Anda di halaman 1dari 13

SISTEM EKONOMI DAN INDIKATOR TINGKAT PEREKONOMIAN

SUATU NEGARA

Mata Kuliah : Bisnis Internasional

Dosen Pengampu : Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE,. M.M,. Ak

Oleh Kelompok 3 :

Ni Putu Yuni Kusuma Dewi (1707531126)

Ni Wayan Nonik Anggita (1707531137)

Vebyeta Listiani (1707531139)

Felisia Metanoia (1707531147)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem
Ekonomi dan Indikator Tingkat Perekonomian Suatu Negara ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bisnis Internasional. Makalah ini disusun dengan ringkas berdasarkan
sumber-sumber yang telah penulis dapatkan. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
di program studi, makalah yang telah penulis susun memberikan banyak manfaat bagi
diri penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik
dari penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kebaikan penulis di masa depan. Terima kasih.

Jimbaran, 26 Februari 2019

( Penulis )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem ekonomi global……..............................................................................2
2.2 Mengevaluasi sistem ekonomi…………….......................................................5
2.3 Indikator tingkat perekonomian suatu negara....................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, bisnis memproduksi sebagian besar barang dan jasa yang kita
konsumsi. Bisnis juga mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja di Amerika
Serikat. Lebih lanjut, bentuk-bentuk baru dari teknologi, bisnis pelayanan, dan
kesempatan-kesempatan internasional menjanjikan pertumbuhan produksi,
konsumsi dan pertumbuhan pekerjaan yang tak terbatas. Sebaliknya, laba yang
dihasilkan dari bisnis dibayarkan kepada jutaan pemilik dan pemegang saham.
Pajak atas bisnis membantu menyokong adanya dermawan dan menyediakan
kepemimpinan komunitas. Pada makalah ini, kami akan memulai pengenalan pada
bisnis dengan melihat pada perannya dalam perekonomian AS dan masyarakat AS.
Tentu saja, terdapat berbagai macam sistem ekonomi di seluruh dunia. Sekali anda
memehami sistem-sistem pada negara-negara berkembang, anda akan lebih
menghargai jalannya sistem AS. Seperti yang akan kita lihat, pengaruh-pengaruh
kekuatan perekonomian pada bisnis dan pengaruh-pengaruh bisnis pada
perekonomian adalah dinamis dan tentu saja, terkadang mudah berubah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sistem ekonomi global?
1.2.2 Bagaimana mengevaluasi sistem ekonomi suatu negara?
1.2.3 Apa saja indikator-indikator tingkat perekonomian suatu negara ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana sistem ekonomi global.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana mengevaluasi sistem ekonomi suatu negara.
1.3.3 Untuk mengetahui indikator tingkat perekonomian suatu negara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM EKONOMI GLOBAL

