Anda di halaman 1dari 35

MUTU/KUALITAS, HUBUNGAN MUTU-HARGA-

KEUNTUNGAN, DAN MENGKAJI METODE DAN LOKASI


PENGENDALIAN MUTU

Untuk Memenuhi Tugas Bioedupreneurship

Dosen Pengampu : Noor Rosyidah Amini M.Pd

Disusun Oleh :

Agus Winanto (1911060004)

Depi Oktarina (1911060275)

Dwi Rahma Pelita (1911060286)

Puji Lestari (1911060398)

Kelompok : 4 (empat)

P.Biologi 4D

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualikum warahmatullahi wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya
diakhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehatnya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Bioedupreneurship
dengan judul mutu/kualitas, hubungan mutu-harga-keuntungan, dan mengkaji
metode dan lokasi pengendalian mutu.

Bandar Lampung, April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Mutu/Kualitas.............................................................................3
B. Hubungan mutu-harga-keuntungan...............................................................7
C. Mengkaji Metode dan Lokasi Pengendalian Mutu.......................................8

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran ...................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi, kualitas menjadi tulang punggung keberhasilan


suatu perusahaan dalam menjalankan roda perekonomian. Kualitas yang baik
akan menghasilkan kepercayaan dari konsumen. Sehingga pihak manajemen
memberikan perhatian yang lebih pada kualitas produk yang dihasilkan.
Kualitas produk menjadi perhatian penting bagi perusahaan dalam
menciptakan sebuah produk. Produk yang berkualitas menjadi kriteria utama
konsumen dalam pemilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Perusahaan senantiasa mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas
produk guna memenuhi keinginan konsumen. Dengan produk yang
berkualitas perusahaan dapat bersaing dengan para kompetitor dalam
menguasai pasar. Setiap perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi dan
perbaikan terus menerus terhadap proses produksinya sehingga dapat
menghasilkan produk dengan kualitas yang maksimal dan mempunyai daya
tarik terhadap konsumen sehingga dapat bertahan di dunia perindustrian.
Kualitas suatu produk merupakan salah satu faktor yang utama bagi para
konsumen dalam memilih serta menentukan produk yang akan dibeli.

Salah satu aktifitas dalam menciptakan kualitas agar sesuai standar


yang telah ditetapkan adalah dengan menerapkan sistem pengendalian
kualitas yang tepat, mempunyai tujuan dan tahapan yang jelas, serta
memberikan inovasi dalam melakukan pencegahan dan penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. (Gaspersz, 2005). Kegiatan
pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan pengendalian terhadap
tingkat kerusakan produk sampai pada pencapai terbaik dengan melakukan
perbaikan secara terus menerus.

1
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa masalah
kualitas dan pengendalian mutu terhadap kualitas produk yang dihasilkan
oleh sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang penting dan membutuhkan
kajian yang lebih mendalam. Oleh karena itu penulis menganggap penelitian
di bidang kualitas dan pengendalian mutu ini sangat penting dalam
mendukung perusahaan untuk memiliki daya saing dengan produk
perusahaan lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari mutu/kualitas?
2. Bagaimana hubungan mutu-harga-keuntungan?
3. Bagaimana mengkaji metode dan lokasi pengendalian mutu?

C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian dari mutu/kualitas
2. Dapat menjelaskan hubungan mutu-harga-keuntungan
3. Dapat mengkaji metode dan lokasi pengendalian mutu

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mutu/Kualitas

Pengertian kualitas/mutu adalah hasil atau out came dari suatu proses
produktivitas suatu hasil yang diukur menurut ukuran atau standar terbaik yang
telah/pernah dicapai dalam suatu proses produksi suatu keluaran ( barang atau jasa
). Kualitas suatu hasil tentu akan ditentukan oleh komponen-komponen yang
terdapat dalam proses tersebut. ( Suprihatiningsih.2016. Persepeksif manajemen
Pembelajaran Program Keterampilan.)

Dalam perusahaan pabrik, istilah mutu dapat diartikan sebagai faktor


faktor yang terdapat dalam suatu barang/hasil yang menyebabkan barang/hasil
tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang/hasil itu dimaksudkan atau
dibutuhkan. Seperti kita ketahui bahwa barang barang harus dapat memenuhi
beberapa tujuan dan agar supaya barang barang tersebut dapat dipergunakan untuk
mencapai (cocok untuk) tujuan itu maka barang barang itu harus mempunyai
mutu tertentu. Dalam banyak hal, pembeli atau konsumenlah yang membuat
keputusan terakhir tentang tujuan untuk apa hasil tersebut dimaksudkan. ( Rusdi
Nur dan Muhammad Arsyad Suyuti. 2017. Pengantar Sistem Munafaktur )

Konsumen yang membeli suatu produk atau memakai suatu jasa


mempunyai harapan (expectation), yaitu apabila kinerja produk atau jasa tersebut
memenuhi atau bahkan melampui harapan konsumen bukan saja satu kali tetapi
berulang-ulang sehingga memberikan kepuasan maka persepsi konsumen tersebut
ialah bahwa dia telah memperoleh produk atau jasa yang mempunyai kualitas.
Sebagai contoh, Chandra baru saja menyaksikan sebuah film dibioskop Empire
21. Ia akan mudah menyebutkan aspek-aspek apa saja yang ia nilai dalam
menentukan kualitas jasa bioskop yang baru saja dikunjunginya.

3
Misalnya aspek-aspek tersebut terdiri dari :

1. Ketepatan waktu penayangan


2. Lingkup atau tata ruang
3. Kursi yang nyaman/empuk
4. Harga
5. Pilihan film yang ditayangkan
6. Sound system

a. Pengertian Kualitas Menurut Para Ahli


1) Menurut ISO-8402 (Loh, 2001:35), Kualitas adalah totalitas fasilitas dan
karakteristik dari produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan, tersurat
maupun tersirat.
2) Tjiptono (2004:11), Mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian untuk
digunakan (fitness untuk digunakan). Definisi lain yang menekankan
orientasi harapan pelanggan pertemuan.
3) Kadir (2001:19), Menyatakan bahwa kualitas adalah tujuan yang sulit
dipahami (tujuan yang sulit dipahami), karena harapan para konsumen
akan selalu berubah. Setiap standar baru ditemukan, maka konsumen
akan menuntut lebih untuk mendapatkan standar baru lain yang lebih
baru dan lebih baik. Dalam pandangan ini, kualitas adalah proses dan
bukan hasil akhir (meningkatkan kualitas kontinuitas).
4) Crosby (1979), mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan
persyaratan.ia melakukan pendekatan pada transformasi budaya kualitas.
5) Taguchi (1987), kualitas adalah loss to society, yang maksudnya adalah
apabila terjadi penyimpangan dari target, hal ini merupakan fungsi
berkurangnya kualitas. Pada sisi lain, berkurangnya kualitas tersebut
akan menimbulkan biaya. Manajemen Kualitas.
6) Menurut Kotler dan Armstrong (2007:347), Kualitas Produk adalah
kemampuan suatu produk untuk melakukan Fungsi – fungsinya;
kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang
dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain

4
yang berharga pada produk secara keseluruhan. Menurut Kotler
(2002 : 329) untuk menentukan dimensi kualitas barang dapat
melalui tujuh dimensi, yaitu :
a. Bentuk (performance) Berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
b. Keistimewaan (features) Sebagian besar produk dapat
ditawarkan dengan berbagai keistimewaan seperti
karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya
untuk menjadi yang pertama dalam memperkenalkan
keistimewaan baru yang berharga merupakan salah satu cara
yang efektif untuk bersaing. Suatu perusahaan dapat
mengidentifikasi dan memilih keistimewaan baru yang tepat
dengan terlebih dahulu menghubungi para pembeli dan
mengajukan pertanyaan. Tugas selanjutnya adalah memutuskan
keistimewaan yang patut ditambahkan. Untuk tiap
kemungkinan keistimewaan, perusahaan harus menghitung nilai
pelanggan dibandingkan dengan biaya perusahaan.
Perusahaan perlu mengetahui seberapa besar pasar yang
mengiginkan keistimewaan tersebut, berapa waktu yang
dibutuhkan untuk memperkenalkan keistimewaan itu.
c. Keandalan (reliability) Keandalan adalah ukuran kemungkinan
sebuah proyek tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode
tertentu. Pembeli pada umumnya akan membayar lebih demi
mendapatkan suatu produk yang dapat diandalkan.
d. Mutu kinerja (conformance) Mutu kinerja mengacu pada
level dimana karakteristik dasar produk itu beroperasi.
Sebagian besar produk ditetapkan pada salah satu dari empat
level kinerja, yaitu rendah, rata – rata, tinggi dan super.
e. Daya tahan (durability) Daya tahan (durability) adalah suatu
ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi
normal atau berat. Daya tahan merupakan atribut yang

5
berharga untuk menawarkan sebuah produk. Pembeli biasanya
rela membayar lebih untuk barang yang mempunyai reputasi
tinggi karena tahan lama.
f. Pelayanan (service ability) Pelayanan yaitu karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan kompetensi, kemudahan dan
akurasi dalam memberikan pelayanan untuk perbaikan barang.
g. Keindahan / gaya (aesthetics) Keindahan / gaya merupakan
karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai – nilai
estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
refleksi serta preferensi individual.
(https:/www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kualitas diakses
senin 29 Maret 2021 pukul 13.00 WIB)

b. Pengertian Manajemen Mutu

Manajemen Mutu adalah tindakan mengawasi semua kegiatan dan tugas-tugas


yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat mutu yang diinginkan. Ini
termasuk penentuan kebijakan mutu, menciptakan dan menerapkan perencanaan
mutu dan jaminan, dan kontrol kualitas dan peningkatan kualitas. Hal ini juga
disebut sebagai Total Management Quality (TQM). Manajemen Mutu merupakan
filosofi bisnis bahwa keberhasilan jangka panjang perusahaan berasal dari
kepuasan pelanggan. Mensyaratkan bahwa semua pemangku kepentingan dalam
bisnis bekerja sama untuk meningkatkan proses, produk, layanan dan budaya
perusahaan itu sendiri. Dalam kaitan ini terdapat beberapa karakteristik umum
manajemen mutu. ( isokonsultindo. 2021. manajemen-mutu )

1) Sistem manajemen mutu berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal
ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-
standar kerja.
2) Sistem manajemen mutu berlandaskan pada pencegahan terhadap
kesalahan-kesalahan yang akan timbul.

6
3) Sistem manajemen mutu mencakup elemenelemen seperti tujuan
(objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (output), proses (processes),
masukan (input), pemasok (suppliers), pengukuran umpan balik serta
umpan maju (measurements for feedback and feedforward). (Wartuny,
Rison William, dkk. Model penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis
ISO 9001:2015 Pada Kontraktor Di Provinsi Papua Barat. Jurnal Sipil
Statik. Manado. 2018 vol 6 No.8 hal:580-581)

c. 7 PRINSIP MANAJEMEN MUTU ISO 9001:201

Kami telah menulis tentang 8 Prinsip Manajemen Mutu berdasar pada


standar ISO 9001:2008. Namun kita semua telah mengetahui bahwa edisi kelima
ISO 9001 (ISO 9001:2015) diterbitkan pada bulan September 2015 yang
menggantikan edisi keempat (ISO 9001:2008). Proses penyusunan ISO 9001:2015
dikerjakan secara bertahap dan organisasi diberikan masa transisi 3 tahun setelah
ISO 9001:2015 diterbitkan untuk memperbaharui sistem manajemen mutu
sebelumnya. ISO 9001:2015 didasarkan pada tujuh prinsip manajemen mutu
berikut (isokonsultindo.com. 2021. 7 prinsip manajemen mutu iso ) :

1. Prinsip 1 - Fokus Pelanggan

Fokus utama dari manajemen mutu yaitu untuk memenuhi kebutuhan


pelanggan dan berusaha untuk melebihi apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Sukses berkelanjutan dicapai ketika sebuah organisasi menarik dan
mempertahankan kepercayaan pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya
tergantung tergantung siapa itu. Setiap aspek dari interaksi pelanggan memberikan
kesempatan untuk menciptakan nilai lebih bagi pelanggan. Memahami kebutuhan
pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya saat ini dan dimasa akan datang serta
memberikan kontribusi untuk hasil yang berkelanjutan dari suatu organisasi.

Manfaat

1. Meningkatan nilai pelanggan;

7
2. Meningkatan kepuasan pelanggan;
3. Meningkatan loyalitas pelanggan;
4. Meningkatkan di bisnis yang berulang;
5. Meningkatkan reputasi organisasi;
6. Memperluas pelanggan;
7. Meningkatan pendapatan dan pangsa pasar.

