Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI MANAJERIAL

ANALISIS ESTIMASI PERMINTAAN

Dosen : Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E.,M.M.


Kode Kelas : EKM 318 (A)

KELOMPOK 1

1. A.A. Ngr. Satria Partha Wijaya Dippa (1506205062 / 01)


2. Ni Wayan Angelina Swandewi Naresuari J. (2007521001 / 02)
3. Ni Komang Indah Supriani (2007521003 / 03)
4. Ni Komang Sarmila (2007521008 / 04)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
limpahan rahmat-Nya dan meluangkan waktu kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan
dan mengkaji materi mengenai Ekonomi Manajerial yakni mengenai Analisis Estimasi Permintaan.
Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan
informasi yang akurat dan bisa dibuktikan, serta dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca
dengan materi yang dipandang melalui berbagai subjek. Penyampaian perbandingan materi dari
referensi yang satu dengan yang lainnya akan menyatu dalam satu makalah kami. Sehingga tidak
ada perombakan total dari sumbernya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh Analisis Estimasi
Permintaan. Sehingga nantinya pembaca dapat pandangan baru mengenai manajemen manajerial.

Denpasar, 10 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 1

BAB II ...................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2
2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen ................................... 2
2.2 Elastisitas Permintaan dan Faktor yang Mempengaruhi Konsumen ............... 4
2.3 Aplikasi Elastisitas dalam Pengambilan Keputusan ManajerialError! Bookmark not
defined.

BAB III ................................................................................................................... 13


KESIMPULAN ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari ekonomi manajerial adalah
elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas,
dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat
mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.
Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga. Oleh
karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga.
Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan
harga.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa itu elastisitas permintaan?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan atas harga?
3. Bagaimana aplikasi elastisitas dalam pengambilan keputusan manajerial?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu elastisitas permintaan
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan atas
harga
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi elastisitas dalam pengambilan keputusan manajerial
1.3 Manfaat
Adapun manfaat-manfaat dari penulisan ini, yakni sebagai berikut.
1. Bagi penulis, makalah diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis
mengenai Permintaan dan Penawaran
2. Bagi pembaca, makalah diharapkan mampu dijadikan referensi yang dapat menambah
wawasan dan pengetahuan terkait Permintaan dan Penawaran
3. Bagi masyarakat, makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan masyarakat terkait
Permintaan dan Penawaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen

Tujuan utama dari konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk yang dijual di pasar
adalah untuk memaksimumkan kepuasan total (total satisfication). Para ahli ekonomi menyebut
kepuasan total ini sebagai utilitas total ( total utility) dari konsumen yang diperoleh ketika
mengkonsumsi suatu produk. Jadi utilitas total yang dikonsumsi oleh konsumen sebagai kepuasan
total yang diterima konsumen per periode waktu. Sehingga Fungsi Utilitas Total ( total utility
function ) menunjukan hubungan kepuasan total yang diterima melalui konsumsi produk dan
tingkat konsumsi dari konsumen itu.

Pada dasarnya konsep utilitas dalam ekonomi manajerial mengacu pada kepuasan
konsumen yang berkaitan dengan pemilikan,penggunaan,konsumsi, atau manfaat dari suatu
produk. Utilitas melekat dalam produk itu yang mencerminkan kemampuan kualitas untuk
memberikan kepuasan total kepada konsumen yang mengkosumsi produk itu, sehingga sumber
dan penyebab dari utilitas adalah kualitas dalam arti luas yang dapat bersifat objektif dan
subyektif.

