Disusun Oleh:
Kelompok 4 – MBS E/5
1. Ayu Cahya Tika (1820310167)
2. Dilla Ajeng Diah Saputri (1820310168)
3. Ariya Andi Kristanto (1820310169)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Mutu Produk?
2. Bagaimana Unsur Dasar Yang Mempengaruhi Hasil Mutu Produk?
3. Bagaimana Faktor Yang Mempengaruhi Mutu?
4. Bagaimana Faktor-Faktor Penentu Mutu Produk?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Peter salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontenporer (Jakarta : Modern Press, 1995), hal 160.
Hal ini meliputi prosedur kerja dimana setiap orang harus melaksanakan
kerja sesuai dengan tugas yang dibebankan pada masing-masing individu.
Metode ini harus merupakan prosedur kerja terbaik agar setiap orang dapat
melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Walaupun seseorang dapat
saja menginterprestasikan (menerjemahkan) tugas-tugasnya secara berbeda
satu sama lain, asalkan saja pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan sesuai
rencana.
c. Mesin (Machine)
Mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses penambahan nilai
menjadi output. Dengan memakai mesin sebagai alat pendukung pembuatan
suatu produk, memungkinkan berbagai variasi dalam bentuk, jumlah, dan
kecepatan proses penyelesaian kerja.
d. Bahan (Materials)
Bahan baku yang diproses produksi agar menghasilkan nilai tambah menjadi
output, jenisnya sangat beragam. Keragaman bahan baku yang digunakan
akan mempengaruhi nilai output yang beragam pula. Bahkan perbedaan
bahan baku (jenisnya) mungkin dapat pula menyebabkan proses
pengerjaannya.
e. Ukuran (maisurement)
Dalam setiap tahap proses produksi harus ada ukuran sebagai standar
penilaian agar setiap tahap proses produksi dapat dinilai kinerjanya.
Kemampuan dari standar ukuran tersebur merupakan faktor penting untuk
mengukur kinerja seluruh tahapan proses produksi, dengan tujuan agar hasil
(output) yang diperoleh sesuai dengan rencana.
f. Lingkungan (Environment)
Lingkungan dimana proses produksi berada sangat mempengaruhi hasil atau
kinerja proses produksi. Bila lingkungan kerja berubah, maka kinerja pun
akan berubah pula. Bahkan faktor lingkungan eksternal pun dapat
mempengaruhi kelima unsur tersebut diatas sehingga dapat menimbulkan
variasi tugas pekerjaan.2
2
Fatah Nurdin MT, Pengendalian Mutu, (Jakarta: Mercubuana, 2016) hal 1-2.
Faktor wujud luar yang terdapat pada suatu barang tidak hanya terlihat
dari bentuk, tetapi juga dari warna, susunan (seperti pembungkusan) dn hal-
hal lainnya.
3. Biaya barang tersebut
Mutu/kualitas yang kurang baik atau tidak sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan oleh perusahaan tentunya akan menghambat
kelancaran dalam proses produksi karena kurang memenuhi keinginan
konsumen sehingga permintaan akan barang/produk menurun. Umumnya
biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan mutu barang tersebut.
Hak ini terlihat dari barang-barang yang mempunyai biaya atau harga yang
mahal, bahwa mutu barang tersebut relatif lebih baik. Demikian pula
sebaliknya, bahwa barang-barang yang mempunyai biaya atau harga yang
murah dapat menunjukan bahwa mutu barang tersebut relatif lebih rendah.3
3
Sofjan Assauri, Manajeman Produksi dan Operasi, (Jakarta: Edisi revisi FE, 2008). hal 293.
dibandingkan mobil yang tidak lancip. Hal serupa berlaku untuk bentuk
rancangan pesawat terbang.
2. Mutu dan Jenis Bahan Baku yang Digunakan
Di atas telah dijelaskan bahwa mutu suatu barang banyak dipengaruhi
oleh bahan baku yang digunakan untuk membuat barang bersangkutan. Di
dunia bisnis, memang terdapat ragam bahan baku yang dibedakan satu sama
lain dari jenis dan mutunya, misalnya tempe yang baik bila 100% bahannya
dari kacang kedelai nomor satu. Artinya, kacang kedelai yang merupakan
bahan baku tempe tersebut telah dipilih agar mutunya baik. Sedangkan tempe
yang mutunya kurang baik, yaitu bila bahan bakunya tidak semuanya kedelai
tetapi dicampur kacang lain.
Di samping mutu kacang kedelainya bukan kacang kedelai pilihan.
