RPS 2
RPS 2
Kelompok 1
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018/2019
1. Bagaimana Memulai Usaha
Banyak kesulitan yang akan dihadapi seseorang untuk memutuskan untuk
berwirausaha, khususnya orang yang tergololong masyarakat menengah kebawah, yaitu
modal untuk memulai usaha tersebut sehingga seseorang harus berpikir berulang kali
dalam memutuskan untuk mulai berwirausaha.
Dalam memulai sesuatu hal yang baru akan terasa berat, sama hal nya dengan
mengayuh sepeda gayung, diawal memang terasa berat karena baru memulai namun
apabila sudah terbiasa maka rasa berat itupun hilang, begitupun dengan memulai
usaha. Di awal akan merasa berat dan sulit namun perlahan akan terbiasa seiring
berjalannya waktu.
Agar perjalanan dalam memulai usaha ini berjalan mudah dan lancer diperlukan
langkah-langkah atau jurus yang akan dapat membantu kita sebelum memulai
berwirausaha. Jurus awal yang harus dilakukan dalan memulai berwirausaha antara
lain: berani memulai, berani menanggung resiko (tidak takut rugi), penuh perhitungan,
memiliki rencana yang jelas, tidak cepat puas dan putus asa, optimis dan penuh
keyakinan, memiliki tanggung jawab, memiliki etika dan moral
Apabila keberanian sudah muncul dalam diri seseorang (calon pengusaha),
sebaiknya mulai berpikir untuk usaha yang akan dibangun sesuai kemampuan sang
calon pengusaha tersebut. Pada masa awal membangun usaha memang akan terasa
berat dan sulit, banyak permasalahan yang akan muncul seperti dari mana memulai
usaha dan apa saja yang harus diperisapkan. Namun jangan merasa takut dahulu
sebelum kita mencoba, dari mencoba kita akan mengetahui kekurangan apa yang perlu
dipersiapkan untuk memantapkan usaha yang akan dibangun. Tunjukkan semangat dan
niat dengan merealisasikan rencana untuk memulai usaha.
Setelah muncul keberanian dan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
memulai usaha langkah selanjutnya yaitu, seorang pengusaha dituntut untuk berani
menanggung segala risiko seperti risiko kerugian, risiko bangkrut dan risiko lainnya.
Untung atau rugi adalah suatu hal yang biasa dalam dunia bisnis. Hal yang harus selalu
dingat oleh calon pengusaha yaitu menjalankan sesuatu dengan perhitungan yang
matang dan memiliki sikap optimis bahwa semua masalah ada solusinya. Semakin
besar risiko yang dihadapi akan semakin besar peluang untuk maju dan memperoleh
keuntungan.
Agar peluang dalam memperoleh keuntungan dapat lebih besar dan segala
kendala risiko yang akan dihadapi dapat segera diatas atau diminimalisasikan, sebelum
1
memulai usahanya seorang calong pengusaha perlu melakukan perhitungan. Kalkulasi
dalam prediksi apa yang akan terjadi sangat penting dan diperlukan di atas kertas kerja
nantinya. Apabila risiko harus kita terima nantinya agar tidak terlalu meleset dari
perhitungan. Seorang calon pengusaha tidak akan pernah cepat merasa puas, bahkan
calon pengusaha akan selalu haus akan kemajuan dan selalu merasa kurang. Sikap
tidak cepat putus asa akan menjadi motivasi pengusaha untuk terus maju.
Kemudian,calon pengusaha juga diharuskan untuk tidak cepat putus asa atas
kemungkinan kegagalan yang akan dialaminya. Kegagalan merupakan suatu
kesuksesan yang tertunda. Identifikasi penyebab terjadinya kegagalan tersebut dan
segera melakukan perbaikan agar kegagalan yang terjadi kemarin tidak terjadi lagi
dimasa mendatang. Dengan demikian, pengusaha akan selalu berbenah dan bertindak
lebih baik untuk memajukan usahanya.
Sifat optimis dan penuh keyakinan bahwa usaha yang sedang dijalankannya
akan memberikan hasil dan respon yang baik harus selalu ditanamkan dalam diri
seorang calon pengusaha. Apabila sifat optimis dan penuh keyakinan tidak ditanamkan
dalam diri pengusaha, maa ia akan cenderung sulit melewati tantangan atau kendala
yang akan terjadi dalam usahanya. Jangan ada keraguan yang nantinya akan
menyebabkan kita untuk menghentikan usaha yang sedang berjalan, namun optimis dan
rasa penuh keyakinan harus penuh perhitungan.