Karena kualitas berfokus kepada kepuasan konsumen, perlu dipahami bahwa pada
dasarnya kepuasan konsumen dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana kebutuhan,
keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi dalam satu produk yang di konsumsi. Faktor
faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspetasi konsumen adalah :

1. Kebutuhan dan keinginan: yang berkaitan dengan hal - hal yang dirasakan konsumen
ketika ia sedang mencoba transaksi dengan produsen/pemasok produk (perusahaan).
2. Pengalaman masa lalu: ketika mengonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing –
pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman: dimana mereka akan mendeskripsikan mengenai produk
yang mereka beli, dimana ini tentu saja dapat mempengaruhi persepsi dan ekspetasi suatu
konsumen.
4. Komunikasi melalui iklan atau pemasaran: hal ini juga dapat mempengaruhi persepsi dan
ekspetasi konsumen, para pemasar seyogyanya tidak melakukan kampanye yang berlebihan dan
melampaui ekspetasi konsumen, karena kampanye yang berlebihan dan aktual tidak dapat
memenuhi keinginan konsumen maka akan mempengaruhi ekspetasi konsumen.

2
Takeuci dan Quelech (1983) mendeskripsikan faktor – faktor yang mempengaruhi
persepsi konsumen.

Sebelum membeli produk Saat membeli produk Setelah membeli produk

Image dan nama merk spesifikasi perfomansi kemudahan instalansi dan

perusahaan penggunaan
pengalaman sebelumnya komentar dari penjual penanganan,perbaikan,pengaduan
produk
Opini dan teman kondisi atau persyaratan
kesetrdiaan suku cadang
jaminan
reputasi ruko/tempat kebijaksanaan perbaikan dan
efektivitas pelayanan purna jual
penjualan pelayanan
publikasi hasil hasil
pengujian program program keandalan produk
pendukung
prduk
harga yang ditetapkan perfomansi komperatif
harga yang diklankan

Berikut adalah link video untuk materi diatas :


https://www.youtube.com/watch?v=nAmnj4Geqis

2.1.1 Karakteristik produk yang diinginkan


Pada umumnya konsumen menginginkan karakteristik produk yang lebih cepat
(fasterr), lebih murah (cheaper), dan lebih baik (better). Dalam hal ini terdapat tiga
dimensi yang harus diperhatikan, yaitu dimensi waktu,dimensi biaya,dan dimensi kualitas

1. Karakteristik lebih cepat (faster)

berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarakan kecepatan dan kemudahan


atau kenyaman dalam memperoleh produk tersebut.

3
a) Karakteristrik lebih murah (cheaper) berkaitan dengan dimensi biaya
yang dimana menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang
harus dibiayai oleh konsumen.
b) Karakteristik lebih baik (better) berkaitan dengan dimensi kualitas
produk yang dalam hal ini paling sulit untuk digambatkan secara tepat.

Berikut adalah link youtube untuk materi diatas :


https://www.youtube.com/watch?v=Q7jHZzxzDNU&t=217s pada menit 10:53 – 11:11

2.2 Elastisitas Permintaan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen


Elastisitas adalah presentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai aibat dari
perubahan nilai salah satu variabel yang menentukan permintaan 1 persen. Persamaan untuk
menghitung elastisitas adalah sebagai berikut :

Untuk elastisitas permintaan, Q adalah jumlah barang yang diminta, X adalah variabel
dalam fungsi permintaan, dan delta menunjukkan jumlah perubahaan variabel. Oleh karena itu,
setiap variabel independen dalam fungsi permintaan memiliki satu elastisitas.Elastisitas
permintaan terjadi ketika harga suatu barang atau jasa berpengaruh besar terhadap permintaan
konsumen. Jika harga turun sedikit, konsumen akan membeli lebih banyak. Jika harga naik sedikit,
mereka akan berhenti membeli sebanyak mungkin dan menunggu harga kembali normal.
Ada beberapa barang yang sangat tidak elastis, artinya, perubahan harga tidak
memengaruhi perubahan penawaran atau permintaan. Seperti orang perlu membeli bensin untuk
pergi bekerja atau bepergian ke seluruh dunia, dan jika harga minyak naik, orang kemungkinan
besar masih akan membeli bensin dalam jumlah yang sama. Jika kuantitas yang diminta suatu
produk menunjukkan perubahan besar sebagai respons terhadap perubahan harganya, hal itu
disebut elastis. Jika kuantitas yang dibeli mengalami sedikit perubahan sebagai respons terhadap
harganya, hal itu berarti tidak elastis.

