Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH HIDROGEL

TERHADAP KETAHANAN
TANAMAN PADA KONDISI
CEKAMAN KEKERINGAN
SITI MARYAM ADINDA SALSABILA
G111 16 052
HIDROGEL

Hidrogel adalah polimer buatan sejenis karet yang kekenyalannya mendekati agar-agar
dan bisa menyerap air hiingga 100-200 kali ukurannya. Ditemukan sekitar tahun 1978
oleh ilmuwan swiss. Pertama kali digunakakan oleh dunia kesehatan untuk pengobatan
luka bakar, operasi plastik, lensa kontak, dll. Sekitar tahun 1990-an Perancis dan Belgia
mengembangkan untuk kultur jaringan dan pertanian
HIDROGEL

Pertama kali digunakan untuk lahan pertanian yang kering dan jarang hujan,
sebagai cadangan & nutrisi tanaman. Hidrogel berfungsi menyerap dan menyimpan air
dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. Hidrogel dapat terurai melalui
pembusukan oleh mikroba sehingga produk ini aman digunakan. Hidrogel tidak larut
dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi secara
proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman.
Dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap
saat karena hidrogel berfungsi menyerap dan melepaskan (absorption - release cycles).
Hidrogel mampu menyerap air sebanyak 100 - 200 kali berat hidrogel itu sendiri.
Hidrogel ini dapat digunakan untuk pengganti media tanah dan campuran media tanam
pada tanaman pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan dll.
HIDROGEL

Hidrofilik gel atau hidrogel adalah jaringan makromolekul yang dapat menyerap dan
melepaskan air tergantung pada rangsangan eksternal, seperti pH, kelembaban, suhu,
dan tekanan lingkungan sekitarnya. Tergantung pada pemilihan material dan teknik
sintesisnya, hidrogel termasuk kedalam produk teknologi nano dengan ukuran rongga
permukaan antara 50-200 nm (SEM) dan luas permukaan ~300 m2/gram (BET). Aplikasi
hidrogel di bidang pertanian telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi penggunaan
air, yang juga mampu menurun erosi.
HIDROGEL

Di Indonesia, penelitian tentang hidrogel sebagai super absorbent masih terbatas pada
tahap sintesis. Dua teknik sintesis hidrogel yang sering digunakan adalah teknik
kopolimerisasi cangkok dan iradiasi sinar gamma dengan bahan utama antara lain
carboxymethyl cellulose, dan chitosan. Teknik iradiasi sinar gamma dengan menggunakan
bahan Poly (Acrylamide-co-Acrylic Acid) dapat menghasilkan hidrogel dengan kapasitas
serap sampai dengan 350 kali bobot keringnya (Erizal et al., 2009). Di bidang pertanian,
hidrogel diaplikasikan terbatas pada budidaya tanaman hias, sedangkan aplikasi secara
massal untuk efisiensi irigasi di lahan pertanian tanaman pangan belum ada. Hidrogel
memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di lahan pertanian terutama di lahan kering,
akan tetapi aplikasi secara menyeluruh belum dapat dilakukan karena permasalahan
tingginya biaya produksi dan mudahnya hidrogel terdegradasi di dalam tanah, sehingga
tidak menghasilkan peningkatan efisiensi irigasi yang signifikan.
CEKAMAN KEKERINGAN

Kekeringan merupakan faktor abiotik penting yang berhubungan dengan rendahnya


ketersediaan air tanah, terhambatnya pertumbuhan tanaman dan restorasi ekologi pada
daerah arid maupun semi arid. sementara itu, tanaman di luar daerah arid maupun semi
arid juga sering mengalami defisit air pada siklus hidupnya yang penyebabnya termasuk
perubahan signifikan intensitas dan frekuensi suhu bumi serta pola curah hujan,
peningkatan suhu atau penurunan kelembaban yang cepat yang mengakibatkan kondisi
defisit air yang parah pada tanaman. kondisi seperti ini memicu stres pada tanaman,
yang berpotensi menyebabkan tekanan biologis (baik proses fisiologis maupun aktivitas
fungsional) pada organisme hidup yang disebabkan faktor lingkungan (Anggraini dkk.,
2015).
CEKAMAN KEKERINGAN