Setiap negara menjalankan bisnis dengan cara yang berbeda, perbedaan ini
disebabkan oleh sistem ekonomi negara dimana perusahaan berasal itu berbeda satu
sama lain. Sistem ekonomi merupakan sebuah sistem negara untuk mengalokasikan
sumber daya warga negaranya, baik individu maupun organisasi. Sumber daya sering
juga disebut sebagai faktor – faktor produksi.
Faktor – Faktor Produksi
Perbedaan utama dalam sistem ekonomi terletak pada bagaimana cara mereka
mengelola faktor – faktor produksi, yaitu sumber daya mendasar yang digunakan oleh
bisnis – bisnis di suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa. Sumber daya ini
termasuk tenaga kerja, modal, wirausahawan, dan sumber daya alam.
1. Tenaga Kerja
Orang – orang yang bekerja di bisnis – bisnis mencerminkan tenaga kerja.
Sering juga disebut sebagai sumber daya manusia, tenaga kerja mencakup
kontribusi orang – orang baik secara fisik maupun mental sewaktu mereka terlibat
dalam produksi perekonomian.
2. Modal
Memeroleh dan menggunakan sumber daya material dan tenaga kerja
memerlukan modal. Modal adalah dana yang dibutuhkan untuk memulai suatu
bisnis maupun untuk menjaga perusahaan tersebut dapat tetap beroperasi dan
tumbuh. Sumber utama modal bagi kebanyakan bisnis kecil adalah investasi
pribadi yang dilakukan oleh pemilik. Investasi pribadi dapat dibuat baik oleh
pengusaha individu atau pun partner yang memulai bisnis atau oleh investor yang
membeli saham pada perusahaan. Pendapatan dari penjualan produk tentu saja
merupakan sumber modal penting lain. Banyak juga perusahaan meminjam dana
dari bank dan lembaga peminjaman lain.
3. Wirausahawan
Wirausahawan merupakan orang – orang yang memulai bisnis dan yang
membuat keputusan – keputusan untuk memperluas bisnis kecil menjadi lebih
besar. Wirausahawan menggunakan kesempatan – kesempatan dan menerima
risiko – risiko yang ada dalam menjalankan dan menciptakan bisnis.
4. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan bahan dasar yang disediakan oleh alam. Sumber
daya alam yang paling umum adalah air, tanah, kandungan mineral, dan
pepohonan. Dari berbagai sumber daya alam tersebut dapat digunakan untuk
membuat produk dan juga menempatkan fasilitas manufaktur dan administratifnya.
Jenis – Jenis Sistem Ekonomi
Jenis – jenis sistem ekonomi yang berbeda akan mengelola faktor – faktor
produksi dengan cara yang berbeda pula. Pada beberapa sistem, kepemilikan faktor
produksi ada yang bersifat pribadi ada pula yang dimiliki oleh pemerintah. Sistem
ekonomi dapat juga dibedakan dari cara membuat keputusan mengenai produksi
dan alokasi. Perekonomian terpimpin, sebagai contoh, bergantung pada pemerintah
yang tersentralisasi untuk mengontrol semua atau sebagian besar faktor produksi
dan untuk membuat semua atau sebagian besar keputusan produksi dan alokasi.
Sedangkan dalam perekonomian pasar, perekonomian dengan individu – individu
mengontrol keputusan – keputusan produksi dan alokasi melalui penawaran dan
permintaan.
1. Perekonomian Terpimpin
Dua bentuk paling mendasar dari perekonimian terpimpin adalah
komunisme dan sosialisme. Seperti awalnya diajukan oleh seorang ekonom
Jerman abad ke-19, Karl Marx, komunisme adalah suatu sistem dengan
pemerintah memiliki dan mengoperasikan semua sumber – sumber
produksi. Marx menggambarkan suatu masyarakat dimana setiap individu
akan menyumbang sesuai dengan kemampuan mereka dan menerima
manfaat perekonomian sesuai dengan kebutuhan mereka. Ia juga
mengharapkan kepemilikan pemerintah atas faktor – faktor produksi hanya
bersifat sementara: setelah masyarakat menjadi dewasa, campur tangan
pemerintah akan “melemah” dan para pekerja akan mendpat kepemilikan
langsung.
Seperti yang kita ketahui, banyak negara Eropa Timur dan bekas Uni
Soviet menerapkan sistem komunis sampai akhir – akhir ini. Akan tetapi,
selama awal 1990-an, negara – negara tersebut satu demi satu meninggalkan
komunisme baik sebagai sistem ekonomi maupun sebagai sistem politik.
Saat ini, Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC adalah beberapa di antara
sebagian negara – negara yang masih menganut sistem komunisme.
2. Perekonomian Pasar
Pasar adalah suatu mekanisme bagi pertukaran barang dan jasa tertentu
antara pembeli dan penjual. Baik pembeli maupun penjual bebas
menentukan pilihannya, penjual bebas menetapkan harga yang mereka
inginkan, pembeli bebas membeli apa yang mereka pilih. Kapitalisme
merupakan perekonomian pasar yang memberikan kemungkinan
kepemilikan pribadi atas produksi dan yang mendorong kewirausahaan
dengan menawarkan keuntungan sebagai sutu insentif. Kapitalisme
perekonomian pasar didasarkan pada prinsip – prinsip kapitalisme,
bergantung pada pasar, bukan pada pemerintah untuk memutuskan apa,
kapan , dan untuk siapa memproduksi. Bisnis – bisnis dapat menyediakan
barang maupun jasa apa pun dan menetapkan harga seberapapun mereka
mau. Sebaliknya, para pelanggan dapat memilih bagaimana dan dimana
mereka menghabiskan uangnya.
Dalam perekonomian pasar, laba memotivasi para wirausahawan untuk
menggunakan sumber daya secara efisien dan untuk menghasilkan barang –
barang yang konsumen inginkan. Bisnis yang memproduksi secara tidak
efisien atau gagal untuk menyediakan produk yang diperlukan atau
diharapkan tidak akan dapat bertahan. Hal tersebut merupakan teori dalam
perekonomian pasar “murni”.
3. Perekonomian Campuran
Dalam bentuk – bentuk teoritis, perekonomian terpimpin dan
perekonomian pasar sering dilihat sebagai dua hal ekstrem atau berlawanan.
Akan tetapi pada kenyataannya, banyak negara – negara bergantung pada
beberapa bentuk perekonomian pasar campuran, yaitu suatu sistem yang
menonjolkan karakteristik baik perekonomian terpimpin maupun
perekonomian pasar. Sebagai contoh, sebagian besar negara – negara bekas
Blok Timur sekarang menerapkan mekanisme pasar melalui suatu proses
yang disebut swastanisasi, yaitu proses pengubahan perusahaan pemerintah
menjadi perusahaan milik pribadi. Dalam sebagian sistem terpimpin yang
sering disebut sebagai sosialisme, pemerintah memiliki dan menjalankan
industri – industri utama terpilih. Dalam perekonomian pasar gabungan
seperti itu, pemerintah dapat mengontrol perbankan, komunikasi,
transportasi, dan industri – industri yang menghasilkan barang – barang
dasar seperti minyak dan baja.