4
Dengan kata lain, di dunia di mana orang-orang sama-sama menyukai kopi dan teh, jika harga kopi
naik, orang tidak akan kesulitan beralih ke teh, sehingga permintaan kopi akan turun. Ini karena kopi dan
teh dianggap sebagai pengganti yang baik satu sama lain. Elastisitas permintaan juga dapat digunakan untuk
memprediksi efek atau beban yang ditimbulkan oleh pajak terhadap barang tersebut.
Berikut link youtube mengenai materi elastisitas permintaan: https://youtu.be/ahH_hqw9FoE

2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga dari Permintaan

a. Sifat komoditas

Elastisitas harga dari permintaan bervariasi sesuai dengan sifat komoditi


tersebut. Biasanya, elastisitas harga permintaan barang-barang kebutuhan seperti garam,
gula, kotak korek api dll kurang dari satu. Pasalnya, setiap perubahan harga komoditas
tersebut tidak memengaruhi permintaan karena konsumen akan membeli komoditas
tersebut terlepas dari perubahan harga.

Sebaliknya elastisitas harga terhadap permintaan barang mewah seperti emas,


perhiasan, pendingin ruangan dll lebih besar dari pada satu kesatuan. Artinya, sedikit
perubahan harga komoditas tersebut berdampak besar pada permintaan mereka.
Sedangkan elastisitas harga permintaan barang-barang tersier seperti kulkas, kipas angin
dll merupakan kesatuan yang mengimplikasikan perubahan permintaan yang
proporsional karena perubahan harga.

b. Ketersediaan barang pengganti

Komoditas yang memiliki barang substitusi tersedia di pasar dengan harga yang
wajar memiliki permintaan yang elastis. Barang pengganti mengacu pada barang-barang
yang dapat digunakan di tempat lain seperti teh dan kopi, biskuit Oreo dan Biskuat, dll.
Sedikit turunnya harga satu barang pengganti menyebabkan lebih banyak permintaan
untuk barang tersebut. Akibatnya, permintaan barang substitusi menjadi elastis.
Misalnya, jika harga teh turun, orang akan mulai membel lebih banyak sedangkan kopi
lebih sedikit. Di sisi lain, barang tanpa substitusi memiliki permintaan yang tidak elastis.

5
c. Barang dengan penggunaan berbeda

Barang yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan mengandung


permintaan elastis. Kenaikan harga suatu komoditas menyebabkan penurunan
penggunaan komoditas tersebut. Misalnya, susu digunakan untuk minum dan membuat
teh, keju, yoghurt, dan lassi. Jika harga susu dinaikkan, maka akan digunakan untuk
tujuan minum saja sehingga permintaan untuk keperluan lain yang kurang penting akan
turun drastis.

d. Pendapatan konsumen

Elastisitas harga permintaan bervariasi dengan pendapatan konsumen. Untuk


kelompok berpenghasilan tinggi dan rendah, permintaannya tidak elastis sedangkan
untuk kelompok berpenghasilan menengah permintaannya elastis. Sebab, setiap
perubahan harga menyebabkan kontraksi atau perluasan permintaan oleh kelompok
menengah. Di sisi lain, dampaknya sangat kecil terhadap permintaan masyarakat
berpenghasilan tinggi dan rendah.

e. Kebiasaan konsumen

Barang-barang seperti rokok, alkohol, kopi, dll. Yang menjadi kebiasaan


konsumen, memiliki permintaan yang tidak elastis. Setiap perubahan harga komoditas
ini tidak menyebabkan perubahan permintaan.

f. Tingkat harga

Komoditas yang memiliki harga tinggi seperti perhiasan, AC, emas dan harga
murah seperti koran memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga komoditas
tersebut menyebabkan sedikit perubahan permintaan. Di sisi lain, barang dengan harga
sedang seperti pakaian, televisi, dll memiliki permintaan yang elastis. Sedikit perubahan
pada harga barang-barang ini berdampak besar pada permintaan mereka.