Respon pertama tanaman dalam menanggapi kondisi defisit air yang parah ialah dengan cara menutup
stomata. Penurunan tekanan turgor yang bersamaan dengan meningkatnya asam absisat bebas pada
daun menyebabkan penyempitan stomata. Penutupan dan atau penyempitan stomata menghambat
proses fotosintesis, hal ini menyangkut transportasi air dalam tubuh tanaman dan menurunnya aliran
karbondioksida pada daun, Penurunan konsentrasi karbondioksida pada daun mempengaruhi mobilisasi
pati dan berpotensi meningkatkan respirasi. Tanaman akan mengurangi penggunaan cadangan
karbohidrat untuk mempertahankan proses metabolismenya, dan hal ini memicu kekurangan karbon
sehingga tanaman akan mengalami penurunan pertumbuhan dan semakin lama tanaman akan
PENGARUH HIDROGEL TERHADAP
KETAHANAN TANAMAN PADA KONDISI
CEKAMAN KEKERINGAN
Hidrogel telah mulai dikembangkan di indonesia, batan (badan tenaga atom
nasional), melakukan penelitian untuk membuat hidrogel sebagai plester penurun
demam dengan harga yang terjangkau. hal yang sama dilakukan Astiana dkk.
(2011), yaitu berupa pembuatan hidrogel sebagai bahan pembawa obat.
rahmatsyah (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa "penggunaan
pembenah tanah berpengaruh terhadap produktivitas tanaman jagung". penelitian
lain juga dilakukan oleh Nugroho (2006), mempelajari tentang pengaruh
penempatan dan dosis hidrogel terhadap sifat fisika tanah dan hasil kedelai. Hasil-
hasil penelitian tersebut menunjukkan penggunaan hidrogel memberikan pengaruh
positif dan nyata terhadap kadar air, namun tidak memberikan pengaruh terhadap
stabilitas agregat, permeabilitas, dan hasil tanaman kedelai.
PENGARUH HIDROGEL TERHADAP
KETAHANAN TANAMAN PADA KONDISI
CEKAMAN KEKERINGAN

Hasil penelitian Suriadikusumah (2014)

Tabel 2 menunjukkan bahwa aplikasi hidrogel menunjukkan kecenderungan pengaruh yang


positif terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis (tinggi dan jumlah daun). Terlihat pada
perlakuan H2 memiliki rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun tertinggi dibandingkan
perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Yusdianto (2010), yang menunjukkan bahwa
penggunaan pembenah tanah dapat meningkatkan tinggi tanaman dan diameter batang
tanaman jagung manis. Untuk hasil tanaman jagung manis, menunjukkan bahwa hasil tanaman
pada perlakuan hidrogel dengan tanaman tanpa perlakuan hidrogel tidak jauh berbeda. Hal ini
diduga sebagai akibat kekeringan pada usia tanaman 8 MST, pada usia tanam tersebut,
tanaman mulai memasuki fase generatif dimana kebutuhan air tanaman berada pada posisi
paling tinggi, dan air yang tersedia tidak mencukupi.
PENGARUH HIDROGEL TERHADAP
KETAHANAN TANAMAN PADA KONDISI
CEKAMAN KEKERINGAN

Hasil penelitian Suriadikusumah (2014)