2.2 MENGEVALUASI SISTEM EKONOMI

Hampir semua sistem ekonomi memiliki 3 tujuan besar yaitu: stabilitas,


pengkaryaan total, dan pertumbuhan. Tentu saja, sistem yang berbeda menempatkan
penekanan yang berbeda pada setiap tujuan ini dan mengambil pendekatan-pendekatan
yang berbeda untuk mencapainya.

1. STABILITAS
Stabilitas adalah kondisi dengan uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian dan barang-barang yang diproduksi dalam perekonomian
tersebut tetap sama. Oleh karenanya, ketika kondisinya stabil, harga untuk
barang-barang konsumen, tingkat suku bunga, dan upah yang dibayarkan
kepada setiap pekerja hamper tidak berubah. Stabilitas membantu
mempertahankan kondisi yang dapat diramalkan dengan manajer, konsumen,
dan pekerja dapat menganalisis lingkungan bisnis, tujuan-tujuan proyek, dan
menilai kinerja.
Inflasi menjadi ancaman besar pada stabilisasi. Inflasi adalah suatu
periode peningkatan harga yang meluas di seluruh sistem ekonomi. Secara
khusus, inflasi memiliki dampak pada barang dan jasa yang dihasilkan sistem.
Inflasi dapat memburuk menjadi stagnasi dan menyebabkan penurunan dalam
pengembangan dan pemasaran produk baru.
Namun tidak selamanya inflasi merupakan pertanda buruk, apabila terdapat
cukup banyak produk untuk dibeli pada harga masuk akal dan terdapat cukup
uang untuk membelinya, inovasi dan pertumbuhan di bidang – bidang baru tidak
terlalu mendesak bila dibandingkan dengan prioritas bisnis. Untuk satu hal
ketika bisnis-bisnis melihat bahwa mereka dapat menetapkan harga yang lebih
tinggi, mereka bisa memperkerjakan pekerja baru, menginvestasikan lebih
banyak uang untuk iklan, dan memperkenalkan produk baru.
Ancaman lainnya yaitu, Resesi dan Depresi. Resesi yang ditimbulkan,
dicirikan oleh penurunan dalam hal lapangan pekerjaan, penghasilan, dan
produksi, bisa menyebar ke seluruh kota, provinsi, atau bahkan negara. Resesi
yang sangat lama dan dahsyat disebut dengan Depresi