6
g. Jangka waktu

Permintaan untuk komoditas apa pun tidak elastis untuk jangka waktu yang lebih
pendek sedangkan elastis untuk jangka waktu yang lebih lama. Ini karena selera,
preferensi, dan kebiasaan konsumen berubah dalam jangka panjang. Dengan kata lain,
kenaikan harga suatu komoditas akan menyebabkan kontraksi permintaan dan Jatuhnya
harga mengarah pada perpanjangan permintaan dalam jangka panjang.

h. Permintaan bersama

Barang-barang pelengkap seperti mobil dan bensin, tinta dan pulpen, kamera dan
film dll memiliki permintaan yang tidak elastis. Kenaikan harga bensin mungkin tidak
menyusut jika tidak ada penurunan permintaan mobil.

i. Permintaan Peak dan Off-Peak

Permintaan komoditas selama waktu sibuk atau peak tidak elastis,


sebaliknya selama waktu tidak sibuk atau off peak lebih elastis. Pola ini terutama
berlaku dalam kasus transportasi dan fasilitas akomodasi hotel.

j. Proporsi pendapatan yang dibelanjakan pada suatu komoditas:

Komoditas seperti pasta gigi, semir sepatu, dll. Yang menghabiskan sebagian kecil
pendapatannya memiliki permintaan yang tidak elastis. Setiap perubahan harga barang-
barang ini tidak mempengaruhi permintaan mereka sedangkan untuk barang-barang
yang menghabiskan sebagian besar pendapatan, memiliki permintaan elastis seperti
pakaian, makanan, dll. Perubahan harga barang-barang ini berdampak besar pada
permintaannya.

k. Penundaan penggunaan

Komoditas yang permintaannya bisa ditunda, memiliki permintaan elastis.


Misalnya, jika permintaan untuk membangun rumah ditunda maka permintaan bahan
bangunan seperti batu bata, kapur semen, pasir dll akan menjadi elastis. Di sisi lain,

7
komoditas yang permintaannya tidak bisa ditunda seperti makanan saat lapar atau
minum saat haus, memiliki permintaan yang tidak elastis.

Berikut link youtube mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan


konsumen: https://youtu.be/idfMo8uyoro

2.3 Aplikasi Elastisitas Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial


Perusahaan memerlukan estimasi terhadap berbagai elastisitas untuk menentukan
kebijakan optimal bagi proses operasionalnya dan jalan yang paling positif untuk merespon
berbagai kebijakan perusahaan pesaing. Sebagai contoh, jika permintaan untuk produknya
inelastic terhadap harga, perusahaan tidak akan menurunkan harganya karena akan
mengakibatkan penurunan penerimaan total, dan meningkatkan biaya totalnya dan karenanya
memberikan laba yang lebih rendah. Sama halnya jika elastisitas penjualan perusahaan terhadap
iklannya positif dan tinggi daripada terhadap pengeluaran untuk kualitas dan pelayanan
pelanggan, maka perusahaan akan berkonsentrasi dalam usaha penjualannya lewat periklanan
dan tidak terhadap kualitas produk dan pelayanan pelanggan. Elastisitas dari penjualan
perusahaan terhadap variabel-variabel yang berada di luar kontrol perusahaan juga sangat
penting bagi perusahaan agar dapat merespons kebijakan perusahaan pesaing secara efektif dan
merencanakan strategi perkembangan yang terbaik.

a. Aplikasi Kasus 3-5 (Elastisistas Permintaan Silang terhadap Harga di dunia nyata)
Baris pertama dari tabel dibawah menunjukkan bahwa elastisitas permintaan silang
untuk margarin terhadap harga mentega adalah 1,53 persen. Ini berarti bahwa setiap
kenaikan harga mentega sebesar 1 persen akan mengakibatkan permintaan meningkat
sebesar 1,53 persen. Sehingga, margarin dan mentega merupakan komoditas substitusi di
Amerika Serikat. Pada sisi lainnya, di baris terakhir dari tabel dibawah terlihat bahwa
elastisitas permintaan silang dari sereal terhadap harga ikan segar adalah -0,87 persen. Ini
berarti bahwa 1 persen peningkatan harga sereal akan mengakibatkan penurunan
permintaan ikan segar sebanyak 0,87 persen. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara
sereal (sebagai contoh, roti) dan ikan segar merupakan barang komplementer.