Pada perlakuan H3 hidrogel dapat mengikat tanah dengan baik sehingga menunjukkan nilai rata-
rata sifat agregat tanah yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pemberian
hidrogel semakin banyak dan kuat agregat-agregat tanah yang terbentuk. Makin kecil nilai stabilitas
agregat tanah semakin kuat/mantap tanah tersebut. Pada tabel diatas nilai agregat paling kecil terlihat
pada perlakuan H3 yang berarti tanah pada perlakuan tersebut memiliki agregat yang sedang/agak
mantap. Sedangkan pada perlakuan H0, H1, dan H2 memiliki agregat yang rendah/tidak mantap. Hasil
analisis tersebut sesuai dengan pernyataan oleh Sarief (1983), bahwa hidrogel dapat meningkatkan
stabilitas agregat tanah.
Porositas tanah paling tinggi ditunjukkan pada perlakuan H3. Bahan organik yang terkandung
dalam hidrogel tersebar di dalam tanah setelah hidrogel tersebut terdegradasi. Sehingga
meningkatkan porositas tanah. Hal ini menunjukkan bahwa nilai porositas tanah tertinggi didapat dari
perlakuan H1 dan H3. Sedangkan pada perlakuan H0 dan H2 nilai porositas tanah menunjukkan hasil
yang tidak jauh berbeda. Namun dari perlakuan diatas terlihat bahwa penggunaan hidrogel dapat
meningkatkan porositas tanah. Nilai porositas tanah yang tinggi menunjukkan kandungan bahan
organik yang tinggi. Bahan organik yang tinggi dapat membuat struktur tanah menjadi lebih halus
TEKNOLOGI POLIMER DI BIDANG PERTANIAN

• Penerapan hidrogel di lahan pertanian terbukti mampu meningkatkan retensi air dalam tanah
karena air yang terbuang diluar zona perakaran mampu diserap oleh material hidrogel dan untuk
kemudian dapat digunakan kembali sampai dengan 95% dari air yang tersimpan dalam material
ini (Jhurry, 1997). Proses inilah yang kemudian secara teoritis mampu meningkatkan efisiensi
irigasi, karena air yang terbuang menjadi run off dapat disimpan sementara untuk kemudian
digunakan kembali oleh tanaman pada saat dibutuhkan. Selain itu, aplikasi hidrogel juga mampu
meningkatkan kelembaban tanah, menurunkan cekaman air, yang kemudian meningkatkan
performa tumbuh tanaman. Efek positif lain dengan diminimalisasikannya run off adalah
peningkatan efisiensi penggunaan pupuk pada tanaman. Untuk mendapatkan hasil serapan
optimal, hidrogel dapat diaplikasikan di wilayah zona perakaran di bawah permukaan tanah.
PEMBAHASAN
PADA PENELITIAN SURIADIKUSUMAH (2014), APLIKASI HDROGEL PADA TANAMAN JAGUNG TERBUKTI DAPAT
MENINGKATKAN KEMAMPUAN TANAMAN BERTAHAN DALAM CEKAMAN KEKERINGAN. SIFAT HIDROGEL YANG
DAPAT MENAHAN AIR TENTU MENJAGA KESTABILAN DAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN LEBIH LAMA DARIPADA
MEDIA TANAM PADA UMUMNYA. HIDROGEL DAPAT MENINGKATKAN POROSITAS TANAH SECARA OPTIMAL
SEHINGGA PENERAPAN NUTRISI DAPAT BERLANGSUNG LEBIH BAIK. NILAI POROSITAS TANAH YANG TINGGI
MENUNJUKKAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK YANG TINGGI. BAHAN ORGANIK YANG TINGGI DAPAT MEMBUAT
STRUKTUR TANAH MENJADI LEBIH HALUS SEHINGGA LEBIH MUDAH MENAHAN AIR. TAK DAPAT DIPUNGKIRI LAGI
BAHWA HIDROGEL DAPAT MENINGKATKAN DAYA TAHAN TANAMAN TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN.
DIDUKUNG PULA DALAM PENELITIAN ADI (2012) YANG MENJABARKAN MENGENAI KEUNGGULAN HIDROGEL
DALAM RETENSI AIR DALAM TANAH YANG MENGAKIBATKAN PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR IRIGASI,
PENINGKATAN PERMEABILITAS TANAH DAN LAJU INFILTRASI, PENGURANGAN EROSI, PENINGKATAN PERFORMA
TANAMAN, DAN PENYERAPAN NUTRISI. SERANGKAIAN KEGUNAAN TERSEBUT TENTU DAPAT MEMBANTU TANAMAN
BERADAPTASI DALAM KONDISI LINGKUNGAN YANG DICEKAM OLEH KEKERINGAN. BERBAGAI METODE DAN TIPE
PENGUJIAN HIDROGEL HINGGA KINI TERUS DIKEMBANGKAN DAN DITERAPKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PERTANIAN DI WILAYAH YANG RAWAN TERKENA CEKAMAN KEKERINGAN. SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN,
TEKNOLOGI NANO HIDROGEL DAPAT DIPERGUNAKAN SECARA MASSAL DAN TERUKUR SECARA TEPAT DAN MAMPU
MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF YANG LEBIH BESAR DI BIDANG PERTANIAN.
PENUTUP

• Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hidrogel merupakan satu produk
teknologi polimer yang mempunyai struktur tiga dimensi yang mampu menyerap atau melepas air
berdasarkan stimulan eksternal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aplikasi hidrogel di
bidang pertanian mampu meningkatkan kemampuan tanaman dalam kondisi cekaman kekeringan
dan efisiensi penggunaan air irigasi dengan kenaikan porositas tanah serta mengurangi tingkat
erosi secara signifikan. Selain itu, hidrogel juga dapat dijadikan media transfer untuk aplikasi
pelepasan terkontrol pupuk dan atau pestisida. Isu utama penerapan hidrogel di bidang pertanian
adalah belum diketahuinya tingkat toksisitas hidrogel terhadap lingkungan dan juga biaya
produksinya. Penggunaan material polimer alami yang terbukti biodegradable melalui pendekatan
sintesis secara bottom-up dapat menjadi alternatif aplikasi hidrogel yang mudah, murah,
biocompatible, dan aplikatif untuk tujuan peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya air dalam
menghadapi kelangkaan air karena perubahan iklim global. Sistem pertanian yang berkelanjutan
tentu dapat tercipta dengan ketahanan tanaman dalam cekaman kekeringan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Taman
    Taman
    Dokumen11 halaman
    Taman
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • tanaman-lansekap
    tanaman-lansekap
    Dokumen19 halaman
    tanaman-lansekap
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Aqqq
    Aqqq
    Dokumen14 halaman
    Aqqq
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • LANSKAP RENAISSANCE
    LANSKAP RENAISSANCE
    Dokumen10 halaman
    LANSKAP RENAISSANCE
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Produk Pertanian Supermarket
    Produk Pertanian Supermarket
    Dokumen5 halaman
    Produk Pertanian Supermarket
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Diruk
    Diruk
    Dokumen6 halaman
    Diruk
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • KEWIRAUSAHAAN
    KEWIRAUSAHAAN
    Dokumen3 halaman
    KEWIRAUSAHAAN
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Taman Anggek
    Taman Anggek
    Dokumen8 halaman
    Taman Anggek
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Asistensi PWTR
    Asistensi PWTR
    Dokumen11 halaman
    Asistensi PWTR
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Diruk
    Diruk
    Dokumen2 halaman
    Diruk
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Ass1 LG
    Ass1 LG
    Dokumen22 halaman
    Ass1 LG
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen3 halaman
    Laporan
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • LANSKAP RENAISSANCE
    LANSKAP RENAISSANCE
    Dokumen10 halaman
    LANSKAP RENAISSANCE
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • PWTR
    PWTR
    Dokumen21 halaman
    PWTR
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen3 halaman
    Laporan
    Adinda Salsabila Nawir
    Belum ada peringkat