Anda di halaman 1dari 3

SINTESIS PROTEIN

Genetika banyak pengaruhnya terhadap fenotip melalui protein (enzim dan protein
struktural) yang strukturnya mereka tentukan. Protein adalah makromolekul kompleks yang
menunjukkan tingkat spesifisitas fungsional yang tinggi. Enzim yang diberikan, misalnya,
biasanya hanya akan mengkatalisasi satu reaksi spesifik. Protein tersusun dari satu hingga
beberapa polipeptida, dengan masing-masing spesies polipeptida dikodekan oleh satu gen (atau,
dalam beberapa kasus, banyak salinan dari gen yang berlebihan). Setiap polipeptida terdiri dari
sekuens panjang asam amino yang dihubungkan bersama oleh ikatan peptida. Dua puluh asam
amino yang berbeda umumnya ditemukan dalam protein alami. Struktur protein terdiri dari gugus
amino bebas, gugus karboksil bebas dan ikatan lain.

Asam amino berbeda satu sama lain oleh kelompok samping yang ada. Selama sintesis
protein, asam amino menjadi terhubung secara kovalen oleh ikatan peptida yang dibentuk oleh
hidrolisis dari gugus amino dan karboksil.

Peptide adalah senyawa yang terdiri dua atau lebih gugus amino. Polipeptida adalah
rangkaian panjang dari gugus amino. Panjangnya mulai dari 51 gugus amino di insulin sampai
lebih dari 1000 asam amino dalam serat protein sutra. mengingat 20 asam amino berbeda yang
biasa ditemukan dalam polipeptida yang mungkin sangat besar.

Rangkaian gugus amino di polipeptida disebut struktur primer. Protein memiliki struktur
tiga dimensi yang banyak macamnya dan sangat komplek. mengingat 20 asam amino berbeda yang
biasa ditemukan dalam polipeptida yang mungkin sangat besar. Mengingat 20 asam amino berbeda
yang biasa ditemukan dalam polipeptida yang mungkin sangat besar. Struktur kuartener mengacu
pada hubungan dua atau lebih polipeptida dalam protein multimerik.

Dogma sentral dari molekular genetik adalah informasi genetic itu ditransfer dari DNA ke
DNA selama transmisi dari generasi ke generasi dan dari DNA ke RNA lalu ke protein selama
ekspresi fenotip di organisme. Perpindahan informasi genetik dari DNA ke RNA protein atau
sintesis protein melibatkan transkripsi. Sedangkan perpindahan informasi genetik dari RNA ke
protein melibatkan translasi.
TRANSKRIPSI PADA PROKARIOT

Pada prokariot proses transkripsi terjadi secara bersamaan dengan translasi. Enzim yang
berperan dalam proses transkripsi yaitu RNA polymerase. RNA polymerase 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 peran yaitu
(1) untuk membuka untai DNA (2) mensintesis RNA dan (3) menutup kembali untai DNA. Proses
transkripsi terbagi menjadi 3 tahap yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.

Pada tahap inisiasi, RNA harus menempel pada DNA. Untuk bisa menempel pada DNA, RNA
membutuhkan promotor khusus sebagai daerah titik awal transkripsi. RNA polymerase melakukan
inisiasi pada basa -10 “TATAAT” dan basa -35 “TTGACA” sebelum promotor. Saat untai DNA
dibuka kemudian akan dimulai sintesis mRNA. RNA polymerase akan mengambil monomer yang
bebas di sitoplasma hingga membentuk polimer dalam proses yang disebut polimerisasi RNA.
Pada proses ini polimerisasi akan membentuk polimer yang panjang, tahap ini disebut tahap
elongasi. Selanjutnya sintesis RNA akan memasuki daerah yang dengan banyak basa G, basa C
dan basa A yang akan menjadi kode terminasi. Basa Guanin dan Basa Cytosin yang memiliki
ikatan hidrogen yang kuat akan membentuk struktur sekunder yang bernama hairpin. Disaat telah
terbentuk hairpin akan terjadi gangguan sehingga RNA akan terlepas karena ikatan hidrogen urasil
dan adenin lemah, proses ini merupakan tahap terminasi yaitu akhir dari transkripsi.

Enzin RNA polymerase dibentuk dari banyak polipeptida yaitu α, β, β` dan ω yang disebut
apoenzim. Apoenzime tidak akan menempel pada DNA jika tidak ada faktor sigma (σ) sebagai
aktivatornya. Apoenzim bersama dengan aktifatornya disebut holoenzim. Faktor sigma hanya
digunakan untuk menempel pada DNA saat tahap inisiasi, sedangkan jika ada faktor sigma tidak
akan terjadi elongasi sehingga pada saat memasuki tahap elongasi faktor sigma tersebut akan
dilepaskan.
QUESTION AND ANSWER

FARINDRA SEPTYANTO

1. Jelaskan pentingnya peran enzim dalam proses sintesis protein!


Jawaban :
Peran enzim dalam proses sintesis protein sangat penting. Enzim berperan mulai
dari tahap transkriksi (RNA Polymerase) sampai translasi. RNA Polymerase pada tahap
trasnkripsi berfungsi untuk membuka untaian pita double helix. Sedangkan pada tahap
translasi berfungsi untuk melekatkan asam amino satu dengan yang lainnya.
2. Mengapa pada eksperimen pulse-chase autoradiograph menggunakan eukariot bukan
prokariot?
Jawaban :
Karena pada eukariot memiliki nukleus sedangkan pada prokariot tidak memiliki
nukleus. Selain itu, eukariot juga memiliki struktur yang berbeda dari prokariot. Sehingga
dapat terlihat kemana arah terjadinya sintesis protein.

Anda mungkin juga menyukai