Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH STRUKTUR DAN DESAIN

ORGANISASI
Analisis Struktur Organisasi, Desain Konfigurasi Organisasi, Tugas, Fungsi, dan
Kebijakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Badan Standarisasi
Nasional (BSN)

Oleh
Kelompok 24 SDOP
M. Rivaldy Rizky A. 170110170038
Tegar Januard 170110170066
Dean Raka Wijaya 170110170088

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2019
Bandar Standarisasi Nasional atau disingkat BSN
merupakan salah satu dari 31 Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian (LPNK). Badan Standardisasi Nasional
memiliki tugas pokok mengembangkan dan membina
kegiatan standardisasi di negara Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi
dari Dewan Standardisasi Nasional (DSN). Dalam melaksanakan tugasnya Badan
Standardisasi Nasional berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional. Badan ini menetapkan Standar Nasional Indonesia
(SNI) yang digunakan sebagai standar teknis dan penilaian kesesuaian di Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
riset, teknologi, dan pendidikan tinggi bernama Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.

1. Penjelasan 5 Types Organizational Structure

A. Strategic Apex

Strategic apex adalah pimpinan tertinggi dari suatu organisasi, sering juga disebut top
management. Ini merupakan satu dari dua fungsi inti dari sebuah organisasi bersama-
sama dengan operating core. Strategic apex adalah bagian yang bertanggung jawab
terhadap organisasi secara keseluruhan.

Di dalam organisasi BSN, yang termasuk strategic apex adalah Kepala BSN.

B. Middle Line
The middle line merupakan penghubung antara strategic apex dan operating core
yang memiliki kewenangan bersifat formal. Kewenangan mereka lazimnya ditandai
dengan mekanisme direct supervision dan hubungan satu dengan yang lainnya
bersifat scalar, yaitu berada pada jalur tunggal dari atas ke bawah, yang berarti bahwa
setiap bawahan hanya akan memiliki satu atasan. Keberadaan middle line sebagai
kepanjangan tangan strategic apex adalah untuk alasan praktis karena semakin besar
suatu organisasi, maka semakin sulit bagi strategic apex untuk bisa mengendalikan
semua operating core secara langsung.

Di dalam organisasi BSN yang termasuk Middle Line adalah Inspektorat.

C. Operating Core

Ada empat tugas pokok dari operating core ini, yaitu:

(1) menangani input dari produksi atau jasa organisasi

(2) melakukan transformasi dari input menjadi output

(3) mendistribusikan outputjasa kepada masyarakat luas, dan

(4) memberikan support langsung pada pengelolaan input, transformasi, dan output.

Di dalam organisais BSN yang termasuk ke dalam Operating Core adalah sebagai
berikut:

1. Deputi Bidang Pengembangan Standar


a. Direktorat Pengembagan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal;
b. Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektronika,
Transportasi, dan Teknologi Informasi;
c. Direktorat Pengembangan Standar Infrastuktur, Penilaian Kesesuaian,
Profesional, dan Ekonomi Kreatif.
2. Deputi Bidang Penerapan Standar Dan Penilaian Kesesuain
a. Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian;
b. Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian.
3. Deputi Bidang Akreditasi
a. Direktorat Sistem dan Harmonisasi Akreditasi;
b. Direktorat Akreditasi Laboratorium;
c. Direktorat Akreditasi Lembaga Inspeksi dan Lembaga Akreditasi.
4. Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran
a. Direktorat Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi, dan
Biologi;
b. Direktorat Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia.

D. Technostructure

Technostructure adalah bagian dari organisasi yang berperan sebagai analis beserta
stafnya, yang pekerjaannya akan mempengaruhi pekerjaan bagian lain dari organisasi
tersebut. Posisi mereka sering disebut dengan istilah analis, yang bisa digolongkan
menjadi tiga, yaitu: workstudy analyst, yang melakukan standardisasi proses kerja,
planning and control analyst, yang melakukan standardisasi output, dan personnel
analyst, yang melakukan standardisasi skills (misal dengan pelatihan-pelatihan).