2. PENGKARYAAN TOTAL (FULL EMPLOYMENT)


Pengkaryaan total berarti bahwa setiap orang yang ingin bekerja
memiliki kesempatan untuk melakukannya. Dalam kenyataanya pengkaryaan
total tidak mungkin terjadi, pasti akan selalu ada orang-orang yang mencari
kerja.
Pengangguran adalah tingkat tidak adanya pekerjaan diantara orang-orang yang
aktif mencari pekerjaan. Ada 4 bentuk pengangguran:
- Penggangguran Friksional
Merupakan orang-orang yang keluar dari pekerjaan sementara waktu sambil
mencari pekerjaan baru.
- Pengangguran Musiman
Merupakan orang-orang yang keluar dari pekerjaannya karena pekerjaan
mereka bersidat musiman, seperti contoh pertanian dan perkebunan.
- Pengangguran Struktural
Menimpa orang-orang yang kurang memiliki keahlian yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan yang ada.
- Pengangguran Siklis
Terjadi ketika kegiatan perekonomian berkurang yang membuat orang-
orang keluar dari pekerjaannya.
Tingkat pengkaryaan adalah suatu elemen penting dalam memahami
kesehatan ekonomi negara. Pengangguran yang tinggi menyiratkan bahwa
kinerja bisnis-bisnis kurang baik, tingkat pengangguran yang rendah berati
bisnis itu lebih baik.

Karena pengkaryaan total pada dasarnya tidak mungkin terjadi, tujuan


sebenarnya dari sistem ekonomi dan kebijakan umum adalah meminimalkan
pengangguran. Tidak dapat disangkal bahwa ekonom dan politikus belum
mencapai kesepakatan atas tingkat pengangguran yang dapat diterima.

3. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan merupakan hal paling dasar dari sebagian sistem ekonomi.
Pertumbuhan merupakan peningkatan dalam jumlah barang dan jasa yang
diproduksi oleh sumber daya negaranya.
Secara teori, kita semua menginginkan seluruh sistem dapat memperluas dan
menyediakan lebih banyak bisnis, lebih banyak pekerjaan, dan meningkatkan
kesejahteraan semua orang. Akan tetapi dalam praktek sulit untuk mencapai
pertumbuhan tanpa menvetuskan inflasi atau unsur ketidakstabilan lainnya.
Sebaliknya, periode panjang tanpa adanya pertumbuhan ekonomi sebenarnya
dapat menghasilkan penurunan perekonomian: tutupnya bisnis, hilangnya
pekerjaan, dan menurunnya kesejahteraan secara keseluruhan, serta standar
hidup yang lebih rendah untuk setiap orang.

2.3 INDIKATOR TINGKAT PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

Untuk menilai keberhasilan suatu sistem ekonomi dalam memenuhi tujuan-


tujuannya, para ekonom memakai satu ukuran atau lebih.

Ukuran-ukuran tersebut meliputi:

1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)


