewat oral
8
8. Buat rencana olahraga untuk klien.
9. Ajari klien untuk diet sesuai dengan kebutuhan
nutrisinya.
9
12. Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
13. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
meburuk
14
Managemen Hiperglikemia
10
1. Monitor GDR sesuai indikasi
2. Monitor tanda dan gejala diabetik ketoasidosis ; gula
darah > 300 mg/dl, pernafasan bau aseton, sakit
kepala, pernafasan kusmaul, anoreksia, mual dan
muntah, tachikardi, TD rendah, polyuria,
polidypsia,poliphagia, keletihan, pandangan kabur atau
kadar Na,K,Po4 menurun.
3. Monitor v/s :TD dan nadi sesuai indikasi
4. Berikan insulin sesuai order
5. Pertahankan akses IV
6. Berikan IV fluids sesuai kebutuhan
7. Konsultasi dengan dokter jika tanda dan gejala
Hiperglikemia menetap atau memburuk
8. Dampingi/ Bantu ambulasi jika terjadi hipotensi
9. Batasi latihan ketika gula darah >250 mg/dl khususnya
adanya keton pada urine
10. Pantau jantung dan sirkulasi ( frekuensi & irama,
warna kulit, waktu pengisian kapiler, nadi perifer dan
kalium
11
11. Anjurkan banyak minum
12. Monitor status cairan I/O sesuai kebutuhan
12
§ membuat keputusan dengan benar
13
BAB II
TINJAUAN KASUS
14
D. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang melalui IGD RSU AGHISNA MEDIKA KROYA dengan
keluhan, letih ,lesu sejak 1 hari yang lalu, mual +, muntah +, nyeri perut -.
Tanda-tanda vital TD 120/80, N : 94x/menit, RR : 30 x/menit, S : 37,0
˚C,GCS E = 4 M = 6 V = 4. Terapi yang didapatkan IVFD RL 20 tpm,
Oksigen 2 lt/mnt, , Injeksi ondancetron 2 x 1 ampul, inj. Ranitidin 2 x 50 mg,
Antasida syr 3 x 2 cth.
E. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sakit mempunyai riwayat sakit DM sudah 6 tahun selalu
routin berobat dan control di pkm kroya 1.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit seperti ini.
G. Primary Survei
Airway : Tidak ada secret di jalan nafas
Breating : RR 30x/menit, bilateral air entry tak ada bau nafas aceton look
like.
Circulation: TD : 120/80 mmHg, N:94 x/menit, S: 37˚C, CRT : 2 detik.
Disability : kesadarancompos mentis,GCS : E4, M6, V5,
Exposure : Akral kulit teraba dingin, suhu: 36˚C.
H. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Tidak ada kelainan
Hidung dan telinga: Tidak ada kelainan
Mulut dan mukosa : Kering
Leher : Tidak ada kelainan
Dada : Paru bilateral air entri vesiculair.
Abdomen : Tidak ada kelainan
Ekstremitas : Akral dingin,turgor kulit kering
I. Pemeriksaan Penunjang
15
Pemeriksaan darah tanggal 01 November 2018
No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Hemoglobin 12,2 g/dL 11,7-15,5
2 Leukosit 28.180 /mm 3.600-11.000
3 Trombosit 333. /mm 150.000-440.000
4 Hematokrit 37% 35-47
5 Eritrosit 5,54 JT/mm 3,8 JT-5,2 JT
6 GDS 435 g/dl 70 - 120
J. Program Terapi
Nama Obat Dosis
1 Infus RL 12 tpm
2 Injeksi Ondancetron 2 x 1 ampul
3 Injeksi ranitidin 2 x 50 mg
4 Antasida Syr 3 x 2 cth
16
K. Analisa Data
TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
01 DS : Pasien mengatakan letih, lesu tak bertenaga, sering buang air Defisit Kehilangan volume
November kecil , tak ada nafsu makan, Volume cairan secara aktif,
2018 DO :Mual (+), Muntah ( + ) , turgor kulit buruk, kulit tampak kering Cairan Kegagalan mekanisme
pengaturan
13.00
19
pengisian kapiler, nadi perifer dan kalium
11. Anjurkan banyak minum
12. Monitor status cairan I/O sesuai
kebutuhan
20