Beberapa tindakan yang mungkin bahwa organisasi dapat meningkatkan


fokus pelanggan mencakup :

1. Mengidentifikasi dan mengenali pelanggan secara langsung dan tidak


langsung dari organisasi yang menerima nilai dari organisasi;
2. Memahami kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini dan masa depan;
3. Menghubungkan tujuan organisasi dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan;
4. Mengkomunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh
organisasi;
5. Merencanakan, merancang, mengembangkan, memproduksi, serta
menyampaikan produk dan layanan dukungan untuk memenuhi kebutuhan
dan harapan pelanggan;
6. Mengukur dan memantau kepuasan pelanggan dan mengambil tindakan
yang tepat;
7. Menentukan dan mengambil tindakan pada kebutuhan pihak yang
berkepentingan yang relevan dan sesuai harapan yang dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan;
8. Secara aktif mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai
keberhasilan yang berkelanjutan.

2. Prinsip 2 - Kepemimpinan

Pemimpin di semua departement menetapkan kesatuan tujuan dan arah,


dan menciptakan kondisi di mana orang terlibat dalam mencapai sasaran mutu
organisasi. Penciptaan kesatuan tujuan, arah dan keterlibatan memungkinkan

8
organisasi untuk menyelaraskan strategi, kebijakan, proses dan sumber daya untuk
mencapai tujuannya.

Manfaat

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memenuhi sasaran mutu


organisasi;
2. Memberikan koordinasi yang lebih baik dari proses organisasi;
3. Meningkatan komunikasi antara tingkatan dan fungsi organisasi;
4. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organisasi dan orang-
orangnya untuk memberikan hasil yang diinginkan.

Beberapa tindakan yang mungkin bahwa organisasi dapat lakukan


meliputi :

1. Melakukan komunikasi mengenai misi, visi, strategi, kebijakan dan proses


organisasi di seluruh organisasi;
2. Menciptakan dan mempertahankan nilai-nilai bersama, keadilan dan
model etis untuk perilaku di semua tingkat organisasi;
3. Membangun budaya kepercayaan dan integritas;
4. Mendorong komitmen organisasi-lebar untuk kualitas;
5. Memastikan bahwa para pemimpin di semua tingkatan adalah contoh
positif kepada orang-orang dalam organisasi;
6. Memberikan orang dengan sumber daya yang diperlukan, pelatihan dan
wewenang untuk bertindak dengan akuntabilitas;
7. Menginspirasi, mendorong dan mengakui kontribusi orang.

3. Prinsip 3 - Keterlibatan Orang

Hal ini penting bagi organisasi dimana semua orang berkompeten, diberdayakan
dan terlibat dalam memberikan nilai di seluruh organisasi mampu meningkatkan
kemampuan untuk menciptakan nilai. Untuk mengelola organisasi secara efektif
dan efisien, penting untuk melibatkan semua orang di semua tingkatan dan

9
menghormati mereka sebagai individu. Pengakuan, pemberdayaan dan
peningkatan keterampilan dan pengetahuan serta memfasilitasi keterlibatan orang
dalam mencapai tujuan organisasi.

Manfaat

1. Meningkatkan pemahaman sasaran mutu organisasi oleh orang-orang


dalam organisasi dan peningkatan motivasi untuk mencapainya;
2. Meningkatkan keterlibatan orang dalam kegiatan perbaikan;
3. Meningkatkan pengembangan pribadi, inisiatif dan kreativitas;
4. Meningkatkan kepuasan masyarakat;
5. Meningkatkan kepercayaan dan kerjasama di seluruh organisasi;
6. Meningkatkan perhatian kepada nilai-nilai bersama dan budaya di seluruh
organisasi.

Beberapa tindakan yang dapat diambil meliputi :

1. Berkomunikasi dengan orang-orang untuk mempromosikan pemahaman


tentang pentingnya kontribusi masing-masing;
2. Meningkatkan kerjasama di seluruh organisasi;
3. Memfasilitasi diskusi terbuka dan berbagi pengetahuan dan pengalaman;
4. Memberdayakan orang untuk menentukan kendala kinerja dan mengambil
inisiatif tanpa ragu;
5. Mengenali dan mengakui orang kontribusi, pembelajaran dan perbaikan;
6. Memungkinkan evaluasi diri kinerja terhadap tujuan pribadi;
7. Melakukan survei untuk menilai tingkat kepuasan masyarakat,
mengkomunikasikan hasil survei dan mengambil tindakan yang tepat.

Manfaat utama

1. Meningkatkan kemampuan untuk fokus bisnis pada proses kunci dan peluang
untuk perbaikan;

10
2. Mendapatkan hasil yang konsisten dan dapat diprediksi melalui sistem proses
yang selaras;
3. Dapat mengoptimalkan kinerja melalui proses manajemen yang efektif, serta
mengoptimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi
hambatan lintas fungsional;
4. Memungkinkan organisasi untuk memberikan keyakinan kepada pihak yang
tertarik terkait dengan konsistensi, efektivitas dan efisiensi.

Beberapa tindakan yang mungkin dapat diambil oleh organisasi meliputi :

1. Mampu menentukan tujuan dari sistem dan proses yang diperlukan untuk
mencapainya;
2. Mampu membangun otoritas, tanggung jawab dan akuntabilitas untuk
mengelola proses;
3. Dapat memahami kemampuan organisasi dan menentukan keterbatasan
sumber daya sebelum tindakan;
4. Dapat menentukan saling ketergantungan proses dan menganalisis
pengaruh modifikasi untuk proses individu pada sistem secara
keseluruhan;
5. Mampu Mengelola proses dan keterkaitan sebagai sistem untuk mencapai
sasaran mutu organisasi secara efektif dan efisien;
6. Mampu memastikan informasi yang diperlukan tersedia untuk
mengoperasikan dan meningkatkan proses, dan untuk memantau,
menganalisis dan mengevaluasi kinerja sistem secara keseluruhan;
7. Mampu Mengelola resiko yang dapat mempengaruhi output dari proses
dan hasil keseluruhan dari QMS.

5. Prinsip 4 - Pendekatan Proses

Apabila Kegiatan dipahami dan dikelola sebagai proses yang saling terkait yang
berfungsi sebagai sistem yang koherensif maka secara konsisten dapat
mempredikisi hasil yang lebih efektif dan efisien. Sistem manajemen mutu terdiri
dari proses yang saling terkait. Organisasi harus memahami bagaimana hasil yang

11
diproduksi oleh sistem ini, termasuk semua yang proses, sumber daya, kontrol dan
interaksi, memungkinkan organisasi untuk mengoptimalkan kinerjanya.

