2. Anatomi fisiologi
Gambar 2.1
Struktur sistem respirasi
Sumber gambar : (Nurarif & Kusuma, 2016)
a. Anatomi
1) Lubang hidung
(Syaifuddin, 2013).
2) Rongga Hidung
konka, selaput lender ini paling tebal. Tiga tulang kerang (konka) yang
tersebut.
2013).
3) Faring (tekak)
10
4) Laring (tenggorokan)
yang dikenal sebagai jakun, yaitu sebelah depan leher. Laring terdiri
otot. Trakea dilapisi selaput lender yang terdiri atas epitalium bersilia
dan sel. Silia ini bergerak menuju ke atas kearah laring, maka dengan
gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang larut masuk
struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama
bronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri
7) Paru-paru
12
paru mengisi rongga dada. Terletak disebelah kanan dan kiri dan
dan mucul sedikit lebih tinggi daripada klavikula di dalam dasar leher.
tulang belakang, dan sisi depan yang menutupi sebagian sisi depan
b. Fisiologi
bernafas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan
dan diambil oleh hemoglobin sel darah merah dan di bawa ke jantung.
tingkat ini hemoglobin 95% jenuh oksigen, didalam paru-paru CO2, salah
dari kapiler kapiler darah ke alveoli, dan setelah melalui pipa bronkioli
pernafasan eksterna :
terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2, jumlah CO2 itu tidak dapat
1. Etiologi
Masa kini terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti kekebalan tubuh
bacillus friedlander.
influenza.
c. Mycoplasma pneumonia.
benda asing.
f. Pneumonia Hipostatik
g. Sindrom Loeffler
h. Non mikroorganisme :
1) Bahan kimia.
15
3) Merokok.
2. Faktor Resiko
perilaku.
a. Faktor Lingkungan
1) Pencemaran udara dalam rumah asap rokok dan asap hasil pembakaran
mekanisme pertahanan paru. Hal ini dapat terjadi pada rumah yang
kamar tidur, ruang tempat bayi dan anak balita bermain. Hal ini lebih