Rancangan Percobaan
2.1 Tebu
Tanaman tebu merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik pada ketinggian antara
0-1400 m dpl, tanaman yang merupakan tanaman monokotil ini dapat tumbuh baik
pada berbagai jenis tanah seperti Alluvial, Grumosol, Latosol, serta Regusol.
Tanaman ini tumbuh memanjang dan pada tiap ruas batangnya akan menghasilkan
kadar sukrosa dan gula (Indrawanto, 2010).
Tanaman tebu memiliki bebrapa fase pertumbuhan diantaranya yaitu fase
pertunasan. Pada fase pertunasan, tunas-tunas anakan tebu akan keluar dari pangkal
tebu muda. Proses ini akan dimulai pada saat tebu berumur 5 minggu sampai dengan
3-4 bulan tergantung varietas yang ditanam. Pada proses ini, faktor-faktor yang
mendukung terbentuknya pertunasan anakan adalah air, sinar matahari, hara N dan
P serta oksigen untuk pernapasan dan pertumbuhan akar. Pada kondisi sinar
matahari kurang, dainase buruk tanah yang terlalu padat akan mengganggu
pertumbuhan tunas anakan (Murwandono, 2013).
Budidaya tebu pada umumnya terdapat dua macam kategori tanam. Kategori
tanam adalah suatu istilah penaman berdasarkan sumber bibit yang digunakan
untuk budidaya tebu. Budidaya tebu pada awal penanaman harus menggunakan
bibit untuk ditanam dalam tanah, namun setelah periode tanam kedua penggunaan
bibit bisa tidak dibutuhkan lagi karena sisa hasil panen (tunas) bisa digunakan
sebagai bibit untuk budidaya selanjutnya (Hidayatur, 2014).
2.2 Sejarah Tanaman Tebu di Indonesia
Genus : Saccharum