Manfaat utama

1. Meningkatkan kemampuan untuk fokus bisnis pada proses kunci dan


peluang untuk perbaikan;
2. Mendapatkan hasil yang konsisten dan dapat diprediksi melalui sistem
proses yang selaras;
3. Dapat mengoptimalkan kinerja melalui proses manajemen yang efektif,
serta mengoptimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi
hambatan lintas fungsional;
4. Memungkinkan organisasi untuk memberikan keyakinan kepada pihak
yang tertarik terkait dengan konsistensi, efektivitas dan efisiensi.

Beberapa tindakan yang mungkin dapat diambil oleh organisasi meliputi :

1. Mampu menentukan tujuan dari sistem dan proses yang diperlukan untuk
mencapainya;
2. Mampu membangun otoritas, tanggung jawab dan akuntabilitas untuk
mengelola proses;
3. Dapat memahami kemampuan organisasi dan menentukan keterbatasan
sumber daya sebelum tindakan;
4. Dapat menentukan saling ketergantungan proses dan menganalisis
pengaruh modifikasi untuk proses individu pada sistem secara
keseluruhan;
5. Mampu Mengelola proses dan keterkaitan sebagai sistem untuk mencapai
sasaran mutu organisasi secara efektif dan efisien;
6. Mampu memastikan informasi yang diperlukan tersedia untuk
mengoperasikan dan meningkatkan proses, dan untuk memantau,
menganalisis dan mengevaluasi kinerja sistem secara keseluruhan;
7. Mampu Mengelola resiko yang dapat mempengaruhi output dari proses
dan hasil keseluruhan dari QMS.

12
6. Prinsip 5 - Peningkatan

Organisasi yang sukses memiliki fokus yang sedang berlangsung pada


perbaikan. Perbaikan adalah penting bagi suatu organisasi untuk mempertahankan
tingkat kinerja yang bereaksi terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal
dan menciptakan peluang baru.

Manfaat utama

1. Peningkatan kinerja proses, kemampuan organisasi dan kepuasan pelanggan;


2. Kemampuan untuk fokus melakukan penyelidikan pada akar penyebab dan
diikuti oleh pencegahan dan tindakan korektif;
3. Kemampuan untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap resiko internal dan
eksternal dan meningkatkan peluang;
4. Kemampuan mempertimbangan perbaikan inkremental dan meningkatkan
inovasi;
5. Meningkatkan wawasan untuk perbaikan.

Beberapa tindakan yang mungkin bahwa organisasi dapat lakukan yaitu


sebagai berikut:

1. Dapat mempromosikan pembentukan tujuan perbaikan di semua tingkat


organisasi;
2. Dapat mendidik dan melatih orang-orang di semua tingkatan mengenai
bagaimana menerapkan alat dasar dan metodologi untuk mencapai tujuan
perbaikan;
3. Dapat memastikan orang yang kompeten untuk berhasil mempromosikan
proyek-proyek perbaikan;
4. Dapat mengembangkan dan menyebarkan proses untuk melaksanakan
proyek-proyek perbaikan di seluruh organisasi;

13
5. Dapat menelusur, meninjau dan meng-audit perencanaan, pelaksanaan,
penyelesaian dan hasil dari proyek-proyek perbaikan;
6. Dapat mengintegrasikan pertimbangan peningkatan dalam pengembangan
proses, produk dan atau jasa.

6. Prinsip 6 - Pengambilan Keputusan berdasarkan bukti

Keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan informasi lebih


mungkin untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Pengambilan keputusan
dapat menjadi proses yang kompleks dan sering melibatkan beberapa jenis dan
sumber masukan, serta interpretasi yang subjektif. Sangat penting untuk
memahami hubungan sebab dan akibat serta konsekuensi yang tidak diinginkan.
Fakta, bukti dan analisis data menyebabkan objektivitas yang lebih besar dan
kepercayaan terhadap keputusan yang dibuat

Manfaat utama

1. Perbaikan dalam proses pengambilan keputusan;


2. Peningkatan dalam penilaian kinerja proses dan kemampuan untuk
mencapai tujuan;
3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional;
4. Peningkatan kemampuan untuk meninjau dan mengubah pendapat dan
keputusan;
5. Peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan di
masa lalu.

Beberapa tindakan yang mungkin bahwa organisasi dapat ambil meliputi :

1. Dapat menentukan, mengukur dan memonitor indikator kunci untuk


menunjukkan kinerja organisasi;
2. Dapat membuat semua data yang diperlukan tersedia untuk orang-orang
yang relevan;

14
3. Dapat memastikan bahwa data dan informasi yang cukup akurat, dapat
diandalkan dan aman;
4. Dapat menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi dengan metode
yang tepat;
5. Dapat memastikan orang yang kompeten untuk menganalisa dan
mengevaluasi data yang diperlukan;
6. Dapat membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan bukti-
bukti, seimbang dengan pengalaman dan intuisi.

7.Prinsip 7 - Manajemen Relasi

Untuk sukses berkelanjutan, organisasi mengelola hubungan mereka


dengan pihak yang berkepentingan, seperti pemasok. Pihak yang berminat
mempengaruhi kinerja organisasi. Keberhasilan berkelanjutan lebih mungkin
untuk dicapai ketika sebuah organisasi mengelola hubungan dengan pihak
berkepentingan untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap kinerjanya.
manajemen hubungan dengan pemasok dan jaringan mitra sering penting tertentu.

Manfaat utama

1. Ada peningkatan kinerja organisasi dan pihak yang berkepentingan yang


relevan dengan menanggapi peluang dan kendala yang terkait dengan
masing-masing pihak yang berkepentingan;
2. Ada pemahaman umum dari tujuan dan nilai-nilai di antara pihak yang
berkepentingan;
3. Ada peningkatan dalam menciptakan nilai bagi pihak yang berkepentingan
dengan berbagi sumber daya dan kompetensi dan mengelola resiko terkait
kualitas;
4. Ada rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran
stabil produk dan jasa.

