Anda di halaman 1dari 4

135

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja (studi kasus Tenaga

Kependidikan Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran),

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai tenaga kependidikan Direktorat

Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran tidak berpengaruh positif

secara signifikan terhadap Prestasi Kerja Tenaga Kependidikan. Berdasarkan hal

tersebut dapat dijelaskan bahwa kompensasai tidak mempunyai pengaruh dalam

peningkatan prestasi kerja tenaga kependidikan, hal ini menunjukkan bahwa

prestasi kerja tidak menjadikan acun dalam pemberian kompensasi khusunya

kompensasi tidak langsung mengenai penghargaan yang diberikan oleh Unpad

tidak berdasrkan prestasi kerja.

2. Motivasi Kerja mempunyai pengaruh terhadap Prestasi Kerja tenaga kependidikan

Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran artinya

hubungan antara insentif dan motivasi kerja erat.. Berdasarkan hal tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa Prestasi Kerja dipengaruhi oleh motivasi kerja, atau

motivasi kerja memberikan dampak yang signifikan terhadap prestasi kerja

artinya setiap peningkatan motivasi kerja maka akan meningkat pula prestasi kerja

tenaga kependidikan.
136

3. Kompensasi dan Motivasi Kerja mempunyai pengaruh Terhadap Prestasi Kerja

Tenaga Kependidikan (Secara Simultan). Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa

prestasi kerja dipengaruhi oleh variabel kompensasi dan motivasi kerja.

Berdasarkan hal tersebut di atas menunjukan bahwa kompensasi dan motivasi

kerja secara bersama-sama mempengaruhi prestasi kerja dengan kuat yang artinya

apabila kompensasi dan motivasi kerja mengalami kenaikan, maka kinerja

pegawai tersebut juga akan meningkat.

4. Upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam rangka meningkatkan

prestasi kerja melalui peningkatan motivasi dengan pemberian kompensasi.

Kompensasi yang diterima tenaga kependidikan harus menjadi pemacu semangat

dan kompetensi yang sehat bagi tenaga kependidikan. Pemimpin harus mampu

memberikan teladan bagi anak buahnya. Dengan teladan yang baik tentunya pada

saat pimpinan memberikan arahan kerja dalam rangka meningkatkan motivasi

kerja akan mampu diterima oleh pegawai dengan baik. Sebuah organisasi akan

berhasil dengan harmonisasi yang melibatkan semua pihak baik atasan maupun

bawahan, begitu juga pemimpin juga harus memberikan kesempatan luas kepada

pegawai untuk melaksanakan kegiatan pengembangan diri baik berupa pendidikan

dan pelatihan juga kesempatan bantuan biaya studi lanjut baik program Sarjana

maupun Pascasarjana.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, diberikan saran sebagai berikut:


137

1. Pemimpin agar mempertahankan pemberian kompensasi dalam rangka

meningkatkan motivasi kerja tenaga kependididkan dan perlu adanya pemberian

pendidikan dan pelatihan dengan harapan motivasi pegawai lebih meningkat.

2. Pemimpin agar mempertahankan pemberian penghargaan dalam rangka

meningkatkan kinerja pegawai dan perlu adanya pemberian beasiswa studi lanjut

dengan harapan kinerja pegawai lebih meningkat.

3. Pimpinan agar selalau mengevaluasi dalam pemberian penghargaan dan kondisi

motivasi kerja tenaga kependidikan sehingga mampu meningkatkan kembali

prestasi kerja, dimana tenaga kependidikan harus diberi pemahaman tentang

tanggung jawab yang diembanya sebagai tenaga kependidikan yang harus patuh

terhadap aturan dan pedoman kerja. Mereka harus mempunyai kesadaran bahwa

selain hak yang mereka terima beruap insentif, gaji dan lainnya, mereka

mempunyai kewajiban berupa tugas yang harus dilaksanakan dalam pekerjaan.

4. Tenaga kependidikan dalam meningkatkan prestasi kerja, selain pemberian

penghargaan yang akan menambah motivasi kerja pegawai, pemimpina harus:

a) Mampu sebagai pigur teladan yang baik atau contoh yang baik dalam

menerapkan peraturan kerja.

b) Mampu membagi beban pekerjaan dan tugas, fungsi pekerjaan yang jelas di

setiap unit kerja dan sesuai dengan pedoman kerjanya berupa Standar

Operasional Prosedur (SOP).

5. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini hanya sebatas ruang lingkup Direktorat

Pendididkan dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, oleh karena itu perlu


138

diteliti lebih lanjut pada organisasi yang lebih luas di luar Dirrektorat Pendidikan

dan Kemahasiswaan.

Anda mungkin juga menyukai