8
Berikut ini tabel Elastisitas Permintaan Silang beberapa jenis komoditas di Amerika Serikat:

9
a) Aplikasi Kasus 3-6 (Substitusi antara Barang Domestik dan Luar Negeri)

10
b) Aplikasi Kasus 3-7 (Elastisitas Permintaan untuk Minuman Beralkohol di AS)

Jadi, perusahaan harus, pertama, mengidentifikasi semua variabel penting yang memengaruhi
permintaan produk yang dijual. Lalu perusahaan harus mendapatkan estimasi efek marginal dari
perubahan semua variabel tersebut terhadap permintaan. Perusahaan tersebut akan menggunakan
informasi ini untuk mengestimasi elastisitas permintaan dari produk yang ia jual terhadap semua
variabel fungsi permintaan. Hal ini sangat penting untuk keputusan marginal yang optimal pada
jangka pendek dan dalam perencanaan untuk pertumbuhan pada jangka Panjang.

11
Sebagai contoh, misalkan perusahaan Bernama Tasty Company memasarkan kopi merek X dan
mengestimasi regresi dari permintaan akan kopinya, sebagai berikut :
𝑄𝑥 = 1,5 – 3,0𝑃𝑥 + 0,8I + 2,0𝑃𝑌 − 0,6𝑃𝑆 + 1,2𝐴
Di mana:
𝑄𝑥 = Penjualan kopi merek X di Amerika Serikat, jutaan pon per tahun
𝑃𝑥 = Harga kopi merek X, dolar per pon
I = Pendapatan personal disposable, triliun dolar per tahun
𝑃𝑌 = Harga kopi pesaing, dolar per pon
𝑃𝑆 = Harga gula, dolar per pon
𝐴 = Pengeluaran iklan untuk kopi merek X, ratusan ribu dolar per tahun
Tasty Company dapat juga menggunakan informasi ini untuk menentukan bahwa ia bisa
menjual kopinya tahun depan (dengan jumlah yang sama pada tahun ini).

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Besarnya respon kuantitas yang diminta menunjuk pada seberapa besar kuantitas
akan berubah sebagai akibat adanya perubahan harga. Besarnya respon ini mencerminkan
derajat kepekaan kuantitas yang diminta. Demikian pula apabila terjadi perubahan atas
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kuantitas yang diminta, maka seberapa besar derajat
kepekaan kuantitas yang diminta juga tidak dapat diketahui dengan pasti. Ukuran untuk
mengukur derajat kepekaan atau responsivitas kuantitas yang diminta pada saat terjadi
perubahan atas harga ataupun faktor-faktor lain yang mempengaruhi kuantitas yang
diminta disebut elastisitas permintaan. Namun demikian yang perlu dicatat adalah bahwa
elastisitas menunjukkan perubahan kuantitas yang diminta atas suatu komoditi.
Hasil penelitian empiris terhadap berbagai jenis barang memperlihatkan bahwa
elastisitas sangat bervariasi di antara berbagai jenis komoditi. Pengetahuan mengenai
besarnya elastisitas suatu komoditi penting untuk meramalkan aktivitas ekonomi.
Perkiraan perubahan pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) akan
mempunyai pengaruh yang berarti pada kinerja (performance) perusahaan yang beroperasi
pada industri tersebut. Perubahan pendapatan yang dapat dibelanjakan akan berdampak
pada menurunnya aktivitas ekonomi pada industri yang memproduksi komoditi dengan
elastisitas harga permintaan yang tinggi karena kenaikan pendapatan yang dapat
dibelanjakan sedikit saja akan mendorong penurunan permintaan atas komoditi yang
bersangkutan.

13
DAFTAR PUSTAKA

AGUSTINI, M. Y. (2018). EKONOMI MANAJERIAL PEMBUATAN KEPUTUSAN


BERDASAR TEORI EKONOMI . Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata .

14

Anda mungkin juga menyukai