15
Beberapa tindakan yang mungkin dapat dilakukan oleh organisasi :

1. Dapat menentukan pihak yang berkepentingan yang relevan (seperti


penyedia, mitra, pelanggan, investor, karyawan atau masyarakat secara
keseluruhan) dan hubungan mereka dengan organisasi;
2. Dapat menentukan dan memprioritaskan hubungan pihak yang
berkepentingan yang perlu dikelola;
3. Dapat membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka
pendek dengan pertimbangan jangka panjang;
4. Dapat mengumpulkan dan berbagi informasi, keahlian dan sumber daya
dengan pihak yang berkepentingan yang relevan;
5. Dapat mengukur kinerja dan memberikan umpan balik kinerja untuk pihak
yang berkepentingan, yang sesuai, untuk meningkatkan inisiatif perbaikan.
Hal ini dapat membangun kegiatan pembangunan dan peningkatan
kolaborasi dengan penyedia, mitra dan pihak lain yang berkepentingan;
6. Dapat mendorong dan mengenali perbaikan dan prestasi oleh penyedia dan
mitra.

d. Manfaat Manajemen Mutu

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari proses jika diterapkan di dalam
sebuah perusahaan. Antara lain :

a. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga menjaga


kepercayaan terhadap perusahaan.
b. Menumbuhkan rasa motivasi di dalam diri karyawan
c. Meningkatkan standar kerja di dalam perusahaan
d. Meningkatkan dan menjaga nama baik perusahaan

e. Proses Manajemen Mutu

Di dalam manajemen mutu, ada beberapa tahapan maupun proses yang perlu
dilakukan yaitu :

16
1. Perencanaan dan Strategi Mutu

Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses perencanaan dan


strategi yang matang agar keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih
terarah dan sesuai. Hal ini juga berlaku di dalam dunia bisnis. Untuk
melaksanakan, harus diawali dengan perencanaan yang baik. rencana dan
strategi yang dibuat pun juga harus memiliki struktur tahapan atau proses yang
tepat. Hal ini dilakukan agar kualitas mutu yang diinginkan dapat tercapai dan
memenuhi standar yang berlaku.Selain itu, di dalam tahap perencanaan
strategi ini juga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui kebutuhan dari
konsumen atau pelanggan agar membantu meningkatkan kepuasan pelanggan
terhadap produk maupun jasa yang dihasilkan.

2. Implementasi Perencanaan Mutu

Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi


mutu diperlukan untuk mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat.
Di dalam proses implementasi mutu, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti
standar pengerjaan atau pembuatan produk, dan pengecekan kualitas mutu.
Jika sudah sesuai dengan standar mutu yang digunakan oleh perusahaan,
barulah produk maupun hasil akan diberikan dan disebarluaskan kepada para
konsumen di luar.

3. Evaluasi Mutu

Setelah mengimplementasikan produk dan menyebarluaskan produk


kepada para konsumen, maka tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah
proses evaluasi mutu. Proses evaluasi mutu berguna untuk meninjau kembali
hasil dari produk yang dikeluarkan. Di dalam proses evaluasi ini, perusahaan
perlu untuk memeriksa kembali tingkat kepuasan serta respon yang
didapatkan dari produk yang sudah dihasilkan. Nantinya, hasil review atau
evaluasi ini akan berguna dalam perbaikan atau pengembangan produk lebih
lanjut.

4. Perbaikan atau Pengembangan

17
Setelah mengevaluasi hasil dan kualitas dari produk yang sudah
dikeluarkan sebelumnya, sebuah perusahaan perlu melakukan langkah terakhir
dan yang paling krusia, yaitu pengembangan atau perbaikan. Proses ini
merupakan proses lanjutan yang memanfaatkan hasil pemantauan dan
pengendalian mutu hingga sebuah perusahaan dapat berinovasi lebih lanjut
terhadap produk atau jasa yang sudah dikeluarkan sebelumnya. ( Admin
linovhr.2021. Manejemen mutu : pengertian, manfaat, tujuan, fungsi, dan
prosesnya )

B. Hubungan Mutu-Harga-Keuntungan

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan


karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Dari
berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa harga adalah Sejumlah
uang yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam
mendapatkan produk atau jasa.

Mutu yang baik dari sebuah produk dapat berpotensi untuk membuat harga
jual yang lebih tinggi dan pembelian ulang yang tinggi karena kepercayaan
yang diberikan pelanggan terhadap produk tersebut. (Amanah, Dita. Pengaruh
Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasaan Konsumen Pada Majestyk
Bakery & cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan. Jurnal Keuangan & Bisnis.
Medan. 2010 Volume 2 No. 1 hal:72)

Dalam menghadapi pesaingan yang ketat di era globalisasi ini, setiap


perusahaan harus mampu bersaing untuk memenangkan persaingan. Orientasi
dunia pemasaran telah mengalami perubahan. Setiap perusahaan harus
memperhatikan dan mempertimbangkan kepuasan konsumen. Masalah yang
sering dihadapi oleh perusahaan adalah bahwa perusahaan belum tentu
mampu memberikan kepuasan maksimal yang benar – benar diharapkan oleh
konsumen atau pelanggan. Banyak cara yang bisa dicapai oleh perusahaan

18
untuk meningkatkan kepuasan konsumen, misalnya dengan memperhatikan
faktor harga. Pada umumnya, konsumen cenderung akan memilih perusahaan
yang menawarkan produknya dengan harga yang relatif murah. Harga merupakan
salah satu bahan pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk membeli
produk pada suatu perusahaan. Selain harga yang relatif murah, kualitas
produk juga sangat mempengaruhi keberhasilan dan kemajuan suatu usaha
bisnis. Perusahaan yang memproduksi produk yang berkualitas tinggi lebih akan
memberi keuntungan dibandingkan dengan memproduksi produk yang
berkualitas rendah.

Artinya, konsumen akan bersedia membeli suatu barang dengan harga


yang masuk akal/relatif terjangkau, dengan kualitas barang yang baik. Kepuasan
konsumen menjadi perhatian yang utama bagi kebanyakan perusahaan. Jika
kinerja produk lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika
ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas; jika melebihi harapan, pembeli
akan sangat puas. Perasaan – perasaan itu akan membuat apakah pembeli akan
membeli produk tersebut dan akan membicarakan hal – hal yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan
orang lain.

Kepuasan konsumen merupakan konsep penting dalam konsep


pemasaran. Perusahaan perlu melihat pentingnya konsumen dipuaskan dengan
memberikan harga yang relatif murah dan kualitas produk yang baik. Artinya,
memberikan kinerja yang sama atau melebihi harapan konsumen, dengan tujuan
untuk mendapatkan para konsumen yang loyal (setia) sehingga memberikan
manfaat yang tinggi bagi perusahaan. Jadi, jika mutu produk baik konsumen akan
bersedia membeli suatu barang dengan harga yang masuk akal/relatif terjangkau
kemudian perasaan konsumen akan puas dengan produk yang didapatkan.
Perasaan itu yang akan membuat keuntungan bagi suatu perusahaan karena
kemungkinan konsumen akan melakukan pembelian ulang kepada produk kita
dan menceritakan kepada orang-orang kualitas produk kita yang baik dengan
harga yang sesuai. Dan itu menjadi peluang perusahaan karena orang-orang akan
membeli produk kita sehingga penjualan kita semakin meningkat dan keuntungan

19
pun semakin tinggi. ( Ransun, Meisella Kristina, dkk. Pengaruh Biaya Kualitas
Dan Biaya Produksi Terhadap Peningkatan Kualitas Produk Pada Trinity
Percetakan Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Manado. 2016 volume. 16
No. 04)

C. Mengkaji Metode dan Lokasi Pengendalian Mutu ( Quality Control )

Pengendalian kualitas (quality control) menurut Dr. K. Ishikawa (dalam


Herawan:2011) adalah “Suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang,
dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana
pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan
teratas sampai karyawan pelaksana.”Sedangkan menurut Vincent Gasperz dalam
Ilham (2012), spengendalian kualitas adalah “Teknik dan aktivitas operasional
yang digunakan untuk memenuhi standar kualitas yang diharapkan.” (Dewi
Puspita Ariani, dkk. Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Pendekatan P.D.C.A
(Plan-Do-Checkj-Act) Berdasarkan Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit
Pada RSUD dr. Adhyatma Semarang( Studi Kasus Pada Instalansi Radiologi).
Diponegoro Journel Of Social and Politic.2013. hal:4)

Quality Control dibutuhkan oleh setiap perusahaan guna memastikan bahwa


produksi atau layanan mematuhi serangkaian kriteria kualitas yang ditentukan
untuk memenuhi persyaratan klien dan pelanggan. ( Yusuf Ilmu Ekonomi,
Menejemen Juni 21,2020 )

1. METODE PENGENDALIAN MUTU/KUALITAS

Ada banyak pendekatan atau metode untuk pengendalian kualitas. Jenis


yang anda gunakan tergantung pada produk spesifik anda dan harus ditentukan
sebelum inspeksi quality control dimulai. Ada tujuh moetode quality control
utama yang adalah sebagai berikut.

20
a. Daftar periksa ( checklist )

Pada dasarnya,pengendalian mutu mengharuskan anda memeriksa


item yang sangat penting untuk memproduksi dan menjual prodruk.

b. Diagram tulang ikan

Visual ini sangat membantu untuk menentukan apa yang


menyebabkan masalah tertentu terjadi, baik itu terjadi pada bahan, mesin,
metode atau tenaga kerja

c. Peta kendali

Ini membantu anda melihat bagaimana proses berubah secara historis


menggunakan control. Bagan membantu anda menentukan dan memperbaiki
masalah saat itu terjadi, memprediksi berbagai hasil dan menganalisis
variasi.

d. Stratifikasi

Alih-alih melihat semua faktor bersama-sama, stratifikasi memisahkan


data sehingga anda dapat mengidentifikasi pola dan area masalah tertentu.

e. Grafik pareto

Jenis diagram batang ini memberikan analisis visual tentang masalah


dan sebab sehingga anda dapat focus pada masalah yang paling signifikan.

f. Histogram

grafik umum yang menggunakan bilah untuk mengindentifikasi


distribusi frekuensi yang menunjukkan seberapa sering cacat terjadi.

g. Diagram Penyebaran

Memplot informasi sepanjang dua sumbu pada grafik ini dapat


membantu secara visual mengidentifikasi hubungan antar variabel.

1. ISO

Penerapan sistem manajemen mutu adalah suatu keputusan strategis bagi suatu
organisasi

21
yang dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya secara
keseluruhan dan

menyediakan dasar yang kuat untuk inisiatif pembangunan berkelanjutan. Manfaat


potensial

suatu organisasi yang mengimplementasikan sistem manajemen kualitas


berdasarkan standar

internasional adalah (ISO 9001:2015):

a) Kemampuan untuk menyediakan produk dan jasa secara konsisten yang


memenuhi

kebutuhan pelanggan dan persyaratan hukum serta peraturan yang berlaku

b) Memfasilitasi peluang untuk meningkatkan kepuasan pelanggn,


menangani risiko dan peluang yang terkait dengan konteks dan tujuannya.
c) Kemampuan untuk menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan sistem
manajemen mutu yang ditentukan.

ISO-9000 merupakan sebuah standar system mutu bukan yang dibuat


sebagai standar proses yang menunjukkan sebuah organisasi perusahaan telah
memiliki sebuah sistem mutu yang detail dan spesifik (Yates dan Aniftos (1997).
Sementara itu Gaspersz (1997) mendefinisikan ISO-9000 sebagai sertifikasi
terhadap system manajemen mutu suatu perusahaan yang mampu menjamin suatu
produk atau jasa yang dihasilkannya dalam memenuhi standar mutu yang
berkesinambungan. Memperoleh Sertifikat ISO-9000 oleh suatu perusahaan,
sebagai upaya menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah terstandar secara baik
melalui sistem manajemen mutu dan mampu menghasilkan produk atau jasa
sesuai persyaratan pelanggan (Santosa, 1996).

Beberapa peneliti menunjukkan keuntungan ketika memperoleh sertifikasi


ISO antara lain memperoleh reputasi yang lebih baik, tingkat kesadaran akan
perlunya menjaga kualitas, prosedur dan tanggung jawab menjadi lebih jelas dan
terdokumentasi dengan baik, menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu, lebih
mudah untuk ditelusuri dan dilakukan audit, pelayanan kepada pelanggan lebih

22
baik, kesempatan melakukan ekspansi (Marzuki dan Lumeno, 2011), peranan
pimpinan perusahaan dalam menjalankan sistem (Lumeno dan Siswanto,2012).
Sekalipun banyak manfaat dari memperoleh sertifikat ISO, namun penerapannya
masih banyak kendala baik dalam proses maupun setelah sertifikasi diperoleh.
Masalah utama dalam penerapan ISO adalah kesiapan SDM mengikuti standar
yang ada, penyiapan dokumen-dokumen, pengecekan dokumen yang sangat
banyak, serta komitmen pimpinan dan karyawan.