Jika kita menambahkan nilai total semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu sistem ekonomi dalam jangka satu tahun, maka jumlah
yang didapat merupakan Produk Nasional Bruto atau PNB. PNB merupakan
suatu indikator pertumbuhan perekonomian yang berguna karena
memungkinkan kita untuk menelusuri pelaksanaan perekonomian sepanjang
waktu. Akan tetapi, ukuran suatu perekonomian dapat dipengaruhi oleh inflasi
seperti juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai mata uangnya. Sebagai
contoh, jika sebuah sistem ekonomi mengalami penurunan 5% dalam produksi
barang-barang tetapi mengalami peningkatan 10% dalam inflasi, maka PNB –
nya akan naik 5%. Perubahan-perubahan dalam nilai mata uang suatu negara
terhadap mata uang negara-negara lain juga mengubah nilai ekspor dan impor,
demikian juga dengan PNB – nya. Untuk mengontrol pengaruh faktor-faktor
seperti itu, kita harus membandingkan perekonomian sesuai dengan suatu
jumlah angka yang disebut dengan produk nasional bruto nyata (real gross
national product): produk nasional bruto yang disesuaikan untuk inflasi dan
perubahan-perubahan dalam nilai mata uang suatu negara.
2. Produktivitas
Sebagai suatu ukuran pertumbuhan perekonomian, produktivitas
membandingkan apa yang diproduksi oleh suatu sistem dengan sumber daya
yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Prinsipnya mungkin lebih mudah
dipahami apabila kita memakai ukuran yang sama pada skala yang lebih kecil:
jika Epson dapat memproduksi printer seharga $1000 tetapi Canon perlu $1200
untuk membuat produk yang sebanding, maka Epson menjadi lebih produktif.
3. Neraca Perdagangan (Balance of Trade)
Neraca perdagangan berkenaan dengan perbedaan antara ekspor ke suatu negara
dan impor dari negara-negara lain. Neraca perdagangan positif biasanya
dikehendaki karena uang baru mengalir ke suatu negara dari hasil penjualan
ekspornya. Akan tetapi neraca negatif berarti uang mengalir keluar untuk
membayar impor.
4. Hutang Nasional
Seperti suatu bisnis, pemerintah memperoleh pendapatan (terutama
dalam bentuk pajak), dan memiliki pengeluaran (pengeluaran militer, program
sosial, dan lain-lain). Contohnya: Pada beberapa tahun terakhir ini, Amerika
Serikat telah mengalami defisit anggaran: AS telah menghabiskan lebih banyak
uang daripada yang diperolehnya. Defisit ini telah menciptakan hutang nasional
yang sangat besar – jumlah uang yang AS pinjam dari kreditor-kreditornya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem ekonomi merupakan sebuah sistem negara untuk mengalokasikan sumber
daya warga negaranya, baik individu maupun organisasi. Sumber daya sering juga
disebut sebagai faktor – faktor produksi. Perbedaan utama dalam sistem ekonomi
terletak pada bagaimana cara mereka mengelola faktor – faktor produksi, yaitu sumber
daya mendasar yang digunakan oleh bisnis – bisnis di suatu negara untuk menghasilkan
barang dan jasa. Sumber daya ini termasuk tenaga kerja, modal, wirausahawan, dan
sumber daya alam.
Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dalam sistem ekonomi suatu negara. Hampir
semua sistem ekonomi memiliki 3 tujuan besar yaitu: stabilitas, pengkaryaan total, dan
pertumbuhan. Tentu saja, sistem yang berbeda menempatkan penekanan yang berbeda
pada setiap tujuan ini dan mengambil pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk
mencapainya. Stabilitas adalah kondisi dengan uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian dan barang-barang yang diproduksi dalam perekonomian tersebut tetap
sama, pengkaryaan total berarti bahwa setiap orang yang ingin bekerja memiliki
kesempatan untuk melakukannya, dan pertumbuhan merupakan hal paling dasar dari
sebagian sistem ekonomi. Pertumbuhan merupakan peningkatan dalam jumlah barang
dan jasa yang diproduksi oleh sumber daya negaranya.
Untuk menilai keberhasilan suatu sistem ekonomi dalam memenuhi tujuan-
tujuannya, para ekonom memakai satu ukuran atau lebih. Ukuran-ukuran tersebut
meliputi, Produk Nasional Bruto (Gross National Product), Produktivitas, Neraca
Perdagangan (Balance of Trade) dan juga Hutang Nasional.

Anda mungkin juga menyukai