Demikian pula kopi yang baik bila bahannya 100% dari biji kopi pilihan yang
nomor satu. Sedangkan kopi dengan mutu yang jelek adalah kopi yang
bahannya bukan biji kopi yang baik bahkan dicampur jagung misalnya.
Bahkan jenis kopi sendiri terdapat banyak ragam, misalnya robusta, arabika,
dan lain-lain. Demikian pula produk-produk yang lain dipengaruhi bahan
bakunya.
3. Proses Pembuatannya
Proses pengolahan dipengaruhi pula oleh teknologi yang digunakan,
misalnya walaupun biji kopi pilihan digunakan untuk membuat kopi serbuk,
namun bila mesin penggilingnya kurang baik (suhu tidak bisa diatur dan
gilingannya tumpul) maka serbuk kopi yang dihasilkan pun bukan kopi yang
baik, tapi kopi dengan mutu yang jelek. Teknologi yang digunakan dalam
proses produksi memengaruhi pula mutu produk yang dihasilkan. Untuk
memberi gambaran yang jelas tentang bahan- bahan dan proses produksi
yang memengaruhi mutu produk jadi, berikut ini akan diterangkan secara
lebih rinci.
4. Mutu Berkaitan dengan Cara Pengangkutan dan Pembungkusan
Pengaruh dari cara pengangkutan atau cara distribusi yang kurang baik
atau terdapat pembungkus yang rusak sehingga barang yang diterima di
tingkat pengecer, kondisi fisik atau sifat dari produknya telah berubah. Jadi,
cara pengangkutan barang mempunyai pengaruh terhadap mutu barang.
Untuk menjaga mutu produk tetap baik harus digunakan pembungkus
(packaging) yang cocok dan baik.
Bila pembungkusnya "tahan banting", biasanya kecil kemungkinan
terjadi kerusakan barang. Cara pengangkutan dari pabrik-agen-konsumen
harus digunakan sistem angkutan yang cocok dan aman bagi keutuhan mutu
produk.
5. Mutu dengan Perkembangan Teknologi dan Cara Pelayanan
Kembali kepada tujuan membuat barang dengan mutu yang baik
adalah agar barang tersebut laku di pasar. Namun demikian bisa saja terjadi,
walaupun mutu barang baik, tetapi tidak laku di pasar. Apakah sebabnya?
Sebabnya bisa berbagai hal antara lain sebagai berikut:
1. Barang tersebut tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi yang
ada.
2. Pelayanan menjual yang jelek, misalnya para pelayan di tingkat pengecer
kurang ramah pada pembeli. Di negara maju, pelayanan menjual
merupakan saran; yang dipentingkan agar barang yang dijual dapat laku
keras. Di sana para pelayan toko benar-benar sangat ramah terhadap
pembeli, bahkan mereka diwajibkan memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pembeli.
3. After sales service (jasa pelayanan punajual) juga memengaruhi mutu
keseluruhan barang, artinya produk-produk tanpa pelayanan punajual
dapat dianggap produk yang tidak bermutu secara umum dan dihindari
konsumen.4
4
Suryadi Prawirosentono, Manajemen Mutu Terpadu TQM, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal 20.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN:
1. Definisi mutu bersumber dari dua sisi, yaitu produsen dan konsumen. Produsen
menentukan persyaratan atau spesifikasi mutu, sedangkan konsumen menentukan
kebutuhan dan keinginan. Pendefinisian akan akurat jika produsen mampu
menterjemahkan kebutuhan dan keinginan atas produk ke dalam spesifikasi
produk yang dihasilkan.
2. Unsur dasar yang mempengaruhi hasil mutu sebuah produk, terdapat 6 unsur dasar
yang mempengaruhi hasil (output), yakni:
a. Manusia
b. Metode (Method)
c. Mesin (Machine)
d. Bahan (Materials)
e. Ukuran (maisurement)
f. Lingkungan (Environment)
3. Tingkat mutu tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, menurut Sofjan Assauri,
yaitu:
a. Fungsi suatu barang
b. Wujud luar
c. Biaya barang tersebut
4. Faktor-Faktor Penentu Mutu Produk
1. Mutu dan Bentuk Barang (Designing)
2. Mutu dan Jenis Bahan Baku yang Digunakan
3. Proses Pembuatannya
4. Mutu Berkaitan dengan Cara Pengangkutan dan Pembungkusan
DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofjan. 2008. Manajeman Produksi dan Operasi. Jakarta. Edisi revisi
FE.
Prawirosentono Suryadi. 2004. Manajemen Mutu Terpadu TQM. Jakarta. Bumi
Aksara.