Manfaat potensial suatu organisasi yang mengimplementasikan sistem manajemen


kualitas berdasarkan standar internasional adalah:

a. Kemampuan untuk menyediakan produk dan jasa secara konsistensi


yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan persyaratan hukum serta
peraturan yang berlaku.
b. Memfasilitasi peluang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
c. Kemampuan untuk menunjukkan kesesuain terhadap persyaratan
system
d. manajemen mutu yang ditentukan. (Wartuny, Rison William, dkk.
Model penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis ISO9001:2015
Pada Kontraktor Di Provinsi Papua Barat. Jurnal Sipil Statik.
Manado. 2018 vol 6 No.8 hal:580-582)

b. Siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act)

Standar internasional ini mempergunakan pendekatan proses, yang


menggabungkan siklus Plan-Do-Check_Act (PDCA) dan pemikiran berbasis
risiko. Secara garis besar indikator-indikator yang harus diterapkan perusahaan
kontraktor berdasarkan siklus PDCA (plan-docheck-act) dalam ISO 9001:2015.
(Wartuny, Rison William, dkk. Model penerapan Sistem Manajemen Mutu
Berbasis ISO9001:2015 Pada Kontraktor Di Provinsi Papua Barat. Jurnal Sipil
Statik. Manado. 2018 vol 6 No.8 hal:581-582)

23
Pengendalian kualitas harus dilakukan melalui proses yang terus-menerus
dan berkesinambungan. Proses pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan
salah satunya dengan melalui penerapan PDCA (plan – do – check – action) yang
diperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming (dalam Fakhri: 2010), seorang pakar
kualitas ternama berkebangsaan Amerika Serikat, sehingga siklus ini disebut
siklus deming (Deming Cycle/ Deming Wheel). PDCA sangatlah cocok untuk
dipergunakan untuk skala kecil kegiatan continues improvement pada
memperpendek siklus kerja, menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan
produktivitas. Dalam hal mengimplementasikan PDCA, kunci terlaksana atau
tidaknya suatu aktivitas ada di wewenang dan tanggungjawab, karena disinilah
tempat fungsi perencanaan aktivitas yang akan dilaksanakan yang merupakan
deskripsi pekerjaan dan tugas yang akan dilaksanakan oleh orang yang menduduki
jabatan di divisi suatu perusahaan tersebut (Ibrahim, dalam referensi manajemen
kualitas).

Wewenang dan tanggungjawab perlu direkam dalam bentuk dokumen


untuk memudahkan dalam mengidentifikasi aktivitas yang telah dilakukan. Tentu
wewenang dan tanggungjawab dari tiap divisi tidaklah sama, masing-masing
sesuai dengan kedudukannya, karena itulah, dalam merumuskannya perlu
dipertimbangkan dengan baik. Artinya, wewenang dan tanggungjawab tersebut
bukan sekedar kumpulan semua aktivitas yang harus dijalankan namun tetap perlu
diharmonisasikan atau diseimbangkan.Jangan sampai wewenang dan
tanggungjawab ini terlalu berat untuk dijalankan atau tidak dapat dijalankan
karena tidak sesuai dengan fungsinya(Ibrahim, dalam referensi manajemen
kualitas). (Dewi Puspita Ariani, dkk. Analisis Pengendalian Kualitas Dengan
Pendekatan P.D.C.A (Plan-Do-Checkj-Act) Berdasarkan Standar Minimal
Pelayanan Rumah Sakit Pada RSUD dr. Adhyatma Semarang( Studi Kasus Pada
Instalansi Radiologi). Diponegoro Journel Of Social and Politic.2013. hal: 4)

Siklus PDCA dapat diaplikasikan terhadap semua proses-proses dan terhadap


sistem manajemen mutu, secara keseluruhan.

Siklus PDCA dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut (ISO 9001:2015):

24
a. Rencana: menetapkan sasaran dari sistem dan proses-prosesnya, dan
sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka untuk memberikan hasil
yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi,
serta identifikasi dan menangani risiko dan peluang.
b. Lakukan: menerapkan apa yang direncanakan;
c. Periksa: memantau dan (jika sesuai) mengukur proses-proses dan
menghasilkan produk dan jasa terhadap kebijakan, sasaran dan
persyaratan dan akitivitas yang direncanakan, dan melaporkan
hasilnya.
d. Tindak lanjut: mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja
proses, yang diperlukan. (Wartuny, Rison William, dkk. Model
penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis ISO9001:2015 Pada
Kontraktor Di Provinsi Papua Barat. 2018 )

C. MENGKAJI LOKASI PENGENDALIAN MUTU

1. Pola Pengendalian Langsung

Prosedur pengendalian langsung merupakan tata‐cara / metoda


pengendalian yang dilakukan secara langsung di lapangan, dengan melakukan
proses pendampingan atau kunjungan secara langsung untuk mengamati proses
yang sebenarnya terjadi di lokasi kegiatan. Pengendalian langsung terhadap
kegiatan pelaksanaan, ditetapkan dan diatur dengan menggunakan tata‐cara
sebagai berikut ( Ir. Guntur Hartono,irektorat jendral cipta karya, kementerian
kerja umum ):

a. Pemantauan ( Monitoring )

Kegiatan pemantauan atau monitoring dilakukan dengan melaksanakan


kunjungan langsung di masing‐masing wilayah penugasan dalam lingkup
regional maupun provinsi. Kegiatan ini untuk melakukan sampling pengendalian
tentang status pelaksanaan kegiatan dan penyiapan media‐media bantu yang
dibutuhkan, serta monitoring terhadap pemanfaatan dana BLM yang sudah
dicairkan.  Dalam monitoring ini ditujukan pada beberapa fokus kegiatan, yang
antara lain meliputi: penyelenggaraan pelatihan, sosialisasi, fasilitasi siklus/alur

25
proses program di masyarakat, kegiatan infrastruktur, dana bergulir serta
manajemen keuangan.

b. Supervisi

Kegiatan supervisi (uji petik) merupakan kegiatan yang dilakukan setelah


pelaksanaan satu tahapan/siklus kegiatan selesai difasilitasi di
masyarakat.Supervisi ini merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa proses
telah berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan serta sesuai
dengan koridor yang telah disusun dalam Pedoman/petunjuk yang ada. Kegiatan
ini dilaksanakan berdasarkan mekanisme uji petik yang telah ditentukan
(proporsional terhadap jumlah kelurahan dampingan).  

c. Penguatan Kapasitas Pelaku (tingkat TL‐Provinsi, Korkot, dan


Fasilitator Kelurahan)

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong tingkat capaian kegiatan


berdasarkan batasan waktu yang telah ditentukan dalam Master Schedule, serta
meningkatkan kinerja sesuai yang diharapkan berlandaskan pada tugas pokok,
fungsi dan tanggung jawab penugasan dari masing‐masing personil.

Berdasarkan pengaturan dan tata‐cara pengendalian yang telah diuraikan


seperti tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan SDM/personil yang harus
bertanggung jawab untuk melakukan proses pengendalian dimaksud, seperti
berikut:

1. Unsur pelaksana pengendalian progres maupun substansi, dikelompokkan


berdasarkan struktur organisasi dan hirarki manajerial yang ada, dimana
untukunsur pengendali di tingkat lapangan ada di bawah tanggung jawab
korkot dan fasilitator Kelurahan.  
2. Tim OSP dan Provinsi melalui para tenaga ahli (spesialis) bertanggung
jawab sebagai unsur pengendali di tingkat regional dan provinsi.
3. Tim KMP dalam kapasitasnya sebagai koordinator pengendali dan
penggerak

26
implementasi di tingkat pusat, melalui seluruh Sub‐Tim dan Unit‐unitnya
akan

bertanggung jawab sebagai unsur pengendali kegiatan di tingkat Nasional.

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan
jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasaan konsumen internal dan
eksternal. Strategi ini menggunakan seluruh kemampuan sumber daya
manajemen, pengetahuan, kompetensi inti, modal, teknologi, peralatan,
material, system dan manusia perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa bernilai tambah bagi manfaat masyarakat serta memberikan
keuntungan kepada para pemegang saham.
2. jika mutu produk baik konsumen akan bersedia membeli suatu barang
dengan harga yang masuk akal/relatif terjangkau kemudian perasaan
konsumen akan puas dengan produk yang didapatkan. Perasaan itu yang
akan membuat keuntungan bagi suatu perusahaan karena kemungkinan
konsumen akan melakukan pembelian ulang kepada produk kita dan
menceritakan kepada orang-orang kualitas produk kita yang baik dengan
harga yang sesuai. Dan itu menjadi peluang perusahaan karena orang-
orang akan membeli produk kita sehingga penjualan kita semakin
meningkat dan keuntungan pun semakin tinggi.
3. Pengendalian kualitas (quality control) menurut Dr. K. Ishikawa (dalam
Herawan:2011) adalah “Suatu kegiatan meneliti, mengembangkan,
merancang, dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang
baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan
mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana. Ada tujuh
metode quality control utama seperti, daftar periksa, diagram tulang ikan,
peta kendali, stratifikasi, grafik pareto,histogram, dan diagram
penyebaran. Dalam meningkatkan pengendalian mutu dibutuhkan ISO.
ISO-9000 merupakan sebuah standar system mutu bukan yang dibuat
sebagai standar proses yang menunjukkan sebuah organisasi perusahaan
telah memiliki sebuah sistem mutu yang detail dan spesifik (Yates dan
Aniftos (1997). ). Beberapa peneliti menunjukkan keuntungan ketika

28
memperoleh sertifikasi ISO antara lain memperoleh reputasi yang lebih
baik, tingkat kesadaran akan perlunya menjaga kualitas, prosedur dan
tanggung jawab menjadi lebih jelas dan terdokumentasi dengan baik,
menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu, lebih mudah untuk ditelusuri
dan dilakukan audit, pelayanan kepada pelanggan lebih baik, kesempatan
melakukan ekspansi (Marzuki dan Lumeno, 2011), peranan pimpinan
perusahaan dalam menjalankan sistem (Lumeno dan Siswanto,2012).
Standar internasional ini mempergunakan pendekatan proses, yang
menggabungkan siklus Plan-Do-Check_Act (PDCA) dan pemikiran
berbasis risiko. Secara garis besar indikator-indikator yang harus
diterapkan perusahaan kontraktor berdasarkan siklus PDCA (plan-
docheck-act) dalam ISO 9001:2015. PDCA sangatlah cocok untuk
dipergunakan untuk skala kecil kegiatan continues improvement pada
memperpendek siklus kerja, menghapuskan pemborosan di tempat kerja
dan produktivitas. untuk lokasi pengendalian mutu menggunakan pola
pengendalian langsung dengan menggunakan tata cara seperti pemantauan
(monitoring), supervisi, dan penguatan kapasitas pelaku (tingkat TL-
Provinsi, Korkot, dan Fasilator Kelurahan).

B. Saran
Dari materi diatas maka penulis dapat memberikan saran agar para
pengusaha atau penjual produk memberikan kualitas yang bagus untuk
produknya dengan harga yang terjangkau sehingga konsumen akan puas
membeli produk anda dan itu akan memberikan keuntungan untuk
perusahaan anda. Dan untuk mengatur itu semua dibutuhkan manajemen
mutu dan pengendalian mutu (quality control) yang baik agar tidak
merugikan perusahaan anda.

29
DAFTAR PUSTAKA

Amanah, Dita. Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasaan


Konsumen Pada Majestyk Bakery & cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan.
Jurnal Keuangan & Bisnis. Medan. 2010 Volume 2 No. 1

Dewi Puspita Ariani, dkk. Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Pendekatan


P.D.C.A (Plan-Do-Checkj-Act) Berdasarkan Standar Minimal Pelayanan Rumah
Sakit Pada RSUD dr. Adhyatma Semarang( Studi Kasus Pada Instalansi
Radiologi). Diponegoro Journel Of Social and Politic.2013

Ransun, Meisella Kristina, dkk. Pengaruh Biaya Kualitas Dan Biaya Produksi
Terhadap Peningkatan Kualitas Produk Pada Trinity Percetakan Manado. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi. Manado. 2016 volume. 16 No. 04

Rusdi Nur dan Muhammad Arsyad Suyuti. 2017. Pengantar Sistem Munafaktur.
Yogyakarta. Deepublish)

Suprihatiningsih.2016. Persepeksif manajemen Pembelajaran Program


Keterampilan. Yogyakarta. Deepublish

Wartuny, Rison William, dkk. Model penerapan Sistem Manajemen Mutu


Berbasis ISO 9001:2015 Pada Kontraktor Di Provinsi Papua Barat. Jurnal Sipil
Statik. Manado. 2018

https://belajarekonomi.com/quality-control/2/http//kota.pu.go.id diakses ( 1 April


2021 pukul 10:00 WIB )

https:/www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kualitas diakses senin ( 29 Maret


2021 pukul 13.00 WIB )

https://isokonsultindo.com/manajemen-mutu diakses ( senin 29 Maret 2021 pukul


13.20 WIB )

30
Https://www.linovhr.com/manajemen-mutu/amp/ diakses ( selasa 30 Maret 2021
pukul 11:00 WIB )

31
32

Anda mungkin juga menyukai