Terakhir, seorang calon pengusaha harus menjunjung tinggi etika dan moral
dalam menjalankan usahanya sebagai dasar untuk melakukan suatu bisnis yang baik.
Dari hasil penelitian, terdapat beragam cara dan sebab seseorang memulai
usaha. Terdapat lima sebab atau cara untuk calon pengusaha dalam memulai merints
usahanya, antara lain :
1. Faktor Keluarga Pengusaha. Calon pengusaha akan memulai
beriwirausaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya.
Orang tua dan keluarga besar akan berperan penting dalam proses memulai
menjalankan usaha. Keluarga akan sengaja mempengaruhi atau
mengaderkan anggota keluarga lainnya untuk membuka cabang ataupun
usaha baru. Dengan demikian, segala hal yang diperlukan mulai dari modal,
supply bahan-bahan, sampai manajemen sang calon pegusaha tersebut
tinggal menjalankan yang sudah ada
2. Sengaja Terjun Menjadi Pengusaha. Biasanya mereka sang calon
pengusaha memulai untuk berwirausaha belajar dan mencontoh dari
2
kesuksesan orang lain. Niat mereka untuk membuka usaha akan muncul
ketika melihat orang lain sukses dalam menjalankan usahanya. Mereka akan
mencontoh dari pengusaha yang ada dengan mencari modal atau bermitra
dengan orang lain.
3. Kerja sampingan. Usaha ini biasanya diilakukan oleh mereka yang
mencoba menjual atau memproduksi suatu barang dalam skala kecil hanya
untuk sekedar mengisi waktu luang (kerja sampingan) diluar pekerjaan
utamanya. Namun, usaha ini ternyata terus meninglat. Meningkatnya
permintaan ini terus direspon oleh sang pemilik dengan menambah modal
dan kuantitas produksinya. Sehingga, usaha yang awalnya hanya sekedar
dijalankan untuk mengisi waktu luang dapat menghasilka hasil yang besar.
4. Coba-Coba. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki
pengalaman, mereka yang belum mempunyai pekejaan. Namun, tidak sedikit
usaha yang diawali dengan coba-coba akhirnya menjadi bisnis yang
menjanjikan.
5. Terpaksa. Mereka yang membuka usaha karena factor terpaksa biasanya
terjadi karena kehilangan pekerjaan atau menganggur. Dimana ia terpaksa
membuka sebuah usaha agar dapat menghasilkan uang untuk memenuhi
kebutuhannya. Namun ternyata usahanya memberika hasil yang
menjanjikan. Ini akan menjadik motivasi sang pengusaha dalam memajukan
bisnisnya menjadi lebih besar.
Banyak cara yang dapat ditempuh oleh seserang dalam memulai usaha,
baik secara berkelompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang
lazim dilakukan yaitu : a. Mendirikan Usaha Baru. Ini berarti seseorang
memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini
yang hars dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan
dengan badan usaha, mulai dari akter notaris sampai ke pengadilan negeri
(Departemen Kehakiman), kemudian mengurus izin-izin yang dibutuhkan.
Adapun tugas lainnya yaitu encari lokasi yang tepat dan menyediakan
peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk usuahanya. b. Membeli
Perusahaan. Usaha ini dilakukan dengan membeli perusaan yang sudah ada
atau yang usah pernah berjalan sebelumnya. Pembelian ini dapat dilakuka
terhadap perusahaan yang sedan berjalan atau perusahaan yang tidak aktif
tetapi masih memiliki badan usaha. Pembelian meliputi saham asset
3
perusahaan yang dimiliki. c. Kerja sama dengan system waralaba
(Franchising). Model ini dikembangkan dengan menggunakan nama dari
manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut sebagai
perusahaan induk (franchisor)dan perusahaan yang menggunakan disebut
franchise. d. Mengembangkan usaha yang sudah ada. Pengusaha
melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik
pengembangan berupa cabang atau penambahan modal dan produksi yang
lebih besar.
4
maksudnya jumlah laba yang akan diperolah (dalam persentase tertentu), sedangkan
jangka waktu adalah lama tidaknya memperoleh laba, sesaat atau terus-menerus.
Terakhir ada pengalaman, pengalaman maksudnya pengalaman pribadi pengusaha
tersebut atau pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha.
Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukan kesalahan dalam
menjalankan usahanya nanti.
Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat,
terutama untuk usaha kecil dan menengah antara lain sebagai berikut:
1. Sektor Kecantikan. Usaha di sektor kecantikan contohnya membuka usaha salon dan
SPA atau kecantikan lainnya. Sebelum membuka usaha ini, sebaliknya calon
pengusaha terlebih dahulu memahami seluk-beluk kecantikan.
2. Sektor Keterampilan. Contoh usaha di sektor keterampilan antara lain sektor jasa
perbaikan (service), seperti service elektronik (televise, radio, kulkas, AC), motor
(sepeda motor atau mobil), atau service mesin-mesin.
3. Sektor Konsultan. Usaha di sektor konsultan maksudnya menjadi penasihat untuk
berbagai bidang usaha. Misalnya, konsultasi manajemen, konsultan hukum, konsultan
psikiater, konsultan teknik, dan konsultan lainnya.
4. Sektor Industri. Sektor industri sangatlah luas dan beragam. Sector ini akan
menghasilkan suatu produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah misalnya
membuka pabrik makanan seperti, tempe, tahu, kerupuk, roti, atau usaha industri batu
bata, genteng dan garment.
5. Sektor Tambang. Sektor tambang juga dapat dilakukan untuk usaha kecil dan
menengah, seperti usaha penambangan pasir, kaolin, timah, emas, dan batubara.
6. Sektor Kelautan. Usaha yang dapat di lakukan di sektor kelautan adalah usaha
menangkap ikan dengan menyediakan kapal-kapal penangkapan ikan bagi para
nelayan, baik untuk skala kecil maupun menengah.
7. Sektor Perikanan. Usaha di sektor perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan
atau udang, baik di air tawar ataupun di air laut.
8. Sektor Agribisnis. Usaha di sektor agribisnis dapat dilakukan dengan membuka
pertanian jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.
9. Sektor Perdagangan. Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka
toko atau kios, membuka usaha seperti bakso, mie ayam, es teler, martabak, nasi
goreng, restoran, rumah makan, warteg, dan sektor perdagangan lainnya.
10. Sektor Pendidikan
5
Usaha di sektor pendidikan yang dapat dilakukan adalah membuka lembaga pelatihan
atau kursus-kursus, mendirikan sekolah ,atau perguruan tinggi (akademi, sekolah tinggi,
atau universitas).
11. Sektor Percetakan. Usaha di sector percetakan dapat dilakukan dapat dilakukan dengan
membuka usaha fotocopy, sablon, percetakan buku, majalah, koran, atau percetakan
lainnya.
12. Sektor Seni. Bagi mereka yang memiliki bakat seni, usaha yang dapat dilakukan antara
lain mengerjakan seni lukis, musik, ukir, atau menjadi penulis cerita.
13. Sektor Kesehatan. Sektor kesehatan sebaiknya dilakukan oleh mereka yang memiliki
latar belakang kesehatan, orang umum juga bisa melakukannya, misalnya membuka
klinik-klinik kesehatan, praktik dokter bersama, rumah sakit dan apotik.
14. Sektor Pariwisata. Usaha di sektor pariwisata yang dapat dijalankan antara lain
membuka biro perjalanan, usaha wisata, membuka tempat penginapan, hotel. Selain itu,
juga dapat didirikan tempat-tempat hiburan, seperti karaoke, bar, diskotik, atau bilyard.
6
mudah diawasi oleh pemilik langsung, biaya yang rendah dalam pengelolaan,
karena karyawan yang bekerja didalam perseorangan adalah si pemilik usaha, tidak
memalui proses administrasi hukum yang terlalu kompleks, biasanya hanya sampai
akte notaris, dan surat keterangan domisili dari kelurahan saja. Kelemahan
perusahaan ini adalah tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Karena pemiliknya
hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber
dana hanya bergantung pada kemampuannya. Semua kegiatan seperti pembelian,
penjualan, pembelanjaan, pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang oleh
seorang pimpinan. Kelangsungan usaha kurang terjamin.
2. Firma(Fa)
Firma merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau
lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Pendirian firma dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu melalui akte notaries resmi dan akte dibaawah
tangan. Jika melalui akte resmi, proses selanjutnya dari notaries harus sampai
pengadilan negeri dan diberitakan di berita negara.jika melalui akte dibawah tangan
proses tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak terlibat. Kepemimpinan
dan tanggungjawab firma berada sepenuhnya ditangan pemilik firma. Pemilik
sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul seperti
masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat pendirian
firma.
Firma memiliki 4 jenis yaitu ada firma dagang, firma non dagang/ jasa, firma
umum dan firma terbatas. Firma dagang didirikan dan bergerak dalam industri
perdagangan. Dimana kegiatannya berfokus pada membeli dan menjual barang
dagangan. Contohnya adalah vans , Nike , Diadora dan Crocs. Firma non dagang
bergerak dalam industri jasa. Dimana kegiatannya berfokus pada penjualan produk
jasa yang berdasarkan keahlian. Sebagai contoh firma jasa di Indonesia adalah
Firma Hukum , Firma Akuntansi , Konsultan manajemen. Firma umum atau general
merupakan firma dimana semua anggota / sekutu yang berada didalamnya memiliki
kekuasaan yang tidak terbatas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap
jalannya operasional perusahaan. Serta segala bentuk kewajiban baik hutang
maupun piutang juga termasuk didalamnya. Firma terbatas memiliki definisi dimana
setiap anggota/sekutu yang berada didalamnya tidak leluasa dan tidak memiliki
kekuasaan yang bebas terhadap perusahaan. Tanggung jawab dan kewajiban
7
setiap anggota dibatasi. Contoh dari firma ini adalah Firma Panghudi Luhur , Firma
Sumber Rezeki, Firma Multi Marketing ,Firma Indo Eternity.
Kelebihan firma adalah karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan
dengan usaha perseorangan, badan usaha firma lebih mudah untuk memperluas
usahanya. Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya
permbagian kerja di antara para anggota. Semua keputusannya diambil bersama-
sama. Badan usaha firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya relatif lebih
mudah. Kelemahan firma adalah tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap
seluruh utang perusahaan. Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian
untuk menjalankan usaha bersama maka secara otomatis badan usaha firma
menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu. Jika salah satu
anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga ditanggung oleh anggota
yang lain.
8
4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. Artinya
koperasi merupakan kumpulan orang yang secara bersama-sama melakukan usaha.
Badan hukum koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.
Koperasi dianggap sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi didirikan berdasarkan akte pendirian setelah memperoleh
pengesahan pemerintah dan diumumkan dalam berita negara. Koperasi dibentuk
melalui rapat anggota minimal dua puluh orang masing-masing memenuhi tiga
syarat berikut : Mampu melaksanaan tindakan hukum. Menerima landasan idil, asas,
dan sendi dasar koperasi. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak
sebagai anggota koperasi
Adapula jenis-jenis koperasi yang dapat didirikan antaranya : koperasi produksi,
koperasi konsumsi, koperasi jasa, koperasi seba usaha, koperasi fungsional dan
golongan masyarakat tertentu.
Koperasi memiliki dua jenis modal yaitu modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan atau
hibah. Sementara itu, modal pinjaman berasal dari anggota koperasi, bank, dan
lembaga keuangan lainnya atau dari penerbitan obligasi serta surat utang lainnya.
Tujuan utama pendirian koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi
ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Kelebihan dari koperasi adalah prinsip pengelolaannya bertujuan untuk
memupuk laba untuk kepentingan anggota. Anggota koperasi berperan sebagai
konsumen dan produsen. Orang yang terhimpun dalam koperasi atau masuk dalam
anggota koperasi atas dasar sukarela. Mengutamakan kepentingan anggota.
Kelemahan dari koperasi adalah keterbatasan modal, bagi koperasi yang baru
berdiri mungkin akan mengalami sedikit modal untuk dapat berkembang. Daya saing
lemah. Lemahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.
5. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan,
tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal yayasanyang
diperoleh dari sumbangan, wakaf, hibah. Yayasan memiliki dewan pengurus yang
mengurusi kegiatan yayasan tersebut. Pendirian yayasan dilakukan untuk bidang
pendidikan, kesehatan, panti sosial, atau lembaga swadaya masyarakat. Dewasa ini
9
pendirian yayasan sudah banyak diselewengkan dari cita-cita awal yaitu dari usaha
sosial menjadi usaha komersial.
Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk mencapai maksud dan
tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu
badan usaha dengan syarat bahwa: usaha kegiatan badan usaha tersebut harus
sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan; kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan ketertiban umum, kesusilaan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku
( dapat mencakup bidang-bidang hak asasi manusia, kesenian, olah raga,
perlindungan konsumen, pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan dan ilmu
pengetahuan ) ( pasal 8 UU16/2001); jumlah penyertaan maksimum 25 % dari
seluruh nilai kekayaan Yayasan ; Anggota Pembina, Pengurus dan Pengawas
Yayasan dilarang merangkap sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris atau Pengawas dari badan usaha tersebut.
10
pengaturannya diatur dalam peraturan BUMN. Kata persero pada
perusahaan ini biasanya ditulis dibelakang nama perseroan terbatas.
11
Untuk mendirikan PT terdapat persyaratan tertentu, bahkan persyaratannya lebih
banyak daripada jenis usaha lainnya. Adapun persyaratan dan tata cara untuk
mendirikan perseroan terbatas yang harus dipenuhi : PT didirikan sekurang-
kurangnya oleh 2 orang. Pendirian PT dituangkan dalam akte notaries. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia. Mencantumkan perkataan PT dalam akte
notaries. Disahkan oleh menteri kehakiman. Didaftarkan berdasarkan undang-
undang wajib daftar perusahaan. Diumumkan dalam berita negara. Memiliki modal
sekurang-kurangnya dua puluh juta . Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25%
dari modal dasar. Menyetor modal setor 50% dari modal ditempatkan pada saat
perusahaan didirikan.
12
5. Penyebab Kegagalan Usaha
Menurut Zimmerer dan Scarborough (1996: 14), The most common causes of
business failure include the following :
1. Managerial incompetence, Apabila seorang pemimpin dalam suatu perusahaan memiliki
sifat yang tidak berkompeten yang dapat disebabkan oleh kurangnya pengalaman,
ketidakmampuan dalam mengambil keputusan sehinga ia belum tau arah yang akan
dituju. Kejadian seperti ini merupakan hal yang dapat merusak system kinerja karyawan,
karena mereka (karyawan) akan merasa bingung dan serba salah atas ketidak jelasan
arah yang akan dituju.
2. Lack of experience, Seorang pimpinan sebaiknya memiliki pengetahuan dasar yang luas
terhadap bisnis yang sedang dijalaninya, termasuk technical skill dan conceptual skill.
Seorang pimpinan harus bisa mengkoordinasi bawahannya, membangun sinergi,
memberi motivasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas mereka
(karyawan)
3. Poor Financial Control, top manajemen merupakan kunci yang membuat keberhasilan
suatu peusahaan. Tiga hal pokok yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah
keuangan ialah kurangnya modal kerja, kebijaksanaan pemberian kredit kepada pembeli
dan terlalu banyak uang dibelikan ke peralatan kantor
4. Failure to plan, kegagalan dalam membuat rencana masa depan akan melemahkan
gerakan maju perusahaan terutama dalam menghadapi ekspansi
5. Inappropriate location, gagal dalam menentukan lokasi yang cocok dengan bisnis dapat
menjadi penyebab kegagalan karena tidak diteliti terlebih dahulu dan kurangnya
perencanaan.
6. Lack of inventory control, persediaan barang kurang diawasi, sehingga menyebabkan
kekurangan barang atau kelebihan stock. Jika kelebihan stock maka banak yang
tertanam tidak dapat menghasilkan da nada kemungkinan stock barang menjadi rusak.
7. Improper attitudes, hal ini disebabkan oleh perilaku manajer yang kurang siap untuk
bekerja keras, belum siap berkorban.
8. Inability to make the entrepreneur transition, biasanya setelah perusahaan bertambah
sukses dan maju manajer tidak bisa mendelegasikan pekerjaannya kepada orang lain.
Sehingga menyebabkan kinerjanya menjadi kurang efektif, ia tidak sanggup melakukan
kegiatan hariannya karena terlalu banyak hal yang ia lakukan sendiri.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/badan-usaha/contoh-perusahaan-firma-di-indonesia
(diakses tanggal 14 Februari 2019)
14