Di dalam organisasi BSN, yang termasuk ke dalam Technosturcture adalah:

1. Sekretariat Utama;
2. Biro Perencanaan, Keuangan, dan Umum;
3. Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum;
4. Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi.

E. Supporting Staff

Support staff adalah bagian dari organisasi yang relatif mandiri dibandingkan bagian-
bagian yang lain. Mereka berfungsi sebagai support yang tidak langsung terhadap
kehidupan organisasi tersebut. Peran support staff,
Di dalam organisasi BSN, yang termasuk ke dalam Supporting Staff adalah:

1. Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

2. Pusat Data Sistem dan Informasi.

2. Analisis Desain Konfigurasi Organisasi dari BSN

Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) BSN termasuk ke dalam


Machine Bureacuracy mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan
yang sangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen
fungsional, wewenang yang disentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti
rantai komando dan sebuah struktur adminsitrasi yang rumit dengan perbedaan yang
tajam antara aktivitas lini dan staf. Karakteristik utama dari Machine
Bureacuracy adalah obsesinya terhadap kontrol dengan mencoba mengeliminasi
semua kemungkinan ketidakpastian, sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar
tanpa gangguan.

Strukur Organisasi BSN Republik Indonesia Tahun 2019


3. Deskripsi Tugas dan Fungsi dari Struktur Organisasi Badan Standardisasi
Nasional Republik Indonesia
A. Tugas dan Fungsi BSN

Badan Standardisasi Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di


bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Badan Standardisasi Nasional menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan nasional di bidang pengembangan standar, penerapan


standar, penilaian kesesuaian, penyelenggaraan akreditasi lembaga penilaian
kesesuaian, dan pengelolaan standar nasional satuan ukuran;

b. pelaksanaan kebijakan nasional di bidang pengembangan standar, penerapan


standar, penilaian kesesuaian, penyelenggaraan akreditasi lembaga penilaian
kesesuaian, dan pengelolaan standar nasional satuan ukuran;

c. pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan standar, penerapan standar,


penilaian kesesuaian, penyelenggaraan akreditasi lembaga penilaian kesesuaian, dan
pengelolaan standar nasional satuan ukuran;

d. pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan Standardisasi


Nasional;

e. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi


kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Standardisasi Nasional;

f. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di


lingkungan Badan Standardisasi Nasional; dan

g. pengawasan intern atas pelaksanaan tugas Badan Standardisasi Nasional.

B. Fungsi dan Tugas dari Struktur Organisasi

Kepala BSN

Badan Standardisasi Nasional dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

Adapun tugas Kepala BSN adalah :


1. memimpin BSN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas
BSN.
3. menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BSN yang menjadi
tanggung jawabnya.
4. membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi dan organisasi lain.

Sekretaris Utama

Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,


pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional.

Sekretaris Utama membawahi 2 biro yaitu Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata
Usaha serta Biro Hukum, Organisasi dan Humas

Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan


penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan
rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumah tangga serta
pengelolaan barang/kekayaan milik negara

Biro Hukum, Organisasi dan Humas mempunyai tugas melaksanakan pengkajian


dan penelaahan hukum, perumusan dan penyusunan peraturan perundangan,
pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan penataan kelembagaan,
pengawasan dan evaluasi manajemen mutu internal, urusan kepegawaian,
hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga serta penyusunan laporan.

Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi :

1. koordinasi perencanaan program dan perumusan kebijakan di bidang


standardisasi serta kebijakan teknis BSN;
2. pembinaan dan pelayanan administrasi, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah
tangga BSN;
3. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan
hukum, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum serta pelaksanaan
hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga;
4. pembinaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia,
program kegiatan standardisasi, kerjasama fungsional dan antar lembaga
terkait lainnya di lingkungan BSN;
5. koordinasi dan penyusunan laporan BSN.

Biro Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat

Biro Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas


melaksanakan pengkajian dan penelaahaan hukum, perumusan dan penyusunan
peraturan perundangan, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan
penataan kelembagaan, pengawasan dan evaluasi manajemen mutu internal, urusan
kepegawaian, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga serta
penyusunan laporan.

Biro Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

1. pelaksanaan analisa, pengkajian, penelaahan dan penyusunan peraturan


perundang-undangan;
2. pelaksanaan dokumentasi dan pemberian informasi hukum;
3. pelaksanaan pemberian bantuan dan penyuluhan hukum;
4. pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan pegawai;
5. pelaksanaan penataan, evaluasi dan perumusan organisasi dan tata laksana
serta pengawasan dan evaluasi manajemen mutu internal;
6. pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.

Biro Perencanaan, Keuangan, dan Tata Usaha

Biro Perencanaan, Keuangan, dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan


penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan
rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumah tangga serta
apengelolaan barang/kekayaan milik negara

Biro Perencanaan, Keuangan, dan Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :


1. pengumpulan data dan informasi untuk penyusunan kebijakan, program dan
perencanaan;
2. penyusunan anggaran rutin dan pembangunan;
3. perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, serta
inventarisasi kekayaan negara;
4. pelaksanaan pengelolaan keuangan;
5. pelaksanaan urusan rumah tangga;
6. pelaksanaan urusan ketatausahaan.

INSPEKTORAT

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap


pelaksanaan tugas di lingkungan BSN.

Fungsi yang dijalankan oeh inspektorat dalam menjalankan tugas adalah


pengawasan agar kegiatan di lingkungan BSN tetap berjalan sesuai aturan
perundang-undangan.

Kepala BSN dalam melaksanakan tugasnya selain dibantu oleh Sekretaris


Utama dibantu juga oleh 4 orang Deputi, yaitu Deputi Bidang Pengembangan
Standar, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, Deputi
Bidang Akreditasi, dan Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran.

Deputi Bidang Pengembangan Standar

Deputi Bidang Pengembangan Standar mempunyai tugas melaksanakan penyusunan


dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan standar.

Deputi Bidang Pengembangan Standar menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan


standar internasional sektor agro, kesehatan, energi, kimia, infrastruktur, transportasi,
elektroteknika, telekomunikasi, sistem manajemen, penilaian kesesuaian, dan aneka;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia dan


standar internasional sektor agro, kesehatan, energi, kimia, infrastruktur, transportasi,
elektroteknika, telekomunikasi, sistem manajemen, penilaian kesesuaian, dan aneka;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional
Indonesia dan standar internasional sektor agro, kesehatan, energi, kimia,
infrastruktur, transportasi, elektroteknika, telekomunikasi, sistem manajemen,
penilaian kesesuaian, dan aneka;

d. pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan standar;


dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian mempunyai tugas


melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penerapan standar
dan penilaian kesesuaian.

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebij akan di bidang pengembangan sistem, konsultasi, diseminasi, dan


pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem, konsultasi, diseminasi, dan


pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan sistem, konsultasi,


diseminasi, dan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian;

d. pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan sistem,


konsultasi, diseminasi, dan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian;
dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Deputi Bidang Akreditasi

Deputi Bidang Akreditasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan


pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan akreditasi lembaga penilaian
kesesuaian.
Deputi Bidang Akreditasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan di bidang akreditasi laboratorium pengujian, laboratorium


kalibrasi, laboratorium medik, lembaga inspeksi, penyelenggara uji profisiensi,
produsen bahan acuan, dan lembaga sertifikasi;

b. peiaksanaan kebijakan di bidang akreditasi laboratorium pengujian, laboratorium


kalibrasi, laboratorium medik, lembaga inspeksi, penyelenggara uji profisiensi,
produsen bahan acuan, dan lembaga sertifikasi;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang akreditasi laboratorium pengujian,


laboratorium kalibrasi, Iaboratorium medik, lembaga inspeksi, penyelenggara uji
profisiensi, produsen bahan acuan, dan lembaga sertilikasi;

d. pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang penyelenggaraan


akreditasi lembaga penilaian kesesuaian; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran Nasional

Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran mempunyai tugas melaksanakan


penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang standar nasional satuan ukuran.

Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan di bidang pengelolaan standar nasional satuan ukuran fisika,


radiasi, kimia, biologi, dan sistem ketertelusuran pengukuran;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang standar nasional satuan ukuran fisika, radiasi,


kimia, biologi, dan sistem ketertelusuran pengukuran;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan standar nasional satuan


ukuran, fisika, radiasi, kimia, biologi, dan sistem ketertelusuran pengukuran;
d. pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengelolaan standar
nasionai satuan ukuran fisika, radiasi, kimia, biologi, dan sistem ketertelusuran
pengukuran; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh BSN diantaranya:

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 Tentang Standarisasi dan Penilaian


Kesesuaian;

2. Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2018 Tentang Badan Standarisasi Nasional;

3. Peraturan Badan Standarisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Pedoman


Adopsi Standar Dan Publikasi Internasional Menjadi Standar Nasional Indonesia.

4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 7 Tahun 2015 tentang Skema


Sertifikasi Pasar Rakyat

5. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 2A Tahun 2015 tentang Codex


Indonesia

6. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman


Pengembangan Standar Nasional Indonesia

7. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman


Standardisasi Nasional Tata Cara Penomoran Standar Nasional Indonesia

8. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 12 Tahun 2015 tentang Standar


Operasional Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak Badan Standardisasi Nasional

9. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2016 tentang


Pedoman Adopsi Standar Internasional Dan Publikasi Internasional Lainnya Bagian
2: Adopsi Publikasi Internasional Selain Standar Internasional Menjadi Standar
Nasional Indonesia

10. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia
11. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Manajemen Teknis Pengembangan Standar

12. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Skema Sertiflkasi Alat Konversi Bahan Bakar Gas

13. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Skema Sertifikasi Ubin Keramik

14. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI

15. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 3 Tahun 2017 tentang Komite
Nasional Penanganan Hambatan Teknis Perdagangan

16. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 Tahun 2017 tentang Komite
Nasional Indonesia Untuk International Electrotechnical Commission

17. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman
Tata Cara Penomoran Standar Nasional Indonesia

18. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengembangan Standar Nasional Indonesia

19. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengelolaan Komite Teknis

20. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman
Kaji Ulang Standar Nasional Indonesia

21. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 8 Tahun 2018 tentang Skema
Sertifikasi Produk Bakso Ikan

22. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 11 tahun 2018 tentang Tata cara
penunjukan lembaga sertifikasi produk

23. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 12 tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Tata Cara Penomoran Standar Nasional Indonesia
Program yang dikeluarkan oleh BSN adalah:

SNI

Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang


berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis (dulu
disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh BSN

Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI
dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:

1. Openess (keterbukaan)
Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat
berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
2. Transparency (transparansi)
Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat
mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan
perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan
mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan
pengembangan SNI;
3. Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak)
Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat
menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
4. Effectiveness and relevance
Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena
memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Coherence
Koheren dengan pengembangan standar internasional agar
perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan
pasar global dan memperlancar perdagangan internasional; dan
6. Development dimension (berdimensi pembangunan)
Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik
dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing
perekonomian nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor No. 20 Tahun 2014 Tentang Standarisasi dan


Penilaian Kesesuaian;
Peraturan Prsiden Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Badan Standarisasi
Nasional.

Jurnal

Riyono, Bagus. (2006). Konsep Dasar dan Mendesain Organisasi. Buletin


Psikologi, Vol. 14, No. 1.

Website

BPS.go.id diakses pada tanggal 25 Maret pukul 20.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai